APLIKASI MOTOR DC 1000 W 48 V SEBAGAI PENGGERAK MOBIL LISTRIK RAMAH LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN PENGGERAK GOKART MENGGUNAKAN BLDC MOTOR

RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB

BAB III PERANCANGAN ALAT

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

Draft MOTOR BLDC (BRUSHLESS DC MOTOR)

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

TUGAS PERTANYAAN SOAL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

Optimasi Pengaktifan Motor Penggerak pada Prototipe Sepeda Motor Hibrid untuk Menurunkan Konsumsi Bahan Bakar

Universitas Medan Area

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC BERBASIS PULSE WIDTH MODULATION (PWM)

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA PERHITUNGAN GAYA PADA MOTOR HONDA ASTREA GRAND YANG DIKOMBINASI DENGAN MOTOR LISTRIK

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051

RANCANG BANGUN SEPEDA LISTRIK RODA TIGA UNTUK PENYANDANG DISABILITAS (TUNA DAKSA) DENGAN PEMANFAATAN MOTOR LISTRIK BRUSHLESS DC LAPORAN TUGAS AKHIR

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Bab V. Motor DC (Direct Current)

KONSTRUKSI GENERATOR DC

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DENGAN BIAYA BOPTN

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

TKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

MAKALAH PRESENTASI MESIN MESIN LISTRIK KHUSUS MOTOR RELUKTANSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SEPEDA LISTRIK RODA TIGA UNTUK PENYANDANG DISABILITAS (TUNA DAKSA) DENGAN PEMANFAATAN MOTOR LISTRIK BRUSHLESS DC LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MOTOR LISTRIK BLDC 10 KW UNTUK SEPEDA MOTOR LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. adanya tambahan sumber pembangkit energi listrik baru untuk memenuhi

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

PENGENDALIAN KECEPATAN DUA BUAH MOTOR DC BRUSHLESS 350W/48V BERBASIS MIKROKONTROLLER

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN BRUSHLESS DC MOTOR 3 FASA SEDERHANADENGAN 4 KUTUB ROTOR

BAB I PENDAHULUAN. menstart mobil, menyalakan lampu body dan wiper. Serta ketika berjalan

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Mekatronika Modul 9 Motor Stepper

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC BRUSHLESS MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER AVR

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Transkripsi:

APLIKASI MOTOR DC 1000 W 48 V SEBAGAI PENGGERAK MOBIL LISTRIK RAMAH LINGKUNGAN Margana Program Studi Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin Polines Jl.Prof. Sudarto Tembalang, Semarang e-mail: marganasmg@yahoo.co.id Abstrak Sejalan dengan krisis bahan bakar minyak khususnya di bidang otomotif, inovasi yang berkaitan dengan menipisnya sumber energi banyak dikembangkan disamping tanpa polusi sehingga ramah lingkungan. Salah satunya yaitu mengaplikasikan motor listrik sebagai penggerak mobil listrik. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menciptakan mobil listrik dengan menggunakan 2 buah motor listrik DC masing-masing mempunyai daya 500 Watt 48 Volt dilengkapi pengatur kecepatan dengan PWM ( Pulse Width Modulation ). Adapun metode yang digunakan adalah dengan membuat mobil listrik kapasitas satu penumpang dengan berat keseluruhan 170 kg, lebar 140 cm dengan panjang 2 m menggunakan pipa, dan pernah digunakan untuk mengikuti lomba kompetisi mobil listrik III di Bandung. Hasil yang diperoleh yaitu dapat menempuh jarak 7,5 km dengan waktu tempuh 12,37 menit dengan kecepatan maksimum 36,4 km/jam dengan energy yang diperlukan sebesar 206,17 Wattjam sehingga memperoleh juara 1 kategori kecepatan. Adapun jarak tempuh yang dapat dicapai tergantung dari batere yang ada, dengan batere 48 V/128 A Jam dapat mencapai jarak 181 km. Kata kunci: motor DC, PWM, mobil listrik PENDAHULUAN Mobil listrik pertama kali dikenalkan oleh Robert Anderson dari Skotlandia pada tahun 1832-1839, namun pada saat itu harga bahan bakar minyak (BBM) relatif murah sehingga masyarakat dunia cenderung mengembangkan Motor Bakar yang menggunakan BBM. Saat ini harga BBM semakin mahal dan cadangannya menjadi sangat terbatas serta sulit dikendalikan untuk masa yang akan datang. Selain itu, terdapat isu lingkungan yang menjadi perhatian dunia yang tertuang dalam Education for Sustainable Development (EfSD). Hal ini memicu pengembangan penggunaan energi listrik dalam system transportasi sebagai pengganti bahan bakar fosil, sebab energi listrik mudah dibangkitkan dari berbagai macam sumber termasuk dari sumber-sumber energi terbarukan Berdasarkan uraian diatas maka Politeknik Negeri Semarang turut serta mengirimkan kontingennya untuk mengikuti kegiatan Kompetisi Mobil Listrik Indonesia yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Bandung. Prinsip kerja Motor DC Prinsip motor listrik berdasarkan pada kaidah tangan kiri. Sepasang magnet permanen utara -selatan menghasilkan garis medan magnet, kawat penghantar diatas telapak tangan kiri ditembus garis medan magnet. Jika kawat dialirkan arus listrik DC sebesar I searah keempat jari tangan, maka kawat mendapatkan gaya sebesar F searah ibu jari (Gambar 1) Gambar 1. Aturan tangan kiri prinsip kerja motor Prosiding SNST ke-3 Tahun 2012 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang F.23

