BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia saat ini. dampak yang luas terhadap sendi-sendi perekonomian dan dunia perbankan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING ( RBBR )

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Konvensional dengan Metode Risk Profile, Earnings, Capital

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. menurut pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BKK TASIKMADU CABANG KARANGPANDAN

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kerja serta kemampuan lainnya pada suatu perusahaan. Sama seperti

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK DANAMON DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Ket: = Jenis bank yang diteliti. Bank Perkreditan Rakyat (1837) Bank Umum (120) (1683) Bank Pemerintah Unit Usaha Syaiah (1)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB I PENDAHULUAN. bank. Uang sebagai salah satu produk bank setiap hari di gunakan oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN BOPO TERHADAP HARGA SAHAM (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, telah

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan urat nadi perekonomian suatu bangsa, sehingga apabila terjadi masalah di dunia perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PROGDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage,

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam berawal dari krisis moneter pada bulan Juli-Agustus Krisis

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan melonjak tajam ke level Rp /dollar AS pada 22 Januari 1998

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin:

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, salah satunya yaitu sektor keuangan yang mencakup industri perbankan. Perkembangan perbankan yang sangat pesat serta

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sedangkan yang lain adalah lembaga keuangan non-bank (LKBB). Bank

DAFTAR PENGUNGK APAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE)

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia saat ini mengakibatkan turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Dari tingginya tingkat inflasi yang terjadi, kondisi krisis tersebut mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi-sendi perekonomian dan dunia perbankan. Bank sebagai lembaga keuangan dengan usaha utamanya memberikan jasa dibidang perbankan. Peran perbankan dalam menghimpun dana masyarakat diperlukan suatu kondisi perbankan yang sehat serta tersedianya produk jasa perbankan yang menarik minat masyarakat. Bank mempunyai kepentingan untuk menjaga dana tersebut agar kepercayaan masyarakat tidak disia-siakan. Pendirian bank-bank yang semakin menjamur dan persaingan antar bank yang sangat ketat membuat masyarakat lebih pintar dalam memilih perusahaan perbankan yang sehat. Suatu bank dikatakan sehat apabila diukur dengan salah satu metode yaitu metode CAMEL (capital, asset, management, earning, likuidity). Bank bisa tidak sehat karena bank yang memperoleh fasilitas berupa kemudahan mendapatkan pinjaman dengan tingkat bunga yang aman dari pemerintah, sehingga terjadi persaingan dalam menyalurkan kredit. Hal ini mengakibatkan kinerja dari bank seolah-olah sangat sehat dibandingkan dengan kondisi sebenarnya. Penurunan nilai aset terjadi jika pemerintah tidak lagi memberikan jaminan pada pinjaman bank, sehingga mengubah ekspektasi investor karena mereka merasa dananya tidak aman lagi. Bank tidak sehat atau bisa dikatakan runs terjadi pada saat ketidakpercayaan investor atau nasabah diwujudkan dengan menarik dana mereka 1

dalam jumlah besar. Selanjutnya bahwa bank tidak sehat juga disebabkan oleh pihak bank itu sendiri karena tidak mempunyai kebijakan yang tepat, pihak bank melakukan investasi utamanya untuk jangka panjang, sehingga membutuhkan pembiayaan dana yang bersifat jangka panjang, keadaan ini menyebabkan bank itu sendiri tidak sehat. Dalam Seminar Restrukturisasi Perbankan di Jakarta pada tahun 1998 disimpulkan beberapa penyebab menurunnya kinerja bank, antara lain : a. Semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan. b. Dampak likuidasi bank-bank 1 November 1997 yang mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah, sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran. c. Semakin turunnya permodalan bank-bank. d. Banyak bank-bank tidak mampu memenuhi kewajibannya karena menurunnya nilai tukar rupiah. e. Manajemen tidak professional. Untuk memperbaiki fundamental industri perbankan secara nasional dan kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Dalam API arah dan kebijakan pengembangan industri dimasa datang dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna mencapai kestabilan sistem keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. (http://bi.www.go.id.) 2

