BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kartu kredit adalah fasilitas yang dikeluarkan untuk perbankan untuk melakukan pembayaran tanpa perlu menggunakan uang tunai, sehingga jika dilakukan transaksi, maka pembayaran dapat dilakukan cukup dengan menggunakan kartu tersebut. Memang tidak ada pengertian yang terdefinisi secara pasti tentang kartu kredit. Sistem kartu kredit, yaitu suatu jenis penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut (Santosa, 2009:32). Sebuah kartu kredit berbeda dengan debet dimana penerbit kartu kredit meminjamkan kepada konsumen uang dan bukan mengambil uang dari rekening. Pengertian tentang kartu kredit juga dapat ditemukan pada ketentuan Bank Indonesia No. 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK), yang dimaksud dengan kartu kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan atau untuk penarikan tunai, dimana kewajiban pemegang kartu kredit dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan 1
pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan sekaligus ataupun dengan pembayaran secara angsuran. Sebuah kartu kredit berbeda dengan kartu debit dimana penerbit kartu kredit meminjamkan konsumen uang dan bukan mengambil uang dari rekening. Pembayaran dilakukan dibelakang setelah transaksi selesai, dan dilakukan oleh bank penerbit kartu kredit tersebut, kemudian bank akan menagih kepada pemilik kartu kredit tersebut. Kartu kredit menjamin suatu pembelian yang ditandatangani pemegang kartu kredit. Tiap-tiap kartu kredit ditandatangani oleh pemegang kartu pada suatu specimen dan diberi tanda oleh bank yang mengeluarkannya dengan nama pemegang beserta nomernya (Simorangkir, 1986:120). Kartu kredit sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya transaksi masa kini. Kartu kredit menjanjikan banyak kemudahan, dan sudah menjadi alat bantu pembayaran bagi sebagian masyarakat. Kartu kredit juga sudah berhasil mengubah image berhutang menjadi gengsi. Oleh karena itu kartu kredit sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Pertumbuhan jumlah pembelanjaan itu mempunyai arti bahwa masyarakat sudah menjadi lebih percaya diri menggunakan kartu kredit sebagai bagian transaksi rutin, bagian dari gaya hidup yang modern. Gaya hidup konsumen memiliki pengaruh dalam penggunaan kartu kredit. Mahasiswa cenderung memiliki gaya hidup Experiencers, yaitu senang 2
dengan hal-hal yang baru, beresiko, senang olah raga dan bersosialisasi. Selain sebagai alat pembayaran, alasan pengguna kartu kredit juga ingin mendapatkan reward point yang banyak ditawarkan bank-bank penerbit kartu kredit. Kartu kredit yang diterbitkan oleh berbagai bank dapat membidik berbagai segmen kebutuhan dan minat. Misalnya kartu kredit yang memfasilitasi nasabah penggemar olah raga, penyuka traveling, atau yang gemar mencoba restoran-restoran baru. Sebuah kartu kredit berbeda dengan kartu debit di mana penerbit kartu kredit meminjamkan konsumen uang dan bukan mengambil uang dari rekening. Kebanyakan kartu kredit memiliki bentuk dan ukuran yang sama, seperti yang dispesifikasikan oleh standar ISO 7810. Saat ini yang berhak menerbitkan kartu kredit di Indonesia adalah lembaga keuangan resmi seperti Bank. Masing-masing penerbit memiliki kelebihan dan kekuarangannya masing-masing. Untuk jenisnya sendiri adalah: - Platinum (limit paling tinggi samapi dengan tidak terbatas) - Gold (limit menengah samapai dengan tinggi) - Silver (limit rendah samapai dengan menengah) - Khusus (seperti golf card,dan lain-lain) Untuk pembayaran kartu kredit saat ini yang berlaku adalah iuran tahunan maupun iuran bulanan, dimana besaran iuran tersebut berbeda 3
tergantung dari jenis kartu yang dipilih. Tentunya iuran untuk kartu Platinum lebih mahal dibandingkan Gold, dan Gold lebih mahal dibanding kartu Silver. Beberapa penerbit kartu kredit biasanya menawarkan Gratis iuran satu tahun pertama untuk pemegang kartu kredit baru. Bunga yang diterapkan untuk setiap penggunaan kartu kredit, apabila tidak dibayar pada bulan tagihan tentunya akan terkena bunga. Bunga yang dikenakan rata-rata adalah jenis flat sehingga apabila diefektifkan sekitar 35% per tahun untuk pembelanjaan. Sedangkan untuk penarikan tunai bunga yang dikenakan lebih besar sekitar 40-50% per tahun. Tujuan diterbitkannya kartu kredit adalah untuk memudahkan pelayanan kepada nasabah dalam melakukan transaksi keuangan, tetapi dalam perkembangannya kartu kredit tidak hanya sebagai sarana untuk mempermudah dalam melakukan transaksi keuangan saja, melainkan telah mengalami inovasi berupa bentuk, fungsi, fasilitas, teknologi, hadiah, dan struktur biaya yang berbeda-beda antara kartu kredit yang satu dengan yang lain (SWA 17/XIII Sept 1997:16). Contohnya pada bank tertentu, pemegang kartu kredit berhak atas diskon-diskon khusus di dalam negri maupun luar negri. Adanya penawaran fasilitas airport lounge gratis. Bahkan ada yang memberikan fasilitas asuransi perjalanan apabila membeli tiket pesawat terbang dengan menggunakan kartu kredit. 4
Dewasa ini dengan meningkatnya pemakaian kartu kredit pihak perbankan gencar membuat program khusus untuk menarik minat para pemegang kartu kredit dengan cara menjalin kerjasama dengan sejumlah lokasi niaga seperti mall, supermarket, maupun tempat perbelanjaan lain. Program yang ditawarkan cukup bervariasi, mulai dari diskon hingga insentif layanan lainnya. Penggunaan kartu kredit dikalangan mahasiswa didukung dengan banyaknya mall dan pusat perbelanjaan yang semakin marak. Lingkungan dari keluarga dan teman-teman juga ikut mempengaruhi. Selain itu kemudahan dalam persyaratan dalam pembuatan kartu kredit bagi para mahasiswa juga mundukung maraknya penggunaan kartu kredit dikalangan mahasiswa. Kartu kredit yang dimiliki mahasiswa biasanya adalah kartu tambahan dari kartu kredit orang tuanya, karena mahasiswa kebanyakan belum memliki penghasilan sendiri. Dikalangan mahasiswa jenis yang paling umum atau paling banyak dimiliki adalah kartu kredit yang menawarkan berbagai fasilitas namun ringan biaya tahunannya. Para mahasiswa yang ratarata berusia remaja cenderung tertarik bila kartu yang ditawarkan dapat digunakan untuk mendapatkan discount bila berbelanja atau makan dan minum di suatu tempat. 1.2 Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan diatas, maka dapat ditarik sebagai rumusan masalah penelitian adalah faktor yang paling mempengaruhi 5
mahasiswa dalam penggunaan kartu kredit. Faktor-faktor yang akan diteliti adalah faktor gaya hidup, budaya dan kelompok referensi. 1.3 Persoalan Penelitian Diantara faktor gaya hidup, faktor budaya dan kelompok referensi, faktor mana yang paling besar pengaruhnya terhadap penggunaan kartu kredit? 1.4 Tujuan Penelitian Dari persoalan diatas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup, budaya dan kelompok referensi terhadap penggunaan kartu kredit pada mahasiswa. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan pertimbangan dan masukan bagi perbankan untuk membuat program-program kartu kredit bagi remaja, khususnya mahasiswa. 2. Memberi masukan dan pertimbagan bagi para orang tua untuk membantu anak-anak mereka dalam pemakaian kartu kredit secara lebih bijak. 6