IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

AHP UNTUK PEMODELAN SPK PEMILIHANSEKOLAH TINGGI KOMPUTER

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

Okta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Rici Efrianda ( )

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

METODE FUZZY AHP DAN AHP DALAM PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB (STUDI KASUS CV. WISMA ANUNGKRIYA DEMAK) ARTIKEL ILMIAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V2.i1( )

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENERAPAN METODE AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRESTASI PEGAWAI NAKERTRANS SUMBA BARAT DI WAIKABUBAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRESTASI PEGAWAI NAKERTRANS SUMBA BARAT DI WAIKABUBAK ABSTRAK

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

Aplikasi Metode Analitical Hierarchy Proces (AHP) Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh Abulwafa Muhammad, S.Kom, M.

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN LOKASI CABANG BARU USAHA CLOTHING MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS

DECISION SUPPORT SYSTEMS IN THE ADMISSION SELECTION OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT Case Study: SMK Pelita Pesawaran. Abstract

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI DATA MINING DALAM PENERIMAAN KARYAWAN BARU DENGAN METODE DECISION TREE DI BENDESA HOTEL

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Implementasi Metode AHP dalam Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Kuota Pembimbing Mahasiswa. Irfan Dwi Jaya

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE AHP DAN AHP TOPSIS UNTUK PENENTUAN STAF KURIKULUM SEKOLAH

BAB III ANALISIS SISTEM

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

ABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS : DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAGIAN KEPEGAWAIAN PADA SMK MUHAMMADIYAH 1 BATURETNO

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN di SMA N 1 JEKULO KUDUS MENGGUNAKAN METODE AHP NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wayan Triana

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN SPARE PARTS SAMARINDA

Prima Canggih Kawuryan, A Sistem Informasi S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang Abstrak

Irfandi Ricon 1), Rini Sovia, S.Kom, M.Kom 2), Shary Armonitha Lusinia, S.Kom, M.Kom 3)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU MA ARRAHMAH MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) ARTIKEL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

Analisa Faktor Pendukung Pemilihan Obat Untuk Penderita Penyakit Hipertensi Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI PROCESS (AHP) UNTUK MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

Kata Kunci : Local Area Network (LAN), Sistem Pendukung keputusan, Analytical Hierarchy Process, Client-Server, Sistem Informasi.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Memilih Tempat Kursus Bahasa Inggris Dikota Medan Dengan Penerapan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA ATAU SISWI TERBAIK DI SMA MASEHI 1 PSAK SEMARANG DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH SUPPLIER Rudin Himu 1, Arip Mulyanto 2, Dian Novian 3 S1 Sistem Informasi /

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian

JURNAL RELEVANSI PENENTUAN PRIORITAS PADA KESESUAIAN JUDGEMENT SISWA

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN KERJA LULUSAN SMK AL BADAR TULUNGAGUNG MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. beberapa bagian yang terdiri dari Camat beserta perangkat-perangkatnya. Masing

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

SISTEM BANTU PEMILIHAN PAGAR MENGGUNAKAN AHP PADA UD.ADI PUTRA ARTIKEL SKRIPSI

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Program Keahlian di SMK Syubbanul Wathon Magelang

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa Untuk Menentukan Mahasiswa Berprestasi Berbasis Web Dengan Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SEBAGAI ALTERNATIF PEMILIHAN JURUSAN CALON PESERTA DIDIK BARU (STUDI KASUS : SMK MUHAMMADIYAH MAGELANG)

Transkripsi:

