Studi Evaluasi Efektivitas Pelayanan AdministrasiAkademik dilingkungan Fakultas Teknik Kejuruan Undiksha

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Studi Evaluasi Efektivitas Pelayanan AdministrasiAkademik dilingkungan Fakultas Teknik Kejuruan Undiksha"

Transkripsi

1 Studi Evaluasi Efektivitas Pelayanan AdministrasiAkademik dilingkungan Fakultas Teknik Kejuruan Undiksha I Nyoman Pasek Nugraha 1*, Kadek Rihendra Dantes 2, Dewi Arum Widhiyanti 3 Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja 1* Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia 2 Bimbingan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia 3 paseknugraha@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh : (1). Deskripsi tentang efektivitas pelaksanaan pelayanan administrasi akademik di Fakultas Teknik Kejuruan, ditinjau dari contect, (2). Deskripsi tentang efektivitas pelaksanaan pelayanan administrasi akademik di Fakultas Teknik Kejuruan, ditinjau dari input, (3). Deskripsi tentang efektivitas pelaksanaan pelayanan administrasi akademik di Fakultas Teknik Kejuruan, ditinjau dari process, (4).Deskripsi tentang efektivitas pelaksanaan pelayanan administrasi akademik di Fakultas Teknik Kejuruan, ditinjau dari product. Pendekatan Penelitian menggunakan model evaluasi CIPP, dengan masing-masing variable di ukur dengan instrument berupa kuesioner. Variable contect diukur dengan instrument berupa kuesioner contect, variable input diukur dengan instrument berupa kuesioner input, variable process diukur dengan observasi process, variable product diukur dengan data berupa dokumen indeks prestasi dan lama masa studi. Sampel penelitian adalah seluruh civitas akademik di Fakultas Teknik dan Kejuruan yang diambil dengan menggunakan Teknik multi stage random sampling.teknik analisis data dengan mentransformasi z-skor ke t-skor. Kata kunci: Efektivitas, layanan, administrasi akademik, fakultas teknik kejuruan, CIPP. 1. Pendahuluan Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu.dengan demikian lembaga pendidikan harus mampu meningkatkan kandungan pengetahuan pada setiap produknya. Lebih lanjut untuk berkembang lembaga pendidikan harus responsive terhadap perubahan dan tutuntutan stakeholdernya. Lembaga perguruan tinggi yang memiliki input dan menjalankan proses belajar mengajar yang memadai akan mampu memberikan kualitas belajar mengajar yang sesuai dengan tuntutan mahasiswa, dengan menghasilkan SDM yang berkualitas. Dalam rangka memberikan pelayanan yang berkualitas suatu institusi pendidikan secara continue harus mengadakan pembinaan kelembagaan. Langkah ini penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas pelayanan dari waktu ke waktu dalam lembaga tersebut. Dengan demikian perlu dilakukan evaluasi pada setiap layanan yang deberikan lembaga/institusi berdasarkan tingkat kepuasan yang diterima oleh pengguna jasa layanan dalam hal ini adalah mahasiswa/i yang terus berubah seiring dengan proses studi yang dilakukan mahasiswa tersebut. Dengan demikian dalam upaya melihat efektifitas pelayanan administrasi akademik di lingkungan Fakultas Teknik Kejuruan Undiksha, maka dianggap perlu untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dalam rangka berkontribusi untuk kemajuan lembaga/institusi di kemudian hari khususnya fakultas Teknik kejuruan. Pada dasarnya peningkatan kualitas layanan akademik dititikberatkan pada lembaga/institusi. Dalam hal ini fakultas merupakan basis peningkatan kualitas, karena fakultas berfungsi sebagai unit yang mengembangkan kurikulum, silabus, strategi pembelajaran, dan sistem penilaian dalam konteks mikro di Undiksha. Fakultas dalam hal ini yang terdiri dari beberapa jurusan merupakan suatu sistem yang akan menghasilkan output yang baik, jika input dan prosesnya berjalan dengan baik. Dengan demikian jurusan sebagai sistem di fakultas memiliki input, proses dan output yang merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi. Maka dari itu, apabila terjadi sebuah perubahan pada sutu komponen tersebut dengan otomatis akan mengakibatkan perubahan pada komponen lainnya. Efektivitas pelayanan akademik merupakan suatu upaya yang harus diwujudkan oleh semua elemen pendidikan. Banyak komponen 525

