BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu:

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Tulis di Lembar Jawaban

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam studi kasus ini dititik beratkan pada masalah arus kas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh perputaran modal kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian berisi metode yang digunakan beserta alasan alasannya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang didirikan oleh Pemerintahan Daerah dalam rangka memberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. 1. Arus kas sebagai variabel bebas (independent variable)

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan dari penelitian diperlukan suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada PDAM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak yang mengikuti program Hilirisasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Sugiyono (2006:11)

KORELASI DAN ASOSIASI

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tentang bagaimana urut-urutan penelitian dilakukan yang juga meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan manfaat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna

K O R E L A S I. Referensi :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek penelitian yang menjadi variabel bebas

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif yang bersifat memaparkan

STATISTIK NONPARAMETRIK (2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui nilai ukuran perusahaan yang

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III METODE PENELITIAN. Suatu penelitian dikatakan sukses dan berhasil didukung oleh bagaimana

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi objek Pada penulisan skripsi ini, adalah aktiva tetap dan marjin

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Setiap pelaksanaan penelitian tidak terlepas dari objek atau subjek

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kecukupan Modal. Dalam penelitian ini variabel bebas (independent variable)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek Pada penulisan skripsi ini, adalah Analisis Modal

BAB III METODE PENELETIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2009: 41), menyatakan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keuangan dengan menganalisis pengaruh likuiditas yang diukur dengan Current

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahannya Negara Republik Indonesia memiliki

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah kinerja petugas kesehatan hewan selaku

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri. Likuiditas (X) yang diukur

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dahulu objek penelitiannya. Dengan demikian maka pembahasannya nanti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2013:5) adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA ASOSIATIF

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitiaan ini menggunakan populasi dari perusahaan BUMN Non

TEKNIK ANALISIS POPULER DALAM SKRIPSI. (Korelasi Parsial)

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan solvabilitas untuk peningkatan profitabilitas. Maka metode yang dilakukan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan proses mencari sesuatu secara sistematik dengan melakukan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Untuk menerapkan metode ilmiah dalam penelitian, maka diperlukan suatu desain penelitian yang akan dikerjakan dengan mengikuti metode penelitian. (Moh. Nazir, 2005: 84). Menurut Husein Umar (2004: 21), Metode merupakan suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar, maka riset pun perlu adanya metode-metode. Sedangkan penjelasan desain menurut Husein Umar (2004: 30), Untuk menerapkan metode riset dalam praktik,maka diperlukan suatu desain riset yang sesuai dengan kondisi serta seimbang dengan kedalaman dan keluasan riset yang akan dilakukan. Desain riset merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dari penjelasan di atas, diperlukanlah suatu penentuan metode maupun desain dalam suatu penelitian. Berikut ini metode dan desain yang digunakan: 1. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode verifikasi, yang dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis yang berarti menguji kebenaran teori. (Moh Nazir, 2005: 74). Hal ini berkaitan dengan masalah perbedaan hubungan antara perputaran piutang usaha dengan likuiditas perusahaan. Masalah tersebut diantaranya adanya hubungan yang sesuai dengan teori, dan hubungan yang tidak sesuai dengan teori. 30

2. Metode deskriptif dengan studi kasus. Menurut Husein Umar (2004: 22-23) metode deskriptif bertujuan Untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu, sedangkan studi kasus merupakan Jenis penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya. 3. Desain Kausal yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar satu variabel dengan lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. (Husein Umar, 2004: 35). Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu variabel perputaran piutang usaha dan variabel likuiditas, serta mengujinya sesuai dengan konsep maupun teori yang berlaku. 3.2 Definisi Variabel Dalam Husein Umar (2004: 47) dijelaskan bahwa Variabel di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok tertentu. Pada dasarnya, variabel merupakan segala jenis hal atau konsep yang memiliki nilai lebih dari satu. Kemudian, variabel dalam objek penelitian dapat ditentukan berdasarkan teori maupun konsep tertentu untuk merumuskan hipotesis berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Berdasarkan judul yang telah dibuat yaitu Hubungan Perputaran Piutang Usaha Terhadap Likuiditas pada PDAM Kota Bandung maka 31

