BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya tanpa adanya lembaga sebagai tempat mencari nafkah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung efektivitas dan efesiensi organisasi (Handoko, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. industri kepariwisataan di Bali, seperti restaurant dewasa ini dirasakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disebut kompensasi tidak langsung karena tidak

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN P.T. DANLIRIS SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kompensasi Tidak Langsung. untuk mencapai tujuan bidang pendidikan. Kompensasi lebih dari sekedar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

BAB I PENDAHULUAN. motivasi. Motivasi kerja pegawai dalam suatu organisasi dapat dianggap. penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA

RETNO SAWITRIAVI F

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan membawa dampak positif bagi organisasi maupun diri sendiri. Sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. HANIL INDONESIA DI BOYOLALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawannya baik berupa materil maupun non material, hal ini akan meningkatkan semangat kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling membutuhkan, karyawan adalah asset perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia maka perusahaan tidak akan bisa berjalan, begitu juga karyawan tidak dapat menunjang kesejahteraan hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus implementasi dari disiplin ilmu yang mereka miliki sendiri. Maka karyawan harus diperhatikan kesejahteraannya jangan hanya dituntut kewajibannya saja dengan berbagai macam beban pekerjaan, begitu pula dengan karyawan jangan hanya menuntut hak mereka tetapi pekerjaan dan tanggung jawab sebagai karyawan tidak diselesaikan. Masih ada perusahaan yang kurang memperhatikan karyawannya sehingga karyawan menjadi kehilangan motivasi, malas, dan terkesan tidak baik hasil pekerjaannya. Sehingga mereka beranggapan bahwa sekeras apa pun mereka bekerja, perusahaan tidak mempedulikan mereka, apalagi untuk memberikan kesejahteraan dan imbalan yang layak untuk mereka. 1

2 Untuk mencegah terjadinya tindakan karyawan yang tidak diinginkan oleh perusahaan, maka tugas manajemen perusahaan yang harus memenuhi tuntutan karyawan dengan memberikan kesejahteraan yang adil dan bijaksana, semua itu dilakukan demi terciptanya kesejahteraan karyawan dan kesejahteraan perusahaan. Semangat kerja adalah proses mempengaruhi atau mendorong seseorang berbuat untuk menyelesaikan tujuan yang diinginkan (Kamalludin, 1989: 214), semangat diartikan juga sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan (Handoko, 1999: 252). Semangat yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai kepuasan dirinya. Seseorang yang sangat termotivasi yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial, guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang termotivasi hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja, motivasi merupakan sebuah konsep penting dalam studi kerja individu (Winardi, 2001: 2) Motivasi menjadi sangat penting karena dengan adanya semangat dapat diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi (Hasibuan, 1996: 92). Motivasi akan memberikan inspirasi, dorongan, semangat kerja bagi karyawan sehingga terjalin hubungan kerja yang baik antara karyawan dan pimpinan

3 sehingga tujuan organisasi dapat tercapai maksimal. Bagitu juga motivasi berkaitan erat dengan usaha, kepuasan pekerja dan performance pekerjaan (Gomes, 1995: 178). Motivasi sangat penting dalam meningkatkan semangat kerja dan produktivitas karyawan. Tugas pimpinan adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada karyawan agar bisa bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. Semangat kerja merupakan hal yang sangat penting dalam setiap usaha kerjasama sekelompok orang dalam suatu organisasi, semangat kerja yang tinggi akan menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi dan akan mempermudah perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Suatu usaha tidak akan mengalami kemajuan tanpa adanya semangat kerja yang tinggi, semangat kerja yang tinggi akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, sebaliknya semangat kerja yang rendah akan merugikan perusahaan seperti tingkat absensi yang tinggi, perpindahan karyawan, dan produktivitas yang rendah. Kenyataan yang ada menunjukan masih banyak karyawan yang datang kerja tidak tepat waktu atau pulang lebih awal atau mereka datang tepat waktu tapi di ruang kerja mereka hanya ngobrol dengan teman kerja atau malah bersantai-santai saja, angka absen meningkat, tidak bergairah, apati terhadap kerja dan lingkungannya, tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugasnya dan tindakan lain yang merugikan perusahaan. Berawal dari sini banyak sekali timbul keluhan dari berbagai pihak