2 yang dapat membantu untuk mewujudkan proses pelayanan akademik yang efektif diantaranya tingkat profisional pengajar, kinerja pengajar, kurikulum, sarana prasarana, dan lain-lain. Fakultas sebagai sebuah sistem tersusun dari komponen context, input, proses, output, dan outcome. Konteks berpengaruh pada input, input berpengaruh pada proses, proses berpengaruh pada output serta berpengaruh juga pada outcome. Sehingga untuk mendukung efektifitas pelayanan akademik diperlukan dukungan sub-sub sistem yang secara sinergis saling mendukung. Dimana komponen berupa sub sistem harus saling terkait secara sistematis satu dengan lain, yaitu context, input, proses, output, dan outcome. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Layanan Administrasi Akademik Kualitas pelayanan akan dipengaruhi oleh beberapa factor baik dari sisi internal yaitu lembaga/pergruan tinggi maupun eksternal yaitu mahasiswa. Faktor internal tersebut antara lain sumber daya manusia dari sisi dosen dan pegawai. Kualitas layanan internal akan mendorong terwujudnya kepuasa mahasiswa dalam menjalankan studinya dan akan berimbas pada keberhasilan mahasiswa untuk mendapatkan indeks prestasi yang baik dan keberhasilan dalam ketepatan waktu studinya. Ada pemahaman untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan antara lain; (1). Bagaimana pengguna jasa mengevaluasi kualitas suatu pelayanan, (2). Apakah evaluasi dilakukan secara langsung atau mengevaluasinya pada tiap sisi layanan, (3). Faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas layanan, (4). Sejauh mana pemahaman pengguna jasa mengenai jasa yang mereka konsumsi yang pada dasarnya mengacu pada kualitas layanan apa yang diberikan. Dalam hal ini jasa yang dikonsumsi adalah layana administrasi akademik. Sedangkan aspek fungsional memberikan perhatian bagaimana pelayanan itu diberikan. 2.2 Model CIPP Model evaluasi CIPP yang dikemukakan oleh Stufflebeam & Shinkfield (1985) adalah sebuah pendekatan evaluasi yang berorientasi pada pengambil keputusan (a decision oriented evaluation approach structured) untuk memberikan bantuan kepada administrator atau leader pengambil keputusan. Stufflebeam mengemukakan bahwa hasil evaluasi akan memberikan alternatif pemecahan masalah bagi para pengambil keputusan. Model evaluasi CIPP ini terdiri dari 4 huruf yang diuraikan sebagai berikut: a. Contect evaluation to serve planning decision. Seorang evaluator harus cermat dan tajam memahami konteks evaluasi yang berkaitan dengan merencanakan keputusan, mengidentifikasi kebutuhan, dan merumuskan tujuan program. b. Input Evaluation structuring decision. Segala sesuatu yang berpengaruh terhadap proses pelaksanaan evaluasi harus disiapkan dengan benar. c. Process evaluation to serve implementing decision. Pada evaluasi proses ini berkaitan dengan implementasi suatu program. d. Product evaluation to serve recycling decision. Evaluasi hasil digunakan untuk menentukan keputusan apa yang akan dikerjakan berikutnya. Dari hasil evaluasi pelaksanaan program yang dikaji dengan model evaluasi program CIPP maka akan terdapat bentuk keefektifan pelaksanaan pelayanan administrasi akademik yang akan diteliti, diantaranya sangat efektif, cukup efektif, kurang efektif, dan tidak efektif. Berkaitan dengan hal tersebut maka untuk menentukan keefektifan pelaksanaan pelayanan administrasi akademik di Fakultas Teknik Kejuruan perlu adanya prototype atau model kategorisasi dari pelaku layanan. Dengan mengadopsi prototype Glickman untuk mengetahui keefektivan pelaksanaan program layanan administrasi akademik maka variable-variebel yang mempengaruhi di masukkan dalam fungsi contact, input, process, dan product. Penentuan nialai dari masing-masing variable (+) untk kategori tinggi, dan (-) untuk kategori rendah. Sehingga dengan demikian dibawah ini ditunjukkan kategori prototype pelaksanaan program layanan akademik di Fakultas Teknik Kejuruan sebagai berikut: Tabel 1: Kategori prototype Model Evaluasi CIPP Kwadran II Kwadran I Cukup Efektif Kwadran IV Sangat Efektif Kwadran III