penulis mengelompokan variabel-variabel yang tercakup dalam judul menjadi dua variabel penelitian, yaitu: 1. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab berubah atau timbul variabel dependen (variabel terikat). Variabel perputaran piutang usaha disebut Variabel X. 2. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel likuiditas disebut Variabel Y. Perputaran piutang usaha menggambarkan seberapa sering piutang usaha pada PDAM Kota Bandung berputar, dimulai sejak terjadi investasi piutang usaha melalui penjualan secara kredit sampai piutang usaha tersebut dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu satu tahun. Perputaran piutang usaha merupakan perbandingan antara penjualan kredit bersih dengan rata-rata piutang usaha dalam jangka waktu satu tahun. Likuiditas merupakan kemampuan PDAM Kota Bandung dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar. Maksudnya, kemampuan tersebut dilihat pula dengan kemampuan konversi aktiva lancar pada perusahaan untuk menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban lancarnya dalam jangka waktu satu tahun. 3.3 Operasionalisasi Variabel Sebagai pedoman dalam penyusunan penelitian dan menyesuaikan dengan penjelasan sebelumnya, dibuatlah tabel operasionalisasi variabel berikut: 32

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Indikator Skala Perputaran Piutang Usaha (X) Pengumpulan piutang usaha dengan membagi penjualan kredit dengan piutang ratarata. Penjualan Kredit Bersih Rata rata Piutang Usaha Rasio Likuiditas (Y) Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek dengan Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio menggunakan aktiva lancar. 3.4 Populasi dan Teknik Sampling Menurut Sugiyono (2006: 72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penentuan populasi dalam suatu penelitian, tentunya erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah Laporan Keuangan PDAM Kota Bandung sejak berdirinya perusahaan sampai dengan sekarang, yaitu Laporan Keuangan tahun 1974 2008 (35 tahun). Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Non-probabilitas/ Non-acak dengan cara Purposive Sampling terhadap variabel Perputaran Piutang Usaha dan Likuiditas. Menurut Husein Umar (2004: 90), pengambilan sampel Non-Probablitas dilakukan karena, dalam suatu penelitian, semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. 33

Sedangkan yang dimaksud dengan Purposive Sampling adalah Pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu (Sugiyono, 2006: 78). Jumlah sampel yang digunakan adalah 10 data perusahaan yang merupakan jumlah tahun untuk menguji hipotesis (tahun 1996-2005). Kriteria sampel pada penelitian ini adalah data lengkap dan akurat yang tersedia pada PDAM Kota Bandung untuk digunakan sebagai data penelitian. 3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini berkaitan dengan pengadaan data primer yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan dokumen dan wawancara. Topik wawancara merupakan keterangan yang berhubungan dengan data primer (dokumen) yang digunakan sebagai data penelitian. Dokumen tersebut adalah Laporan Keuangan Tahunan PDAM Kota Bandung tahun 1995-2005. 3.5.2 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data dari perusahaan yang diantaranya: 1. Data Piutang Usaha Perusahaan 2. Data Penjualan Kredit Air Perusahaan (Pendapatan Air Bersih dan Air Kotor) 3. Informasi-informasi terkait informasi umum perusahaan, piutang usaha, perputaran piutang dan likuiditas perusahaan 34

3.6 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui hubungan perputaran piutang usaha terhadap likuiditas pada PDAM Kota Bandung, diperlukan suatu analisis data untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Langkah-langkah yang dilakukan diantaranya: 1. Menghitung Rata-rata Piutang Usaha perusahaan. (S Munawir, 2004: 75) Rata rata Piutang Usaha = Piutang Usaha awal tahun + Piutang Usaha akhir tahun 2 2. Mengolah data Piutang Usaha dan Penjualan Kredit perusahaan untuk mengetahui realisasi perputaran piutang usaha perusahaan. Penjualan Kredit Bersih Perputaran Piutang Usaha = Rata rata Piutang Usaha (John JW, Subramaryam, dan RF. Halsey, 2004: 197) 3. Menghitung Likuiditas perusahaan dengan rumus Current Ratio Aktiva Lancar Current Ratio = (Agnes Sawir, 2005: 8) Utang Lancar 4. Menentukan nilai perputaran piutang usaha dari penilaian Jangka Waktu Penagihan Piutang berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum yang diolah. Tabel 3.2 Standar Penilaian Perputaran Piutang Usaha Jangka Waktu Nilai Perputaran Piutang Usaha 60 hari 5 (Baik Sekali) 6 kali > 60 90 hari 4 (Baik) > 6 4 kali > 90 150 hari 3 (Cukup) > 4 2,4 kali 35

