BAB III ANALISIS SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Infeksi ini diawali dengan

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

Informasi penyakit ISPA

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

BAB II TINJUAN PUSTAKA

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. system informasi hanya saja Implementasi sistem (system implementation)

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur

F. Originalitas Penelitian. Tabel 1.1 Originalitas Penelitian. Hasil. No Nama dan tahun 1. Cohen et al Variabel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. Nigeria masing-masing 6 juta episode (Kemenkes RI, 2011). (15%-30%). Berdasarkan hasil penelitian Khin, dkk tahun 2003 di Myanmar

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan anaknya menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan kuat, terutama

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akut dengan pengertian sebagai berikut: Infeksi adalah masuknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Definisi Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) Infections disingkat ARI. Dalam lokakarya ISPA I tersebut ada dua


BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya SNIKA /11/2008

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR. yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN ISPA DI RW. 03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN RUMAH ISPA PUSKESMAS DTP CIGASONG

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.03(2016), Hal ISSN : X

PENYAKIT MENULAR. Website:

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU KOMPRES DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Skripsi

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Kiat Atasi Gangguan Pernapasan Akibat Polusi Udara

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2011 sebanyak lima kasus diantara balita. 1

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

BAB I PENDAHULUAN. variabel tertentu, atau perwujudan dari Nutriture dalam bentuk variabel

BAB I PENDAHULUAN. Nyamuk merupakan penyebab dan pembawa beberapa jenis penyakit seperti

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. seperti malaria, demam berdarah (Dengue Haemorrhagic Fever) chikungunya dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis,

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak diderita oleh masyarakat. Sebagian besar dari infeksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebut infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Para orang tua menjadi khawatir ketika anak menderita sakit. Ibu. ketika anak terserang penyakit (Widodo, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. ke manusia. Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam

BAB I PENDAHULUAN. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Saat ini, ISPA merupakan masalah. rongga telinga tengah dan pleura. Anak-anak merupakan kelompok

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB II LANDASAN TEORI

BERHARAP, JATIM (INDONESIA) BEBAS DEMAM BERDARAH Oleh : Zaenal Mutakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. infeksi, saluran pernafasan, dan akut. Infeksi adalah masuknya mikroorganisme ke

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

OLEH: IMA PUSPITA NIM:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Dan Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pernapasan Organ Paru Khususnya TB Paru Berbasis Website Dan Android

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DAN PENANGGULANGANNYA RASMALIAH. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universtias Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING PADA RULE-BASED EXPERT SYSTEM

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 2 September 2014

Kata kunci : Metode Naive Bayes, Penyakit Tenggorokan

Transkripsi:

BAB III AALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pakar Dari Pengetahuan seorang ahli menjadikan suatu basis data pengetahuan untuk menyusun suatu sistem pakar atas fakta fakta yang diperoleh. Dan dengan bantuan mesin inferensi dan memori kerja maka proses penarikan kesimpulan tentang penyakit pada balita dapat di beri penangganan. sistem pakar ini termasuk jenis diagnosis, yaitu mengecek gejala-gejala yang terjadi dan memberikan kesimpulan tentang jenis penyakit yang menyerang balita dan cara penanganannya. Basis pengetahuan yang diperlukan sistem terdiri dari gejala, penyakit, dan cara penanganan. Data-data yang menjadi input bagi sistem adalah data gejala secara umum yang didapat dari pengamatan, wawancara dengan salah satu dokter di puskesmas serta buku tentang sistem pakar ini. Data tersebut digunakan sistem untuk menentukan jenis penyakit yang menyerang balita. Pembentukan aturan jenis - gejala, penyakit dan cara penanganan ini ditunjukkan pada tabel 3.1 30

