NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2015

dokumen-dokumen yang mirip
NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2014

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2016

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO

Nilai Tukar Petani Kabupaten Magelang Tahun 2013

ANALISIS KESEJAHTERAAN PETANI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013


BADAN PUSAT STATISTIK

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PEMALANG Bulan April Juni 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2010

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2010

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN APRIL 2010 NAIK 0,27 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BERITA RESMI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 STATISTIK

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Dr. Ali Rosidi Direktur Statistik Keuangan & Harga Badan Pusat Statistik

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2014

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN DESEMBER 2009 NAIK 0,41 PERSEN

Statistik Nilai Tukar Petani Kabupaten Banjarnegara 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

Perkembangan Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara Oktober 2017

BERITA RESMI STATISTIK

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2011

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2016

BPS PROVINSI JAWA TENGAH NILAI TUKAR PETANI (NTP) JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

KATA PENGANTAR Sektor pertanian memegang peranan penting bagi perekonomian di Kabupaten Temanggung, karena merupakan sektor yang memberikan sumbangan cukup besar dalam pembentukan PDRB. Oleh karena itu peningkatan nilai tambah sektor pertanian menjadi hal yang penting untuk dilakukan guna mengungkit pertumbuhan ekonomi, juga diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani adalah data Nilai Tukar Petani (NTP), dalam publikasi NTP ini diharapkan dapat menggambarkan kemampuan tukar antara produk yang dihasilkan petani terhadap komoditas yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun untuk biaya produksi dibidang pertanian. Semoga publikasi ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk dasar pengambilan kebijakan khususnya dibidang pertanian maupun oleh masyarakat umum. Kritik dan saran sangat dibutuhkan demi perbaikan publikasi ini dimasa yang akan dating. Temanggung, November 2016 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG Ir. BAMBANG DEWANTORO Pembina Utama Muda NIP. 19581023 198503 1 005

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GRAFIK... vi BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Kegunaan... 3 1.3. Ruang Lingkup... 3 BAB II. KONSEP DEFINISI... 4 BAB III. METODOLOGI... 6 3.1. Penyusunan Diagram Timbang... 6 3.2. Pengumpulan Data... 12 3.3. Penghitungan NTP... 14 3.4. Klasifikasi Indeks... 15 BAB IV. PEMBAHASAN SINGKAT... 17 4.1. NTP Kabupaten Temanggung... 17 4.2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)... 19 4.3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)... 20 4.4. NTP Sub Sektor... 21 Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 iii

DAFTAR TABEL Tabel 1. It, Ib dan NTP Kabupaten Temanggung 2015 (2012=100)... 17 Tabel 2. NTP Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 21 Tabel 3. Perubahan IKRT Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 32 Tabel 4. Perkembangan NTP Kabupaten Temanggung Januari-Desember 2015... 35 Tabel 5. Perkembangan NTP Sub Sektor Tanaman Pangan Kabupaten Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Temanggung, Januari-Desember 2015... 36 Perkembangan NTP Sub Sektor Tanaman Hortikultura Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 37 Perkembangan NTP Sub Sektor Tanaman Perkebunan Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 38 Perkembangan NTP Sub Sektor Peternakan Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015.... 39 Perkembangan NTP Sub Sektor Perikanan KabupatenTemanggung, Januari-Desember 2015... 40 Tabel 10. It per Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 41 1 Tabel 11. Ib per Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 41 Tabel 12. NTP per Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 42 Tabel 13. It per Sub Sektor dan Sub Kelompok KabupatenTemanggung, Januari- Desember 2015... 42 Tabel 14. Indeks Konsumsi Rumah Tangga per Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015......... 43 Tabel 14.1 IKRT Sub Kelompok Bahan Makanan Dirinci Menurut Sub Sektor KabupatenTemanggung, Januari-Desember 2015... 44 Tabel 14.2 IKRT Sub Kelompok Makanan Jadi Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 44 Tabel 14.3 IKRT Sub Kelompok Perumahan Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 45 Tabel 14.4 IKRT Sub Kelompok Sandang Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 45 Tabel 14.5 IKRT Sub Kelompok Kesehatan Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 iv

Temanggung, Januari-Desember 2015... 46 Tabel 14.6 IKRT Sub Kelompok Pendidikan, Rek. dan OR Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 46 Tabel 14.7 IKRT Sub Kelompok Transportasi & Komunikasi Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 47 Tabel 15. Indeks Biaya Produksi & Penambahan Barang Modal (IBPPBM) Dirinci Menurut Sub sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 47 Tabel 15.1 IBPPBM Sub Kelompok Bibit Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 48 Tabel 15.2 IBPPBM Sub Kelompok Obat-obatan & Pupuk Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 48 Tabel 15.3 IBPPBM Sub Kelompok Sewa Lahan & Pajak Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 49 Tabel 15.4 IBPPBM Sub Kelompok Transpor Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 49 Tabel 15.5 IBPPBM Sub Kelompok Penambahan Barang Modal Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 50 Tabel 15.6 IBPPBM Sub Kelompok Upah Buruh Tani Dirinci Menurut Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 50 Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 v

