EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI menurut Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa: Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta menurut pendapat siswa berada pada kategori cukup baik, dengan

EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015

1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif;

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. A. Latar Belakang Masalah.

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR DI KOTA SALATIGA TAHUN 2011/2012. Donald Samuel Slamet Santosa

BAB I PENDAHULUAN. mojosari, masalah yang di hadapi oleh SMK NASIONAL saat ini adalah para

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Adapun pengertian pendidikan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003: melimpah, Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki potensi-potensi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penggunaan model evaluasi CIPP (context, input, process dan product)

INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Oleh : Slamet Sugiono, Arif Susanto, prodi teknik otomotif, FKIP, universitas muhamadyah purworejo

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENGACU KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI):

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI

ABSTRAK. Kata Kunci: pemilihan kompetensi keahlian akuntansi, persepsi peluang kerja, dukungan orang tua ISSN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif (evaluation research) berdasarkan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

Instrumen EVALUASI PROGRAM Bimbingan dan Konseling

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. budaya kehidupan. Perkembangan pendidikan yang seharusnya terjadi tidak lepas

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CIPP PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BADUNG

Analisis Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Prestasi Belajar pada Program LSP di SMK X SIDOARJO

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TAHUN AJARAN 2012/2013 PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan sebagai bagian dari sub sistem

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas

1. Pendahuluan Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB V SIMPULAN. Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian evaluasi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik.

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. secara Nasional di setiap satuan pendidikan, diarahkan pada upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian

KKNI sebagai TRANSLATION DEVICE

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

Evaluasi Implementasi Program Pendidikan Kesetaraan Paket B di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Kautsar Kota Mataram

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek penelitian penulis ialah SMK PGRI 3 Cimahi, yakni Sejarah Singkat SMK PGRI 3 Cimahi

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi serta impian di masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini akan menggunakan metode atau pendekatan evaluasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. berkembang menjadi Rumah Sakit Lee Seng Ie. Pada tanggal 1 Juni 1965 nama

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

Studi Evaluasi Efektivitas Pelayanan AdministrasiAkademik dilingkungan Fakultas Teknik Kejuruan Undiksha

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT DI TAMAN KANAK-KANAK SE- KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

Oleh Didik Rinan Sumekto, S.Pd., M.Pd.

A. Tujuan dan Manfaat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut membahas mengenai latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Transkripsi:

37 EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Suharto SMK SWADAYA TEMANGGUNG Email: Suharto111@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran yang meliputi: 1) konteks, 2) input, 3) proses dan 4) produk. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swadaya Temanggung. Populasi sekaligus sampel adalah kepala sekolah, ketua tata usaha, guru produktif administrasi perkantoran, dan siswa, sebanyak 50 responden. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi model CIPP dengan penelitian deskriptif kuantitatif tentang evaluasi program uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran. Metode pengolahan data adalah Statistik diskriptif. Sumber data diperoleh dari kuesioner untuk kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran dan angket terbuka. Alat pengumpulan data adalah angket tertutup dan angket terbuka. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut; 1) Evaluasi konteks kategori baik dengan memperoleh rata-rata nilai akhir 95,38 %, 2) Evaluasi input dalam kategori baik karena telah memperoleh rata-rata nilai akhir 94,90%, 3) Evaluasi Proses dalam kategori baik, dengan rata-rata nilai akhir 91,05%, 4) Evaluasi produk dalam kategori baik dengan rata-rata nilai 84,50%. Dan secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran telah dalam kategori baik, kerena telah memperoleh nilai akhir rata-rata 91,462%. Pelaksanaan kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran masih perlu ditingkatkan lebih maksimal lagi walaupun secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik dan telah memperoleh klasifikasi nilai A. Hal ini mengandung implikasi bahwa peran panitia dalam mengatur kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran hendaknya melaksanakan serangkaian kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran sesuai dengan program dan jadwal uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran yang telah ditetapkan. Panitia hendaknya menggunakan software dalam pengolahan data sehingga dapat mengurangi kendala yang timbul. Kata kunci: Kegiatan Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran.

