BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seni lukis ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemaknaan karyanya.

KAJIAN SEMIOTIKA PADA KARIKATUR CLEKIT JAWA POS EDISI MEI-JUNI 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

ALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly).

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi melalui bahasanya yang padat dan bermakna dalam setiap pemilihan

PEMBUKTIAN KEBERADAAN KRITIK SOSIAL DALAM KARIKATUR PADA SURAT KABAR JAWA POS CLEKIT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Semiotika, Tanda dan Makna

NIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai media komunikasi telah dijadikan instrumen untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui

KRITIK SOSIAL DAN POLITIK KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR JAWA POS

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

MAKSUD DAN TUJUAN. Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak.

KRITIK SOSIAL KARIKATUR CLEKIT KEBOHONGAN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan zaman orde baru dimana setiap pemberitaan yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. gerakan antara dua atau lebih pembicaraan yang tidak dapat menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan oleh Astrid (1982:120) bahwa, Semenjak peluncuran satelit

mengenai perubahan representasi kartun Panji Koming terhadap dua kondisi politik yang berbeda juga mewakili apa yang terjadi terhadap media-media

tersebut misalnya drama, cerpen, puisi, dan novel (Waluyo dan Soliman, oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal

PEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedalam dalamnya melalui pengumpulan data sedalam dalamnya.riset ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

43 Pengertian Paradigma selanjutnya dijelaskan :Penulisan menggunakan paradigma konstruksivis untuk mengetahui pendapat para komunitas maupun penikmat

PEMAKNAAN KARIKATUR EDITORIAL CLEKIT LPI VS PSSI DI HARIAN JAWA POS

BAB III METODE PENELITIAN

PEMAKNAAN KARIKATUR EDITORIAL CLEKIT VERSI KOALISI OPOSISI SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mendukung seluruh data-data yang terkumpul pada saat penelitian dan

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL BAHASYIM SALABIM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai metode penelitian. Adapun dalam metode penelitian ini berisi tentang jenis

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cerita yang penuh arti dan bermanfaat bagi audience yang melihatnya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas imajinatif. Secara garis besar dibedakan atas sastra lisan dan tulisan, lama

(Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Koentjaraningrat (2004:5-8) menyatakan bahwa kebudayaan itu mempunyai tiga. berpola dari manusia dalam masyarakat.

Kajian Semiotik Huruf dan Aksara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma Konstruktivisme (constructivism).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REPRESENTASI KELAMBATAN KERJA

SEMIOTIKA #2. C.S. Pierce

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif. diciptakan dapat mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.

BAB I PENDAHULUAN. dan mencari informasi tentang keadaan disekitarnya. Komunikasi digunakan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB III METODE PENELITIAN. latar dan individual secara holistic yang disebut denga kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kalangan yang berisi kepribadian yang dipegang saat menjalankan sebuah

PEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO. (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI.

PEMAKNAAN KARIKATUR SURAT KABAR KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam masyarakat. Media massa merupakan bagian yang penting dalam memberikan informasi dan pengetahuan di dalam masyarakat. Rubrik yang ada di dalam media massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit. Clekit yang arti harfiahnya adalah rasa sakit karena cubitan atau gigitan serangga. Fungsi Clekit sebagai opini berbentuk visual adalah mengingatkan khalayak masyarakat dan pemerintah bahwa di sekitar mereka terdapat fenomena yang layak dibahas bersama. Clekit muncul secara periodik di Jawa Pos mulai bulan Oktober 1994 satu kali seminggu yaitu hari sabtu, namun pada perkembangannya Clekit hadir secara periodik tiga kali dalam satu minggu yaitu di hari selasa, kamis, dan sabtu. Kemunculan tiga kali dalam satu minggu itu sejak bulan Januari 1997 sampai sekarang. Clekit merupakan opini redaksi media Jawa Pos yang dituangkan dalam bentuk gambar yang menggambarkan permasalahan bangsa ini, baik masalah sosial, politik, ekonomi, budaya bahkan musibah yang sedang dialami oleh masyarakat. Isi pesan dari gambar tersebut biasanya digunakan untuk mengkritik kebijakan, langkah pemerintah atau lembaga dalam menyelesaikan suatu 1

permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas. Tentu saja kritik yang diopinikan media tersebut merupakan kritik yang membangun dan ditujukan kepada arah perbaikan kepada semua pihak yang bersangkutan. Segmen karikatur Clekit pada Koran Jawa Pos lebih berani dalam mengkritisi persoalanpersoalan sosial yang sedang terjadi. Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karikatur digunakan dalam rubrik opini dengan tujuan lebih menarik minat pembaca untuk membaca pada rubrik ini. Hal ini dipertegas oleh pendapat Pramoedjo (2005:13) bahwasannya wujud karikatur mengandung tanda-tanda komunikatif, dan lewat bentuk-bentuk komunikasi itulah pesan tersebut menjadi bermakna. Gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada karikatur diharapkan mampu mempersuasi khalayak yang dituju. Menurut Djoyosuroto (2005: 70) mengatakan kajian semiotik adalah kajian yang bertolak dari pandangan bahwa semua yang terdapat dalam karya sastra merupakan lambang-lambang atau kode-kode yang mempunyai arti/makna tertentu. Hal itu diperkuat oleh pendapat Sobur (2002: 145) yang menyatakan bahwa kajian semiotika dipakai untuk mencari makna yang laten/konotatif. Menurut taksonomi Peirce (dalam Bimantoro, 2005) dalam semiotika, terdapat elemen-elemen semiotika, yaitu tanda, intertpretan, dan obyek. Tanda yaitu tanda yang dapat dilihat yaitu tanda itu sendiri. Objek adalah sesuatu yang ditunjukkan/diwakili oleh tanda, sedangkan interpretan adalah tanda lain dalam pikiran penerima tanda (sebagai makna). Elemen-elemen tersebut terdapat relasi. 2

Salah satunya yaitu tanda yang dikaitkan dengan objek yang menghasilkan ikon, simbol dan indeks. Ikon adalah tanda yang sedemikian rupa sebagai kemungkinan, tanpa sebuah denotatum (benda), tetapi dapat dikaitkan dengannya, peta dan foto (terdapat kemiripan atau persamaan antara tanda dan denotatumnya). Elemen kedua, yaitu indeks yang berarti sebuah tanda yang dalam hal corak tandanya tergantung pada adanya sebuah denotatum. Hubungan antara keduanya bersebelahan, misalnya pada asap berarti api. Elemen yang ketiga adalah simbol atau lambang yang berarti antara tanda dan denotatumnya ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum, misalnya anggukan kepala yang berarti tanda persetujuan. Ikon ditandai dengan kemiripan dengan objek sehingga dapat di lihat, indeks ditandai dengan hubungan sebab akibat sehingga dapat dikenali, sedangkan simbol ditandai dengan kesepakatan sehingga harus di pelajari. Zoest (1993: 23-24). Pembaca lebih dituntut teliti dan banyak menafsirkan gambar yang ada dari sebuah karikatur. Dengan melihat karikatur tidak hanya gambar saja yang dibahasakan akan tetapi pesan yang disampaikan. Begitu pula dengan bentukbentuk yang bermacam-macam tentunya ada makna yang tersirat. Sebagai bahan kajian bandingan, penelitian yang membahas tentang analisis semiotika pernah dibahas dalam skripsi Andi Caturisma (2008) Analisis Semiotika Karikatur Oom Pasikom Harian Kompas sebagai media kritik sosial. Hasil rumusan masalah pertama yang ada dalam penelitian ini adalah makna tanda di dalam karikatur untuk menampilkan bagaimana situasi politik yang terjadi di 3

Indonesia dan penggambaran kritik politiknya yaitu kehidupan politik disajikan untuk mengkritisi realita dampak ketidakstabilan sosial. Ideologi yang diselipkan dalam kritik sosial pada karikatur menyiratkan kebutuhan rakyat akan pemerintah yang dapat bertanggung jawab dan perhatian kepada nasib rakyat di garis kemiskinan dan penggambaran kritik sosialnya yaitu realita sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Hasil rumusan masalah yang kedua Karikatur bertema perorangan pribadi, tokoh-tokoh yang dijadikan karikatur digambarkan berdasarkan ciri khas bentuk tubuh, latar belakang, jabatan, kegemaran ataupun, sifat dan sikap pribadi dari tokoh tersebut dan penggambaran kritik dalam karikatur bertema perorangan pribadi lebih kepada kritik langsung kepada tokoh masyarakat ataupun orang terkenal yang dikarikaturkan Penelitian di atas memiliki kaitan dengan penelitian yang saat ini dilakukan oleh peneliti. Peneliti lebih fokus pada analisis semiotik pada rubrik opini khususnya karikatur Clekit yang terdapat dalam media massa cetak Jawa Pos, sehingga penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana penggunaan indeks, ikon, simbol dalam karikatur Clekit, ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu bahasa khususnya yang terkait dengan bidang linguistik. Peneliti berusaha mengungkap tanda-tanda yang terdapat dalam karikatur Clekit, di lihat dari sudut teks dan konteks dalam analisis semiotika. Peneliti akan mengkaji tentang indeks, ikon, dan simbol yang terdapat pada karikatur Clekit yang ada pada media massa cetak Jawa Pos. 4

Jawa Pos karena merupakan salah satu media yang memberikan porsi idealis termasuk pula pada visinya selalu ada yang baru sekaligus menjadi merek dagang Jawa Pos yang membidik pasar kelas menengah. Media massa Jawa Pos merupakan salah satu saluran komunikasi politik di Indonesia setelah era reformasi, relitas media dapat dilakukan dengan berbagai macam cara disamping menggunakan bahasa tulis sebagai media utama penyampaian informasi, juga dapat menggunakan dengan memaknai gambar kartun. Sebagai koran nasional Jawa Pos meliputi hampir seluruh kota di Indonesia dan selalu menjadi pemimpin di pasaran (market leader). Berdasarkan pemikiran di atas maka peneliti mengangkat permasalahan tentang Kajian Semiotika Pada Karikatur Clekit Jawa Pos Edisi Mei-Juni 2012. 1.2 Fokus Penelitian Aspek yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah semiotika. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Segala sesuatu dapat menjadi tanda. Pendapat ini dikemukakan oleh tokoh semiotika yaitu Charles Sanders Piece. Charles Sanders Peirce mengatakan bahwa tanda-tanda memungkinkan kita untuk berpikir, berhubungan dengan orang lain, dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta. Berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda atas ikon, indeks, dan simbol. Berdasarkan interpretant tanda (sign, representamen) dibagi atas rheme, dicent sign atau dicisign dan argument. Selain itu Peirce mengadakan klasifikasi tanda. 5

Tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi qualisign, sinsign, dan legisign. 1.3 Batasan Penelitian Mengingat luasnya permasalahan yang ada dan keterbatasan pada peneliti, maka masalah yang diteliti perlu dibatasi. Dari segi media massa cetak dibatasi pada Jawa Pos pada rubrik karikatur Clekit yang terbit pada edisi bulan Mei-Juni 2012. Teori semiotika yang dipakai pada penelitian ini adalah teori Charles Sanders Pierce yaitu mengenai ikon, indeks dan simbol. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan topik penelitian yang difokuskan pada semiotika maka dapat dirumuskan, masalah penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimanakah penggunaan indeks karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni 2012? 2) Bagaimanakah penggunaan ikon karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni 2012? 3) Bagaimanakah penggunaan simbol karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni 2012? 1.5 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua tujuan penelitian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 6