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA Tri Widayanti 1), Wahyu Noer Hidayat 2), Mulia Sulistiyono 3) 1) Program S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Minat Utama Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Jl. Farmako Sekip Utara, Gedung IKM Lt. 3, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta 3) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta email : triwida.oku@gmail.com¹ ), wahyunoerhidayat@gmail.com² ), muliaok@gmail.com³ ) Abstrak Tidak bisa dipungkiri bahwa semakin hari perkembangan teknologi semakin pesat. Segala sesuatu yang dahulu dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang lama kini bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Perkembangan teknologi yang semakin pesat ini tentunya juga ditunjang oleh semakin meningkatnya ilmu pengetahuan serta kebutuhan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam bidang pengambilan keputusan, ilmu komputer memisahkan ke dalam bidang kajian tersendiri, yaitu bidang Sistem Penunjang Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS). Dalam paper ini dibuat sistem penunjang keputusan untuk seleksi calon guru di SMK Kesehatan Bina Marta Martapura, yang mana dalam penerapannya, sistem ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process ( AHP) untuk memberikan nilai perbandingan masing-masing kriteria dan subkriteria yang dijadikan pertimbangan dalam menyeleksi calon guru. Dari hasil perbandingan yang dilakukan menghasilkan nilai prioritas kriteria dan subkriteria yang selanjutnya akan digunakan untuk mengolah nilai calon guru. Bagi calon guru yang memiliki total nilai tertinggi dan peringkat teratas maka dapat dijadikan pertimbangan sebagai kandidat calon guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura. Kata kunci: Sistem Penunjang Keputusan, Seleksi Guru, AHP, SMK Kesehatan 1. Pendahuluan Sekolah adalah suatu lembaga yang memikirkan kemajuan anak didik bangsa. Kualitas sekolah, yang tentunya tidak terlepas pula dari kualitas guru dalam memberikan pengajaran dan pendidikan, akan sangat mempengaruhi kemajuan dan keberhasilan sekolah tersebut dalam mencetak generasi-generasi yang unggul. SMK Kesehatan Bina Marta Martapura adalah salah satu SMK yang berada di Sumatera Selatan, yang mana dalam menentukan guru yang berkualitas, sekolah ini memiliki beberapa kriteria dan subkriteria penilaian yang dijadikan acuan dalam seleksi calon guru. Oleh karena itu perlu dibuat sistem penunjang keputusan yang terkomputerisasi agar proses penilaian dapat lebih cepat dan akurat. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Membangun sebuah sistem penunjang keputusan yang dapat membantu Tim Seleksi Guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura dalam menyeleksi calon guru berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh Tim Seleksi Guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura dengan mengimplementasikan metode AHP. 2. Meningkatkan kualitas hasil keputusan Tim Seleksi Guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura dalam menentukan calon guru yang berkualitas untuk mengajar di SMK Kesehatan Bina Marta Martapura. 3. Mempercepat kinerja Tim Seleksi Guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura dalam pengambilan keputusan. Batasan masalah dalam sistem ini adalah: 1. Perangkat lunak berupa software desktop. 2. Perangkat lunak dibuat menggunakan database SQL Server 2008 dan bahasa pemrograman Visual Basic 2010. 3. Sistem penunjang keputusan seleksi calon guru di SMK Kesehatan Bina Marta Martapura menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). 4. Sistem menyediakan fasilitas untuk mengubah kriteria dan nilai perbandingan kriteria. 5. Sistem menyediakan fasilitas untuk mengubah subkriteria dan nilai perbandingan subkriteria. 6. Sistem mengolah data calon guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura (add, edit, delete, search). 7. Sistem penunjang keputusan seleksi calon guru di SMK Kesehatan Bina Marta Martapura hanya dapat 09-55