38 1. PENDAHULUAN Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no.18 tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi. Rencana kerja pada bab III pasal 14 meliputi, 1) Sertifikat Kompetensi diberikan kepada lulusan yang lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundangundangan; 2) Sertifikat Kompetensi dapat diterbitkan oleh perguruan tinggi yang pelaksanaan uji kompetensinya bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi. Panitia uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Swadaya Temanggung yang beralamatkan di Jalan gilingsari No 2 Temanggung berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui program keahlian masing-masing. Adapun untuk kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran saat ini semakin berkualitas karena adanya tempat uji sertifikasi kompetensi keahlian yang baru-baru ini memperoleh kualifikasi A dengan sertifikat nomor: ADM.TUK.A.009.01.2015 oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Administrasi Profesional dan Sekretaris Indonesia (LSP-APSI), dan Surat Keputusan Lembaga Sertifikasi Profesi Administrasi Profesional dan Sekretaris Indonesia (LSP-APSI) nomor : 009/SK-TUK/DPP-I/2015 tentang Akreditasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Bidang Perkantoran SMK Swadaya Temanggung. Pelaksanaan kegiatan persiapan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran, diawali dengan pencitraan sekolah. Pencitraan dalam hal ini dilaksanakan oleh peran panitia pada awal mulai akan diadakannya tempat uji kompetensi, meskipun belum berfungsi secara optimal. Hal tersebut disebabkan karena berbagai faktor, yaitu panitia yang mempunyai fungsi ganda seperti merangkap sebagai guru mata pelajaran sekaligus sebagai panitia uji pelaksanaan tempat uji kompetensi, sehingga dalam melaksanakan peran panitia menjadi tidak terfokus. Peran panitia dalam pencitraan berkaitan dengan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran seringkali tidak fokus karena peran ganda tersebut. Dan fenomena yang terjadi adalah serangkaian kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran dilakukan oleh sebagian panitia, mulai dari proses awal sampai dengan pelaksanaan selesai ujian sertifikasi kompetensi keahlian. SMK Swadaya Temanggung merupakan salah satu sekolah swasta di Temanggung sehingga dalam kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran panitia harus mempunyai komitmen yang tinggi. Jumlah siswa yang kemarin ikut uji sertifikasi kompetensi masih sedikit. Dengan adanya tempat uji sertifikasi yang baru ini, harapannya kedepan semakin bertambah banyak siswa yang ikut daftar untuk mengikuti uji

39 sertifikasi kompetensi. Sehingga kelak keterampilan dan pengetahuan di dunia kerja akan bisa dirasakan manfaatnya. Tempat Uji Sertifikasi (TUK) Tempat Uji Kompetensi (TUK) atau Assessment Centre adalah tempat kerja atau simulasi tempat kerja yang baik untuk menyelenggarakan uji kompetensi atau asesmen oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Tempat kerja yang baik adalah tempat kerja yang telah menerapkan praktek kerja yang baik (Good Practices), seperti Good Mining Practices bagi pertambangan, Good Laboratory Practices untuk laboratorium, Good Spa Practices untuk Spa, Good Manufacturing Practices bagi industry pangan, Good Farming Practices untuk pertanian, Good Aquaculture Practices untuk perikanan budidaya, Good Catering Practices untuk catering, Good Office Management Practices untuk Administrasi Perkantoran dan lain-lain. Uji kompetensi adalah proses pengujian dan penilaian yang dilakukan oleh penguji uji kompetensi untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi hasil belajar peserta didik kursus dan satuan pendidikan nonformal lainnya, serta warga masyarakat yang belajar mandiri pada suatu jenis dan tingkat pendidikan tertentu. Uji kompetensi bagi peserta didik kursus dan warga masyarakat ini di dasarkan atas; 1) UU No 20 tahun 2003, pasal 61 ayat 3; Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi, 2) PP no 19 tahun 2005, pasal 89 ayat 5; Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi mandiri yang dibentuk oleh organisasi profesi yang diakui Pemerintah sebagai tanda bahwa peserta didik yang bersangkutan telah lulus uji kompetensi, dan 3) Permendikbud no 70 tahun 2008 tanggal 26 nopember 2008 tentang Uji Kompetensi Bagi Peserta Didik Kursus dan Warga Masyarakat. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no.18 tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi. Rencana kerja pada bab III pasal 14 meliputi, 1) Sertifikat Kompetensi diberikan kepada lulusan yang lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan peraturan perundangundangan; 2) Sertifikat Kompetensi dapat diterbitkan oleh perguruan tinggi yang pelaksanaan uji kompetensinya bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi. Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dilakukan oleh Sekolah

