RANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN PERANGKAT LUNAK MONITORING RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN INSTALASI NUKLIR

RANCANGAN SISTEM MONITORING RADIASI GAMMA LINGKUNGAN STACK MONITOR RSG

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. PSTA memiliki banyak bidang yang termasuk sub bidang

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM CACAH MONITOR DEBU CEROBONG INDUSTRI BERBASIS PERSONAL COMPUTER

RANCANGAN SISTEM MONITOR LINGKUNGAN DENGAN TEKNIK MULTI MIKROKONTROLER

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

Rancang Bangun Detektor Gerak Menggunakan Infra Merah Dengan Memanfaatkan Layanan Sms Pada Telepon Seluler Berbasis Mikrokontroler AT89S52

MODIFIKASI SURVEYMETER DENGAN PENAMBAHAN FASILITAS PESAN SINGKAT (SMS).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DATA TEGANGAN TINGGI BRANDENBURG MODEL 4479

SISTEM REMOTE MONITORING GEDUNG BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI RADIO FREKUENSI HT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat.

RANCANG BANGUN SISTEM PRINT OUT NOMOR ANTRIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PENGUKURAN LEVEL PERMUKAAN AIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK

PEMBUATAN SISTEM MONITORING KWH METER SECARA TELEMETRI DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0

BEL CERDAS CERMAT MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

MODIFIKASI SURVEYMETER GAMMA DOSIMETER 3007A UNTUK PEMANTAUAN MELALUI ETHERNET DENGAN PLC T100MD SERIES

Sistem Monitoring Pendeteksi Kebocoran LPG berbasis Mikrokontroller ATmega16 menggunakan RF APC220

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PROSES PENGAMBILAN DATA SENSOR DARI DQI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010

MODIFIKASI SURVEYMETER GAMMA DOSIMETER 3007A UNTUK PEMANTAUAN MELALUI ETHERNET DENGAN PLC T100MD SERIES

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong, ABSTRAK ABSTRACT

OPERASIONAL SISTEM PEMANTAUAN RADIASI SECARA REALTIME DI DAERAH KERJA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

PEMBUATAN PERANGKAT SENSOR SUHU DAN CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

PEMBUATAN REMOTE I/O 16 KANAL DIGITAL INPUT MENGGUNAKAN PROTOKOL MODBUS RTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Moh. Imam Afandi

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM

PENGENDALIAN OPERASI MESIN PENGATUR SUHU RUANG DI BANDARA AHMAD YANI DENGAN MENGGUNAKAN SISTIM RS

MINI SCADA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DENGAN KOMUNIKASI MODBUS RS 485 DAN SISTEM MONITORING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANG BANGUN PENGATUR GERAK MOTOR STEPPER UNTUK PERALATAN BRAKITERAPI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. PSTA memiliki beberapa bidang dan sub bidang didalamnya. Salah

SIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN APLIKASI ISD 1420 BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO

IMPELEMENTASI SISTEM PEMANTAUAN OBJEK BERGERAK DENGAN MEMANFAATKAN FREKUENSI RADIO MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SISTEM)

PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. xvi

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB

PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMOTONG KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN BORLAND DELPHI 7

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

REMOTE CONTROL INFRARED DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI. Disusun Oleh : Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : ABSTRAK

PEMBUATAN SOFTWARE TELEMETRI SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK PANEL SEL SURYA MENGGUNAKAN JARINGAN Wi-Fi TUGAS AKHIR

PENGENDALIAN PAPARAN RADIASI NEUTRON DI KANAL HUBUNG PRSG PSTBM PADA SAAT REAKTOR RSG-GAS BEROPERASI

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KEGAGALAN JARINGAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN TELEMETRI MENGGUNAKAN WI-FI.

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

II.4 Keypad II.5 LCD II.6 Pengenalan Perangkat Lunak Visual Basic Pada PC (Server) II.6.1 Integrated Development Environment...

