Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI MAHASISWA PPLK TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG TERHADAP BIMBINGAN GURU PAMONG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

BAB III METODE PENELITIAN

Sri Wahyuningsih dan Satrijo Budiwibowo Pendidikan Akuntansi IKIP PGRI MADIUN

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Sri Wahyuningsih Prodi. Pend. Akuntansi IKIP PGRI Madiun

PERSEPSI GURU PAMONG TENTANG KOMPETENSI MAHASISWA TATA RIAS DAN KECANTIKAN DALAM PELAKSANAAN PPLK PADA SMK DI SUMBAR SYOFIA MELISA PUTRI

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

THE MAPPING OF KINDERGARDEN TEACHER S SOFT SKILLS AT PAYUNG SEKAKI DISTRICT OF PEKANBARU CITY

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September Dwi Mifta Rahmawati 1, Yasmi Teni Susiati 2 Prodi PKK JPTK FKIP UST.

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

HAMBATAN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI MAHASISWA D4 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG JURNAL

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENJAS SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL HIGH SCHOOL PHYSICAL EDUCATION TEACHER PERSONALITY COMPETENCE OF BANTUL REGENCY

PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL GURU SMK NEGERI 1 SOLOK. Azizatul Resti Husnia Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE- KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu jenjang. pendidikan formal yang salah satu tujuannya adalah untuk menghasilkan Calon

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

SURVEI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENDAPAT GURU PAMONG TENTANG KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR PRAKTIKAN PPL PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA PADA KEGIATAN WORKSHOP SSP DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM PPG SM3T

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

( Word Converter - Unregistered )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FACTOR AFFECTING THE IMPLEMENTATION OF CLASS MANAGEMENT EDUCATIONAL PROGRAM STUDENTS FIELD EXPERIENCE (PPLK)

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

MOTIVASI MAHASISWA MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

OLEH: NURUL HASMITA NIM.

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

BAB III METODE PENELITIAN

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA

ANALYSIS OF KNOWLEDGE COMPETENCE OF PERSONALITY DISTRICT TEACHERS ECD FIFTY CITY PEKANBARU

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

MINAT SISWA SMK N 3 PAYAKUMBUH UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

ANALISIS PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG ARTIKEL. Oleh :

KONTRIBUSI METODOLOGI DAN EVALUASI PEMBELAJARAN TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PPL PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 2013

ABSTRACT. The Influence Of Teacher s Social Competence To The Intensity Of Teacher s Social Relation. (Susi Novita, Berchah Pitoewas, Hermi Yanzi)

PENDAPAT DOSEN LUAR BIASA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

JURNAL RICKY HANDOKO NPM:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KOSGORO 2 PAYAKUMBUH

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

Transkripsi:

2

3

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar Ayu Prastika Dewi 1, Elida 2, Wiwik Gusnita 2 Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT Universitas Negeri Padang Email :Ayu_prastika91@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi guru pamong tentang kemampuan kepribadian dan sosial mahasiswa S1 Tata Boga dalam kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar. Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto dengan jumlah populasi 43 orang. Penelitian dilaksanakan pada 9 SMK Pariwisata di Sumbar selama 1 bulan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara umum persepsi guru pamong tentang kemampuan mahasiswa S1 Tata Boga dikategorikan cukup baik dengan persentase 62,79%. Selanjutnya, pada indikator kemampuan kepribadian dikategorikan cukup baik dengan persentase 60,46%. Kemudian, untuk indikator kemampuan sosial dikategorikan cukup baik dengan persentase 55,81%. Kata Kunci : Persepsi Guru Pamong, Kemampuan Mahasiswa PPLK Abstract The purpose of research is to describle the teacher tutor perception about the personal and social abilities S1 culinary student in program work field education experience in vocational school in West Sumatera Tourism. The method of this research is using ex post facto with the total population are 43 people. The research implemented in 9 vocational school in West Sumatera for a month. The results of this research found that generally the perception of teacher tutor about the ability S1 culinary student in category as sufficiently with percentage 62,79%. Further, indicator the ability of personality in category sufficiently with percentage 60,46%. Then, to Indicator social ability in category sufficiently with percentage 55,81%. Keyword : Perception Teacher Tutor, Ability College Student PPLK 1 Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Untuk Wisuda Periode Juni 2015 2 Dosen Kesejahteraan Keluarga FT-UNP 1

