PROGRAM BANTU IDENTIFIKASI PENYAKIT THT

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

Penerapan Metode Forward Chaining untuk Mendeteksi Penyakit THT

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ANGINA PEKTORIS (ANGIN DUDUK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 5 Edisi Juni 2015

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi seperti otak manusia, sistem ini dapat mengambil keputusan layaknya

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

VISUALISASI METODE REFLEKSOLOGI UNTUK PENYEMBUHAN PENYAKIT DENGAN VISUAL BASIC

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

REVIEW JURNAL DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT NAMA KELOMPOK : TOSHI. Nama Anggota :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK UKM Berlia Setiawan 1, Kodrat Imam Satoto 2, Adian Fatchurrohim 2

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang

MEMBANGUN SISTEM PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK UNTUK ANAK BERBASIS MULTIMEDIA DAN GAME INTERAKTIF

SISTEM INFORMASI KEARSIPAN DATA MAHASISWA DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN MICROSOFT VISUAL BASIC VERSI 6.0

Perancangan Aplikasi Surat Masuk dan Keluar pada PT. Angkasa Pura 1 Semarang

Program Studi Teknik Mesin S1

Aplikasi Diagnosa Penyakit Telinga dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Muhammad Nur Arsandi Ka09

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. dengan judul Sistem Informasi Pemesanan Udang Pada Perusahaan CV. AHOK

Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Dalam mengimplementasikan basis data Sistem Pakar Diagnosa Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu dokter spesialis penyakit mata

3.1 Gambaran Umum Perancangan Aplikasi Pembuatan Folwchart a) Master Database b) Rekam Medis

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Visual Basic (VB) Tatik yuniati. Abstrak.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ALGORITMA dan PEMROGRAMAN 1B(D3/TK) KODE : / SKS. Teknik Pembelajaran Kuliah mimbar dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

PENGENALAN JENIS PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI APOTEK RS. JA FAR MEDIKA KARANGANYAR

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala klinis (gejala-gejala yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERACUNAN BAHAN KIMIA INDUSTRI BERBASIS WEB. Oleh : LIANITA TRI ANGGRAWATI ¹ AHMAD RIYADI ² ABSTRAK

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat

SOLUSI PENGOBATAN PRODUK K-LINK DENGAN SISTEM PAKAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR. Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA)

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya adalah kesehatan, karena seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan

Aplikasi Diagnosa Penyakit Kulit dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Khudan Mubarok Ka09

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah ketidaktahuan terhadap jenis penyakit dan cara. perawat) untuk mengetahui penyakit yang menyerang tubuh manusia.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Hepatitis Pada RSUD Tangerang Selatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

Transkripsi:

PROGRAM BANTU IDENTIFIKASI PENYAKIT THT Yana Hendriana Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta 55164. Email: yanahendriana@tif.uad.ac.id Abstrak Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga. Manusia akan melakukan apa saja agar kesehatannya terjaga dengan baik. Anggapan inilah yang menyebabkan beberapa pakar komputer mengembangkan suatu sistem yang dapat mengatasi masalah kesehatan pasien serta untuk menambah pengetahuan masyarakat. Ketersediaan teknologi komputer yang memiliki banyak kemampuan, akan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menambah pengetahuan seputar kesehatan, khususnya kesehatan THT serta membantu pihak medis dalam mengatasi keterbatasan mereka dalam menjalankan tugas. Dalam penelitian ini disusun suatu sistem yang berbasis komputer sebagai penyedia informasi yang dapat mengidentifikasi penyakit THT. Program bantu identifikasi THT ini dilengkapi fasilitas untuk mendiagnosa penyakit sesuai gejala yang dialami, mampu melakukan proses pencarian hingga pengeditan data serta menampilkan informasi anatomi THT secara umum. Data yang digunakan dalam program ini adalah semua data yang berhubungan dengan penyakit THT (daftar penyakit, gejala dan obat yang dapat digunakan). Sedangkan program aplikasi disusun dengan menggunakan software Visual Basic dan Microsoft Access. Program ini menggunakan bahasa Indonesia dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan program aplikasi. Kata kunci : Program bantu, THT, Visual Basic 1. PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan komputer masih terus dikembangkan. Selanjutnya hal itu melahirkan sub-sub bidang yang lebih spesifik. Kemajuan itu tidak hanya menyangkut masalah perangkat-kerasnya saja tetapi juga dalam hal perangkat-lunak sekaligus aplikasinya. Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka ilmu pengetahuan berkembang semakin luas. Komputer yang berfungsi sebagai alat pengolah kata maupun informasi, serta alat pendukung keputusan dirasa telah banyak memberi manfaat bagi pengguna. Berbagai proyek yang menggunakan komputer sebagai alat pendukung dalam memecahkan masalah semakin banyak digunakan. Hal ini disebabkan karena komputer memiliki kemampuan mengolah data dalam waktu yang singkat dan tepat dengan kapasitas penyimpanan yang sangat besar, serta mampu menghasilkan informasi lebih cepat dalam bentuk yang menarik. Dalam perkembangan di dunia teknologi informasi, maka perlu dirancang suatu program bantu yang diharapkan dapat membantu petugas medis serta masyarakat awam yang ingin mengetahui dan mengenal penyakit THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan) secara lebih jauh. Ada anggapan yang beredar di masyarakat bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga, hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian ini. Bahwa mengenalkan pada masyarakat luas tentang identifikasi penyakit THT sangatlah bermanfaat. Banyak jenis penyakit THT yang belum diketahui masyarakat. Padahal informasi mengenai penyakit ini sangat berguna bagi mereka, khususnya bagi yang ingin mengenal lebih jauh penyakit THT ini. Masalah yang sering dihadapi apabila ingin mengetahui tentang informasi penyakit THT, misalnya gejala penyakit tertentu, atau obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit THT, maka harus mencari dahulu buku/informasi tentang penyakit ini dan tidak jarang membuat pencarian datanya menjadi sulit, memakan biaya yang banyak dan waktu yang lama. Hal-hal tersebut diatas menjadi sangat penting bagi siapa saja yang ingin mendalami/ mengenal penyakit THT. Terdorong dengan kenyataan tersebut, maka dibuat suatu program aplikasi yang diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan pengetahuan. IF-58

2. METODOLOGI Dalam pembuatan atau pengembangan penelitian ini, perlu digunakan suatu metode yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama proses pengembangan. Dengan menggunakan metodologi terstruktur untuk pengembangan program bantu ini, proses pengembangan menjadi lebih terarah (dengan adanya DAD, kamus data dan ER diagram), mudah untuk mengoreksi kesalahan, dokumentasi sistem lengkap dan terstruktur. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Tahap ini dilakukan untuk mencari dan mempelajari sumber-sumber informasi dari beberapa buku, artikel dan jurnal yang berkaitan dengan perancangan program aplikasi dan Anatomi THT serta jenis-jenis penyakit THT. Tahap ini sangat penting untuk membangun pengertian yang benar dan memadai untuk melakukan penelitian. 2. Wawancara Tahap selanjutnya adalah wawancara terhadap narasumber yang memiliki data-data tentang berbagai jenis penyakit THT beserta obatnya. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang juga mendasari penelitian ini. 3. Perancangan dan Pengujian Tahap ini dilakukan untuk melakukan perancangan aplikasi dan beberapa pengujian terhadap aplikasi / program bantu identifikasi penyakit THT, yaitu pada setting awal pada isian datadata penyakit, gejala, obat, sampai dengan pengujian untuk mengetahui resep obat berdasarkan gejala dan jenis penyakitnya. 2.1 Perangkat Lunak Perangkat-lunak yang akan digunakan untuk merancang sistem adalah Visual Basic versi 6.0 dan untuk basis-data menggunakan Microsoft Access 2000. Visual Basic 6.0 (VB) adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis GUI (Graphical User Interface) (Kusumo, 2002). Dalam manajemen basis-data, VB berperan sebagai front-end terhadap basis-data, artinya aplikasi VB menyediakan antar-muka antar pengguna dengan basis-data. Aplikasi VB tidak secara langsung berinteraksi dengan basis-data karena ada dua komponen di antaranya yaitu kontrol data (yang merupakan penghubung aplikasi basis-data dengan basis-data melalui mesin basis-data) dan mesin basis-data (program yang mengelola informasi dalam basis-data) (Kusumo, 2002). 2.2 Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT) Lokasi dan fungsi telinga, hidung dan tenggorokan (untuk selanjutnya disebut THT) berhubungan erat yang dihubungkan oleh saluran yang dinamakan saluran Eustachian tube, Sutanto (2003). Oleh karena itu infeksi pada hidung dapat menyebar ke tenggorokan dan sebaliknya. Kelainan pada organ-organ tersebut didiagnosis dan diobati oleh dokter spesialis THT. 2.2.1 Telinga Menurut Grolier (1983), telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam membantu menjaga keseimbangan tubuh, hal itu ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Struktur Telinga (sumber : Pustekkom Depdiknas, 2008) 59

