BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB V PENUTUP. Peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SD Negeri 2

PERATURAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA NOMOR 165 TAHUN 2011 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP. MA Xaverius Kota bukittinggi. kesimpulan sebagai berikut: 1. Usaha Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Nilai Karakter yaitu

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

PANDUAN PENILAIAN AKHLAK MULIA DAN KEPRIBADIAN SMA NEGERI 78 JAKARTA

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN KARAKTER FIS UNY

Metode Pendidikan Nilai dan Moralitas. menurut Howard Kirschenbaum

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

BAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN. pendidikan agama Islam dalam membangun karakter, implementasi peran guru

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

Bukti Instrumen PKKS Kompetensi 1 Kepribadian Dan Sosial

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEDOMAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang pembahasan hasil penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. vokasional, terlebih lagi di lembaga pendidikan yang berbasis agama. Sebab tanpa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pertanyaan dan fakta-fakta penelitian. Di samping itu, peneliti mengungkapkan

BAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB KARYA SAYYID MUHAMMAD

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SDLB AUTIS

BAB IV ANALISIS METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI PROYONANGGAN 06 BATANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu

Telaah Budi Pekerti dalam Pembelajaran di Sekolah (Implementasi Konsep dan Prinsip Tatakrama dalam Kehidupan Berbasis Akademis) Oleh: Yaya S.

PEMBENTUKKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN PEMBIASAAN PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO, KABUPATEN BOYOLALI

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG

BAB V PENUTUP A. Simpulan Agustinus Tanggu Daga, 2014

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

KONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL. Oleh:

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Kejadian Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN. melakukan pembiasaan dalam pendidikan karakter. Pada masing-masing

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal.

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

Tugas 2 Etika Profesi: di Kampus

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB 2 DATA DAN ANALISA

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pembinaan Akhlak Siswa Melalui Keteladanan Guru (Studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa dan Guru di SMAN 1 Subang) yang dilakukan melalui observasi, dan wawancara, serta mengacu pada referensi pendapat dari beberapa pakar atau ahli yang relevan, maka kesimpulan secara keseluruhan dari hasil penelitian ini bahwa guru SMAN 1 Subang telah melaksanakan pembinaan akhlak mulia kepada siswa secara seksama dan berkesinambungan. Pembinaan yang dilakukan nampak dari upaya yang dilakukan oleh guru melalui kegiatan yang mengarah pada peningkatan keimanan dan ketakwaan serta pembentukan akhlak mulia sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh agama dan seperti yang telah tertera dalam program kerja, visi dan misi sekolah yakni meningkatkan kinerja SMA Negeri 1 Subang dalam penerapan dan pengembangan kultur dan nilai-nilai yang bersifat universal, menjadi sekolah unggul, berkarakter, berwawasan, dan berdaya saing global berlandaskan iman dan takwa serta dengan cara menampilkan perilaku yang baik sekaligus memcontohkan atau memberi teladan yang baik terhadap siswa dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah. Selain keteladanan yang langsung ditampilkan melalui perilaku sehari-hari dalam rangka membina siswa agar berakhlak mulia, guru SMAN 1 SUBANG menggunakan metode atau carara tertentu yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari secara langsung maupun tidak langsung seperti penggunaan media poster dan pemberian sanksi sebagai bentuk pembinaan serta menerapkan strategi program pembinaan yang bersifat perlahan namun berkesinambungan, terjalinnya kerjasama yang yang dilakukan oleh guru dengan warga sekolah lainnya serta tersedianya sarana dan prasarana yang tersedia disekolah demi menunjang terlaksananya pembinaan akhlak mulia siswa. 123

124 2. Kesimpulan Khusus Upaya pembinaan akhlak mulia terhadap siswa dilakukan guru melalui disiplin waktu dengan mencontohkan datang ke sekolah tepat waktu baik, pulang sekolah tepat waktu, mengerjakan dan menyerahkan tugas tepat waktu; Disiplin belajar dengan cara memberikan contoh mempergunakan jam belajar dengan semestinya dan tidak mempergunakannya dengan hal-hal atau kegiatan yang lain; Disiplin beribadah guru mencontohkan khususnya di dalam kelas dengan cara berdoa setiap akan malakukan dan mengahkhiri kegiatan belajar mengajar, sholat berjamaah; Peduli sosial dicontohkan melalui guru berinteraksi dengan sesama dan warga sekolah lainnya, mencontohkan memberikan rasa empati terhadap siswa yang sakit atau mendapat musibah, berpartisipasi dalam penggalangan dana bagi siswa yang tidak mampu atau masyarakat luas yang terkena musibah; Bersikap santun dan ramah terhadap sesama seperti saling sapa, bersikap tidak sombong dan bersahaja yaitu dengan tidak menunjukan perilaku tidak arogan ketika di kelas maupun di luar kelas; Mengucapkan salam dengan cara membiasakan mengucapkan salam ketika akan masuk dan keluar ruangan (kelas, ruang guru, ruangan kepala sekolah, ruangan TU, dan mushola), mengucapkan salam ketika bertemu dengan sesama; Saling tolong menolong dengan cara memberikan bimbingan dan membantu kesulitan belajar siswa; Tanggung jawab dengan cara membiasakan hadir di kelas sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan, menyampaikan bahan ajar, memberikan pengarahan dan membimbing siswa dengan seksama. Selain upaya guru dalam membina akhlak mulia dengan cara memberikan teladan kepada siswa secara langsung, guru juga menggunakan sarana media atau alat bantu, memotivasi siswa dan memberikan teguran atau evaluasi terhadap siswa yang berperilaku tidak mencerminkan akhlak mulia. Media yang diperguanakan seperti menempel poster-poster anjuran untuk berpakain rapih dan sopan, peduli lingkungan, berperilaku sopan, ramah, peduli sosial dan anjuran

125 untuk membudayakan perilaku baik lainnya. Selain poster terdapat pula media lainnya yaitu spanduk berisi visi dan misi sekolah dan spanduk gambar aturan cara berpakaian. Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar dan peduli lingkungan. Motivasi diberikan dengan cara mengikut sertakan siswa dalam ajang perlombaan skala nasional maupun internasional, akademis maupun non akademis atau menceritakan perilaku bersih masyarakat di luar negeri seperti di Negara Jepang dan Singapura. Dalam hal pemberian sangsi, mayoritas guru memberikan sangsi kepada siswa yang tidak mencerminkan akhlak mulia dengan cara memperingatkan secara verbal, dan memberikan sangsi sosial seperti siswa yang tidak disiplin dalam belajar dengan alasan yang tidak masuk akal, guru memberikan sanksi dengan cara tidak boleh mengikuti pelajarannya. Perilaku guru yang dapat ditiru oleh siswa berdasarkan hasil observasi di SMAN 1 Subang terdapat beberapa perilaku peneladanan baik yang dilakukan secara sengaja, tidak disengaja, secara langsung, secara tidak langsung, peniruan gabungan, peniruan sesaat, peniruan berkelanjutan. Hasil yang diperolah dari keteladanan secara sengaja adalah aktif dalam kegiatan keagamaan, disiplin waktu, disiplin belajar dan ibadah, belajar dengan rajin dan tekun, peduli lingkungan, peduli sosial, berpakaian rapih; Keteladanan yang tidak sengaja yaitu ikhlas terhadap aktivitas yang dilakukan, memiliki kepribadian yang baik seperti tidak tinggi hati atau sombong, ramah terhadap tamu, sikap tanggung jawab yang ditunjukkan dengan mengerjakan tugas tepat waktu, taat terhadap tata tertib; Peniruan secara langsung yaitu disiplin dalam beribadah, berbahasa dengan sopan dan santun, peduli dan menjaga lingkungan dengan cara memelihara tumbuhan dan tidak membuang sampah sembarangan; Peniruan tidak langsung dengan cara memberikan contoh sekaligus memberikan motivasi dan arahan kepada siswa dalam bimbingan belajar, bersikap santun dan lemah lembut; Peniruan gabungan seperti bersikap manis muka dan tidak sombong; Peniruan sesaat seperti khidmat mengikuti kegiatan upacara bendera; dan Peniruan berkelanjutan seperti santun dalam berbahasa, dan menaruh rasa hormat terhadap sesama.

