BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perjalanan merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIDANG STUDI TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Presentasi TESIS - PS 2399

TRANSPORTASI SEBAGAI SUATU SISTEM

Kuliah Pertemuan Ke-6 MODEL SINTETIS DISTRIBUSI PERJALANAN. Sub Topik : Model Gravitasi (Kalibrasi Model) Model Sintetik Lainnya

STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR

1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN)

JUDUL MAKALAH SEMINAR STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK

ANALISA MODEL SEBARAN PERJALANAN INTERNAL MASYARAKAT KOTA BATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses mengangkut dan mengalihkan dengan menggunakan alat pendukung untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DISTRIBUSI PERJALANAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITASI DUA BATASAN DENGAN OPTIMASI FUNGSI HAMBATAN STUDI KASUS : KOTA SEMARANG DAN KOTA SURAKARTA

STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN DARI DATA LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI INFERENSI BAYESIAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3

PERENCANAAN TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB. I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi memiliki peran penting dalam suatu negara yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai

KONSEP PEMODELAN TRANSPORTASI PADA ANGKUTAN BARANG

ESTIMASI MODEL KEBUTUHAN TRANSPORTASI BERDASARKAN INFORMASI DATA ARUS LALU LINTAS PADA KONDISI PEMILIHAN RUTE KESEIMBANGAN DISERTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundangan di Bidang LLAJ. Pasal 3 yang berisi menyataan transportasi jalan diselenggarakan

KALIBRASI MODEL SEBARAN PERGERAKAN (GRAVITY MODEL) MENGGUNAKAN ADD-IN MICROSOFT EXCEL (SOLVER) Rudy Setiawan 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukannya. Pergerakan dikatakan juga sebagai kebutuhan turunan, sebab

Arahan Transport Demand Management dalam Pergerakan Transportasi Regional Kabupaten Gresik

mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dan mudah" atau susah nya lokas tersebut dicapai melalui sistem jaringan transportasi

Penentuan Koefisien Hambatan β Asal Tujuan Transportasi di Provinsi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara

5 BAB V PERKIRAAN KONDISI MENDATANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula,

Tabel 5.21 Karakteristik penumpang KA ekonomi berdasarkan Profesi... Tabel Karakteristik penumpang KA ekonomi berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Tamin, 1997). Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah jumlah perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat di mana

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

NINDYO CAHYO KRESNANTO. .:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

ESTIMASI MATRIK INFORMASI LALU LINTAS MODEL GRAVITY ASAL TUJUAN ANGKUTAN PRIBADI-UMUM

OUTLINES PERKULIAHAN

NINDYO CAHYO KRESNANTO. .:

II. LANDASAN TEORI. A. Gambaran Prasarana dan Sarana Transportasi Provinsi Lampung

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA MATRIKS ASAL TUJUAN KOTA MANADO ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE TRIP ASSIGMENT (PEMBEBANAN PERJALANAN) DALAM PEMODELAN TRANSPORTASI FOUR STEP MODEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan

BAB III LANDASAN TEORI. Tujuan utama dilakukannya analisis interaksi sistem ini oleh para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan transportasi di daerah Yogyakarta terjadi sebagai salah satu

PERKIRAAN DISTRIBUSI PERGERAKAN PENUMPANG DI PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN ASAL TUJUAN TRANSPORTASI NASIONAL

I. PENDAHULUAN. Perkotaan yang mengalami perkembangan selalu menghadapi permasalahan

Nindyo Cahyo Kresnanto FT Universitas Janabadra YK

METODOLOGI PENELITIAN. Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan

BAB III LANDASAN TEORI. International Airport akan melibatkan partisipasi dari stakeholders termasuk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang terdiri dari segi keamanan,

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

Perancangan Rute Transportasi Laut untuk Sumatran Ring dengan Pendekatan Riset Operasi dan Simulasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat. 1. Bangkitan dan tarikan perjalanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kian meningkat dalam aktivitas sehari-harinya. Pertumbuhan sektor politik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan (demand) yaitu dengan. menggunakan metode empat tahap (four stage method).