4 mengenai semangat kerja turun, produktivitas kerja rendah, kedisplinan kerja rendah, mutu kerja rendah dan masih banyak lagi. Table 1 Jumlah absensi karyawan PT. Hamudha Prima Media Boyolali periode 23 maret- 22 Agustus 2012 Bulan 23 Maret 22 April 23 April 22 Mei 23 Mei 22 Juni 23 Juni 22 Juli 23 Juli 22 Agustus Alasan Absen Ijin Sakit Ijin 1/2 hari Cuti Alpha Jumlah 5 7 12 16 43 83 15 4 13 8 38 78 6 5 13 10 40 74 8 5 12 13 41 79 11 7 13 13 40 84 Jumlah 45 28 63 61 202 399 Hasil dari tabel diatas menunjukkan bahwa terjadi kenaikan absensi pada karyawan. Tingkat absensi tersebut melebihi yang di harapkan oleh perusahaan, ini tentu tidak sesuai dengan yang di harapkan oleh perusahaan karena perusahaan mengharapkan kehadirannya lebih dari 90% atau bahkan 100% dan batas toleransi ketidakhadiran yang di berikan sebanyak 3 kali dalam 1 bulan. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa terdapat masalah yang terjadi pada semangat kerja karyawan di PT.Hamudha Prima Media. Alasan absensi merupakan salah satu indikasi

5 dari semangat kerja karena ketidakhadiran yang tinggi dapat mencerminkan semangat kerja yang rendah. Adanya jumlah absensi yang meningkat secara otomatis menunjukkan adanya penurunan produktivitas kerja. Penurunan produktivitas kerja ini disebabkan karena salah satu faktor (pemicunya) kurangnya semangat kerja. Solusi untuk meningkatkan semangat kerja karyawan adalah dengan memperhatikan keinginan karyawan dan kebutuhan karyawan agar karyawan akan merasa diakui, dipedulikan dan diperhatikan kebutuhannya oleh perusahaan, sehingga karyawan akan merasa senang dan bersemangat dalam bekerja. Salah satu kepedulian perusahaan terhadap karyawan dapat dilakukan dengan pemberian kesejahteraan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan kemampuan perusahaan itu sendiri. Efektivitas pemberian kesejahteraan karyawan diharapkan dapat merangsang karyawan agar semangat kerjanya dan loyalitas meningkat sehingga tingkat ketidakhadiran dan turnover dapat ditekan. Seperti yang diungkapkan Hasibuan (2007:185) Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal terhadap perusahaan sehinggan labour turnover relative rendah. Manusia menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi, maka kesejahteraan karyawan dari pimpinan sangat diperlukan. Betapa pentingnya kesejahteraan yang di berikan dari pimpinan sangat diperlukan tanpa didukung oleh semangat kerja dari karyawan, maka tujuan dari

6 organisasi sulit dicapai pada tingkat yang optimal. Kenyataan setiap instansi pemerintah maupun swasta, bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan mencapai hasil kerja yang optimal. Untuk itu pimpinan hendaknya berusaha agar karyawan mempunyai motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Disinilah pentingnya peranan motivasi untuk mendorong semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Motivasi pada suatu organisasi atau perusahaan bertujuan untuk mendorong semangat kerja para karyawan agar mau bekerja keras, dengan memberikan semua kemampuan dan ketrampilan demi terwujudnya suatu organisasi. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja keras. Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi sangat penting jika hasil-hasil kinerja yang tinggi ingin dicapai secara konsisten. Pimpinan akan melakukan pendekatan kepemimpinan yang mencerminkan suatu kesadaran bahwa produktivitas melalui karyawan merupakan bagian utama dan tidak dapat digantikan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemberian motivasi dari para pekerja akan saling berbeda sesuai dengan tingkat pendidikan dan kondisi ekonominya. Orang yang semakin terdidik dan semakin independen secara ekonomi, maka sumber motivasinya akan berbeda, tidak lagi semata-mata ditentukan oleh sarana motivasi tetapi juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan.

