Pengenalan Suara dengan menggunakan Metode Jaringan saraf Tiruan BackPropagation dan TESPAR. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

PENGENALAN POLA SIDIK JARI BERBASIS TRANSFORMASI WAVELET DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

DOKUMENTASI ULANG NASKAH BRAILLE MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan pemprosesan sinyal suara. Berbeda dengan speech recognition

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, tiruan dan machinelearning

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

BAB I PENDAHULUAN. berbeda antara manusia satu dengan yang lain. Manusia mengenali

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN. mengenali dan membedakan ciri khas yang dimiliki suatu objek (Hidayatno,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan deteksi penyakit pada daun rose dengan menggunakan metode ANN.

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

Implementasi Pengenalan Tanda Tangan dengan Menggunakan Metode Backpropagation TUGAS AKHIR

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengenalan Digit 0 Sampai 9 Menggunakan Ekstraksi Ciri MFCC dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. darah tinggi, stroke, sakit di dada (angina) dan penyakit jantung rematik.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Pertemuan 11 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suara merupakan salah satu media komunikasi yang paling sering dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Koefisien Maksimum Energi Maksimum Jarak Gelombang R - R

Pengolahan Citra untuk Bidang Pertanian(Menentukan Kematangan Buah) Oleh Nama:Wahyu Abid A. NRP : Kelas :2D4 IT(B)

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rancangan antarmuka (interface) program terdiri dari form cover, form

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam kurung waktu setahun.

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

Pengenalan Suara Menggunakan Metode MFCC (Mel Frequency Cepstrum Coefficients) dan DTW (Dynamic Time Warping) untuk Sistem Penguncian Pintu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model sistem presensi biometri sidik jari yang dikembangkan secara garis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI PENURUNAN KONDISI FUNGSI ORGAN GINJAL MELALUI IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA HAMMING DISTANCE

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Jaringan Syaraf Tiruan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

terinspirasi dari sistem biologi saraf makhluk hidup seperti pemrosesan informasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab 2 ini berisi tentang pembahasan teori-teori tentang jaringan syaraf tiruan, Algoritma Learning Vector Quantization (LVQ).

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN INVARIAN DAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM BIOMETRIKA IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN MODEL PERCEPTRON

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk pengenalan ekspresi wajah diantara metode Non Negative Matrix

JARINGAN SARAF TIRUAN

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

PERANGKAT LUNAK PENGKONVERSI TEKS TULISAN TANGAN MENJADI TEKS DIGITAL

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK MENGHITUNG RESISTANSI RESISTOR MENGGUNAKAN METODE BACK PROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IDENTIFIKASI TANDA-TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK (BACKPROPAGATION)

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

Transkripsi:

Pengenalan Suara dengan menggunakan Metode Jaringan saraf Tiruan BackPropagation dan TESPAR Asep Janudin azay_45@plasa.com Pembimbing I : Nana Juhana, ST, M.T Pembimbing II : Andri Heryadi S.T Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Abstrak Pengenalan suara menggunakan TESPAR adalah suatu pengenalan suara yang mengkodekan sinyal suara yang masuk menjadi sejumlah alpabet, yang disebut alpabet TESPAR. Metode ini digunakan bersamaan dengan jaringan saraf tiruan(jst) untuk mengklasifikan vektor vektor suara yang telah dikodekan, Kunci : Pengenalan suara, TESPAR, JST. dalam hal ini metode JST yang digunakan adlah Back propagation. Pendahuluan Sistem keamanan merupakan salah satu faktor penting dalam segala bidang usaha, dalam hal sistem keamanan yang membutuhkan autentifikasi user merupakan sistem keamanan yang sekarang ini banyak dipakai, mulai dari pengenalan Citra Wajah, deteksi sidik jari, sampai dengan pengenalan retina mata untuk autentifikasi user. Oleh karena itu teknik yang digunakan untuk menciptakan suatu sistem keamanan yang membutuhkan autentifikasi user merupakan hal yang sangat penting, serta penerapannya yang diharapkan tidak memakan banyak biaya. Pengenalan suara merupakan salah satu teknik dalam menerapkan sistem keamanan yang membutuhkan autentifikasi user, pengenalan suara telah menjadi bahan penelitian sejak tahun 1950, selain itu pengenalan suara juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain, diantaranya pada pemberian perintah komputer, voice dialling dan lain-lain. Pengenalan suara Pengenalan suara adalah proses untuk mengenal suara yang diungkapkan oleh seorang pembicara. Pengenalan suara terjadi karena adanya komunikasi antara dua atau lebih manusia. Komunikasi suara adalah cara berkomunikasi yang paling efektif bagi manusia. Di dunia komunikasi ini manusia berinteraksi dengan manusia lainnya melalui suara dan bahkan untuk melatih seekor binatang di sebuah kebun binatangpun dilakukan dengan menggunakan suara. Suara seseorang sangatlah unik seperti sidik jari manusia pada umumnya. Pengenalan suara telah menjadi bidang peneltitan selama lebih dari lima dekade sejak tahun 1950an. Dengan kesederhanaannya dalam penggunaan, pengenalan suara telah memberikan banyak keuntungan. Walaupun begitu,