DAFTAR GRAFIK Grafik 1. NTP Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 18 Grafik 2. Indeks yang Diterima Petani KabupatenTemanggung, Januari- Desember 2015... 19 Grafik 3. Indeks yang Dibayar Petani Kabupaten Temanggung, Januari- Desember 2015... 20 Grafik 4. NTP per Sub Sektor Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 22 Grafik 5. NTP Sub Sektor Tanaman Pangan Kabupaten Temanggung, Januari- Desember 2015... 23 Grafik 6. It dan Ib Sub Sektor Tanaman Pangan Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 24 Grafik 7. NTP Sub Sektor Hortikultura Kabupaten Temanggung, Januari- Desember 2015... 25 Grafik 8. It dan Ib Sub Sektor Hortikultura Kabupaten Temanggung, Januari- Desember 2015... 25 Grafik 9. NTP Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 26 Grafik 10. 2015 It dan Ib Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Temanggung, Januari-Desember 2015... 27 Grafik 11. NTP Sub Sektor Peternakan Kabupaten Temanggung, Januari- Desember 2015... 28 Grafik 12. It dan Ib Sub Sektor Peternakan Kabupaten Temanggung, Januari- Desember 2015... 29 Grafik 13. NTP Sub Sektor Perikanan Kabupaten Temanggung, Januari- Desember 2015... 30 Grafik 14. It dan Ib Sub Sektor Perikanan Kabupaten Temanggung, Januari- Desember 2015... 31 Grafik 15. Perkembangan Inflasi Perdesaan Kabupaten Temanggung, Januari- Desember 2015... 33 Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sektor pertanian sebagai salah satu sektor pendukung perekonomian Indonesia merupakan sektor yang relatif lebih tahan dan lebih fleksibel terhadap krisis ekonomi dibandingkan sektor-sektor lainnya karena lebih mengandalkan pemanfaatan sumberdaya domestik daripada komponen impor. Mengingat bahwa lebih dari separuh penduduk Kabupaten Temanggung tinggal di daerah perdesaan dan sebagian besar masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, maka sangat diharapkan sektor pertanian ini dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan yang mampu meningkatkan pendapatan para petani dan mampu mengentaskan kemiskinan. Sektor pertanian juga sebagai salah satu sektor pendukung utama perekonomian Kabupaten Temanggung, di mana pada tahun 2015 memiliki kontribusi cukup besar terhadap PDRB Kabupaten Temanggung yakni mencapai 25,75 persen. Pada situasi krisis global saat ini sektor pertanian berperan sangat penting dalam pembangunan nasional antara lain melalui penyediaan kebutuhan pangan pokok, perolehan devisa melalui ekspor, penampung tenaga kerja khususnya di daerah pedesaan. Keberhasilan pembangunan dapat dilihat dengan semakin meningkatnya perkembangan perekonomian di semua sektor, baik pertanian maupun non pertanian, dan bagi semua lapisan, baik perkotaan maupun perdesaan. Sebagaimana diketahui pemanfaatan lahan di Kabupaten Temanggung masih banyak digunakan untuk kegiatan pertanian. Dari 87.065 ha luas wilayah Kabupaten Temanggung, 78,25 persennya atau seluas 68.128 ha digunakan untuk kegiatan pertanian, yang meliputi lahan sawah, tegal/kebun, ladang/huma, kehutanan, perkebunan dan tambak/kolam. Sisanya 18.937 ha atau 21,75 persen dari luas wilayah Kabupaten Temanggung dimanfaatkan untuk rumah/pekarangan dan lain-lain. Hal ini menunjukkan dominasi kegiatan pertanian terhadap penggunaan lahan yang dimiliki oleh Kabupaten Temanggung. Tingkat kesejahteraan penduduk perdesaan belum lebih baik dari penduduk perkotaan. Untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk secara menyeluruh berarti Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 1

juga harus meningkatkan kesejahteraan penduduk perdesaan dengan memperhatikan pembangunan di sektor pertanian. Untuk mengetahui keberhasilan dari pembangunan, selain data pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan pula data pengukur tingkat kesejahteraan penduduk khususnya petani. Salah satu indikator yang menunjukkan kesejahteraan petani dan kondisi perekonomian perdesaan adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan rasio atau perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Secara konseptual NTP adalah pengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian yang dihasilkan petani terhadap barang/jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan kebutuhan dalam memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang diterima petani sebagai indeks harga produsen, merupakan indeks harga dari berbagai komoditas hasil produksi pertanian (farm gate price), sedangkan indeks harga yang dibayar petani sebagai indeks harga konsumen (retail price), merupakan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani serta indeks harga biaya produksi yang dikeluarkan petani dalam memproduksi hasil pertanian. Dari angka NTP dapat pula diketahui tingkat daya saing suatu produk pertanian yang dihasilkan petani dibandingkan dengan produk lain, sehingga arah pengembangan kebijakan pada spesialisasi produk unggulan wilayah yang berkualitas dapat dilakukan. Indeks harga produsen maupun konsumen perdesaan yang digunakan selama ini, menggunakan tahun dasar 2007 (2007=100). Mulai publikasi tahun 2014 ini penghitungan NTP menggunakan tahun dasar 2012 (2012=100). Secara umum penghitungan NTP menghasilkan 3 (tiga) pengertian yaitu : 1. NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsi. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya. 2. NTP = 100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya. 3. NTP < 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya. Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 2

1.2. KEGUNAAN Beberapa fungsi atau kegunaan nilai tukar petani antara lain: 1. Dari indeks harga yang diterima petani dapat dilihat fluktuasi harga barangbarang yang dihasilkan petani. Indeks ini dipakai sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian. 2. Dari Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib), dapat dilihat fluktuasi harga barangbarang yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat pedesaan (Inflasi Perdesaan) dan fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. 3. Nilai tukar petani berguna untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam memproduksi hasil pertanian. Dengan demikian NTP dapat dipakai sebagai salah satu indikator dalam menilai kesejahteraan petani. 1.3. RUANG LINGKUP Sektor pertanian yang dicakup dalam penghitungan NTP dengan menggunakan tahun dasar 2012 = 100 meliputi sub sektor Tanaman Pangan, sub sektor Hortikultura, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat, sub sektor Peternakan, dan sub sektor Perikanan. Diagram timbang yang digunakan adalah diagram timbang NTP Temanggung yang berasal dari diagram timbang NTP Provinsi Jawa Tengah yang telah disesuaikan dengan kondisi Temanggung dan disusun meliputi diagram timbang untuk penghitungan indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani. Sedangkan referensi waktu yang digunakan dalam penghitungan NTP tahun 2014 ini adalah bulan Januari sampai dengan Desember 2014. Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 3

BAB II KONSEP DAN DEFINISI Beberapa konsep dan definisi yang digunakan dalam penghitungan NTP antara lain : 1. NILAI TUKAR PETANI (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. 2. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI (It) Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani 3. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI (Ib) Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumahtangga petani, baik itu kebutuhan untuk konsumsi rumahtangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian. 4. PETANI Yang dimaksud petani disini adalah orang yang mengusahakan usaha pertanian (tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan atas resiko sendiri dengan tujuan untuk dijual, baik sebagai petani pemilik maupun petani penggarap (sewa/kontrak/bagi hasil). 5. HARGA YANG DITERIMA PETANI Harga yang Diterima Petani adalah rata-rata harga produsen dari hasil produksi petani sebelum ditambahkan biaya transportasi/pengangkutan dan biaya pengepakan kedalam harga penjualannya atau Farm Gate (harga disawah/ladang setelah pemetikan). Pengertian harga rata-rata adalah harga yang bila dikalikan dengan volume penjualan petani akan mencerminkan total uang yang diterima petani tersebut. Data harga tersebut dikumpulkan dari hasil wawancara langsung dengan petani produsen. 6. HARGA YANG DIBAYAR PETANI Harga yang Dibayar Petani adalah rata-rata harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau dibeli petani, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri maupun untuk keperluan biaya produkdi pertanian. Data harga barang untuk keperluan produksi pertanian dikumpulkan dari wawancara langsung dengan petani, Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 4

sedangkan harga barang/jasa untuk keperluan konsumsi rumahtangga petani dicatat dari hasil wawancara langsung dengan pedagang atau penjual jasa di pasar terpilih. 7. PASAR Pasar adalah tempat terjadi transaksi antara penjual dan pembeli atau tempat yang biasanya terdapat penawaran dan permintaan. Pada kecamatan yang sudah terpilih sebagai sampel, pasar yang dicatat haruslah pasar yang cukup mewakili dengan syarat antara lain: paling besar, banyak pembeli dan penjual, jenis barang yang diperjualbelikan cukup banyak dan terjamin kelangsungan pencatatan harganya serta terletak di desa perdesaan (rural). 8. HARGA ECERAN PERDESAAN Harga eceran perdesaan adalah harga transaksi antara penjual dan pembeli secara eceran dipasar setempat untuk tiap jenis barang yang dibeli dengan tujuan untuk dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kepada pihak lain. Harga yang dicatat adalah harga modus (yang terbanyak muncul) atau harga rata-rata biasa dari beberapa pedagang/penjual yang memberikan datanya. 9. PAKET KOMODITAS Paket Komoditas adalah sekelompok (sekeranjang) komoditas terpilih dari hasil produksi pertanian yang dihasilkan oleh petani dan barang/jasa yang digunakan baik untuk proses produksi pertanian maupun untuk keperluan rumah tangga petani di daerah perdesaan untuk suatu periode tertentu. 10. DIAGRAM TIMBANG Diagram Timbang adalah bobot/nilai masing-masing komoditas hasil produksi pertanian dan barang/jasa yang termasuk dalam paket komoditas. 11. TAHUN DASAR Tahun Dasar adalah periode waktu yang ditentukan sebagai permulaan dihitungnya angka indeks. Penentuan pergantian tahun dasar bisa disebabkan beberapa pertimbangan, antara lain: 1) Perluasan cakupan wilayah penelitian. Misalnya pergantian tahun dasar NTP tahun 2007 menjadi 2012 karena provinsi yang tercakup dalam penghitungan NTP bertambah, dari 32 provinsi menjadi 33 provinsi. 2) Perluasan cakupan penghitungan indeks pada subsektor dalam sektor pertanian. 3) Kondisi perekonomian nasional yang stabil. Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 5

BAB III METODOLOGI 3.1. PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG Diagram timbang adalah diagram yang menunjukkan distribusi persentase nilai produksi/konsumsi tiap jenis komoditas barang/jasa terhadap total rata-rata produksi pertanian/pengeluaran rumahtangga di suatu perdesaan. Ada dua indeks yang digunakan untuk menghasilkan NTP, yaitu indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang dibayar Petani (Ib). 3.1.1. Penyusunan Diagram Timbang Dengan Melakukan SPDT NTP Tahapan yang harus dilakukan untuk menyusun diagram timbang NTP dengan SPDT NTP adalah sebagai berikut: 1. Melakukan Survei Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani (SPDT NTP) tahun dasar di wilayah yang akan dilakukan penghitungan NTP. 2. Menghitung diagram timbang pada tahun dasar (Januari - Desember ) dengan rumus : a. Nilai yang Diterima Petani (It): NP 0ij = MS 0 ij X P 0ij X Q 0 ij Dimana: NP 0ij MS 0 ij P 0ij Q 0 ij = Nilai yang diterima petani (nilai produksi) komoditas ke-i di sub sektor ke-j pada tahun dasar = marketed surplus komoditas ke-i di sub sektor ke-j hasil SPDT NTP tahun dasar (hasil bagi nilai produksi yang dijual dengan produksi yang dihasilkan) = Rata-rata harga komoditas ke-i di sub sektor ke-j pada tahun dasar = Kuantitas produksi komoditas ke-i di sub sektor ke-j pada tahun dasar b. Nilai yang Dibayar Petani (Ib) 1) Menghitung nilai yang dibayar untuk Konsumsi Rumah Tangga: Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 6

( ) di mana: = Nilai konsumsi perdesaan komoditas ke-i di sub sektor ke-j pada tahun dasar = Nilai konsumsi perdesaan hasil SUSENAS komoditas ke-i di sub sektor ke-j pada tahun dasar NK' 0 ij = Nilai konsumsi perdesaan komoditas ke-i di sub sektor ke-j hasil SPDT NTP pada tahun dasar. dengan : di mana : = Nilai konsumsi komoditas ke-i di sub sektor ke-j pada tahun dasar = Rata-rata harga komoditas ke-i di sub sektor ke-j pada tahun dasar = Rata-rata harga komoditas ke-i di subsektor ke-j pada periode waktu survei (misal periode setahun yang lalu SPDT NTP adalah Oktober 2011 - Oktober 2012) = Nilai konsumsi komoditas ke-i di subsektor ke-j hasil SPDT NTP pada periode waktu survei Perbandingan antara P o ij dan P' o ij biasa disebut dengan faktor koreksi harga (FKH). 2) Menghitung nilai yang dibayar untuk Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal ( BPPBM) : Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 7

di mana : = Nilai yang dibayar untuk komoditas ke-i di sub sektor ke-j selama 1 tahun (Januari - Desember) pada tahun dasar = Rata-rata harga komoditas ke-i di sub sektor ke-j selama satu tahun (Januari - Desember) pada tahun dasar = Rata-rata harga komoditas ke-i di subsektor ke-j pada periode waktu survei (misal : Oktober 2011 Oktober2012) = Nilai yang dibayar untuk komoditas ke-i di sub sektor ke-j hasil SPDT NTP pada periode waktu survei (misal: Oktober 2011 - Oktober 2012). Perbandingan antara P 0ij dan P 0ij biasa disebut dengan faktor koreksi harga (FKH). 3) Menghitung nilai yang dibayar petani : NB 0 =NK 0 +NBP 0 dengan : NB 0 = Nilai yang dibayar petani NK 0 = Nilai yang dibayar untuk Konsumsi Rumah Tangga Perdesaan NBP 0 = Nilai yang dibayar untuk BPPBM 3. Paket komoditas yang ada harus diteliti kembali apakah nilai komoditas tersebut cukup besar dan tersedia data harganya di lokasi sampel terpilih yang telah ditentukan. Apabila ada jenis komoditas yang persentase nilai produksinya terhadap total nilai produksi (bobot) sangat kecil (<0,02 persen), dilakukan penyesuaian atau modifikasi nilai komoditas tersebut dengan cara imputasi proporsional ke dalam komoditas-komoditas dalam sub kelompok. Sedangkan untuk nilai yang dibayar, jika ada jenis komoditas yang persentase nilai pengeluarannya terhadap total pengeluaran (bobot) sangat kecil (<0,02 persen) dan/atau tidak dijual di lokasi sampel survei harga, dilakukan penyesuaian atau modifikasi nilai komoditas tersebut dengan cara imputasi langsung maupun proporsional ke dalam komoditas-komoditas sejenis atau komoditas-komoditas dalam sub kelompok maupun kelompoknya. Untuk komoditas yang rutin digunakan, seperti garam dan Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 8