40 Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dibidangnya dan berkualitas. Sehingga siswa yang telah lulus dalam uji kompetensi diharapkan menjadi tenaga kerja yang berkompetensi dan mandiri dengan mengutamakan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan jurusannya. Lulusan siswa SMK siap kerja dan mandiri karena siswa SMK selain belajar di sekolah juga melakukan Praktik Kerja Industri (prakerin) dimana ilmu yang diterima diaplikasikan di dunia usaha dan dunia industri. Pelaksanaan uji kompetensi biasanya dilakukan oleh sekolah bekerjasama dengan lembaga sertifikasi profesi yang dibentuk dengan ditandai dengan surat keputusan kepala sekolah. Pelaksanaan uji kompetensi ini dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, pengumuman hasil, dan pengumuman kelulusan uji kompetensi. Jumlah pendaftar uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran tahun 2015 adalah 44 siswa. Sehingga berkaitan dengan sedikitnya siswa yang mengikuti uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Swadaya Temanggung mulai dari persiapan, pelaksanaan dan pelaporan penulis tertarik mengambil judul Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran. Bertolak dari latar belakang dan masalah maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: Mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah referensi yang berhubungan dengan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Swadaya Temanggung 2. Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi SMK Swadaya Temanggung sebagai bahan renungan dan kajian untuk selalu dapat berkembang. 2. METODE PENELITIAN Evaluasi Suharsimi Arikunto dalam Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan mengemukakan evaluasi berarti menilai tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu (Arikunto, 2013, hal 3). Salah satu model evaluasi yang paling banyak dikenal dan diterapkan adalah model CIPP (context, input, process, product). Menurut Arikunto (2014:45) menjelaskan model CIPP yaitu: Context evaluation: evaluasi terhadap konteks, input evaluation: evaluasi terhadap masukan, process evaluation: evaluasi terhadap proses, product evaluation: evaluasi terhadap hasil. CIPP adalah model evaluasi yang memandang progam yang dievaluasikan sebagai sebuah sistem. Dengan demikian, jika tim evaluator

41 sudah menentukan model CIPP sebagai model yang akan digunakan untuk mengevaluasi program yang ditugaskan maka mau tidak mau mereka harus menganalisis program tersebut berdasarkan komponenkomponennya. Evaluasi Konteks Evaluasi konteks adalah upaya menggambarkan dan merinci lingkungan, populasi dan sampel yang dilayani, target yang dikehendaki dan tujuan proyek. Konteks dalam kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Swadaya Temanggung meliputi visi, misi, tujuan sekolah dan program panitia yang berkaitan dengan tujuan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran. Evaluasi Input Tahap kedua dari model CIPP adalah evaluasi input/masukan. Maksud dari evalusi input/masukan adalah kemampuan panitia dan sekolah dalam menunjang kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk program pendidikan yang berkenaan dengan masukan. Pada dasarnya pertanyaan-pertanyaan yang berkenan dengan masukan mengarah pada pemecahan masalah yang mendorong diselenggarakannya program uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran. Evaluasi Proses Evaluasi proses dalam model CIPP menunjukan pada apa (what) kegiatan yang dilakukan dalam program, siapa (who) orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab pragram, kapan (when) kegiatan akan selesai. Dalam model CIPP, evaluasi proses diarahkan seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan sudah terlaksana sesuai dengan rencana atau belum. Pertanyaan-pertanyaan untuk proses antara lain sebagai berikut: (1) Apakah pelaksanaan program uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran sesuai dengan jadwal? (2) Apakah panitia yang terlibat dalam pelaksanaan program uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran sanggup menangani kegiatan selama program berlangsung? (3) Hambatan-hambatan apa saja yang dijumpai selama pelaksanaan program? Evaluasi Produk atau Hasil Evaluasi produk atau hasil diarahkan pada hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada masukan awal. Evaluasi produk merupakan tahap akhir dari serangkaian evaluasi program. Pertanyaanpertanyaan yang dapat diajukan, antara lain: (1) Apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan sudah tercapai? (2) Apakah hasil yang diperoleh sekolah

42 dalam pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran sudah sesuai yang diharapkan? Sehingga Evaluasi produk dalam kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran ini meliputi jumlah siswa yang mendaftar dan lulus uji, hasil nilai dan kepuasan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran yang meliputi kegiatan konteks, input, proses dan produk. Sumber data adalah kepala sekolah, ketua tata usaha, guru produktif, dan siswa sebanyak 50 responden, data tentang usulan dan kendala. (Kepala sekolah: 1, Kepala tata usaha: 1, guru produktif: 4, siswa : 44, jumlah total 50 responden). Teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket tertutup dan angket terbuka. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket tertutup untuk mendapatkan data pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran dan angket terbuka untuk mendapatkan data kendala dan usulan dalam uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran. Evaluasi pelaksanaan kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran dilakukan memakai analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan analisis indeks. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dekriftif mengenai responden penelitian khususnya mengenai variabel penelitian yang ada. Hal ini guna menggambarkan persepsi responden atas item-tem pertanyaan yang diajukan. (Ferdinand, 2006). Nilai Akhir = Jumlah Nilai x 100 %...(1) Total Nilai Maksimum Melalui angka indeks tersebut akan diketahui sejauh mana derajat persepsi responden atas variabel-variabel yang menjadi indikator dalam penelitian. Rentang jawaban dari pengisian dimensi pertanyaan setiap variabel yang diteliti, ditentukan dengan kriteria tiga kotak (Three-box Method). Melalui responden sejumlah 50 dan butir pertanyaan sejumlah 48, maka nilai indeks diperoleh dari rentang 48 sampai dengan 192 dengan perhitungan, yaitu: Nilai Tertinggi : 4 x 48 = 192 : 100 % Nilai Terendah : 1 x 48 = 48 : 25 % Rentang : 192 48 = 144/3 = 48, dalam persen 48/192x 100% = 25%

43 sehingga didapat nilai indeks : Tabel 1. Kategori NO RENTANG KATEGORI 1 25% - 50% Rendah 2 51% - 75% Sedang 3 76% - 100% Baik Sumber data: Ferdinand, 2006 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut peneliti kasus yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran adalah pemahaman uji sertifikasi kompetensi dan tempat uji sertifikasi yang kurang maksimal. Berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul maka peneliti akan meninjau ketercapaian pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Swadaya Temanggung yang dilihat secara keseluruhan kegiatan, komponen konteks, komponen input, komponen proses dan komponen produk. Profil Evaluasi CIPP Pengolahan data kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Swadaya Temanggung dengan jumlah 50 responden dan terdiri dari 48 butir soal. Butir soal sejumlah 48 dibagi menjadi 4 komponen yaitu konteks 4 butir, input 5 butir, proses 33 butir dan produk 6 butir. Diperoleh data sebagai berikut : Tabel 2. Profil CIPP No CIPP Nilai Kategori 1 Konteks 95,38% Baik 2 Input 94,90% Baik 3 Proses 91,05% Baik 4 Produk 84,50% Baik NA 91,462% Baik Berdasarkan jumlah responden 50 orang dan pertanyaan sejumlah 48 butir maka diperoleh data untuk komponen konteks sebesar 95,38% dengan kategori baik, input 94,90% dengan kategori baik, proses 91,05% dengan kategori baik dan produk 84,50% dengan kategori baik. Kegiatan yang mempunyai nilai tertinggi adalah pada komponen konteks sebesar

Rata-rata Nilai CIPP Surakarta, 19 September 2015 44 95,38% sedangkan kegiatan yang mengalami nilai terendah terdapat pada komponen produk dari keseluruhan evaluasi CIPP. Sehingga sekolah perlu mengevaluasi kembali seluruh kegiatan yang terdapat pada komponen output walupun nilai produk sebesar 84,50 % sudah merupakan kategori baik. Nilai total kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran sebesar 91,46% dengan kategori baik. Profil CIPP 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% 95,38% 94,90% 91,05% 84,50% Nilai Konteks Input Proses Produk Gambar 1 Profil CIPP CIPP Pada gambar profil CIPP nilai produk dan proses berada di bawah garis rata-rata. Komponen produk memperoleh nilai yang terendah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam komponen produk menurut responden kurang berhasil dibandingkan dengan nilai konteks, input maupun proses. Namun secara keseluruhan kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran berdasarkan data angket dengan nilai di atas berjalan dengan baik. Sehingga sekolah perlu memperhatikan produk dari kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran lebih maksimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan tentang evaluasi Kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Swadaya Temanggung dapat diambil kesimpulan bahwa: uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran secara keseluruhan memiliki kategori baik. 1) Berdasarkan aspek konteks visi, misi, tujuan sekolah dan tujuan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran, seluruh

