BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem penjualan berbasis web sudah mulai terasa ramah di kalangan masyarakat berkembang saat ini. Hal ini dikarenakan internet sudah menjadi kebutuhan dari masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Selain dianggap karena jauh lebih memudahkan, bertransaksi jual beli melalui web juga dianggap lebih hemat biaya karena tidak membutuhkan banyak biaya untuk akomodasi. Barang yang dipasarkan melalui penjualan berbasis web juga bervariasi, mulai dari makanan, pakaian, jasa dan obat. Selain mendapatkan keuntungan dalam dunia jual beli, penjualan berbasis web juga mendukung adanya sosialisasi yang cukup tinggi antar pihak yang terlibat sehingga memungkinkan terjadinya jaringan komunikasi yang lebih luas. Setiap orang yang melakukan komunikasi dalam transaksi ini tidak akan dibatasi oleh jarak maupun waktu. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk membangun jaringan kerjasama yang biasa dikenal dengan multi level marketing. Selama ini MLM hanya dilakukan sebatas interaksi face to face, 6
di mana hal tersebut akan membatasi luasnya jaringan yang seharusnya dapat dibentuk. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Menghasilkan web sebagai sarana penjualan dan promosi. 1.2.2 Tujuan Khusus Menghasilkan sebuah web pemasaran sebagai sarana penjualan produk obat herbal dan sarana promosi pengenalan sistem MLM. 1.2.3 Rumusan Masalah Pengembangan dan pemanfaatan web sebagai sarana penjualan produk obat herbal yang didukung dengan promosi pengenalan sistem bisnis MLM yang dilakukan secara online. 1.3 Batasan Masalah Membuat promosi MLM menjadi lebih efektif dengan pemanfaatan web pemasaran obat herbal. 1.4 Manfaat Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan web penjualan ini antara lain : a. Memudahkan masyarakat untuk menemukan produk obat herbal secara online 7
b. Memudahkan produsen obat herbal untuk memasarkan produknya c. Membantu masyarakat yang ingin mengenal cara pengembangan bsinis MLM dengan lebih efektif melalui website yang sudah disediakan. 1.5 Metodologi Pelaksanaan a. Penentuan Masalah Pada tahap ini dilakukan diskusi antara pihak pengembang dan klien mengenai apa tujuan pembuatan situs web bagi klien dan apa saja keuntungan yang diperoleh klien dari pembuatan situs web tersebut. b. Analisa Kebutuhan Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan dan spesifikasi lengkap tentang isi, jenis skrip yang digunakan, menentukan web statis atau dinamis, penggunaan multimedia dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Pada tahap ini harus menerangkan sejelasjelasnya terhadap situs web yang akan dibangun. c. Perancangan Pada tahap ini kelompok web desainer dan kelompok web programmer berkolaborasi dalam menentukan rancangan situs web sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Kelompok web desainer membuat rancangan tampilan visual sedangkan web programer 8
menentukan rancangan program yang dibutuhkan dalam pembuatan fasilitas-fasilitas yang ada pada situs web d. Implementasi Pada tahap ini dilakukan proses implementasi terhadap seluruh situs web sesuai dengan tugas masingmasing kelompok. Pada tahap ini dilakukan proses uji coba masing-masing unit, sehingga dapat diketahui bagian mana yang masih harus diperbaiki. e. Integrasi Tahapan yang dilakukan penggabungan dari semua komponen penyusun situs web, sehingga menjadi situs web yang solid dan sesuai dengan spesifikasi yang ada. f. Uji coba sistem Pada tahap ini dilakukan proses uji coba terhadap system yang dibangun termasuk di dalamnya sistem navigasi, fasilitas situs web seperti buku tamu, counter, login pengguna dan fasilitas lainnya diuji kinerjanya, sehingga dapat diketahui bagian-bagian mana yang belum berfungsi dengan baik. g. Penempatan dan pemeliharaan situs web Pada tahap ini situs web siap untuk dipublikasikan di internet. Pada proses ini selain pemeliharaan hosting yang baik juga perlu diperhitungkan pemeliharaan si- 9
tus web tersebut. Seperti isinya perlu diganti atau diperbaiki yang pada dasarnya adalah menjadi tugas web administrator. 1.6 Jadwal Kegiatan Tabel 1 Jadwal Kegiatan TA Pengembangan Web Gambar 1.7 Jadwal Kegiatan TA Pengembangan Web 10