Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi bagi Anak di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

LANDASAN KOSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu

PUSAT PERBELANJAAN DI YOGYAKARTA

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

PUSAT REKREASI DAN PENGENALAN PROFESI ANAK DI YOGYAKARTA

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sosial dan kebijakan sosial muncul sebagai konsep. baru yang mewarnai konstalasi paradigma pembangunan sebelumnya yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Pratama Monindra Amusement Park Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan obyek wisata air bojongsari dengan penekanan filosofi air sebagai sarana mengembangkan kreativitas anak

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Taman Pintar Tahun

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam proses rancangan terdapat beberapa langkah antara lain; data, metode analisis). Langkah-langkah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Bagas Laksawicaka Gedung Bioskop di Kota Semarang 1

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Objek. Salah satu kebutuhan masyarakat perkotaan adalah area ruang

BAB I PENDAHULUAN TA 29

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PLANETARIUM SEMARANG Bentara Alam Gumilang / L2B LATAR BELAKANG

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB IV ANALISIS MASALAH Analisis Potensi Pengembangan Paralayang di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT INFORMASI DAN PROMOSI HASIL KERAJINAN DI YOGYAKARTA

LATAR BELAKANG MASALAH

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kegiatan manusia untuk memperoleh hiburan setelah lelah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

Women and Child Center di Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

Tabel 1.1 Data Jenis Kawasan di Bantul

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. I.1. Batasan Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

TAMAN REKREASI PANTAI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Lanskap

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PROYEK Yogyakarta merupakan kota yang menjadi tujuan wisata atau rekreasi dan juga merupakan kota pendidikan yang dituju oleh para pelajar dari seluruh Indonesia maupun dari seluruh negara. Kota pelajar identik dengan edukasi, karena itu ada baiknya sejak dini masalah pendidikan menjadi perhatian. Yogyakarta mempunyai penduduk yang padat, termasuk penduduk yang masih anak-anak. Bentuk perhatian dari edukasi atau pendidikan dapat bermacam-macam, seperti dibangun taman pintar dan kidz fun agar anakanak dapat bermain, mengisi waktu luang dengan kegiatan menyenangkan dan bermanfaat. Menurut pengamatan, anak-anak mempunyai sifat yang aktif. Pada pagi hari anak-anak sekolah, siang hari anak-anak tidur siang atau melanjutkan kegiatan bermain, pada sore hari anak-anak melakukan les, dan kegiatan-kegiatan tersebut akan terus meningkat untuk mencoba hal-hal yang baru, akan lebih baik jika kegiatan anak-anak dapat tersalurkan pada arah yang lebih berfungsi dan memberikan hal-hal baru bagi anak-anak. Tingkat intelegensi yang tinggi, membuat anak-anak ingin mencoba semua hal dan mempunyai cita-cita yang tinggi. Anak-anak sering memiliki imajinasi tersendiri dari lingkungan sekitar. Contohnya saat melihat seorang hansip dengan seragam lengkap, anak-anak akan melihatnya sebagai sosok yang hebat dan patut ditiru, dan ketika anakanak melihat sosok petugas pemadam kebakaran yang mengendarai mobil besar berwarna merah, anak-anak melihat sosok tersebut sebagai profesi yang membanggakan. Ketertarikan terhadap cita-cita tersebut, hendaknya tidak perlu dicemaskan oleh para orang tua. Orang tua bertugas untuk mengarahkan cita-cita yang dipilih oleh si anak, karena dengan hal tersebut, anak-anak akan menjadi lebih aktif dalam mencari jawaban atas semua hal, terutama yang berkaitan dengan profesi yang anak-anak idamkan. 1

