mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar industry otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menurut Sugiyono (2010: 41) yaitu sebelum peneliti memilih variabel

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

Lampiran 1. Perkembangan GDP Riil Pertanian (Constant 2000, Juta US$) Negara Berkembang Tahun Indonesia Thailand Cina India Brasil Argentina Meksiko

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

BAB IV PEMBAHASAN. diteliti pada tahun ditunjukkan oleh Astra Internasional Tbk, yaitu

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tengah.secara astronomis DIY terletak antara Lintang Selatan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

Lampiran 1. Sampel Penelitian

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci

Lampiran 1 : PDRB Riil Provinsi Gorontalo tahun

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TINGKAT UTANG TERHADAP BEBAN PAJAK PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Daftar Populasi Perusahaan Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

LAMPIRAN 1. Industri-industri pada sektor manufaktur berdasarkan kategori KBLI digit 2 :

Daftar Sampel Perusahaan. No Emiten Keterangan. 1 ASII Astra International Tbk. 2 AUTO Astra Otoparts Tbk. 3 BRAM Indo Kordsa Tbk

Jurusan Manajemen Universitas Negeri Gorontalo. Abstrak

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Lampiran 1. Data Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai hasil dari uji statistik yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji R-squared.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

PENGARUH EARNING PER SHARE

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol

No Nama Perusahaan Kode Saham. 1 PT Astra International tbk ASII 2 PT Astra Otoparts Tbk. AUTO. 3 PT Garuda Metalindo Tbk. BOLT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks

Lampiran 1. Metodologi Penelitian. Regresi Panel Data Bentuk umum data panel, baik yang pooling atau kombinasi, adalah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

ABSTRAK. Kata Kunci: Harga Saham, Volume Perdagangan, Frekuensi Perdagangan, dan Hari Perdagangan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN Lampiran I Daftar Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI (Populasi dan Sampel) No Nama Perusahaan Kriteria Sampel Allbond Makmur

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Data Mentah Tingkat Inflasi (year on year), Posisi. JUB (Milyar Rp)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. Industri TPT Menurut Statistik Industri Menengah dan Besar. (Berdasarkan Kode ISIC 5 Digit)

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisis pada data-data numeric atau angka yang diolah dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PERUSAHAAN OTOMOTIF

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa

Transkripsi:

42 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Bursa Efek Indonesia merupakan instrumen dari pasar modal. Pasar Modal menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Efek itu sendiri adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Bursa Efek Indonesia adalah bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek Indonesia juga berperan dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Yang menjadi Objek penelitian adalah perusahaan industry otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Industri otomotif ialah merancang, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan menjual kendaraan bermotor dunia. Pada tahun 2007, lebih dari 73 juta kendaraan bermotor, termasuk mobil dan kendaraan komersial diproduksi ke seluruh dunia. Berikut ini 10 pemimpin pasar industri otomotif berdasarkan jumlah 42

43 pendapatan. Sepuluh perusahanan otomotif dan komponen tersebut adalah adalah PT. Astro Auto Part. Tbk, PT. Indo Kordsa Tbk, PT. Goodyear Indonesia Tbk, PT. Gajah Tunggal Tbk, PT. Indospring Tbk, PT. Multi Prima Sejahtra Tbk, PT. Multistrida Arah Sarana Tbk, PT. Nipress Tbk, PT. Prima Alloy Universal Tbkdan PT. Selamat Sempurna Tbk. 4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian 4.1.2.1 Variabel Perputaran Persediaan Perputaran persediaan merupakan rasio yang menunjukan beberapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun, semakin kecil rasio ini semakin jelek begitupula sebaliknya. Rasio perputaran persediaan diukur dengan membandingkan nilai penjualan yang berhasil dicapai dengan jumlah persediaan yang dimiliki oleh perusahaan pada tahun yang sama. Kondisi perputaran persediaan dari perusahaan indutri otomotif selama tahun 2007-2011 adalah sebagai berikut: No. Tabel 5: Perkembangan Perputaran Persediaan Nama Perusahaan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Rata- Rata 1 PT. Astra Auto Part. Tbk 8.419 7.967 10.232 8.831 7.708 8.631 2 PT. Multi Prima Sejahtra Tbk 2.117 0.820 2.367 2.168 2.526 2.000 3 PT. Indospring Tbk 2.438 2.028 2.859 3.231 2.888 2.689 4 PT. Indo Kordsa Tbk 5.193 4.065 6.329 6.198 5.418 5.440 5 PT. Goodyear Indonesia Tbk 8.821 8.245 6.575 8.183 8.096 7.984 6 PT. Gajah Tunggal Tbk 7.113 5.691 9.205 9.047 7.131 7.637 7 PT. Multistrida Arah Sarana Tbk 3.875 0.375 3.902 5.101 3.640 3.378 8 PT. Nipress Tbk 9.915 9.793 3.771 6.253 4.758 6.898 9 PT. Prima Alloy Universal Tbk 5.898 3.841 1.638 2.955 3.041 3.475 10 PT. Selamat Sempurna Tbk 4.342 4.727 5.392 5.087 5.571 5.024 Rata-rata 5.81 4.76 5.23 5.71 5.08 Sumber: Olahan 2013

44 Berdasarkan data di atas terlihat bahwa secara rata-rata, perputaran persediaan dari perusahaan industri otomotif yang diamati selama tahun 2007-2011 cukup berfluktuasi. Pada tahun 2007 perputaran persediaan sebesar 5,81 kali yang kemudian menurun cukup tajam pada tahun 2008 menjadi 4,76. Penurunan ini diakibatkan oleh gejolak ekonomi dunia yang menekan laju pertumbuhan ekonomi global dan sangat berpengaruh terhadap pasar otomotif termasuk di Indonesia. Pada tahun 2009 rasio perputaran persediaan kembali membaik menjadi 5,27. Trend peningkatan ini kembali berlanjut di tahun 2010 dimana rasio perputaran persediaan kembali meningkat menjadi 5,71 dan pada tahun 2011 terjadi penurunan perputaran persediaan menjadi 5,08. Jika dilihat secara spesifik untuk setiap perusahaan, PT. Astra Auto Part, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki rasio perputaran persediaan yang paling baik yakni mencapai 8,631. Disusul oleh PT. Goodyear Indonesia, Tbk (7,984) dan PT.Gajah Tunggal, Tbk (7,637). Adapun perusahaan yang memiliki rasio perputaran persediaan paling rendah adalah PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk dengan rasio perputaran persediaan hanya sebesar 2,00. 4.1.2.2 Variabel Return On Investment (ROI) Sedangkan perkembangan rasio profitabilitas perusahaan industri otomotif yang diukur dengan indikator ROI (Return On Investment) selama tahun 2007-2011seperti pada tabel 6 sebagai berikut:

45 Tabel 6: Perkembangan Profitabilitas No. Nama Perusahaan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Rata- Rata 1 PT. Astra Auto Part. Tbk 0.140 0.153 0.174 0.219 0.158 0.169 2 PT. Multi Prima Sejahtra Tbk 0.130 0.026 0.074 0.094 0.072 0.079 3 PT. Indospring Tbk 3.219 0.035 0.095 0.092 0.106 0.709 4 PT. Indo Kordsa Tbk 0.028 0.063 0.056 0.097 0.043 0.057 5 PT. Goodyear Indonesia Tbk 0.073 0.001 0.101 0.058 0.016 0.050 6 PT. Gajah Tunggal Tbk 0.011-0.072 0.102 0.080 0.059 0.036 7 PT. Multistrida Arah Sarana Tbk 0.016 0.001 0.069 0.058 0.030 0.035 8 PT. Nipress Tbk 0.018 0.005 0.012 0.038 0.040 0.022 9 PT. Prima Alloy Universal Tbk 0.005-0.027-0.086 0.001 0.003-0.021 10 PT. Selamat Sempurna Tbk 0.107 0.109 0.152 0.154 0.193 0.143 Rata-rata 0.375 0.029 0.075 0.089 0.072 Sumber: Olahan 2013 Tabel di atas menunjukan bahwa pergerakan profitabilitas perusahaan otomotif secara rata-rata memperlihatkan tren yang menurun dan meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 merupakan puncak pencapaian dari perusahaan industri otomotif dimana nilai ROI untuk sektor industri ini mampu mencapai nilai 0,375. Nilai ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sangat baik. Namun pada tahun 2008, seiring dengan terjadinya krisis ekonomi global, profitabilitas perusahaan industri otomotif menurun tajam menjadi 0,029. Penurunan ini diakibatkan penurunan laba bersih yang diakibatkan menurunnya nilai penjualan sekaligus meningkatnya biaya produksi. Pada tahun 2009 hingga tahun 2011 profitabilitas perusahaan industri otomotif mulai menunjukkan perbaikan dimana nilai ROI pada tahun 2009 mencapai 0,075, tahun 2010 mencapai 0,089 dan pada tahun 2010 sebesar 0,072. Adapun perusahaan yang memiliki ROI tertinggi selama periode 2007-2011 adalah PT. Indospring, Tbk dengan rata-rata nilai ROI mencapai 0.709.