diakses oleh Tim Seleksi Guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura serta jumlah user dibatasi oleh sistem, yaitu 4 orang. 8. Sistem menyediakan fasilitas untuk mengubah pengaturan hak akses pengguna. Dalam menyediaan data yang berbentuk informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu bagi pengguna aplikasi ini, maka peneliti menggunakan 4 metode pengumpulan data yaitu: 1. Metode observasi, yaitu peneliti mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti, dalam hal ini SMK Kesehatan Bina Marta Martapura, untuk mendapatkan informasi mengenai sekolah. 2. Metode wawancara, yaitu peneliti mengumpulkan data dengan cara berkomunikasi langsung dengan instansi terkait, dalam hal ini kepala sekolah, guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura. 3. Metode kearsipan, yakni peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca dan mempelajari datadata dan arsip yang sudah ada sehubungan dengan permasalahan yang diteliti. 4. Metode kepustakaan, yaitu peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari dari buku-buku pustaka yang telah ada untuk digunakan sebagai referensi atau digunakan sebagai bahan pembanding. 2. Tinjauan Pustaka Sistem penunjang keputusan adalah sistem berbasis komputer untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur (Turban, dkk 2005:19). Menurut Kusrini, 2007 peralatan utama AHP adalah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyususnnya menjadi suatu bentuk hierarki. Pengembangan SPK seleksi calon guru ini serupa dengan penelitian sebelumnya oleh Maulina, Pengembangan Perangkat Lunak Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Petugas Perpustakaan Desa Menggunakan Metode AHP, 2010. Hanya saja pengembangan sistem yang dilakukan oleh Maulina masih bersifat statis, sedangkan dalam penelitian ini sistem yang dikembangkan sudah bersifat dinamis, sehingga kriteria, subkriteria, range nilai, nilai bobot bisa diganti sesuai kebutuhan tanpa harus merombak sistem. 3. Metode Penelitian Ada beberapa langkah-langkah dasar yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: a. Identify Adalah mengidentifikasi masalah yang diangkat. SMK Kesehatan Bina Marta Martapura merupakan sekolah swasta yang baru didirikan tahun 2011 oleh lembaga yayasan, yaitu Yayasan Bina Insan Amanah, Martabat, dan Bertaqwa Bina Marta. Meskipun baru, peminat masyarakat terhadap SMK Kesehatan Bina Marta Martapura ini cukup banyak, hal ini dapat dilihat dari siswa yang mendaftar di SMK tersebut. Tahun pertama ini SMK Kesehatan Bina Marta Martapura menerima siswa sebanyak 109 siswa yang terbagi ke dalam 2 jurusan, yaitu jurusan farmasi 1 kelas dan jurusan keperawatan 2 kelas. Keberadaan guru-guru yang berkualitas sangat penting guna keberhasilan sekolah ini. b. Understand Yakni memahami kerja sistem yang ada. Dalam pemilihan calon guru, Tim Seleksi Guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura memiliki beberapa kriteria penilaian. Namun, di tahun pertama ini pemilihan calon guru tersebut atas dasar rekomendasi dari beberapa pihak yang kemudian dipertimbangkan dan diputuskan oleh Tim Seleksi Guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura apakah calon guru yang direkomendasikan tersebut layak diterima atau tidak. Tim Seleksi Guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura tersebut terdiri dari Koordinator Sekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Hal ini disebabkan karena: 1. Kurangnya tenaga ahli di SMK Kesehatan Bina Marta Martapura. 2. Waktu yang cukup mendesak untuk segera mendapatkan tenaga guru. 3. Belum adanya perangkat sistem yang canggih yang dapat membantu proses seleksi. Karena itu, demi perbaikan kualitas sekolah dan siswasiswinya, SMK Kesehatan Bina Marta Martapura membutuhkan sebuah sistem yang efektif, efisien, dan objektif, bukan subjektif. Proses bisnis dari sistem lama yang berjalan di SMK Kesehatan Bina Marta Martapura digambarkan dengan pemodelan proses bisnis, diperlihatkan oleh gambar 3.1 09-56