2.2.2 Hidung Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya udara dari dan ke paru-paru. Hidung juga memberikan tambahan resonansi pada suara dan merupakan tempat bermuaranya sinus paranasalis dan saluran air mata. Hidung bagian atas terdiri dari tulang dan hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan (kartilago). Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir dan pembuluh darah. Sel-sel pada selaput lendir menghasilkan lendir dan memiliki tonjolantonjolan kecil seperti rambut (silia). Hampir seluruh permukaan hidung memiliki silia dan berlendir. Sinus paranasalis tulang di sekitar hidung terdiri dari sinus paranasalis, yang merupakan ruang berongga dengan lubang yang mengarah ke rongga hidung, Sutanto (2003). Ada empat kelompok sinus paranasalis, yakni sinus maksilaris, sinus etmoidalis, sinus frontalis dan sinus sfenoidalis, ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Sinus pada hidung 2.2.3 Tenggorokan Tenggorokan (faring) terletak di belakang mulut, di bawah rongga hidung dan diatas kerongkongan dan tabung udara (trakea). Tenggorokan terbagi menjadi tiga bagian, atas, tengah dan bawah. Tenggorokan merupakan saluran berotot tempat jalannya makanan ke kerongkongan dan tempat jalannya udara ke paru-paru. Tenggorokan dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia. Tonsil (amandel) terletak di mulut bagian belakang, sedangkan adenoid terletak di rongga hidung bagian belakang. Tonsil dan adenoid terdiri dari jaringan getah bening dan membantu melawan infeksi. Pada puncak trakea terdapat kotak suara (laring), yang mengandung pita suara dan berfungsi menghasilkan suara. Epiglotis merupakan suatu lembaran yang terutama terdiri dari kartilago dan terletak di atas serta di depan laring. Selama menelan, epiglotis menutup untuk mencegah masuknya makanan dan cairan ke dalam trakea, Arifin (2012). Gambar 3. Tenggorokan. IF-60

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Program Bantu Identifikasi THT ini dibuat untuk mengembangkan pengetahuan masyarakat awam mengenai penyakit THT, juga untuk membantu petugas medis (spesialis THT) dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain itu dengan menggunakan program bantu ini baik awam maupun medis dapat mendiagnosa penyakit sekaligus mengetahui hasilnya disertai dengan gejala lengkap dan obat (khusus medis). Pengguna program ini ada tiga macam yang masing-masing pengguna memiliki hak akses dan kegunaan yang berbeda satu dengan yang lain, yaitu pengguna awam, petugas medis dan administrator. Program Bantu Identifikasi THT ini bersifat stand alone dan menggunakan database Microsoft Access 2000. Aplikasi VB tidak secara langsung berinteraksi dengan database karena ada dua komponen di antaranya yaitu kontrol data dan engine database. Engine database adalah program yang mengelola informasi dalam database, Kusumo (2002). Diagram overview dari aplikasi yang dibuat ini dapat dilihat pada Gambar berikut. Gambar 4. Diagram overview 3.1 Form Menu Identifikasi (pengguna awam) Tampilan untuk menu Identifikasi seperti pada Gambar 5. Pada form ini terdapat daftar gejala yang harus dipilih pengguna, dengan cara memberi tanda check ( ) pada kotak kecil di depan gejala yang dipilih. Setelah memberi tanda pada gejala, pengguna harus menekan tombol Proses. Kemudian akan tampil daftar penyakit yang mungkin diderita oleh pengguna sesuai masukan gejala. Gambar 5. Form identifikasi untuk awam. 61