7 Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, tingkat produktivitas akan tinggi jika semangat kerja karyawan sebagai pelaksana pekerja tinggi dan sebaliknya tingkat produktivitas akan rendah jika semangat kerja karyawan sebagai pelaksana pekerja rendah. Semangat kerja karyawan tergantung dari dalam diri karyawan itu sendiri, namun demikian pihak perusahaan juga perlu melakukan usaha usaha untuk memotivasi karyawannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Upaya yang dapat dilakukan perusahaan sebagai pendorong peningkatan semangat kerja karyawan dengan memberikan kesejahteraan yang memadai. Pentingnya kesejahteraan karyawan adalah untuk mempertahankan karyawan agar tidak pindah ke perusahaan lain, meningkatkan motivasi dan semangat kerja, dan meningkatkan sikap loyalitas karyawan terhadap perusahaan. untuk mempertahankan karyawan ini hendaknya diberikan kesejahteraan atau kompensasi lengkap atau fringe benefits. Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya. Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar semangat kerja meningkat adalah melalui program kesejahteraan karyawan yang disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan serta berpedoman kepada kemampuan perusahaan.

8 Karyawan adalah modal utama bagi setiap perusahaan. sebagai modal, karyawan perlu dikelola agar tetap produktif. Akan tetapi pengelolaan karyawan bukanlah hal yang mudah, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa mendorong mereka agar tetap produktif dalam mengerjakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yaitu dengan memberikan sesuatu yang menimbulkan kepuasan dalam diri karyawan. Sehingga perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang loyalitas dan dedikasi yang tinggi serta memiliki pengalaman dan potensi dalam bidang pekerjaannya. Karyawan semacam itu merupakan asset utama yang penting dan salah satu faktor penunjang keberhasilan pekerjaan dalam menjalankan perusahaan. Menurut Andre. F. Sikulu menyatakan bahwa: Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa yang diterima oleh pekerja dalam bentuk selain upah atau gaji langsung. Kenyataan yang ada menunjukan masih sering terjadi masalah perburuhan di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan masalah tunjangan kesejahteraan. Pemogokan pemogokan menjadi salah satu cara untuk menekan pihak perusahaan dan direksi agar memenuhi tuntutan buruh. Pemberitaan surat kabar mengenai pemogokan maupun demontrasi, dapat dilihat bahwa kondisi buruh Indonesia masih memprihatinkan baik itu kesejahteraan, kesehatan maupun keselamatan kerja, seperti yang diberitakan koran harian Media Indonesia (kompas, 11 september 2007).

9 Dalam sebuah buku Manajemen personalia ( 1997 ) pada kasus Alison Mazy menunjukkan bahwa kurang adanya kesejahteraan dalam perusahaan. Sehingga dapat mengakibatkan pegawai bemalas malas untuk masuk kerja dengan alasan tidak masuk kerja di karenakan sakit. Persoalan tersebut bahkan banyak menimbulkan kondisi fisik dan mental karyawan yang menurun dimana hal ini akan mempengaruhi semangat kerja. Fenomena ini mempunyai sisi rentan untuk semangat kerja. Pegawai yang sudah menguras tenaga untuk bekerja kemungkinan memiliki kondisi fisik dan mental karyawan yang semakin menurun, dalam hal ini tingkat kesejahteraan karyawan sangat mempengaruhi meningkatnya semangat kerja. Pada pekerja murah di China semakin nyata. Kekurangan pekerja di pusat-pusat industri serta kekhawatiran pemerintah atas tuntutan kesejahteraan, membuat kenaikan upah tidak bisa dihindari. Kasus bunuh diri di perusahaan Foxconn dan unjuk rasa pekerja pabrik Honda di China bagian selatan menggambarkan pengusaha tidak bisa lagi semena-mena, ingin pekerja tetap dengan bergaji rendah. Apalagi, pengusaha telah menikmati laba dan pertumbuhan yang sangat tinggi. Media yang milik Pemerintah telah menyosialisasikan masalah kesejahteraan pekerja. Langkah pemerintah ini membuat serikat dagang menyatakan prihatin. Di pelabuhan kota tegal sebanyak 26 karyawan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) menuntut peningkatan kesejahteraan kepada Pemkot Tegal.