Yogyakarta merupakan kota pariwisata kedua setelah Pulau Dewata Bali. Yogyakarta menjadi tujuan wisatawan untuk berlibur ataupun objek studytour bagi pelajar dari berbagai kota. Sebagai kota pariwisata, Yogyakarta mempunyai banyak pusat rekreasi yang diunggulkan. Beberapa pusat rekreasi yang berada di Yogyakarta adalah, taman pintar, kidz fun, pantai parangtritis, kaliurang, dan gabusan. Namun, pusat rekreasi berbasis edukasi di Yogyakarta masih terasa kurang, salah satunya adalah taman pintar, yaitu taman rekreasi yang menyertakan ilmu dalam setiap permainannya, pertama kali dibangun di Kuala Lumpur, Malaysia. Taman Pintar di Yogyakarta mengadopsi konsep dari Malaysia tersebut, namun fasilitas yang terdapat di dalamnya hanya berupa pusat rekreasi yang mengajarkan edukasi di tingkat dasar, hendaknya anak juga diajarkan mengenal profesi yang akan di hadapannya, agar anak bersifat kritis tentang cita-citanya di masa depan. Pusat rekreasi adalah sarana untuk menyalurkan segala hobi dan aktivitas yang tidak sempat dilakukan pada kehidupan seharihari di saat sibuk, serta dapat menghilangkan kepenatan. Pusat rekreasi bagi anak merupakan sarana bermain dan memudahkan orang tua agar anak dapat terhibur, belajar hal-hal baru dan bersosialisasi kepada teman baru. Jika pusat rekreasi menjadi bermanfaat dengan disertai basis pendidikan, maka anak-anak dapat sekaligus belajar secara langsung dengan melakukan apa yang menjadi cita-citanya. Pusat rekreasi berbasis edukasi merupakan sarana menyalurkan hobi, bersenang-senang serta belajar memahami kegiatan yang dilakukan serta dapat menambah pengalaman baru dan menyerap informasi baru dalam berpikir. Perlunya penyaluran minat dari cita-cita anak, memudahkan anakanak lebih memahami cara dan bagaimana pekerjaan yang anak-anak inginkan. Di samping menambah ilmu pengetahuan, tentunya anak diajarkan untuk bersikap kritis dan imajinatif dalam melakukan cita-cita anak-anak yang berkaitan erat dengan psikologis anak. Psikologis setiap anak dapat berbedabeda, watak anak bermacam-macam, ada yang pemalu, kritis, berani, nakal, penurut, pembangkang, dan lain sebagainya. Dalam kaitannya terhadap 2

taman rekreasi, diharapkan anak dapat mengesampingkan sifat negatif yang ada dan mengganti dengan sifat positif seiring kegiatan yang anak. Melihat latar belakang di atas, menginspirasi untuk membangun suatu fasilitas anak-anak yang dapat menyalurkan hobi, cita-cita dan minat yang dinamakan Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak, untuk meningkatkan kualitas cita-cita anak-anak agar anak dapat memahami profesi yang dicitacitakannya. 1.2 Latar Belakang Permasalahan Proyek Orang tua sering mengeluh karena anak-anak kecanduan permainan modern, seperti game online dan nitendo. Anak-anak tidak lagi bermain permainan tradisional seperti gobak sodor, petak umpet, dan congklak (http://id.wikipedia.org/wiki/kategori:permainan_tradisional_di_indonesia). Permainan tradisional sudah digantikan oleh permainan baru yang lebih mengutamakan teknologi seperti mainan virtual, game online yang menggunakan media komputer maupun permainan wahana seperti roller coaster (http://www.ceritanet.com/151main.html). Bermain game seorang diri di depan layar selama berjam-jam tak jarang membuat orang tua menjadi berang. Kemunculan permainan modern secara historis mulai marak di awal tahun 1990. Permainan tradisional telah digantikan oleh permainan modern produk teknologi. Permainan modern produk teknologi menjadi disukai di kalangan anak-anak karena kaya sensasi dan penuh fantasi. Permainan modern produk teknologi menjadi semakin praktis, karena tidak memerlukan lahan yang lapang dan banyak teman. Namun, permainan modern produk teknologi tidak sepenuhnya memberi pengaruh baik bagi anak, kehadiran permainan modern produk teknologi yang semakin merambat, menimbulkan gejala yang dapat dilihat secara obyektif. Di balik kemudahan permainan modern produk teknologi, terdapat aspek eksistensial dalam diri anak yang tersamar. Permainan modern cenderung mengarahkan dan membentuk anak menjadi individualis. Dengan bermain permainan teknologi atau virtual, anak cenderung membentuk 3

