Kebijakan Dalam Pelaksanaan Dan Persiapan Uji Kompetensi Tahun 2013

dokumen-dokumen yang mirip

UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1

PEDOMAN UJI KOMPETENSI DRAFT- Jum at, 27 Mei 2011

UPAYA MENINGKATAN MUTU SDM PROMKES (Tantangan Kompetensi SDM Kes di era MEA )

Registrasi & Sertifikasi Tenaga Kesehatan MTKP DIY

URGENSI EXIT EXAM BAGI NAKES

SOSIALISASI PANDUAN REGISTRASI ONLINE (STR) BAGI TENAGA KESEHATAN BERBASIS WEB

Kebijakan STR Tenaga Kesmas oleh MTKI

Kebijakan Uji Kompetensi sebagai Bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kebijakan Implementasi Uji Kompetensi

PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI

REGISTRASI TENAGA KESEHATAN (PERMENKES NO. 161 TAHUN 2010)

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA REGISTRASI TENAGA KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERCEPATAN REGISTRASI NAKES MELALUI STR ONLINE OLEH : KETUA DEVISI REGISTRASI MTKP SULSEL

REGISTRASI / PERIZINAN TENAGA KESEHATAN MAJELIS TENAGA KESEHATAN PROV. SULAWESI SELATAN

Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) melalui Uji Kompetensi

LAPORAN AKUNTABILITAS

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN. Disajikan Pada : RAPAT 23 SEPTEMBER 2014

Uji Kompetensi SKM Indonesia

Kualitas SDM Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).

Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi

SISTEM PELAYANAN PERIZINAN TENAGA KESEHATAN. Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN Drg. Hj. USMA POLITA NASUTION, M. Kes

OVERVIEW SURAT TANDA REGISTRASI AHLI KESEHATAN MAYARAKAT. Sulistiono Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia

PERAN PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN RI. Jabatan Fungsional. Rumpun Kesehatan.

UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) DIKNAKES POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1796/MENKES/PER/VIII/2011 TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/233/KPTS/013/2008. MTKP JATIM dan SERTIFIKASI AHLI GIZI 24/08/2012. Oleh : ANDRIYANTO, SH, MKes.

Transisi epidemiologis

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

LOGO PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Pokok bahasan. Kesehatan

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sebagai penguatan Kedudukan dan peran tenaga Sanitarian Drs. SULISTIONO,SKM, M.Sc

INFORMASI PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) REGULER JALUR UJIAN TULIS POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2017/2018


KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM ALOKASI FORMASI ASN. Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E. M. Eng. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEGIATAN SEMINAR & LOKA KARYA UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN

MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA REGISTRASI STR ONLINE

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KREDENSIAL DAN KEWENANGAN KLINIS TENAGA KEFARMASIAN. Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm

MEKANISME REGISTRASI DAN RE- REGISTRASI TENAGA KESEHATAN

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR MANDIRI ALIH JENJANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016

P E N G U M U M A N NOMOR : KP.01.02/II/5789/2017. PENERIMAAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL (NON PNS) KONTRAK RSUP Dr. SARDJITO TAHUN 2017

RENCANA KEBUTUHAN DAN PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN TERKAIT UU NAKES. Oleh : Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) PERAWAT INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PEREKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Materi dan Metode Uji Portofolio

LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN PRODI

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

Konsil Kedokteran Indonesia ROADMAP. Menuju. Dashboard Informasi Kedokteran-Kesehatan Indonesia. Daryo Soemitro dr., Sp.BS Ketua Divisi Registrasi

MATERI RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN UJI KOMPETENSI JABFUNGKES. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 18 Oktober 2017

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG MAJELIS TENAGA KESEHATAN PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SUBSISTEM SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

SKPD Penanggungjawab : DINAS KESEHATAN DAERAH. PERSYARATAN sebagai lampiran :

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR UJIAN TULIS TAHUN AKADEMIK 2015/2016

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

Standard Operating Procedure. PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Novi Anggraeni, 2013

SURAT KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN PUSAT PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA Nomor:2284/SK/DPP-PERSAGI/XI/2014 T E N T A N G

SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN

TATA CARA PERMOHONAN DAN PENGELOLAAN SURAT TANDA REGISTRASI (STR) DI MTKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

Draft Tanggal 21 Maret 2011

Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana tercantum dalam pembukaan. Undang-Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap warganya dari

Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

I Made Kariasa, SKp.,MM.,Mkep.,Sp.KMB.,PG.Cert

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2013 NOMOR 1/IV/PB/2013

ALUR PENGAJUAN PERMOHONAN STR SEMENTARA. 1 2 KKI 3 Registrasi Pendidikan

Transkripsi:

Kebijakan Dalam Pelaksanaan Dan Persiapan Uji Kompetensi Tahun 2013 Drg. Oscar Primadi, MPH Kepala Pusat Standardisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Disampaikan pada : Pertemuan Koordinasi Pengelola Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan 2012

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN Agenda: MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT PENINGKATAN KUALITAS SDM Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Layanan Kesehatan yang Berkualitas (Perpres No. 7/2005)

PENGATURAN TENAGA KESEHATAN Jumlah Jenis Distribusi

4

Dasar Hukum Registrasi Nakes Permenkes 1796 tahun 2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan pengganti Permenkes 161 tahun 2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan Lulusan sebelum tahun 2012 diberikan STR langsung (pemutihan) Uji kompetensi dilaksanakan sebagai exit exam mulai tahun 2012 Draft Peraturan Bersama antara Kemendikbud dan Kemenkes : Pelaksanaan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan yang merupakan Exit Exam di institusi pendidikan tenaga kesehatan bagi lulusan baru. Pengembangan Materi Uji akan dilaksanakan bersama-sama oleh MTKI dan DIKTI (LPUK) Uji Kompetensi selambatlambatnya mulai tahun 2013 5

Pelaksanaan Registrasi Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki STR. Untuk memperoleh STR tenaga kesehatan harus memiliki sertifikat kompetensi Perpanjangan STR dilakukan melalui portofolio dengan mengumpulkan 25 satuan kredit profesi (SKP) dalam 5 tahun 6

ALUR REGISTRASI NAKES MELALUI UJI KOMPETENSI PASCA UJIAN TAHAP AKHIR PENDIDIKAN SERTIFIKAS I UJI KOMPETENSI (EXIT EXAM) REGISTRASI STR LISENSI SIP SIK

Uji Kompetensi suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi. 8

Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan Fungsi : nomor 1796 tahun 2011 pengganti Permenkes nomor 161 tahun 2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan Uji kompetensi bagi tenaga kesehatan Pemberian STR Pembinaan penyelenggaraan praktik atau pekerjaan yang dilakukan tenaga kesehatan 10

Manfaat Registrasi Tenaga Kesehatan

Tujuan Uji Kompetensi Standar Kompeten si Legal Aspek: UU Sisdiknas UU Dikti Permenkes KB K Standar Pelayanan Pendidikan Profesi Berkelanjutan (CPD) UJI KOMPETENSI Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kognitif Afektif Psikomotorik

Dampak Pelaksanaan Uji Kompetensi Input Process Output Out come Impact Kualitas Peserta Didik Dosen Fasilitas Kualitas Kurikulum Proses Pembelajaran Penilaian Kualitas Lulusan Kualitas Profesi Nakes Kualitas Pelayanan Kesehatan Uji Kompetensi

Pengembangan Materi Uji Kompetensi input Proses OUTPUT 1. Blue Print 1.Review Soal 1. Standard setting 2.Try-out item 2. Pengumuman 2. Kontributor soal 3.Metode Ujian 4. Pedoman ujian 5. Dukungan IT 3.Pengelolaan ujian 4.Pengelolaan bank soal 3. Umpan balik Pendidikan

Sasaran Uji Kompetensi Semua tenaga kesehatan selain Dokter, Dokter Gigi dan Tenaga Kefarmasian, meliputi 21 tenaga kesehatan: 1. Perawat 2. Bidan 3. Fisioterapis 4. Perawat Gigi 5. Refraksionis Optisien 6. Terapis Wicara 7. Radiografer 8. Okupasi Terapis 9. Ahli Gizi 10. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan 11. Teknisi Gigi 12. Sanitarian 13. Elektromedis 14. Analis Kesehatan 15. Perawat Anestesi 16. Akupunktur Terapis 17. Fisikawan Medis 18. Ortotis Prostetis 19. Teknisi Tranfusi Darah 20. Teknisi Kardiovaskuler 21. Ahli Kesehatan Masyarakat

Sistem Uji Kompetensi Prinsip KBK harus disertai evaluasi hasil belajar berbasis kompetensi (perubahan mindset). Uji kompetensi = competence-based assessment sebagai longitudinal assessment, ujian standarisasi nasional/ uji kompetensi) bagian integral dan komplementer terhadap sistem ujian kompetensi di institusi.

Bagan Alur Uji Kompetensi Bagi Peserta Didik Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan

Persiapan yang dilakukan Pedoman Uji Sosialisasi Legal Aspek Item Development and Reviewer Uji coba Uji Kompetensi Kemitraan Lintas Sektor Pelaksanaan Uji Kompetensi Nakes 2013 Perangkat Pengelola

Persiapan Uji Kompetensi

1. Peserta a. Peserta uji kompetensi adalah peserta didik di perguruan tinggi bidang kesehatan yang mengikuti evaluasi akhir program pendidikan. Jenjang pendidikan peserta uji kompetensi minimal Diploma 3 (D3), kecuali untuk Teknisi Transfusi Darah Diploma 1 (D1). Khusus untuk tenaga keperawatan lulusan Strata 1 (Sarjana Keperawatan) tidak dilakukan uji kompetensi. b. Tenaga kesehatan lulusan sebelum tahun 2013 yang tidak menjalankan tugas profesinya serta tidak memiliki STR. c. TK-WNA setelah mendapat rekomendasi dari OP dan telah melakukan adaptasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d.tk-wni lulusan perguruan tinggi luar negeri setelah mendapat rekomendasi dari OP, dan telah melakukan adaptasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Penyusunan Jadwal Uji a. Rancangan Jadwal Pelaksanaan (RJP). 1. Pada setiap awal tahun akademik (tahun ajaran), MTKP bekerjasama dengan perguruan tinggi bidang kesehatan menyusun Rancangan Jadwal Pelaksanaan (RJP) uji kompetensi dalam tiga periode setiap tahun, yaitu periode April, Agustus, November. 2. RJP sebagaimana dimaksud pada butir 1) disusun dengan memperhatikan jumlah peserta uji dan/atau jenis tenaga kesehatan. 3. RJP sebagaimana dimaksud pada butir 1) dilaporkan secara tertulis oleh MTKP kepada MTKI. b. Jadwal Pelaksanaan 1. Dua (2) bulan sebelum dilakukannya uji kompetensi, perguruan tinggi bidang kesehatan menyampaikan permohonan kepada MTKI melalui MTKP. 2. Jadwal pelaksanaan disusun dan ditetapkan oleh MTKI dengan memperhatikan jumlah peserta uji dan/atau jenis tenaga kesehatan. 3. Jadwal pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada butir 2) diberitahukan kepada perguruan tinggi bidang kesehatan. c. Uji kompetensi dilakukan pada hari dan jam kerja, dimulai serentak pada pukul 08.30 WIB/09.30 WITA/10.30 WIT.

3. Prosedur Pendaftaran a. Perguruan tinggi bidang kesehatan menyampaikan permohonan dilakukannya uji kompetensi bagi peserta didiknya kepada MTKI melalui MTKP. b. TK-WNA dan WNI lulusan perguruan tinggi luar negeri, Tenaga kesehatan lulusan sebelum tahun 2013 yang tidak menjalankan tugas profesinya serta tidak memiliki STR yang akan mengikuti uji kompetensi wajib melapor ke MTKP untuk mengikuti program adaptasi di perguruan tinggi bidang kesehatan. c. Permohonan sebagaimana dimaksud pada butir a, sekurang-kurangnya disertai informasi tentang perguruan tinggi bidang kesehatan dan daftar calon peserta sebagai berikut : 1. Nama dan alamat perguruan tinggi; 2. Nama Fakultas/Jurusan/Program Studi/Peminatan; 3. Ijin Pendirian (Perpanjangan) Perguruan Tinggi; 4. SK Akreditasi Perguruan Tinggi; 5. Tempat dan tanggal dilakukannya uji kompetensi; 6. Identitas calon peserta, meliputi : 7. Tahun masuk perguruan tinggi bagi peserta uji 8. Uji kompetensi yang ke-berapa d. Pas foto calon peserta ukuran 4 x 6, sebanyak 2 (dua) lembar dengan latar belakang warna merah untuk membuat tanda pengenal peserta uji (1 untuk cadangan).

4. Pengelolaan Soal Uji a. Setelah menerima permohonan uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam butir 3, maka MTKI menyiapkan paket materi uji kompetensi, termasuk soal uji kompetensi. b. Soal uji ditetapkan oleh Ketua MTKI dan bekerjasama dengan lembaga pengembangan uji kompetensi LPUK Ditjen Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. c. Persiapan paket materi uji kompetensi meliputi pemilihan soal uji dari Bank Soal, print out master soal uji (buku soal), dan lembar jawaban; menyiapkan kunci jawaban dalam bungkus dan disegel; dan persiapan berkas lainnya. d. Anggota MTKI atau petugas lain yang ditunjuk menyerahkan paket materi uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada butir c di atas kepada MTKP

4. Pengelolaan Soal Uji e. Bagi provinsi yang memiliki jumlah peserta uji lebih dari 250 orang, soal digandakan di provinsi tempat penyelenggaraan uji. f. Soal uji dan lembar jawaban hasil penggandaan dimasukkan ke dalam bungkusan I dan bungkusan II dan disegel kembali dan hanya dibuka dihadapan peserta uji dengan berita acara yang disiapkan oleh MTKI. g. Setelah selesai ujian, soal uji yang sudah digunakan (termasuk cadangan 10%) dibungkus, disegel dan dibuatkan berita acaranya, selanjutnya untuk dimusnahkan dengan berita acara pemusnahan. h.lembar jawaban dibungkus dan disegel untuk dikoreksi di MTKI dengan dibuatkan berita acara. i. Daftar hadir dibuat 2 (dua) rangkap, untuk MTKI dan MTKP.

5. Tempat Uji Kompetensi a. Tempat uji kompetensi (TUK) adalah di perguruan tinggi bidang kesehatan yang terakreditasi. b.pt terakreditasi yang dapat ditetapkan sebagai TUK setidaknya memenuhi persyaratan c. Bagi perguruan tinggi bidang kesehatan yang belum terakreditasi dapat mengikutsertakan peserta didiknya ke perguruan tinggi yang terakreditasi untuk mengikuti uji kompetensi.

6. Pengawas a. Setelah menerima permohonan uji kompetensi dari perguruan tinggi bidang kesehatan MTKI/MTKP menyiapkan pengawas, sebagai komponen Pelaksana Ujian. b. Persyaratan pengawas harus serendah-rendahnya memiliki jenjang pendidikan bidang kesehatan sama dengan jenjang pendidikan peserta uji, mampu melaksanakan tugas dengan baik dan sudah mengikuti arahan/briefing tentang uji kompetensi tenaga kesehatan. c. Pengawas dapat berasal dari MTKP, MTKI, OP Daerah/Pusat dan perguruan tinggi bidang kesehatan. d. Pengawas yang berasal dari MTKP, OP Daerah dan perguruan tinggi bidang kesehatan ditetapkan oleh Ketua MTKP. Sedangkan pengawas dari MTKI/OP Pusat ditetapkan oleh Ketua MTKI.

6. Pengawas e. Pengawas, sebelum menjalankan tugas harus menandatangani surat pernyataan/janji pengawas. Surat pernyataan/janji pengawas disiapkan oleh MTKP f. Rasio jumlah pengawas dan peserta uji adalah 1 pengawas berbanding 20 25 peserta uji, dengan ketentuan dalam satu ruang uji minimal terdapat 2 orang pengawas. g. Dalam menempatkan pengawas, MTKI/MTKP harus menghindari seorang pengawas melakukan tugas pengawasan terhadap profesi/perguruan tinggi yang bersangkutan. h. Dalam suatu pelaksanaan uji kompetensi MTKI/MTKP dapat menunjuk seorang pengawas menjadi koordinator pengawas. i. Penandatangan Surat Pernyataan/Janji Pengawas Uji Kompetensi.

7. Persiapan Administratif dan Teknis Sebelum uji kompetensi dilaksanakan, MTKI/MTKP melakukan persiapan administratif, teknis dan persiapan lapangan serta melakukan rapat persiapan pelaksanaan (technical meeting, TM) dengan pengawas/panitia dan pihak lain terkait.

Pelaksanaan Uji Kompetensi

Pelaksanaan Uji Kompetensi (April, Agustus, November) 1. Pelaksanaan Uji Uji kompetensi dilakukan setelah selesai pelaksanaan evaluasi akhir program, dan sebelum yudisium di perguruan tinggi bidang kesehatan. Lamanya waktu uji adalah 150 180 menit untuk 150 180 soal dalam bentuk MCQ best-answer. Peserta uji harus sudah berada dalam ruang uji paling lambat 15 (lima belas) menit sebelum ujian dimulai, dengan menunjukkan tanda pengenal peserta uji yang sah. 2. Rapat Koreksi MTKI, setelah menerima bungkusan lembar jawaban dan daftar hadir peserta harus segera menyelenggarakan rapat koreksi. Rapat koreksi sebagaimana dimaksud pada butir a, dihadiri oleh sekurangkurangnya (50%+1) orang jumlah anggota MTKI dengan ketentuan salah seorang diantara peserta rapat harus berasal dari profesi yang dinilai. Rapat koreksi diselenggarakan dalam ruang tertutup, dan tidak boleh dihadiri oleh siapapun kecuali oleh para pihak seperti tersebut

3. Rapat Standard Setting Standar Setting ditentukan oleh MTKI Dalam menentukan standard setting MTKI bekerja sama dengan panel expert di tingkat pusat yang terdiri dari komponen MTKI, OP dan expert dari perguruan tinggi berjumlah antara 5 7 orang. Hasil rapat standard setting digunakan sebagai dasar rapat penentuan kelulusan. Hasil rapat standard setting dibuat berita acaranya. 4. Rapat Penentuan Kelulusan Rapat penentuan kelulusan dilaksanakan oleh MTKI. Rapat penentuan kelulusan adalah rapat untuk menetapkan peserta uji lulus atau tidak lulus berdasarkan standar seting yang ditetapkan sebelumnya oleh MTKI. Hasil penentuan kelulusan dituangkan dalam daftar peserta lulus/tidak lulus uji kompetensi dan dibuat berita acaranya.

Terima Kasih