2 A. Pendahuluan Universitas Negeri Padang (UNP ) merupakan salah satu Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) yang bertugas dan bertanggung jawab menghasilkan lulusan sebagai calon guru yang memiliki kemampuan dan keterampilan professional. Untuk meningkatkan mutu lulusannya, maka UNP memprogramkan beberapa mata kuliah yang dapat menunjang. Salah satunya adalah mata kuliah Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK). Menurut Wardani & Suparno (1994: 21) Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) adalah kegiatan yang mencakup semua kegiatan dari mulai merencanakan, mengorganisasikan serta mempersiapkan segala sesuatunya hingga tujuan program tercapai. Sesuai dengan buku pedoman Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (2013: 1) bahwa tujuan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) adalah Untuk memberi pengalaman nyata kepada mahasiswa agar dapat merasakan dan menjiwai tugas-tugas pendidik di sekolah. Salah satu upaya untuk dapat membentuk seorang guru yang professional, maka Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) wajib di ikuti oleh semua mahasiswa kependidikan, yang salah satunya adalah mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Boga. Sebagai seorang pendidik, tugas utama adalah mendidik, yaitu membantu peserta didik dalam memperluas pengetahuannya, meningkatkan kecerdasannya serta mengembangkan dan melatih kedisiplinan serta keterampilan yang dimiliki masing-masing peserta didik. Guru yang professional harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang kompleks, sesuai dengan pendapat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1980) yang di kutip oleh Syahril (2008: 18) mengatakan bahwa Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki guru dan mengelompokannya atas tiga dimensi umum kemampuan, yaitu: kemampuan professional, kemampuan sosial dan kemampuan personal.

3 Selama pelaksanan kegiatan PPLK, mahasiswa dituntut untuk memiliki dua kemampuan dasar untuk menjadi seorang tenaga pendidik yang berkompeten sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Kemampuan tersebut yaitu kemampuan kepribadian dan kemampuan sosial. Menurut Mulyasa (2013: 117-118) Kemampuan kepribadian merupakan suatu kemampuan yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik guna membentuk kepribadian yang baik bagi peserta didik, bahkan kemampuan ini menjadi landasan bagi kemampuan-kemampuan lainnya. Selanjutnya Menurut Sagala (2011;37-38) kemampuan sosial adalah Guru dituntut untuk memiliki kemampuan sosial yang memadai, tidak hanya dilingkungan sekolah, akan tetapi juga pada masyarakat sekitar. Selama kegiatan PPLK berlangsung, kemampuan mahasiswa akan dinilai oleh guru pamong. Guru pamong adalah salah satu guru yang ada di sekolah latihan tempat mahasiswa melaksanakan kegiatan PPLK. Guru pamong bertugas dan bertanggung jawab untuk membimbing mahasiswa selama kegiatan PPLK berlangsung. Tidak hanya membimbing, guru pamong juga akan menilai kemampuan yang dimiliki mahasiswa. Di dalam menilai kemampuan mahasiswa, guru pamong memiliki persepsi yang berbeda-berbeda. Sarwono (2009: 85) mengungkapkan bahwa Persepsi merupakan kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan dan sebagainya yang selanjutnya diinterpretasi. Berdasarkan wawancara pendahuluan terhadap beberapa guru pamong, didapatkan bahwa 7 dari 10 guru pamong memberikan persepsi negatif tentang kemampuan kepribadian dan sosial yang dimiliki mahasiswa Konsentrasi Tata Boga selama melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan. Contohnya yaitu pada kemampuan kepribadian, terlihat ada sebagian mahasiswa yang tidak tertib mengikuti aturan sekolah, seperti datang terlambat ke sekolah, bertutur kata kurang sopan, dan kurang percaya diri untuk tampil mengajar. Selain itu, mahasiswa juga kurang memiliki kemampuan dalam membina kelas serta

