BAB I PENDAHULUAN. terbayang dalam pikiran kita sekelompok pemuda-pemudi dengan jas. disamping tugas-tugas kuliah mereka yang juga menumpuk.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. porestasi yang dimaksudkan kali ini akan mengarah pada prestasi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu SD, SMP, SMA/SMK serta Perguruan Tinggi. Siswa SMP merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

BAB V PEMBAHASAN. Bandura 1997 mengungkapkan bahwa self efficacy membuat individu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Mahasiswa pada umumnya diakhir perkuliahan akan diwajibkan untuk mengerjakan

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimanakah belajar di perguruan tinggi itu? Jika pertanyaan ini diajukan

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN LAMANYA BERORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK DI KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran

BAB I PENDAHULUAN. barang ataupun jasa, diperlukan adanya kegiatan yang memerlukan sumber daya,

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan kuliah, dan disiplin mengerjakan tugas. Namun, tidak sedikit

KONSEP KOGNISI SOSIAL - BANDURA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (SDM) yang berkualitas. Manusia harus dapat menyesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Kecerdasan..., Leila, Fakultas Psikologi 2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pembangunan bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya, dan prestasi akhir itulah yang dikenal dengan performance atau

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak menuju masa

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH DENGAN EFIKASI DIRI PADA ATLET TAEKWONDO KOTA SEMARANG

BAB IV KESIMPULAN. efikasi diri. Teori struktural digunakan untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik cerpen

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efikasi Diri. Menurut Bandura (1997) Efikasi diri merupakan bagian penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Self-Efficacy. berhubungan dengan keyakinan bahwa dirinya mampu atau tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. dipahami atau usaha-usaha lain seperti kuliah lapangan,penelitian,dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Adanya anggapan bahwa tidak semua mahasiswa keguruan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menambah

BAB I PENDAHULUAN. yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan subjek yang selalu menarik untuk dibahas.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Indonesia, Fasli Jalal (Harian

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini masih menjadi permasalahan dalam kesehatan (Haustein &

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang merupakan posisi kunci. Kepemimpinan seorang manajer

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

BAB I PENDAHULUAN. Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang

SELF EFFICACY REMAJA PANTI ASUHAN DAN PENINGKATANNYA MELALUI PENDEKATAN BIMBINGAN KELOMPOK. Nurul Atieka. Universitas Muhammadiyah Metro

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi dan memiliki fakultas-fakultas, dalam fakultas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika

BAB I PENDAHULUAN. semua persyaratan akademik yang ditentukan oleh perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami berbagai hal yang kurang menyenangkan dan ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN. banyak perusahaan yang menuntut pegawainya berpendidikan minimal sarjana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengangguran sudah menjadi masalah klasik dan seakan-akan tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. peluang kegagalan akan semakin tinggi (dalam Yusuf & Nurihsan J,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keahlian dalam kerja akademis yang dinilai oleh para pengajar melalui tes, ujian,

A. Latar Belakang Kondisi keyakinan seseorang yang tidak menentu akan membuat kinerja menjadi tidak stabil, sedangkan untuk mencapai keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks. Hal ini disebabkan aspek-aspek dalam dunia pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. element. At perhaps the most fundamental level, the termindicates that one or

BAB V PENUTUP. kemampuan atau potensi yang dimiliki untuk menyelesaikan suatu tugas atau

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Self-efficacy mengarah pada keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hadirnya seorang anak merupakan harapan dari setiap orangtua.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau karyawan merupakan kekayaan (asset) utama

BAB II URAIAN TEORITIS

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi atau Universitas merupakan lembaga pendidikan tinggi di

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang domokratis serta bertanggung jawab. sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali memiliki daya tarik yang kuat dalam dunia pariwisata, baik dinikmati

BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK SELF-EFFICACY SISWA DAN IMPLIKASINYA PADA BIMBINGAN KONSELING SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan bidang kehidupan, termasuk di dalamnya bidang pekerjaan. Tidak terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim (MMI) Malang sebagai kampus. berbasis Islam menerapkan beberapa kebijakan yang ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. usahanya di tengah ketatnya persaingan di dunia usaha. Laba yang besar yang

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru atau berbeda, belum ada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Perguruan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Self-efficacy mengarah pada keyakinan seseorang terhadap kemampuannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Contoh peran pendidikan yang nyata bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meina Nurpratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN menjadi kurikulum KKNI (kerangka kualifikasi nasional Indonesia) (Dinas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

Nomer : Fakultas : Semester : IPK : PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini setiap orang berusaha untuk dapat bersekolah. Menurut W. S

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian No.Daftar : 056/S/PPB/2012 Desi nur hidayati,2013

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Jika kita mendengar nama aktivis mahasiswa maka akan terbayang dalam pikiran kita sekelompok pemuda-pemudi dengan jas almamater dan setumpuk pekerjaan organisasi yang harus mereka selesaikan disamping tugas-tugas kuliah mereka yang juga menumpuk. Aktivitas keorganisasian mereka yang padat tentunya banyak menyita waktu dan tenaga, namun nilai positif pengalaman berorganisasi yang mereka dapatkan juga sebanding dengan pengorbanan mereka. Para aktivis mahasiswa dikenal juga sebagai sosok mahasiswa yang memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi, dimana mereka ditempa untuk senantiasa yakin bahwa mereka mampu melakukan suatu perubahan besar (agent of change). Keyakinan diri para aktivis ini juga dibuktikan dengan banyak sekali nama-nama mantan aktivis mahasiswa yang kemudian sukses dan menjadi tokoh nasional, seperti Boediman Soejatmiko, Akbar Tanjung, Yusuf Kalla, Andi Malarangeng, Dipo Alam, Fahri Hamzah, dan masih banyak lagi. Mereka semua adalah mantan aktivis sekaligus mantan pimpinan organisasiorganisasi kemahasiswaan baik ekstra maupun intrakampus, yang semasa kuliah mereka menghabiskan waktunya dalam berbagai kegiatan organisasi mahasiswa disamping aktivitas akademis mereka yang juga tidak kalah