lain sebagainya, walau nilai konsumsinya kecil (<0,02persen ), tetap di masukkan kedalam paket komoditas. 4. Menghitung diagram timbang untuk masing-masing komoditas dalam paket komoditas It dan Ib pada tahun dasar: dan di mana : m = Diagram timbang It untuk komoditas ke-i di sub sektor ke-j = Diagram timbang Ib untuk komoditas ke-i di sub sektor ke-j = Nilai yang diterima untuk komoditas ke-i di sub sektor ke-j = Nilai yang dibayar untuk komoditas ke-i di sub sektor ke-j = Jumlah komoditas Melalui tahap tersebut akan diperoleh paket komoditas untuk It dan Ib. Tahap berikutnya adalah melakukan penelitian lapangan untuk memperoleh kualitas komoditasnya. Mengingat penyusunan diagram timbang dengan melakukan SPDT NTP membutuhkan waktu yang relatif lama dan biaya yang sangat besar maka metode tersebut tidak dapat digunakan/diterapkan dalam menghitung NTP Kabupaten Temanggung. 3.1.2. Penyusunan Diagram Timbang Dengan Rujukan Diagram Timbang Daerah Lain Penyusunan diagram timbang dengan cara ini dilakukan tanpa harus melakukan SPDT NTP terlebih dahulu, tetapi dengan rujukan (referensi) diagram timbang daerah lain yang sudah pernah dilakukan penghitungan NTP. Dalam hal ini, NTP Kabupaten Temanggung dihitung dengan menggunakan rujukan diagram Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 9

timbang Provinsi Jawa Tengah yang telah disesuaikan dengan kondisi dan komoditas yang ada di Kabupaten Temanggung. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penyusunan Paket Komoditas It : Menghitung nilai yang diterima petani pada tahun dasar (Januari Desember 2012) di Kabupaten Temanggung dengan rumus : NP 0 ij =MS 0 ij X P 0ij X Q 0 ij Dimana: NP 0 ij = Nilai yang diterima pada tahun dasar komoditas ke-i disub sektor ke-j di Kabupaten Temanggung MS 0 ij = Marketed surplus tahun dasar komoditas ke-i di sub sektor ke-j hasil SPDT NTP Provinsi Jawa Tengah (hasil bagi nilai produksi yang dijual dengan nilai produksi yang dihasilkan) P 0ij = Rata-rata harga komoditas ke-i di sub sektor ke-j di Kabupaten Temanggung Q 0 ij = Kuantitas produksi komoditas ke-i di sub sektor ke-j di Kabupaten Temanggung b. Penyusunan Paket Komoditas Ib : 1. Untuk menyusun paket komoditas Ib Kabupaten Temanggung, paket komoditas yang ada di daerah rujukan (Provinsi Jawa Tengah) harus diteliti kembali apakah komoditas tersebut juga banyak dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Temanggung. 2. Apabila ada jenis komoditas dalam paket komoditas NTP Provinsi Jawa tengah ternyata tidak dikonsumsi di Kabupaten Temanggung, dilakukan penyesuaian atau modifikasi dengan cara : a. Diganti langsung dengan komoditas substitusinya. b. Apabila komoditas substitusinya juga tidak ada, maka komoditas tersebut tidak perlu di masukkan dalam paket komoditas Ib di Kabupaten Temanggung. Nilai pengeluaran komoditas tersebut tidak dihilangkan, tetapi akan diimputasikan secara proporsional ke dalam sub kelompoknya. 3. Menghitung Faktor Koreksi Harga ( FKH ) per komoditas dalam paket komoditas NTP, dengan rumus : Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 10

dengan : = Faktor Koreksi Harga komoditas ke-i = Rata-rata harga komoditas ke-i pada tahun dasar di Kabupaten Temanggung. = Rata-rata harga komoditas ke-i pada tahu dasar (tahun 2012) di Provinsi Jawa Tengah. 4. Menghitung nilai yang dibayar dari komoditas yang masuk dalam komoditas Ib di kabupaten Temanggung. Caranya yaitu dengan mengalikan FKH per komoditas dengan nilai pengeluaran awal (hasil dari langkah 1 sampai dengan 3) untuk Provinsi Jawa Tengah. Untuk komoditas ke-i nilai pengeluaran awal tersebut diperoleh dari nilai pengeluaran setelah dilakukan imputasi. Rumus yang digunakan adalah : NB 0 i =FKH i X NB 0 i di mana : NB 0 i FKH i = Nilai pengeluaran untuk komoditas ke-i di Kabupaten Temanggung = Faktor Koreksi Harga komoditas ke-i NB' oi = Nilai Pengeluaran Awal komoditas ke-i di Provinsi Jawa Tengah setelah dilakukan imputasi Melalui tahapan-tahapan tersebut akan diperoleh paket komoditas It dan Ib. Tahap berikutnya adalah menghitung diagram timbang untuk setiap komoditas. c. Menghitung diagram timbang untuk masing-masing komoditas dan subsektor dalam paket komoditas It dan Ib pada tahun dasar Rumus yang digunakan untuk diagram timbang It : Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 11

dan diagram timbang Ib : = Diagram timbang It untuk komoditas ke-i di subsektor ke-j = Diagram timbang Ib untuk komoditas ke-i di subsektor ke-j = Nilai yang diterima untuk komoditas ke-i di subsektor ke-j = Nilai yang dibayar untuk komoditas ke-i di subsektor ke-j m = Jumlah komoditas 3.2. PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data harga dilakukan melalui wawancara langsung kepada petani atau pedagang/penjual jasa dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner, yang terdiri dari daftar HKD-1, HKD-2.1, HKD-2.2 untuk daftar konsumsi perdesaan dan HD-1, HD-2, HD-3, HD-4, HD-5 untuk daftar produksi perdesaan. 3.2.1. Daftar Pertanyaan/Kuesioner Daftar HKD-1 Daftar HKD-1 digunakan untuk mencatat harga eceran barang/jasa kelompok makanan untuk keperluan konsumsi rumahtangga petani. Pencatatan harga dilakukan setiap bulan pada hari pasaran yang terdekat dengan tanggal 15 bulan pencacahan. Daftar HKD-2.1 Daftar HKD-2.1 digunakan untuk mencatat harga eceran barang/jasa kelompok konstruksi, jasa dan transportasi untuk keperluan konsumsi rumahtangga petani. Pencatatan harga dilakukan setiap bulan pada hari pasaran yang terdekat dengan tanggal 15 bulan pencacahan. Daftar HKD-2.2 Daftar HKD-2.2 digunakan untuk mencatat harga eceran barang/jasa kelompok aneka perlengkapan rumah tangga dan lainnya untuk keperluan konsumsi rumahtangga petani. Pencatatan harga dilakukan setiap bulan pada hari pasaran yang terdekat dengan tanggal 15 bulan pencacahan. Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 12