4 membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Sebagian besar mahasiswa PPLK juga kurang mampu untuk menunjukkan sikap berwibawa nya sebagai seorang guru. Mahasiswa PPLK juga terbilang kurang mampu dalam menunjukan rasa tanggung jawab yang tinggi.padahal, untuk menjadi tenaga pendidik yang berkompeten, seorang mahasiswa calon guru harus bisa lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan nya. Mahasiswa Konsentrasi Tata Boga juga kurang aktif dalam menjalankan kegiatan nonteaching yang mengarah pada kemampuan sosial seperti, ada sebagian mahasiswa yang kurang peduli terhadap lingkungan, beberapa mahasiswa hanya bertegur sapa dengan guru pamong, dan ada sebagian mahasiswa tidak ingin bergabung dengan guruguru yang ada di sekolah. Bahkan ada sebagian mahasiswa yang tidak saling kenal dengan teman sesama mahasiswa yang juga sedang melaksanakan kegiatan PPLK. Selain itu, mahasiswa sering bersikap acuh tak acuh terhadap bagian Tata Usaha. Jika tidak ada keperluan, mahasiswa enggan untuk menyapa. Padahal, kemampuan sosial merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk dapat menjadikannya seorang yang professional Tingginya persepsi yang kurang baik oleh guru pamong mengenai kemampuan mahasiswa, menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa belum siap untuk mengikuti kegiatan PPLK. Persepsi guru pamong merupakan salah satu hasil yang dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan mahasiswa dalam melewati kegiatan PPLK. Hal tersebut dikarenakan dalam proses PPLK, guru pamong merupakan pendidik yang berinteraksi lebih sering dibandingkan pembimbing akademik dari jurusan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mendeskripsikan persepsi guru pamong tentang kemampuan kepribadian mahasiswa S1 Tata Boga dalam kegiatan PPLK, 2). Mendeskripsikan persepsi guru pamong tentang kemampuan sosial mahasiswa S1 Tata Boga dalam kegiatan PPLK.

5 B. Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto. Populasi pada penelitian ini berjumlah 43 orang dan menggunakan teknik Sampling Jenuh. Jenis data yang digunakan dalam peneliian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data yaitu menggunakan kuisioner (angket). Untuk jenis instrument yang digunakan adalah angket yang disusun berdasarkan Skala Likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji validitas di dapatkan bahwa dari 62 butir soal uji coba penelitian terdapat 5 item yang tidak valid. Dan selebihnya dikatakan valid. Untuk uji reliabilitas dinyatakan reliabel (handal) dan dapat digunakan untuk penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menentukan acuan normal. Data akan diberi skor agar dapat dihitung jumlahnya, kemudian dikelompokan dengan cara menggolongkan kategori jawaban dalam bentuk tabel yang berisi banyak kelas, kelas interval, tanda kelas atau titik tengah, frekuensi persentase dan persentase frekuensi kumulatif. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian a. Analisis Deskripsi Data Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar Hasil dari penelitian telah menemukan gambaran secara umum terkait variabel penelitian yaitu Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar, yang menunjukkan interpretasi persentase penilaian guru pamong tergolong cukup baik dari 43 orang responden. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :

6 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan PPLK di SMK Pariwisata Sumbar Banyak Kelas Kelas Interval Tanda Kelas Frekuensi (F) %F %FK 1 132-143 137,5 1 2,33 2,33 2 144-155 149,5 3 6,98 9,31 3 156-167 161,5 7 16,28 25,59 4 168-179 173,5 14 32,55 58,14 5 180-191 185,5 6 13,95 72,09 6 192-203 197,5 7 16,28 88,37 7 204-215 209,5 5 11,63 100 Total 43 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa frekuensi terbanyak pada kelas interval 168-179 dengan frekuensi 14 dan persentase 32,55%. Kemudian untuk pencapaian kategori dari responden terkait dengan Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan PPLK, dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Pencapaian Kategori Penilaian Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan PPLK Kategori Batas Interval Frekuensi Persentase Sangat baik >3,68 0 0 % Baik 3,26 3,68 15 34,88% Cukup baik 2,63 3,25 27 62,79% Kurang baik 2,31 2,62 1 2,32% Tidak baik < 2,31 0 0% Jumlah 43 100%

7 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak terdapat pada kategori penilaian cukup baik yaitu sebanyak 27 orang yang berada pada batas interval 2,63% - 3,25 dengan persentase sebesar 62,79%. b. Analisis Deskripsi Data Indikator Kemampuan Kepribadian Banyak Kelas Kelas Interval Tanda Kelas Frekuensi(F) %F %FK 1 92-98 95 3 6,97 6,97 2 99-105 102 4 9,30 16,27 3 106-112 109 8 18,60 34,87 4 113-119 116 7 16,27 51,14 5 120-126 123 8 18,61 69,75 6 127-133 130 7 16,27 86,02 7 134-140 137 6 13,98 100 Total 43 100% Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa frekuensi terbanyak pada kelas interval 106-112 dengan frekuensi 8 dan persentase 18,60%. Kemudian untuk pencapaian kategori dari responden terkait dengan Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan kepribadian Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan PPLK dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:

8 Tabel 5. Pencapaian Kategori Penilaian Persepsi Guru Pamong pada Indikator Kemampuan Kepribadian Kategori Batas Interval Frekuensi Persentase Sangat baik >3,65 0 0 % Baik 3,26 3,65 16 37,20% Cukup baik 2,71 3,25 26 60,46% Kurang baik 2,5 2,7 1 2,32% Tidak baik < 2,5 0 0% Jumlah 43 100% Berdasarkan data penelitian yang telah didapat dilihat secara keseluruhan hasil penelitian indikator kemampuan kepribadian menunjukkan bahwa berada pada kategori cukup baik dari 43 responden Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini : c. Analisis Deskripsi Data Indikator Kemampuan Sosial Berdasarkan data penelitian yang telah didapat dilihat secara keseluruhan hasil penelitian indikator kemampuan sosial berada pada kategori cukup baik dari 43 responden. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini : Tabel 6. Distribusi Frekuensi Indikator Kemampuan Sosial Banyak Kelas Tanda Frekuensi Kelas Interval Kelas (F) %F %FK 1 37-42 39,5 1 2,40 2,40 2 43-48 45,5 0 0 2,40 3 49-54 51,2 13 30,3 32,7 4 55-60 57,5 10 23,3 56 5 61-66 63,5 7 16,2 72,2 6 67-72 69,5 9 20,9 93,1 7 73-78 75,5 3 6,9 100 Total 43 100

9 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa frekuensi terbanyak pada kelas interval 49-52 dengan frekuensi 13 dan persentase 30,3%. Kemudian untuk pencapaian kategori dari responden terkait dengan Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Sosial Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan PPLK dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7. Pencapaian Kategori Penilaian Persepsi Guru Pamong pada Indikator Kemampuan Sosial Kategori Batas Interval Frekuensi Persentase Sangat baik >3,89 0 0 % Baik 3,26 3,89 17 39,53% Cukup baik 2,57 3,25 24 55,81% Kurang baik 1,94 2,57 1 2,32% Tidak baik < 1,94 0 0% Jumlah 43 100% Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak yaitu berada pada batas interval 2,57 3,25 dengan frekuensi 24 responden dan persentase sebesar 55,81% dikategorikan cukup baik. 2. Pembahasan Hasil dari penelitian di atas telah menemukan gambaran secara umum terkait variabel penelitian yaitu Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar, yang menunjukkan interpretasi persentase penilaian guru pamong tergolong cukup baik dari 43 orang responden dengan persentase sebesar 62,79%, 0% sangat baik, 34,88% baik, 2,32% kurang baik, dan 0% menyatakan tidak baik.

10 Berdasarkan hal di atas, dapat kita lihat bahwa mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Boga dalam melaksanakan kegiatan PPLK belum memiliki kemampuan yang maksimal. Mahasiswa harus lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki untuk menjadi seorang tenaga pendidik agar penilaian guru pamong terhadap mahasiswa dapat dikategorikan sangat baik. Sesuai dalam UU Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, menjelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Dari teori di atas, terlihat jelas bahwa kemampuan yang dimiliki oleh Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Boga dalam Kegaiatan PPLK masih belum dikuasai untuk menjalankan tugasnya sebagai calon tenaga pendidik. Pada penelitian ini, kemampuan yang harus dimiliki dan dihayati oleh mahasiswa adalah kemampuan kepribadian dan kemampuan sosial. 1.Kemampuan Kepribadian Berdasarkan data penelitian yang telah diuraikan pada tabel 11 di atas dapat dilihat secara keseluruhan hasil penelitian indikator kemampuan kepribadian menunjukkan bahwa dengan persentase sebesar 60,46% dan jumlah responden sebanyak 26 orang berada pada kategori cukup baik. Artinya, penilaian guru pamong tentang kemampuan kepribadian mahasiswa diketahui belum maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa mahasiswa yang belum memiliki kemampuan kepribadian dengan baik pada saat pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK), seperti : mahasiswa tidak melaksanakan ibadah di sekolah; mahasiswa tidak peduli terhadap perkembangan peserta didik; mahasiswa datang terlambat ke sekolah; mahasiswa tidak