dunianya sendiri dan menciptakan imajinasi. Anak akan semakin terasing dalam dunia nyata dan larut dalam dunia imajinasi, hal ini akan mempengaruhi kegiatan sosial di sekitar anak. Kegiatan sosial anak hendaknya dipupuk sejak dini. Bersosialisasi merupakan aspek penting dalam hidup berdampingan sesama manusia. Anak-anak hendaknya berinteraksi dengan teman-teman di sekitarnya. Salah satu usaha berinteraksi adalah dengan membentuk kegiatan yang bermanfaat, menarik minat anak, dan yang terpenting, mengutamakan aspek edukasi. Kegiatan berinteraksi dapat dilakukan dengan rekreasi, manusia akan bertemu satu sama lain, bercengkrama dan saling mengenal. Kegiatan edukasi dapat berupa permainan yang berbasis edukasi, anak-anak akan belajar informal. Ekspresi dan apresisasi permainan diwujudkan dengan berinteraksi langsung dan aspek edukasi mengajarkan anak untuk memahami kegiatan di lingkungan sekitarnya. Kegiatan rekreasi berbasis edukasi, dapat bermanfaat bagi anak-anak dalam aspek kepintaran dan bersosialisasi. Anak-anak dapat berinteraksi, menghormati sesama serta belajar memahami kegiatan yang dilakukan. Dengan adanya wahana untuk mengimplementasikan profesi yang dicitacitakan, dapat membantu anak-anak memahami sifat, tanggung jawab, dan kewajiban yang terdapat pada setiap profesi. Proses demikian dapat menjadikan daya ingat anak lebih baik, serta dapat menyalurkan cita-cita setiap anak dengan kegiatan yang positif dan berguna. Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak mencoba mengarahkan dan mengenalkan anak pada profesi dihadapannya. Profesi yang ditawarkan dalam Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak di Yogyakarta adalah profesi yang membutuhkan kerjasama di dalam pengerjaannya, seperti dokter, polisi dan penjara, pemadam kebakaran, rumah pengadilan, teater dan akting, melukis, supermarket, pabrik. Proyek Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak di Yogyakarta merupakan wahana kegiatan profesi yang dibangun untuk anak-anak berusia 5-10 tahun. Terdapat replika bangunan-bangunan umumnya yang mewakilkan suasana tiap profesi pada 4

sebuah kota seperti rumah sakit, perkantoran, swalayan, bank, sanggar seni budaya dan pabrik. Anak-anak akan memakai seragam sesuai profesi yang dipilih oleh masing-masing anak dan dipandu oleh supervisor ahli dalam setiap profesi. Anak-anak akan mendapat pengajaran mengenai profesi yang dipilih dan dapat mempraktikkan profesi secara langsung dengan tujuan mengasah kreativitas anak, agar anak dapat mengembangkan pemikiran, mengemukakan pendapat terhadap profesi yang dikerjakan. Profesi yang ditawarkan pada proyek merupakan profesi yang umumnya dikerjakan di dalam bangunan, maka pengolahan interior menjadi faktor penting dalam pembangunan proyek. Suasana interior pada proyek, hendaknya dapat merangsang kreativitas anak agar anak dapat bereksperimen dengan profesi yang dikerjakan. Kreativitas anak dapat didorong oleh pengolahan warna, bentuk, tekstur dan skala atau proporsi pada ruangan. Kreativitas dapat mendorong suasana bekerjasama dalam pengerjaan profesi, karena berdasarkan psikologis anak, suasana kreativitas dapat menciptakan mood anak dalam suasana yang stabil dan aktif, serta terciptanya banyak inspirasi. Bangunan Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak menonjolkan suasana ruang yang memperhatikan aspek psikologis anak dan mewakilkan suasana tiap profesi yang terdapat dalam Pusat Rekreasi dan Edukasi Anak, agar anak dapat lebih menjiwai peran yang dikerjakan anak melalui pengolahan warna, bentuk, skala dan tekstur interior. Setiap kegiatan atau berdurasi kurang lebih 2 jam agar anak-anak tidak merasa bosan dan dapat berganti profesi pada tiket tanda masuk berikutnya. Terdapat fasilitas pendukung seperti café, ruang tunggu, loker, dan permainan anak. Pusat rekreasi dan Edukasi Anak di Yogyakarta yang dirancang juga sebagai symbol rekreasi pendidikan anak yang pertama di Yogyakarta, dengan harapan mengembangkan pendidikan generasi penerus bangsa di Indonesia. Profesi yang dilakukakan anak-anak memberi pengalaman pada anak untuk memahami profesi yang dicita-citakan saat dewasa. Anak dapat belajar 5