Daftar HD-1 Daftar HD-1 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian tanaman padi palawija. Pencatatan harga dilakukan pada kecamatan terpilih dengan menanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai tanggal 15 di bulan bersangkutan. Daftar HD-2 Daftar HD-2 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian tanaman hortikultura. Pencatatan harganya sama dengan pelaksanaan pencatatan harga untuk Daftar HD-1. Daftar HD-3 Daftar HD-3 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi tanaman perkebunan rakyat. Pencatatan harganya sama dengan pelaksanaan pencatatan harga untuk Daftar HD-1. Daftar HD-4 Daftar HD-4 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi peternakan. Pencatatan harganya sama dengan pelaksanaan pencatatan harga untuk Daftar HD-1. Daftar HD-5.2 Daftar HP-5.2 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi perikanan (budidayaikan). Pencatatan harganya sama dengan pelaksanaan pencatatan harga untuk Daftar HD-1. 3.2.2. Sumber Data Data yang digunakan berasal dari hasil survei harga dan dilakukan secara rutin di wilayah sampel kecamatan. Responden (petani) yang dipilih selain dari kecamatan terpilih juga harus berada di perdesaan (rural). Responden tersebut sebaiknya yang banyak menjual bermacam produk hasil pertanian, atau dengan kata lain memilih responden petani yang mengusahakan bermacam jenis tanaman, begitu pula untuk pedagang di pasar. Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 13

Pemilihan pasar dilakukan secara purposive terhadap pasar di kecamatan rural terpilih yang memenuhi kriteria : a. Paling besar di kecamatan terpilih b. Beraneka ragam barang yang diperdagangkan c. Banyak masyarakat berbelanja di pasar tersebut d. Kelangsungan pencatatan data harga terjamin e. Terletak di desa rural 3.3. PENGHITUNGAN NTP 3.3.1. Formula Penghitungan It dan Ib Formula atau rumus yang digunakan pada penghitungan It dan Ib adalah formula Indeks Laspeyres yang dimodifikasi (Modified Laspeyres Indices), n m i 1 ( n 1) i m i 1 ni oi ( n 1) i Q oi Q oi 100 Keterangan : I n P ni P (n-1)i P ni P (n-1)i P 0i Q 0i m = Indeks harga bulan ke-n (It maupun Ib) = Harga bulan ke-n untuk jenis barang ke-i = Harga bulan ke-(n-1) untuk jenis barang ke-i = Relatif harga bulan ke-n untuk jenis barang ke- i = Harga pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i = Kuantitas pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i = Banyaknya jenis barang yang tercakup dalam paket komoditas Pertimbangan yang mendasari penggunaan formula di atas adalah sebagai berikut: 1. Tren harga tidak dipengaruhi oleh perbedaan kualitas atau spesifikasi komoditas 2. Perbedaan harga komoditas antar kecamatan tidak berpengaruh 3. Dapat dilakukan penggantian spesifikasi atau penggantian kualitas barang. Namun demikian untuk mempermudah penghitungan rumus diatas, maka digunakan rumus indeks sebagai berikut : Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 14

Dimana : I n DT (n-1)i RH ni m atau dimana : DT ni DT 0i = Indeks harga bulan ke-n untuk komoditas ke-i = Diagram timbang bulan ke-(n-1) untuk komoditas ke-i = Relatif harga bulan ke-n untuk komoditas ke-i = Jumlah komoditas dalam paket komoditas n m i 1 m i 1 DT DT ni oi 100 = Diagram timbang bulan ke-n untuk komoditas ke-i = Diagram timbang tahun dasar untuk komoditas ke-i 3.3.2. Penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP) dimana : NTP = Nilai Tukar Petani I t I b 100 = Indeks harga yang diterima petani = Indeks harga yang dibayar petani t b 3.4. KLASIFIKASI INDEKS 3.4.1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) untuk masing-masing subsektor dirinci sebagai berikut: a. Indeks Subsektor Tanaman Pangan: 1. Indeks kelompok padi 2. Indeks kelompok palawija Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 15

b. Indeks Subsektor Hortikultura: 1. Indeks kelompok sayur-sayuran 2. Indeks kelompok buah-buahan 3. Indeks kelompok tanaman obat-obatan c. Indeks Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR): 1. Indeks kelompok Tanaman Perkebunan d. Indeks Subsektor Peternakan: 1. Indeks kelompok Ternak Besar 2. Indeks kelompok Ternak Kecil 3. Indeks kelompok Unggas 4. Indeks kelompok Hasil Ternak f. Indeks Subsektor Perikanan: 1. Indeks kelompok Perikanan 3.4.2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dirinci sama untuk masing-masing subsektor, terdiri dari: a. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT), terdiri dari: 1. Indeks kelompok Bahan Makanan 2. Indeks kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 3. Indeks kelompok Perumahan 4. Indeks kelompok Sandang 5. Indeks kelompok Kesehatan 6. Indeks kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Indeks kelompok Transpor dan Komunikasi b. Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal, terdiri dari: 1. Indeks kelompok Bibit 2. Indeks kelompok Pupuk dan Obat-obatan 3. Indeks kelompok Transpor 4. Indeks kelompok Sewa dan Pengeluaran Lain 5. Indeks kelompok Barang Modal 6. Indeks kelompok Upah Buruh Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 16

BAB IV PEMBAHASAN SINGKAT 4.1. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Temanggung Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menggambarkan nilai tukar (term of trade) dari produksi pertanian terhadap barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani dan biaya produksi serta pembentukan barang modal. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Tabel 1. It, Ib, NTP Kabupaten Temanggung 2015 (2012=100) Bulan It Ib NTP Perubahan (%) Januari 119,98 118,08 101,60 0,26 Februari 120,17 117,39 102,37 0,75 Maret 118,38 117,87 100,44-1,89 April 116,44 117,95 98,72-1,71 Mei 117,87 118,49 99,47 0,77 Juni 118,85 119,34 99,59 0,12 Juli 120,42 120,43 99,99 0,40 Agustus 121,75 120,74 100,83 0,85 September 123,62 120,58 102,52 1,68 Oktober 123,96 120,66 102,74 0,21 November 125,36 121,22 103,42 0,66 Desember 126,35 122,38 103,24-0,17 Rata-rata 121,10 119,60 101,24 0,16 Berdasarkan pemantauan harga-harga perdesaan di Kabupaten Temanggung dari bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2015, menunjukkan bahwa ratarata nilai tukar petani (NTP) Kabupaten Temanggung diatas angka 100 yaitu sebesar Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 17

101,24 dengan indeks yang diterima petani (It) sebesar 121,10 dan indeks yang dibayar (Ib) sebesar 119,60. Hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata periode Januari sampai dengan Desember petani mengalami surplus atau dengan kata lain nilai yang diterima petani dari hasil produk pertanian yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan nilai yang dibayar rumah tangga petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga dan biaya produksi serta untuk penambahan barang modalnya. Bulan dengan NTP tertinggi adalah bulan November dengan NTP sebesar 103,42, sedangkan bulan dengan NTP terendah adalah bulan April dengan NTP 98,72. Selama tahun 2015 terjadi perubahan angka NTP dari bulan ke bulan. Perubahan positif terjadi pada bulan Januari, Februari, Mei sampai dengan November, sedangkan bulan Maret, April dan Desember mengalami perubahan negatif. Perubahan terkecil terjadi dibulan Juni dengan kenaikan NTP sebesar 0,19 persen, sedangkan perubahan terbesar bahkan terjadi penurunan angka NTP terjadi pada bulan Maret dengan penurunan sebesar 1,89 persen. Grafik 1. NTP Kabupaten Temanggung Januari - Desember 2015 104,0 103,0 102,37 103,42 103,24 102,74 102,52 102,0 101,0 100,0 99,0 101,60 100,44 99,47 99,59 98,72 99,99 100,83 98,0 97,0 96,0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 18