46 Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai ROI terendah adalah PT. Prima Alloy Universal, Tbk dimana secara rata-rata perusahaan ini mengalami kerugian. Ini ditunjukkan dengan nilai ROI yang negative sebesar -0.021. 4.1.3 Analisis Regresi Data Panel 4.1.3.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Penentuan Hipotesis Ho : data variabel dependen (ROI) berdisribusi normal H1 : data variabel dependen (ROI) tidak berdistribusi normal 2. Penentuan tingkat signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 3. Penentuan Statistik Uji Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode Jarque Berra yang dirumuskan sebagai berikut: n k 2 1 JB S K 3 2 6 4 Dimana: n adalah jumlah observasi ; k adalah jumlah variabel bebas (k akan sama dengan nol untuk pengujian data tunggal) ; S adalah nilai Skewness; dan K adalah nilai Kurtosis.

47 4. Penentuan Kriteria uji Penentuan penerimaan atau penolakan Ho dilakukan dengan melihat nilai probabilitas yang dihasilkan oleh nilai JB dan membandingkannya dengan tingkat signifikansi yang digunakan (alpha). Jika nilai probabilitas dari statistik JB lebih kecil dari alpha yang digunakan maka H 0 ditolak. Sebaliknya jika nilai probabilitas dari statistik JB lebih besar dari alpha yang digunakan maka H 0 diterima 5. Kesimpulan Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan E-Views pada tabel 7 adalah sebagai berikut: Tabel 7: Hasil Pengujian Normalitas dengan Jarque-Berra No Kode Emiten Nama Perusahaan Jarque- Berra Probability 1 ASTRA PT. Astro Auto Part. Tbk 0.79 0.67 2 GAJAH PT. Gajah Tunggal Tbk 0.61 0.74 3 GOODYEAR PT. Goodyear Indonesia Tbk 0.44 0.80 4 INDOKO PT. Indo Kordsa Tbk 0.37 0.83 5 INDOSR PT. Indospring Tbk 1.88 0.39 6 MULTI PT. Multi Prima Sejahtra Tbk 0.12 0.94 7 NIPPRES PT. Nipress Tbk 0.61 0.74 8 PRIMA PT. Prima Alloy Universal Tbk 1.12 0.57 9 SELAMET PT. Selamat Sempurna Tbk 0.38 0.83 10 STRADA PT. Multistrida Arah Sarana Tbk 0.48 0.78 Sumber: Olahan 2013 Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa nilai Jarque Berra untuk variabel ROI pada seluruh perusahaan yang diamati mempunyai nilai signifikansi di atas

48 0.05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel ROI untuk seluruh perusahaan yang diamati telah berdistribusi normal. 4.1.3.2 Hasil Analisis Regresi Data Panel Setelah asumsi normalitas dipenuhi maka langkah selanjutnya melakukan estimasi terhadap persamaan yang akan diteliti. Adapun model persamaan yang akan dibangun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y X it 0i 1 it dimana: Yit : variabel dependen (ROI) perusahaan ke-i pada tahun ke-t Xit : variabel independen (perputaran persediaan) perusahaan ke-i pada tahun ke-t 0i : nilai konstanta/rata-rata dari perusahaan ke-i 1 : koeifisien regresi untuk variabel independen (perputaran persediaan) Hasil estimasi model regresi data panel dengan menggunakan E-Views untuk pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas (ROI) dari perusahaan-perusahaan industri otomotif yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2011 dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut:

49 Tabel 8: Hasil Pengujian Hipotesi Dependent Variable: ROI? Method: Pooled EGLS (Cross-section weights) Date: 01/16/13 Time: 00:26 Sample: 2007 2011 Included observations: 5 Cross-sections included: 10 Total pool (balanced) observations: 50 Linear estimation after one-step weighting matrix White cross-section standard errors & covariance (no d.f. correction) Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 10.37154 0.835555 12.41276 0.0000 IT? 1.609422 0.550025 2.926090 0.0057 Fixed Effects (Cross) _ASTRA C 3.073604 _GAJAH C -10.01293 _GOODYEAR C -8.726776 _INDOKO C -7.336213 _INDOSR C 58.97700 _MULTI C -3.472168 _NIPPRES C -11.13496 _PRIMA C -14.32513 _SELAMET C 1.337627 _STRADA C -8.380039 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.794948 Mean dependent var 80.84074 Adjusted R-squared 0.742371 S.D. dependent var 85.65813 S.E. of regression 43.47766 Sum squared resid 73721.97 F-statistic 15.11958 Durbin-Watson stat 2.017278 Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Olahan 2013

50 Berdasarkan hasil analisis di atas maka model estimasi untuk setiap perusahaan adalah sebagai berikut: ROI 10,3715 1, 6094X it 0i it Model di atas menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas yang terlibat dalam model (perputaran persediaan) besarnya sama untuk setiap perusahaan. Yang berbeda hanyalah konstanta yang ada dalam setiap persamaan. Konstanta ini menunjukkan besarnya rata-rata variabel dependen ( profitabilitas/roi) jika pengaruh dari variabel-variabel bebas tidak diperhatikan. Untuk menentukan besarnya rata-rata profitabiltas (ROI) dari setiap perusahaan diperoleh dengan cara menjumlahkan konstanta yang diperoleh dalam model (10,3715) dengan konstanta untuk setiap perusahaan. Hasilnya pada tabel 9 sebagai berikut: Tabel 9: Besarnya Rata-rata Pofitabilitas (Konstanta) No Kode Emiten Nama Perusahaan 0 0i Rata- Rata ROI 1 ASTRA PT. Astro Auto Part. Tbk 10.3715 3.0736 13.4451 2 GAJAH PT. Gajah Tunggal Tbk 10.3715-10.0129 0.3586 3 GOODYEAR PT. Goodyear Indonesia Tbk 10.3715-8.7268 1.6448 4 INDOKO PT. Indo Kordsa Tbk 10.3715-7.3362 3.0353 5 INDOSR PT. Indospring Tbk 10.3715 58.9770 69.3485 6 MULTI PT. Multi Prima Sejahtra Tbk 10.3715-3.4722 6.8994 7 NIPPRES PT. Nipress Tbk 10.3715-11.1350-0.7634 8 PRIMA PT. Prima Alloy Universal Tbk 10.3715-14.3251-3.9536 9 SELAMET PT. Selamat Sempurna Tbk 10.3715 1.3376 11.7092 10 STRADA PT. Multistrida Arah Sarana Tbk 10.3715-8.3800 1.9915 Sumber: Olahan 2013

51 4.1.3.3 Pengujian Model Regresi Setelah diperoleh model persamaan regresi taksiran maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian signifikansi koefisien regresi secara bersama-sama (Testing The Overall Significance of Regression). Pengujian secara simultan dilakukan dengan melakukan pengujian F. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis H 0 : 0 1 0 H 1 : Sekurang-kurangnya ada sebuah i 0 2. Taraf signifikansi α = 0.05 3. Statistik Uji F JK Re gresi / N k 1 JK Re sidu / NT N k 4. Kriteria pengujian: Tolak Ho jika Fhit F ; N k 1, NT N k atau p-value α. Terima Ho dalam hal lainya. Dari hasil analisis yang telah diperoleh sebelumnya dengan menggunakan bantuan E-Views didapat nilai F-hitung sebesar 15,119. Adapun nilai F-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (df1) sebesar N+k-1 = 10+1-1 = 10 dan derajat bebas penyebut (df2) sebesar NT-N-k = 10*5-10-1 = 50-10-1 = 39 adalah sebesar 2,084. Jika dibandingkan dengan nilai

52 F-hitung yang diperoleh sebelumnya maka nilai F-tabel ini jauh lebih kecil dari F- hitung sehingga Ho ditolak. Disimpulkan bahwa model regresi antara perputaran persediaan dengan profitabilitas yang telah diperoleh sebelumnya telah cocok dengan data. Dengan kata lain pemilihan fungsi model regresi linear telah sesuai. 4.1.3.4 Pengujian Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Setelah pengujian model dilakukan selanjutnya akan dilaksanakan pengujian signfikansi pengaruh dari perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROI. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Penentuan Hipotesis Ho : tidak terdapat pengaruh dari perputaran persediaan terhadap nilai ROI perusahaan industri otomotif H1 : terdapat pengaruh dari perputaran persediaan terhadap nilai ROI perusahaan industri otomotif 2. Penentuan tingkat signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5%. 3. Penentuan Statistik Uji Dalam melakukan uji signfikansi pengaruh dalam model regresi akan digunakan uji t.

53 4. Penentuan Kriteria uji Penentuan kriteria uji didasarkan pada perbandingan antara nilai t-hitung yang diperoleh dengan t-tabel. Jika nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho ditolak, dan jika nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel maka Ho diterima 5. Kesimpulan Hasil pengujian dengan menggukan E-Views yang telah dilakukan sebelumnya diketahui nilai t-hitung untuk variabel perputaran persediaan adalah sebesar 2,926. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat sigifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) = NT-N-k=39 adalah sebesar 2,023. Jika dibandingkan kedua nilai t-tabel ini maka dapat dilihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh masih lebih besar dari nilai t-tabel sehingga Ho ditolak. Disimpulkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai ROI perusahaan indutri otomotif selama periode 2007-2011 pada tingkat kepercayaan 95%. Koefisien regresi dari perputaran persediaan yang bertanda positif menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dari perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROI. Nilai koefisien regresi sebesar 1,609 menunjukkan bahwa setiap peningkatan rasio perputaran persediaan sebesar satu kali maka akan meningkatkan nilai ROI perusahaan sebesar 1,609%. 4.1.3.5 Interpretasi Koefisien Determinasi Koefisien determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel bebas dalam menjalankan perubahan pada variabel tidak bebas secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan

54 antar variable dalam model yang digunakan. Besarnya nilai R 2 berkisar antara 0< R 2 <1. Jika nilai R 2 semakin mendekati satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan di atas diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,7949. Nilai ini berarti bahwa sebesar 79,49% perubahan profitabilitas perusahaan (ROI) dari perusahaan-perusahaan industri otomotif yang diamati selama periode 2007-2011 dipengarui oleh besarnya rasio perputaran persediaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, sedangkan sisanya sebesar 20,51% dipengaruhi oleh variabel lain. 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan rasio Return On Investment (ROI). Ini didasarkan pada hasil pengujian statistika yang telah dilakukan baik secara keseluruhan maupun secara parsial. Adapun koefisien regresi dari perputaran persediaan yang sebesar 1,609 menunjukkan bahwa setiap peningkatan rasio perputaran persediaan sebesar satu kali maka akan meningkatkan nilai ROI perusahaan sebesar 1,609%. Untuk besar pengaruh dari perputaran persediaan terhadap ROI, hasil analisis dengan menggunakan koefisien determinasi menunjukkan hasil yang

55 sangat signifikan dimana besar koefisien determinasi mencapai 0,7949. Nilai ini berarti bahwa sebesar 79,49% perubahan profitabilitas perusahaan (ROI) dari perusahaan-perusahaan industri otomotif yang diamati selama periode 2007-2011 dipengarui oleh besarnya rasio perputaran persediaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, sedangkan sisanya sebesar 20,51% dipengaruhi oleh variabel lain. Tingginya koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa perputaran persediaan memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan profitabilitas perusahaan. Persediaan memegang peranan yang penting dalam kelangsungan siklus suatu perusahaan. Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan. Tanpa ada persediaan yang memadai kemungkinan besar perusahaan tidak bisa memperoleh keuntungan yang diinginkan disebabkan proses produksi akan terganggu. Untuk itu dalam rangka menjaga dan meningkatkan profitabilitas perusahaan perlu dilakukan perencanaan persediaan yang efektif dan efisien. Salah satu cara untuk melihat baik tidaknya manajemen persediaan suatau perusahaan adalah dengan melihat rasio perputaran persediaan dari perusahaan tersebut. Rasio perputaran persediaan dihitung dengan cara membandingkan nilai penjualan dengan persediaan. Apabila rasio yan diperoleh lebih tinggi, ini menunjukan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persedian semakin membaik. Demikian pula apabila perputaran persediaan rendah berarti persediaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan yang menumpuk, hal ini akan mengakibatkan investasi dalam tingkat pengendalian yang rendah. Berdasarkan analisis perputaran persediaan

56 pada industri otomotif dan komponennya, perputaran persediaan dari perusahaan industri otomotif yang diamati selama tahun 2007-2011 cukup berfluktuasi. Pada tahun 2007 perputaran persediaan sebesar 5,81 kali yang kemudian menurun cukup tajam pada tahun 2008 menjadi 4,76. Penurunan ini diakibatkan oleh gejolak ekonomi dunia yang menekan laju pertumbuhan ekonomi global dan sangat berpengaruh terhadap pasar otomotif termasuk di Indonesia. Pada tahun 2009 rasio perputaran persediaan kembali membaik menjadi 5,27. Trend peningkatan ini kembali berlanjut di tahun 2010 dimana rasio perputaran persediaan kembali meningkat menjadi 5,71 dan pada tahun 2011 terjadi penurunan perputaran persediaan menjadi 5,08. Jika dilihat secara spesifik untuk setiap perusahaan, PT. Astra Auto Part, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki rasio perputaran persediaan yang paling baik yakni mencapai 8,631. Disusul oleh PT. Goodyear Indonesia, Tbk (7,984) dan PT.Gajah Tunggal, Tbk (7,637). Adapun perusahaan yang memiliki rasio perputaran persediaan paling rendah adalah PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk dengan rasio perputaran persediaan hanya sebesar 2,00. Peningkatan dan penurunan perputaran persediaan pada industri otomotif dan komponen juga diikuti oleh penurunan peingkatan profitabilitas berdasarkan hasil analis rasio profitabilitas. Pada tahun 2007 merupakan puncak pencapaian dari perusahaan industri otomotif dimana nilai ROI untuk sektor industri ini mampu mencapai nilai 0,375. Nilai ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sangat baik. Namun pada tahun 2008, seiring dengan terjadinya krisis ekonomi global, profitabilitas perusahaan industri otomotif

57 menurun tajam menjadi 0,029. Penurunan ini diakibatkan penurunan laba bersih yang diakibatkan menurunnya nilai penjualan sekaligus meningkatnya biaya produksi. Pada tahun 2009 hingga tahun 2011 profitabilitas perusahaan industri otomotif mulai menunjukkan perbaikan dimana nilai ROI pada tahun 2009 mencapai 0,075, tahun 2010 mencapai 0,089 dan pada tahun 2010 sebesar 0,072. Adapun perusahaan yang memiliki ROI tertinggi selama periode 2007-2011 adalah PT. Indospring, Tbk dengan rata-rata nilai ROI mencapai 0.709. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai ROI terendah adalah PT. Prima Alloy Universal, Tbk dimana secara rata-rata perusahaan ini mengalami kerugian. Ini ditunjukkan dengan nilai ROI yang negative sebesar -0.021. Hasil analisis terhadap data dari perusahaan yang diamati menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki rasio perputaran persediaan yang tinggi cenderung memiliki profitabilitas yang tinggi pula. Ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Husnan (2004 : 154) yang mengatakan bahwa perputaran persediaan akan menentukan tinggi rendahnya profitabilitas suatu perusahaan. Makin cepat perputaran persediaan maka akan mengakibatkan naiknya profitabilitas perusahaan. Dan makin lambat perputaran persediaan barang maka akan mengakibatkan turunnya rentabilitas suatu perusahaan. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian dari Furdani (2011) hasil penelitiannya membuktikan terdapat pengaruh positif antara perputaran persediaan terhadap rentabilitas (profitabilitas) usaha. Penelitian dari Lesmana (2011) hasil penelitiannya juga membuktikan perputaran persediaan barang dagangan memiliki pengaruh terhadap rentabilitas (ROI) pada PT. Alfa

58 Retailindo,Tbk. Kemudian penelitian Afriani (2011) juga membuktikan tingkat perputaran persediaan memiliki pengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan, setiap kenaikan pada perputaran persediaan barang maka akan menunjukkan kenaikan pula pada profitabilitas perusahaan.