Pemanfaatan Jaringan GPRS untuk Sistem Pemantauan Jarak Jauh Sensor Koordinat Posisi Patok Perbatasan

PEREKAYASAAN PERANGKAT PEMANTAU RADIASI LINGKUNGAN INSTALASI NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak

Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel

PENCACAH RADIASI DIGITAL PADA IN VEHICLE MODULE (IVM) SISTEM PEMANTAU ZAT RADIOAKTIF

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PINTU AIR PADA BENDUNGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DAN PC

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya

PEMBACAAN NOMOR SAMPLE DALAM REFURBISHING ALAT LOW BACKGROUND COUNTER-LBC TENNELEC TYPE LB5100 SERIES II

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

RANCANG BANGUN PENAMPIL CACAH UNTUK PENENTUAN PLATO DETEKTOR GEIGER MULLER BARBASIS PERSONAL COMPUTER

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

Perancangan Serial Stepper

Transkripsi:

RANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH Benar Bukit Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK RANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH. Telah dirancang sistem pencacah radiasi untuk mengukur radiaoaktivitas lingkungan dengan sistem jarak jauh. Pengukuran tingkat radioaktivitas lingkungan ini khusus dilakukan untuk udara bebas, dan pengukurannya dilakukan tanpa mendatangi lokasi pengukuran. Sistem ini terdiri dari 2 (dua ) bagian yaitu stasiun pengukur dan stasiun pengendali. Stasiun pengukur terdiri dari sistem deteksi, sistem pengolah sinyal, dan sebuah mikrokontroler 89S8253, sedangkan stasiun pengendali berfungsi untuk mengendalikan seluruh peralatan dengan komputer menggunakan bahasa VB.NET, yang terdiri dari komputer, modem SST2450 dan antena Omni. Sistem pengukuran dan pengendaian dengan metoda dua arah, yang memungkinkan pengaturan dilakukan dari stasiun pengendali. Kata kunci: Stasiun pengukur, stasiun pengendali, pemantauan radioaktivitas ABSTRACT A DESIGN OF REMOTE ENVIRONMENTAL RADIOACTIVITY MONITORING EQUIPMENT. A radiation counting system for remote monitoring of environmental radiactivity has been designed. This environmental radioactivity measurement is planned to be performed specially for free air, and is to be performed without coming to the measurement location. This system consists of two parts, namely a control station and one or more measurement stations. The measurement station consists of a detection system, a signal processor, a LED display, an 89S8253 microcontroller as the local controller, and a wireless modem for communicating with the control station, while the hardware of the control station consists of a computer, SST2450 modem, and an omnidirectional antenna. The control station s software was written in VB.Net. The control station controls the whole system. The control station and the measurement stations communicate bidirectionally, which allows control to be exercised from the control station.. Keywords: Measurement station, control station, radioactivity monitoring 1. PENDAHULUAN Rancang bangun sistem pemantau radiasi lingkungan PLTN. Sistem instrumentasi pengukuran radiasi nuklir lingkungan sangat diperlukan pada pengoperasian suatu instalasi nulkir seperti reaktor riset atau PLTN. Pengukuran parameter tesebut merupakan langkah antisipasi untuk mengetahui penyebaran radiasi jika seandainya terjadi kebocoran radiasi dari fasilitas nuklir tersebut. Karena perannya sangat penting maka PRPN BATAN akan mendalami kegiatan rancang bangun di bidang monitoring radiasi guna meningkatkan kemampuan SDM dalam mengejar pencapaian penguasaan teknologi mutakhir di bidang pengukuran nuklir. Salah satu cara mengukur radioaktivitas udara adalah dengan menempatkan alat ukur di sekitar instalasi nuklir. Alat pemantauan yang dirancang ini mampu mengukur laju dosis paparan radiasi. Besaran batasan dosis yang diizinkan untuk masyarakat umum sebesar 2,5 µsv/jam atau 0,25 m rem/jam [1]. Untuk mengetahui apakah dosis yang diizinkan tidak melebihi dari yang dipersyaratkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka dibutuhkan suatu peralatan untuk -289-

