BAB II BAHAN RUJUKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II BAHAN RUJUKAN"

Transkripsi

1 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu penentuan strategi pemerintah, perusahaan atau instansi di masa yang akan datang. Dimana perencanaan merupakan pemikiran aktif untuk menentukan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang berdasarkan segala sesuatu yang dapat diketahui dan diperkirakan pada saat sekarang. Dengan adanya system perencanaan, koordinasi dan pengawasan ini diharapkan perusahaan akan dapat menyusun perencanaan dengan lebih baik, dapat mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan serta dapat mengawasi pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan yang bersangkutan Usaha untuk mencapai tujuan akan lebih efektif jika setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu didasarkan kepada rencana yang jelas dan terarah. Semakin kompleks dan banyaknya kegiatan yang harus dilakukan, maka kebutuhan akan perencanaan yang sangat cermat tidak dapat ditawar-tawar lagi. Anggaran (Budget) merupakan salah satu bentuk rencana yang biasanya dibuat dalam suatu organisasi. Namun harus disadari bahwa tidak setiap rencana dapat disebut anggaran. Ada beberapa pengertian mengenai anggaran yang dikemukakan oleh para pakar yaitu pengertian anggaran menurut : Horngren et al. (2009) menyatakan: Anggaran adalah (a) Pernyataan kuantitatif suatu rencana kegiatan yang dibuat oleh manajemen untuk periode tertentu dan (b) Alat bantu untuk mengkoordinasikan apa yang perlu dilakukan untuk melaksanakan rencana itu. Jackson et al. (2009) menyatakan: Budget are plans dealing with the acquisition and use of resources over a specified time period.

2 Dari keterangan diatas dapat diterjemahkan bahwa anggaran menurut Jackson et al. (2009) adalah rencana yang berurusan dengan akuisisi dan penggunaan sumber daya selama jangka waktu tertentu. Senada dengan Jackson, Hilton (2009) menyatakan: Anggaran adalah rencana rinci, dinyatakan dalam istilah kuantitatif, yang menentukan bagaimana sumber daya akan mengakuisisi dan digunakan selama periode waktu tertentu. Dari beberapa hal yang tercakup dalam pengertian anggaran perusahaan di atas dapat disimpulkan : 1) Anggaran merupakan alat bagi manajemen yang memegang peranan penting dalam sistem pengendalian manajemen sebuah perusahaan, terutama dalam proses perencanaan (planning) dan pengawasan (controlling). 2) Anggaran merupakan rencana dari seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka pendek yang dinyatakan dalam unit kuantitatif. Dari sudut pandang manajemen, anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu, sedangkan pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apa yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya. Dengan demikian antara anggaran, perencanaan, dan pengendalian mempunyai hubungan yang erat, dimana anggaran merupakan elemen kunci dari perencanaan yang merupakan rencana keuangan untuk masa depan, mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Pengendalian akan dicapai dengan membandingkan hasil aktual dengan anggaran secara periodik yang kemudian dapat digunakan dalam menyusun anggaran berikutnya Karakteristik Anggaran Agar anggaran dapat dikatakan baik, anggaran mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut (Anthony dan Govindarajan, 2007) :

3 1. Anggaran memperkirakan keuntungan yang potensial dari unit perusahaan. 2. Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non-moneter (contoh: unit yang terjual atau diproduksi). 3. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. 4. Merupakan perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan dari anggaran. 5. Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pembuat anggaran. 6. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu. 7. Secara berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya dianalisis dan dijelaskan. Penganggaran (budgeting) merupakan proses yang dilakukan untuk mengembangkan anggaran organisasi. Jadi penganggaran adalah proses kegiatan yang menghasilkan anggaran tersebut sebagai suatu hasil kerja (output) serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi anggaran, mulai tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang diperlukan, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu Penggolongan Anggaran Berdasarkan pada kelengkapan isinya, anggaran memiliki beberapa golongan yang berbeda-beda. Menurut Sri Rahayu, dkk (2013:6), anggaran dapat digolongkan menjadi : a. Anggaran Induk (master budget), merupakan kumpulan anggaran perusahaan yang disususn secara komprehensif/menyeluruh sehingga membentuk suatu jaringan kerja dari berbagai jenis anggaran yang saling berhubungan.