tersebut karena proses seleksi selanjutnya hanya memasukkan data, pekerjaan sementara bisa dihandle oleh anggota Tim Seleksi Guru yang lain atau menunjuk seorang staff yang diberikan wewenang sementara untuk melanjutkan proses seleksi. 6. Service. Proses seleksi yang ada di SMK Kesehatan Bina Marta Martapura saat ini masih menggunakan sistem manual, sehingga memungkinkan hasil seleksi akan sulit dan lama didapatkan. Dari beberapa langkah-langkah dasar yang dilakukan dalam penelitian ini, maka pemodelan proses bisnis sistem yang diusulkan ditunjukkan di dalam gambar 3.2 Gambar 3.1 Pemodelan Proses Bisnis Sistem Lama c. Analyze i. Analisis Kelemahan Sistem Tujuan menganalisis kelemahan sistem adalah untuk mengetahui dan mengenali sistem yang digunakan sekarang masih layak atau tidak untuk digunakan. Adapun kelemahan dari sistem yang sedang berjalan di SMK Kesehatan Bina Marta Martapura saat ini dapat diukur dengan metode PIECES. Dari analisis PIECES ini akan diperoleh beberapa hal yang akan menyimpulkan masalah utama yang dihadapi secara jelas dan spesifik, serta akan dapat dirumuskan berbagai usulan untuk membantu perancangan sistem yang lebih baik. Maka analisisnya adalah sebagai berikut: 1. Performance. Masih sangat lambat karena semuanya dilakukan secara manual. 2. Information. Tidak adanya nilai tes calon guru dari beberapa kriteria yang telah ditetapkan oleh Tim Seleksi Guru dalam menyeleksi calon guru membuat Tim Seleksi Guru sulit mempertimbangkan dan mengambil keputusan. 3. Economy. Data guru yang saat ini belum terkomputerisasi. Jika pihak manajemen ingin memback up data, maka dibutuhkan banyak kertas dan tempat untuk media penyimpanan. 4. Control. Keamanan data yang ada saat ini masih sangat kurang, karena data yang tersimpan masih berupa hard copy. 5. Effiency. Apabila salah satu dari Tim Seleksi Guru berhalangan hadir, maka proses seleksi calon guru menjadi tertunda. Dengan adanya pengembangan sistem ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan Gambar 3.2 Pemodelan Proses Bisnis Sistem Baru ii. Analisis Data Sistem Sistem penunjang keputusan yang dirancang ini adalah sistem untuk membantu Tim Seleksi Guru SMK Kesehatan Bina Marta Martapura dalam menyeleksi calon guru yang akan mengajar. Adapun data-data yang diperlukan dalam sistem ini adalah: 1. Data internal, yakni data calon guru dan nilai calon guru. 2. Data privat, yakni yang ditentukan oleh user. Data privat ini bisa berubah kapan saja sesuai kebutuhan. Dalam sistem ini yang termasuk data privat adalah data kriteria, subkriteria, dan perbandingan nilai masing-masing kriteria dan subkriteria. Data criteria yang digunakan adalah IPK (Indeks Prestasi Komulatif), Microteaching, TPA (Tes Potensi Akademik), dan Pengalaman Mengajar. Keempat kriteria tersebut 09-57