3 Tidak Efektif Kurang Efektif Menurut Stufflebeam (1986) evaluasi menggunakan model CIPP (contex, input, prosses, product) dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam empat macam keputusan yaitu : 1. Perencanaan, yang berpengaruh terhadap pemilihan tujuan dan sasaran kegiatan. 2. Strukturisasi, yang menentukan strategi optimal dan rancang bangun prosedur dalam pencapaian tujuan. 3. Implementasi, yang menyediakan alat untuk pelaksanaan program yang telah ada. 4. Daur ulang, menentukan apakah suatu kegiatan perlu dilanjutkan/diubah /dihentikan. Hasil dari evaluasi konteks mengarah kepada suatu keputusan apakah melakukan perubahan dalam sistem institusi tersebut. Jika keputusan mengarah pada tidak diperlukannya perubahan, maka pelaksanaan program akan dilanjutkan seperti biasa. Akan tetapi apabila keputusan perubahan yang diambil, maka staf institusi mulai mengklarifikasi masalah yang akan dipecahkan dan memformulasikan tujuan yang akan dicapai nantinya. Selanjutnya, staf tersebut mempertimbangkan apakah strategi pemecahan masalah yang ada sesuai dan bisa digunakan untuk memecahkan masalah atau tidak. Jika ya, maka mereka akan menggunakan-nya.jika strategi pemecahan masalah yang ada tidak sesuai, maka staf akan melakukan evaluasi masukan (input evaluation). Evaluasi semacam ini bertujuan untuk mencari literatur yang relevan, mencari staf/personil di institusi lainnya yang pernah menangani permasalahan serupa, dan mungkin saja melibatkan ahli di luar institusi. Selanjutnya dibentuk tim untuk mencari strategi pemecahan masalah yang ada. Strategi pemecahan masalah yang sudah diformulasikan selanjutnya diuji dengan kriteria seperti kesesuaian dengan kebutuhan yang diidentifikasi, permasalahan yang ada, dan tujuan yang diinginkan; kajian teoretis, serta kelayakannya. Hasil dari evaluasi input digunakan untuk memutuskan apakah strategi solusi yang cocok sudah ditemukan atau belum. Jika tidak, staf mempertimbangkan kembali apakah perubahan yang diinginkan penting untuk dilakukan, dan jika ya, maka staf kembali memikirkan strategi pemecahan masalahnya. Jika strategi pemecahan masalahnya sudah ditemukan, maka staf memutuskan apakah strategi pemecahan masalah tersebut bisa langsung dipakai tanpa harus mengujinya terlebih dahulu. Jika strategi tersebut terbukti efektif, maka staf langsung dapat merubah sistem yang ada. Namun, apabila staf memutuskan untuk mengujinya terlebih dahulu, maka perhatian mereka tertuju kepada menguji-cobakan strategi tersebut. Mereka selanjutnya melakukan evaluasi proses dan evaluasi hasil terhadap pelaksanaan strategi tersebut dalam kurun waktu tertentu sampai akhirnya strategi tersebut siap untuk digunakan. Pada suatu waktu, apabila strategi yang dikembangkan tersebut terbukti tidak efektif atau tidak efisien, maka pimpinan institusi bisa langsung menghentikan (abort) pelaksanaan strategi tersebut. Dalam bagan di atas, seperti ditunjukkan pada bagian pojok kanan bawah terlihat bahwa walaupun strategi/ project telah berhasil pimpinan institusi dalam pengamatannya mengetahui bahwa kondisi di institusi tersebut telah berubah dan perubahan yang sebelumnya diinginkan tidak diperlukan lagi, maka pimpinan lembaga bisa menghentikan pelaksanaan strategi/ project tersebut. 3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yeng berorientasi pada analisis berdasarkan pendekatan evaluasi program yang berorientasi pada menajemen yaitu suatu gambaran yang menunjukan prosedur dan proses pelaksanaan program. Selain itu, dalam penelitian ini dianalisis efektivitas program dengan menganalisis variabelvariabel dalam model CIPP (context, input process, and product) yang dikonfirmasi dengan target sasaran yang merupakan ukuran efektivitas program. Program dikatakan efektif bila target dapat dicapai atau bahkan dilampaui. Sebaliknya, bila target tidak tercapai, maka program dikatakan tidak efektif. 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah civitas akademik di lingkungan Fakultas Teknik Kejuruan Undiksha. Teknik Pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling dengan teknik undian. 527