pengkasifikasian suara merupakan usaha yang berat untuk membangun suatu sistem pengenalan suara. Berbagai teknik telah diterapkan, ini membuktikan bahwa suara manusia kompleks dan dinamis. TESPAR TESPAR adalah bahasa digital baru yang sederhana, pertama diperkenalkan oleh King dan Gosling untuk mengkodekan sinyal suara. Pengkodean ini berdasar pada lokasi nol-nol real dan kompleks dari gelombang suara. Nol yang real direpresentasikan dengan lintasan nol gelombang. Nol yang kompleks ditentukan oleh shape atau bentuk sinyal yang berada pada lintasan nol yang berurutan. Tidak semua nol kompleks dapat diidentifikasi dari bentuknya sehingga dibatasi pada nilai nol tersebut yang dapat diidentifikasi. pengkodean dengan TESPAR 2.3 TESPAR Alphabets Seperti telah diterangkan sebelumnya pemasangan parameter D/S digunakan untuk menghasilkan simbolsimbol alphabet TESPAR. Kumpulan kode TESPAR merupakan sebuah simbo dengan 28 simbol yang berbeda dan digunakan untuk memetakan parameter durasi/shape (D/S) tiap-tiap epoch kedalam sebuah simbol. Dalam sebuah aplikasi biasanya standard alphabet TESPAR yang terdiri atas 28 simbol yang berbeda dirasa cukup untuk merepresentasikan bentuk gelombang suara asli. Alpabhet TESPAR TESPAR Matriks Keluaran simbol dari pengkode TESPAR berdasarkan atas atributatribut D/S dari setiap epoch. Simbol-simbol ini dapat dengan mudah dikonversi kedalam informasi yang progresif dalam matriks berdimensi tertentu. Dua tipe martiks dalam TESPAR adalah S-Matriks dan A-Matriks. S-Matriks S-Matriks adalah sebuah matriks berdimensi satu 1x28 vektor histogram yang merekam frekwensi setiap simbol alphabet. Untuk efisiensi maka yang digunakan dalam Tugas akhir ini adalah S-Matriks.

S-Matriks Jaringan Saraf Tiruan Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan saraf biologi. Jaringan saraf tiruan pertama kali didesain oleh Warren Mc-Culloch dan Walter Pitts (1943). Mc-Culloh-Pitts menemukan bahwa dengan mengombinasikan banyak neuron sederhana sehingga menjadi sebuah sistem saraf merupakan sumber peningkatan tenaga kumputasional. sel saraf biologis Flowchart Proses Training Proses diawali dengan pengambilan suara, lalu dilanjutkan dengan proses ekstraksi ciri-ciri (parameter Durasi dan Shape) dari sinyal suara. Proses selanjutnya adalah pengkodean suara yang telah diekstraksi menggunakan metode TESPAR yaitu dengan cara mengkonversikan hasil dari ekstraksi kedalam alphabet TESPAR secara sekuensial kedalam S-matrik. Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian suara menggunkan jaringan saraf tiruan, hasil yang diperoleh disimpan dalam database user. Terdapat 2 proses penting dalam JST yaitu : 1. Proses Training 2. Proses aplikasi/pengenalan

Pasangan D/S pada setiap epoch digunakan untuk memproduksi simbol-simbol alphabet TESPAR. Kumpulan kode-kode TESPAR terdiri dari tabel simbol dari 28 simbol yang berbeda yang digunakan untuk memetakan parameter D/S setiap epoch dalam sebuah simbol. Biasanya 28 buah simbol cukup untuk merepresentasikan gelombang asli. Flowchart prose pengenalan I. Analisis dan Perancangan Pencuplikan suara Pada perancangan sistem tugas pertama dari program adalah mengambil sample suara dari seorang user sebagai inputan pertama pada proses yang akan dijalankan. Hasil pencuplikan ini berupa file dengan extension WAV, yang didapatkan dari program pada proses pencuplikan. File WAV ini disample pada laju sampling 22,05KHz, 16 bit dan 1 channel. Setelah inputan suara didapat maka program siap melanjutkan ke proses selanjutnya. Proses Ekstraksi Sebelum proses ini dilakukan ada beberapa proses yang juga harus dilakukan, yaitu menghilangkan noise pada suara yang akan diproses. Selanjutnya proses ekstraksi dilakukan, bagian yang paling penting adalah menentukan epoch sinyal suara. Epoch dapat dengan mudah dideteksi dengan membandingkan nilai-nilai sinyal. Setiap perbedaan dalam tanda nilainilai sinyal akan menunjukkan bahwa gelombang telah dilewati oleh jalur nol. Proses Pengkodean Pengklasifikasian dengan jaringan saraf tiruan back propagation Arsitektur JST Jumlah inputan sebanyak 28 dikarenakan jumlah kode tespar sebanyak 28. dan jumlah ouput layer sebanyak 28 karena akan membentuk skor akhir yang nantinya dipasangkan dan dijumlahkan. Pengklasifikasian Setelah proses pelatihan selesai dilakukan. Bobot dan bias yang didapat dipakai unuk proses aplikasi pengenalan. Diharapkan program mampu mengenali inputinput baru, sehingga user yang tidak melakukan pengenalan,