126 Nilai-nilai akhlak mulia yang tampak pada perilaku siswa ialah keimanan yang kuat dan kesalehan hidup, indikatornya ialah siswa SMAN 1 Subang rajin melaksanakan ibadah wajib berjamaah, aktif dalam kegiatan kultum, kuliah duha dan sholat jum at berjamaah. Tidak ada siswa SMAN 1 Subang yang terlibat aktivitas, narkoba, kriminal atau asusila; Perilaku ikhlas yang mendasari semua aktivitas, seperti aktivitas keagamaan dan belajar; Perilaku jujur yang ditunjukkan ketika melaksanakan ulangan; Sikap penuh rasa tanggung jawab yang ditunjukkan dengan taat terhadap tata tertib sekolah, taat terhadap peraturan guru; Peduli terhadap lingkungan baik di dalam kelas dengan menjaga kebersihannya, atau di luar kelas dengan memelihara tanaman; Sikap peduli sosial; Menghormati tamu; Manis muka dan tidak sombong; Disiplin belajar; Berpakaian rapih sesuai dengan aturan dan jadwal penggunaan seragam yang telah ditetapkan; tepat waktu datang ke sekolah. Akhlak mulia siswa sebagai hasil dari meneladani perilaku guru adalah taat, mengabdi kepada Allah SWT dan berniat dengan ikhlas terhadap aktivitas yang dilakukan, seperti melaksanakan ibadah, belajar, peduli sesama, peduli lingkungan dan tolong-menolong; Senantiasa melakukan sifat-sifat terpuji yang diantaranya ditunjukkan melalui peduli terhadap sesama teman atau terhadap masyarakat yang terkena bencana alam dengan aktivitas aksi penggalangan dana untuk santunan, peduli terhadap lingkungan, seperti memelihara keberihan kelas, lingkungan, tanaman di sekitar kelas dan sekolah, tanggung jawab ditunjukkan dengan melaksanakan tugas tepat waktu, ramah dan santun terhadap orang lain ditunjukkan guru terhadap tamu dan siswa, disiplin waktu, peduli sosial dengan saling menghargai dan menghormati antar warga yang satu agama maupun yang berbeda agama, mempunyai rasa solideritas yang tinggi, dan tolong menolong dalam belajar. Proses keteladanan yang dilakukan oleh siswa dalam meneladani sikap guru tahapannya adalah fase perhatian yaitu dengan cara siswa memperhatikan perilaku guru selama di sekolah; Fase pengingatan yaitu mengingat kembali perilaku yang

127 telah di contohkan; Fase reproduksi yaitu siswa mencoba untuk mencocokan perilaku mereka dengan perilaku orang yang ditiru (guru); Fase motivasi yaitu seorang individu tidak akan melalukan apapun yang ia lihat tanpa adanya dorongan atau motivasi dalam dirinya untuk meniru. Pada fase ini siswa tidak meniru dari apa yang telah dicontohkan oleh guru saja tapi juga motivasi antar teman dan motivasi sebaya seperti pada jenis motivasi atau dorongan kesuksesan prestasi kaka kelas siswa pada masa lalu. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan refleksi mengenai Upaya Pembinaan Akhlak Siswa Melalui Keteladanan Guru (Studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa dan Guru di SMAN 1 Subang), terdapat beberapa saran yang akan disampaikan terkait dengan proses pembinaan siswa di SMAN 1 Subang, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi guru, hendakanya memiliki kesamaan pandangan dalam memberikan keteladanan pada siswa, misalnya dalam hal bersikap jujur. Terdapat perbedaan pandangan antara guru yang satu dengan guru yang lain mengenai sikap jujur. Jujur di sini dalam bentuk jujur pada diri sendiri, seperti mengenakan uniform, ada guru yang respek mengenakan uniform, ada guru yang tidak peduli. Ini tentu menjadi preseden buruk bagi siswa. Selain itu masih terdapat guru yang hanya melakukan pembinaan bersifat intruksional dan belum pada pengaplikasian dalam perilaku sehari-hari seperti dalam hal membuang sampah dan membersihkan ruangan kelas. 2. Bagi pihak sekolah, selain memberikan motivasi berupa penghargaan kepada siswa yang mempunyai prestasi di bidang akademik, baiknya sekolah juga memberikan penghargaan kepada siswa yang mempunyai perilaku akhlak mulia dan agar tak mengganggu palaksanaan kelancaran belajar hendaknya kegiatan sholat berjamaah tidak dilakukan dengan beberapa sif.

128 3. Bagi para Siswa, meneladani sikap guru adalah sesuatu yang baik. Akan tetapi harus dapat memilah-milah, mana yang patut ditiru dan mana yang tidak patut ditiru. Karena guru juga adalah manusia yang tentu memiliki kelemahan dan senantiasa tidak lepas dari kesalahan.