10 Pasalnya, gaji yang mereka terima selama ini dinilai terlalu kecil, sehingga kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Hal itu disampaikan para karyawan kepada Komisi II DPRD saat meninjau TPI Pelabuhan. Gaji yang diterima dinilai tidak sebanding dengan beban kerja yang selama ini dilakukan. Para pekerja berharap pada tahun 2012 ada kenaikan gaji. Selain itu juga meminta ada kejelasan pemberian insentif dan uang lembur. ( Wawan Hudiyanto, 2011). Menurut Hasibuan (1999:92): Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap, dan terampil, namun yang lebih penting adalah mereka bersedia bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja keras dengan menggunakan kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimilikinya. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa semangat kerja karyawan sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Di Gagaksipat Boyolali telah berdiri beberapa percetakan yang sampai saat ini masih beroperasi, dimana di dalamnya ada beberapa tenaga kerja yang dipekerjakan baik itu yang mempertimbangkan sumber daya manusia maupun yang belum mempertimbangkan sumber daya manusia. Wilayah Gagaksipat Boyolali merupakan wilayah yang strategis, hal ini di sebabkan oleh beberapa hal, misalnya : tersedianya tenagan kerja,

11 melimpahnya bahan baku, dan luasnya areal pengembangan pemasaran buku buku dan hasil produksi lainnya, serta kelancaran transportasi. Oleh karena itu pada penelitian ini memilih lokasi di percetakan PT. HAMUDHA PRIMA MEDIA Gagaksipat Boyolali. Dimana perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam produksi seperti: buku buku paket, LKS ( Lembar Kerja Siswa ) untuk SD, SMP, SMA dan masih banyak produk lainnya. Dari uraian tersebut, maka penulis mengajukan rumusan masalah Apakah ada hubungan antara persepsi terhadap kesejahteraan dengan semangat kerja pada PT.Hamudha Prima Media?. Oleh karena itu penulis mengajukan penelitian dengan judul Hubungan Antara Persepsi terhadap Kesejahteraan dengan Semangat kerja pada PT. Hamudha Prima Media. B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui hubungan persepsi terhadap kesejahteraan dengan semangat kerja. 2. Mengetahui tingkat persepsi terhadap kesejahteraan. 3. Mengetahui tingkat semangat kerja. 4. Mengetahui peran persepsi terhadap kesejahteraan dengan semangat kerja.

12 C. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : Manfaat teoritis : 1. Bagi peneliti yang lain dan ilmuwan psikologi, dapat mengembangkan ilmu psikologi pada umumnya dan psikologi industri pada khususnya serta mampu memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bagi ilmuwan yang berkaitan dengan persepsi terhadap kesejahteraan dan semangat kerja. 2. Bagi lembaga yang bergerak dalam bidang masalah industri dapat memberikan dan menambah informasi mengenai keterkaitan antara persepsi terhadap kesejahteraan dengan semangat kerja. Manfaat praktis : 1. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil langkah langkah dimasa yang akan datang dalam meningkatkan semangat kerja karyawan agar tujuan perusahann dapat tercapai dan evaluasi tambahan dalam memahami hubungan antara kesejahteraan karyawan dengan semangat kerja karyawan di perusahaannya. 2. Peran perusahaan untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan.