VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman

dokumen-dokumen yang mirip
VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 51-62

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Subjek Penelitian...

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

Teguh Pribadi 1 ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

Dinamika Kesehatan Vol. 7 No. 2 Desember 2016 Rahman, et. al.,gambaran Tingkat...

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang penting, jika tidak ditanggulangi bisa menyebabkan

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

EVALUASI PROGRAM JAMPERSAL TERHADAP PENYEBAB KEMATIAN IBU DAN PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 58 LANGKAH APN DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian jenis studi analitik,

PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PEMAKAIAN IUD POST PLASENTA. Risneni*, Mugiati*

BAB III METODE PENELITIAN. Liyodu, Desa Batuloreng. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 1 bulan yaitu

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Hubungan Faktor Internal Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

HUBUNGAN KOMPETENSI BIDAN DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LIGUNG KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman Hubungan Antara Faktor-Faktor Keinginan Berpindah Karyawan Di Rumah Sakit Baliméd Tahun 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DI DESA BARU KECAMATAN SUNGAI TENANG KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Tahun

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Analisis Implementasi Kebijakan Jaminan Persalinan Dalam Meningkatkan Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

Oleh : Eti Wati ABSTRAK

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

JUNAINA Karya Tulis Ilmiah STIKes U BUDIYAH Banda Aceh. Abtract

Kata Kunci : Dukungan Suami, Motivasi Ibu, Minat, Kunjungan Kelas Ibu Hamil

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENCY DASAR (PONED)

BAB 6 HASIL PENELITIAN

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan Di Desa Moyongkota Baru Kecamatan Modayag Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di Kelurahan Rowosari Kota

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

DRAFT RANPERBUP TTG POLA BAGI JASA PELAYANAN RSUD BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

Transkripsi:

Community Health VOLUME I No Juli 21 Halaman 229-27 Artikel Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Bersalin Pengguna Jampersal Dengan Sikap Tentang Program Jampersal Di Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat Ubud I Ni Nyoman Puspadewi * 1, Putu Ayu Indrayathi 1 Alamat: PS Ilmu Kesehatan Masyarakat Fak. Kedokteran Universitas Udayana Email: dewi.puspadewi@gmail.com *Penulis untuk berkorespondensi ABSTRAK Dalam upaya mendukung penurunan AKI dan AKB dan untuk mempercepat pencapaian sasaran Millennium Development Goals (MDGs). Kementerian Kesehatan Indonesia telah meluncurkan kebijakan Jaminan Persalinan (Jampersal) pada tahun 211. Dalam pelaksanaannya masih banyak masyarakat khususnya ibu yang ingin bersalin belum mengerti tentang program Jampersal. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya yang dilakukan di wilayah Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat Ubud I melalui bidan desa dan tenaga kesehatan yang lain dan salah satu faktor yang menyebabkan adalah tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat itu sendiri mengenai program Jampersal. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional yang dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat Ubud I pada bulan April Mei 21. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin pengguna Jampersal di Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat Ubud I, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin dengan kriteria inklusif dan eksekusi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling, sehingga jumlah sampel menjadi 64 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pada kelompok umur 2 sampai 5 tahun memiliki persentase tertinggi pada tingkat pengetahuan baik yaitu sebesar 21,4 %. Berdasarkan distribusi tingkat pengetahuan responden menurut tingkat pendidikan terakhir, persentase tingkat pengetahuan baik terdapat pada ibu bersalin yang berpendidikan diploma/sarjana sebesar 85,71 %. Persentase pengetahuan dengan kategori baik cenderung dimiliki oleh responden yang bekerja sebesar 28,57%. Ditinjau dari tingkat penghasilan responden diperoleh data persentase tertinggi dengan kategori pengetahuan baik adalah responden yang memiliki penghasilan Rp. 1.5.,- sampai dengan Rp. 2.5.,- yaitu sebesar 4,8 %. Ibu bersalin yang mempunyai sikap cukup sebesar 78,1 %, sikap kurang sebesar 21,88 % serta tidak ada yang memenuhi kriteria sikap baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu bersalin pengguna Jampersal dengan sikap tentang program Jampersal. Dari hasil penelitian diharapkan ada sosialisasi lebih lanjut dan peningkatan persuasif tentang pelaksanaan program Jampersal dari Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat Ubud I kepada masyarakat khususnya ibu bersalin, sehingga peserta merasa nyaman dan puas jika memanfaatkan Jampersal. Keywords: pengetahuan, sikap, pengguna jampersal Community Health 21, I: 229

PENDAHULUAN Tingginya biaya pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini merupakan masalah yang sangat serius karena sangat membebani masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan sehigga perlu dicarikan jalan keluarnya (Muninjaya. 24). Dalam upaya mendukung penurunan AKI dan AKB dan untuk mempercepat pencapaian sasaran Millennium Development Goals (MDGs). Kementerian Kesehatan Indonesia telah meluncurkan kebijakan Jaminan Persalinan (Jampersal) pada tahun 211. Dimana jaminan persalinan ini diberikan kepada semua ibu hamil yang tidak memiliki jaminan kesehatan agar dapat mengakses pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pemeriksaan nifas dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan sehingga pada gilirannya akan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi. Puskesmas memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan program Jampersal. Salah satu kriteria Puskesmas yang dapat memberikan pelayanan Jampersal adalah Puskesmas PONED, yaitu Puskesmas yang mempunyai kemampuan dalam memberikan Pelayanan Obstetri (kebidanan) dan Neonatus Emergensi Dasar. UPT. Kesmas Ubud I merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kabupaten Gianyar yang memberikan pelayanan Jampersal khususnya pelayanan persalinan normal. Salah satu tujuan program Jampersal adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB, namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui secara jelas tentang program Jampersal. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya yang dilakukan di wilayah UPT. Kesmas Ubud I melalui bidan desa dan tenaga kesehatan yang lain dan salah satu faktor yang menyebabkan adalah tingkat pengetahuan masyarakat itu sendiri mengenai program Jampersal. Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, dengan kata lain pengetahuan mempunyai pengaruh sebagai motivasi awal bagi seseorang dalam berperilaku. Oleh karena itu, jika pengetahuan masyarakat atau ibu bersalin mengenai program Jampersal kurang baik. maka akan sedikit masyarakat yang akan memanfaatkan program Jampersal. Jika hal tersebut terjadi maka pemerintah Indonesia tidak akan berhasil melaksanakan tujuan dari program Jampersal. Community Health 21, I: 2

METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Menurut Husein (21), rancangan Cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran variabelnya dilakukan dalam suatu waktu tertentu saja (berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu bersalin pengguna Jampersal dengan sikap tentang program Jampersal di UPT. Kesmas Ubud I. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin pengguna Jampersal di UPT. Kesmas Ubud I, yaitu sebanyak 18 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut: Berdasarkan rumus hasil diatas diperoleh besar sampel minimal sebanyak 64 sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling, semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi. (Sastroasmoro dan Ismael, 22). HASIL Karakteristik subjek penelitian Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Kelompok Umur 1. < 2 tahun 2. 2 5 tahun. > 5 tahun Tingkat Pendidikan 1. SD 2. SMP. SMA 4. Diploma/Sarjana Status Pekerjaan 1. Tidak Bekerja 2. Bekerja Tingkat Pendapatan 1. < Rp. 1.5. 2. Rp. 1.5. Rp. 2.5. 5 56 4 9 7 15 49 2 2 7,81 87,5 4,69 6,25 21,88 6,94 1,94 2,44 75,56 5 5 Pada tabel 1 penelitian ini, dari 64 responden yang diteliti, responden yang paling banyak adalah responden dengan kelompok umur 2 sampai 5 tahun yaitu sebanyak 56 orang atau sebesar 87,5 %, sedangkan kelompok umur dengan jumlah terkecil adalah kelompok umur diatas 5 tahun sebanyak orang atau sebesar 4,689 %. Berdasarkan tingkat pendidikan, responden yang paling banyak adalah responden yang berpendidikan SMA yaitu sebanyak 9 orang atau sebesar 6,94 %, sedangkan responden yang paling sedikit adalah responden yang berpendidikan SD sebanyak 4 orang atau sebesar 6,25 %. Untuk status pekerjaan, responden yang paling banyak adalah responden yang bekerja yaitu sebanyak 9 orang atau sebesar 6,94 %, sedangkan responden yang paling sedikit adalah responden yang tidak bekerja sebanyak 4 orang atau sebesar 6,25 %. Menurut tingkat Community Health 21, I: 21

pendapatan, responden yang memiliki tingkat pendapatan dibawah Rp. 1.5. dan antara Rp. 1.5. sampai dengan Rp. 2.5. sama-sama berimbang dengan persentase sebanyak 5 %. Pengetahuan Responden Tentang Program Jampersal Hasil analisis data tingkat pengetahuan ibu bersalin tentang program Jampersal sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Program Jampersal Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Baik Cukup Kurang 17 21,88 51,56 26,56 Total 64 1 untuk tingkat pengetahuan kurang baik dimiliki oleh responden yang berpendidikan SD yaitu 4 orang sebesar 1 %. Berdasarkan status pekerjaan, kategori baik dimiliki oleh responden yang bekerja yaitu orang sebesar 28,57 %, sedangkan persentase tertinggi untuk tingkat pengetahuan kurang baik dimiliki oleh responden yang tidak bekerja yaitu 1 orang sebesar 66,67 %. Tingkat pengetahuan dengan kategori baik dimiliki oleh responden yang memiliki pendapatan Rp. 1.5.,- sampai dengan Rp. 2.5.,- yaitu 11 orang sebesar 4,8 %, sedangkan persentase tertinggi untuk tingkat pengetahuan kurang baik dimiliki oleh responden yang memiliki pendapatan Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 64 responden, persentase pengetahuan dibawah Rp. 1.5.,- sebesar 46,88 %. yaitu 15 orang dengan kategori baik sebesar 21,88 %, pengetahuan cukup sebesar 51, 56 %, dan kurang baik sebesar 26,56 %. Dari tabel dapat diketahui bahwa dari 64 responden persentase tertinggi untuk tingkat pengetahuan dengan kategori baik dimiliki oleh responden yang berumur 2 5 tahun yaitu 12 orang sebesar 21,4 %, sedangkan persentase tertinggi untuk tingkat pengetahuan kurang baik dimiliki oleh responden yang berumur dibawah 2 tahun yaitu orang sebesar 1 %. Untuk tingkat pengetahuan, kategori baik dimiliki oleh responden yang berpendidikan Diploma/Sarjana yaitu 6 orang sebesar 85,71 %, sedangkan persentase tertinggi Kecenderungan Sikap Responden Sikap merupakan satu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap satu stimulus obyek (Notoatmodjo, 25). Sikap dapat bersifat baik (positif) atau kurang (negatif). Apabila sifat tersebut bersifat baik, maka seseorang akan memiliki kecenderungan untuk menyenangi dan mendukung obyek tertentu, sebaliknya apabila bersikap kurang baik maka seseorang akan cenderung untuk menghindar dan tidak menyukai satu obyek. Sikap baik yang muncul dalam penelitian ini adalah sikap yang mendukung pernyataan yang diberikan. Sedangkan sikap kurang baik Community Health 21, I: 22

Table. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Program Jampersal Berdasarkan Karakteristik Responden Karakteristik Responden Umur < 2 2 5 > 5 Pendidikan SD SMP SMA Diploma/Sarjana Status Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Status Pekerjaan < Rp. 1.5. Rp. 1.5. Rp. 2.5. Jumlah 56 5 4 9 7 49 15 2 2 Tingkat Pengetahuan Tentang Program Jampersal Baik Cukup Kurang f % f % f % 12 2 8 6 11 21,4 4 2,51 85,71 28,57 9,8 4,8 2 1 28 5 19 58,9,29 76,92,29 57,, 4,75 59,8 11 4 12 1 7 1 15 2 1 19,64 6 1 85,71 2,56,29 66,67 46,88 6,25 adalah sikap yang tidak mendukung terhadap pernyataan yang diberikan, dan sikap ini ditunjukkan dengan jawaban sangat tidak setuju terhadap pernyataan yang diberikan. Hasil analisis data kecenderungan sikap ibu bersalin tentang program Jampersal sebagai berikut: Tabel 4. Distribusi Kecenderungan Sikap Responden Tentang Program Jampersal Sikap Responden Frekuensi Persentase (%) Baik Cukup Kurang 5 78,1 21,88 Total 64 1 Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 64 responden, sikap responden baik sebesar %, sikap responden cukup sebesar 78, 1 % dan kurang sebesar 21,88 %. Dalam penelitian ini, skor tertinggi yang diperoleh responden adalah 5 dan hasil ini tidak memenuhi kriteria skor untuk sikap responden baik, dimana (x) > mean + 1SD (>5,9). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Bersalin Pengguna Jampersal Dengan Sikap Tentang Program Jampersal. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu bersalin pengguna Jampersal dengan sikap tentang program Jampersal dilakukan dengan melakukan uji chi square. Dari tabel 5, didapatkan responden atau sebesar 28 % memiliki tingkat pengetahuan baik dengan sikap yang cukup baik tentang program Jampersal dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik dengan sikap yang kurang baik terhadap program Jampersal. Sedangkan 4 orang atau sebesar 17 % memiliki tingkat pengetahuan kurang dengan sikap yang cukup baik terhadap program Jampersal dan 1 orang responden atau sebesar 92,86 % memiliki Community Health 21, I: 2