a. Tujuan Umum Tujuan umum yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan indeks, ikon, dan simbol karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni 2012. b. Tujuan Khusus Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan khusus penelitian ini untuk : 1) Mendeskripsikan penggunaan indeks karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni 2012. 2) Mendeskripsikan penggunaan ikon karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni 2012. 3) Mendeskripsikan penggunaan simbol karikatur Clekit pada harian Jawa Pos edisi bulan Mei-Juni 2012. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua lapisan yang berada dalam lingkup Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu teoritis dan praktis. a. Secara Teoretis Secara teoretis penelitian ini memberikan penjelasan sistematis tentang analisis semiotika pada karikatur Clekit pada media massa cetak Jawa Pos dan memberikan manfaat kepada pembaca. 7

b. Secara Praktis Secara praktis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang semiotik. 1.7 Penegasan Istilah Agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran, maka peneliti memberikan penegasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. a. Karikatur Karikatur adalah penyajian atau penggambaran seseorang, suatu contoh atau suatu kegitan dalam keadaan terdistorsi, biasanya dalam suatu penyajian yang diam yang dibuat berlebihan dari gambar-gambar binatang, burung, sayursayuran yang menggantikan bagian-bagian dari benda hidup atau persamaanya dengan kegiatan binatang yang diberi muatan pesan yang bernuansa kritikan atau usulan terhadap seseorang atau suatu permasalah (Sibarani, 2001: 10) b. Clekit Clekit merupakan opini redaksi media Jawa Pos yang dituangkan dalam bentuk gambar karikatur yang menggambarkan berbagai permasalaan bangsa ini, baik masalah sosial, politik, ekonomi, budaya bahkan musibah yang sedang dialami masyarakat. Isi pesan dari gambar tersebut biasanya digunakan untuk mengkritik kebijakan, atau langkah pemerintah atau lembaga dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat luas. Tentu saja kritik yang diopinikan media tersebut tentu 8

kritik yang membangun, kritik yang ditujukan ke arah perbaikan kepada semua pihak yang bersangkutan (Siregar Ashadi, 1995:28). c. Jawa Pos Media yang memberikan porsi idealis termasuk pula pada visinya selalu ada yang baru dan merupakan alat komunikasi kelas menengah. Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, pendapatan Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, upahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. d. Indeks Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat yang langsung mengacu pada kenyataan. indeks merupakan tanda yang memiliki kaitan fisik, eksistensial, atau kausal di antara representamen dan objeknya sehingga seolah-olah akan kehilangan karakter yang mejadikannya tanda jika objeknya dihilangkan atau dipindahkan. Indeks dapat berupa hal-hal semacam zat atau benda material, asap (asap adalah indeks dari adanya api) (Sobur, 2003:126). 9

e. Simbol Simbol adalah sebuah tanda di mana hubungan antara sigfnifier dan signified semata-mata adalah masalah konvensi, kesepakatan atau peraturan. Unsur bahasa yang bersifat arbitrer dan konvensional yang mewakili hubungan objek dan signifikasinya. Simbol merupakan tanda yang representamennya menunjuk kepada objek tertentu tanpa motivasi (unmotivated) simbol terbentuk melalui kovensi-konvensi atau kaidah-kaidah tanpa adanya kaitannya langsung diantara representamen dan objeknya, yang dikatakan sebagai sifat tanda yang arbitrer. (Van Zoest, 1996:23) f. Ikon Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan dan berbentuk alamiah. Ikon merupakan tanda yang didasarkan pada keserupaan atau kemiripan di antara representamen dan objeknya, Akan tetapi, sesungguhnya ikon tidak semata-mata mencakup citra-citra realistis seperti pada foto atau lukisan, melainkan juga pada grafis, skema, peta geografis, persamaan-persamaan matematis, bahkan metafora (Sobur, 2003:126). 10