menjadi dokter beserta kesulitan dan kemudahan yang terdapat pada profesi dokter. Kegiatan dalam pengenalan setiap kegiatan profesi mengajarkan anak untuk mandiri juga mempengaruhi sifat psikologis anak untuk memacu kreativitas anak dan diri anak dalam menghadapi kegiatan yang dilakukan. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan proses mental (www.wikipedia.com). Sifat psikologi anak mempengaruhi pembentukan tatanan bangunan dan suasana setiap profesi yang dikerjakan. Dalam proyek Pusat Rekreasi dan Edukasi Anak menggunakan pendekatan psikologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa atau mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Media yang akan digunakan pada proyek Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak di Yogyakarta, adalah mewadahi kegiatan yang terdapat dalam bangunan di dalam kota. Bangunan rumah sakit akan dibangun sesuai aslinya namun diubah sedikit sesuai psikologi anak, seperti pengolahan interiornya. 1.3 Rumusan Masalah Bagaimana wujud rancangan Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak di Yogyakarta, yang bersuasana rekreatif imajinatif untuk mendukung kemampuan imajinasi anak guna mempelajari berbagai profesi, melalui pengolahan interior ruangan berdasarkan sifat psikologi perkembangan anak. 1.4 Tujuan dan Sasaran Tujuan Terwujudnya konsep Pusat rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak di Yogyakarta sebagai upaya dalam memperkenalkan profesi orang dewasa dan program pengembangan minat, bakat dan kreativitas anak dalam 6

mewujudkan cita-cita dan menyalurkan imajinasi anak, yang diterapkan ke dalam interior bangunan dengan menonjolkan warna, bentuk, skala, dan tekstur pada bangunan, yang dapat diterapkan dalam bangunan Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak di Yogyakarta. Sasaran Terwujudnya Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak di Yogyakarta yang memperkenalkan kegiatan profesi orang dewasa dan program pengembangan minat dan bakat yang bersuasana rekreatif, kemudian diterapkan melalui interior bangunan, dengan menonjolkan warna, bentuk, skala, dan tekstur, agar diharapkan dapat meningkatkan kreativitas anak. Pengolahan interior bangunan dengan suasana rekreatif karakter ruang dalam bangunan melalui pendekatan fungsi masing-masing profesi yang disatukan dengan sifat psikologis anak, sehingga anak-anak dapat mengetahui minat dan bakat dalam mewujudkan cita-cita, berimajinasi serta mempunyai ide kreatif dalam melakukan profesi yang dikerjakan. 1.5 Lingkup Studi Materi studi Menggunakan penekanan desain tata ruang dalam, melalui warna, bentuk, skala, tekstur bangunan dan pendekatan psikologis pada komponen arsitektural seperti elemen pembatas ruang, pengisi ruang dan pelengkap ruang guna memberikan kesan rekreatif, sehingga anak dapat berimajinasi dan menonjolkan sisi kreatif. Pendekatan studi Pendekatan studi ditinjau melalui sifat-sifat yang terjadi pada profesi yang ditawarkan, prinsip kreativitas dan psikologis anak, serta pusat rekreasi yang berprinsip edutainment, kemudian dianalisis hingga dirumuskan menjadi konsep perencanaan dan perancangan ke dalam rancangan bangunan Pusat Rekreasi dan Edukasi Anak di Yogyakarta. 7