4 3.2 Prototype Penelitian Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mendeskripsikan efektifitas pelayanan akademik di Fakultas Teknik Kejuruan. Sifat penelitian ini adalah penelitian evaluatif atau studi evaluatif terhadap pelaksanaan pelayanan akademik, dimana studi evaluatif yang dimaksud adalah studi untuk menentukan kebijakan dengan pertimbangan nilai-nilai positif, keuntungan pelayanan yang dilakukan dengan teknik tertentu. 3.3 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode : 1. Angket ( kuesioner ) Angket ( kuesioner ) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responen dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk menjaring data mengenai efektifitas pelaksanaan pelayanan akademik yang ditinjau dari komponen CIPP dengan menggunakan instrument yang berupa pedoman angket (kuesioner). 2. Dokumentasi Metode dokumentasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan dokumen resmi internal Fakultas Teknik Kejuruan yang dapat berupa data data profil fakultas dan dokumen dokumen lain yang mendukung. Dokumen berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat yang digunakan dalam lingkungan sendiri. 3. Wawancara Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk kebenaran sebuah pernyataan dengan menanyakan secara langsung kepada civitas akademik di linglkungan Fakultas Teknik Kejuruan. Tahapan tahapan wawancara meliputi : 1) Menentukan siapa yang diwawancarai, 2) Mempersiapkan wawancara, 3) Melakukan wawancara dan memelihara agar wawancara produktif dan 4) Menghentikan wawancara dan memperoleh rangkuman hasil wawancara. 3.4 Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif deskriptif.dalam penelitian ini menganalisis efektifitas pelayanan administrasi akademik dengan menganalisis peran masing-masing faktor sesuai dengan model CIPP (Contect, Input, process, product), sehingga analisis dan pengolahan data yang digunakan mengacu pada teknik data penelitian sejenis. 4. Pembahasan Hasil pertama, dapat diverifikasi dari hasil perhitungan analisis data. Setelah data mentah variabel konteks ditransformasikan ke dalam T-Skor dapat diikthisarkan dalam Tabel 4.61berikut. Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Konteks Keterangan f + f - Hasil Konteks Positif Berdasarkan Tabel 4.1 di atas tampak bahwa pada variabel konteks, (+) = 46 > (-) = 40, sehingga menghasilkan + (efektif). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pada variabel kontekspelaksanaan layanan administrasi akademik di lingkungan Fakultas Teknik Kejuruan tergolong efektif. Ini berarti dukungan/partisipasi civitas akademik merespon positif terhadap layanan akademik yang diberikan.karena komponen-komponen visi, misi, tujuan, program akademik, lingkungan institusi/lembaga, Learning Outcome (LO) dijadikan tolok ukur pada pengukuran variabel konteks. kedua, dapat diverifikasi dari hasil perhitungan analisis data. Setelah data mentah variabel input ditransformasikan ke dalam T-Skor dapat diikthisarkan dalam Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Input Hasi Keterangan f + f - l Input Positif Berdasarkan Tabel 4.11 di atas tampak bahwa pada variabel input, (+) = 49> (-) = 37, sehingga menghasilkan + (efektif). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pada variabel input pelaksanaan layanan administrasi akademik di lingkungan Fakultas Teknik Kejuruan tergolong efektif. Ini berarti dimensi Sumber daya manusia (Pegawai), Sumber daya manusia (Dosen), Kesesuaian fasilitas fisik institusi/lembaga, Kelengkapan fasilitas fisik, kelengkapan panduan studi, kelengkapan naskah kurikulum telah mendukung efiktivitas pelaksanaan layanan akademik di Fakultas Teknik Kejuruan. Karena komponen-komponen ini 528