2 banyaknya. Kemudian jika kita kilas balik pergerakan bangsa Indonesia tentunya kita pasti ingat bahwa awal mula kebangkitan nasional itu diawali dengan berkumpulnya sekelompok mahasiswa yang dengan percaya diri membentuk sebuah organisasi terstruktur yang bernama Budi Utomo, yang membuat mereka lebih berani dan percaya diri bergerak dan berkarya. Dari fenomena-fenomena diatas dapat dilihat bagaimana sebuah pengalaman berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan memberikan pengaruh besar bagi peningkatanself efficacy(kepercayaan diri seseorang untuk mampu melakukan sesuatu). Sebagaimana diungkapkan Bandura tahun1997, dalam Alwisol (2004), efikasi diri dapat diubah sehingga bisa ditingkatkan melalui salah satu kombinasi empat sumber, yakni pengalaman menguasai sesuatu prestasi (performance accomplishment), pengalaman vikarius (vicarius experience), persuasi sosial (social persuation), dan pembangkitan emosi (emotional/phyisiological state). Hubungan antara tingkat partisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan peningkatan kepercayaan diri juga dikuatkan oleh penelitian Rahman (1996), yang menyatakan bahwa prestasi belajar dan kepercayaan diri mahasiswa yang aktif dalam organisasi ekstra kampus sangat baik. Kemudian dalam penelitian yang dilakukan oleh Asmiana (2003), diperoleh hasil bahwa mahasiswa yang aktif dalam organisasi memiliki motif berprestasi lebih baik dibanding yang tidak aktif dalam organisasi intra kampus danpengalaman organisasi terutama pengalaman keberhasilan menyelesaikan suatu permasalahan yang sulit, dapat meningkatkan kepercayaan diri, motif

3 berprestasi, dan keluwesan para anggotanya dalam menghadapi berbagai masalah. Universitas pendidikan Indonesia (UPI), memiliki banyak sekali organisasi kemahasiwaan baik itu ekstra maupun intra kampus dengan berbagai macam jenisnya (DepartemenPendidikanNasionalUPI, 2005). Akan tetapi, sampai saat ini masih jarang sekali ada penelitian yang membahas tentang hubungan organisasi kemahasiswaan dengan peningkatan self efficacy mahasiswa, terutama di lingkungan UPI. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan peneliti fokuskan pada Hubungan Antara Tingkat PartisipasiDalamAktivitasOrganisasi Kemahasiswaan dengan Self Efficacy Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia. B. RumusanMasalah Pengalaman merupakan sarana terbaik dalam proses pengembangan mental dan kepercayaan diri seorang individu, sehingga semakin banyak pengalaman akan berdampak positif bagi peningkatan self efficacy sesorang. Kemudian, organisasi kemahasiswaan memberikan sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran mengenai hal-hal baru yang mengajarkan mahasiswa untuk mampu menyelesaikan banyak tugas-tugas baru. Oleh karena itu, seharusnya pengalaman seorang mahasiswa dalam aktivitasnya di organisasi kemahasiswaan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan self efficacy mahasiswa yang bersangkutan. Dari rumusan masalah diatas maka dibuat pertanyaan dalam penelitian sebagai berikut:

4 1. Bagaimana tingkat partisipasi mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan di UPI? 2. Bagaimana self efficacy pada mahasiswa di UPI? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi mahasiswa dalam aktivitas organisasi kemahasiswaan dengan self efficacy mahasiswa di UPI? C. TujuanPenelitian Penelitianinidilakukanuntukmemenuhitujuansebagaiberikut: 1. Mengetahui bagaimana tingkat partisipasi mahasiswa dalam aktivitas organisasi kemahasiswaan di UPI? 2. Mengetahui bagaimana tingkat self efficacy pada mahasiswa di UPI? 3. Mengetahui bagaimana hubungan antara partisipasi mahasiswa dalam aktivitas organisasi kemahasiswaan dengan self efficacy pada mahasiswa di UPI? D. Mamfaat Penelitian Penelitian inidiharapkan dapat digunakan untuk: 1. Mamfaat Teoritis : Memberi masukan dan memperkaya konsep keilmuan psikologi terutama mengenai teori self efficacy. 2. Mamfaat Praktis : a. menjadi dasar bagipihak kampus UPI unutk semakin memfasilitasi organisasi kemahasiswaan di UPI. b. Meningkatkan antusiasme mahasiswauntuk aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan di UPI.

5 E. Sitematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. BAB IPENDAHULUAN Menjelaskan tentang hal-hal yang mendorong dilaksanakannnya penelitian, penjelasan judul untuk menghindari salah penafsiran, membatasi masalah,merumuskan masalah, tujuan dan mamfaat penelitian 2. BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Menjelaskan teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan aspek-aspek yang dijuji, memperkuat teori tentang permasalahan penelitian dan Hipotesis yakni jawaban sementara sebelum diuji kebenarannnya melalui pengujian. 3. BAB III METODE PENELITIAN Menjelaskan tentang metode dan langkah-langkah penelitian. 4. BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN Membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan mencakup deskripsi data dan analisis data. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran stelah penelitian dilaksanakan.