BAB I PENDAHULUAN. dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja para staf pengajar sebuah Fakultas di dalam sebuah perguruan tinggi

DIDIK HERMAWAN B

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa pelayanan dibidang kesehatan. Sebagai salah satu

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

Teknik Yogyakarta menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan. signifikan antara faktor kompensasi material, kompensasi sosial, kompensasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. 2001), bahkan dijaman sekarang ini bukan lagi perusahaan besar mengalahkan

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pada tahun 2013 menjadi ( Jadi dari

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kompetitif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan sumber daya manusianya. Sebab sumber daya manusia dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Ridwan Purnama, 2008 ). (Sri Dewi Anggadini, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, pegawai senantiasa mengharapkan penghasilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kompensasi adalah segala sesuatu yang di terima para karyawan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pembangunan agar dapat berperan dalam pembangunan negara. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen yang baik akan memudahkan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA DI KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dalam kehidupan masyarakat memulai era baru yang

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia bisnis saat ini, setiap perusahaan dituntut agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB I PENDAHULUAN. cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan tenaga kerja yang memadai dan berkualitas adalah

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kompensasi memiliki defenisi yang beragam oleh parah pakar. Hasibuan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup anggota organisasi dan masyarakat. Suatu

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini akan membahas mengenai pengaruh lingkungan kerja dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang partisipatif dan

BAB I PENDAHULUAN. Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan harus mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal, agar dapat menciptakan keunggulan yang diharapkan. Dalam hal ini fungsi menejemen memang peran yang sangat penting. Manejemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengurus. Secara singkat manajemen diartikan sebagai ilmu atau seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya efektif dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006). Dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3) disebutkan bahwa Bumi,Air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan di pergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pasal ini merupakan landasan filosofis untuk menentukan pengelolaan sumber daya alam, termasuk sumber daya air dalam kehidupan bernegara. Berdasarkan pasal ayat (2) Undang- Undang tersebut menyebutkan bahwa Penguasaan Negara atas sumber daya air tersebut diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan tetap mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya. Menurut Undang-Undang nomor 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah bahwa : 1

2 Perusahaan Daerah ialah semua perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang ini yang modalnya untuk seluruh nya atau untuk sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang undang. Perusahaan Daerah Air Minum berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor II Tahun 1988 dan peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 26 Tahun 2001 tentang perubahan pertama atas peraturan Daerah kabupaten Daerah Tingkat II Nomor II Tahun 1988 tentang pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu unit kerja di lingkungan pemerintah Kabupaten Majalengka memiliki Visi Terwujudnya PDAM yang maju, sehat dan profesional menuju Pelayanan prima tahun 2015 dan Misi Memberikan Pelayanan air bersih yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas sesuai standar yang di selaraskan dengan Visi dan Misi Kabupaten Majalengka dalam Rangka keterpaduan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan,pembangunan,dan kemasyarakatan di Kabupaten Majalengka. Untuk mewujudkan Peraturan Daerah diatas, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dibidangnya, Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan memrlukan pengelolaan secara professional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan dan setiap perusahaan mengharapkan seluruh pegawainya dapat bekerja dengan baik, Perusahaan juga sebaiknya peka terhadap masalah masalah atau tuntutan-tuntutan para pegawainya agar semua kegiatan perusahaan tidak aka terhambat.

3 Menurut Locke dalam Munandar (2001:350) tenaga kerja yang puas dengan pekerjaannya merasa senang dengan pekerjaannya. Keyakinan bahwa pegawai yang terpuaskan akan lebih produktif daripada pegawai yang tak terpuaskan merupakan suatu ajaran dasar diantara para manajer selama bertahuntahun Robbins (2001:26). Menurut Strauss dan Sayles dalam Handoko (2001:196) kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi, pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Pegawai yang seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Sedangkan pegawai yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran kerja yang lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan serikat pegawai, dan kadang-kadang berprestasi bekerja lebih baik daripada pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja. Oleh karena itu kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi pegawai maupun perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan kerja perusahaan. Setiap orang yang bergabung dengan organisasi bersedia memberikan pengetahuan, keterampilan, tenaga dan sebagian waktunya untuk berkarya pada organisasi tersebut. Orang/pegawai yang bergabung dengan sebuah organisasi tersebut mempunyai motivasi untuk mencapai tujuan hidupnya baik secara material seperti kompensasi finansial yang layak maupun immaterial seperti