4 b. Anggaran Penunjang (supporting budget), meliputi seluruh anggaran perusahaan yang mendukung terbentuknya/tersusunnya anggaran induk. Berdasarkan ruang lingkupnya, anggaran dapat digolongkan menjadi : a. Anggaran Komprehensif (comprehensive budget), merupakan anggaran di mana ruang lingkupnya bersifat menyeluruh, meliputi seluruh kegiatan perusahaan berdasarkan fungsinya di bidang pemasaran, produksi, keuangan, personalia, dan administrasi umum. Anggaran komprehensif mempunyai dua komponen pokok yaitu : 1) Substantive Plan Merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang hendak dicapai oleh suatu perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, beserta strategi yang dipakai berikut asumsi-asumsinya. 2) Financial Plan Merupakan penjabaran dari segala hal yang direncanakan seperti yang tercantum di dalam substantive plan, menjadi suatu anggaran yang mempunyai suatu perspektif finansial. b. Anggaran Parsial (partial budget) merupakan anggaran yang ruang lingkupnya terbatas hanya kepada suatu aktivitas kegiatan saja. Berdasarkan fleksibilitasnya, anggaran dapat digolongkan menjadi : a. Anggaran Statis (static budget), merupakan anggaran yang disusun untuk suatu tingkat aktivitas tertentu. b. Anggaran Fleksibel (flexible budget), merupakan anggaran yang disusun untuk berbagai tingkat aktivitas yang mungkin dapat dilakukan oleh organisasi. Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:6), bahwa : 1. Anggaran berdasarkan fleksibilitasnya dibagi menjadi : a. Anggaran tetap (Fixed Budget), yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dimana volmenya sudah tertentu dan berdasarkan volume

5 tersebut direncanakan revenue, cost, dan expense serta tidak diadakan revisi secara periodik. b. Anggaran berkelanjutan (Continues Budget), yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah ditentukan dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expense tetapi diadakan revisi secara periodik dan ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya. 2. Berdasarkan jangka waktu, anggaran dapat dibagi menjadi : a. Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran operasional yang menunjukan rencana operasi atau kegiatan untuk satu perode akuntansi (biasanya 1 tahun) yang akan datang. Anggaran ini terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran pemakaian bahan langsung, anggaran pembelian bahan baku, anggaran upah langsung, anggaran biaya overhead, anggaran persediaan bahan baku dan bahan jadi, anggaran biaya penjualan dan promosi, anggaran biaya administrasi, anggaran harga pokok barang yang dijual, anggaran rugi/laba yang diproyeksikan, anggaran sisa laba yang diproyeksikan anggaran pendapatan dan pengeluaran lain-lain, anggaran tambahan modal, anggaran kas, piutang, dan daftar neraca yang diproyeksikan. b. Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang menunjukkan rencana investasi dalam satu tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun Klasifikasi Anggaran Menurut M. Nafarin (2004:17), anggaran dapat dikelompokan dari beberapa sudut sebagai berikut: 1. Menurut Dasar Penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (jarak waktu) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

6 b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat aktivitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran statis. 2. Menurut Penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode teretentu umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. b. Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat, misalnya tiap bulan dalam setahun mengalami perubahan. 3. Menurut Jangka Waktu, anggaran terdiri dari : a. Anggaran jangka pendek (anggaran staktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek. b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang dibuat jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek. 4. Menurut Bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk (master budget ). Anggaran induk merupakan konsolidasi rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran triwulan kemudian dipecah lagi menjadi anggaran bulanan. a. Anggaran operasional digunakan untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran operasional terdiri dari : 1) Anggaran penjualan 2) Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik 3) Anggaran beban usaha 4) Anggaran laporan laba rugi

7 b. Anggaran keuangan digunakan untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan terdiri dari : 1) Anggaran kas 2) Anggaran piutang 3) Anggaran persediaan 4) Anggaran utang 5) Anggaran neraca 5. Menurut Kemampuan Penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran komperehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komperehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap. b. Anggaran persial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. 6. Menurut Fungsinya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran aproriasi (appropriation budget), adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain. b. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi perusahaan Kegunaan dan Fungsi Anggaran Berdasarkan ulasan yang telah dikemukakan sebelumnya, menurut Sri Rahayu, dkk (2013:6) terdapat beberapa kegunaan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik, antara lain : a. Anggaran merupakan alat pedoman kerja yaitu suatu rencana yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan

8 untuk menjalankan kegiatannya (memberikan arahan dan target-target yang harus dicapai) bagi pencapaian sasaran perusahaan. b. Anggaran merupakan alat untuk menjamin bahwa setiap pusat pertanggungjawaban dapat berkoordinasi agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik. Untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. c. Anggaran merupakan alat pengendalian kerja yang dijadikan tolok ukur untuk membandingkan atau menilai (mengevaluasi) realisasi kegiatan perusahaan. Pengendalian anggaran dapat dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan. Selain itu dapat merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya. Selain kegunaan anggaran, masih menurut Sri Rahayu, dkk (2013:6) terdapat beberapa fungsi anggaran dalam proses manajemen adalah sebagai berikut : 1. Di dalam Bidang Perencanaan (Planning) Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada di perusahaan dalam menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. 2. Di dalam Bidang Koordinasi (Coordinating) Membantu mengkoordinir faktor sumber daya manusia dengan perusahaan. Membantu menilai kesesuaian antara rencana aktivitas perusahaan dengan keadaan lingkungan usaha yang dihadapi.

