BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Penggunaan Metode Elektrokoagulasi Pada Pengolahan Limbah Industri Penyamakan Kulit Menggunakan Aluminium Sebagai Sacrificial Electrode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Penelitian Prodi Kimia UII.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR INTISARI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lokasi pengambilan sampel yaitu di Tempat Pembuangan Akhir Sampah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diekstrak dari limbah pabrik tekstil sebagai inihibitor korosi dalam media yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

OPTIMASI KONDISI ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TIMBAL (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

Bab III Metode Penelitian

PENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM GRAFIT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan November

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah set alat destilasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENURUNAN INTENSITAS WARNA REMAZOL RED RB 133 DALAM LIMBAH BATIK DENGAN ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN NaCl

BAB III METODE PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

I. Tujuan. Dasar Teori

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum, penelitian yang dilakukan adalah pengujian laju korosi dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan protease Bacillus pumilus yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Variasi Tegangan pada Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Proses Elektrolisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama

Transkripsi:

36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah industri penyamakan kulit, yang dilakukan di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai sacrificial electrode. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini digunakan alat-alat seperti alat-alat gelas, power supply DC, multimeter, selang, neraca analitik, alat penghitung waktu (timer), kabel dan penjepit buaya, konduktometer, kertas saring dan ph meter. Ketebalan elektroda diukur dengan digimatic micrometer Mitutoyo. Dan untuk keperluan analisis digunakan instrumentasi spektrofotometer UV-Vis Mini Shimadzu 1240 dan AAS. 3.1.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair industri penyamakan kulit Sukaregang (Garut), HCl 0,1 M, NaOH 0,1 M, plat aluminium dan aquades.

37 3.2 Bagan Alir Penelitian ini dilakukan dengan bagan alir sebagai berikut: Preparasi Elektroda Aluminium Limbah Industri Penyamakan Kulit Dipotong diampelas Proses Elektrokoagulasi Sistem Batch Analisis logam kromium menggunakan instrumen AAS Dianalisis dengan UV-Vis Pengaruh variasi Tegangan Pengaruh variasi waktu Pengaruh variasi ph Pengaruh variasi jarak elektroda Data Optimasi proses elektrokoagulasi sistem batch Dianalisis dengan UV-Vis Pengaruh variasi laju alir Data Optimasi proses elektrokoagulasi sistem alir Pengujian dengan AAS Uji TDS DHL ph Data uji kualitas parameter hasil pengolahan Efisiensi proses elektrokoagulasi Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 3.3 Tahapan penelitian 3.3.1 Preparasi Elektroda Aluminium Plat aluminium digunakan sebagai elektroda anoda dan katoda dalam proses elektrokoagulasi ini. Awalnya, sisi yang berwarna putih dari plat

38 aluminium dibersihkan terlebih dahulu dengan cara mengampelasnya. Aluminium dipotong dengan ukuran 30 mm x 50 mm x 0,1 mm. 3.3.2 Pre-Treatment Panjang Gelombang Maksimum Pre-treatment pada sampel limbah penyamakan kulit dilakukan dengan menggunakan UV-Vis Mini Shimadzu 1240. Pre-treatment bertujuan untuk mengetahui panjang gelombang (λ) maksimum dan absorbansi dari limbah penyamakan kulit sebelum perlakuan. Rentang panjang gelombang yang digunakan dalam penelitian ini antara 500 hingga 700. Kemudian hasilnya dapat dibandingkan dengan hasil pada proses elektrokoagulasi dengan berbagai variasi parameter. 3.3.3 Proses Elektrokoagulasi Proses elektrokoagulasi dilakukan dengan menggunakan rangkaian alat elektrokoagulasi sederhana (Gambar 2.10 dan 2.11) pada suhu kamar. Elektrokoagulasi dilakukan dengan sistem batch untuk menentukan tegangan atau arus, waktu operasi, ph dan jarak elektroda optimum. Data pada sistem batch kemudian digunakan pada proses elektrokoagulasi sistem flow (alir) dengan menggunakan alat sederhana seperti pada gambar 2.11. Elektroda-elektroda aluminium dimasukkan ke dalam wadah berisi larutan limbah penyamakan kulit. Setelah proses elektrokoagulasi, larutan dibiarkan mengendap dan kemudian disaring. Hasil elektrokoagulasi dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis Mini Shimadzu 1240. Kemudian dilakukan uji kadar kromium