4 adanya kepuasan kerja. Adanya kepuasan dalam bekerja akan memotivasi pegawai untuk berprestasi secara optimal demi kemajuan sebuah organisasi dan apabila semua pegawai merasakan adanya kepuasan kerja maka ini akan berdampak sangat baik sekali bagi kinerja organisasi secara keseluruhan. Wujud dari kepuasan kerja dapat diindikasikan dengan tingkat kerajinan pegawai, tingkat absensi yang rendah, tidak adanya keluh kesah dan jumlah pegawai yang berhenti secara sepihak atau turnover pegawai rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dari seorang pegawai seperti kompensasi, hubungan baik antara bawahan dengan atasan dan rekan kerja, lingkungan kerja, umur, pendidikan dan banyak faktor lainnya. Penelitian tentang kepuasan kerja ini telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya, baik pada organisasi non pemerintah atau organisasi bisnis maupun organisasi pemerintah. Alasan utama untuk menilai kepuasan kerja adalah memberikan gagasan kepada atasan tentang bagaimana meningkatkan sikap pegawai. Kepuasan kerja pegawai akan tercapai bila pegawai produktif dan berkinerja baik. Manusia berperan aktif dalam domainan dalam setiap aktivitas organisasi perusahaan,baik dalam aktivitas organisasi perusahaan yang bersifat operasional maupun konseptual. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang di milikinya, dengan harapan tercapainya tujuan perusahaan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan, salah satu diantaranya adalah melalui program kompensasi.

5 Pemberian kompensasi merupakan salah satu cara yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam organisasi perusahaan. Kompensasi adalah segala sesuatu yang di terima oleh pegawai sebagai balas jasa atau upaya - upaya yang telah di berikan kepada organisasi perusahaan Hendri Tanjung (2003). Kompensasi memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja pegawai, salah satu alasan utama seseorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang akan bekerja secara maxsimal agar mendapat kompensasi yang sesuai. Dalam suatu instansi, pegawai senantiasa mengharapkan penghasilan yang lebih memadai. Sistem penggajian pegawai negeri sipil sekarang saat ini masih di bawah sistem penggajian swasta, sehingga mempengaruhi kinerja pegawai. Dalam situasi yang demikian meyebabkan timbulnya ke inginan untuk mencari kompensasi lain di luar gaji. Perusahaan Daerah Air minum Kabupaten Majalengka sebagai salah satu Perusahaan Daerah di Kabupaten Majalengka yang memberikan berbagai jenis Kompensasi kepada pegawainya, bahkan perusahaan Daerah Air Minum Majalengka merupakan satu satunya perusahaan daerah di Majalengka yang memberikan insentif sesuai hasil kerja pegawainya. Pemberian insentif yang di berikan oleh perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Majalengka kepada pegawai sesuai jenis pekerjaan dan bagian bidangnya juga pemberiannya tidak sama rata. Berdasarkan data Informasi dari Bagian administrasi dan umum pembagian insentif yang di berikan perusahaan kepada pegawainya berdasarkan jenis pekerjaan dan bagian dapat dilihat pada Tabel I.I sebagai Berikut :

6 Tabel 1.1 Insentif Pegawai PDAM Kabupaten Majalengka Tahun 2014 Pegawai Insentif Kasir cabang. Rp. 67.000,- Kasir Teknik. Rp. 220.000,- Kasir Administrasi. Rp. 70.000,- Staf Produksi. Rp. 65.000,- Operator Khusus Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Rp. 60.000,- Majalengka (Sumber : Departemen Personalia PDAM Kabupaten Majalengka 2014) Pada Tabel di atas dapat dilihat perbedaan pemberian insentif oleh perusahaan PDAM Kabupaten Majalengka terhadap pegawainya dikarenakan dengan alasan berdasarkan bagian dan jenis pekerjaan pegawainya. Menurut H. Hadari Nawawi (2003:317), mengemukakan bahwa insentif adalah : Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pegawai agar produktiviyasnya tinggi dan sifatnya tidak tetap. Pemberian insentif yang tidak merata terhadap pegawai akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai sehingga kinerja pegawai kurang baik dan target pendapatan yang di tentukan yaitu pencapaian 90 persen penghasilan dan penjualan air bersih kepada pelanggan akan kurang tercapai.kurangnya kesadaran para pelanggan dalam membayar konsumsi air bersih menjadi permasalahan dalam memenuhi target pendapatan yang ditentukan.