11 menampilkan kemandirian dalam bertindak; mahasiswa tidak bersungguh-sungguh dalam kegiatannya untuk menjadi seorang guru. Pernyataan di atas tidak sesuai dengan kemampuan kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa dalam kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) yang sudah tercantum dalam buku pedoman UPPL (2013: 26) yaitu: a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyrakat, c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa d. Menunjukkan etos kerja, tangung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri e Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa kemampuan kepribadian mahasiswa dalam menjalankan kegiatan PPLK harus ditingkatkan lagi salah satu contohnya adalah untuk selalu melaksanakan ibadah di sekolah, dan selalu datang tepat waktu. Hal tersebut karena guru merupakan panutan bagi peserta didik. Sehingga hal-hal baik yang dilakukan oleh guru akan diikuti oleh peserta didik. 2.Kemampuan Sosial Berdasarkan data penelitian yang telah diuraikan pada tabel 14 di atas dapat dilihat secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan persentase sebesar 55,81% dan jumlah responden sebanyak 24 orang berada pada kategori cukup baik. Artinya penilaian guru pamong tentang kemampuan sosial mahasiswa diketahui belum maksimal. Masih ada beberapa mahasiswa yang belum memiliki kemampuan sosial dengan baik saat pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan

12 (PPLK) seperti : mahasiswa tidak dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan sekolah; mahasiswa hanya bertegur sapa terhadap guru pamong; mahasiswa tidak berbicara sopan santun terhadap teman sejawat; mahasiswa tidak berkomunikasi baik dengan guru pamong. Pernyataan di atas tidak sesuai dengan kemampuan sosial yang harus dimiliki oleh mahasiwa dalam melaksanakan kegiatan PPLK, yang sudah tercantum pada buku pedoman UPPL (2013: 28) sebagai berikut: a) Bersikap insklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi, b) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat, c) Beradaptasi di tempat bertugas diseluruh wilayah Republik Indonesia yang memliki keragaman sosial budaya, d) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa kemampuan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa harus lebih ditingkatkan lagi, seperti mahasiswa harus selalu berkomunikasi dengan baik kepada guru pamong, selain itu mahasiswa juga harus bertegur sapa terhadap tenaga pendidik lainnya, sehingga selama kegiatan PPLK dapat berjalan dengan baik.

13 D. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan mengenai Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar berada pada kategori cukup baik dengan 27 orang responden dan persentase sebanyak 62,79%. Kemudian berdasarkan Indikator kemampuan kepribadian berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 60,46% dan frekuensi sebanyak 26 responden. Selanjutnya, pada indikator kemampuan sosial berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 55,81% dan frekuensi sebanyak 24 responden. 2. Saran Bagi mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Boga diharapkan untuk lebih mempersiapkan diri lagi sebelum melaksanakan kegiatan PPLK. Serta meningkatkan kemampuan kepribadian dan sosial di lingkungan yang baru. Catatan : Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing I Dr. Elida, M.Pd dan pembimbing II Wiwik Gusnita, S.Pd, M.Si.

14 DAFTAR PUSTAKA Marvidola, Triska. (2014). Persepsi Wisatawan Tentang Promosi dan Fasilitas Objek Wisata Museum Aditiyawarman di Kota Padang. Universitas Negeri Padang Mulyasa, E. (2013). Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Sagala, Syaiful. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung : Alfabeta Sarwono, Sarlito. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Pers Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta ------------. ( 2010). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Unit Program Pengalaman Lapangan Universitas Negeri Padang (2013). Pedoman Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Kependidikan Mahasiswa. Padang : UNP Wardhani. (1994). Program Pengalaman Lapangan (PPL). Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/guru. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. (diakses tanggal 11-02-2014)