BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Kualitas keputusan yang diambil sangat berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih sudah menjadi suatu keharusan dan menyangkut hajat hidup orang

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA TOKO KUE BOLU ENAK. AYU WIDIYA LESTARININGSIH Dr. WIDYATMINI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN MAGANG SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT SEMEN PADANG PROGRAM STUDI AKUNTANSI. Oleh : SONYA AYUNDA

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya tujuan utama perusahaan. data-data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini

BAB I PENDAHULUAN. harus siap untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing.

BAB III LANDASAN TEORI. Setiap pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang tanggungjawabnya

BAB 1 PENDAHULUAN. mengolah data menjadi suatu informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan

yang akurat dan dapat dipercaya, yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan pengendalian intern penerimaan kas, sehingga

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan sebagai suatu entitas yang dalam kegiatannya selalu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. untuk keputusan manajerialnya. Untuk itu, manajer membutuhkan sebuah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan dana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini sudah semakin pesat. Banyak. perusahaan semakin memperluas usahanya untuk meraih pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsinya

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. KPRI-KGYB mengenai perancangan sistem akuntansi penerimaan kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini menuntut setiap perusahaan memberikan

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Pada Apotik Anniri Farma. Nama : Rahimah NPM : Kelas : 3EB22

BAB 1 PENDAHULUAN. data-data akuntansi perusahaan. Menurut Al Haryono Jusup, Pemakaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu menghasilkan laba maksimal, agar

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. pelanggan sehingga meningkatkan penjualan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah salah satu bentuk usaha berbadan hukum yang

Analisis Sistem Pengendalian Internal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, dewasa ini mengalami. Manajemen memerlukan lebih banyak informasi yang relevan atas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya selalu dihadapkan

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN)

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari kegiatan penjualan. Penjualan merupakan aktivitas atau bisnis

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan,

BAB II KAJIAN TEORITIS. sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma norma, standar atau rencana rencana yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA RESTORAN BUMBU DESA CIBUBUR. Yulia Indriani

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu factor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan dengan masalah pengelolaan dan pengawasan harta bendanya. Terutama

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma. Ulfah Maghfirotun K

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menjadi salah satu keunggulan bisnis.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang. telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan (Apriyono, 2006). Hampir setiap transaksi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era informasi, perkembangan dunia bisnis semakin pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

Pengembangan Sistem dalam Pengelolaan Data Penjualan secara Tunai Pada Toko Inti Jaya Accessories

BAB I PENDAHULUAN. Tak diragukan lagi bahwa dunia telah berubah, sedang berubah, dan senantiasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai kalangan untuk selalu melakukan perubahan, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan akan informasi. Kebutuhan akan informasi yang dirasa sangat penting bagi kalangan pengusaha, lembaga formal maupun nonformal diharapkan dapat mereka peroleh dengan serba cepat dan tepat. Informasi yang cepat dan tepat akan membantu dalam hal perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang dibutuhkan manajemen adalah informasi keuangan yang dikemas secara praktis dengan bantuan komputer. Pada era sekarang ini, komputer merupakan salah satu alat bantu yang dapat menunjang kemajuan suatu usaha. Komputer dapat membantu menyelesaikan masalah baik dalam hal administrasi, perhitungan, keamanan data, pembuatan sistem maupun pengambilan suatu keputusan. Dewasa ini komputer semakin banyak digunakan pada berbagai perusahaan, tidak hanya perusahaan besar tetapi perusahaan kecil pun telah mulai menggunakannya. Banyak perusahaan yang memanfaatkan komputer untuk pengolahan data-data akuntansi perusahaan. Pemakaian komputer dalam bidang akuntansi memberikan manfaat yang sangat besar, baik dalam ketelitian maupun volume pekerjaan yang dapat ditangani (Al Haryono Jususp, 2003:439), oleh karena itu komputer merupakan sarana penting dalam terciptanya suatu sistem. 1

2 Sistem merupakan bagian yang penting dalam perusahaan karena berfungsi untuk mengarahkan perusahaan dalam kegiatan operasional serta untuk mengontrol semua bagian yang ada dalam perusahaan. Suatu sistem dikatakan baik apabila sistem tersebut memadai dan pelaksanaannya tidak menyimpang. Sistem yang baik meliputi fungsi-fungsi yang terkait, catatan-catatan yang digunakan, dokumen-dokumen yang digunakan, pengendalian internnya serta bagan alir (flowchart). Pelaksanaan sistem yang menyimpang terus menerus akan mengacaukan kegiatan operasional perusahaan dan menghilangkan fungsi sistem itu sendiri. Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang ataupun perusahaan jasa, selalu menjalankan aktivitas yang beragam. Untuk dapat menjalankan aktivitas perusahaan khususnya yang berkaitan dengan kegiatan akuntansi, perusahaan membutuhkan suatu sistem. Mulyadi (2001:2) menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya sistem diharapkan akan memberikan suatu jaringan prosedur yang terpadu dalam melaksanakan suatu kegiatan perusahaan dengan lancar. Keuntungan dari sistem akuntansi diharapkan mampu menghasilkan laporan keuangan yang cepat, akurat dan handal sehingga dapat dijadikan dasar pembuatan keputusan bagi langkah manajemen selanjutnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan sistem akuntansi oleh perusahaan adalah kesesuaian dan kecocokan antara sistem itu sendiri dengan aktivitas perusahaan. Salah satu aktivitas yang sering dilakukan adalah aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan kas.

3 Kas dalam neraca merupakan aktiva yang paling likuid, karena hampir setiap transaksi yang dilakukan oleh bagian yang berwenang atau yang terkait di dalam perusahaan maupun dengan pihak luar sebagian besar akan mempengaruhi kas. Zaki Baridwan (2004:83) juga menjelaskan, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Selain itu kas bersifat mudah dipindahtangankan sehingga kas merupakan aktiva yang rawan, karena mudah digelapkan dan dimanipulasi. Keadaan ini akan mendorong perusahaan untuk melakukan penataan pada sistem akuntansi penerimaan kas yang meliputi beberapa aspek yang saling berkaitan. Penyimpangan yang dilakukan biasanya berasal dari hasil penjualan tunai, pelunasan piutang dari pelanggan dan sebagainya. Karena jenis penerimaan kas yang diterima cukup besar maka perusahaan perlu menerapkan suatu sistem agar penerimaan kas tersebut dapat terkontrol dengan baik. Elemenelemen kas dapat berupa uang tunai (uang kertas dan logam), cek, pos wesel dan simpanan di bank serta hal-hal lain yang dapat disamakan dengan uang dalam suatu perusahaan misalnya surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Mengingat sangat pentingnya sistem penerimaan kas dalam perusahaan maka sistem penerimaan kas dalam perusahaan perlu diatur sedemikian rupa. Proses penerimaan kas sangat rawan terjadi kesalahan sehingga diperlukan prosedur-prosedur pengendalian intern terhadap kas. Prosedur yang baik dalam penerimaan kas sangat bermanfaat untuk kemajuan dan kepentingan

4 perusahaan pada umumnya, juga berguna untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan secara keseluruhaan. Untuk itulah diperlukan pengendalian intern terhadap kas dengan memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksanaan, dan pencatatan. Selain itu perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap fungsi-fungsi tersebut. Masih banyak organisasi-organisasi bisnis yang belum menggunakan dan merasakan manfaat dari adanya sistem akuntansi terkomputerisasi. Hal ini dimungkinkan oleh faktor ketidaktahuan manajemen, keterbatasan pengetahuan, biaya pengadaan yang mahal serta keengganan manajemen menggunakan sistem akuntansi yang dirasa rumit. Salah satu contoh organisasi yang belum memanfaatkan sistem akuntansi terkomputerisasi dalam pengelolaan usahanya adalah Unit Usaha Toko KPRI-KGYB (Koperasi Pegawai Republik Indonesia-Koperasi Guru dan karyawan Yogyakarta Barat) UPT Pengelola TK/SD Yogyakarta. Koperasi sebagai salah satu bentuk organisasi merupakan unit pelaksana teknis bidang ekonomi untuk kesejahteraan anggota. Koperasi juga merupakan salah satu urat nadi perekonomian bangsa. Dalam melakukan kegiatannya koperasi dipegang oleh pengurus koperasi. Kegiatan koperasi tidak lepas dari data-data yang dapat berubah sewaktu-waktu dengan jumlah data yang sangat besar. Oleh karenanya, perubahan terhadap data tersebut juga harus dilakukan secara baik. Faktanya kebanyakan dari pihak koperasi menggunakan sistem pemrosesan secara manual sehingga memungkinkan pengelolaan data yang kurang baik. Begitu pula yang terjadi dengan Unit Usaha Toko KPRI-

5 KGYB yang transaksi penerimaan kasnya masih dilakukan secara manual, baik dari penjualan, penerimaan dan pengeluaran kas, serta pelaporan. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya penerimaan kas yang tidak sesuai dengan jumlah pembelian yang masuk serta belum maksimalnya pengambilan keputusan oleh manajemen. Unit Usaha Toko KPRI-KGYB merupakan salah satu bidang usaha milik KPRI-KGYB yang bergerak dalam bidang penjualan barang-barang konsumsi, barang-barang sekunder, dan barang konveksi. Sekilas sudah ada pembagian yang jelas antara karyawan yang satu dengan yang lain meskipun masih sederhana, yaitu ada karyawan toko yang bertindak sebagai kasir dan sebagai pelayan toko. Sistem-sistem pada toko KPRI-KGYB khususnya sistem penerimaan kas masih manual, yaitu menggunakan nota penjualan yang masih ditulis tangan oleh karyawannya. Pembuatan laporan penerimaan kas setiap hari maupun setiap bulannya menggunakan sistem manual yang memerlukan proses yang lama dan menyulitkan karyawan. Hal ini karena pembuatan laporan secara manual memerlukan ketelitian dan rawan kesalahan. Ditambah lagi, penerimaan kas pada Unit Usaha Toko KPRI- KGYB diperoleh dari penerimaan piutang yang transaksi-transaksinya menggunakan penghitungan angsuran. Angsuran yang dibayarkan setiap bulan akan memperparah pencatatan yang menggunakan sistem manual, karena proses pencarian dan perubahan data piutang harus dicari satu demi satu sehingga kemungkinan kesalahan dan kehilangan data semakin besar. Dampak selanjutnya yang terjadi adalah pembuatan laporan penerimaan kas

6 membutuhkan waktu yang lama, sehingga akan lama pula informasi yang bisa diterima oleh manajemen dan kurang maksimal keputusan yang dibuat oleh manajemen. Masalah-masalah pada Unit Usaha Toko KPRI-KGYB timbul karena kurangnya pengetahuan manajemen tentang penggunaan sistem yang dapat meringankan kerja karyawan khususnya dalam hal sistem penerimaan kas. Penjualan yang dilakukan oleh Unit Usaha Toko KPRI-KGYB merupakan penjualan secara kredit, sehingga penerimaan kasnya diperoleh dari penerimaan piutang. Penerimaan kas yang umumnya dari pelanggan tetap yang merupakan anggota koperasi diperoleh dengan cara penagihan melalui penagih koperasi. Orang yang dipilih sebagai penagih adalah orang yang bisa mempertanggungjawabkan pekerjaannya karena kas memiliki sifat mudah digelapkan. Faktanya, orang yang ditugaskan sebagai penagih koperasi belum diatur secara jelas oleh manajemen koperasi. Akibatnya penagih koperasi sering berganti-ganti orang sehingga kerawanan terhadap penerimaan kas juga tinggi. Kemungkinan terjadinya kecurangan pada bagian-bagian yang lain juga perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk merancang suatu sistem akuntansi terkomputerisasi yang diharapkan dapat berguna bagi Unit Usaha Toko KPRI-KGYB UPT Pengelola TK/SD Yogyakarta untuk memperbaiki pengendalian intern serta meningkatkan kinerja usahanya sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Alasan dipilih Unit Usaha Toko KPRI-KGYB UPT Pengelola TK/SD Yogyakarta sebagai objek penelitian adalah proses