9 Membantu menempatkan pemakaian modal pada saluran-saluran yang menguntungkan sesuai dan seimbang dengan program perusahaan. Membantu mengetahui kelemahan dalam organisasi. 3. Berhubungan dengan motivasi, anggaran memotivasi para pelaksananya dalam melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan. 4. Berhubungan dengan komunikasi, anggaran meliputi penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan, strategi, kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan penyimpanan yang terjadi. 5. Berhubungan dengan controlling (pengendalian dan evaluasi) Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran. Membantu mencegah pemborosan. Membantu menetapkan standar baru. 6. Berhubungan dengan pendidikan, anggaran mendidik para manajer mengenai bagaimana bekerja secara terinci pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya Keunggulan dan Kelemahan Anggaran Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:7) menjelaskan tentang beberapa keunggulan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik, antara lain : a. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. b. Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut. c. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh. d. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran

10 sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan. e. Mengingat setiap manajer dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan terciptanya rasa ikut berperan serta (sense of participation). Disamping keunggulan tersebut, tentunya ada sisi kelemahan juga di dalam sebuah anggaran, Ellen Christina (2002:7) menjelaskan beberapa kelemahan dalam penyusunan anggaran antara lain : a. Dalam menyusun anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan yang sebenarnya. b. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda. c. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja (human relation) yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran. d. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan (decision maker) terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap/cukup Keterbatasan Anggaran Disamping keunggulan dan kelemahan, anggaran juga memiliki keterbatasan yang dapat mengurangi keunggulan anggaran. Menurut Sri Rahayu, dkk (2013:7) anggaran tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan, sebagai berikut : a. Anggaran tidak dapat memberikan jaminan bahwa kondisi masa depan dapat diprediksi secara akurat, sehingga anggaran hanya merupakan estimasi bukan pernyataan fakta. b. Anggaran tidak dapat menggantikan praktik-praktik manajemen. c. Anggaran didasarkan kepada kondisi atau asumsi tertentu, sehingga apabila kondisi atau asumsi yang mendasari penyusunan anggaran berubah maka anggaran harus direvisi.

11 d. Persiapan dalam anggaran tidak dapat memberikan jaminan kesuksesan. Kesuksesan hanya diperoleh dari usaha keras manajemen dan staf. Disamping adanya keterbatasan anggaran, masih menurut Sri Rahayu, dkk (2013:7) terdapat pula kondisi di mana anggaran menjadi tidak efektif, yaitu : a. Adanya penyimpangan yang tidak dikoreksi dan tidak ada tindak lanjut. b. Komite anggaran tidak turun ke lapangan. c. Tidak mengetahui teknik penyusunan anggaran yang benar. d. Pimpinan tidak peduli terhadap anggaran Syarat-syarat Efektivitas Anggaran Supaya anggaran dapat berjalan dengan efektif, maka harus ada syarat-syarat yang dipernuhi agar anggaran dapat dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Menurut Sri & Andry (2013: 8) harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Adanya organisasi perusahaan yang sehat, maksudnya adalah organisasi yang mempunyai komunikasi, otoritasi, dan pertanggungjawaban yang jelas. b. Adanya informasi akuntansi yang diperoleh secara tepat waktu, dapat dipercaya, dan akurat. c. Adanya informasi yang dapat diperbandingkan dan dipahami oleh semua orang yang ada di dalam organisasi. d. Mendukung semua tingkatan dalam organisasi mulai dari tingkat bawah, menengah, dan atas Hubungan Penganggaran dengan Akuntansi Penganggaran dengan akuntansi mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Menurut Intan Oviantari, dkk (2015:4) hubungan keduanya tersebut dapat dijelaskan berikut ini : a. Akuntansi menyediakan data historis yang dapat digunakan untuk tujuan analisis dalam menyusun rencana perusahaan (anggaran).

12 b. Komponen penganggaran yang dinyatakan secara finansial, disusun dalam format akuntansi dengan menggunakan sistem informasi akuntansi yang sama. c. Akuntansi menyediakan data actual untuk dibandingkan dengan data anggaran sebagai dasar untuk evaluasi kinerja (performance report) Organisasi Penyusunan Anggaran Penyusunan anggaran biasanya dilaksanakan oleh suatu Komite Anggaran/Panitia Anggaran (budget committee), yang beranggotakan manajermanajer fungsional. Fungsi pokok komite anggaran menurut Sri Rahayu, dkk (2013:7) ini adalah : a. Memutuskan kebijakan umum di bidang anggaran. b. Menanyakan, menerima, dan memeriksa kembali data anggaran dari berbagai bagian organisasi baik anggaran jangka panjang maupun jangka pendek. c. Menyarankan revisi-revisi yang diperlukan atas anggaran yang diajukan dari berbagai bagian organisasi. d. Menyetujui anggaran dan revisi yang telah dilakukan. e. Menggabungkan data anggaran sesuai dengan rencana induk perusahaan. f. Mengevaluasi dan merevisi anggaran yang sudah digabung sebelum disahkan. g. Mengeluarkan laporan periodik yang menunjukkan analisis antara anggaran dengan realisasinya serta merekomendasikan tindakan untuk perbaikan (corrective action). Adapaun langkah-langkah yang harus ditaati dalam proses penyusunan anggaran, Sri Rahayu, dkk (2013:7) menjelaskan langkah-langkah proses penyusunan anggaran sebagai berikut : a. Pengumpulan, pengolahan dan penganalisisan data dan informasi. b. Menyusun anggaran serta menyajikan secara teratur dan sistematis. c. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran. d. Penilaian (evaluasi) pelaksanaan anggaran. e. Kesimpulan penilaian pelaksanaan anggaran dan tindak lanjutnya.

13 Adapun gambaran umum mengenai struktur organisasi penyusunan anggaran secara sederhana dapat dilihat pada gambar berikut ini : Dewan Komisaris Pengusulan Pengesahan Departemen Anggaran Komite Anggaran Penelaahan Persetujuan Kompilasi dan Analisis Top Down Approach Penetapan Kebijakan Pokok Perusahaan Bottom Up Approach Mengajukan Usulan Rancangan Anggara Negosiasi Usulan Rancangan Anggaran Manajer Departemen Penyusunan Anggaran Gambar 2.1. Struktur Organisasi Penyusunan Anggaran Sumber: Buku Penyusunan Anggaran Perusahaan (Sri Rahayu,dkk) Dalam penyusunan anggaran, Sri Rahayu, dkk (2013:7) menjelaskan bahwa terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan oleh manajemen, antara lain sebagai berikut : a. Pendekatan dari atas ke bawah (top-down approach) Para manajer yang lebih tinggi menyatakan apa yang mereka harapkan dari para manajer di bawahnya tentang segala aktivitas perusahaan. b. Pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up approach)

14 Para manajer yang bertanggung jawab terhadap pusat-pusat pertanggungjawaban (responsibility centers) mengajukan apa yang mereka akan capai dan sumbersumber daya apa yang mereka yakini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Keanggotaan dari komisi anggaran, antara lain : 1. Salah seorang anggota direksi Biasanya adalah direktur keuangan yang bertugas memberikan pedoman umum penyusunan anggaran juga menentukan tujuan perusahaan, baik tujuan umum maupun tujuan khusus. 2. Manajer pemasaran Marketing manajer bertugas menyusun anggaran penjuakan (sales budget) dan anggaran biaya distribusi termasuk biaya iklan dan promosi. 3. Manajer produksi Production manager bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan seluruh kegiatan produks, seperti : jumlah yang akan diproduksi, tenaga kerja, bahan baku, pembelian, factory overhead, dan depresiasi. 4. Manajer keuangan Financial manager bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahan. 5. Manajer bagian umum, administrasi, dan personalia Bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan biaya umum, administrasi, dan personalia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Sebagaimana yang telah diutarakan, suatu budget dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran (forecast) yang termuat di dalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan

15 penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun budget. Adapun faktor-faktor tersebut menurut Munandar (2001 :11) secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Faktor-faktor Intern, yaitu data, informasi, pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa : a. Penjualan tahun-tahun yang lalu; b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya; c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan; d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya kuantitatif maupun keterampilan dan keahliannya kualitatif; e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan; f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan; g. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, bidang produksi, di bidang pembelanjaan, di bidang administrasi maupun di bidang personalia. Faktor-faktor intern ini sering disebut juga sebagai faktor controllable (dapat diatur), yaitu faktor-faktor yang dalam batas-batas tertentu masih bisa disesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan untuk periode budget yang akan datang. 2. Faktor -faktor Ekstern, yaitu data, informasi, pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain :Keadaan persaingan; a. Tingkat pertumbuhan penduduk; b. Tingkat penghasilan masyarakat; c. Tingkat pendidikan masyarakat; d. Tingkat penyebaran penduduk;

16 e. Agama, istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat; f. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan; g. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya. Terhadap faktor-faktor ekstern ini, perusahaan tidak mampu untuk mengaturnya sesuai dengan apa yang diinginkannya dalam periode budget yang akan datang. Oleh karena itu faktor-faktor ekstern ini sering disebut juga faktor yang uncontrolable (tidak dapat dikendalikan), yaitu faktor-faktor yang tidak dapat diatur dan tidak dapat disesuaikan dengan keinginan perusahaan. Akibatnya perusahaanlah yang harus menyesuaikan kebijaksanaan-kebijaksanaannya dengan faktor-faktor tersebut. 2.2 Biaya Biaya berkaitan dengan segala jenis usaha, baik manufaktur maupun penjualan. Dalam perencanaan dan pengendalian, manajer memerlukan informasi mengenai keadaan organisasi. Dari sudut pandang akuntansi, kebutuhan akan informasi tersebut berkaitan dengan biaya-biaya dari suatu organisasi. Manajer perusahaan memerlukan informasi biaya yang sistematis komperatif, mengevaluasi keefektifan rencana, mengungkapkan keberhasilan atau suatu kegagalan dalam bentuk tanggung jawab yang spesifik dan menganalisa secara organisasi tetap bergerak maju secara seimbang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanggung jawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu-individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkan biaya yang berada di bawah kendali mereka. Dan kinerja umum diukur dengan membandingkan antara biaya dan pendapatan actual terhadap anggaran Pengertian Biaya Armanto Witjaksono (2006:6) mengemukakan pengertian biaya sebagai berikut :

17 1. biaya adalah suatu pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2. sebagai akuntan mendefinisikan biaya sebagai satuan moneter atas pengorbanan barang dan jasa untuk memperoleh manfaat di masa kini atau dimasa yang akan datang. Pengertian biaya menurut Mulyadi (2005:6) adalah : biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan Maisyah Kholmi & Yuningsih (2004:11) mengungkapkan pengertian biaya sebagai berikut : Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang untuk tujuan tertentu. Dilihat dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan timbal balik yang diukur dalam satuan uang atas barang atau jasa yang dibutuhkan. Dari definisi biaya tersebut terdapat empat unsur pokok, yaitu : 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi dan objek yang diproses oleh akuntansi biaya; 2. Diukur dalam satuan uang, biaya dapat berperan sebagai bagian akuntansi keuangan; 3. Biaya yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi karena adanya sesuatu yang dibiayai; 4. Pengorbanan ekonomi tersebut untuk tujuan tertentu Pengelompokan Biaya Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dalam berbagai macam cara menurut Mulyadi (2005:14), pada umumnya biaya dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Berdasarkan Fungsi

18 a. Biaya Produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Yang termasuk dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. b. Biaya non produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan di luar proses produksi, diantaranya : Biaya Pemasaran Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Biaya Administrasi dan Umum Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran. 2) Berdasarkan Perilaku a. Biaya tetap (fixed cost) Hanson & Mowen (2005:84) yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari & Denny Arnos Kwary, mengemukakan bahwa Biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total, tetap konstan dalam rentangan yang relevan ketika tingkat output aktivitas berubah. b. Biaya variabel (variable cost) Menurut Mulyadi (2005:15) biaya variable adalah: biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. c. Biaya Campuran (mixed cost) Menurut Hansen & Mowen (2005:87) yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari & Denny Arnos Kwary, biaya campuran adalah: biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel secara simultan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya konstan (tetap) dalam suatu kegiatan yang tetap juga.

19 2. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan berubahnya volume kegiatan. Biaya variabel disebut juga biaya tidak tetap. 3. Biaya campuran adalah biaya yang merupakan kombinasi dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya campuran dapat berubah sewaktu-waktu dikarenakan perubahan tingkat kegiatan Biaya Operasional Biaya-biaya yang terdapat dalam proses untuk memperoleh pendapatan secara umum dapat diartikan sebagai biaya operasional. Biaya operasional mencakup biayabiaya yang terjadi dan terdapat dalam lingkungan operasi perusahaan. Pengertian umum biaya operasional menurut Kamus Istilah Akuntansi (2002:104) yaitu: Biaya operasional (operating cost) adalah biaya produksi atau harga pokok pabrik ditambah biaya penjualan, biaya administrasi dan biaya umum. Sedangkan pengertian biaya operasional menurut Jopie Jusuf (2006:33) yaitu sebagai berikut: Biaya operasional adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-hari. Menurut Supriyono (2000:209) biaya operasional dikelompokan menjadi 2 (dua) golongan dan dapat diartikan sebagai berikut : 1. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu. 2. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya. Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : 1) Biaya operasional langsung merupakan biaya yang dapat dibebankan secara langsung pada kegiatan operasional.

20 2) Biaya operasional tidak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung dibebankan pada kegiatan operasional. Jadi biaya operasional adalah pengeluaran yang berhubungan dengan operasi, yaitu semua pengeluaran yang langsung digunakan untuk produksi atau pembelian barang yang diperdagangkan termasuk biaya umum, penjualan, administrasi, dan bunga pinjaman. Biaya operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya variabel tergantung pada volume penjualan atau proses produksi, jadi mengikuti pengingkatan atau penurunannya. Sedangkan biaya tetap selalu konstan meskipun volume penjualan produksi menignkat atau turun. Singkatnya biaya operasional merupakan biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan atau operasi perusahaan tetap berjalan. 2.3 Anggaran Biaya Operasional Untuk menekan dan menghindari pemborosan biaya operasional serta mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan atau instansi terutama dalam hubungannya dengan biaya operasional, maka diperlukan anggaran biaya operasional. Anggaran biaya operasional merupakan komitmen manajemen dalam pelaksanaan pengorbanan biaya operasional yang dilakukan oleh masing-masing manajer dalam rangka melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya. Anggaran biaya operasional ini memberikan pedoman agar biaya sesungguhnya tidak melebihi jumlah yang telah disetujuti dalam anggaran, sehingga hasil yang diperoleh dapat dimaksimalkan. Dengan adanya biaya operasional ini maka kegiatan yang menyangkut operasi perusahaan akan dapat terarah, sehingga tujuan dapat tercapai Pengertian Anggaran Biaya Operasional Biaya operasional adalah biaya-biaya yang digunakan untuk memperoleh barang, menghasilkan barang, melakukan pemasaran, dan melakukan penjualan serta biaya-biaya operasional perusahaan lain jika perusahaan tersebut adalah manufaktur.

21 Jika perusahaannya adalah perusahaan dagang maka biaya operasionalnya adalah biaya untuk memperoleh barang dagangan, pemasaran dan kegiatan penjualan serta biaya-biaya operasional perusahaan lain. Menurut Nafarin (2004:15) dalam bukunya penganggaran perusahaan anggaran operasional adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun laba rugi. Anggaran laba rugi adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan (revenue), beban (expense), dan laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan menurut Andry Arifin Rachman (2007;87) pengertian anggaran biaya operasional adalah: Biaya operasional terdiri dari: biaya penjualan serta biaya administrasi dan umum. Dengan demikian anggaran biaya operasional terbagi menjadi: 1) Anggaran Biaya Penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci mengenai biaya-biaya yang terjadi di bagian penjualan. Serta biaya-biaya lain yang erat hubungannya dengan kegiatan penjualan. 2) Anggaran Biaya Administrasi dan Umum adalah biaya yang merencanakan secara terperinci mengenai biaya-biaya yang akan terjadi serta terdapat di dalam kantor lingkungan administrasi perusahaan, serta biaya-biaya yang sifatnya untuk keperluan perusahaan secara keseluruhan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran biaya operasional bukan merupakan patokan utama dalam menilai kinerja perusahaan, melainkan suatu pedoman agar biaya sesungguhnya tidak melebihi dari jumlah biaya yang telah disetujui dalam anggaran. Anggaran operasional dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Anggaran tetap, yaitu yang memperhitungkan satu jenis biaya tanpa memperhatikan tingkat aktivitasnya. 2. Anggaran fleksibel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan volume aktivitas yang berbeda-beda.

22 2.3.2 Pengelompokan Anggaran Biaya Operasional Menurut Gunawan Adi Saputro & Marwan Asri (2003:64) anggaran biaya operasional dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Anggaran Proyeksi Laba/Rugi Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba secara keseluruhan. 2. Anggaran Pembantu Laporan Laba/Rugi (Income statement supporting budget) Anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang menyokong penyusunan suatu laporan. Laba/Rugi terdiri dari : Anggaran Penjualan Anggaran Produksi Anggaran Biaya Distribusi Anggaran Biaya Umum dan Administrasi Anggaran Type Appropriasi Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut : 1. Anggaran Penjualan Intinya anggaran penjualan ini akan menggambarkan jumlah penerimaan yang diterima dari penjualan-penjualan pada periode yang akan datang. 2. Anggaran Produksi Anggaran ini disusun dengan memperhatikan segala kegiatan produksi, yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. 3. Anggaran Biaya Distribusi Anggaran ini mencakup semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk. 4. Anggaran Biaya Umum dan Administrasi Anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian administrasi.

23 5. Anggaran Type Appropriasi Anggaran ini merupakan anggaran biaya yang tidak dapat dikategorikan sebagai bagian dari anggaran-anggaran sebelumnya, contohnya : a. Anggaran pemeliharaan b. Anggaran penelitian Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional Menurut Nafarin (2007:9), pengertian prosedur adalah prosedur merupakan urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan dan diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. Prosedur penyusunan anggaran biaya operasional menurut Sofyan Syafri Harahap (2001;83) proses penyusunan anggaran adalah : Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan anggaran sehingga tersusun dan menjadi pegangan manajemen dalam kegiatan operasionalnya. Pada dasarnya prosedur penyusunan anggaran biaya operasional dapat dilakukan dengan tiga cara : a. Otoriter (Top Down) Dalam metode ini anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya. Bawahan tidak diminta keikutsertaannya dalam menyusun anggaran. b. Demokrasi (Bottom Up) Dalam metode ini anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Penyusunan anggaran yang akan dicapai dimasa yang akan datang sepenuhnya diserahkan pada para karyawan. c. Campuran (Top Down dan Bottom Up) Dalam metode ini perusahaan menyusun anggaran yang dimulai dari atasan yang kemudian dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan bawahan.

24 Terdapat beberapa prosedur penyusunan anggaran biaya operasional secara umum adalah sebagai berikut : 1. Mengenali informasi masa lalu dan lingkungan eksternal yang diantisipasi untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesimpulan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan. 2. Menyusun perencanaan yang strategis dan program-program untuk menentukan tujuan perusahaan. 3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi jangka panjang khususnya dalam hal biaya operasional, strategi dan program-program kerja. 4. Memilih taktik mengkoordinasikan kegiatan, mengawasi kegiatan, artinya memilih cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. 5. Menyerahkan revisi usulan anggaran kepada komite anggaran untuk dievaluasi. 6. Menyetujui revisi usulan anggaran dan menjadi anggaran biaya operasional perusahaan. 7. Pengesahan revisi anggaran biaya operasional perusahaan. Menurut Nafarin (2007:9) prinsip-prinsip pokok dalam proses penyusunan anggaran biaya operasional terdiri dari : 1. Penentuan Pedoman Anggaran Anggaran yang dibuat untuk tahun mendatang hendaknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian, anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak melakukan dua hal yaitu (1) menetapkan rencana besar perusahaan, seperti tujuan, kebijakan, dan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran dan (2) membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai anggota. 2. Persiapan Anggaran

25 Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar penaksiran pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran hendaknya terlebih dahulu dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. 3. Penentuan Anggaran Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dengan semua manajer beserta direksi yang meliputi kegiatan (1) perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran, (2) mengkoordinasikan dan menelaah komponen anggaran, serta (3) pengesahan dan pendistribusian anggaran. 4. Pelaksanaan Anggaran Untuk kepentingan pengawasan, setiap manajer wajib mebuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan kepada pihak direksi. Dengan adanya prosedur anggaran ini, maka dalam penyusunan anggaran akan menjadi lebih baik dan terperinci. Penyusunan anggaran ini dilaksanakan oleh Komite Anggaran dan anggotanya terdiri dari para manajer pelaksanaan fungsi-fungsi pokok perusahaan. Anggaran yang disusun barulah merupakan rancangan anggaran. Rancangan anggaran inilah yang diserahkan kepada pimpinan tertinggi perusahaan untuk disahkan, kemudian setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka rancangan anggaran tersebut akan dijadikan pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Dewasa ini lazim dipergunakan anggaran sebagai sistem perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dalam perusahaan. Anggaran (atau lebih dikenal dengan nama budget) sebagai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Dewasa ini lazim dipergunakan anggaran sebagai sistem perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dalam perusahaan. Anggaran (atau lebih dikenal dengan nama budget) sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Kegiatan operasional perusahaan tidak terlepas dari proses pengelolaan keuangan yang baik. Perusahaan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melakukan efisiensi serta

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah besar. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Penjualan 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan alat yang penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Penyusunan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugasnya yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA BAB ll TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara efektif,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Anggaran 2.2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan rencana manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Koperasi Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19, sebagai realisasi terhadap sistem liberalisasi ekonomi, yang pada waktu itu segolongan kecil pemilikpemilik modal menguasai kehidupan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya organisasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Peranan Konsep tentang peranan yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto (2002:243) adalah : Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Tinjauan Umum Koperasi Koperasi sebagai badan usaha yang mengorganisasi pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang matang dan cara-cara pengendaliannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Anggaran Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan fungsinya yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian. Anggaran sebagai fungsi perencanaan diharapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1. Anggaran Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan, yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap

BAB II BAHAN RUJUKAN. memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. terpenting yang sangat diperlukan oleh manajemen perusahaan terutama yang

BAB II BAHAN RUJUKAN. terpenting yang sangat diperlukan oleh manajemen perusahaan terutama yang BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Penyusunan Anggaran didalam suatu perusahaan merupakan bagian yang terpenting yang sangat diperlukan oleh manajemen perusahaan terutama yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Anggaran Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi menurut M. Munandar (2001 : 1) mengemukakan pengertian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa BAB II KERANGKA TEORI 2. Kerangka Teori 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa Inggris. Namun, kata tersebut sebenarnya berasal dari Perancis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tentang Peranan Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, pimpinan perusahaan memerlukan alat bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya, banyak perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan (role) menurut Komarudin (1999; 768) adalah: 1. Bagian tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam manajemen. 2. Pola prilaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2008:1), Anggaran atau lengkapnya business budget adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN Anggaran merupakan unsur yang penting dalam perusahaan, karena anggaran digunakan manajemen dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Agar suatu perusahaan dapat dijalankan secara efektif dan efisien maka manajemen perusahaan memerlukan suatu alat bantu yang berperan dalam mengarahkan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris. Harga perolehan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran (Budgeting) merupakan alat perencanaan, pedoman, pengendalian dan alat pengawasan di bidang keuangan yang digunakan oleh perusahaan yang berorientasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manfaat Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002;710) yang ditulis oleh Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional mendefinisikan kata manfaat sebagai guna, faedah.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:849) yaitu: Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Proses Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. 2.1.2

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan/anggaran merupakan suatu penentuan strategi pemerintah, perusahaan, atau badan usaha yang akan datang, dimana perencanaan merupakan pemikiran aktif untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Sekretariat, penulis ditempatkan di bagian Keuangan dan Program, dalam