45 warga sekolah mendukung kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran dengan memperoleh kategori baik. 2) Berdasarkan aspek input ditinjau dari sumber daya guru dan karyawan, pendanaan, sarpras dan daya dukung fasilitas kegiatan memperoleh kategori baik. 3) Berdasarkan aspek proses ditinjau dari persiapan, pelaksanaan dan pelaporan memperoleh dengan kategori baik. Namun panitia harus lebih bervariasi lagi dalam mengadakan kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian administrasi perkantoran 4) Berdasarkan aspek produk secara kuantitas 50 responden yang mengikuti uji sertifikasi kompetensi maka terpenuhi jumlah rombongan belajarnya, namun dari kualitas nilai masih perlu ditingkatkan. Panitia masih perlu meningkatkan kinerja sehingga kepuasan guru dan siswa terpenuhi secara maksimal. Kegiatan produk dalam hal ini memperoleh dengan kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Swadaya Temanggung masih perlu ditingkatkan kinerjanya agar lebih maksimal lagi walaupun secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik. Hal ini mengandung implikasi bahwa peran panitia dalam mengatur kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran hendaknya melaksanakan serangkaian kegiatan uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran sesuai dengan program dan jadwal uji sertifikasi kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran yang telah ditetapkan. Sebagai akhir dari penulisan ini, dengan mendasarkan pada penelitian yang dilakukan, maka peneliti ingin memberikan saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi civitas SMK Swadaya Temanggung, yaitu: 1. Komite Sekolah dan Jajaran TOP Management SMK Swadaya Temanggung. Hendaknya senantiasa memajukan keunggulan yang dimiliki, terlebih pada keunggulan yang tidak dimiliki oleh sekolah lain, karena hal ini dapat menarik minat masyarakat dan memenangkan persaingan, di samping juga terus melakukan berbagai promosi, baik dengan kegiatan langsung ataupun melalui media. 2. Panitia Pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran a. Dalam menyusun strategi dan program-program internal dan eksternal, hendaknya juga dilakukan manajemen yang rapi, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. b. Hendaknya kendala-kendala yang ada dapat diminimalisir agar tidak menjadi faktor gagalnya kegiatan Pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran.

46 c. Mengupayakan penggunaan software dalam pengolahan data calon siswa. Pengolahan data dimulai dari pemberkasan administrasi, pelaksanaan test, sampai dengan pengumuman uji sertifikasi. 3. Dinas Pendidikan Kabupaten Dinas pendidikan Kabupaten hendaknya selalu memberikan suport yang tinggi untuk sekolah swasta yang akan membangun sekolah itu semakin berkembang lebih maju. 4. Orang Tua Calon Siswa Agar lebih memahami bahwa SMK merupakan wadah pendidikan peserta didik untuk dipersiapkan menjadi tenaga kerja yang terampil, cekatan dan profesional. 5. Calon uji sertifikasi kompetensi a. Agar lebih memahami kembali tentang SMK dan prosedur dalam pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi sehingga ketika pelaksanaan ujian sertifikasi berjalan dengan baik dan sukses. b. Agar lebih memahami betapa pentingnya ketrampilan yang diperoleh dengan ditandai dengan sertifikat kelulusan uji sertifikasi di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Administrasi Perkantoran PINUS SMK Swadaya Temanggung. DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, no 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, no 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, no 14 tahun 2014 tentang tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Standar Profesi, Pedoman BNSP 201,202 Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Nomor: I/BNSP/V/2014 tentang Pedoman Persyaratan Tempat Uji Kompetensi Rosady, Ruslan, (2004), Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada.

47 SK Kepala SMK Swadaya Temanggung, nomor 7821.A/I.03.05.SMK.S/LL/2014 tentang Penunjukkan Tempat Uji Kompetensi (TUK) AP PINUS Bidang Administrasi Perkantoran. SK Kepala SMK Swadaya Temanggung, nomor 7797/I.03.05.SMK.S/LL/2014 tentang Panitia Penyelenggara Tempat Uji Kompetensi (TUK) AP PINUS Bidang Administrasi Perkantoran. Surat Keputusan Lembaga Sertifikasi Profesi Administrasi Profesional dan Sekretaris Indonesia (LSP-APSI) sertifikat nomor: ADM.TUK.A.009.01.2015 tentang kualifikasi Tempat Uji Kompetensi Surat Keputusan Lembaga Sertifikasi Profesi Administrasi Profesional dan Sekretaris Indonesia (LSP-APSI) nomor : 009/SK-TUK/DPP-I/2015 tentang Akreditasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Bidang Perkantoran SMK Swadaya Temanggung. Sugiyono, (2007), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitati, dan R &, Bandung: Alfabeta, cet. 3. Suharsimi Ari Kunto dan Lia Yuliana, (2008), Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media bekerjasma dengan Faklutas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Suharsimi Ari Kunto, (2013), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara. Suharsimi Ari Kunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, (2014), Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara. Suharto, (2014), Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru, Program Studi S2 Magister Manjemen, UTY. Undang-undang No. 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional.