LEMBAR PENGESAHAN JURNAL KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 4 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO. Oleh LIAN UMAR NIM.

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI YANG BERJUDUL PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 16 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

BAB V PEMBAHASAN. dokumentasi. Pada uraian ini peneliti akan ungkap dan paparkan mengenai hasil. penelitian yang telah dirumuskan sebagaimana berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Penerapan Pembelajaran Tematik di Kelas II SDN 09 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Oleh : Fatmah Uge Nim.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMA NEGERI 7 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO

PERANAN GURU DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO JURNAL.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 1 BATANG. Disusun oleh: : Arif Dermawan NIM : : Pendidikan Kimia

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 TENGARAN. Disusun oleh: Ahmad Zahry Mujadid Pendidikan Seni Musik

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL. Skripsi yang Berjudul

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur

JURNAL ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 11 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO.

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

HALAMAN PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa:

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERISTIWA ALAM MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 68 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

BAB IV ANALISIS OPTIMALISASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Lokasi MAN YOGYAKARTA IIII TAHUN 2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 DI SMA NEGERI 1 MARISA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

pembelajaran berkembang, agar pembelajaran dapat berkembang kegiatan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK NEGERI 1 SALATIGA

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 AMBARAWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KENDAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II SMK NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : Prodi : PPKn

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Lokasi SMA NEGERI 2 WATES TAHUN 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 BOLAANG UKI

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 2 BOJA

INDRIYATI HEMETO (Mahasiswa S1 Jurusan PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 21 SEMARANG. Disusun oleh : : Muhammad Mustakim Fauzan NIM :

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIKK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK N 3 SEMARANG

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK IBU KARTINI SEMARANG

Disusun Oleh: Arizqi Nurhamsyah

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 34 SEMARANG

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 SEMARANG

2. Keadaan Fisik Sekolah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 2 SEMARANG

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 BRANGSONG

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN IPA

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 GRABAG KABUPATEN MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Inti dari kegiatan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 9 MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun Oleh : Vika Farha Awalia Pendidikan Bahasa Arab

PELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH. Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 UNGARAN. Disusun Oleh: Nama : Naila Rofi ati NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SDN 1 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO JURNAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMP NEGERI 04 SEMARANG

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 14 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Nunik May Wulandari NIM : Prodi : Pend.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

MOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN

Transkripsi:

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 4 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Oleh LIAN UMAR NIM. 151 410 088 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. H. Abd Haris PanaI, S.Pd, M.Pd Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd NIP. 19600126 198803 1 007 NIP. 19570510 198803 1 001 Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dra. Hj. Hakop Walangadi, M.Si NIP. 19580712 198403 2001 1

KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 4 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO LIAN UMAR (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. H. Abdul Haris PanaI, S.Pd, M.Pd Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd 1 ABSTRAK Lian Umar. 2014. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran IPA Di SDN 4 Bongomeme, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Prof.Dr H.Abd Haris PanaI, S.Pd, M.Pd, dan Pembimbing II Drs.Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA di SDN 4 Bongomeme?. Dengan tujuan penelitian untuk melihat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA di SDN 4 Bongomeme. Adapun jenis penelitian yang yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA di SDN 4 Bongomeme tahun pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di SDN 4 Bongomeme telah melakukan berbagai macam kemampuan untuk mengelola pembelajaran IPA. Kemampuan yang dilakukanguru yaitu merancang RPP, menguasai bahan ajar, menggunakan media pembelajaran. Selain itu guru juga melakukan pengelolaan kelas sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam menerima pelajaran. Guru juga melakukan interaksi dengan siswa, dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dan guru juga melakukan evaluasi belajar sehingga guru dapat mengukur perkembangan siswa setelah melaksanakan pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa guru di SDN 4 Bongomme telah menunjukkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran IPA. Kata kunci :Kemampuan, Mengelola, Pembelajaran IPA 1 Lian Umar, 151410088, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakutas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Prof. Dr. H. Abdul Haris PanaI, S.Pd., M.Pd., Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd., M.Pd. 1

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Negara, sangat mempengaruhi pola pikir, cara hidup serta kerja manusia. Dalam meningkatkan sumber daya manusia pemerintah membuat berbagai strategi demi peningkatan mutu pendidikan segala bidang termasuk pola pendidikan di sekolah dasar. Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai metode, menguasai materi dan yang terpenting guru juga harus mampu mengelola kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif, dan menyenangkan dan siswa datang bukan hanya duduk, nonton, berlatih, dan akhirnya mereka lupa apa yang mereka pelajari tapi mereka harus di beri bekal pengetahuan yang bisa mereka terima dan bisa mereka pahami. Dari latar belakang di atas maka penulis sangat tertarik untuk mengangkat permasalahan ini menjadi suatu penelitian dengan judul Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran IPA di SDN 4 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Anurahman (2009: 15) mengemukakan bahwa Kemampuan merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai kondisi yag diharapkan. Perilaku yang rasional merupakan wujud dari kemampuan seseorang. Berarti orang yang memiliki suatu keampuan adalah benar-benar orang yang mempunyai keahlian dibidangnya atau dikenal dengan istilah profesional. Menurut hamalik (2006 : 36) bahwa guru adalah jabatan propesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. Sebagai propesi, maka harus memenuhi kriteria fropesional. Pengembangan profesionalisme guru menjadi perhatian secara global, karena guru memiliki tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi-informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era hiperkompetisi. Guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan siswa, memiliki peranan penting dalam menentukan arah dan tujuan dari suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut menguasai sejumlah kemampuan dan keterampilan yang berkaitan dengan proses pembelajaran, antara lain : a. Kemampuan menguasai bahan ajar b. Kemampuan dalam mengelola kelas c. Kemampuan dalam menggunakan metode, media, dan sumber belajar Kemampuan untuk melakukan penilaian baik proses maupun hasil. 2

Arikunto (2008: 41) berpendapat bahwa pengelolaan adalah substansi dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan, sampai dengan pengawasan dan penilaian. Hal ini berarti dalam pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu merupakan penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya dalam pelaksanaanya selalu ada tahap-tahap pengurusan, pencatatan dan penyimpanan dokumen. Pengurusan akan mudah apabila ada perencanaan, pelaksanaan dan pengorganisasian cukup mantap. Majid (2007:17) berpendapat bahwa pembelajaran berasal dari kata belajar yang artinya adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari suatu informasi atau lebih. Jadi pembelajaran ialah proses kegiatan mencari informasi (mencari ilmu). Pengertian belajar dapan disefinisikan sebagai berikut belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalaman sendiri dalam atraksi dalam lingkungannya Menurut Majid (2007:6) bahwa Pengelolaan Pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan proses panjang yang dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, waktu dan personel yang diperlukan. Sedang pengorganisasian merupakan pembagian tugas kepada personel yang terlibat dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran, pengkoordinasian, pengarahan dan pemantauan. Evaluasi sebagai proses dilaksanakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah direncanakan, faktor pendukung dan penghambatnya. Adapun Tahap mengelola kegiatan pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Perencanaan Perencanaan meliputi : a. Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapan dan bagaimana cara melakukannya. b. Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target. c. Megumpulkan dan menganalisis informasi. d. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan meliputi: 3

a. Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk melaksanakan rencana-rencana melalui proses penetapan kerja. b. Memutuskan dan menetapkan metode dan prosedur. c. Memilih, mengadakan pelatihan dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber-sumber lain yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Pengawasan Pengawasan meliputi: a. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada rencana. b. Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap apa yang dilakukan Ngainum ( 2009:60 ) mengemukakan bahwa Kemampuan mengajar guru, sebenarnya merupakan pencerminan penguasaan guru atas kompetensinya, sedangkan gugus kompetensi dasar keguruan itu adalah : (1) Kemampuan merencanakan pengajaran, (2) Kemampuan melaksanakan pengajaran, (3) Kemampuan mengevaluasi pengajaran.. Mulyasa (2008:75) mengemukakan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. 1. Perencanaan tersebut menyangkut adanya penetapan tujuan, dan kompetensi, serta memperkirakan cara mencapai tujuan tersebut. Perencanaan merupakan fungsi dari manajemen pembelajaran, guru sebagai manajer pembelajaran harus melakukan berbagai pilihan menuju tercapainya tujuan pembelajaran tersebut. Dan guru sebagai manajer pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengelola berbagai sumber pembelajaran, baik sumber daya, sumber dana, sumber belajar untuk membentuk kompetensi dasar, dan tercapainya tujuan pembelajaran. 2. Pelaksanaan atau sering juga disebut implementsi adalah proses belajar mengajar. pembelajaran memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang diperlukan, sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam fungsi pelaksanaan ini termasuk pengorganisasian dan kepemimpinan yang melibatkan penentuan berbagai kegiatan, seperti pembagian pekerjaan kedalam berbagai tugas khusus yang harus dilakukan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. 3. Pengendalian atau ada juga yang menyebut evaluasi bertujuan untuk melihat dan menilai kinerja yang dicapai sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. dalam proses manajerial perlu dibandingkan kinerja proses yang 4

dilakukan dan dibandingkan dengan kinerja yang telah ditetapkan. dalam proses manajerial terakhir ini perlu dibandingkan kinerja sedang dengan kinerja yang telah ditetapkan (kinerja standar). Guru sebagai manajer pembelajaran harus mengambil langkah-langkah atau tindakan perbaikan apabila terdapat perbedaan yang signifikan atau adanya kesenjangan antara proses pembelajaran aktual di dalam kelas dengan yang telah direncanakan. Sardiman (dalam Yamin dan Maisa, 2010: 12) mengemukakan bahwa ada kompetensi guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru yaitu: 1. Menguasai bahan Sebelum guru itu tampil di depan kelas mengelola interaksi belajar mengajar, terlarebih dahulu harus sudah menguasai bahan apa yang diajarkan dan sekaligus bahan-bahan apa yang dapat mendukung jalannya proses belajar-mengajar 2. Mengelola program belajar-mengajar Guru yang kompeten, harus juga mampu mengelola program belajar mengajar. 3. Mengelola kelas Untuk mengajar suatu kelas, guru dituntut mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar. Kalau belum kondusif, guru harus berusaha seoptimal mungkin untuk membenahinya. Oleh karena itu kegiatan mengelola kelas akan menyangkut mengatur tata ruangan kelas yang memadai untuk pengajaran dan menciptakan suasana belajar mengajar yang serasi. 4. Menggunakan media /sumber Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan oeh guru dalam menggunakan media, yaitu a) Mengenal, mutu menggunakan memilih dan menggunakan sesuatu media. Hal ini perlu selective, karena dalam menggunakan suatu media itu juga harus mepertimbangkan komponen-komponen yang lain dalam proses belajar mengajar, misalnya apa materi dan bagaimana metodenya. b) Membuat alat-alat bantu pelajaran yang sederhana. Maksudnya agar mudah didapat dan tidak menimbulkan berbagai penafsiran yang berbeda. c) Menggunakan mengelola laboratorium dalam rangka proses pembelajaran, misalnya untuk kegiatan penelitian, eksperimen, dan lain-lain d) Menggunakan buku pegangan/buku sumber. Buku sumber perlu lebih dari satu kemudian ditambah buku-buku lain menunjang e) Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. Bahkan dalam hal ini guru juga dituntut mengelola perpustakaan agar dapat memberikan kemudahan bagi anak didiknya. 5

5. Menguasai landasan-landasan kependidikan Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan bangsa, 6. Mengelola interaksi belajar-mengajar Lima kompetensi sebagaimana telah diuraikan di atas, adalah merupakan dasar dan sarana pendukung bagi guru dalam melakukan kegiatan interaksi belajar mengajar. 7. Untuk memperlancar kegiatan pengelolaan interaksi belajar-mengajar, diperlukan kegiatan sarana-sarana pendukung yang lain, termasuk antara lain mengetahui peristiwa siswa untuk kepentingan pengajaran. Menurut Samatoa (2010:3) Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam dan isinya, sincience artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (PA) atau sincience itu pengertiannya dapat dikatakan sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian yang terjadi di alam ini. Widyawati (2011:23). berpendapat bahwa keterampilan proses yang harus dilatih dalam proses pembelajaran IPA yaitu meliputi keterampilan proses dasar misalnya mengukur, mengamati, mengklasifikasikan mengenal hubungan ruang dan waktu, serta keterampilan proses mengenai pembelajaran IPA tersebut seperti merancang pembelajaran yang berhubungan dengan alam dan isinya. Sehingga perlu diciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang dapat mendorong siswa untuk ingin tahu dan aktif dalam menerima pelajaran. METODE PENELITIAN Adapun penelitian ini adalah penelitian deskriptif ini dilaksanakan di SDN 4 Bongomeme di wilayah Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. tempat ini dipilih sebagai lokasi penelitian dengan beberapa alasan yaitu peneliti sebagai mahasiswa PPL II yang pernah mengabdi di sekolah tersebut selama lebih kurang 2 bulan, dan peneliti menemukan masalah di lokasi tersebut dan lokasi sekolah mudah di jangkau. Sekolah Dasar Negeri 4 Bongomeme ini pada awalnya adalah sekolah SDN 1 Molopatodu yang di pimpin oleh bapak Ismail Supu. Karena adanya pemekaran kecamatan bongomeme, maka sekolah ini mengalami perubahan pada tahun 2007 dan nama sekolah pun berubah menjadi SDN 4 Bongomeme dan sekarang sudah dipimpin oleh bapak Adam Berbek, S.Pd. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan maksud untuk menjelaskan secara naratif tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA SDN 4 Bongomeme dengan jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA SDN 4 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. 6