memiliki 5 subkriteria yang sama, hanya saja pengelompokan nilainya yang berbeda. Kelima subkriteria tersebuat adalah Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup Baik (CB), Cukup (C), dan Kurang (K). Contoh perhitungan seleksi calon guru dengan AHP secara manual: 1. Menentukan data yang dibutuhkan 2. Menentukan kriteria penilaian a) IPK, dikelompokkan ke dalam range nilai subkriteria sebagai berikut: Nilai IPK 3,76 4,00(Sangat Baik) Nilai IPK 3,51 3,75 ( Baik) Nilai IPK 3,26 3,50 (Cukup Baik) Nilai IPK 3,01 3,25 (Cukup) Nilai IPK 2,75 3,00 ( Kurang) b) Microteaching, dikelompokkan ke dalam range nilai subkriteria sebagai berikut: Nilai microteaching 86 100 (Sangat Baik) Nilai microteaching 70 85 ( Baik) Nilai microteaching 50 69 (Cukup Baik) Nilai microteaching 35 49 (Cukup) Nilai microteaching 10 34 ( Kurang) c) TPA, dikelompokkan ke dalam range nilai sebagai berikut: Score TPA 91 100 (Sangat Baik) Score TPA 81 90 ( Baik) Score TPA 71 80 (Cukup Baik) Score TPA 61 70 (Cukup) Score TPA 0 60 ( Kurang) d) Pengalaman mengajar, dikelompokkan ke dalam range nilai sebagai berikut: 5 tahun keatas (Sangat Baik) 4 4,9 tahun ( Baik) 3 3,9 tahun (Cukup Baik) 2 2,9 tahun (Cukup) 0 1,9 tahun ( Kurang) 4. Hasil dan Pembahasan Sistem penunjang keputusan yang dibangun dan dibahas pada penelitian ini berfungsi untuk membangun sebuah sistem penunjang keputusan yang dapat membantu menyeleksi calon guru yang berkualitas, meningkatkan kualitas hasil keputusan, serta mempercepat kinerja tim seleksi guru dalam pengambilan keputusan. Langkah-langkah perhitungan manual seleksi guru. disajikan data seperti dalam table 4.1 nilai kriteria calon guru yang akan di hitung. Tabel 4.1 Data Nilai Kriteria Calon IPK MT TPA PM Keterangan: = Indeks Prestasi Komulatif = Microteaching = Tes Potensi Akademik = Pengalaman Mengajar a. Menentukan prioritas kriteria Langkah yang harus dilakukan dalam menentukan prioritas kriteria adalah sebagai berikut: Membuat matriks perbandingan berpasangan Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lainnya. Tabel 4.2 merupakan hasil penilaian matriks perbandingan berpasangan IPK MT TPA PM IPK 1,00 3,00 2,00 2,00 MT 0,33 1,00 7,00 7,00 TPA 0,50 0,14 1,00 2,00 PM 0,50 0,14 0,50 1,00 Jumlah 2,33 4,28 10,50 12,00 Tabel 4.2 Hasil Nilai Matriks Perbandingan Berpasangan Angka 1,00 pada baris IPK kolom IPK menggambarkan tingkat kepentingan yang sama antara IPK dengn IPK, sedangkan angka 3,00 pada baris IPK kolom MT menunjukkan bahwa IPK sedikit lebih penting daripada MT. Angka 0,33 baris MT kolom IPK merupakan hasil perhitungan 1/nilai pada baris IPK kolom MT (3,00). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama. Membuat matriks nilai kriteria Matriks nilai kriteria diperoleh dari hasil bagi dari nilai matriks perbandingan berpasangan dengan masingmasing kolom. Table Hasil perhitungannya dapat dilihat dalam Tabel 4.3 IPK MT TPA PM baris Prioritas IPK 0,43 0,70 0,19 0,17 1,49 0,37 MT 0,14 0,23 0,67 0,58 1,62 0,41 TPA 0,21 0,03 0,10 0,17 0,51 0,13 PM 0,21 0,03 0,05 0,08 0,37 0,09 Tabel 4.3 Hasil Nilai Matriks Kriteria Nilai 0,43 pada baris IPK kolom IPK Tabel 4.3 diperoleh dari nilai baris IPK kolom IPK Tabel 4.2 (1,00) dibagi jumlah kolom IPK Tabel 4.2 (2,33). Nilai 0,14 pada baris MT kolom IPK Tabel 4.3 diperoleh dari nilai baris MT kolom IPK Tabel 4.2 (0,33) dibagi jumlah kolom IPK Tabel 4.2 (2,33). Nilai 0,70 pada baris IPK kolom MT Tabel 4.3 diperoleh dari nilai baris IPK kolom MT Tabel 4.2 (3,00) dibagi jumlah kolom MT (4,28), begitu seterusnya. Nilai kolom jumlah pada Tabel 4.3 diperoleh dari penjumlahan pada setiap barisnya. Untuk baris pertama, nilai 1,49 merupakan hasil penjumlahan dari 0,43 + 0,70 + 0,19 + 0,17. Nilai pada kolom prioritas diperoleh dari nilai pada kolom jumlah dibagi dengan jumlah kriteria, dalam kasus ini adalah 4. Membuat matriks penjumlahan setiap baris 09-58

