TOOLS FOR TALKING WHEN STAKES ARE HIGH

dokumen-dokumen yang mirip
Bergairah (Kerja) Lagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

Fari Handhina Kirana Rabu, 8 November 2017 DELEGATION

Dealing with Difficult People. Firda Agus+na

63 Perpustakaan Unika A. Skala Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efikasi Diri Akademik

Ph/WA: * * COACHING

BAB V KESIMPULAN. serta pembahasan hasil penelitian dengan judul: Analisis Kepatuhan. Penerapan Kewaspadaan Standar Pelayanan Kedokteran Gigi di RS

Positif Hadapi Kritik, Let's Move on!

COPING STRESS PADA WANITA YANG MENGALAMI KEMATIAN PASANGAN HIDUP. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya

LAMPIRAN A-1 SKALA KOMPETENSI INTERPERSONAL

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada intinya, guru adalah komponen penting yang menyelenggarakan

KEBAHAGIAAN KELUARGA DILIHAT DARI SUDUT KECERDASAN EMOSI, SOSIAL BAGI ANAK REMAJA. Nurmayani

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Skala 1. SS S TS STS 4 Bekerja keras adalah hal yang tidak penting. SS S TS STS 5

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut.

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

Penyesuaian Diri Menantu Perempuan Mean empirik: 49,67 SD Empirik: 6,026 SD: 6/5 x : 7,2312

KUESIONER ORIENTASI MASA DEPAN DALAM BIDANG PERNIKAHAN

Fitriati Endah Aryaning F

Dengan ini saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner terlampir sesuai dengan persepsi Bapak//Ibu/Saudara sekalian.

Kuisioner Kompetensi Kepribadian. Skor Diskripsi Selalu Seringkali Kadang-kadang Jarang Tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami kebutuhan para karyawannya agar karyawan. mampu memberikan feedback positif bagi perusahaan, Persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. lahir, menikah, dan meninggal. Pernikahan merupakan penyatuan dua jiwa

MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT. Kebutuhan Menjadi Bagian dari Organisasi Menghormati Diri Sendiri dan Orang Lain

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dicintai, dapat lebih memaknai kehidupannya dan memiliki perasaan. yang mengalami penderitaan dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

LAMPIRAN 1. Blue Print Kuisioner. Dukungan Sosial

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi

Abstraksi. Kata Kunci : Komunikasi, Pendampingan, KDRT

Lihat untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3

MENANGANI KELUHAN PELANGGAN

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA.

30 Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja dan Jawabannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari

1. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan

Mendengar Secara Aktif

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Kesiapan menikah hasil identifikasi dari jawaban contoh mampu mengidentifikasi tujuh dari delapan faktor kesiapan menikah, yaitu kesiapan emosi,

BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kaum perempuan di sektor publik. Tampak tidak ada sektor publik yang belum

Lampiran 1 Kuesioner Keahlian Ketua PENGANTAR

MENJADI PEMIMPIN BISNIS

BAB IV PENUTUP. Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS ESA UNGGUL. No. Resp:

BAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial kemasyarakatan (Fatimah, 2006, h. 188). Menurut Soebekti (dalam Sulastri, 2015, h. 132) perkawinan adalah

3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN

Determining Vital Behaviors to Boost Achievement

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

PEDOMAN PELAYANAN BAGIAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIM-RS) RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013 RS BAPTIS BATU JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO - BATU

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

PETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya.

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Skala 1. Skala Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat diri mereka berbeda dari orang lain. Tingkat lanjutan dari proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

Atribut. yang perlu dimiliki oleh Manager. ( b i s a d i i b a r a t k a n f i t u r p a d a h a n d p h o n e G r a c e S 1 a n a

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

SOENARJO-ALI MASCHAN MUSA (SALAM): Sebuah Desa yang Teratur

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu. Perilaku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak

02FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran

Inform Consent. Purnamandala Arie Pradipta Novita Natasya Calvindra L

Pesan CEO. Rekan kerja yang terhormat,

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar

BAB I PENDAHULUAN. Apakah ada hubungan antara perilaku asertif dan kontrol diri pada pegawai administrasi sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih

Kuesioner Iklim Keselamatan Kerja Nordic

BAB I PENDAHULUAN. masalah krisis yang berkepanjangan terutama dibidang ekonomi. Salah satu nya

BAB II LANDASAN TEORITIK

KODE ETIK APOTEKER INDONESIA DAN IMPLEMENTASI - JABARAN KODE ETIK

Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

KARAKTERISTIK INFORMAN

PANDUAN WAWANCARA. Analisis Kemampuan Perawat dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan

MANAJEMEN PRODUKTIVITAS

Transkripsi:

TOOLS FOR TALKING WHEN STAKES ARE HIGH

Apa yang membedakan an Ordinary dan a Great Manager?

Perbedaan Ordinary dan Great Manager Seorang ordinary Manager cenderung untuk menundanunda (procrastinate), purapura tidak tahu (side step), atau menutupi masalah utamanya (sugarcoat the real issues). Di saat semakin genting, lazimnya mereka angkat bicara namun sering merusak hubungan yang sudah ada. Seorang great Manager, dari awal akan senantiasa angkat bicara dan tepat sasaran, yang didasarkan dengan sikap yang menyatukan anggota tim (unifying), tenang (calming) dan saling menghargai (respectful)

Apa yang terjadi bila seorang Great Manager mengalami Crucial Conversations? 85% dari Inisiatif bisnis, proyek-proyek dan program-program penting GAGAL hanya karena seorang Manager tidak mampu angkat bicara. 90 % dari Manager melakukan tugas rutinnya, tetapi HANYA 17% yang mengalami bahwa pendapatnya DIDENGAR dan DIPAHAMI.

Dalam Crucial Conversations Apa yang dimaksud dengan Momen yang Krusial (Crucial Moments)?

Kontinum antara Sikap Diam (Silence) dan Sikap Keras (Violence) Ketika menghadapi suatu percakapan yang krusial, seringkali kita merasa harus memilih antara bersikap diam (silence) atau bersikap keras (violence). Kita berasumsi harus memilih antara mengemukakan pendapat dengan jujur ATAU menghormati lawan bicara. Kita tidak melihat ada pilihan untuk berdialog Jika sikap diam tidak membawa hasil, kita menjadi frustrasi. Bila kita sangat frustrasi, akhirnya kita berubah menjadi bersikap keras. SILENCE SAFETY POOL of SHARED MEANING SAFETY VIOLENCE

Bagaimana kita menangani Crucial Conversations? Ada 3 (tiga) pilihan yang bisa kita tempuh: Meninggalkan pembicaraan; Menghadapi dan menanganinya dengan tidak baik; Menghadapi dan menanganinya dengan baik.

Bila Crucial Conversations TIDAK ditangani dengan BAIK 95% karyawan enggan berbicara dengan rekan kerjanya atau kepada atasannya tentang hal yang mereka anggap tidak tepat Perusahaan kehilangan $1,500/hari atau kerja yang produktif, karena konflik yang terjadi Mengalami kegagalan kerjasama, produktivitas yang menurun dan anggaran yang terlampaui Terjadi infeksi mematikan bagi si pasien, karena para dokter tidak mau mendengarkan peringatan suster di RS untuk mengikuti prosedur sebelum operasi (cuci tangan, pake sarung tangan, masker). Masalahnya, para suster memilih berdiam diri saja.

Contoh-contoh Crucial Conversations Profesional: -Memberi feedback ke atasan tentang perilakunya -Memberi masukan kepada atasan yang melanggar kebijakan yang diciptakan -Bicara dengan anggota tim yang tidak memenuhi komitmen bersama -Bicara dengan rekan kerja yang menahan informasi penting untuk kebaikan -Bicara dengan teman kerja tentang kebersihan dirinya Pribadi: -Menyelesaikan urusan perceraian -Menghadapi remaja yang berontak -Mendiskusikan masalah hubungan intim dengan pasangan -Minta mertua untuk tidak ikut campur dengan urusan rumah tangga

MASALAH Kita semua mengalami kebuntuan atau tidak mendapatkan apa yang kita inginkan di berbagai macam area, dimulai dari hubungan pribadi yang gagal sampai ke tim yang tidak sehat, masalah biaya, kualitas, atau keselamatan di tempat kerja. SOLUSI Belajar untuk mengidentifikasi percakapan yang krusial (sangat penting) yang merupakan kunci kesuksesan dari sebuah organisasi, tim dan hubungan antar individu.

Manfaat menyelesaikan Crucial Conversations Bila kita dapat menyelesaikan percakapan krusial dengan efektif, kita dapat mencapai apa yang kita inginkan dan memperbaiki hubungan yang ada.

SEBELUM MULAI"DARI"DIRI"SENDIRI" Lepaskan Diri dari Kebuntuan Mulai dengan Hati Kuasai Cerita Saya MAKNA SAYA" MAKNA MEREKA" SAAT Nyatakan Langkah dengan STATE KUMPULAN MAKNA" l" BERSAMA" Eksplorasi"Langkah" Orang"Lain"" SETELAH MULAI"BERTINDAK" Siapa yang melakukan Apa, Kapan, dan Menindak-lanjuti

Kesimpulan Pada saat percakapan yang mengandung risiko tinggi (high stake), ada perbedaan opini (opposing opinions) dan emosi yang kuat (strong emotion), maka percakapan yang biasa dapat berubah menjadi krusial. Semakin krusial percakapan itu, lazimnya kita menjadi semakin enggan menanganinya. Mengapa enggan? Karena kita cenderung menghindari Crucial Conversations karena tidak bersedia menghadapi risiko yang tinggi Akibatnya: aspek kehidupan kita akan terkena imbasnya, misalnya karir, hubungan kemasyarakatan, hubungan pribadi hingga ke kesehatan Namun, bila kita menantang diri kita untuk mengatasi Crucial Conversations dengan baik, maka kita dapat membuat hidup menjadi lebih bermakna.

Informasi Lebih Lanjut Agustina Hadju tini@dunamis.co.id www.dunamis.co.id