dalam hal ini, yang menjadi data penelitian adalah keampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA di SDN 4 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Sedangkan yang menjadi sumber data adalah guru. Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskripif dengan didukung data kualitatif. Deskripftif kualitatif untuk melihat bagaimana kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA di SDN 4 bongomeme. Data yang diperoleh, dikumpulkan untuk diolah secara sistematis, dimulai dari wawancara, mengedit, mengklasifikasi, selanjutnya penyajian data serta menyimpulkan data. Pengecekan keabsahan data ini bertujuan untuk mengetahui keabsahan data yang terkumpul. Untuk mengadakan pengecekan terhadap keabsahan data dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut 1. Ketekunan pengamatan 2. Observasi yang mendalam Penelitian ini dilaksanakan dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Melaksanakan observasi awal 2. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing 3. Mengadakan pertemuan dengan pimpinan SD guru kelas untuk kerja sama dalam kegiatan 4. Mengumpulkan data di lokasi dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. 5. Pengkajian masalah sekaligus membuat lembar pengamatan berisi nama guru juga persiapan yang di laksanakan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk melihat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, maka peneliti melakukan observasi persiapan guru dalam melakukan kegitan belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran IPA, terkait kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di SDN 4 Bongomeme, yang dilaksanakan pada hari Kamis, 23 April dan senin, 28 april 2014. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan maka penelti melihat atau mengamati bahwa guru kelas IV dan V sudah menunjukan kemampuan dalam mengelola pembelajaran, mulai dari menguasai kurikulum pembelajaran terlihat sudah baik, 7

merancang RPP sebelum melakukan pembelajaran dan semua materi tersedia RPP-nya, dan mengelola program pembelajaran terlihat sudah sangat baik. Begitu pula dengan mengusai bahan ajar atau materi, pengelolaan kelas, menggunakan model dan metode serta media pembelajaran sudah terlihat sangat baik. Meskipun dalam mengatasi kesulitan belajar dan membimbing siswa yang mengalami hamabatan belajar masih cukup, namun melakukan evaluasi belajar sudah terlaksana dengan sangat baik. PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian ini, saya melihat berbagai kemampuan yang dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA sehingga menjadi lebih baik. Saya lihat dari hasil observasi dan hasil wawancara terdapat kesesuaian yang cukup baik. Dapat dikatakan bahwa kemampuan yang dilakukan guru sudah sesuai dengan yang di harapkan atau lebih baik yaitu guru telah melakukan berbagai kemampuan untuk mengelola pembelajaran. Dalam mengelola pembelajaran IPA salah satu kemampuan yang dapat dilakukan guru yaitu menyiapkan RPP setiap pelaksanaan pembelajaran. RPP merupakan pedoman untuk guru dalam melaksanakan pelajaran. Sementara itu guru juga menguasai bahan ajar karena dengan menguasai bahan ajar guru bisa menjadikan siswa mengerti dengan apa yang diajarkan dan pembelajaran akan jadi efektif. Sesuai dengan hasil penelitian berupa informasi dari guru, bahwa kemampuan yang dapat dilakukan guru dalam mengelola pembelajaran IPA yaitu lebih kepada menggunakan media pembelajaran. Karena dengan menggunakan media siswa mudah memahami materi pelajaran. Selain itu guru juga melakukan pengelolaan kelas dengan baik agar siswa nyaman dalam menerima pelajaran. Kemudian guru juga melakukan interaksi dengan siswa agar siswa tidak merasa kaku dalam menerima pelajaran dari guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa penggunaan RPP, menguasai bahan ajar dan menggunakan media pembelajaran merupakan hal yang penting digunakan pada proses pembelajaran. Khusus pada pembelaajaran IPA, penggunaan media sangat membantu memudahkan guru untuk menjelaskan materi pelajaran dan memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran. Dengan demikian dari hasil penelitian yang saya lakukan baik menggunakan RPP, bahan ajar, menggunakan media dan mengelola kelas sudah digunakan guru dalam pembelajaran. Hingga dapat di simpulkan bahwa guru kelas IV dan V sudah mampu untuk mengelola pembelajaaran IPA. Berdasarkan penelitian ini, saya melihat berbagai kemampuan yang dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA sehingga menjadi lebih baik. Saya lihat dari 8