5 dijadikan tolak ukur pada pengukuran variabel input. ketiga, dapat diverifikasi dari hasil perhitungan analisis data. Setelah data mentah variabel proses ditransformasikan ke dalam T-Skor dapat diikthisarkan dalam Tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Proses f + f - Has il Keteranga n Proses Positif Berdasarkan Tabel 4.3 di atas tampak bahwa pada variabel proses (+) = 48> (-) = 38, sehingga menghasilkan + (efektif). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pada variabel proses layanan administrasi akademik di Fakultas Teknik Kejuruan tergolong efektif. Ini berarti dimensi Perencanaan studi mahasiswa melalui PA, Perencanaan perkuliahan, Kelengkapan jadwal perkuliahan, Kelengkapan jadwal kehadiran dosen, Kelengkapan absensi mahasiswa, kelengkapan naskah evaluasi, regulasi perencanaan KRS berbasis system informasi telah mendukung efiktivitas pelaksanaan layanan akademik di Fakultas Teknik Kejuruan. Karena komponen-komponen ini dijadikan tolak ukur pada pengukuran variabel input. keempat, dapat diverifikasi dari hasil perhitungan analisis data. Setelah data mentah variabel hasil ditransformasikan ke dalam T-Skor dapat diikthisarkan dalam Tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Hasil f + f - Has il Keteranga n Hasil Positif Berdasarkan Tabel 4.4 di atas tampak bahwa pada variabel hasil, (+) = 49> (-) = 37, sehingga menghasilkan + (efektif). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pada variabel hasil pelaksanaan pelayanan administrasi akademik di Fakultas Teknik Kejuruan tergolong efektif. Ini berarti keberhasilan mahasiswa dalam study (IPK), Keberhasilan mahasiswa dalam ketepatan studi sudah sesuai dengan target pencapaian yang diharapkan 5. Simpulan Pertama; dari hasil variabel konteks, (+) = 46 > (-) = 40, sehingga menghasilkan + (efektif). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada variabel kontekspelaksanaan layanan administrasi akademik di lingkungan Fakultas Teknik Kejuruan tergolong efektif. Ini berarti dukungan/partisipasi civitas akademik merespon positif terhadap layanan akademik yang diberikan.karena komponen-komponen visi, misi, tujuan, program akademik, lingkungan institusi/lembaga, Learning Outcome (LO) dijadikan tolok ukur pada pengukuran variabel konteks sudah tepat. Kedua; pelaksanaan layanan administrasi akademik di lingkungan Fakultas Teknik Kejuruan dengan variabel input, (+) = 49> (-) = 37, sehingga menghasilkan + (efektif). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada variabel input pelaksanaan layanan administrasi akademik di lingkungan Fakultas Teknik Kejuruan tergolong efektif. Ini berarti dimensi Sumber daya manusia (Pegawai), Sumber daya manusia (Dosen), Kesesuaian fasilitas fisik institusi/lembaga, Kelengkapan fasilitas fisik, kelengkapan panduan studi, kelengkapan naskah kurikulum telah mendukung efiktivitas pelaksanaan layanan akademik di Fakultas Teknik Kejuruan. Karena komponen-komponen ini dijadikan tolak ukur pada pengukuran variabel input. Ketiga; dengan variabel proses (+) = 48> (-) = 38, katagori menghasilkan + (efektif). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada variabel proses layanan administrasi akademik di Fakultas Teknik Kejuruan tergolong efektif. Ini berarti dimensi Perencanaan studi mahasiswa melalui PA, Perencanaan perkuliahan, Kelengkapan jadwal perkuliahan, Kelengkapan jadwal kehadiran dosen, Kelengkapan absensi mahasiswa, kelengkapan naskah evaluasi, regulasi perencanaan KRS berbasis system informasi telah mendukung efiktivitas pelaksanaan layanan akademik di Fakultas Teknik Kejuruan. Karena komponenkomponen ini dijadikan tolak ukur pada pengukuran variabel input. Keempat; dengan didapatkanvariabel hasil, (+) = 49> (-) = 37, sehingga menghasilkan + (efektif). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada variabel hasil pelaksanaan pelayanan administrasi akademik di Fakultas Teknik Kejuruan tergolong efektif. Ini berarti keberhasilan mahasiswa dalam 529

6 study (IPK), Keberhasilan mahasiswa dalam ketepatan studi sudah sesuai dengan target pencapaian yang diharapkan 6. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi ke-5. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010a. Dasar-dasarEvaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi b. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Atmadi, A. dkk Transformasi Pendidikan Memasuki Milenium Ketiga. Yogyakarta: Kanisius. Mechanism for Development. Washington, DC: The Palmer Press. Joni, T. Raka Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Surabaya: Karya Anda Naga,Dali S Pengantar Teori Skor pada Pengukuran Pendidikan. Jakarta. Gunadarma. Sudijono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, Sumadi Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Yogyakarta: Andi Cheng, Yin Che Ong School Effectiveness and School-Base Management A 530