116,44 119,98 120,17 118,38 117,87 118,85 120,42 123,62 121,75 123,96 125,36 126,35 4.2.Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Dari angka Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dapat dilihat fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Pada periode Januari sampai dengan Desember 2015 secara rata-rata besaran indeks harga yang diterima petani ada pada angka 121,10. Jika dilihat per bulan semua berada diatas 100, artinya harga produk pertanian yang dihasilkan petani secara umum lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun dasar (tahun 2012). Diawali pada posisi It sebesar 119,89 pada bulan Januari 2015 dan ditutup pada akhir pengumpulan data yaitu bulan Desember dengan indeks yang diterima petani mencapai 126,35. Indeks yang diterima petani selama periode 2015 selalu mengalami kenaikan kecuali Indeks yang diterima petani bulan Maret dan April mengalami penurunan. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan September yaitu naik sebesar 1,54 persen dari It 121,75 dibulan Agustus menjadi 123,62 dibulan September, sedangkan penurunan tertinggi terjadi dibulan April yaitu dari It 118,38 dibulan Maret menjadi 116,44 dibulan Maret atau turun 1,64 persen. Posisi It tertinggi terjadi pada bulan Desember 2015 dengan It sebesar 126,35, sedangkan bulan dengan It terendah terjadi pada bulan April dengan It pada posisi 116,44. Grafik 2. Indeks yang Diterima Petani (It) Kabupaten Temanggung Januari Desember 2015 128 126 124 122 120 118 116 114 112 110 Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 19

118,08 117,39 117,87 117,95 118,49 119,34 120,43 120,74 120,58 120,66 121,22 122,38 4.3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Dari indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar pada masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Ib terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu kelompok indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan kelompok indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Kelompok IKRT dibagi menjadi 7 (tujuh) kelompok pengeluaran yang terdiri dari Bahan Makanan, Makanan Jadi, Perumahan, Sandang, Kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta transpor dan komunikasi. Perubahan indeks harga konsumsi rumah tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi diwilayah perdesaan. Sedangkan kelompok BPPBM terdiri dari 6 (enam) komponen, yaitu Bibit; Obat-obatan dan Pupuk; Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya; Transpor; Penambahan Barang Modal serta Upah Buruh Tani. Grafik3. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) Kabupaten Temanggung Januari - Desember 2015 123 122 121 120 119 118 117 116 115 114 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Sejalan dengan indeks yang diterima petani, indeks yang dibayar petani selama tahun 2015 pada setiap bulannya terjadi kenaikan kecuali bulan Februari dan September terjadi penurunan. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 0,96 persen dari Ib 121,22 dibulan November menjadi 122,38 dibulan Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 20

Desember, sedangkan dibulan Februari terjadi penurunan Ib sebesar 0,59 persen dari 118,08 dibulan Januari menjadi 117,39 dibulan Februari. 4.4. NTP Sub Sektor Sub sektor penyusun NTP umum meliputi sub sektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan dan Perikanan. Tabel 2. NTP Sub Sektor Kabupaten Temanggung Januari - Desember 2015 Bulan Tan.Pangan Hortikultura TPR Peternakan Perikanan Umum Januari 100,78 101,45 102,32 104,89 103,08 101,60 Februari 101,76 103,04 101,19 104,39 103,90 102,37 Maret 99,28 101,94 99,94 103,31 102,47 100,44 April 96,62 99,76 102,76 103,44 102,61 98,72 Mei 97,38 100,51 103,16 104,05 103,90 99,47 Juni 97,45 99,50 105,55 104,85 104,07 99,59 Juli 97,79 99,68 104,36 105,77 106,57 99,99 Agustus 99,35 99,37 103,64 105,84 107,09 100,83 Septembe r Oktober November 100,98 102,93 102,41 107,52 107,29 102,52 101,05 104,17 100,97 107,17 108,75 102,74 102,43 104,19 101,85 105,90 107,91 103,42 Desember 102,18 103,24 104,77 105,43 107,64 103,24 Rata-rata 99,75 101,65 102,74 105,21 105,44 101,24 Dilihat dari sub sektor penyusun NTP Umum, selama periode Januari sampai dengan Desember 2015 besaran NTP sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan berada pada posisi diatas 100 sedangkan besaran NTP untuk sub sektor tanaman pangan, sub sektor hortikultura dan sub sektor tanaman perkebunan rakyat sangat bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam periode ini peternak dan petani ikan mengalami surplus, artinya nilai dari produk peternakan dan perikanan yang dihasilkan petani lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga petani dan untuk biaya produksi hasil pertaniannya. Untuk sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat hanya pada bulan Maret Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 21

yang mengalami defisit, sedangkan sub sektor Tanaman Pangan dan sub sektor Hortikultura kadang mengalami surplus tetapi juga beberapa bulan mengalami defisit. Secara rata-rata tahunan dari 5 sub sektor penyusun NTP Umum Kabupaten Temanggung tahun 2015 sektor pertanian yang mempunyai angka NTP tertinggi adalah sub sektor Perikanan dengan NTP sebesar 105,44. Disusul kemudian sub sektor Peternakan dengan rata-rata NTP 105,21. Urutan 3 sub sektor lainnya berturutturut adalah sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat dengan NTP 102,74, sub sektor Hortikultura 101,65 dan terakhir sub sektor Tanaman Pangan dengan NTP 99,75. Grafik 4. NTP per Sub Sektor Kabupaten Temanggung Tahun 2015 107,00 105,21 105,44 105,00 103,00 101,65 102,74 101,00 99,75 99,00 97,00 95,00 Tan Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan 4.4.1. Sub Sektor Tanaman Pangan Beberapa hal yang dipantau pada sub sektor Tanaman Pangan meliputi harga komoditas yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi serta biaya yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani tanaman pangan. Komponen pembentuk indeks harga yang diterima petani berasal dari kelompok padi dan palawija yang terdiri dari gabah, jagung, kacang-kacangan, ketela, umbi-umbian dan lain-lain. Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 22