suaranya tidak akan dikenal oleh program sebagai user yang telah melakukan pelatihan sebelumnya. Dari beberapa hasil percobaan,skor hasil pelatihan ditetapkan yaitu 10, sehingga pembicara yang melakukan pengenalan skor akhirnya tidak sama dengan 10 atau dibawahnya, maka suara pembicara tersebut ditolak Pengujian Tujuan utama dari fase ini adalah untuk memperlihatkan bahwa perbandingan kata dengan jumlah sukukata yang sama akan lebih mendekati dikenal daripada dengan jumlah sukukata yang berbeda. Pengujian ini akan mencoba sistem untuk dapat menolak kata yang berbeda dari kata yang dipilih. Lima pembicara akan melakukan pengujian pertama ini. Empat pembicara masing-masing direkam suaranya sebanyak 5x dengan kata yang sama, yaitu Kampus. Setiap 5 sample suara pembicara diambil rata-ratanya dan diubah kedalam S-Matrix. Keempat S-matrix referensi ini akan melalui jaringan saraf tiruan untuk proses training agar mendapatkan nilai bobot dan bias. Setelah selesai nilai bobot dan bias setiap pembicara disimpan dalam database dan sistem siap melakukan proses pengenalan. Pembicara kelima direkam suaranya sebanyak 5X untuk kata dan sukukata yang berbeda dan. Pada proses pengenalan setiap suara yang dimasukan oleh pembicara lima dikonversikan ke dalam S-Matriks dan dibandingkan dengan S-Matrixs Referensi. Dibawah ini terdapat gambar perbandingan dari S-Matrik Referensi dan S-Matrix pengenal. Satu Skor Sukukata Test hey Ban Jang Neng User A 7 5 7 8 5 User B 8 7 7 6 7 User C 9 8 5 9 7 User D 9 6 6 8 8 Dua Skor Sukukata Bagus Kaktus Rakus Tikus Rumput User A 8 11 9 5 8 User B 7 10 8 6 7 User C 6 10 8 7 6 User D 7 9 6 7 9 Tiga Skor Sukukata Unikom Logitek Kampusku Belati Pelatih User A 5 7 5 3 8 User B 4 5 7 5 5 User C 3 5 9 6 5 User D 6 4 10 6 7 Empat Skor Sukukata Halilinta r Korakora Permadani Batu alam Nama asep User A 4 4 5 4 3 User B 4 2 6 2 7 User C 3 2 2 2 5 User D 3 4 3 3 5 Tabel hasil pengujan Analisis Pengujian pertama Dari hasil pengujian pertama dapat dilihat bahwa pengenalan suara dengan satu sukukata tidak terdapat kesalahan pengenalan, tetapi dapat dilihat skor yang dihasilkan mendekati angka threshold. Sebagai contoh terlihat pada user B, C, D. Bahwa user tidak dikenal dengan kata Test menghasilkan angka 8 dan 9. Pada dua sukukata terdapat kesalahan pengenalan. pada kata Kaktus yang dimasukan oleh user tidak dikenal terdeteksi pada user A, B, C. Skor yang dihasilkan diatas nilai threshold sehingga terdeteksi dikenal. Terlihat S- Matriks kata Kaktus mempunyai kemiripan dengan S- Matriks referensi dari user A, B, dan C. Pada tiga sukukata terdapat satu kesalahan pada kata

Kampusku yang diucapkan oleh user tak dikenal yang bernilai 10 pada user D. Kesalahan dapat terjadi kemungkinan disebabkan tidak konsistennya suara yang dimasukan pada saat proses training. Pada empat sukukata tidak terdapat kesalahan pengenalan. dari tabel 4.1 terlihat skor yang dihasilkan jauh dari angka threshold. 4.2.2 Kesimpulan pengujian pertama Pada keseluruhan pengujian pertama menghasilkan 90% pengujian sukses. Terdapat 2 kata yang dikenal. Dari hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.1 bahwa terdapat kata yang dikenali pada kata dengan dua dan tiga sukukata yang diuji. Pada pengujian pertama ini dapat disimpulkan bahwa suara dengan jumlah sukukata yang sama pada saat pengenalan membuat sistem lemah atau mendekati kesalahan pengenalan.