STUDI EVALUASI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI STANDAR PROSES PADA SEKOLAH TUNAS DAUD DENPASAR

STUDI EVALUASI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI STANDAR PROSES PADA SEKOLAH TUNAS DAUD DENPASAR STUDI EVALUASI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI STANDAR PROSES PADA SEKOLAH TUNAS DAUD DENPASAR D Prasetya 1, Nym Dantes 2, Ni Kt Suarni 3 1,2 Program Studi Managemen

Lebih terperinci

A. Pengertian Evaluasi Program

A. Pengertian Evaluasi Program A. Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CIPP PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BADUNG

STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CIPP PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BADUNG STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CIPP PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BADUNG Ni Md Sriadnyani 1, I.B. Surya Manuaba 2, Md Putra 1, 2, 3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media BK Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh:

Lebih terperinci

Instrumen EVALUASI PROGRAM Bimbingan dan Konseling

Instrumen EVALUASI PROGRAM Bimbingan dan Konseling Instrumen EVALUASI PROGRAM dan Konseling A. Program Menurut Suharsimi (2005:290) evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan suatu

Lebih terperinci

1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif;

1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif; Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut Stufflebeam

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah

1. Pendahuluan Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON (TKB) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 SINGARAJA oleh I Ketut

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO.19 TAHUN 2005 DI SMK NEGERI 5 DENPASAR

STUDI EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO.19 TAHUN 2005 DI SMK NEGERI 5 DENPASAR STUDI EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO.19 TAHUN 2005 DI SMK NEGERI 5 DENPASAR Yuniarika Parwati 1, Md. Yudana 2, Kd. Rihendra Dantes 3 123

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR PADA EMPAT KOPERASI PENERIMA PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2014

EVALUASI PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR PADA EMPAT KOPERASI PENERIMA PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2014 EVALUASI PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR PADA EMPAT KOPERASI PENERIMA PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2014 I Ketut Adi Widiana Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 37 EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Suharto SMK SWADAYA TEMANGGUNG Email: Suharto111@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. empirik (ex- post facto) dengan pendekatan ex-post facto peneliti berhubungan

BAB III METODE PENELITIAN. empirik (ex- post facto) dengan pendekatan ex-post facto peneliti berhubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dilihat dari pendekatannya, penelitian ini menggunakan pendekatan empirik (ex- post facto) dengan pendekatan ex-post facto peneliti berhubungan dengan

Lebih terperinci

Ni Wayan Ary Rusitayanti, Nyoman Dantes, I Nyoman Natajaya

Ni Wayan Ary Rusitayanti, Nyoman Dantes, I Nyoman Natajaya STUDI EVALUASI EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (FPIPS) IKIP PGRI BALI TAHUN 2013 Ni Wayan Ary Rusitayanti, Nyoman Dantes,

Lebih terperinci

Oleh Didik Rinan Sumekto, S.Pd., M.Pd.

Oleh Didik Rinan Sumekto, S.Pd., M.Pd. EFEKTIFITAS SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERBANKANSYARIAHMELALUI PENERAPANEVALUASI EVALUASI MODEL CIPP Oleh Didik Rinan Sumekto, S.Pd., M.Pd. Dipresentasikan pada sesi Seminar tentang Perbankan Syariah

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali) ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali) TESIS Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,

UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.   1, 2, STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CONTEXT, INPUT, PROCESS, DAN PRODUCT (CIPP) PADASEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PINGGIRANKABUPATEN BADUNG Ni Luh Karnita Dewi 1, I B Surya Manuaba

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015 EVALUASI PROGRAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN JEMBRANA BALI I Komang Adi Palgunadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN

EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN 79 EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN Oleh: Ivani Mirasari 1 Dra. Gantina Komalasari, M.Psi. 2 Dra. Retty Filiani 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan menilai keberadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menurut Arikunto (2010: 203) adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Pemilihan metode ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL EVALUASI LAYANAN INFORMASI

CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL EVALUASI LAYANAN INFORMASI Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 342-347 Tersedia Online di http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk ISSN 2579-9908 CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL

Lebih terperinci

EVALUASI menurut Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa: Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang

EVALUASI menurut Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa: Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang EVALUASI menurut Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa: Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

EVALUASI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIKUM TATA BOGA PADA PROGRAM STUDI MANAJEMEN TATA BOGA DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI

EVALUASI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIKUM TATA BOGA PADA PROGRAM STUDI MANAJEMEN TATA BOGA DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI EVALUASI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIKUM TATA BOGA PADA PROGRAM STUDI MANAJEMEN TATA BOGA DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI I Made Purwa Dana Atmaja, A.A.I.N. Marhaeni, Nyoman Dantes

Lebih terperinci

Manajemen Sistem Informasi Administrasi Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan

Manajemen Sistem Informasi Administrasi Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan Manajemen Sistem Informasi Administrasi Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan Kadek Rai Suwena a,*, Lulup Endah Tripalupi b abuniversitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

Lebih terperinci

Teori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D

Teori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D Teori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D Evaluasi merupakan alat dari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, maupun percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk,mendapatkan fakta-fakta dalam upaya mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti. Di dalam penelitian dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti. Di dalam penelitian dikenal BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan, dengan kata lain metode penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. A. Latar Belakang Masalah.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. A. Latar Belakang Masalah. DAFTAR ISI PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK.... i KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. ii iii DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. x xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia menuju ke kehidupan yang lebih baik. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan yang melingkupi prosedur dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara kerja yang akan ditempuh dalam melaksanakan penelitian guna tercapai suatu tujuan penelitian. Pernyataan ini relevan dengan

Lebih terperinci

Oleh : Ninik Indahwati. Kata Kunci : Program Pengajaran, Pengembangan Program Pengajaran.

Oleh : Ninik Indahwati. Kata Kunci : Program Pengajaran, Pengembangan Program Pengajaran. EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH KEILMUWAN DAN KETERAMPILAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG Oleh : Ninik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sampai menyusun laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pemerintah maupun 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Dewasa ini berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat. Upaya-upaya tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dengan semakin maju ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dengan semakin maju ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta kemajuan Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Dengan semakin maju ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta kemajuan masyarakat, tantangan yang akan kita hadapi adalah bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berisikan atas kajian pustaka atau studi literatur dan kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian analitik-kuantitatif,

Lebih terperinci

CIPP (Context, Input, Process, Product) Oleh : Hasim Asngari NIM :

CIPP (Context, Input, Process, Product) Oleh : Hasim Asngari NIM : CIPP (Context, Input, Process, Product) Oleh : Hasim Asngari NIM : 2015082087 The CIPP Evaluasi Model ini dikembangkan oleh Daniel L. Stufflebeam pada tahun 1966, dan selanjutnya diperbarui sepanjang tahun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyediaan tenaga yang bermutu adalah produk dari proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk menghasilkan tenaga terdidik

Lebih terperinci

STUDI EVALUATIF EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI SMA NEGERI 2 KUTA

STUDI EVALUATIF EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI SMA NEGERI 2 KUTA STUDI EVALUATIF EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI SMA NEGERI 2 KUTA Kt. Suendi 1, Nym. Natajaya 2, Gd. Anggan S. 3 1,,2,3 Program Studi Managemen Pendidikan, Program Pascasarjana

Lebih terperinci

Evaluasi Program Penanggulangan HIV/AIDS Dengan Model CIPP Berbantuan Komputer

Evaluasi Program Penanggulangan HIV/AIDS Dengan Model CIPP Berbantuan Komputer Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Evaluasi Program Penanggulangan HIV/AIDS Dengan Model CIPP Berbantuan Komputer Dewa Gede Hendra Divayana Dosen Jurusan

Lebih terperinci

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik. 69 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis dan mempengaruhi birokrasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang 50 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 1. penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. adalah rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 1. penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu : 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu pengumpulan dan penyajian datanya dituangkan dalam kata-kata dan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu pengumpulan dan penyajian datanya dituangkan dalam kata-kata dan 72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu pengumpulan dan penyajian datanya dituangkan dalam kata-kata dan

Lebih terperinci

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA SISWA, KEBIASAAN BELAJAR, DAN NILAI UAN TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN TEORI PERMESINAN KELAS 1 SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA DAN SMK MUHAMADIYAH 3 YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian evaluasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian evaluasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian evaluasi. Menurut Arikunto (2010;36), penelitian evaluasi diterapkan pada objek-objek jika ingin mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bukan dalam bentuk angka. 1. efektivitas pembelajaran PAI. karyawan, jumlah sarana dan prasarana, dan hasil angket.