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Hasil pemantauan harga perdesaan di Kabupaten Temanggung dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015 menunjukkan bahwa NTP sub sektor Tanaman Pangan bulan Januari, Februari, September, Oktober, November dan Desember berada pada posisi diatas angka 100, artinya nilai dari produk Tanaman Pangan yang dihasilkan petani pada bulan yang bersangkutan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran untuk proses produksi Tanaman Pangan maupun untuk konsumsi rumah tangga petani Tanaman Pangan atau dengan kata lain terjadi surplus di sub sektor tersebut, sedangkan pada bulan Maret sampai dengan agustus petani tanaman pangan mengalami defisit yang artinya artinya nilai dari produk Tanaman Pangan yang dihasilkan petani bulan Maret sampai Agustus lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran untuk proses produksi Tanaman Pangan maupun untuk konsumsi rumah tangga petani Tanaman Pangan. Grafik 5. NTP Sub Sektor Tanaman Pangan Kabupaten Temanggung 2015 103,00 102,00 101,00 100,00 100,78 101,76 99,28 99,35 100,98 101,05 102,43 102,18 99,00 98,00 97,00 100,03 97,38 97,45 97,79 96,00 95,00 NTP terbesar terjadi dibulan November dengan NTP 102,43, sedangkan NTP terendah yaitu sebesar 96,62 terjadi dibulan April. Selama tahun 2015 terjadi 9 kali kenaikan NTP sub sektor Tanaman Pangan dan 3 kali terjadi penurunan NTP. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 1,63 persen yaitu dari NTP bulan Agustus 2015 sebesar 99,35 menjadi 100,98 dibulan September 2015. Kenaikan NTP ini disebabkan oleh kenaikan Indeks yang diterima petani (It) sebesar 1,46 persen, sedangkan Indeks yang dibayar petani (Ib) turun sebesar -0,17 persen. Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 23

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des 115,22 116,56 120,25 119,32 120,71 118,63 118,31 119,17 117,78 119,26 119,69 119,36 120,86 122,05 121,58 122,38 122,17 123,37 123,50 122,22 122,76 123,76 125,74 126,47 NTP Tanaman Pangan bulan April mengalami penurunan tajam, yaitu dari NTP Tanaman Pangan sebesar 99,28 pada bulan Maret menjadi 96,62 pada bulan April atau turun 2,68 persen. Hal tersebut disebabkan oleh Indeks yang dibayar petani naik sebesar 0,08 persen, sedangkan Indeks harga yang diterima petani turun sebesar -2,61 persen. Kenaikan Ib yang tidak disertai dengan kenaikan It menyebabkan NTP subsektor Tanaman Pangan pada waktu tersebut turun. Secara umum, komponen penyusun NTP Tanaman Pangan yaitu indeks yang diterima petani dan indeks yang dibayar petani selama periode pemantauan harga yaitu Januari sampai dengan Desember 2015 keduanya menunjukkan angka diatas 100. Grafik 6. It dan Ib Sub Sektor Tanaman Pangan Kabupaten Temanggung Januari - Desember 2015 128,00 125,00 122,00 119,00 116,00 It Ib 113,00 110,00 4.4.2. Sub Sektor Hortikultura Yang dipantau pada sub sektor Hortikultura meliputi harga komoditas yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi serta biaya yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani Hortikultura. Komoditas yang dipantau dalam sub sektor Hortikultura meliputi komoditas Sayur-sayuran, Buah-buahan dan Tanaman Obat-obatan. Selama periode pemantauan harga dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015, NTP subsektor Hortikultura sebagian besar pada posisi diatas 100, Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 24

99,76 99,37 99,50 101,45 100,51 99,68 102,93 101,94 104,17 104,19 103,04 103,24 artinya nilai dari produk hortikultura yang dihasilkan petani lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran untuk proses produksi hortikultura maupun untuk konsumsi rumah tangga petani hortikultura, kecuali pada bulan April, Juni, Juli dan Agustus berada di bawah angka 100. Bulan dengan NTP tertinggi adalah bulan November dengan NTP sebesar 104,19, sedangkan bulan dengan NTP terendah terjadi dibulan Agustus dengan besaran NTP 99,37. Kenaikan NTP Subsektor Hortikultura tertinggi terjadi pada bulan September yaitu naik sebesar 3,58 persen dari NTP bulan Agustus 99,37 menjadi 102,93. Sementara itu NTP Subsektor Hortikultura bulan April 2015 mengalami penurunan menjadi 99,76 dari 101,94 pada bulan Maret 2015 atau turun sebesar 2,14 persen. Grafik 7. NTP Sub Sektor Hortikultura Kabupaten Temanggung Januari - Desember 2015 105,00 104,00 103,00 102,00 101,00 100,00 99,00 98,00 97,00 96,00 Bila diamati dari komponen penyusun NTP yaitu indeks yang diterima petani (It) maupun indeks yang dibayar petani (Ib) sub sektor Hortikultura selama periode Januari sampai dengan Desember 2015 keduanya berada diatas 100. Bulan dengan It tertinggi terjadi dibulan Desember yaitu 125,24 dan bulan dengan It terendah adalah bulan April dengan It sebesar 116,71. Untuk indeks yang dibayar petani (Ib) posisi tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan angka Ib sebesar 121,30 dan Ib terendah terjadi pada bulan Februari dengan angka Ib sebesar 116,18. Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 25

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des 116,97 116,18 116,84 116,71 117,00 118,67 118,31 117,72 118,23 119,71 119,11 118,82 119,32 119,71 119,26 120,02 119,79 119,61 120,19 121,30 123,29 124,59 125,23 125,24 Grafik 8. It dan Ib Sub sektor Hortikultura Kabupaten Temanggung Januari s.d. Desember 2015 It Ib 4.4.3. NTP Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) Yang dipantau pada sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat meliputi harga komoditas yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi dan untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani Tanaman Perkebunan Rakyat. Komoditas yang dipantau dalam sub sektor tanaman perkebunan rakyat meliputi kelapa, kopi, kakao, cengkeh, tembakau dan lain-lain. Selama periode pemantauan harga dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015 besaran NTP sub sektor tanaman perkebunan rakyat berada pada angka diatas 100,00 kecuali bulan Maret, artinya bahwa selama 11 bulan di tahun 2016 petani tanaman perkebunan mengalami surplus, nilai komoditas yang dihasilkan petani lebih besar dari nilai yang dipergunakan untuk biaya produksi tanaman perkebunan rakyat maupun untuk biaya konsumsi rumah tangganya. Jika dilihat setiap bulannya NTP tanaman perkebunan rakyat tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu pada posisi 105,55, sedangkan NTP TPR terendah yaitu sebesar 99,94 terjadi pada bulan Maret. Kenaikan NTP TPR terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu naik 2,86 persen, sedangkan pada bulan Oktober terjadi penurunan angka indeks sebesar -1,41 persen. Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 26

