BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Sekretariat, penulis ditempatkan di bagian Keuangan dan Program, dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

Penganggaran Perusahaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

UNIVERSITAS BENGKULU

TINJAUAN PUSTAKA. Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada. perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

KONSEP DASAR BUDGETING

Penganggaran Perusahaan

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Operasional. berbagai jenis biaya diantaranya adalah biaya bahan, upah langsung dan biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan. dukungan berbagai fungsi dalam bisnis dan akuntansi.

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB 8 ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BEBAN OPERASIONAL PADA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

TUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA

Transkripsi:

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang optimal. Untuk menghasilkan laba dibutuhkan pengelolaan manajemen dan pelaksanaan prosedur yang baik. Dibutuhkan manajemen yang kompeten meliputi perencanaan dan pengendalian. Karena perencanaan dilakukan untuk menetapkan kebijakan agar perusahaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan sedangkan pengendalian dilakukan perusahaan untuk mengetahui apakah tindakan telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Dengan demikian dapat kita ketahui salah satu aspek terpenting didalam manajemen perusahaan, khususnya dalam perencanaan dan pengendalian yaitu anggaran. Anggaran merupakan suatu perencanaan terperinci dan menyeluruh untuk setiap kegiatan dan aktivitas perusahaan. Dengan demikian anggaran dapat digunakan sebagai alat bantu bagi manajemen dalam pengendalian kegiatan dan aktivitas perusahaan dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. 2.1.1 Pengertian Anggaran Ada beberapa definisi mengenai anggaran yang beraneka ragam, namun apabila diteliti masing-masing definisi tersebut memiliki pengertian yang sama atau hampir sama. Menurut Nafarin (2007:11) pengertian anggaran adalah sebagai berikut : Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (Budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Adisaputro dan Asri (2008:6) pengertian anggaran adalah sebagai berikut :

7 Business budget adalah suatu pendekatan formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Anggaran bersifat formal yaitu disusun secara resmi dan tertulis. 2. Sistematis, yaitu disusun berurutan dan berdasarkan logika. 3. Tanggung jawab, merupakan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan oleh manajer. 4. Perencanaan, koordinasi, dan pengawasan merupakan fungsi manajer. 2.1.2 Tujuan Anggaran Adapun tujuan dari penyusunan anggaran yang dilakukan manajemen adalah untuk mewujudkan keinginan suatu perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin. Nafarin (2007:19) mengemukakan tujuan dari anggaran adalah sebagai berikut : a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana. b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan. c. Merinci jenis sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat. f. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan. Sedangkan menurut Haruman dan Rahayu (2007:6) mengungkapkan tujuan anggaran sebagai berikut:

8 1. Untuk menyatakan harapan/ sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen. 2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan. 3. Untuk menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. 4. Untuk mengkoordinasikan cara/ metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya. 5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi. 2.1.3 Manfaat Anggaran Menurut Munandar (2007:10) bahwa anggaran mempunyai tiga kegunaan atau manfaat pokok yaitu : 1. Sebagai Pedoman Kerja Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan tugas dan target-target yang harus dicapai oleh para karyawan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang. 2. Sebagai Alat Pengkoordinasian Kerja Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen untuk mengkoordinasikan kerja seluruh bagian dalam perusahaan, agar saling menunjang, saling bekerja sama secara sinergis, dalam rangka menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan menjadi lebih terjamin. 3. Sebagai Alat Pengawasan Kerja Anggaran juga berfungsi sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai. Dengan membandingkan antara dengan apa yang tertuang didalam anggaran, dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja karyawan,

9 dapatkah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. 2.1.4 Pengelompokkan Anggaran Menurut Nafarin (2007:17), anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut sebagai berikut : 1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (jarak waktu) kapasitas aktivitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas yang berbeda. b. Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran statis. 2. Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. b. Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat, misalnya setiap bulan dalam setahun mengalami perubahan. 3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari : a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek. b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek. 4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk (master budget).