31 Tabel 3.1 Definisi,, Penyakit dan Cara Penanganan o Definisi 1. ama penyakit Campak (morbili / morbillia / rubeola) adalah satu penyakit infeksi menular yang diakibatkan virus (paramiksovirus). Campak khusunya muncul awal pada bagian luar tubuh,seperti ditangan maupun dikaki dan diteruskan kedalam sentral tubuh. Demam, Bintik kemerahan hilang bila diregangkan, Peradangan mata (demam,pilek, Lesi mulut,bintik bintik kecil dimulut) Penangganan Penangganan Balita anda terserang penyakit Campak 1. Memberikan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. 2. Jaga kebersihan balita, dimandikan dan istirahat cukup. 3. Berikan vitamin A agar memperbaiki saluran pencernaan saluran pernafasan. 4. Berikan sirup parasetamol untuk menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit 5. Bila gejala-gejala tersebut masih berlanjut, maka kunjungi pelayanan kesehatan terdekat 2. ama penyakit Cacar air (varisela) adalah karena infeksi virusvaricella-zoster. cacar air ini dapat

32 menular lewat udara, cairan pernafasan, bisa juga saat berhubungan langsung dengan penderita cacar air tersebut, biasanya akan merasakan pedih ataupun gatal. Cacar air khusunya pertama muncul awal pada bagian sentral tubuh, dan diteruskan keluar bagian tubuh seperti ditangan maupun dikaki. Penangganan Demam, Gelembung berisi cairan, Gatal, Lemah, Lesu Penangganan Balita anda terserang penyakit cacar air 1. Gunakan air hangat saat memandikan balita 2. Berikan obat antivirus ataupun salap anti virus. 3. Memberikan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. 4. Berikan sirup parasetamol untuk menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit 3. ama penyakit Radang paru paru (pheumonia) Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer terisi oleh cairan dan mengalami infeksi. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. amun penyebab yang paling sering

33 ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus. Demam, Sesak nafas, yeri dada, Kesulitan bernafas, Tarikan dinding dada,afas cuping hidung Penangganan Penangganan Balita anda terserang radang paru paru 1. Memberikan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. 2. Berikan anti biotik,oksigen. 3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur. 4. Berikan sirup parasetamol untuk menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit 5. Jaga kebersihan balita, dimandikan dan memberikan istirahat cukup. 4. ama penyakit Radang amandel (tonsillitis) Adalah peradangan yang terjadi pasa tonsil (amandel).tonsil membantu sistem sistem imunisasi dengan cara melindungi tubuh dari infeksi yang bisa masuk kedalam mulut, tetapi tonsil itu sendiri kadang bisa mengalami infeksi. Karena banyaknya virus atau bakteri yang masuk, tonsil bisa membengkak dalam mengalami peradangan, yang disebut tonsillitis. Demam, Sulit atau susah waktu menelan, Pembesaran amandel Leher bengkak

34 Penangganan Penangganan Balita radang amandel 1. Memberikan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. 2. Memberikan makanan yang hangat dan menjaga kebersihan mulut balita. 3. Jaga kebersihan balita, dimandikan dan istirahat cukup. 4. Hindari bahan-bahan yang bisa menyebabkan iritasi tenggorokan, misalnya asap rokok. 5. Berikan sirup parasetamol untuk menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit 5. ama penyakit Radang tenggorokan (Faringitis) adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dari faring / tenggorokan), yang biasanya menyebabkan rasa sakit ketika menelan. Ini adalah hal yang sangat sering terjadi dan seringkali menunjukkan gejala sakit tenggorokan. Faringitis dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Demam, Sulit atau susah waktu menelan yeri, Tenggorokan merah Penangganan Penangganan Balita Radang tenggorokan (Faringitis) 1. Memberikan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. 2. Jaga kebersihan balita, dimandikan dan istirahat cukup. 3. Berikan sirup parasetamol untuk menurunkan demam dan

35 menghilangkan rasa sakit 4. Hindari bahan-bahan yang bisa menyebabkan iritasi tenggorokan, misalnya asap rokok. 6. ama penyakit Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) Demam berdarah adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh bakteri dengue yang dibawa oleh nyamuk. Demam, Gangguan saluran cerna, Sakit kepala, Bintik merah tidak hilang saat diregangkan. Penangganan Penangganan Balita Demam berdarah. 1. Memberikan minum sebanyak mungkin. 2. Kompres agar panasnya turun. 3. Berikan sirup parasetamol untuk menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit 4. Memberikan obat saluran cerna. 5. Memberikan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. 6. lakukan pemeriksaan suhu balita setiap hari. 7. Jika dalam waktu 3 hari demam tidak turun atau malah naik segera bawa ke rumah sakit atau puskesmas. 8. Jika tidak bisa minum atau muntah terus menerus, kondisi bertambah parah, kesadaran menurun atau hilang maka harus dirawat di rumah sakit. 9. Memperhatikan kebersihan lingkungan, seperti genangan air