> 150 180 hari 2 (Kurang Baik) > 2,4 2 kali > 180 hari 1 (Tidak Baik) > 2 kali Sumber: diolah oleh penulis dari KepMen DagRi No. 47 tahun 1999, hal 4 6. Menentukan nilai likuiditas berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Tabel 3.3 Standar Penilaian Likuiditas Jangka Waktu Nilai > 1,75-2,00 5 (Baik Sekali) > 1,50-1,75 atau > 2,00-2,30 4 (Baik) > 1,25-1,50 atau > 2,30-2,70 3 (Cukup) > 1,00-1,25 atau > 2,70-3,00 2 (Kurang Baik) 1,00 atau > 3,00 1 (Tidak Baik) Sumber: diolah oleh penulis dari KepMen DagRi No. 47 tahun 1999, hal 2 3.6.2 Rancangan Pengujian Hipotesis 3.6.2.1 Penetapan Hipotesis Dalam suatu penelitian, dibutuhkan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan positif anatara kedua variabel, variabel perputaran piutang usaha dan variabel likuiditas pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bandung Tirta Wening. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan penelitian dengan uji satu pihak (pihak kanan) dengan harapan H o adalah diterima. Berikut Hipotesis nol dan Hipotesis alternatif pada penelitian yang berjudul Hubungan Perputaran Piutang Usaha Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bandung. 36

Ho = Terdapat Hubungan Yang Positif Antara Perputaran Piutang Usaha Terhadap Likuiditas Ha = Tidak Terdapat Hubungan Yang Positif Antara Perputaran Piutang Usaha Terhadap Likuiditas Alternatif disini adalah kemungkinan bahwa hubungan yang dihasilkan adalah negatif atau sama sekali tidak ada hubungan. 3.6.2.2 Koefisien Korelasi Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui Perputaran Piutang Usaha (X) dan Likuiditas (Y). Dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis atas hubungan dengan menggunakan analisis Korelasi. Analisis Koefisien Korelasi yang digunakan adalah analisis non-parametrik, yaitu Koefisien Korelasi Spearman Rank. Pengujian statistik non-parametrik dianggap dapat memudahkan penelitian karena tidak menguji normalitas data ataupun asumsi data lainnya. (Sugiyono, 2006: 145). Selain itu, sebagaimana dijelaskan dalam Riduwan (2008: 184), bahwa analisis parametrik memiliki asumsi yang salah satunya adalah data harus dipilih secara acak/ random (Teknik Sampel Probabilitas). Sedangkan penelitian dengan judul Hubungan Perputaran Piutang Usaha Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Daerah Kota Bandung ini tidak menggunakan jenis sampel random (acak), melainkan menggunakan jenis sampel Purposive Sampling (Teknik Sampel Non- Probabilitas) yang tidak memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk digunakan/ dipilih menjadi sampel, akibat keterbatasan 37

atau batasan kriteria. Untuk itu, sebagai alternatif pengujian statistik yang digunakan adalah analisis statistik Non-parametrik dengan perhitungan Koefisien Korelasi Spearman Rank. Menurut Sugiyono (1999: 106-107), Korelasi Spearman Rank digunakan mencari hubungan atau untuk menguji signifikasi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang digabungkan berbentuk ordinal (...) data yang merupakan data ratio harus diubah terlebih dahulu menjadi data ordinal dalam bentuk ranking. Hal tersebut senada dengan pernyataan Husein Umar (2004: 135) bahwa Korelasi ini mengasumsikan bahwa data terdiri dari pasangan-pasangan hasil pengamatan numerik atau nonnumerik. Setiap data X i dan Y i ditetapkan peringkatnya relatif terhadap X dan Y yang lain dari yang terkecil sampai terbesar Selanjutnya, dijelaskan pula, bila terdapat data dengan angka yang sama, maka diberi peringkat rata-rata dari posisi yang seharusnya. Dengan demikian, penelitian dengan data berskala ratio ini dapat menggunakan analisis Statistik Non-parametrik dengan Koefisien Korelasi Spearman Rank. Pengujian dilakukan dengan dua cara yaitu dengan bantuan program SPSS 12,0 dan secara manual menggunakan rumus Koefisien Korelasi Spearman Rank (r s ) dengan jumlah sampel (n) 10. a. Dengan bantuan Program SPSS 12,0, langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1) Memasukkan data Perputaran Piutang Usaha sebagai variabel bebas (X) dan Likuiditas sebagai variabel terikat (Y) pada editor SPSS, Data View. 2) Ubah nama variabel sesuai nama variabel penelitian pada kolom Name di Variable View. 38

3) Dari daftar menu SPSS, pilih menu Analyze, lalu Correlate, kemudian Bivariate. 4) Aktifkan Spearman pada Correlation Coefficient. 5) Aktifkan pula One-tailed pada Test of Significance. 6) Kemudian masukkan variabel Perputaran Piutang Usaha dan Likuiditas pada Variables, klik OK untuk memproses data. b. Secara Manual dengan rumus Koefisien Korelasi Spearman Rank (r s ): r s 2 6 d1 = 1 2 n ( n 1) 2 1 = [ R( X i ) R( Yi )] 2 d (Husein Umar, 2004: 139) dimana: r s n d i = Koefisien Korelasi Spearman Rank = Jumlah data yang digunakan = Besar selisih antara Ranking X dan Ranking Y R(X i ) = Ranking Variabel X, yaitu Perputaran Piutang Usaha R(Y i ) = Ranking Variabel Y, yaitu Likuiditas Dalam Sugiyono (1999: 99) dijelaskan bahwa kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Ketentuan koefisien korelasi adalah -1 koefisien korelasi +1. Tanda positif merupakan gambaran bahwa variabel X memiliki hubungan langsung atau positif (+) dengan variabel Y. Bila variabel X mengalami peningkatan, variabel Y akan mengalami peningkatan pula, begitu juga sebaliknya. Lain halnya dengan tanda negatif (-) yang menunjukkan 39

hubungan yang negatif. Artinya, bila variabel X mengalami kenaikan variabel Y akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Kemudian koefisien korelasi yang diperoleh akan dibandingkan dengan kriteria interprestasi koefisien korelasi yang digunakan untuk melihat seberapa kuat hubungan antara variabel X dan variabel Y: Tabel 3.4 Kriteria Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 1,199 Sangat Rendah 1,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2006: 183) 3.6.2.3 Kriteria Pengujian Hipotesis Kriteria pengujian hipotesis penelitian adalah berdasarkan Sugiyono (1999: 99), 0 < koefisien korelasi (r s ). Artinya koefisien korelasi memiliki hubungan yang positif. Kemudian nilai statistik (r s ) berdasarkan pengolahan data akan dibandingkan dengan nilai statistik (r s tabel ) berdasarkan tabel statisitik yang dipakai. Tabel tersebut adalah Tabel 5 Uji Korelasi Spearman pada Husein Umar (2004: 331). Penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut: r s hitung > r s tabel, hipotesis nol (Ho) diterima r s hitung r s tabel, hipotesis nol (Ho) ditolak 40

Karena pengambilan sampel adalah berdasarkan kriteria tertentu (Purposive Sampling), yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk diambil menjadi sampel, maka peluang agar hasil pengujian hipotesis untuk dapat digeneralisasikan pada populasi adalah tidak ada. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tidak diperlukan uji signifikansi terhadap koefisiensi korelasi untuk mengeneralisasikan pada populasi. 41