10 a. Anggaran operasional digunakan untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggara operasional terdiri dari : a) Anggaran penjualan. b) Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik. c) Anggaran beban usaha. d) Anggaran laporan laba rugi. b. Anggaran keuangan digunakan untuk menyusun anggaran neraca, terdiri dari : a) Anggaran kas. b) Anggaran piutang. c) Anggaran persediaan. d) Anggaran utang. e) Anggaran neraca. 5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari : a. Anggaran komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dengan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap. b. Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap, anggaran hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. 6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran aproriasi (appropriation budget), adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain. b. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi perusahaan.

11 2.1.5 Keunggulan dan Kelemahan Anggaran Menurut Jajuk dan Sunarto (2004:13) beberapa keunggulan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik, keunggulan tersebut antara lain : 1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan. 2. Dalam penyusunan anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut. 3. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh. 4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan. 5. Mengingat setiap manajer dan atau penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta (sense of participation). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran memiliki manfaat yang berarti bagi manajemen, namun tanpa disadari anggaran tidak terlepas dari kelemahan seperti yang dikemukakan oleh Jajuk dan Sunarto (2004:13) adalah sebagai berikut : 1. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran disesuaikan secara kesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah agar data dan informasi yang diperoleh akurat.

12 2. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja (human relation) yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran. 3. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuat kebijakan (decission maker) terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap atau cukup. 2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Menurut Haruman dan Rahayu (2007:8-9) faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran terdiri dari : 1. Faktor Intern Faktor-faktor intern (controlable) antara lain berupa : a. Data penjualan pada tahun-tahun yang lalu. b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, promosinya, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya. c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya maupun keterampilannya dan keahliannya. e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan. f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan. g. Kebijakan-kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi maupun dibidang personalia. 2. Faktor Ekstern Faktor-faktor ekstern (uncontrolable) antara lain berupa : a. Keadaan persaingan. b. Tingkat pertumbuhan penduduk. c. Tingkat penghasilan masyarakat. d. Tingkat penyebaran penduduk. e. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.

13 f. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan. g. Keadaan perekonomian nasional maupun international, kemajuan teknologi dan sebagainya. 2.1.7 Metode dan Prosedur Penyusunan Anggaran Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001:83-84) mengungkapkan tiga cara pembuatan ditinjau dari siapa yang membuatnya, yaitu : 1. Otoriter atau top down Dalam metode otoriter, anggaran disusun dan diterapkan sendiri oleh pimpinan anggaran inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan didalamnya, metode ini ada baiknya digunakan apabila karyawan tidak mampu menyusun anggaran atau terlalu lama dan tidak tepat jika diserahkan kepada bawahannya. Hal ini bisa terjadi kepada perusahaan yang karyawannya tidak memiliki keahlian cukup untuk menyusun anggaran. 2. Demokrasi atau bottom up dalam metode demokrasi anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Anggaran mulai disusun dari bawahan sampai atasan bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun anggaran dan tidak dikhawatirkan akan menimbulkan proses yang lama dan berlarut. 3. Campuran Top down dan bottom up Metode ini adalah campuran dari kedua metode di atas di sini perusahaan menyusun anggaran dengan memulainya dari atas dan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan bawahan. Jadi ada pedoman dari atas atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai pengarahan dari atasan. Metode yang paling baik digunakan perusahaan tergantung pada kondisi perusahaan atau lembaga. Metode otoriter bisa cepat dan memenuhi selera pimpinan tetapi belum tentu dapat menggerakkan partisipasi bawahan. Tetapi metode ini baik di gunakan perusahaan apabila kualitas karyawan bawahan memiliki keahlian yang rendah atau kurang dan suasana konflik terjadi di perusahaan. Dibandingkan dengan metode demokrasi yang prosesnya agak

14 lambat, karena dalam prosesnya melibatkan banyak orang banyak sifat dan keinginan. Tetapi metode ini adanya partisipasi bawahan dan tanggung jawab dari bawahan. Dan metode ini baik untuk diikuti jika banyak sumberdaya manusia yang memiliki keahlian. Metode campuran dapat menutupi kelemahan-kelemahan dari kedua metode tersebut. 2.1.8 Revisi Anggaran dalam Prosedur Penyusunan Anggaran Menurut Haruman & Rahayu (2007:10-11) menyatakan prosedur penyusunan anggaran sebagai berikut : 1. Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi, dan SWOT. 2. Menyusun perencanaan strategik dan program. 3. Mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program. 4. Memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi. 5. Menyusun usulan anggaran. 6. Menyerahkan revisi usulan anggaran. 7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan. 8. Revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada pimpinan perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik perusahaan atau dalam PT pada RUPS. 2.2 Biaya Manajer perusahaan memerlukan data dan informasi biaya yang sistematis komperatif. Informasi ini dapat berfungsi untuk membantu manajer dalam mengelola perusahaan dan dalam menetapkan sasaran suatu laba, serta untuk mencapai target perusahaan, sehingga dapat menjadi pedoman bagi manajer tingkat menengah dan bawah untuk mencapai sasaran akhir, mengevaluasikan keefektifan rencana, mengungkapkan keberhasilan, suatu kegagalan dalam bentuk tanggung jawab yang spesifik dan menganalisa secara organisasi tetap bergerak maju secara seimbang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

15 2.2.1 Pengertian Biaya Menurut Nafarin (2007:56) mengemukakan pengertian biaya sebagai berikut : Biaya dalam arti luas adalah meliputi pengertian harga pokok (cost) dan beban (expense), sedangkan dalam arti sempit hanya meliputi pengertian harga pokok (cost). Sedangkan menurut Mulyadi (2005:6) mengemukakan pengertian biaya adalah sebagai berikut : Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan utang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dilihat dari kedua pendapat diatas mengenai pengertian biaya, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan timbal balik yang diukur dalam satuan uang atas barang atau jasa yang kita butuhkan. Kemudian biaya merupakan pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu laba sebagai tujuan perusahaan. 2.2.2 Pengelompokan Biaya Menurut Mulyadi (2005:13) mengemukakan tentang penggolongan biaya adalah sebagai berikut : 1. Pengelompokan biaya atas dasar objek pengeluarannya : Dalam cara pengelompokan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan, misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar. 2. Pengelompokan biaya atas dasar fungsi pokok : a. Biaya produksi, biaya yang meliputi bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. b. Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. c. Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk.

16 3. Pengelompokan biaya atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai : a. Biaya langsung, yaitu biaya produksi langsung terjadi dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. b. Biaya tidak langsung, yaitu biaya yang terjadi di suatu departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. 4. Pengelompokan biaya atas dasar perilaku, yang termasuk didalam biaya ini antara lain : a. Biaya variable, adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. b. Biaya semivariable, adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. c. Biaya semifixed, adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. d. Biaya tetap, adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan. Contoh : gaji manajer penjualan. 5. Pengelompokan biaya atas dasar jangka waktu manfaat, yang termasuk didalam biaya ini adalah pengeluaran modal (capital expenditure) dan pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). 2.3 Anggaran Biaya Administrasi dan Umum 2.3.1 Pengertian Biaya Administrasi dan Umum Menurut Haruman dan Rahayu (2007:109) yang dimaksud biaya administrasi dan umum adalah sebagai berikut : Biaya administrasi dan umum merupakan biaya yang terjadi di bagian administrasi umum. Bagian ini pada umumnya merupakan bagian yang terdiri dari beraneka ragam pekerjaan (selain pabrik dan penjualan) dan karena banyaknya sering disebut sebagai bagian umum. Sesuai dengan namanya yaitu bagian administrasi umum, maka bagian ini akan mengurusi masalah-masalah administrasi perusahaan (kecuali administrasi penjualan dan administrasi pabrik)

