BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini, memerlukan banyak hal yang harus

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Prediksi Harga Saham dengan ARIMA

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

METODOLOGI PENELITIAN

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN DAN SISTEM INFORMASI PREDIKSI KAPASITAS PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK (SEKTOR RUMAH TANGGA)

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peramalan Permintaan Susu Pasteurisasi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan dan Time Series (Studi Kasus di Koperasi Susu SAE Pujon, Malang)

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

Unnes Journal of Mathematics

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

ANALISIS NEURAL NETWORK STRUKTUR BACKPROPAGATION SEBAGAI METODE PERAMALAN PADA PERHITUNGAN TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

ESTIMASI PARAMETER MODEL HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK PADA HASIL PENGUKURAN MEAN SEA LEVEL SATELIT ALTIMETRI JASON 2

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Kenyo Puspito Rini 1), Ir. Usman Effendi, MS. 2), Dhita Morita Ikasari, STP, MP. 2)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS INDONESIA PENDEKATAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK METODE BACKPROPAGATION DALAM PEMODELAN PERGERAKAN HARGA SAHAM

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Semua partisipan dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita dan berusia

Perbandingan Hasil Peramalan dengan Metode Double Exponential Smoothing Holt dan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

. Enter. Model Summary b. a. Predictors: (Constant), UMR, SLTP, SLTA, Jumlah penduduk, Perguruan tinggi. ANOVA b

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

Uji Perbandingan Rata-Rata

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

BAB III LANDASAN TEORI. Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERAMALAN BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

PERAMALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAK AN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE KOHONEN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

Peramalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan Metode Extreme Learning Machine (ELM)

BAB 1 PENDAHULUAN. datang berdasarkan keadaan masa lalu dan sekarang yang diperlukan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

44 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. ARIMA DENGAN SPSS Dalam riset ini digunakan nilai penutupan harian dari saham ANTM pada bulan november 2007 sampai desember 2007. Gambar 1: Data Close Saham Nov Dec 07 Dengan bantuan expert modeler yang ada pada SPSS, langkah identifikasi dan penaksiran parameter dapat dilakukan secara otomatis. Dengan menggunakan expert modeler yang ada pada SPSS didapat best modeler sebagai berikut.arima (0,1,2) yaitu mempunyai nilai p =0, nilai d =1 dan nilai q = 2,dengan RMSE =54.218. 44

45

46 4.2. ANN DENGAN MATHLAB TOOLBOX a. Proses persiapan data untuk pelatihan. Gambar 2: Persiapan Data untuk proses ANN Data tahun 2004-2007 dipersiapkan dalam bentuk excel dengan format variablevariabel yang ditentukan. Open,high,low,close(t-1), mining idx, price ihsg dan gold merupakan variable input. Sedangkan untuk variable outputnya adalah variable Close (T). Data ini akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 900 data pertama akan digunakan dalam proses pelatihan dan 74 data sisanya akan digunakan dalam proses peramalan. Secara langsung mathlab akan membagi data pelatihan menjadi 70 persen training, 15 persen validation, dan 15 persen test. b. Normalisasi data Variabel input dan output di normalisasi dengan rumus : Variabel adalah nilai sebelum dilakukan normalisasi Min adalah nilai minimum data dari satu kolom/bagian. Max adalah nilai maximum data dari satu kolom/bagian