Banyak kasus-kasus perbankan di yang terjadi karena dampak kriss ekonomi tahun 1997. Namun demikian, dalam skripsi ini hanya akan menjelaskan beberapa kasus, disebabkan terbatasnya waktu dan informasi serta ruang lingkup pembahasan. Kasus-kasus perbankan yang terjadi antara lain adalah pembenahan sektor moneter yang antara lain dengan melalui rekapitalisasi perbankan. Pendirian PT Bank Mandiri (Persero) yang dilanjutkan merger dengan PT Bank Bumi Daya (Persero), PT Bank Dagang Negara (Persero), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) merupakan salah satu implementasi rekapitalisasi perbankan yang diharapkan akan menjadi pilar perbankan Indonesia. Pendekatan merger seperti ini akan digunakan Pemerintah untuk memperbaiki kinerja bank-bank lain yang mengalami kesulitan keuangan. Menyusul pencabutan izin usaha bank tersebut,maka segala hak dan kewajiban bank tersebut akan diselesaikan oleh tim likuidasi yang akan dibentuk dalam RUPS. Kedua Penutupan Bank Dagang Bali dan Bank Asiatic, oleh Bank Indonesia melalui surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No.6/6KEP- GBI/2004 dan No.6/7/KEP-GBI/2004 Tanggal 8 April 2004. (Lukman:2009) Pencabutan usaha dilakukan karena BI menilai permasalahan solvabilitas dan likuiditas dua bank itu tidak dapat diselesaikan, penurunan drastis rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM/CAR) dan Giro wajib minimum (GWM) bank tersebut.yang ketiga adalah Divestasi Bank-Bank Rekapitulasi, Divestasi itu sendiri merupakan pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, divestasi dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan.divestasi merupakan kebalikan dari investasi pada aset yang baru. 3

Disarikan dari siaran pers Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik indonesia, Tertanggal 14 Februari 2005, dengan judul Pemerintahan selesaikan 84% Agenda 100 hari dibidang Perekonomian Dalam rangka mengamankan APBN2004, telah dilakukan Program divestasi Bank-Bank rekap seperti Bank Permata, Bank Danamon dan Bank Niaga. Yang Keempat adalah Merger Bank CIC,DANPAC, dan Pikko, Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan surat izin Penggabungan (Merger) terh adap tiga bank yaitu PT Bank CIC Internasional Tbk, PT Bank Danpac Tbk, dan bank Pikko Tbk. Menjadi PT Bank Century Tbk. Dan masih banyak lagi Bank-Bank yang menggabungkan usahanya Menjadi satu. Namun pertengahan tahun 2008 Bank Century ini dilikuidasi oleh Bank Indonesia hal ini disebabkan karena permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan ( subprime mortgage default) di Amerika Serikat, yang dipicu oleh maraknya penggelembungan harga perumahan di AS yang didorong kebijakankebijakan Bank Sentral Amerika (the Fed) yang kurang pruden untuk menstabilkan sistem keuangan sejak bertahun-tahun. Kondisi ini didorong oleh keinginan untuk memelihara permintaan properti perumahan agar tetap tinggi, terutama bagi kalangan berpenghasilan rendah yang tidak memiliki kapasitas keuangan yang memadai ( ninja loan yaitu pinjaman terhadap nasabah yang no income, no job, & no asset). Selain itu Bank century mengalami kesulitan likuiditas, yang disebabkan nasabah-nasabah besar bank tersebut menarik dananya, tetapi tidak semuanya bisa terlaksana, sehingga dapat menimbulkan rush, hal ini juga diperkuat oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu, yaitu Boediono yang menyatakan bahwa Bank Century kalah kliring atau tidak bisa membayar dana permintaan dari nasabah. 4

