Waaaah Negara-Negara Maju Ini Memiliki Sistem Pendidikan Terbaik Dunia

dokumen-dokumen yang mirip
Waaaah Negara-Negara Maju Ini Memiliki Sistem Pendidikan Terbaik Dunia

1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATERI IKATAN KIMIA. 1.Kondisi Stabil Atom Unsur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker terus meningkat. etnik, paling sering menyebabkan kematian pada wanita Hispanik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Menuju Revolusi Ketiga Sains Teknologi:

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

Sistem Jaminan Sosial, Peluang dan Tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia memiliki sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BAB I PENDAHULUAN. tetap terbuka pada persaingan domestik. Daya saing daerah mencakup aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, 32,6 juta orang hidup dengan kanker di

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu perhatian global karena kasus malaria yang tinggi dapat berdampak luas

BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT)

Spesifikasi Teknis Teras Reaktor Nuklir Kartini dan Eksperimental Setup Fasilitas Uji In-vitro dan In-vivo Metode BNCT

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan sebagai lambang kemakmuran. Meskipun demikian, pandangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

Analisis Perkembangan Industri

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA JUMPA PERS AKHIR TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

TEORI DASAR RADIOTERAPI

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Usaha. Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi masyarakat berdasar lingkup lokal dan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan motivasi pemerintah untuk selalu memperbaiki sistem

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nama:bayu prasetyo pambudi Nim: Analisis negara maju negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA INDUK RISET NASIONAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan. presentase kasus baru tertinggi sebesar 43,3%, dan penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebut tumor. Pertumbuhan tidak normal tersebut dapat terjadi di hampir semua

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

Cancer Chemoprevention Research Center Menuju

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian, Semester I 2014 Ekspor Impor Neraca

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% per tahun. Namun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Menperin Ramalkan Indonesia Masuk 5 Negara Ekonomi Terbesar Dunia di 2045

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

BAB I PENDAHULUAN. pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam

Transkripsi:

Waaaah Negara-Negara Maju Ini Memiliki Sistem Pendidikan Terbaik Dunia Pendidikan memiliki peran penting bagi kemajuan dan perkembangan sebuah bangsa, maka dari itu setiap bangsa terus berlomba untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negaranya, agar anak-anak mereka yang bakal menjadi generasi penerus bangsa dapat menjadi manusia cerdas dan berkualitas untuk bisa membangun bangsa dan negaranya lebih maju dan mendapatkan kehidupan yang layak. Di Indonesia sendiri, Pemerintah berupaya melakukan beragam program dengan berbagai terobosan untuk mendorong kemajuan pendidikan, dengan semangat untuk menghasilkan manusia yang cerdas, terampil, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur dan berkarakter. Namun hingga saat ini Indonesia masih belum bisa dikatakan berhasil dalam membangun sistem pendidikannya yang berkualitas. The Social Progress Imperative, yaitu sebuah lembaga penelitian telah merilis hasil penelitiannya tentang tingkat pendidikan dasar di seluruh dunia melalui Index Kemajuan Sosial. Dari hasil penelitian tersebut terdapat 20 Negara dengan sistem pendidikan terbaik di Dunia, bahkan beberapa negara Asia terus mengalami pertumbuhan dari segi kualitas pendidikannya. Ini terukur dari beberapa faktor seperti tingkat keaksaraan dewasa, kemauan pendaftaran ke sekolah dasar, kemauan pendaftaran ke sekolah menengah, dan kesetaraan gender di dalam pendidikan. 20 Negara tersebut yaitu: 1. Korea Selatan

Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa Sistem Pendidikan Korea Selatan berada pada posisi 1 terbaik di dunia. Korea mengalahkan Jepang yang meskipun investasi dalam pendidikan anak usia dini cukup tinggi tetapi masih belum mampu mengimbangi model pendidikan Korea Selatan yang bahkan memberlakukan lama belajar selama tujuh hari kerja. Di samping itu Anggaran pendidikan nasional pada tahun 2014 diperkirakan mencapai hingga 11 Miliar US Dollar atau setara 150 Triliun Rupiah. Tingkat melek huruf total adalah 97,9% dengan komposisi, laki-laki 99,2% dan 96,6% perempuan. 2. Jepang

Struktur pendidikan berbasis teknologi telah menjadikan Jepang sebagai salah satu negara dengan beberapa kemauan riset yang tak pernah surut, selain itu Bangsa Jepang juga terkenal sangat menghargai tradisi sehingga tak heran melahirkan tokoh besar dalam pengetahuan dan wawasan yang bisa menjadi Guru Bangsa. PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Negara Jepang yang hampir 5,96 Triliun USD tentu membuktikan klaim tersebut lebih lanjut. 3. Singapura

Negara tetangga Indonesia ini menjadi salah satu Negara dengan Sistem pendidikan terbaik dunia, bahkan pendidikan di Singapura berada pada posisi terbaik di Asia Tenggara. Hal itu dikarenakan mereka fokus dalam mengembangkan pendidikan dasarnya yang kuat dan maju. 4. Hongkong

Manajemen pendidikan di Negara Hongkong mengadopsi model pendidikan UK yang menjadikan Hongkong sebagai salah satu negara dengan kualitas pendidikan terbaik dunia. Faktor tersebut ditunjang dengan jumlah anggaran pendidikan yang dikeluarkan dinegara tersebut cukup tinggi, ditambah dengan kurikulum mulai pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang sangat berbasis pada fakta dan dunia kerja tentu semakin mendukung berkembangnya pendidikan. Alasan lain tentu terkait dengan tingginya angka orang yang melek huruf yang mencapai 94,6%. 5. Finlandia

Beberapa waktu ini, Sistem Pendidikan di Finlandiasealalu bercokol pada urutan teratas terbaik dunia. Namun setelah dilakukan penelitian terbaru ini, posisi Finlandia turun hingga berada pada urutan 6 terbaik Dunia. Ini terjadi karena pengaruh dari berubahnya beberapa kebijakan pemerintah semisal penghapusan program kuliah gratis turut berperan dalam kemunduran yang terjadi. 6. Inggris Raya (UK)

Salah satu faktor penunjang kemajuan pendidikan di negara ini yaitu sistem otonomi pendidikan yang menjadikan perbedaan sistem penyelenggaraan pendidikan. Seperti misalnya di Skotlandia, Welsh, Irlandia dan Inggris Utara dianggap berperan dalam kemunduran sistem pendidikan di seluruh wilayah Kerajaan. 7. Kanada

Kalender pendidikan di Kanada bervariasi antara 180-190 hari, memberikan hasil yang mengesankan dengan kualitas lulusan terutama perguruan tinggi yang sangat produktif dan kompetitif, selain itu fokus pemerintah dalam pendidikan Anak Usia dini juga turut membantu majunya pendidikan di Negara ini. 8. Belanda

Rendahnya investasi di bidang pendidikan, perencanaan dan manajemen pendidikan utamanya di sektor pendidikan sekolah tinggi, telah menempatkan Belanda pada urutan ini. 9. Irlandia Meski tingkat melek huruf yang mencapai 99% untuk pria dan wanita, tidak adanya biaya pendidikan mulai dari tingkat awal, menengah hingga perguruan tinggi, ternyata belum mampu menjadikan salah satu negara di wilayah Kerajaan Inggris ini mencapai rangking yang lebih baik. 10. Polandia