47 Variabel hasil dari normalisasi ini akan berkisar antara -1 dan 1. Gambar 3:Normalisasi Data c. Jaringan ANN Penentuan jumlah neuron dalam hidden layer dilakukan secara iterasi dan coba-coba, untuk membandingkan apakah ada pengurangan error yang terjadi dengan perubahan jumlah neuron yang ada. Test 1 Test 2 Test 3 Banyak Neuron mse train mse test mse train mse test mse train mse test 2 0.000353 0.000317 0.000934 0.001 0.000307 0.00019 4 0.000209 0.000535 0.000291 0.000282 0.000259 0.000357 7 0.000205 0.000327 0.000337 0.000237 0.00023 0.000269 8 0.000388 0.00029 0.000254 0.000235 0.000165 0.000259 9 0.000267 0.000351 0.000153 0.000325 0.000274 0.000354 12 0.000158 0.000324 0.000264 0.000564 0.000233 0.000288 16 0.000299 0.000284 0.000134 0.000469 0.000213 0.000435 Dari table diatas terlihat tidak ada pengurangan error yang signifikan dari berubahnya jumlah neuron pada input layer. Mean Squared Error adalah rata-rata kwadrat dari beda output dan target, nilai semakin kecil semakin baik (nilai 0 artinya tidak ada error). Jaringan ANN yang dipilih adalah menggunakan 8 neuron untuk input, 1 hidden layer dengan 8 neuron pada hidden layer dan 1 neuron untuk output (hasil).delapan

48 variable input yang telah dinormalisasi akan digunakan sebagai data neuron pada input layer. Data close(t) yang telah dinormalisasi akan digunakan sebagai data target/output. Gambar 4:Arsitektur ANN Berikut adalah gambar arsitekturr jaringan dengan 8 neuron pada hidden layer nya. Untuk fungsi aktivasi/transfer antara layer input ke hidden dan antara layer hidden ke output adalah menggunakan fungsi default dari mathlab yaitu tansigmoid. Berikut merupakan fungsi aktivasi tansigmoidnya.

49 Gambar 5: Fungsi aktivasi Tansigmoid Fungsi tan sigmoid merupakan fungsi transfer non linier yang memungkinkan jaringan untuk mempelajari hubungan linier maupun non linier antara bagian inputouput. Dari perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program Mathlab toolbox, jaringan ANN dibentuk dan optimalisasi dengan metode backpropagation yang ada. Gambar 6: Run ANN (MathLab)

50 Dengan model ANNN yang ada, yaitu 8 lapisan neuron, penggunaan transfer fungsi tan sigmoid maka jaringan backpropagation menghasilkan mse sebesar 0.000183. Berikut bobot akhir untuk antaraa lapisan input dengan lapisan hidden: Sedangkann hasil bobot akhir untuk lapisan hidden dan output:

51 d.simulasi pembelajaran & pengetesan Gambar 7: Performance ANN Gambar diatas menggambarkan 3 grafik dari mse (Mean Square Error) dari proses training, validation, dan proses Test. Grafik train merupakan grafik setiap epochs (perubahan bobot) dengan error yang dihasilkan pada tahap training. Grafik validation & grafik test merupakan grafik setiap perubahan bobot yang terjadi dalam 1 epoch dengan error yang dihasilkan pada tahap testing (terhadap masing-masing data validation ataupun data testing). Setelah didapat output dari hasil jaringan,maka dilakukan tahap denormalisasi untuk mengembalikan nilai dari hasil jaringan ANN. Berikut hasil prediksi dari jaringan ANN untuk data saham ANTM mulai 3 September 2007 sampai 28 Desember 2007.

Gambar 8: Grafik Hasil forecast ANN 52

53 4.3. PERBANDINGAN ARIMA DENGAN ANN Dari hasil prediksi ARIMA dan hasil prediksi ANN pada bulan September 2007 sampai Desember 2007, dihitung masing-masing MSE terhadap nilai atau harga sebenarnya. Gambar 9: Grafik forecast saham ANTM dengan Metode ARIMA dan ANN Tabel dibawah ini menujukkan hasil prediksi menggunakan ANN dapat menghasilkan hasil dengan nilai error rate yang lebih rendah dengan hasil prediksi menggunakan ARIMA. Mean Square Error ARIMA 284.95 ANN 170.40