F.5. Aplikasi motor DC 1000 W 48 V sebagai penggerak mobil listrik (Margana) Percobaan sederhana prinsip kerja motor dapat dilakukan dengan menggunakan sepasang magnet permanen berbentuk U, sebatang kawat digantung di kedua sisi ujungnya, pada ujung kawat dihubungkan sumber listrik DC (Gambar 2). Arus listrik mengalir dari terminal positif (+) ke batang kawat sebesar I ampere ke terminal negatif (-). Kawat yang dipotong garis medan magnet, pada batang dihasilkan gaya tolak sebesar F searah panah. Besarnya gaya F yang dibangkitkan: F = B I L z Newton.. (1) F = Gaya pada kawat, Newton B = Kerapatan medan magnet, Tesla I = Arus mengalir di kawat, Amper L = Panjang kawat efektif, meter Z = Jumlah belitan kawat Gambar 2. Model Kerja Motor DC Brushless DC motor Brushless DC (BLDC) motor adalah sebuah mesin listrik berputar, dimana stator merupakan belitan stator tiga phasa seperti motor induksi, dan rotor terdapat magnet permanen dipermukaannya seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Dalam hal ini, motor BLDC setara dengan motor DC dengan komutator terbalik, di mana magnet berputar sedangkan konduktor tetap diam. Dalam komutator motor DC, polaritas ini diubah oleh komutator dan sikat. Namun, dalam brushless motor DC, pembalikan polaritas dilakukan oleh transistor switching untuk mensinkronkan dengan posisi rotor. Oleh karena itu, BLDC motor sering menggabungkan baik posisi sensor internal atau eksternal untuk merasakan posisi rotor yang sebenarnya, atau posisi dapat dideteksi tanpa sensor (Leonard N. Elevich,2005). Gambar 3 Motor BLDC F.24 ISBN 978-602-99334-1-3

Kontrol digital motor BLDC Gambar 4. Tegangan langkah Untuk 3-ph BLDC motor Gambar 5. Daya tiga phasa motor BLDC Gambar 6. Jenis independen switching power transistor Gambar 7. Jenis komplemen switching power transistor Prosiding SNST ke-3 Tahun 2012 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang F.25

F.5. Aplikasi motor DC 1000 W 48 V sebagai penggerak mobil listrik (Margana) PWM (Pulse Width Modulation) PWM merupakan suatu teknik yang dipakai untuk mengatur kerja peralatan yang memerlukan arus pull in yang besar dan untuk menghindari disipasi daya yang berlebihan dari peralatan yang akan dikontrol. PWM merupakan suatu metoda untuk mengatur kecepatan perputaran motor dengan cara mengatur prosentase lebar pulsa waktu tinggi ( high) terhadap perioda dari suatu sinyal persegi dalam bentuk tegangan periodik yang diberikan ke motor sebagai sumber daya. Semakin besar perbandingan waktu tinggi dengan perioda sinyal maka semakin cepat motor berputar. Sinyal PWM dapat dibangun dengan banyak cara, dapat menggunakan metode analog menggunakan rankaian op-amp atau dengan menggunakan metode digital. Dengan metode analog setiap perubahan PWM-nya sangat halus, sedangkan menggunakan metode digital setiap perubahan PWM dipengaruhi oleh resolusi dari PWM itu sendiri. Misalkan PWM digital 8 bit berarti PWM tersebut memiliki resolusi 2 pangkat 8 = 256, maksudnya nilai keluaran PWM ini memiliki 256 variasi, variasinya mulai dari 0 255 yang mewakili daur tugas (duty cycle) 0 100% dari keluaran PWM tersebut. Perhitungan daur tugas (duty cycle) PWM Dengan cara mengatur lebar pulsa on dan off dalam satu perioda gelombang melalui pemberian besar sinyal referensi output dari suatu PWM akan didapat duty cycle yang diinginkan. Gambar 8 Pulsa PWM dengan duty cycle Perhitungan Pengontrolan tegangan output motor dengan metode PWM cukup sederhana. Gambar 9. Pulsa PWM Dengan menghitung duty cycle yang diberikan, akan didapat tegangan output yang dihasilkan. Sesuai dengan rumus yang telah dijelaskan pada gambar. ( 2) Average voltage merupakan tegangan output pada motor yang dikontrol oleh sinyal PWM. a adalah nilai duty cycle saat kondisi sinyal on. b adalah nilai duty cycle saat kondisi sinyal off. V full adalah tegangan maximum pada motor. Dengan menggunakan rumus diatas, maka akan didapatkan tegangan output sesuai dengan sinyal kontrol PWM yang dibangkitkan (Seno Ajie Nugroho, 2011). F.26 ISBN 978-602-99334-1-3

METODOLOGI Mobil Listrik Yang dirancang mempunyai Spesifikasi: Kapasitas penumpang : 1 orang berat maksimum pengemudi (kg) : 70 kecepatan maksimun (km/j) :80 ukuran (L x P) :140 cm X 200 Cm berat mobil : 100 Kg kerangka :baja hollow Kontroller : 2 x 500 W/48 V ( Trekko) kursi kemudi : sfon lantai :baja hollow+plat setir (sistim kemudi) : Mekanik Battery :12 volt 32 AH (4 buah)=48 volt/128 AH=48 volt/128 AJam Motor : 2 x 500W/48 V=1000 watt/48 V roda : diameter 14 inchi (Ring 14) jenis rem+sistim rem :Tromol Suspensi :Singgle Proses Pengambilan data : Pada proses pengambilan data mula-mula dilakukan dengan melakukan uji kecepatan menempuh jarak 750 m ( Kualifikasi ) dengan catatan waktu 2,37 menit.62 detik. Selanjutnya setelah mendapatkan posisi dilakukan dengan pengujian 10 kali putaran menempuh jarak 7,5 km dengan waktu 12 menit36.18 detik. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil uji kecepatan No Mobil Kualifikasi lap Time 1 PML 2 2.37.62 10 12.36.18 2 Bogi Power 2.55.72 10 12.46.17 3 Titen GX3 2.46.62 10 12.49.42 4 All New Rex 2.49.09 10 14.02.19 5 Blue Warrior 3.00.69 10 14.13.31 6 Speeder II Rev 2.40.59 10 14.16.09 7 Denkiaka 2.52.47 10 14.59.57 8 BM3CH 2.45.28 10 15.20.41 9 UNY EVO 2.38.44 10 18.09.59 10 EVRT 21 3.21.84 3 DNF 11 Graziolli 4.25.57 1 DNF Tabel 2. Hasil Penilaian Prosiding SNST ke-3 Tahun 2012 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang F.27

F.5. Aplikasi motor DC 1000 W 48 V sebagai penggerak mobil listrik (Margana) Analisa perhitungan: Kecepatan maksimum = 7,5 km/12,37 menit x 60 menit/jam= 36,4 km/jam Energy listrik yang diperlukan = 1000 W x (12,37 menit/60 menit) x 1 jam: 206,17 WJam. Energi yang tersedia pada battery = 48 W x 20,83 A x 6,14 Jam : 6139.0176 W Jam Arus yang diperlukan motor = 1000 W/48 V= 20,83 Amper Waktu yang dapat ditempuh = 128 AJam/20,83 A: 6.14 Jam Jarak tempuh = 5jam/(12,37menit/60menit)x7.5km=181 km (catatan lomba) Dari hasil perhitungan Jarak yang dapat ditempuh: dengan kecepatan konstan 36,4 km/jam, pada jarak 7,5 km dengan energy listrik yang diperlukan 206,17 WJam, sehingga untuk energy yang tersedia 6139.0176 W Jam. Jarak yang dapat ditempuh = (6139,0176 W Jam/206,17WJam ) x 7,5 km = 223.32 km. Sehingga jarak yang bisa ditempuh berbanding lurus dengan kapasitas battery KESIMPULAN 1. Jarak yang dapat ditempuh mobil listrik tergantung dari besarnya kapasitas battery, berdasar perhitungan dengan menggunakan battery 48 V/128 A-jam mampu menempuh jarak 223,32 km. 2. Kecepatan rata-rata dari mobil listrik 36,4 km/jam saat dilakukan lomba. 3. Mobil yang kami beri nama PML-2 dirancang dengan mengunakan dua buah motor DC untuk mempercepat laju mobil, selain itu aerodinamis mobil stabil. 4. Untuk menempuh jarak 7,5 km diperlukan energy listrik sebesar 206,17 WJam, sehingga memperoleh urutan ke tiga kategori efisiensi. DAFTAR PUSTAKA Leonard N. Elevich,2005, 3-Phase BLDC Motor Control with Hall Sensors Using 56800/E Digital Signal Controllers, 20 Mei 2012,http://cache.freescale.com/files/product/doc/AN1916.pdf Seno Ajie Nugroho, 2011, PWM (Pulse Width Modulation), 20 Mei 2012, http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=820:pwmpulse-width-modulation&catid=15:pemrosesan-sinyal&itemid=14 http://goldenmotor.com/ --------,2011, 07 July 2011, http://kmli.polban.ac.id/panduan-lomba.html F.28 ISBN 978-602-99334-1-3