Table 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Bersalin Pengguna Jampersal Dengan Sikap Tentang Program Jampersal Tingkat Pengetahuan Sikap Total P Value Kurang Cukup Baik Kurang Cukup f % f % f % 1 1 92,86 7, 4 2 8 64 28 17 26,56 51,56 21,88 Total 1 5 1 64 1, tingkat pengetahuan kurang dengan sikap yang kurang baik terhadap program Jampersal. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square didapat p value =, dan nilai p < α dengan α =,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu bersalin pengguna Jampersal dengan sikap tentang program Jampersal memiliki hubungan yang signifikan. DISKUSI Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Bersalin Tentang Program Jampersal Berdasarkan Karakteristik Responden Dalam penelitian ini terdapat 26,56 % atau 17 orang ibu bersalin yang memiliki pengetahuan kurang baik tentang program jampersal, rendahnya tingkat pengetahuan ibu bersalin tentang program jampersal bersumber dari kurangnya informasi dan perhatian ibu bersalin terhadap program jampersal, hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Notoatmodjo (2), yang menyatakan bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah informasi, jika seseorang banyak memperoleh informasi, maka cenderung memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan pada kelompok umur 2 sampai 5 tahun memiliki persentase tertinggi pada tingkat pengetahuan baik yaitu sebesar 21,4 %. Berdasarkan distribusi tingkat pengetahuan responden menurut tingkat pendidikan terakhir, persentase tingkat pengetahuan baik terdapat pada ibu bersalin yang berpendidikan diploma/sarjana sebesar 85,71 %. Persentase pengetahuan dengan kategori baik cenderung dimiliki oleh responden yang bekerja sebesar 28,57%. Ditinjau dari tingkat pendapatan responden diperoleh data persentase tertinggi dengan kategori pengetahuan baik adalah responden yang memiliki pendapatan Rp. 1.5.,- sampai dengan Rp. 2.5.,- yaitu sebesar 4,8 %. Gambaran Sikap Ibu Bersalin Terhadap Program Jampersal Berdasarkan Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari 64 responden yang Community Health 21, I: 24

memiliki sikap cukup baik sebanyak 5 orang atau 78,1 %, dan sikap kurang baik sebanyak orang atau 21,88 %.. Dalam penelitian ini, skor tertinggi yang diperoleh responden adalah 5 dan hasil ini tidak memenuhi kriteria skor untuk sikap responden baik, dimana (x) > mean + 1SD (>5,9). Selanjutnya setelah mendapatkan proporsi tersebut, maka kecenderungan sikap ibu bersalin dikelompokkan kembali menjadi 2 yaitu, cukup baik dan kurang baik terhadap program Jampersal Dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh, distribusi kecenderungan sikap ibu bersalin terhadap program jampersal berdasarkan kelompok umur responden, persentase tertinggi responden yang memiliki kecenderungan sikap yang cukup baik terhadap program Jampersal adalah responden yang berumur 2 sampai 5 tahun sebanyak 8,9 %. Kecenderungan sikap berdasarkan distribusi responden tentang program Jampersal berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan, kecenderungan sikap cukup baik yang tertinggi terdapat pada tingkat pendidikan diploma/sarjana sebesar 1 %. Berdasarkan karakteristik responden menurut status pekerjaan, responden yang bekerja memiliki kecenderungan sikap yang cukup baik dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja, sebanyak 87,76 % responden yang bekerja memiliki sikap yang cukup baik. Persentase kategori kecenderungan sikap berdasarkan karakteristik tingkat pendapatan, responden yang mempunyai kecenderungan sikap yang cukup baik terhadap program Jampersal adalah responden yang memiliki tingkat pendapatan Rp. 1.5.,- sampai dengan Rp. 2.5.,- sebanyak 9,75 %. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Bersalin Pengguna Jampersal Dengan Sikap Tentang Program Jampersal Hasil uji bivariat antara variabel tingkat pengetahuan ibu bersalin pengguna Jampersal dengan sikap tentang program Jampersal menghasilkan hubungan yang bermakna dengan p value, (kurang dari nilai α =,5). Frekuensi responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik dengan sikap yang cukup baik terhadap program Jampersal sebesar 28 % dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik dengan sikap kurang baik terhadap program Jampersal. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang tetapi memiliki sikap yang cukup baik terhadap program Jampersal sebesar 8 %, sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang dan sikap yang kurang baik adalah sebesar 92,86 %. Jadi, kesimpulannya secara statistik adalah terdapat hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan ibu bersalin pengguna Jampersal dengan sikap tentang program Jampersal. Community Health 21, I: 25