Matrik ini dibuat dengan mengalikan nilai prioritas pada Tabel 4.3 dengan nilai matriks perbandingan berpasangan ( Tabel 4.2). Table hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.4. IPK MT TPA PM Jumlah IPK 0,37 1,23 0,26 0,18 2,04 MT 0,12 0,41 0,91 0,63 2,07 TPA 0,19 0,06 0,13 0,18 0,56 PM 0,19 0,06 0,07 0,09 0,41 Tabel 4.4 Hasil Nilai Penjumlahan Setiap Baris Nilai 0,37 pada baris IPK kolom IPK Tabel 4.4 diperoleh dari prioritas baris IPK pada Tabel 4.3 (0,37) dikalikan dengan nilai baris IPK kolom IPK pada Tabel 4.2 (1,00). Nilai 1,23 pada baris IPK kolom MT Tabel 4.4 diperoleh dari prioritas baris MT pada Tabel 4.3 (0,41) dikalikan dengan nilai baris IPK kolom MT pada Tabel 4.2 (3,00). Begitu juga dengan angka-angka yang lain, diperoleh dengan cara yang sama. Sedangkan kolom jumlah pada Tabel 4.4 diperoleh dengna menjumlahkan nilai pada masing-masing baris pada tabel tersebut. Misalnya, nilai 2,04 pada kolom jumlah merupakan hasil penjumlahan dari 0,37 + 1,23 + 0,26 + 0,18. Penghitungan rasio konsistensi Perhitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa nilai rasio konsistensi (CR) 0,1. Jika ternyata nilai CR > 0,1, maka matriks perbandingan berpasangan harus diperbaiaki. Untuk menghitung rasio konsistensi, dibuat table rasio konsistensi seperti terlihat dalam Tabel 4.5 Jumlah per baris Prioritas Hasil IPK 2,04 0,37 2,41 MT 2,07 0,41 2,48 TPA 0,56 0,13 0,69 PM 0,41 0,09 0,50 Tabel 4.5 Rasio Konsistensi Kolom jumlah per baris diperoleh dari kolom jumlah pada Tabel 4.4, sedangkan kolom prioritas diperoleh dari kolom prioritas pada Tabel 4.3. Dari Tabel 4.5 diperoleh nilai-nilai sebagai berikut: Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil) = 6,08 n (jumlah kriteria) = 4 λ maks = =, = 1,52 CI = λ =, = 0,62 CR = =,, = 0,69 Dimana CI adalah Consistency Index, sedangkang IR adalah Indeks Random Consistency. Oleh karena CR 0,1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima dan perhitungan dapat dilanjutkan. b. Menentukan prioritas subkriteria Langkah-langkah dalam mencari nilai prioritas subkriteria sama dengan yang dilakukan dalam mencari nilai prioritas kriteria. Tim seleksi guru memberikan nilai perbandingan berpasangan sebagai berikut: SB B CB C K SB 1,00 2,00 3,00 3,00 5,00 B 0,50 1,00 2,00 3,00 3,00 CB 0,33 0,50 1,00 2,00 3,00 C 0,33 0,33 0,50 1,00 2,00 K 0,20 0,33 0,33 0,50 1,00 Jumlah 2,36 4,16 6,83 9,50 14 Tabel 4.6 Nilai Prioritas Subkriteria Perbandingan Berpasangan Keterangan: SB = Sangat Baik B = Baik CB = Cukup Baik C = Cukup K = Kurang c. Menghitung hasil Prioritas hasil perhitungan pada langkah a dan b kemudian dituangkan dalam matriks hasil yang yang terlihat dalam Tabel 4.7. IPK MT TPA PM 0,37 0,41 0,13 0,09 SB 1,00 1,00 1,00 1,00 B 0,63 0,52 0,66 0,61 CB 0,43 0,26 0,47 0,41 C 0,28 0,14 0,32 0,27 K 0,18 0,06 0,21 0,17 Tabel 4.7 Hasil perhitungan Seandainya diberikan data nilai dari 3 orang calon guru seperti yang terlihat dalam Tabel 4.8, maka hasil akhirnya akan tampak pada Tabel 4.9. No. Nama IPK MT TPA PM 11.01 Hastuti, S.Farm, Apt CB B CB K 11.02 Septa Diana, S.Pd CB B B CB 11.03 S. Eko Widodo, S.Pd K SB B K Tabel 4.8 Nilai Calon Guru No. Nama IPK MT TPA PM Total Rank ing 11.01 Hastuti, S.Farm, Apt 0,16 0,21 0,06 0,02 0,36 3 11.02 Septa Diana, S.Pd 0,16 0,21 0,09 0,04 0,50 2 11.03 S. Eko Widodo, S.Pd 0,07 0,41 0,09 0,02 0,59 1 Tabel 4.9 Nilai Akhir Nilai 0,16 pada baris Hastuti, S.Farm, Apt kolom IPK (Tabel 4.9) diperoleh dari nilai calon guru yang bernama Hastuti, S.Farm, Apt, yaitu cukup baik dengan prioritas 0,43 (Tabel 4.7), dikalikan dengan prioritas IPK sebesar 0,37 (Tabel 3.7). Kolom total pada Tabel 4.9 diperoleh dari penjumlahan pada masing-masing barisnya. Nilai total inilah yang dipakai sebagai dasar untuk meranking seleksi calon guru. Semakin besar nilainya maka semakin besar pula kemungkinan calon guru tersebut akan diterima. Dapat dilihat dalam Tabel 4.9 bahwa ranking pertama atau yang memiliki nilai terbesar adalah S. Eko Widodo, S.Pd. Bila kita cermati, nilai IPK dan pengalaman 09-59

