Suplemen Majalah SAINS Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Varietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan

I. PENDAHULUAN. negeri maupun untuk ekspor. Komoditas sayuran dapat tumbuh dan berproduksi di

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

No. 03 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

Deskripsi FORMULA PUPUK HAYATI TANAMAN KEDELAI

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gayatri Anggi, 2013

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Sukarno Putra, 2013

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

Kentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori

KONSEP DAN STRATEGI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PESTISIDA NABATI PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAHAN PERS RELEASE PUSLITBANG HORTIKULTURA. 1. Pengembangan Varietas Kentang Prosesing Mendukung Industri Potato Chips di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. sangat penting di Indonesia. Kedelai sangat bermanfaat sebagai bahan

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

I. PENDAHULUAN. pangan masyarakat antara lain dengan penganekaragaman pola makan sehari-hari

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan. giling (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2015).

I. PENDAHULUAN. melaksanakan usaha-usaha yang paling baik untuk menghasilkan pangan tanpa

I. PENDAHULUAN. Yogyakarta memiliki lahan pasir pantai seluas sekitar hektar atau

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin)

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang sangat potensial untuk

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

PRAKTEK BUDIDAYA PERTANIAN YANG BAIK (Good Agricultural Practices) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006).

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor penting di Indonesia. Pembangunan pertanian

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura yang keberadaannya sering dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan komoditas yang telah lama

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

TEKNOLOGI PRODUKSI BAWANG MERAH OFF-SEASON MENGANTISIPASI PENGATURAN IMPOR PRODUK B. MERAH. S u w a n d i

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Khairunisa Sidik,2013

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan kedelai di Indonesia selalu mengalami peningkatan seiring

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat

Good Agricultural Practices

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

PROSEDUR TETAP PENGEMBANGAN KENTANG RAMAH LINGKUNGAN

BALITSA & WUR the Netherlands,

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

PENDAHULUAN. Di seluruh dunia, produksi kentang sebanding dengan produksi gandum,

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman pangan utama keempat dunia setelah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. serangan hama karena buahnya yang berupa polong berada dalam tanah.

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai peluang pasar yang baik.

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

Transkripsi:

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Kentang Medians Siap Geser Dominasi Benih Impor Kentang varietas Atlantik sampai kini masih merajai suplai bahan baku untuk industri keripik kentang (potato chips) maupun kentang goreng (french fries) di Indonesia. Namun, benihnya masih tergantung impor, selain produktivitas rendah dan rentan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Varietas baru, hasil rakitan Kusmana (pemulia Balitbangtan), siap menggeser pesona Atlantik. Keripik dari kentang Medians pun punya kualitas tak kalah baik dari potato chips Atlantik. Perubahan gaya hidup modern telah mendorong masyarakat mengonsumsi makanan cepat saji, seperti kentang goreng dan juga kudapan ringan semacam keripik kentang. Beragam kalangan konsumen amat menggemari kedua jenis makanan olahan yang dibuat dari kentang jenis Atlantik itu. Memang, kentang Atlantik, yang benih maupun bahan bakunya masih diimpor ini, memiliki kelebihan dalam menghasilkan produk keripik kentang dan kentang goreng yang renyah. Tetapi, banyak petani tidak suka menanamnya. Alasannya, produktivitasnya relatif rendah dan sangat rentan diserang OPT sehingga biaya pengendalian OPT-nya tinggi. Untuk mengatasi persoalan itu, Kusmana, pemulia Balitbangtan yang berkantor di Balai Penelitian Sayuran (Balitsa) Lembang, telah berhasil merakit varietas kentang baru. Namanya Medians. Varietas ini merupakan persilangan dari varietas Atlantik dengan klon introduksi dari CIP Peru. Dengan karakteristik yang dimilikinya, varietas baru ini suatu saat diharapkan dapat menggantikan benih impor yang saat ini masih mencapai 75%. Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Menurut Kusmana, Medians memiliki semua keunggulan dari Atlantik. Umbinya berkarakter khas Atlantik, namun produksinya jauh lebih tinggi. Potensi Medians mencapai 32 ton/ha, sementara Atlantik hanya 20 ton/ha. Selain itu, Medians bersifat toleran terhadap OPT busuk daun, layu bakteri dan virus, yang menjadi salah satu kelemahan dari Atlantik. Kelemahan dan kemanjaan Atlantik inilah yang menyebabkan industri keripik lebih memilih kentang impor sebagai bahan bakunya. Karakteristik Medians yang tahan terhadap aneka penyakit serta produktivitasnya yang tinggi, tentu saja, memberikan keunggulan tersendiri yang disukai oleh petani, serta diharapkan bisa membuat industri berpaling dari benih impor. Selain itu, dengan menggunakan benih lokal tentu saja akan lebih mudah beradaptasi dengan iklim tropis di negara kita. Pengembangan Medians oleh Industri Sejak tahun 2013, kentang varietas Medians sudah dilisensi oleh Papandayan & Cikuray Farm (P&C Farm). Khudori, Direktur P&C Farm, menginformasikan bahwa respons pasar terhadap varietas kentang Medians cukup bagus. Terbukti, sejumlah petani yang sudah menanam varietas ini melakukan repeat order terhadap benih kentang Medians. Selain itu, perusahaan ini juga telah merambah ke bisnis hilir dari kentang, yaitu olahan keripik. Dengan hadirnya Medians sebagai benih kentang lokal, maka usaha perbenihan kentang nasional akan semakin menggeliat. Diharapkan juga akan berdampak terhadap industri olahan kentang dalam negeri yang berdaya saing tinggi. Bahkan, berpotensi menjadi komoditas ekspor. Potongan melintang kentang Medians. Siap menggantikan posisi kentang Atlantis. Kebun budidaya kentang Medians. Produktivitasnya lebih tinggi dan lebih tahan hama penyakit. Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Agrimeth: Ramah Lingkungan, Hasil Maksimal Petani kini tak perlu lagi bingung memilih pupuk hayati. Beragam varian dengan beragam merek jamak ditemukan di toko-toko pertanian. Beda merek, beda pula klaim keunggulannya. Seiring dengan meningkatnya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, Balitbangtan pun ikut aktif meramaikan dan mendukung program green agriculture. Salah satunya dengan menawarkan alternatif solusi pemupukan: Agrimeth. Agrimeth lahir dilatarbelakangi oleh masih tingginya ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk kimia, yang tanpa disadari telah menyebabkan lahan kian jenuh dan rusak. Isu kerusakan lingkungan juga muncul akibat penggunaan pestisida. Bahan kimia yang satu ini dituding meninggalkan residu yang berbahaya bagi tanaman, lingkungan dan kesehatan manusia. Penggunaan bahan-bahan kimia juga mengakibatkan tingginya ongkos produksi yang harus ditanggung petani. Dari begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi, maka pupuk hayati Agrimeth diharapkan dapat menjadi alternatif solusi yang aman dan ramah lingkungan. Diketahui bahwa Nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman sebenarnya tersedia melimpah di udara. 78% N 2 ada di udara, tapi untuk dapat digunakan oleh tanaman perlu biaya yang mahal dan resiko pencemaran lingkungannya juga sangat besar. Nitrogen yang melimpah di udara bisa ditangkap oleh pupuk hayati penambat N 2. Begitupun untuk kebutuhan fosfat (P) dan kalium (K) di dalam tanah bisa dipenuhi dari penggunaan pupuk kimia NPK. Namun cara kimia itu tidak efektif, karena hanya 20-30% saja yang bisa dimanfaatkan oleh tanaman. Sedangkan pupuk hayati memiliki kemampuan melarutkan P dan K yang tidak tersedia di tanah. Aplikasi Pupuk hayati Agrimeth (atas) bisa membantu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas hasil panen kacang-kacangan, termasuk kedelai (bawah). Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Tiga srikandi Balittanah Balitbangtan (dari kiri: Dr Ratih D Hastuti, Dr Etty Pratiwi, dan Dra Selly Salma MSi) sukses mengembangkan pupuk hayati Agrimeth. pupuk hayati juga mampu mengurangi penggunaan pestisida, mampu menghasilkan senyawa anti mikroba patogen dan mampu mengakumulasi logam-logam berat. Kemampuannya merombak bahan organik secara cepat dan ramah lingkungan dapat mengatasi permasalahan limbah panen yang melimpah, dibandingkan dengan proses dekomposisi secara alami yang butuh waktu lama untuk bisa terurai. Agrimeth dihasilkan oleh srikandi Balitbangtan yang ada di Balai Penelitian Tanah, Dr Etty Pratiwi, Dr Ratih D Hastuti, dan Dra Selly Salma MSi. Melalui tangan-tangan merekalah pupuk hayati yang diperuntukkan bagi tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan ini dihasilkan. Selanjutnya melalui konsorsium Pupuk Hayati Unggulan Nasional (PHUN), yang dimotori oleh Komite Inovasi Nasional (KIN), Agrimeth turut berkompetisi dengan pupuk hayati unggulan lainnya dari berbagai institusi dan lembaga litbang nasional untuk dilihat keunggulannya dan menjadi pupuk hayati unggulan nasional. Keunggulan Agrimeth Menurut penelitinya, setidaknya ada empat keunggulan Agrimeth. Pertama, mengandung bakteri penghasil fitohormon sehingga bagus untuk pertumbuhan vegetatif tanaman (akar, batang, daun, bunga dan buah). Kedua, dari hasil pengujian di lapangan menunjukkan penggunaan Agrimethnya mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50%. Pengujian efektivitas Agrimeth pada tanaman padi, kedelai, dan cabai di beberapa provinsi melalui kegiatan konsorsium PHUN menunjukkan hasil yang spektakuler. Uji dilakukan sejak tahun 2012 di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Jambi. Ketiga, penggunaan Agrimeth mampu meningkatkan produktivitas padi, kedelai, dan cabai, baik di lahan masam maupun non masam. Kasus pada hasil uji coba Agrimeth yang digunakan pada tanaman cabai di Magelang menghasilkan B/C = 6,55, karena petani bisa panen dengan hasil 2 kali lipat dibanding usahatani yang 100% menggunakan pupuk kimia. Keempat, aplikasinya sangat sederhana dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja, karena cukup diaplikasikan satu kali saja, yaitu pada saat perlakukan benih. Respon petani di daerah pengujian Agrimeth sangat positif. Petani menyukai penggunaannya yang mudah, dengan hasil yang diperoleh cukup fantastis. Dan yang lebih penting lagi, harga jual Agrimeth sangat terjangkau, apalagi jika dilihat dari keuntungan yang akan diperoleh mampu membuat petani tersenyum lebar. Agrimeth telah dilisensi secara non eksklusif oleh PT Agro Indo Mandiri. Balitbangtan berharap melalui kerjasama dengan dunia usaha ini akan dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan petani terhadap produk pupuk hayati yang ramah lingkungan untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Suplemen Majalah SAINS Indonesia