BAB I PENDAHULUAN. penduduk atau barang atau jasa atau pikiran untuk tujuan khusus (dari daerah asal ke daerah


ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Bangkitan perjalanan adalah tahap pertama dalam perencanaan transportasi

ESTIMASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA BANDA ACEH

KAJIAN TARIKAN PERGERAKAN TOSERBA DI KOTA JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Penelitian Suriani (2015), Pusat kegiatan Pendidikan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Depok merupakan wilayah penyangga (buffer state) bagi Daerah

Ahmad Haris Januar Syahidan, Reza Maulana, Bambang Riyanto *), Kami Hari Basuki *)

Transportasi terdiri dari dua aspek, yaitu (1) prasarana atau infrastruktur seperti jalan raya, jalan rel, bandar udara dan pelabuhan laut; serta (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perjalanan merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap orang setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Suatu perjalanan tersebut tidak lepas dari daerah atau zona asal dan tujuannya. Zona merupakan subdaerah dari daerah kajian, dimana daerah kajian adalah suatu daerah geografis yang didalamnya terletak zona asal dan tujuan yang diperhitungkan dalam model kebutuhan transportasi. Zona asal merupakan zona yang menghasilkan atau melakukan perjalanan ke zona tujuan karena suatu sebab yang penting dan menguntungkan bagi pelaku pergerakan. Kebutuhan akan perjalanan ini akan menimbulkan permasalahan transportasi, khususnya saat manusia melakukan perjalanan pada saat waktu yang bersamaan untuk menuju daerah tujuan yang sama pada suatu daerah. Kemacetan adalah salah satu contoh kasus yang sering muncul akibat adanya perjalanan tersebut, yang salah satunya diakibatkan tidak meratanya sebaran dari suatu tempat ke tempat lain. Sebaran perjalanan merupakan suatu susunan pola perjalanan dari suatu daerah asal menuju daerah tujuan. Dalam perencanaan transportasi perkotaan, sebaran perjalanan merupakan tahap kedua dari 4 tahap perencanaan yang ada (bangkitan perjalanan, sebaran perjalanan, pilihan moda transportasi dan pilihan rute). Menurut John Black (1981), tujuan dilakukannya tahap sebaran perjalanan (trip distribution) adalah untuk menemukan sebuah persamaan atau model yang

dihasilkan dari pola perjalanan antara zona asal dan zona tujuan lalulintas, agar menemukan solusi sebaran perjalanan yang terpusat pada salah satu jalur lalulintas yang ada. Tidak meratanya sebaran perjalanan tersebut karena tingkat pertumbuhan yang terjadi pada suatu daerah pasti berbeda dengan daerah yang lainnya, sehingga tingkat aksesibilitas suatu daerah pasti berbeda pula. Oleh karena itu perlu untuk memprediksi sebaran perjalanan dari zona asal ke zona tujuan untuk mendapatkan jumlah sebaran perjalanan dan pengaruh aksesibilitas (waktu,jarak dan biaya) terhadap model sebaran perjalanan. I.2 Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang di atas maka study ini bermaksud untuk membandingkan persamaan atau model prediksi jumlah sebaran perjalanan suatu zona asal menuju zona tujuan dengan contoh Matriks Asal Tujuan bangkitan dan tarikan serta matriks jarak (matriks 2 x 3 dan matriks 3 x 3), dan pengaruh aksesibilitas terhadap model sebaran perjalanan menggunakan 4 model metode gravity dengan kalibrasi parameter model gravity. I.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membandingkan persamaan atau model prediksi jumlah sebaran perjalanan antar zona dengan menggunakan 4 model metode gravity. 2. Untuk mengetahui pemilihan nilai parameter fungsi hambatan. 3. Untuk mengetahui sensitivitas aksesisbilitas (jarak) dalam hasil akhir model sebaran perjalanan.

4. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dalam memprediksi model sebaran perjalanan dengan matriks bujur sangkar dan yang tidak. I.4 Manfaat Penelitian Study ini diharapkan dapat memberikan gambaran perbedaan penggunaan empat model dari metode gravity dan dapat membantu dalam kalibrasi nilai parameter fungsi hambatan yang tepat, serta diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca hasil study ini. I.5 Ruang Lingkup Penelitian Batasan study dalam penelitian ini meliputi: 1. Metode yang digunakan dalam prediksi sebaran perjalanan ini adalah empat (4) model metode gravity, yaitu Model Tanpa Batasan (UnConstraied Gravity/UCGR), Model dengan batasan bangkitan (Production Constrain Gravity/PCGR), Model dengan batasan tarikan (Atraction Constrain Gravity/ACGR), dan Model dengan batasan bangkitan tarikan (Production Atraction Constrain Gravity/PACGR). 2. Pemilihan nilai parameter fungsi hambatan yang digunakan dalam membandingkan hasil prediksi nilai sebaran pergerakan adalah kalibrasi model gravity dengan 3 (tiga) metode analisa regresi-linear yaitu fungsi hambatan pangkat, fungsi hambatan eksponensial-negatif, dan fungsi hambatan tanner. 3. Nilai parameter fungsi hambatan (aksesibilitas) yang digunakan adalah terhadap jarak.

4. Untuk memperjelas penggunaan model gravity dan kalibrasi model gravity, digunakan contoh Matriks Asal Tujuan bangkitan dan tarikan, serta matriks jarak (aksesibilitas). Ada dua contoh yang digukanakan yaitu matriks bujur sangkar ( 3 x 3 ) mengikuti Tamin dan matriks tidak bujur sangar ( 2 x 3 ) seperti John Black. 1.6. Keaslian Penelitian Berikut beberapa penelitian yang serupa dengan penelitian ini dan telah dilakukan oleh beberapa orang antara lain: 1. Jurnal Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangann( Ofyar Z.Tamin dan Rusmadi Suyuti ), pada penelitian tahap ini telah ditinjau beberapa faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan akurasi MAT yang dihasilkan dari data arus lalulintas, dimana model Gravity (GR) digunakan sebagai model sebaran pergerakan. Jenis metode estimasi yang akan ditinjau pengaruhnya adalah: Kuadrat-Terkecil (KT), Kemiripan-Maksimum (KM), Inferensi-Bayes (IB), dan Entropi-Maksimum (EM). Sedangkan model pemilihan rute yang akan ditinjau pengaruhnya adalah model all-or-nothing dan keseimbangan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat tingkat keakurasian yang cukup tinggi dalam proses estimasi MAT. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan nilai optimum dari fungsi tujuan serta hasil pengujian statistik. 2. Tesis Sebaran Pergerakan Kota Manado Dengan Menggunakan Metode Sintetis Gravity Dua Batasan ( Vanny Wayongkere dan Rico R.J. Ferdinandus ). Dalam penelitian ini, data yang diambil hanya melalui pembagian kuisioner

penelitian di tiap-tiap rumah tangga yang di sebarkan secara acak dari populasi di setiap kecamatan. Dengan data yang digunakan berupa data sekunder dan primer. Metode analisa data yang digunakan yaitu metode sintetis gravity dua batasan (DCGR). Hasil analisa model DCGR menunjukkan bahwa pola distribusi perjalanan terbesar masyarakat di kota Manado adalah zona kecamatan wenang yaitu sebesar 36,64% dikarenakan kecamatan ini merupakan pusat kegiatan kota Manado. 3. Tesis Model Trip Distribusi Penumpang Domestik dan Internasional Di Bandara Internasional Juanda ( Mareta U.K.I, Hera Widyastuti dan Wahju Herjianto ) dalam studi ini akan dilakukan identifikasi asal dan tujuan penumpang pengguna transportasi udara untuk mendapatkan model sebaran pergerakan penumpang di Bandara Internasional Juanda saat ini sehingga dapat digunakan untuk meramalkan sebaran pergerakan penumpang dimasa yang akan datang. Langkah awal dari studi ini ialah dengan mengidentifikasi asal dan tujuan penumpang domestik dan internasional di Bandara Internasional Juanda melalui Matriks Asal Tujuan (MAT) yang berdasarkan dari hasil pengolahan survai wawancara. Dari MAT tersebut dapat dibuat beberapa model trip distribution dengan analisa model gravity tanpa batasan (UCGR) dengan menggunakan tiga fungsi hambatan yaitu fungsi pangkat, fungsi eksponensial negatif dan fungsi Tanner. Dari hasil pemodelan tersebut dapat diketahui karakteristik asal dan tujuan penumpang di di Bandara Internasional Juanda Dari hasil studi ini dapat diberikan masukan untuk merencanakan sarana dan prasarana transportasi udara yang sesuai dengan kebutuhan dimasa mendatang, yaitu model penerbangan domestik yang paling baik adalah Tij=5.44047E-30*Ei*Ej*Cij^7.1*exp (-