Berikut adalah kode program untuk menampilkan gejala penyakit yang lengkap jika ListHasil diklik. Dim Penyakit, kodepenyakit, kodegjl As String Dim a As Integer ListGjlLain.Clear Penyakit = Trim(Mid(ListHasil.Text, 1, 30)) DataPenyakit.RecordSource = "select kode_peny from penyakit where nama_peny='" & Penyakit & "'" DataPenyakit.Refresh If DataPenyakit.Recordset.RecordCount <> 0 Then kodepenyakit = DataPenyakit.Recordset!kode_peny DataRelasi1.RecordSource = "select kode_gejala from relasi1 Perintah dim (kependekan dari dimension) berfungsi untuk mendeklarasikan variabel. Deklarasi ini akan memesan tempat pada memori untuk variabel apabila program dijalankan, dan memberi tahu VB tipe data yang akan ditangani kemudian. Pada kode program diatas, akan dibuat tempat untuk variabel bernama Penyakit yang bertipe string. Akan dicocokkan, jika nama penyakit pada tabel penyakit sama dengan nama penyakit yang dipilih dari List Hasil maka akan dilakukan pencocokan lagi pada tabel relasi1 yang kode penyakitnya sama dengan kode penyakit pada tabel penyakit. Jika hasilnya sama maka kode gejala pada tabel gejala harus sama dengan kode gejala pada tabel relasi1. Jika sudah sama maka gejala tersebut akan dicetak pada ListGjlLain. Proses ini akan berulang (penulisan gejala pada ListGjlLain) sebanyak jumlah record pada tabel relasi1. 3.2 Form Menu Identifikasi (pengguna medis) Pada form Identifikasi (medis) tampilannya mirip dengan tampilan Identifikasi untuk awam. Ada sedikit perbedaan pada hasil yang ditampilkan untuk medis dan awam. Pada medis akan ditampilkan pula cara mendiagnosa, pengobatan dan jenis obat yang dapat diberikan. Gambar 6. Form identifikasi pada pengguna medis Berikut kode program untuk menyeleksi gejala yang telah dipilih. For a = 1 To pilihan DataPenyakit.RecordSource = "select kode_peny from relasi1 where kode_gejala='" & Trim(KodeGejala(a)) & "'" DataPenyakit.Refresh Do While Not DataPenyakit.Recordset.EOF ListHasil.AddItem (DataPenyakit.Recordset!kode_peny) DataPenyakit.Recordset.MoveNext Loop Next a IF-62

Gejala yang telah dipilih akan dicocokkan kodenya dari tabel gejala. Kemudian memilih semua penyakit yang gejalanya dipilih (untuk sementara ditampilkan di List Hasil, namun hanya kode penyakitnya saja). Setelah itu akan dipilih penyakit (yang kode penyakitnya ada di ListHasil) yang jumlahnya sama dengan banyaknya gejala yang dipilih. Jika jumlah keduanya cocok, tampilkan nama penyakit di ListHasil. Berikut adalah kode program untuk mencatat hasil pemrosesan berupa nama penyakit yang akan ditampilkan di List Hasil. ListHasil.Clear For i = 1 To m DataPenyakit.RecordSource = "select nama_peny from penyakit where kode_peny='" & Trim(perusak(i)) & "'" DataPenyakit.Refresh ListHasil.AddItem (DataPenyakit.Recordset!nama_peny) Next i 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: a) Program bantu ini dapat membantu orang awam (masyarakat umum) untuk mengidentifikasi penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) seseorang berdasarkan gejala yang diberikan. b) Program bantu ini dapat membantu dokter dalam menentukan diagnosa penyakit dan solusi obat bagi pasien penyakit THT berdasarkan gejala yang diberikan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Siswanto S, Sp. THT (dokter Spesialis THT RS. Dr. Sardjito Yogyakarta) yang telah memberikan waktunya untuk wawancara tentang berbagai jenis penyakit THT beserta obatnya. DAFTAR PUSTAKA Grolier Incorporated, (1983), The Encyclopedia Americana, International Edition : Desert to Egret, Vol. 9, USA : Grolier Incorporated. Kusumo, A. S., (2002), Buku Latihan : Pemrograman Database dengan Visual Basic 6.0, Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Sutanto, J., (2003), Kumpulan Literatur Penyakit THT, Jakarta. Tim Penerbit Andi, (2003), Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic, Yogyakarta : Andi Offset. Arifin, M., (2012), http://arifnsaputra.blogspot.com/2012/11/tenggorokan.html. diakses pada 10 Nopember 2013. 63