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu Santoso dan Budiyanto (28), dalam sebuah penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa hasil uji statistik yang dilakukan untuk melihat hubungan pengetahuan dan sikap, diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan responden dengan sikap responden. Artinya bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang terhadap sesuatu objek maka sikap yang diberikan akan semakin positif (favourable). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Nento (24), dimana sikap berhubungan dengan seberapa luasnya pengetahuan individu terhadap obyek yang dihadapi. Orang yang tidak mempunyai pengetahuan tentang suatu obyek tidak akan mempunyai sikap positif terhadap obyek tersebut. Hal itu berarti bahwa aspek kognitif yang diwujudkan melalui pengaruh pemikiran dan keyakinan seseorang memerlukan landasan pengetahuan yang relevan dalam menanggapi objek sikap. SIMPULAN Karakteristik responden dari segi umur persentase tertinggi adalah responden pada kelompok umur 2 sampai 5 tahun, pendidikan terakhir responden yang paling banyak adalah yang berpendidikan SMA, berdasarkan status pekerjaan responden persentase tertinggi adalah responden yang bekerja, dan untuk tingkat pendapatan memiliki persentase yang berimbang dengan tingkat pendapatan kurang dari Rp. 1.5.,- dan antara Rp. 1.5.,- sampai dengan Rp. 2.5.,- Responden yang memiliki tingkat pengetahuan tentang program Jampersal dengan kategori baik sebesar 21,88 % sebanyak orang, pengetahuan tentang program Jampersal dengan kategori cukup sebesar 51,56 % sebanyak orang, dan pengetahuan tentang program Jampersal dengan kategori kurang 26,56 % sebanyak 17 orang. Responden yang memiliki sikap tentang program Jampersal dengan kategori cukup sebanyak 5 orang atau 78,1 %, dan sikap tentang program Jampersal dengan kategori kurang sebanyak orang atau 21,88 %. Dalam penelitian ini, skor tertinggi yang diperoleh responden adalah 5 dan hasil ini tidak memenuhi kriteria skor untuk sikap responden tentang program Jampersal dengan kategori baik, dimana (x) > mean + 1SD (>5,9). Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu bersalin pengguna Jampersal dengan sikap tentang program Jampersal. DAFTAR PUSTAKA 1. Husein, Umar. (21) Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: Rajawali Pers. Community Health 21, I: 26

2. Ismael, & Sastroasmoro. (22). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-2. Jakarta : Sagung Seto. Muninjaya, A.G. (24). Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 4. Nento, Dectje. (24). Sikap Masyarakat Daerah Industri, Parameter Jurnal Pendidikan Jakarta. UNJ No. 19 Tahun XXI 24. 5. Notoatmodjo, S. (2). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. 6. Notoatmodjo, S. (25). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 7. Santoso dan Budianto. (28). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat di Kota Pelembang terhadap Vektor DBD, Jurnal Ekologi Kesehatan. Vol. 7, No. 2 Kesehatan, Vol. 5, No. 1, 27 Community Health I: Oktober 21 Community Health 21, I: 27