36 agar bibit nyamuk tidak berkembang. 10. Berikan cairan ttmbahan seperti orarit, jus buah, kaldu. 7. ama penyakit Malaria Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia yang disebabkan oleh infeksi kuman protozoa yang bernama Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles, dengan gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam berkepanjangan. Penangganan Demam, Gangguan cerna, Keringat banyak, Menggigil Penangganan Balita Malaria 1. Memberikan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. 2. Memberikan minum sebanyak mungkin. 3. Kompres agar panasnya turun. 4. Berikan sirup parasetamol untuk menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit 5. Memberikan obat saluran cerna. 6. Memperhatikan kebersihan lingkungan, seperti genangan air agar bibit nyamuk tidak berkembang. 7. Berikan obat anti malaria. 8. ama penyakit Infeksi telinga tengah (otitis media akut) Telinga bagian tengah terhubung ke bagian belakang hidung melalui kanal kecil yang disebut saluran eustachius. Bakteri

37 dapat menyusup ke dalam telinga bagian tengah melalui kanal ini, di mana bakteri tersebut biasanya didorong keluar melalui saluran eustachius. Bakteri dan virus dapat menginfeksi telinga bagian tengah. Penyumbatan dalam kanal (biasanya akibat pilek/flu), atau apabila kanal tidak berfungsi sebagaimana layaknya, dapat menyebabkan kuman terperangkap di telinga bagian tengah dan menyebabkan infeksi telinga. Demam, Pilek, Batuk, yeri telinga or Keluarnya cairan dari telingga) Penangganan Penangganan Infeksi telinga tengah 1. Memberikan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. 2. Cegah agar telinga anak tidak kemasukan air sewaktu mandi. Anak tidak diperbolehkan berenang bila ada infeksi telinga 3. Kompres telinga dengan handuk hangat 4. bersihkan telinga dari cairan cairan. 5. Berikan obat penghilang nyeri seperti antibiotik 9. ama penyakit Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Infeksi Pernafasan Akut yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.

38 Penangganan Demam, Pilek, Batuk 1. Memberikan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. 2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur. 3. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah. 4. Berikan asupan cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang dideritaterutama bila balita batuk dan demam. 5. Dianjurkan memberi obat batuk yang aman. Pilihan lainnya adalah menggunakan ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh, diberikan tiga kali sehari. 10. ama penyakit Pilek (Influenza) Adalah tersumbatnya rongga hidung akibat infeksi saluran pernapasan bagian atas.kondisi ini disebabkan berbagai macam jenis virus,diantaranya virus influenza. Penangganan Demam, Pilek 1. Memberikan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuh meningkat. 2. Redakan hidungnya yang tersumbat

39 Untuk melegakan hidung tersumbat pada balita, Anda dapat melumasi hidungnya dengan semprotan Saline, yang dapat diperoleh di apotek. Obat ini sangat ringan dan aman untuk balita, fungsinya untuk membantu meredakan iritasi dan mengatasi hidung tersumbat. 3.2 TABEL KEPUTUSA Agar mempermudah pembentukan aturan aturan dalam sistem pakar ini, maka di buatlah tabel keputusan yang menghubungkan antara gejala (kode gejala) dan penyakit (kode solusi penyakit). Pada tabel keputusan didibawah ini akan mengambarkan gejala gejala yang di derita, kemudian akan diberi penilaian dengan mendakan () kepada penyakit yang memiliki gejala tersebut. Tabel 3.2 Tabel Keterangan Kode ama Kode Solusi Penyakit ama Penyakit T1 Demam yang melebihi 37.5 derajat Celcius S1 Campak T2 Bintik merah hilang bila diregangkan S2 Cacar air T3 Peradangan mata S3 Anemoni T4 Gelembung berisi cairan S4 Tonsilitis T5 Gatal S5 Farigitis T6 Lemah S6 Demam berdarah T7 Lesu S7 Malaria T8 Sesak nafas S8 Infeksi telinga akut T9 yeri dada S9 ISPA T10 Kesulitan bernafas S10 Influenza T11 Tarikan dindinga dada

40 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18 T19 T20 T21 T22 T23 T24 T25 T26 T27 T28 afas cuping hidung Sulit dan nyeri waktu menelan Pembesaran amandel Leher bengkak yeri Tenggorokan merah Gangguan pencernaan Sakit kepala Bintik merah tidak hilang bila diregangkan Keringat yang banyak Mengigil Pilek Batuk yeri telingga Keluarnya cairan dari telingga Lesi mulu Bintik bintik kecil dimulut Tabel keterangan diatas menerangkan tabel keputusan dibawah ini: Tabel 3.3 Tabel Keputusan Kode Kode solusi Penyakit S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17

41 T18 T19 T20 T21 T22 T23 T24 T25 T26 T27 T28 3.3 SISTEM BERBASIS ATURA (Rule Base) sistem berbasis aturan ini menggunakan teknik yang sederhana, yang dimulai dengan dasar aturan yang berisi semua pengetahuan dari permasalahan yang dihadapi yang kemudian dikodekan ke dalam aturan IF-THE dan sebuah tempat penyimpanan (basis data) yang mengandung data, pernyataan dan informasi awal. Sistem akan memeriksa semua aturan kondisi (IF) yang menentukan subset, set konflik yang ada. Jika ditemukan, maka sistem akan melakukan kondisi THE. Perulangan atau looping ini akan terus berlanjut hingga salah satu atau dua kondisi bertemu, jika aturan tidak diketemukan maka sistem tersebut harus keluar dari perulangan (terminate).

42 Tabel 3.4 Tabel Sistem berbasis aturan (rule base) Rule 1 Rule 2 IF Demam AD Bintik kemerahan hilang bila diregangkan Peradangan mata OR Pilek AD Lesi mulut AD Bintik bintik kecil dimulut IF Demam AD Gelembung berisi cairan AD Gatal AD Lemah AD Lesu THE Cacar air THE Campak Rule 3 Rule 4 IF Demam AD Sesak nafas AD yeri dada AD Kesulitan bernafas AD Tarikan dinding dada AD afas cuping hidung IF Demam AD Sulit atau susah waktu menelan. AD Pembesaran amandel AD Leher bengkak THE Tonsilitis THE Pheumoni Rule 5 Rule 6 IF Demam IF Demam

43 AD Sulit atau susah waktu menelan AD yeri AD Tenggorokan merah THE Farigitis AD Gangguan saluran cerna AD Sakit kepala AD Bintik merah tidak hilang saat diregangkan THE Demam berdarah Rule 7 Rule 8 IF Demam AD Gangguan cerna AD Keringat banyak AD Menggigil THE Malaria IF Demam AD Pilek AD Batuk AD yeri telinga OR Keluarnya cairan dari telingga THE Rule 9 Rule 10 Infeksi telingga akut IF Demam Pilek AD Batuk THE If Demam AD Pilek THE Influenza ISPA 3.4 POHO KEPUTUSA Tahapan membuat pohon keputusan ini adalah tahapan setelah menentukan base rule. pohon keputusan ini dibuat agar dapat membantu proses

44 mengklasifikasikan penyakit yang sesuai dengan berbagai gejalannya. berikut adalah pohon keputusan yang dibuat dari base rule dan table keputusan diatas. Kode M1 adalah kode penyakit pada balita yang dibuat dengan pohon penurunan sebagai berikut: M1 T1 S0 T2 S0 T3 S1 M1 T4 T5 T7 T6 M3 M2 T9 T8 S2 M4 T10 M5 T13 T11 M6 T14 S3 T12 M8 M7 S4 T15 M9 T17 T16 M10 T18 S5 M11 T19 T20 S6 M12 S7 T22 T21 M14 M13 T24 T23 S0 T25 T26 S9 T23 S8 S8 T24 S10 S1 M15 Gambar 3.1 Pohon Keputusan