7 pembukuan yang tidak mengalami kemajuan sehingga manajemen merasa kesulitan untuk mengolah data pembukuan dan meminimalisir kecurangan dalam pembukuan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul Perancangan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Terkomputerisasi pada Unit Usaha Toko KPRI-KGYB UPT Pengelola TK/SD Yogyakarta. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Pembagian tugas karyawan pada Unit Usaha Toko KPRI-KGYB masih dilakukan secara manual. 2. Proses pencatatan dan pembuatan laporan menggunkan sistem manual sehingga memerlukan proses yang lama dan menyulitkan karyawan. 3. Penerimaan kas secara angsuran memperparah proses pencatatan yang menggunakan sistem manual, karena proses pencarian dan perubahan data piutang harus dicari satu demi satu sehingga kemungkinan kesalahan dan kehilangan data semakin besar. 4. Kurangnya pengetahuan manajemen tentang manfaat penggunaan sistem akuntansi terkomputerisasi. 5. Penagih piutang pada Unit Usaha Toko KPRI-KGYB sering bergantiganti orang sehingga berdampak pada kerawanan yang tinggi pada sistem penerimaan kasnya.

8 C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari adanya penafsiran dan ruang lingkup yang terlalu luas, maka perlu diberi pembatasan terhadap masalah yang diteliti. Hal ini dimaksudkan supaya penelitian mendapat hasil yang lebih fokus dan mendalami permasalahan. Pada penelitian ini pembatasan yang digunakan antara lain : 1. Analisis sistem digunakan untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan oleh Unit Usaha Toko KPRI-KGYB. 2. Perancangan sistem akuntansi penerimaan kas terkomputerisasi menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). 3. Sistem akuntansi penerimaan kas terkomputerisasi akan diterapkan pada Unit Usaha Toko KPRI-KGYB. D. Perumusan Masalah 1. Bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas yang telah diterapkan pada Unit Usaha Toko KPRI-KGYB UPT Pengelola TK/SD Yogyakarta? 2. Bagaimana perancangan sistem akuntansi penerimaan kas terkomputerisasi yang sesuai pada Unit Usaha Toko KPRI-KGYB UPT Pengelola TK/SD Yogyakarta? E. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas yang telah diterapkan pada Unit Usaha Toko KPRI-KGYB UPT Pengelola TK/SD Yogyakarta.

9 2. Merancang sistem akuntansi penerimaan kas terkomputerisasi yang sesuai pada Unit Usaha Toko KPRI-KGYB UPT Pengelola TK/SD Yogyakarta. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, wawasan serta ilmu pengetahuan kepada pihak lain yang berkepentingan, terutama dalam hal pembuatan sistem akuntansi penerimaan kas terkomputerisasi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Unit Usaha Toko KPRI-KGYB UPT Pengelola TK/SD Yogyakarta, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengatasi masalah yang ada di perusahaan dan dapat diterapkan pada Unit Usaha Toko KPRI-KGYB UPT Pengelola TK/SD Yogyakarta guna meningkatkan efektifitas dan efesiensi kinerja perusahaan. b. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis serta sebagai wahana penulis untuk mempraktekkan sejauh mana teori yang telah didapat di bangku kuliah.