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des 120,68 122,00 120,70 117,96 118,70 117,31 117,50 117,57 117,45 118,27 125,84 119,22 125,49 120,24 125,07 120,68 123,52 120,62 121,87 120,70 123,38 121,13 127,83 122,01 Jan Feb Maret Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des 102,32 101,19 99,94 102,76 103,16 102,41 100,97 101,85 105,55 104,36 103,64 104,77 Grafik 9. NTP Sub Sektor TPR Kabupaten Temanggung Januari - Desember 2015 106 105 104 103 102 101 100 99 98 97 96 95 Selama periode pemantauan harga dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015, indeks yang diterima petani dan indeks yang dibayar petani dari sub sektor tanaman perkebunan rakyat berada diatas angka 100. It tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 127,83, It terendah bulan Maret 117,50, sedangkan untuk Ib tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu 122,01 dan yang terendah bulan Februari 117,31. Grafik 10. It dan Ib Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Temanggung Januari -.Desember 2015 It Ib Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 27

103,31 104,89 104,39 103,44 104,05 104,85 105,77 105,84 105,90 105,43 107,52 107,17 4.4.4. NTP Sub Sektor Peternakan Yang dipantau pada sub sektor peternakan meliputi harga komoditas yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi serta biaya yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani. Komoditas yang dipantau dalam sub sektor peternakan meliputi komoditas Ternak Besar, Ternak Kecil, Unggas dan Hasil-hasil Peternakan. Selama periode pemantauan harga yaitu dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015 besaran NTP sub sektor peternakan angkanya cukup fluktuatif tetapi tetap berada pada posisi di atas 100 yaitu berkisar antara 103 sampai dengan 107. NTP tertinggi terjadi pada bulan September dengan NTP 107,52. Kenaikan ini terjadi karena perubahan Ib yang lebih rendah dibandingkan dengan perubahan It. Indeks harga yang diterima petani naik 1,71 persen sementara indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,11 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh naiknya indeks harga 3 (tiga) kelompok pada sub sektor Peternakan yaitu: kelompok Ternak Besar naik sebesar 1,48 persen, kelompok Ternak Kecil naik sebesar 2,85 persen, dan kelompok hasil peternakan naik sebesar 2,95 persen, Sedangkan kelompok unggas tidak mengalami perubahan indeks.. Grafik 11. NTP Sub Sektor Peternakan Kabupaten Temanggung Januari - Desember 2015 Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 28

114,21 114,69 114,28 114,39 114,96 113,85 114,82 115,12 115,25 116,13 117,09 119,23 119,37 119,24 118,07 118,32 119,61 121,44 123,92 121,84 120,30 124,45 123,99 125,72 Bulan Maret merupakan bulan dengan NTP terendah disub sektor peternakan dengan NTP 103,31. NTP bulan Maret ini turun sebesar 1,03 persen dibandingkan dengan NTP bulan Februari yang berada pada angka 104,39. Penurunan NTP bulan Maret disebabkan oleh turunnya It sebesar 0,97 persen sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen. Ditinjau dari perkembangannya, lebih dari separuh tahun pada periode pengamatan NTP 2015 mengalami kenaikan, yaitu pada bulan Januari, April sampai dengan September sedangkan lima bulan lainnya mengalami penurunan. Meski demikian, indeks yang diterima petani dan indeks yang dibayar petani pada subsektor hortikultura setiap bulannya berada pada posisi diatas 100. Untuk indeks yang diterima petani pada bulan Desember sebesar 125,72 merupakan bulan dengan indeks yang diterima petani tertinggi, sedangkan indeks diterima petani terendah terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 118,07. Indeks yang dibayar petani sub sektor Hortikultura bulan Desember juga merupakan bulan dengan indeks yang dibayar petani tertinggi yaitu 119,24 sedangkan bulan Juni merupakan bulan dengan indeks yang dibayar petani terendah dengan besaran 113,85. Grafik 12. It dan Ib Sub Sektor Peternakan Kabupaten Temanggung Bulan Januari Desember 2015 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des It Ib Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 29

103,08 102,47 102,61 103,90 103,90 104,07 106,57 107,09 107,29 107,64 108,75 107,91 4.4.5. NTP Sub Sektor Perikanan Yang dipantau pada sub sektor Perikanan meliputi harga komoditas yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi serta biaya yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani sub sektor Perikanan. Komoditas yang dipantau dalam sub sektor perikanan meliputi kegiatan Budidaya Ikan Air Tawar. Sama seperti sub sektor Peternakan, selama periode pemantauan harga dari Januari sampai dengan Desember 2015, NTP sub sektor Perikanan angkanya cukup fluktuatif, sembilan bulan pantauan mengalami kenaikan NTP dan tiga bulan lainnya mengalami penurunan NTP. Bulan-bulan yang mengalami kenaikan NTP adalah bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober, sedangkan bulan yang mengalami penurunan NTP adalah bulan Maret, November dan Desember. NTP tertinggi terjadi dibulan Oktober sebesar 108,75 dan terendah terjadi dibulan Maret dengan NTP sebesar 102,47. Grafik 13. NTP Sub Sektor Perikanan Kabupaten Temanggung Januari -Desember 2015 109 108 107 106 105 104 103 102 101 100 99 Kenaikan NTP tertinggi terjadi dibulan Juli yaitu naik 2,40 persen dari NTP bulan Juni 104,07 menjadi 106,57 dibulan Juli. Kenaikan ini terjadi karena perubahan It jauh lebih tinggi daripada perubahan Ib. Indeks harga yang diterima petani naik Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 30

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des 116,21 115,30 115,67 115,74 116,39 119,79 119,79 118,53 117,14 118,75 118,11 118,16 117,94 117,57 117,66 118,84 120,93 121,91 125,88 126,54 126,54 127,85 126,97 127,92 3,25 persen sementara indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,83 persen. Perkembangan NTP Sub sektor Perikanan bulan Maret mengalami penurunan sebesar 1,38 persen dari NTP bulan Februari 103,90 menjadi 102,47 dibulan Maret. Jika dilihat dari komponen penyusun NTP sub sektor perikanan yaitu indeks yang diterima petani dan indeks yang dibayar petani, selama periode pemantauan harga dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015 keduanya pada posisi diatas 100,00. Indeks yang diterima tertinggi terjadi dibulan Desember dengan indeks sebesar 127,92 dan yang terendah terjadi pada bulan Maret yaitu dengan besaran indeks 118,53. Sedangkan untuk indeks yang dibayar petani tertinggi terjadi dibulan Desember dengan indeks sebesar 118,84 dan indeks dibayar petani yang terendah terjadi pada bulan Februari dengan besaran indeks 115,30. Ditinjau dari perkembangannya, perkembangan It tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 3,25 persen dan perkembangan It terendah terjadi pada bulan Maret sebesar -1,05 persen, sedangkan Indeks yang diterima petani sub sektor Peternakan bulan Februari dan September tidak mengalami perubahan indeks. Untuk perkembangan Ib tertinggi juga terjadi pada bulan Juli sebesar 0,83 persen dan perkembangan Ib terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar -0,79 persen. Grafik 14. It dan Ib Sub Sektor Perikanan Kabupaten Temanggung Januari -Desember 2015 130 128 126 124 122 120 118 116 114 112 110 It Ib Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2015 31