54 Perbandingan juga dilakukan dengan melakukan uji-t atas data-data hasil error dengan metode ARIMA dan metode ANN, untuk mengetahui apakah beda antara hasil ARIMA dan ANN ini signifikan atau tidak. Berikut Hasil dari Lavene Test & Uji-T: Group Statistics METOD E N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ANGKA ANN 77 1.3121E4 18222.19996 2076.61241 ARIMA 77 2.1941E4 33989.66758 3873.48211 Lavene Test Hipotesa H0 = tidak ada perbedaan varians error antara ANN dan ARIMA (varians sama) H1 = ada perbedaan varians error yang significant antara ANN dan ARIMA varians beda) Dasar Pengambilan Keputusan sig < α Tolak H0

55 sig > α Terima Ho Keputusan Sig 0.000 < 0.05 Tolak H0 Kesimpulan Ada perbedaan varians error yang significant antara ANN dan ARIMA varians (beda) Uji T Berdasarkan pada uji levene s sebelumnya didapatkan hasil bahwa varians keduanya berbeda, maka nilai sig untuk T-test dapat dilihat pada equal variances not assumed. Hipotesa H0 = tidak ada perbedaan rata-rata kecepatan yang significant antara metode ARIMA dan ANN H1 = ada perbedaan rata-rata kecepatan yang significant antara metode ARIMA dan ANN Dasar Pengambilan Keputusan sig < α Tolak H0

56 sig > α Terima Ho Keputusan Sig (2 tailed) 0.047 > 0.05 Terima H0 Kesimpulan Ada perbedaan rata-rata hasil error yang significant antara metode ARIMA dan metode ANN. 4.4. LIMITASI Dalam penelitian ini, faktor-faktor eksternal seperti faktor ekonomi dan faktor fundamental perusahaan tidak ikut dijadikan variable input dari ANN disebabkan karena limitasi keseragaman, ukuran dan validitas dari variable tersebut. Penelitian hanya dilakukan untuk saham ANTM pada tahun 2004-2007 dengan data sample bulan September sampai desember 2007, karena limitasi dari data tahun-tahun sebelumnya yang tidak lengkap. Data tahun 2004 Agustus 2007 digunakan dalam proses pembelajaran dalam ANN, dan dari model tersebut dicoba untuk memprediksi harga pada bulan september sampai desember 2007, yang dianggap belum diketahui. Agar mendapatkan hasil yang lebih akurat, prediksi harga saham hanya dilakukan untuk memprediksikan harga saham 1 hari ke depan. ARIMA mempunyai sifat untuk nilai saham yang stagnan akan selalu stagnan, yang naik akan terus naik, dan begitu

57 pula sebalikknya. Nilai-nilai yang digunakan dalam metode ARIMA adalah nilai harga saham pada hari sebelumnya dan beberapa hari sebelumnya, sedangkan nilai input yang digunakan pada metode ANN adalah variable-variable input yang merupakan nilai aktual pada satu hari sebelumnya. Oleh karena itu, prediksi yang dilakukan untuk 1 hari kedepan. Dalam membandingkan kedua metode ini, hal yang terpenting adalah sampai sajauh mana error antara actual dengan forecast berbeda antara berbagai metode forecasting. Jadi error dalam forecasting beda dengan error secara umum di statistika. Error dalam pengertian statistika adalah perbedaan pengamatan dengan rata-ratanya. Sedangkan error (tepatnya deviasi) pada foracast adalah perbedaan forecast dengan nilai actual. Dalam ANN, penilitian tidak tertarik dengan rata-rata, demikian juga sebenarnya dalam forecasting statistika, tetapi tertarik dengan sampai sejauh mana masing-masing hasil forecast beda dengan actual value. Masing-masing forecast (setiap titik) mempunyai population mean sendiri-sendiri dan forecast itu merupakan estimates dari population mean pada titik itu. Uji-T dilakukan sebagai tambahan testing untuk membandingkan signifikasi dari kedua metode tersebut. Walaupun ada beberapa limitasi, yang tidak dapat dilakukan dalam uji-t ini karena ANN menggunakan metode yang bersifat prediktif. Untuk membandingkannya, biasanya hanya cukup dengan membandingkan mse dari kedua metode tersebut saja.