39 menggunakan instrumen AAS pada kondisi optimum dan dilakukan uji DHL dan TDS juga ph. 3.3.4 Pengaruh Variasi Tegangan Proses elektrokoagulasi ini dilakukan pada waktu reaksi 10 menit, volume larutan 50 ml dalam gelas kimia 250 ml, ph larutan 5 dengan variasi besar tegangan 2 V; 5 V; 8 V; 11 V;14 V; 15 V; 17 V dan 20 V. Proses ini menggunakan elektroda aluminium berukuran 30 mm x 50 mm x 0,1 mm. Pada tahapan ini diperoleh besar tegangan optimum yang akan digunakan dalam proses elektrokoagulasi selanjutnya. 3.3.5 Pengaruh Variasi Waktu Proses elektrokoagulasi ini menggunakan besar tegangan optimum yang diperoleh dari proses sebelumnya. Proses ini dilakukan pada volume larutan 50 ml dalam gelas kimia 250 ml, ph larutan 5 dengan variasi waktu 4 menit; 6 menit; 8 menit dan 10 menit. Seperti pada proses sebelumnya, tahap ini juga menggunakan elektroda aluminium berukuran 30 mm x 50 mm x 0,1 mm. Pada tahapan ini diperoleh waktu optimum yang akan digunakan dalam proses elektrokoagulasi variasi ph. 3.3.6 Pengaruh Variasi ph Pada tahap ini digunakan besar tegangan dan waktu optimum yang diperoleh dari proses sebelumnya dengan variasi ph 3, 4, 5, dan 7. Pengaturan ph 3 dan 4 dilakukan dengan menambahkan HCL 0,1 M sedangkan pengaturan ph 6 dilakukan dengan menambahkan NaOH 0,1 M. Sama halnya dengan proses

40 elektrokoagulasi sebelumnya, proses ini menggunakan volume larutan 50 ml dan elektroda aluminium berukuran 30 mm x 50 mm x 0,1 mm dalam gelas kimia 250 ml. Setelah proses ini dilakukan maka akan diperoleh ph optimum yang akan digunakan pada proses elektrokoagulasi variasi jarak elektroda. 3.3.7 Pengaruh Variasi Jarak Elektroda Untuk mengakhiri proses elektrokoagulasi sistem batch maka dilakukan proses elektrokoagulasi pada waktu operasi optimum, tegangan optimum, ph optimum dari hasil analisis sebelumnya, dengan variasi jarak elektroda 2 cm; 4 cm; 6 cm; dan 8 cm. Proses ini dilakukan di dalam bak yang berukuran 11 cm x 7,5 cm x 5,5 cm dengan metode sistem batch tanpa stirer. Elektroda yang digunakan adalah aluminium berukuran 7 cm x 5,5 cm x 0,1 cm. Pada tahapan ini diperoleh jarak elektroda optimum yang digunakan dalam proses elektrokoagulasi selanjutnya. 3.3.8 Proses Elektrokoagulasi pada Kondisi Optimum Sistem Batch Proses elektrokoagulasi ini dilakukan dengan menggunakan tegangan listrik optimum, waktu optimum, ph optimum dan jarak elektroda optimum yang diperoleh dari hasil analisis sebelumnya. Kemudian kondisi optimum ini dilakukan pada sistem flow (alir) untuk menentukan laju alir optimum. 3.3.9 Pengaruh Variasi Laju Alir Proses elektrokoagulasi ini dilakukan pada kondisi optimum yang diperoleh dari sistem batch dengan variasi laju alir cepat (100 ml/menit), sedang (6,2 ml/menit) dan lambat (4 ml/menit) yang akan ditampung sampai aliran yang

41 ketujuh per-menit. Proses ini dilakukan di dalam bak yang berukuran 11 cm x 7,5 cm x 5,5 cm. Elektroda yang digunakan adalah aluminium berukuran 7 cm x 5,5 cm x 0,1 cm. Pada tahapan ini diperoleh laju alir optimum pada pengolahan limbah industri penyamakan kulit. 3.3.10 Proses Elektrokoagulasi pada Kondisi Optimum Sistem Alir Proses elektrokoagulasi terhadap larutan limbah industri penyamakan kulit dilakukan pada hasil analisis sebelumnya yaitu pada kondisi optimum sistem batch dan sistem flow (alir). Hasil pengolahannya akan diuji kembali dengan instrumen AAS untuk mengetahui kadar kromiumnya dan juga dilakukan uji DHL, TDS serta ph. 3.3.11 Analisis Hasil Elektrokoagulasi Analisis dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi setelah proses elektrokoagulasi berdasarkan perubahan atau pengurangan kadar polutan dalam limbah dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis Mini Shimadzu 1240. 3.3.12 Pengukuran DHL, TDS dan ph Sebanyak 10 ml larutan (limbah hasil elektrokoagulasi pada kondisi optimum sistem alir) diambil lalu ditentukan kadar kromium menggunakan instrument AAS, ph-nya menggunakan ph indikator, TDS menggunakan TDSmeter serta uji DHL. DHL dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: TDS = (0,64) x DHL

42 3.3.13 Analisis Logam Kromium Untuk mengetahui kadar logam kromium dalam limbah industri penyamakan kulit dilakukan analisis dengan menggunakan AAS. Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai efisiensi kadar kromium pada proses elektrokoagulasi: % = ( (C0 C) Co ) x 100 Dimana C 0 = konsentrasi awal larutan yang mengandung logam kromium (mg/l) C = konsentrasi akhir larutan yang mengandung logm kromium (mg/l)