mikroprosesor Proseding Pertemuan Ilmiah Rekayasa Perangkat Nuklir mengetahui besaran dosis yang keluar ke lingkungan. Alat yang dirancang ini dapat memberikan peringatan dini, apabila dosis yang diukur melebihi dari pada dosis yang diizinkan (melebihi dari pada 2,5 µsv/jam atau 0,25 m rem/jam). Untuk memantau radioaktivitas lingkungan udara yang keluar dari stack monitor suatu instalasi nuklir dibuat suatu rancangan sistem pengukuran. Untuk melakukan pemantauan ini adalah secara manual, dengan mengirim petugas pemantau lingkungan, baik dengan membawa instrumen pengukur radiasi ataupun untuk membaca instrumen pengukur radiasi yang dipasang secara permanen. Akan tetapi, frekuensi pemantauan manual ini terbatas karena seorang petugas tidak bisa terus-menerus berada di lapangan, serta lembaga pengoperasi instalasi tidak dapat terus-menerus mengirim personil ke lapangan. Karena itu, diperlukan perangkat untuk memantau radiasi secara on-line (langsung di tempat pada saat radiasi itu timbul) dan terus menerus. Alat itu harus selalu dapat diakses dari jarak jauh, serta data yang diperoleh dari pengukuran harus dapat disimpan, sehingga dapat diproses secara otomatis bilamana diperlukan. Berdasarkan pertimbangan di atas, perangkat tersebut hendaknya berupa suatu jaringan yang terdiri dari sejumlah instrumen pemantau yang dapat dibaca dari jarak jauh oleh suatu pengendali terpusat, misalnya suatu komputer master dan Instrumen-instrumen pengukur radiasi akan bertindak sebagai slave. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terwujudnya prototipe sistem pemantauan aktivitas radiasi lingkungan. Akibat lain dari kegiatan ini adalah bahwa kita dapat memiliki kemampuan dalam merancang smart instrument, dan teknik komunikasi data yang handal. Hasil kegiatan ini akan menjadi pengalaman rekayasa yang baik dan berharga dalam merancang sistem instrumentasi di masa datang. 2. TATA KERJA Secara garis besar, tahap-tahap yang dilakukan dalam merancang sistem pengukuran radioaktivitas lingkungan ini adalah : 1. Rancangan perangkat keras stasiun pengukur 2. Rancangan perangkat keras stasiun pengendali 3. Rancangan perangkat lunak 4. Pemilihan jenis media komunikasi 5. Rancangan Pengolah data. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Rancangan Perangkat Keras Stasiun Pengukur Rancangan perangkat keras stasiun pengukur dibuat untuk bekerja dalam suatu jaringan pengukuran berpusat dengan master, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1 berikut : Detektor GM Pembalik pulsa Pembentuk pulsa HV Gambar 1. Blok diagram stasiun pengukur -290-

Unit-unit dalam diagram blok Stasiun Pengukur terdiri dari : 1. Detektor GM 2. HV 3. Pembalik pulsa 4. Pembentuk pulsa 5. Mikroprosesor 6. LV Sistem deteksi yang dipilih adalah sistem yang menggunakan detektor GM. Pulsa keluaran GM kemudian dibentuk oleh pembentuk pulsa (pulse shaper) agar bentuk rise/fall dan tingginya sesuai dengan tuntutan mikroprosesor. Detektor GM memerlukan sumber tegangan tinggi (HV). Mikrokontroler yang digunakan AT89S8253 [3], karena selain kemampuannya sesuai keperluan, mikrokontroler ini juga mudah didapat dan kompatibel dengan Intel 8051 yang sudah banyak dikenal. Prosesor ini memiliki tiga buah counter/timer 16 bit yang masing-masing dapat digunakan sebagai pencacah sinyal detektor, pewaktu (timer), ataupun pembangkit laju baud untuk komunikasi serial. Untuk melakukan komunikasi serial RS-232, rangkaian ini menggunakan MAX232 sebagai interface yang mengkonversi sinyal TTL (5V logic) menjadi sinyal standard RS- 232 (12V dan -12V). 3.2. Rancangan Perangkat Keras pada Stasiun Pengendali Rancangan perangkat keras stasiun pengendali dibuat untuk bekerja dalam suatu jaringan pengukuran, seperti gambar 2. Modem RS 232 PC Gambar 2. Blok diagram stasiun pengendali Stasiun pengendali terdiri dari: 1. Komputer (PC) 2. Modem 3. Mikroprosesor 4. Antena 5. kabel RS-232 Stasiun pengendali berfungsi untuk mengendalikan stasiun pengukur agar melaksanakan operasi pengukuran tingkat radioaktivitas dan mengelola data pencacahan yang dikirim oleh stasiun pengukur. Pengaturan di sini mancakup menyiapkan beberapa fungsi penerimaan dan penyimpanan parameter kalibrasi, mengatur basis waktu pencacahan, dan menampilkan hasil pencacahan di tampilan LED. Tampilan data ini berubah secara outomatis, dan satuannya pun ditentukan berdasarkan besar dosis yang terukur. Stasiun Pengukur ini memiliki suatu tampilan lokal LED tujuh segmen. Selain itu, modem nirkabel memungkinkan komunikasi dengan Stasiun Pengendali. Modem nirkabel yang digunakan adalah jenis modem SST2450 [2]. Modeml ini digunakan untuk berkomunikasi dengan PC. -291-