Terakhir adalah Bank Global yang dibekukan,bank Global dibekukan operasionalnya oleh bank indonesia pada tanggal 14 Desember 2004, karena staf dan pengurus bank global diduga mencoba menghilangkan dokumen-dokumen barang bukti dalam kasus penempatan dalam surat berharga fiktif dan pemberian kredit fiktif oleh bank tersebut. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi. Penurunan kinerja secara terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya Financial Distress yaitu keadaan yang sangat sulit bahkan dapat dikatakan mendekati kebangkrutan. Financial Distress pada bank-bank apabila tidak segera diselesaikan akan berdampak besar pada bank-bank tersebut dengan hilangnya kepercayaan dari nasabah. Akhir-akhir ini istilah bank sehat atau tidak sehat semakin populer. Berbagai kejadian aktual, tentang perbankan seperti merger dan likuidasi selalu dikaitkan dengan kesehatan bank tadi. Oleh karenanya sebuah bank tentunya memerlukan suatu analisis untuk mengetahui kondisinya setelah melakukan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu tertentu. Analisis yang dilakukan disini berupa penilaian tingkat kesehatan bank. Kesehatan suatu bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Dilihat dari Penelitian sebelumnya Bank yang telah diteliti dengan menggunakan metode camel adalah Bank Negara Indonesia dan Bank Bukopin dan menunjukkan hasil bahwa Bank Bukopin dapat dikatakan sebagai bank yang sehat, tetapi jika dibandingkan tingkat kesehatanya antara kedua bank tersebut, 5

maka Bank Bukopin lebih sehat dibandingkan dengan Bank Negara Indonesia, Hal ini dapat dilihat dari aspek Asset, Management, Earning, dan Liquidity yang dimiliki oleh Bank Bukopin lebih Baik dari pada yang dimiliki oleh Bank Negara Indonesia Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini tidak saja dilihat dari jumlah uang yang beredar, namun juga dilihat dari jumlah bank yang ada sebagai perangkat penyelenggaraan keuangan. Penilaian kinerja perusahaan bagi manajemen dapat diartikan sebagai penilaian terhadap prestasi yang dapat dicapai. Dalam hal ini laba dapat digunakan sebagai ukuran dari prestasi yang dicapai dalam suatu perusahaan. Bank Indonesia selaku Bank Sentral mempunyai peranan yang penting dalam penyehatan perbankan, karena Bank Indonesia bertugas mengatur dan mengawasi jalannya kegiatan operasional bank. Untuk itu Bank Indonesia menetapkan suatu ketentuan yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh lembaga perbankan, yaitu berdasarkan surat keputusan Direksi Bank Indonesia nomor 30/12/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 yaitu tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Indonesia. Budisantoso dan Triandaru (2005:51) mengartikan kesehatan bank sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Pengertian tentang kesehatan bank di atas merupakan suatu batasan yang sangat luas, karena kesehatan bank memang mencakup kesehatan suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya. 6

Menurut Bank Of Settlement, bank dapat dikatakan sehat apabila bank tersebut dapat melaksanakan control terhadap aspek modal, aktiva, rentabilitas, manajemen dan aspek likuiditasnya. Pengertian Kesehatan bank menurut Bank Indonesia sesuai denganundang undang RI No. 7 Tahun 1992 Tentang perbankan Pasal 29 adalah Bank dikatakan sehat apabila bank tersebut memenuhi ketentuan Kesehatan bank dengan memperhatikan aspek Permodalan, Kualitas Asset, Kualitas Manajemen, Kualitas Rentabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara mengkualifikasikan beberapa komponen dari masing-masing faktor yaitu komponen Capital (Permodalan), Asset (Aktiva), Management (Manajemen), Earning (Re ntabilitas), Liquidity (Likuiditas) atau disingkat dengan istilah CAMEL. Menurut Kasmir (2008:185) CAMEL merupakan faktor yang sangat menentukan predikat kesehatan suatu bank. Aspek tersebut satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Tabel 1.1 Standar Predikat Tingkat Kesehatan Bank NO Nilai Kredit Predikat 1 2 3 4 81-100 66 < 88 51 < 66 0 < 51 Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat Sumber: Kasmir Bank Indonesia memastikan industri perbankan saat ini berada dalam kondisi yang sehat, hal ini tercermin pada jumlah setiap rasio keuangannya. 7