hasil observasi dan hasil wawancara terdapat kesesuaian yang cukup baik. Dapat dikatakan bahwa kemampuan yang dilakukan guru sudah sesuai dengan yang di harapkan atau lebih baik yaitu guru telah melakukan berbagai kemampuan untuk mengelola pembelajaran. Dalam mengelola pembelajaran IPA salah satu kemampuan yang dapat dilakukan guru yaitu menyiapkan RPP setiap pelaksanaan pembelajaran. RPP merupakan pedoman untuk guru dalam melaksanakan pelajaran. Sementara itu guru juga menguasai bahan ajar karena dengan menguasai bahan ajar guru bisa menjadikan siswa mengerti dengan apa yang diajarkan dan pembelajaran akan jadi efektif. Sesuai dengan hasil penelitian berupa informasi dari guru, bahwa kemampuan yang dapat dilakukan guru dalam mengelola pembelajaran IPA yaitu lebih kepada menggunakan media pembelajaran. Karena dengan menggunakan media siswa mudah memahami materi pelajaran. Selain itu guru juga melakukan pengelolaan kelas dengan baik agar siswa nyaman dalam menerima pelajaran. Kemudian guru juga melakukan interaksi dengan siswa agar siswa tidak merasa kaku dalam menerima pelajaran dari guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa penggunaan RPP, menguasai bahan ajar dan menggunakan media pembelajaran merupakan hal yang penting digunakan pada proses pembelajaran. Khusus pada pembelaajaran IPA, penggunaan media sangat membantu memudahkan guru untuk menjelaskan materi pelajaran dan memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran. Dengan demikian dari hasil penelitian yang saya lakukan baik menggunakan RPP, bahan ajar, menggunakan media dan mengelola kelas sudah digunakan guru dalam pembelajaran. Hingga dapat di simpulkan bahwa guru kelas IV dan V sudah mampu untuk mengelola pembelajaaran IPA. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa guru di SDN 4 Bongomeme telah menunjukkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran IPA. Kemampuan yang dilakukan guru yaitu dari merancang RPP, kemudian menyusun program pembelajaran, menguasai bahan ajar, menggunakan media pembelajaran. Selain itu guru juga melakukan pengelolaan kelas sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam menerima pelajaran dan guru juga mengatasi kesulitan-kesulitan belajar siswa dan membimbing siswa yang mengalami hambatan belajar. Dan guru juga melakukan evaluasi belajar sehingga guru dapat mengukur perkembangan siswa setelah menerima pembelajaran. 9

Saran Berdasrkan simpulan di atas maka penulis memberikan masukan yaitu sebagai berikut: 1. Bagi siswa Siswa harus lebih memperhatikan lagi guru mengajar. Dan mengulang kembali di rumah. Sehingga apa yang dipelajari tidak akan terlupakan begitu saja 2. Bagi guru Guru harus lebih kreatif lagi untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki dalam mengelola pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih efetif dan menyenangkan bagi siswa 3. Bagi sekolah Kiranya memberikan manfaat dan nilai tambahan bagi sekolah tempat Penelitian 4. Bagi peneliti Dijadikan untuk menambah wawasan sekaligus pengalaman 10

DAFTAR PUSTAKA Anurahman. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfhabeta Arikunto, Suharsmi. 2008. Pengelolaan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan. Jakarta CV Rajawali Majid, abdul. 2007. Pengelolaan Belajar. Bandung. Rosda karya Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru`.Bandung. PT Remaja Rosdakarya Naim, Ngainum. 2011. Menjadi guru Inspiratif Memberdayakan Dan Mengubah Jalan Hidup Siswa. Yogyakarta. Pustaka Belajar Oemar, Hamalik. 2006. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosada Karya; Bandung Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Pembelajaran Ipa Di Sekolah Sd. Jakarta. PT. Pustaka Indonesia Press Sapriati Amalia,Dkk. 2009. Pendidikan Ipa Di SD. Jakarta. Universitas Terbuka Widyawati, Lina. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta PT.Pelangi Ilmu 11