7 Hal ini tidak diimbangi dengan jumlah gaji pokok yang di terima oleh pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten majalengka. Dengan pekerjaan yang mereka lakukan jumlah gaji pokok yang di terima dirasakan kurang oleh pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten majalengka. Dengan adanya insentif yang di berikan perusahaan Daerah Air Minum Majalengka sebagai balas jasa dari perusahaan atas pekerjaan mereka, diharapkan dapat mengimbangi hal tersebut. Berdasarkan Permasalahan diatas, Penulis ingin meneliti lebih jauh tentang pemberian kompensasi dan kinerja, serta mengetahui pengaruh pemberian kompensasi tersebut terhadap kinerja pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten majalengka. Berdasarkan Latar Belakang yang di kemukakan di atas maka penulis mengambil judul Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Majalengka. B. Identifikasi Masalah 1. Gaji yang di terima Pegawai PDAM Kabupaten Majalengka di rasa kurang memelihara kinerja pegawai. 2. Insentif yang diterima pegawai kurang memenuhi sesuai kebutuhan kinerja pegawai PDAM Kabupaten Majalengka. 3. Totalitas kerja pegawai kurang dalam menjalankan peraturan daerah hal ini terjadi karena insentif yang di terima pegawai tidak sesuai dengan kinerja pegawai PDAM Kabupaten Majalengka.

8 4. Bonus yang diterima pegawai kurang memenuhi sesuai kebutuhan Kinerja pegawai PDAM Kabupaten Majalengka. 5. Honor yang diterima pegawai kurang memenuhi sesuai kebutuhan Kinerja pegawai PDAM Kabupaten Majalengka. 6. Fasilitas yang di terima pegawai kurang memenuhi kebutuhan pegawai PDAM Kabupaten Majalengka dikarenakan kurangnya tempat khusus Kendaraan dan peralatan masih terbatas. C. Rumusan Masalah 1. Seberapa besar pengaruh gaji terhadap kinerja pegawai perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabuaten Majalengka? 2. Seberapa besar pengaruh insentif prestasi terhadap kinerja pegawai perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Majalengka? 3. Seberapa besar pengaruh Tunjangan terhadap kinerja pegawai perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabuaten Majalengka? 4. Seberapa besar pengaruh fasilitas terhadap kinerja pegawai perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabuaten Majalengka? 5. Seberapa besar pengaruh gaji, insentif prestasi, tunjangan, dan fasilitas Secara simultan terhadap kinerja pegawai perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabuaten Majalengka?

9 D. Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh gaji terhadap kinerja pegawai perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabuaten Majalengka. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh insentif prestasi terhadap kinerja pegawai perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Majalengka. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh tunjangan terhadap kinerja pegawai perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabuaten Majalengka. 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh fasilitas terhadap kinerja pegawai perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabuaten Majalengka. 5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh gaji, insentif prestasi, tunjangan, dan fasilitas Secara simultan terhadap kinerja pegawai perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabuaten Majalengka. E. Kegunaan Penelitian Hasil ataupun kegunaan dari penelitian ini antara lain diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Hasil Penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang Administrasi Negara. 2. Manfaat teoritis, diharapkan dari penelitian ini adalah mampu memberikan masukan bagi instansi yang terkait untuk di jadikan bahan masukan dan sumbangan pemikiran.

10 3. Hasil Penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu Administrasi Negara, khususnya mengenai kompensasi kinerja pegawai perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Majalengka. F. Kerangka Pemikiran Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi untuk mewujudkan visi dan misinya sangat tergantung dari peran dan kualitas sumber daya manusia yang ada didalam organisasi. Oleh karenanya diperlukan pengembangan sumber daya manusia secara kontinyu agar diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga dalam bekerja dapat memberikan hasil yang optimal. Menurut Garry Dessler (1997) definisi kompensasi adalah semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada pegawai dan timbul dari kepegawaiannya M. Yani (2012). Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2001) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para pegawai sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sedangkan menurut Susilo Martoyo (2000), kompensasi didefinisikan sebagai pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi employers maupun employees baik yang langsung berupa uang (financial) maupun yang tidak langsung berupa uang (nonfinancial). Dari definisi tersebut dapat disadari bahwa suatu kompensasi jelas akan dapat meningkatkan ataupun menurunkan prestasi kerja, kepuasan kerja maupun motivasi pegawai. Oleh karenanya