45 3.5 PROPORSI Untuk meyakinkan hasil diagnosis pada sistem pakar balita,dan alur proses pencarian pada pohon keputusan forward chaining pada gambar 3.1 diatas, maka dapat dihitung dengan rumus proporsi yaitu menentukan kemungkinan dengan frekuensi relative dengan rumus proporsi sebagai berikut : p = n (A) n (S) x 100% Keterangan dari rumus proporsi sebagai berikut : p : Proporsi n(a) : Banyaknya gejala yang terpenuhi. n(s) : Banyaknya gejala yang dimiliki. Tabel 3.5 Tabel Proporsi Kode proporsi Perhitungan ama penyakit yang diperkirakan M1 2/3100= 66,6 % Campak M2 2/5100=40 % Cacar air M3 3/5x100=60% Cacar air M4 4/5x100=80% Cacar air

46 M5 2/6x100=33,3% Pheumonia M6 3/6100=50% Pheumonia M7 4/6x100=66,6% Pheumonia M8 5/6100=83,3% Pheumonia M9 3/4100=75% Tonsilitis 2/4100=50% Farigitis M10 2/4100=50% Tonsilitis 2/4100=50% Farigitis M11 3/4x100=75% Farigitis 2/4100=50% Tonsilitis M12 3/4100=75% Demam berdarah 2/4100=50% Malaria M13 2/4100=50% Demam berdarah 2/4100=50% Malaria M14 3/4100=75% Malaria 2/4100=50% Demam berdarah M15 2/4100=50% Influenza 2/5100=40% 1/3100=33.3% Infeksi telinga akut Campak

47 3.6 PERACAGA BASIS DATA Atas pengetahuan dan pengembangan mengenai suatu penyakit pada balita diperoleh melalui puskesmas toapaya,internet dan buku dengan mencari sejumlah penyakit umum pada balita dan dari data tersebut penulis mempragakan dalam sebuah decision table ataupun decision tree. Decision tree tersebut dilakukan evaluasi terhadap suatu sistem pakar sehingga didapat suatu pengalaman dalam suatu permasalahan yang dibahas. 3.7 AALISIS KEBUTUHA SISTEM Kebutuhan sistem pakar ini sangat dibutuhkan oleh penguna untuk menentukan, menangani penyakit agar lebih akurat dalam menentukan penyakit. 1. Kebutuhan Perangkat Lunak 1. Microsoft Visual Basic 2008 sebagai pembuatan aplikasi sistem pakar. 2. Microsoft Access 2007 sebagai database / tempat penyimpanan data. 2. Kebutuhan Sistem Pakar Kebutuhan sistem pakar yang akan di implementasikan antara lain: 2.1 Kebutuhan Masukan (Input) 1. Data berupa Username dan Password sewaktu Login pada sistem tersebut. 2. Data yang dimasukan data pasien atau penguna

48 3. Data yang dimasukan berupa data pengetahuan, data penyakit dan penangganan. 2.2 Kebutuhan proses 1. Proses pengecekan gejala gejala yang diderita 2.3 Kebutuhan keluaran (output) 1. Mengetahui hasil dari gejala gejala yang diinput 2. Memberikan penanganan dari penyakit yang diderita. 1. Kebutuhan pengguna 1. Sistem pakar diagnosis penyakit pada balita digunakan oleh dokter selaku sebagai pakar yang berpengalaman pada bidang tertentu. 2. Sistem pakar ini digunakan oleh orang tua balita untuk mengetahui penyakit dan cara penangganan pada suatu penyakit berdasarkan gejala yang ada. 3.8 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Analisis perangkat keras yang digunakan untuk menunjang program yang dijalankan dengan spesifikasi sebagai berikut : 1) Processor : intel (R) Celeron CPU 847 @ 1.10 GHz 1.10 GHz 2) Memory : RAM DDR 2GB 3) Space hardisk 250 GB

49 4) VGA onboard 64 MB 5) Keyboard dan mouse 6) Monitor standard