3.3 Rancangan Perangkat Lunak Karena baik stasiun pengendali maupun stasiun pengukur berbasis perangkat keras harus diprogram, maka perlu ditulis perangkat lunak untuk mereka. Diputuskan bahwa untuk stasiun pengendali, perangkat lunaknya ditulis dalam bahasa VB.Net yang memiliki fitur yang memadai, sedangkan untuk stasiun pengukur, pemrograman dilakukan dalam bahasa rakitan (assembly) 8051 yang sudah dikuasai dengan baik. Gambar 3 dan 4 berikut ini adalah diagram alir konseptual perangkat lunak stasiun pengendali dan stasiun pengukur. Dalam perangkat lunak yang sebenarnya, interupsi banyak digunakan. Misalnya, komunikasi antara master dan slave dilakukan dengan menggunakan interupsi pada slave. Mikrokontroler pada slave akan mengalami interupsi bila ada data yang diterima melalui port serialnya dari modem. Namun demikian, kedua diagram alir ini hanya bersifat konseptual, dan karenanya tidak menunjukkan rincian cara kerja perangkat lunak, semisal penggunaan interupsi serta pewaktu dan inisialisasi mereka. Hanya garis besar cara kerja dan fungsi perangkat lunak ini yang ditunjukkan di sini. Start Perintah kirim data Yes Terima data dan Simpan Tampilkan Data Gambar 3. Diagram alir konseptual perangkat lunak stasiun pengendali Disini terlihat bahwa slave mengirim data bila, dan hanya bila, ada perintah dari master. Seluruh komunikasi ini dilakukan dalam format string ASCII, walaupun pengukuran dan perhitungan oleh master maupun slave dilakukan dalam format biner murni. Dengan demikian, baik master maupun slave harus menjalankan konversi ASCII ke biner dan biner ke ASCII sebagai bagian perangkat lunak mereka. Namun demikian, penggunaan string ASCII juga memberikan sejumlah kemudahan, semisal kemungkinan mengolah dan mengedit data dengan perangkat lunak partai ketiga seperti Microsoft Excel, serta kemudahan bagi operator untuk memeriksa data secara manual bila perlu. Keuntungan yang diberikan lebih besar daripada kerugian dalam bentuk kerumitan konversi data. -292-

Start Mengukur No Rerata Pengukuran Master minta data? Yes Kirim hasil pengukuran Gambar 4. Diagram alir perangkat lunak stasiun pengukur Pada dasarnya sistem pemantau radioaktivitas lingkungan jarak jauh yang dirancang terdiri atas : perangkat pengendali yang ditempatkan di satsiun pengendali dan perangkat pengukur yang ditempatkan di stasiun pemantau. IV. Kesimpulan 1. Perangkat pengukur yang ditempatkan pada lingkungan yang diamati terdiri dari atas detektor GM, HV, pembalik pulsa, pembentuk sinyal, mikroprosesor AT89S8252. Sedangkan perangkat pengendali terdiri atas antena, modem SST2450, mikrokontroler AT89S8253 dan PC disertai perangkat lunak (Software). 2. Sistem yang dirancang diharapkan dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini yang mampu memonitor paparan radiasi akibat instalasi nuklir. 3. Sistem yang dirancang dapat mengakses data informasi mengenai paparan radiasi lebih cepat, serta dapat dilakukan pada lokasi yang relatif jauh. 4. Merupakan suatu alat early warning sistem akan bahaya radiasi V. Daftar Pustaka 1. Peraturan Ka. BAPETEN No. 7, Tahun 2007, Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Peralatan Radiografi. 2. ICP DAS US RS-232/RS-485, Wireless Modem SST-2450. 3. Atmel, AT89 Series Hardware Description. -293-

Lampiran Gamma Radiation GAMMA RM HARDWARE DETECTOR SIGNAL CONDITIONER PULSE DISCRIMINATOR HIGH VOLTAGE Lower Level Upper Level PROCESSOR RS-232 MODEM ANTENA DAC CONTROL ROOM PC RADIATION MONITOR ANTENA MODEM RS-232-294-

PERTANYAAN : 1. Berapa buah detector yang dikendalikan?(utaja) 2. Fungsi computer di stasiun pengukur dan system pengukuran? Metode pengukuran?sistem Interupt?(EDI PURWANTA) JAWABAN : 1. Tergantung berapa buah stasiun pengukur.setiap stasiun pengukur hanya ada satu buah 2. Di stasiun pengukur tidak ada computer tetapi mikroprosesor.distasiun pengendali utk memerintahkan pengukuran /master. Pulsa listrik yang timbul dicacah oleh detector..komputer diolah sinyal pulsa2 ini disesuaikan..persyaratan yang ada pada mikroprosesor. sistem interupnya..melalui software. -295-