BAB III METODE PENELITIAN. bukan dalam bentuk angka. 1. efektivitas pembelajaran PAI. karyawan, jumlah sarana dan prasarana, dan hasil angket. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. a. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu 27 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu permasalahan sehingga dapat menemukan jawaban dari permasalahan tersebut dengan menggunakan cara yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan yang ada serta untuk membuktikan hipotesa yang penulis ajukan, diperlukan data yang akurat sehingga menghasilkan data yang signifikan sebagai jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Menurut Sumadi Suryabrata, variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai

Lebih terperinci

2016 STUDI EVALUATIF IMPLEMENTASI E-TRAINING DI PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL REGIONAL I BANDUNG

2016 STUDI EVALUATIF IMPLEMENTASI E-TRAINING DI PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL REGIONAL I BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan tonggak kekuatan suatu bangsa, bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki kualitas pendidikan yang bagus. Seiring berkembangnya zaman,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tumbihe. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan September sampai bulan November tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam rancangan penelitian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang dilaksanakan ditinjau dari segi tujuan dan sifatnya. Dilihat dari judul penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari, menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. mencari, menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 1 Metodologi penelitian adalah suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi. 1 Oleh

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Definisi Evaluasi Terdapat beberapa definisi tentang evaluasi berdasarkan para ahli, Menurut Ralph W.Tyler dalam (Wirawan 2012:80) mendefinisikan evaluasi sebagai process of determining

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang

Lebih terperinci

EVALUASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 158 WATALLIPU KECAMATAN DONRI-DONRI KABUPATEN SOPPENG

EVALUASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 158 WATALLIPU KECAMATAN DONRI-DONRI KABUPATEN SOPPENG Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 EVALUASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 158 WATALLIPU KECAMATAN DONRI-DONRI KABUPATEN SOPPENG Erni 1 Universitas Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian sangatlah berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam hal ini, penulis menggunakan pendekatan dan beberapa metode yang relevan untuk mendukung

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH POLA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ANDONG KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Manajemen Mutu Kehumasan

Lebih terperinci

EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG FERA SUSANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis

BAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis BAB III Metode Penelitian A. Pendekatan Penulisan skripsi ini menerapkan pendekatan kuantitatif. Pengertian penelitian kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis

Lebih terperinci

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5) BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dibahas beberapa hal pokok yang mencakup 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5) ruang lingkup penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah di SMA Negeri 0 Cipondoh Kota Tangerang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan perdagangan bebas asean (asean free trade area/afta) sejak tahun 2003 dan pasar bebas dunia tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang strategis dalam bidang pendidikan bahkan sumber daya pendidikan lain yang memadai seringkali kurang berarti apabila tidak didukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian evaluasi.model evaluasi yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian evaluasi.model evaluasi yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. RencanaPenelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian evaluasi.model evaluasi yang digunakan adalah CIPP (Context, Input, Process, Product) yang berguna melihat hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software,

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, dan brainware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis data dan pengujian hipotesis maka dapat diambil kesimpulan bahwa akreditasi sekolah berkontribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Metode penelitian adalah strategi umum yang dipakai di dalam mengumpulkan data yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan fungsi, guna mencapai tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan fungsi, guna mencapai tujuan pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi atau universitas adalah lembaga ilmiah, dan kampus adalah masyarakat ilmiah. Kedudukan perguruan tinggi baik sebagai lembaga ilmiah ataupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang meneliti kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Kaifan Nur Jannah 1 9

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Kaifan Nur Jannah 1 9 EVALUASI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 EVALUATION OF THE USED OF SCHOOL OPERATIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variable Menurut Sumadi Suryabrata variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh:

EVALUASI KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh: EVALUASI KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh: Diah Mustika Wardani, Herpratiwi, Sasmiati FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan ini digunakan karena peneliti akan mengukur hasil dari beberapa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif (evaluation research) berdasarkan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif (evaluation research) berdasarkan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Penelitian ini adalah penelitian evaluatif (evaluation research) berdasarkan model CIPP (Context, Input, Process, Product) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah kerja atau belajar untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah kerja atau belajar untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Menurut Koentjaraningrat, metode adalah cara atau jalan sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah kerja atau belajar untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menentukan kebijakan, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menentukan kebijakan, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variable Menurut Sumadi Suryabrata, variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai

Lebih terperinci