Tabel 1.2 Kondisi Perbankan Tahun 2010-2012 Indikator 2010 2011 2012 CAR 15,76 16,01 17,43 NIM 6,11 6,37 5,49 ROA 2,58 3,00 3,11 LDR 73,16 79,00 80,00 Sumber: Statistik Perbankan Indonesia edisi Desember 2012 Melalui Tabel 1.2 kita dapat melihat beberapa faktor penilaian perkembangan kinerja perbankan Indonesia dilihat dari Capita Adquecy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Retrun On Asset (ROA) dan Loan Deposit ratio (LDR), secara keseluruhan mengalami kenaikan dimana CAR sudah mencapai kriteria yaitu lebih dari 8% artinya perusahaan mampu menutupi kerugian-kerugian yang dialami oleh perusahaan perbankan, ROA menunjukkan tingkat profitabilitas bank, kondisi ROA pada tahun 2010-2012 selalu mengalami peningkatan hal ini terjadi perusahaan perbankan mampu mengelola profitabilitasnya melalui asset yang dimilikinya. Dari data yang diperoleh statistik perbankan Indonesia edisi Desember 2012 dapat di simpulkan bahwa kondisi perbankan Indonesia berada dalam kondisi yang sehat. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai data penelitian adalah sebagai berikut: 8

Tabel 1.4 Perusahaan Perbankan NO Kode Perbankan Nama perbankan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 AGRO BABP BACA BAEK BBCA BBKP BBNI BMRI BJBR BCIC BBNP BBTN BBMI BBRI BKSW BNII BNLI BNGA BTPN BDMN BEKS BSIM BVIC MEGA NISP Bank Agroniaga Tbk Bank Icb Bumi Putera Tbk Bank capital Indonesia Tbk Bank Ekonomi RaharjaTbk Bank Central AsiaTbk Bank Bukopin Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Mandiri Persero Bank Pembangunan Daerah jawa Barat dan Banten Bank Mutiara Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank Tabungan Negara Bank Muamalat Indonesia Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Kesawan Indonesia Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Permata Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Tabungan Pensiuanan Nasional Tbk Bank Danamon Tbk Bank Pundi Indonesia Tbk Bank Sinar Mas Tbk Bank Victoria Internasional Tbk Bank Mega Bank OCBC Nisp Tbk Sumber: www.idx.com Diantara perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia yang merupakan salah satu memegang peranan penting terhadap kemajuan jasa perbankkan yang ada di Indonesia saat ini: 9

Berdasarkan hal di atas maka dilakukan penelitian dengan judul Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan dengan Menggunakan Metode CAMEL yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah : Bagaimana kinerja keuangan perusahaan perbankan pada bursa efek indonesia dengan menggunakan metode camel? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan perbankan dengan menggunakan metode camel. 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Praktisi 1) Perbankan Dengan adanya standar pengukuran tingkat kesehatan, Bank dapat mengetahui seberapa besar kinerja yang telah dicapai dan faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi/rendahnya nilai bobot yang dimiliki untuk penilaian tingkat kesehatan bank. 2) Regulator 10

Penilaian tingkat kesehatan bank dapat merupakan alat kontrol yang jelas dan terukur, sehingga memudahkan pemerintah dalam menetapkan kebijakan strategis dibidang moneter. b. Bagi Akademik Sebagai sumbangan referensi selanjutnya khususnya bagi mereka yang ingin memperdalam pengetahuan dan mengevaluasi tingkat kinerja keuangan pada Perusahaan Perbankan. 1.5 Sistematika Penulisan Secara garis besar pembahasan dalam skripsi ini terbagi atas enam bab yang kemudian dibagi menjadi beberapa sub bab. Secara sistematis penulisannya yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas dan menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab tinjauan pustaka berisikan uraian tentang Pengertian Bank, pengertian laporan keuangan, pengertian kinerja keuangan, manfaat penilaian kinerja perusahaan, pengertian dan jenis-jenis rasio, pengertian dan ruang lingkup camel, peneliti terdahulu, kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis dari penelitian ini. 11

BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitiannya yaitu : lokasi penelitian, sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, deskripsi kinerja keuangan dan camel serta metode analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini berisikan mengenai gambaran umum perusahaan, yaitu mengenai sejarah singkat pasar modal di Indonesia dan profil perusahaan perbankan. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis akan membahas dan menguraikan mengenai hasil dari perhitungan rasio CAR, hasil perhitungan dari rasio KAP, hasil perhitungan dari rasio ROA dan BOPO, serta perhitungan rasio LDR. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan dan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan di bidang keuangan serta pihak lain yang terkait dalam hasil penelitian ini. 12

13