11 penting sekali perhatian organisasi terhadap pengaturan kompensasi secara benar dan adil lebih dipertajam. Dari definisi-definisi sebagaimana tersebut diatas, kompensasi dapat diartikan sebagai semua bentuk penghargaan atau imbalan yang diberikan organisasi pada para pekerjanya sebagai bentuk penggantian atas kinerjanya yang terdiri dari bentuk kompensasi finansial seperti gaji pokok, insentif dan tunjangan-tunjangan lainnya dan bentuk non finansial seperti tantangan pekerjaan, tanggung jawab, pengakuan yang memadai atas prestasi yang dicapai, serta adanya promosi bagi pegawai yang berpotensi. Menurut Simamora (2004:442) mendefinisikan: Kompensasi (compensation) meliputi imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh para pegawai sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Kompensasi merupakan apa yang diterima oleh para pegawai sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi. Mangkunegara (2004:67) menyatakan bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha organisasi untuk mencapai tujuannya. Oleh karena, itu salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kapasitas kinerja pegawai adalah dengan menghubungkan kompensasi dengan perkembangan pegawai. Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh pegawai, maka perusahaan akan lebih mudah untuk

12 menarik pegawai yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi pegawai agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan hanya unggul dalam persaingan, namun juga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan mampu meningkatkan profitabilitas dan mengembangkan usahanya (Triyono Nugroho, 2009). Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif bagi pegawai, maka organisasi akan lebih mudah untuk menarik pegawai yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi pegawai agar lebih meningkatkan kinerjanya sehingga produktivitas meningkat dan kinerja organisasi juga akan meningkat. Kompensasi Variabel (X) 1. Gaji 2. Insentif 3. Tunjangan 4. Fasilitas Kinerja Pegawai Variabel (Y) 1. Kriteria Berdasarkan sifat 2. Kriteria Berdasarkan Perilaku 3. Kriteria Berdasarkan hasil Simamora (2004:97) : 97) Syamsuddin dan Yunus (2003:16) Syamsuddin dan Yunus (2003:16) Gambar 1.1 Model Kerangka pemikiran Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai. Berdasarkan kerangka Pemikiran tersebut, maka dapat digambarkan paradigm penelitian sebagai berikut :

13 Kompensasi 1. Gaji 2. Insentif 3. Tunjangan 4. Fasilitas Kinerja Pegawai Gambar 1.2 Paradigma Penelitian G. Hipotesis Hipotesis Menurut Sugiyono (2011:70) merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru di dasarkan fakta-fakta yang empiris yang di peroleh melalui pengumpulan data.jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan penelitian belum jawaban empiris. Bertitik tolak dari kerangka pemikiran,peneliti mengemukakan hipotesis sebagai berikut : 1. Ho : Tidak ada pengaruh yang segnifikan dari Gaji (X1) terhadap Kinerja pegawai (Y) Ha : ada pengaruh yang segnifikan dari Gaji (X1) terhadap Kinerja pegawai (Y)

14 2. Ho : Tidak ada pengaruh yang segnifikan dari Insentif (X2) terhadap Kinerja pegawai (Y) Ha : ada pengaruh yang segnifikan dari Insentif (X2) terhadap Kinerja pegawai (Y) 3. Ho : Tidak ada pengaruh yang segnifikan dari Tunjangan (X3) terhadap Kinerja pegawai (Y) Ha : ada pengaruh yang segnifikan dari Tunjangan (X3) terhadap Kinerja pegawai (Y) 4. Ho : Tidak ada pengaruh yang segnifikan dari Fasilitas (X4) terhadap Kinerja pegawai (Y) Ha : ada pengaruh yang segnifikan dari Fasilitas (X4) terhadap Kinerja pegawai (Y). 5. Ho : Tidak ada pengaruh yang segnifikan Antara Gaji, Insentif, Tunjangan, Fasilitas (X4) terhadap Kinerja pegawai (Y). Ha : ada pengaruh yang segnifikan Antara Gaji, Insentif, Tunjangan, pengaruh yang segnifikan dari Fasilitas (X4) terhadap Kinerja pegawai (Y).