Kementerian Pendidikan Polandia telah merancang satu model Pendidikan menjadi bisnis Pendidikan di negara ini. Ini menyebabkan tingginya tingkat investasi di Bidang Pendidikan yang meletakkan negara ini terbaik ke 4 di Eropa dan ke 10 di Dunia. Source : www.pidipedia.com Kanker dapat diatasi dengan Teknologi BNCT buatan Indonesia Innovation value merupakan sebuah komponen penting yang menentukan kemajuan peradaban suatu bangsa. Dengan budaya aktif berinovasi yang dimiliki oleh sebuah negara, akan tercipta daya saing bangsa sehingga sebuah negara dapat eksis di kancah dunia. Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai

negara maju pada tahun 2025, Negara harus mendorong pertumbuhan daya saing bangsanya di tingkat global melalui strategi innovative driven yang mengedepankan nilai inovasi dan riset. Namun, berdasarkan data dari Global Innovative Index, pada tahun 2013 Indonesia hanya menduduki peringkat ke 85 dari 142 negara. Maka dari itu, pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan bidang yang menjadi salah satu komponen penting dalam pengembangan inovasi. Secara eksplisit, pengembangan IPTEK di bidang kesehatan obat untuk mendorong kemandirian bangsa tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2009-2019. Kanker adalah tumor ganas yang tumbuh akibat pembelahan sel yang tidak normal dan tidak terkontrol, proyeksi World Health Organization (WHO) pada tahun 2030 jumlah penderita kanker di Indonesia sangat tinggi dan pengobatannya hingga sampai saat ini belum terpenuhi secara kualitas dan kuantitas, namun penyakit ini telah menjadi monster menakutkan, menggeser posisi penyakit jantung, dan menduduki tingkat bahaya tertinggi di Indonesia. Sehingga para peneliti dan pakar di bidang penyakit ini berlomba mencari cara terbaik agar penyakit ini tidak tumbuh subur, baik dari segi pencegahan maupun tindakan. Dari segi pencegahannya, telah banyak dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mencegah sekaligus menghindari terjangkitnya penyakit ini. Hasil identifikasi bahwa banyak makanan yang mengandung zat-zat pelindung yang bisa mengurangi kerusakan jaringan akibat radikal bebas atau berpotensi mengurangi pertumbuhan seperti antioksidan yang di dalamnya mengadung vitamin C dan E dari sayuran, fetoestrogen di produksi oleh tubuh berkaitan dengan protein dan serat, senyawa bioaktif yang terdapat dalam ekstract bawang putih, maupun makanan kaya karbohidrat dan protein. Sedangkan upaya tindakan telah banyak diciptakan berbagai obat pencegah kanker dan dan alat kesehatan lainnya. BNCT (Boron Neutron Capture Cancer Therapy) adalah salah satu

metode terapi yang berbasis target, dapat menjangkau sampai sel akar kanker lokal. Ada empat keunggulan terapi BNCT yaitu: (1) Boron untuk batas tertentu bukan merupakan unsur yang toxic, (2) Boron hanya terdeposit di lokasi sel kanker yang teraktivasi oleh neutron, (3) Partikel alfa yang dipancarkan oleh Boron yang teraktivasi mempunyai jangkauan hanya dalam orde beberapa micro meter sehingga perusakan jaringan kanker bersifat lokal sehingga jaringan sehat tetap aman dan (4) Boron yang teraktivasi mempunyai umur paro beberapa nano detik sehingga dalam sekejab aktivitasnya nol. Secara teknis, keberhasilan aplikasi terapi BNCT ditentukan oleh ketersediaan senyawa Boron dan sumber neutron. Dari hasil penelitian yang dikembangkan oleh para pakar dari Konsorsium di bidang ini, telah terpilih senyawa berbasis analog kurkumin sebagai carier untuk membawa Boron ke sel kanker. Senyawa tersebut berupa mitokimia yang telah diketahui berpotensi sebagai senyawa antikanker terutama kanker payudara yang dapat mengenali target secara spesifik. Sedang sebagai sumber energi untuk mematikan penyakit kanker adalah neutron dari Accellerator Driven Compact Neutron Generator (CNG) yang sudah proven dan lebih fleksibel digunakan di rumah sakit. Di tahap penelitian, sementara digunakan fasilitas reaktor Nuklir (Reaktor Kartini) di Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan secara paralel dikembangkan komponen kandungan lokal sebagai penyusun CNG. Dari hasil penelitian tersebut telah ditemukan produk peralatan yang sangat memuaskan. Terapi kanker ini memiliki tingkat generasi teknologi sangat modern dengan memadukan cyclotron sebagai sumber neutron dengan senyawa boron carrying pharmaceuticals. Keberhasilan pengembangan BNCT ini telah mengangkat beberapa negara maju seperti Jepang, Taiwan, Amerika, dan beberapa negara di Eropa dalam pengembangan obat kanker. Hal ini mendorong beberapa peneliti di Indonesia untuk berkomitmen dalam mengembangkan BNCT di Indonesia. Tahun 2014 telah terbentuk tim konsorsium

Sistem Inovasi Nasional oleh Kementerian Riset dan Teknologi dengan judul Pengembangan Teknologi Dan Aplikasi Boron Neutron Capture Cancer Therapy dengan Compact Neutron Generator. Konsorsium ini terbagi menjadi dua kelompok besar. BATAN bertugas mengembangkan penembak neutron menggunakan cyclotron, sedangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) bertugas dalam pengembangan obat kanker boron carrying pharmaceuticals. Kini, UGM telah berhasil mengembangkan boron carrying pharmaceuticals dari senyawa analog kurkumin yang potensial. Namun, dalam riset BNCT di Indonesia ini mengalami beberapa kendala, dikarenakan keterbatasan fasilitas dan kurangnya pengalaman dalam pengembangan obat kanker BNCT. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya percepatan sehingga riset obat kanker BNCT di Indonesia bisa lebih berkembang. Mengingat kanker adalah pembunuh umat manusia nomor dua setelah jantung dan untuk terapinya hingga sampai saat ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut baik kapasitas dan kualitasnya, maka kehadiran teknologi BNCT di Indonesia akan melengkapi sarana penunjang medik terapi kanker dengan kelebihan antara lain bersifat cell targeting, yang berarti hanya sel kanker yang akan mati sedangkan sel yang sehat tetap aman. Semoga dengan BNCT dapat mengantarkan para ilmuwan di berbagai bidang kompetensi seperti Fisika, Farmasi, Kedokteran, Kimia Radiasi, Biologi Radiasi, Teknik Mesin dan Elektro, Instrumentasi Nuklir, dan Keselamatan Radiasi dalam melakukan pemahaman design teknologi, dan aplikasi teknologi BNCT di Indonesia dengan sukses dan endingnya dapat menyelamatkan penderita kanker dan menekan pembiayaan obat kanker yang sebagai penyedot BPJS urutan ke 3 setelah hemodialisis dan penyakit jantung. Akhir kata, kedaulatan, kemandirian dan kepribadian dalam budaya perlu terus ditingkatkan. Salah satu bukti menuju Kemandirian dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diantaranya adalah hasil penelitian sementara dari kerjasama

Konsorsium dibidang Penelitian, Pengembangan dan Pemanfaatan Iptek Boron Neutron Capture Cancer Therapy, telah dibangun selama 3 tahun, melibatkan berbagai institusi baik pemerintah maupun dunia usaha dan Swasta, diantaranya Kimia Farma, BATAN, Pemprov Kalimantan Barat serta berbagai Universitas antara lain UGM, UKSW, UNY, ITY, Unsoed dan lain-lain. Kerjasama dan keberpihakan pemerintah masih sangat diperlukan dalam mendapatkan ruang dan iklim kondusif serta meningkatkan kohesi sosial dengan berbagai pihak dalam rangka mewujudkan hasil akhir dari penelitian ini. Insha Allah *) Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono Staf Ahli Menteri Bidang Relevansi dan Produktivitas, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia Source :ristekdikti.go.id