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Sekretariat, penulis ditempatkan di bagian Keuangan dan Program, dalam 58 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung di bagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 ) BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, pimpinan perusahaan memerlukan alat bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan. dukungan berbagai fungsi dalam bisnis dan akuntansi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan. dukungan berbagai fungsi dalam bisnis dan akuntansi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Pengolongan Biaya Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan insinyur, dimana informasi biaya sangat penting untuk penetapan harga, efisiensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud mencapai tujuan tertentu, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud mencapai tujuan tertentu, yang 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Suatu perusahaan didirikan dengan maksud mencapai tujuan tertentu, yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan suatu perencanaan yang matang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Penganggaran (budgeting) menunjukan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan. Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Menurut Soekanto (2000;268) peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apakah seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibankewajibannya masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia telah cukup mendorong para pelaku ekonomi baik swasta, asing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rencana Kerja Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Menurut Komarudin dalam bukunya Ensiklopedia Manajemen (1994:768) pengertian peranan adalah: 1. Bagian tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 4.1. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran. 4.2. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran induk. 4.3. Mahasiwa

Lebih terperinci

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-1 Gambaran Umum Tentang Budget By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Administrasi Bisnis Pokok Bahasan (1)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu alat perencanaan dan pengendalian operasi keuangan dalam suatu perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN 2.1. Anggaran 2.1.1.Definisi Anggaran Pemahaman mengenai konsep anggaran dimulai dari memahami pengertian anggaran. Berikut ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Anggaran 1. Pengertian Anggaran Perusahaan dalam menjalankan usahanya umumnya mempunyai perencanaan serta pengendalian kerja yang tertuang dalam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Evaluasi Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2001;310) yang ditulis oleh Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional, pengertian kata evaluasi adalah: Evaluasi: penilaian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu 7 BAB II DASAR TEORI 2.1. Anggaran 2.1.1. Definisi Anggaran Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber-sumber daya diharapkan akan diperoleh

Lebih terperinci

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Anggaran Perusahaan Disusun oleh : Dadang Hendra Winata (14080574100) Indra Kusuma Putra (14080574199) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI S1 MANAJEMEN 2016 ANGGARAN PERUSAHAAN Anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh

Lebih terperinci

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN Perencanaan keuangan adalah salah satu tugas manajer keuangan yang penting. Output dari suatu perencanaan keuangan disebut sebagai anggaran (budget), yaitu suatu rencana

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH Buku : Glenn A. Welsch : Budgeting, Profit Planning and Control M. Munandar : Budgeting, Perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan kerja. Gunawan Adisaputro : Anggaran Perusahaan Materi : 1. Konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Penerapan Agar suatu perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien, manajemen perusahaan memerlukan suatu alat bantu yang mempunyai penerapan dalam mengarahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Agar suatu perusahaan dapat dijalankan secara efektif dan efisien maka manajemen perusahaan memerlukan suatu alat bantu yang berperan dalam mengarahkan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Penganggaran Perusahaan Dosen : Agus Arijanto,SE,MM Program Studi Manajemen S-1 Pengertian dan Konsep Anggaran Pengertian anggaran (budget) ialah suatu rencana yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Agar suatu perusahaan dapat dijalankan secara efektif dan efisien maka manajemen perusahaan memerlukan suatu alat bantu yang berperan dalam mengarahkan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Pada perusahaan yang didirikan dengan tujuan utama memperoleh laba, disamping beberapa tujuan lainnya, semua tahap kegiatan yang akan dilaksanakan harus direncanakan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Salah satu strategi pimpinan perusahaan dalam membuat usahanya menjadi produktif adalah akuntansi modern. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. ANGGARAN 1. Pengertian Anggaran Didalam pelaksanaan fungsi-fungsinya, terutama fungsi perencanaan dan pengendalian suatu manajemen memerlukan alat bantu. Demikian halnya juga dengan

Lebih terperinci

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN KOMP. PERANGGARAN 1 Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 1-1 Satuan Acara Perkuliahan 1. Gambaran Umum Anggaran 2. Dasar-dasar Perencanaan Dan Pengendalian Laba

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran merupakan satu yang penting di dalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk pemerintah,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Anggaran sebagai suatu alat perencanaan dan pengendalian banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Anggaran sebagai suatu alat perencanaan dan pengendalian banyak BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Anggaran Anggaran sebagai suatu alat perencanaan dan pengendalian banyak dimanfaatkan oleh perusahaan, berisi informasi yang terinci dan mudah

Lebih terperinci

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA Abstraks Eva Faja Ripanti evaripanti@yahoo.com Anggaran adalah alat perencanaan dan pengendalian manajemen.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada. perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen

TINJAUAN PUSTAKA. Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada. perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen memerlukan alat bantu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manfaat Pengertian Manfaat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : Manfaat adalah guna atau faedah, laba atau untung. Berdasarkan pernyataan

Lebih terperinci