17 serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan secara umum. Sedangkan menurut Munandar (2007:171) yang dimaksud biaya administrasi dan umum adalah : Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang biaya administrasi yang ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Di dalamnya mencakup perencanaan tentang jenis biaya administrasi, jumlah biaya administrasi dan waktu (bulan) kapan biaya-biaya tersebut dibebankan, yang masing-masing dikaitkan dengan tempat (subbagian) dimana biaya tersebut terjadi. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya administrasi ialah semua biaya yang terdapat serta terjadi didalam lingkungan bagian (kantor) administrasi umum. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa bilamana perusahaan membagi kantor administrasi (bagian administrasi) menjadi beberapa departemen, maka rencana tentang biayaa administrasi dari masing-masing bagian (departemen) tersebut juga harus terperinci dan jelas. Ada beberapa bagian (departemen) yang biasanya dipergunakan oleh perusahaan, antara lain : 1. Bagian sekretariat (tata usaha), yang menangani urusan surat menyurat dan arsip. 2. Bagian keuangan (pembukuan), yang menangani urusan pembukuan akuntansi dan masalah keuangan. 3. Bagian perlengkapan (rumah tangga), yang menangani urusan perlengkapan-perlengkapan dan keperluan-keperluan kantor administrasi. 4. Bagian personalia, yang menangani urusan-urusan yang berhubungan dengan masalah-masalah personalia. 5. Bagian hubungan masyarakat (humas), yang menangani urusan-urusan yang berhubungan dengan pihak-pihak diluar perusahaan.

18 2.3.2 Manfaat Biaya Administrasi dan Umum Menurut Munandar (2007:172) secara umum biaya administrasi dan umum mempunyai tiga manfaat pokok, yaitu sebagai berikut : 1. Sebagai pedoman kerja, yang memberikan arah serta sekaligus targettarget yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang. 2. Sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja, untuk membantu mengkoordinir sumber daya manusia dengan perusahaan. 3. Sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja, sebagai alat yang menjadi alat tolak ukur, alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan. Sedangkan secara khusus, biaya administrasi berguna sebagai dasar untuk penyusunan budget kas, karena sebagian dari biaya administrasi memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas. 2.3.3 Biaya-Biaya yang Termasuk Biaya Administrasi dan Umum Menurut Adisaputro dan Asri (2008:317) biaya-biaya yang dikategorikan sebagai biaya administrasi dan umum adalah sebagai berikut: Semua yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatannya, selain biaya-biaya pabrik dan distribusi. Pada perusahaan-perusahaan yang relatif besar, biaya administrasi timbul pada bagian-bagian : administrasi, pembukuan, perbekalan dan bagian staf. Menurut Adisaputro dan Asri (2008:317) anggaran biaya administrasi secara keseluruhan mencakup : 1. Biaya untuk direksi dan stafnya, termasuk gaji, bonus tahunan, biaya perjalanan, biaya representasi dan administrasi kantor direksi. 2. Biaya departemen keuangan yang meliputi gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan, biaya administrasi departemen, dan biaya penyusutan aktiva tetap. 3. Biaya departemen administrasi dan umum yang meliputi gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan, biaya komunikasi (telepon, telegram dan

19 telex) asuransi pegawai, penyusunan macam-macam aktiva tetap, listrik dan air. 2.3.4 Penyusunan Anggaran Biaya Administrasi Menurut Haruman dan Rahayu (2007:110) untuk menyusun anggaran biaya administrasi didasarkan pada sifat biaya masing-masing komponen biaya tersebut seperti : 1. Biaya tetap Untuk biaya-biaya yang sifatnya tetap seperti depresiasi, gaji karyawan maka penentuan biaya pada periode yang akan datang didasarkan pada periode sebelumnya. 2. Biaya variabel Untuk biaya-biaya yang sifatnya variabel seperti kertas dan alat tulis dan peralatan habis pakai lainnya, maka penentuan biaya pada periode yang akan datang didasarkan pada tarif biaya tersebut pada waktu yang lalu. 3. Biaya Semivariabel Untuk biaya-biaya yang sifatnya semivariabel seperti pemeliharaan gedung, maka penentuan biaya pada periode yang akan datang didasarkan pada analisis terhadap biaya tersebut.