mengajarnya kurang, tetapi mengapa bisa rangking pertama? Hal ini disebabkan karena dalam tes seleksi calon guru ini nilai yang paling berpengaruh terletak pada tes Microteaching, seperti yang telah dijelaskan di atas. Tampilan progam aplikasi Berikut tampilan yang ada dari aplikasi SPK untuk seleksi calon guru di SMK BINA MARTA Gambar 4.10 Data Nilai Calon Guru Hasil Perhitungan Gambar 4.11 Menu Hasil Akhir Perhitungan 5. Kesimpulan dan Saran Sekolah adalah suatu lembaga yang memikirkan kemajuan anak didik bangsa. Kualitas sekolah, yang tentunya tidak terlepas pula dari kualitas guru dalam memberikan pengajaran dan pendidikan, akan sangat mempengaruhi kemajuan dan keberhasilan sekolah tersebut dalam mencetak generasi-generasi yang unggul. Pemanfaatan IT oleh lembaga pendidikan yang penerapannya berupa Sistem Penunjang Keputusan dalam seleksi calon guru sangat mutlak diperlukan untuk mencegah atau mengurangi berbagai permasalahan yang dihadapi seperti : proses seleksi yang berjalan lama karena dilakukan dengan manual, keputusan yang kurang tepat karena bisa jadi dalam memilih guru berdasarkan hal-hal yang subyektif dan meminimalisir KKN oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Penelitian ini merekomendasikan sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan calon guru yang akurat, cepat, berkualitas dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yang mana metode tersebut sangat mempertimbangkan nilai yang telah ditetapkan oleh pengambil keputusan. Metode ini mengarahkan user untuk memberikan nilai yang subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara relatif dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Daftar Pustaka [1] Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit ANDI, Yogyakarta. [2] Hermawan, Julius. 2005. Membangun Decision Support System. Penerbit ANDI, Yogyakarta. [3] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Penerbit ANDI, Yogyakarta. [4] Turban, Efraim. 2005. Decission Support Systems and Intelligent Systems, Jilid 2. Penerbit ANDI, Yogyakarta [5] Maulina. 2010. Pengembangan Perangkat Lunak Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Petugas Perpustakaan Desa Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya, Palangka Raya.. Biodata Penulis Tri widayanti, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2012. Saat ini sedang melanjutkan studi Program S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Minat Utama Sistem Informasi Manajemen Kesehatan. Wahyu Noer Hidayat, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2010. Saat ini sedang melanjutkan studi Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta. Mulia Sulistiyono, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2009. Saat ini sedang melanjutkan studi Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta. 09-60