1.6 Metode Studi Metode studi yang akan digunakan dalam menganalisa permasalahan adalah dengan metode komparasi, dimulai dengan membandingkan taman pintar dan kidz fun di Yogyakarta, untuk mendapatkan kesimpulan yang berupa konsep perencanaan dan perancangan arsitektural. 1.7 Sistematika Pembahasan Bab 1. Pendahuluan Berisi latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup studi, metode studi, dan sistematika pembahasan. Bab 2. Kajian Teori Berisi tentang teori suasana rekreatif, batasan tentang interior, teori tentang psikologi anak. Serta meninjau perilaku (psikologis) anak-anak dalam menjalani cita-citanya, dan tata ruang serta penghawaan dalam bangunan. Bab 3. Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak Berisi tentang pandangan mengenai pusat rekreasi yang berbasis edukasi, seperti mengapa diadakan, kondisi yang diharapkan, visi dan misi, tugas, fungsi dan sasaran pusat rekreasi dan edukasi dan jenis-jenis rekreasi yang disuguhkan, tanggapan, perkembangan pengetahuan dan pemahaman anak-anak, serta pengertian edukasi dan pengaruh bagi anakanak. Bab 4. Tinjauan Kota Yogyakarta Berisi tentang tinjauan kota Yogyakarta, kondisi administratif, kondisi klimatologis, kebijakan kebudayaan dan pendidikan. 8

Bab 5. Analisis Perencanaan dan Perancangan Berisi analisis tapak, analisis perencanaan yang mencakup analisis programatik, utilitas, dan struktur bangunan dan analisis perancangan yang terkait dengan pendekatan yang diangkat, yaitu psikologi anak. Bab 6. Konsep Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang kesimpulan yang ditarik berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. 9

BAB I Proses tata langkah Pengenalan profesi sejak dini sebagai pembentuk karakter pribadi anak, sebagai bagian dari proses pendidikan anak. Pendidikan anak pra sekolah perlu dilakukan dengan cara bermain sambil mempraktikkan materi yang akan diperkenalkan Potensi pengadaan proyek yang ditunjukkan bagi pendidikan anak melalui pengenalan profesi dengan mempraktikkannya sambil bermain. Pengadaan Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak di Yogyakarta perlunya kegiatan positif yang melibatkan interaksi anak anak. membebaskan anak untuk berimajinasi dan berekreasi dalam mempraktikkan profesi yang dikerjakan kegiatan belajar sambil bermain bagi anak, akan sangat ideal jika dilaksanakan di dalam ruangan bersuasana rekreatif imajinatif Sesuai dengan kegiatan profesi yang akan diwadahi, kegiatan bagi anak untuk mengenal profesi akan didominasi oleh kegiatan di dalam ruang dalam (interior) metode pemelajaran yang baik adalah metode yang dilakukan berdasarkan pendekatan karakter jiwani (psikologis) Metode dan proses pembelajaran akan dilakukan dengan baik, jika dilaksanakan di dalam ruang yang memiliki suasana yang sesuai Desain ruang yang dapat menunjang metode pembelajaran adalah desain ruang yang sesuai dengan pendekatan karakteristik jiwani (psikologis) Bagaimana rancangan Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak di Yogyakarta yang rekreatif imajinatif, yang mendukung kemampuan imajinasi anak guna mempelajari berbagai profesi,melalui pengolahan interior ruangan berdasarkan psikologi BAB II Tinjauan suasana rekreatif imajinatif dalam pusat rekreasi dan pengenalan profesi anak di yogyakarta Suprasegmen arsitektur: Bentuk Warna Tekstur skala/proporsi Batasan mengena i interior ruangan Teori psikologi anak BAB III Kajian pusat rekreasi dan pengenalan profesi anak di Yogyakarta BAB IV Analisis perencanaan pusat rekreasi dan pengenalan pfofesi BAB V Wujud rekreatif imajinatif dalam desain Pengolahan interior ruangan. Pengolahan interior berdasarkan psikologi anak tuntutan&analisis fungsional tuntutan&analisis estetika tuntutan&analisis sruktural Suprasegmen arsitektur dalam desain yang rekreatif imajinatif Suprasegmen arsitektur dalam interior berdasarkan psikologi Suprasegmen arsitektur dalam desain yang rekreatif yang dapat meningkatkan rasa kreativitas anak. BAB VI Wujud bangunan pusat rekreasi dan pengenalan profesi anak di Yogyakarta yang memenuhi tuntutan fungsional, etetika, struktural serta memberi suasana rekreatif dalam pengolahan interior berdasarkan psikologi anak. 10