0.01*Cij); dimana Ei dan Ej adalah parameter ekonomi (PDRB) zona asal dan tujuan. Sedangkan untuk penerbangan internasional adalah Tij=325.848* Pi*Pj*Cij^3.8737; dimana Pi dan Pj adalah parameter populasi zona asal dan tujuan. 4. Jurnal Analisa Distribusi Perjalanan Menggunakan Model Gravitasi Dua Batasan Dengan Optimasi Fungsi Hambatan Studi Kasus: Kota Semarang Dan Kota Surakarta ( Novianna, Wahyu, Bambang dan Kami H Basuki ), penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pola pergerakan dengan menggunakan Model Gravitasi dua batasan (bangkitan dan tarikan). Data yang dibutuhkan merupakan data sekunder, seperti jarak antar zona, waktu tempuh perjalanan, besarnya luas lahan di suatu zona dan usia produktif 15-59 tahun. Analisis regresi linear digunakan untuk mendapatkan Matriks Asal Tujuan. Dalam penelitian ini dilakukan proses simplifikasi wilayah studi dengan merepresentasikan ke dalam zona-zona yang merupakan satuan spasial terkecil. Hasil dari penelitian ini adalah Kota Surakarta lebih sensitif terhadap jarak dibandingkan dengan Kota Semarang. 5. Jurnal Analisa Model Sebaran Perjalanan Internal Masyarakat Kota Batu Dengan Menggunakan Metode Gravitasi ( Andi Syaiful Amal ), tujuan dari analisa distribusi perjalanan ini adalah untuk mengetahui jumlah perjalanan yang berasal dari kota Batu ke zona kota Batu ( intern zona ) dan dari kota Batu ke zona kabupaten Malang ( ekstern zona ). Perjalanan yang dianalisa adalah perjalanan didalam kota Batu ( intern zona ) dan perjalanan di kabupaten Malang ( ekstern zona ). Dari hasil analisa distribusi perjalanan dengan metode gravitasi jumlah perjalanan yang dihasilkan oleh masyarakat kota Batu sebesar 1746 perjalanan / hari. Untuk jumlah produksi perjalanan terbesar adalah di kecamatan Junrejo

sebesar 217 perjalanan / hari. Sedangkan jumlah produksi perjalanan terkecil adalah kecamatan di Punten sebesar 49 perjalanan / hari. 6. Tesis Analisis Prediksi Sebaran Perjalanan Penumpang Kapal Laut Melalui Pelabuhan Laut Pengumpan Di Kepulauan Halmahera Dengan Menggunakan Model Gravity ( Diane Sumendap ), penelitian ini meninjau sebanyak 9 zona daerah pelabuhan yang ada di Kepulauan Halmahera. Tujuan penelitian adalah untuk memprediksi sebaran perjalanan yang ditimbulkan oleh bangkitan/ tarikan pada masa mendatang/tahun rencana. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan Trip Distribusi adalah dengan menggunakan persamaan/model regresi linier tunggal dan regresi linier berganda yang akan menghasilkan persamaan bangkitan/tarikan terbaik dalam menghitung besarnya bangkitan/tarikan. Hasil analisis prediksi sebaran perjalanan penumpang kapal laut melalui pelabuhan laut pengumpan di Kepulauan Halmahera memberikan hasil bahwa 1). model bangkitan perjalanan yang terbaik adalah Y = 3325,592 + 0,297.X1, 2). Pada tahun rencana terjadi peningkatan arus perjalanan rata-rata setiap zona sebesar 1,21078 (dari 157.245 pada masa sekarang menjadi 190.388 pada masa mendatang, 3). Peningkatan perjalanan yang paling siginifikan terjadi pada rute Buli-Tobelo yaitu 11.105 perjalanan pada tahun 2010 (masa sekarang) dan meningkat menjadi 28.191 pada tahun 2020 (tahun rencana/masa depan). Berdasarkan hasil penelitian ini maka pengembangan prasarana laut diprioritaskan pada pelabuhan laut Tobelo dan pelabuhan Laut Buli. Peningkatan kapasitas, frekuensi pelayanan khusus untuk rute Tobelo-Buli dan rute Tobelo-Morojaya

agar ditingkatkan dari 2 kali pergerakan frekuensi kapal dalam seminggu menjadi 3 kali pergerakan frekuensi kapal dalam seminggu. I.8 Sistematika Penulisan Untuk memperjelas tahapan yang dilakukan dalam study ini, di dalam penulisan tugas akhir ini dikelompokkan dalam 5 (lima) bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Merupakan pemikiran atau rencana awal yang akan dilakukan dalam study untuk mencapai tujuan pemecahan dari suatu masalah yang ditinjau, yaitu meliputi latar belakang,perumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Merupakan kajian teori dari literature atau bahan bacaan yang relevan dengan pembahasan study ini, baik itu dari jurnal, buku, internet, makalah dan sumber bacaan lainnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Merupakan bagian yang menjelaskan keseluruhan proses yang dilakukan selama study berlangsung sampai selesai. Dalam bab ini dijelaskan metode yang digunakan dalam study, proses mendapatkan data atau sumber data, proses pengolahan data, analisa data, dan sampai penarikan kesimpulan dan saran.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang pembahasan atau hasil data-data yang dikumpulkan. Hasil data-data yang terkumpul tersebut kemudian di analisa sehingga diperoleh hasil atau tujuan akhir dari study ini, sehingga dapat diperoleh kesimpulan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup yang berisikan tentang kesimpulan yang telah diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya, dan saran mengenai hasil study yang dapat dijadikan masukan yang berguna.