BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak 7 JULI 2015

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran

BAB 4 ANALISIS EFEKTIVITAS SUNSET POLICY

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pengaruh Pelaporan Pajak e-filing di KPP Pratama Jakarta

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BAB III GAMBARAN UMUM KPP PMA LIMA

BAB I PENDAHULUAN. Pemungutan pajak di Indonesia mengacu pada sistem self assessment. Self assessment

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Sunset Policy Terhadap Jumlah Wajib Pajak Terdaftar

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

ANALISIS PENERAPAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS TRANSAKSI EKSPOR IMPOR JASA FREIGHT FORWARDING (Studi Kasus PT.Welgrow Indopersada)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam pembangunan, tidak akan tercapai apabila tidak ada kerja

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pengajuan Keberatan

BAB 1 PENDAHULUAN. membayar pajak secara langsung maupun tidak langsung. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Tansuria, 2010).

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemajuan. negeri yaitu berupa pajak. Untuk dapat meningkatkan penerimaan dari sektor pajak,

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

I. PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan di berbagai sektor

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

1

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah selalu ingin mensejahterakan rakyatnya dan ini dapat dilihat

Sejak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 yang ditandai dengan perubahan

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

TATA CARA PEMBERITAHUAN KEPADA WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup. cukup dalam membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup

PENGANTAR PERPAJAKAN HAK WAJIB PAJAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

PERTEMUAN 4 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber dana luar negeri, misalnya pinjaman luar negeri dan hibah ( grant),

PERPAJAKAN I KUASA & KONSULTAN PAJAK, PEMERIKSAAN, PENAGIHAN, RESTITUSI PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah tentunya berusaha untuk dapat meningkatkan dan meratakan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI

BAB IV PEMBAHASAN. 4.2 Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan pada PT Kumboro Terkait Jasa Penyiaran Radio PPh Pasal 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Andriani (1991) dalam Waluyo (2011), pajak adalah iuran kepada negara

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

DAFTAR PUSTAKA. Advertorial Genjot Penerimaan Pajak, Administrasi PPN dibenahi (online), diakses 03 April 2014.

Pembukuan sederhana untuk UMKM*

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2015

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pelaporan Pajak Tahun Sebelum Pembetulan

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP)

BAB IV PEMBAHASAN. Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP) Lebih Bayar (SKPLB) berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2014

DAFTARISI. Pengantar Penerbit - iv Pengantar Penyusun. v Daftar lsi. vi Daftar Gambar. xxviii Daftar Istilah Penting - xxix

SURAT SETORAN PAJAK (SSP) Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan. Nama Jelas :. Nama Jelas :..

BAB I PENDAHULUAN. terhadap masalah pembiayaan pembangunan. perpajakan yang memberikan jaminan kepastian hukum dan

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Landasan Hukum: Pasal 25 UU PPh PMK No. 208/ PMK.03/ 2009 Keputusan Dirjen Pajak No. KEP.537/ PJ./ 2000

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-04/PJ/2013 TENTANG

MANAJEMEN PERPAJAKAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

BAB I PENDAHULUAN. pajak dapat dinikmati oleh semua rakyat Indonesia. terutang dengan menyampaikan Surat Pemberitahuan. Sebagaia timbal balik

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. Penggunaan E-SPT Di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu

BAB II KETENTUAN UMUM dan TATA CARA PERPAJAKAN

LAMPIRAN A. Faktur Pembelian

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan atas Barang Mewah (PPN & PPnBM), Pajak Lain, dan Surat

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 50/PJ./2009

BAB III PEMBAHASAN. A. Pembahasan Masalah. Tahun 2015 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan dan pembangunan di negara kita ini, tentu membutuhkan

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang

Ika Vikni Nawang Risma Yuniar Sindy Sukmamulya Ramadhani

BAB I PENDAHULUAN. Telah terjadi kenaikan tax ratio yang cukup besar. 14,8 trilyun, tahun 2000 sebesar Rp.16,9 trilyun.

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber penerimaan merupakan satu hal yang sangat wajar. Berkaitan dengan

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Lampiran 1 Tabel Mortalita

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang terus-menerus berlangsung secara

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab dibidang perpajakan sebagai pencerminan kewajiban kenegaraan

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran rutin dan juga membiayai pembangunan. Oleh karena

FORMULA PENGHITUNGAN INDIKATOR KINERJA PELAYANAN. Realisasi pelayanan NPWP tepat waktu X 100% Jumlah penerbitan NPWP. Realisasi pelayanan pengukuhan

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pembetulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif.

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

ABSTRAK. Kata kunci : sunset policy, penerimaan pajak Orang Pribadi. vii. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis perkembangan Tingkat Kepatuhan Pajak Pertambahan Nilai Pengusaha Kena Pajak Badan dilihat dari penyampaian SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dan Surat Ketetapan Pajak yang diterbitkan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Taman Sari Dua Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dapat dilihat dari Surat Pemberitahuan yang disampaikan. Surat Pemberitahuan merupakan surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang undangan, dan sebagai sarana Wajib Pajak untuk melakukan Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh pengusaha kena pajak dan atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak, yang ditentukan oleh ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan yang berlaku. Untuk dapat mengetahui bagaimana perkembangan Tingkat kepatuhan Penyampaian SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai pada Pengusaha Kena Pajak Badan, riset yang dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Taman Sari Dua. Berikut adalah data Jumlah Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Badan terdaftar dan jumlah Pengusaha Kena Pajak Badan yang menyampaikan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai selama empat tahun terakhir. 38

39 Table 4.1 Jumlah Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Badan Terdaftar dan Pengusaha Kena Pajak Badan yang menyampaikan SPT Masa PPN 2007 Bulan dan Jumlah WP PKP Badan Terdaftar PKP Badan yang menyampaikan SPT % PKP SPT Jan-07 1.415 736 52.0% Feb-07 1.418 735 51.8% Mar-07 1.422 732 51.5% Apr-07 1.426 715 50.1% Mei-07 1.432 726 50.7% Jun-07 1.436 824 57.4% Jul-07 1.438 867 60.3% Agust-07 1.442 840 58.3% Sep-07 1.448 851 58.8% Okt-07 1.451 839 57.8% Nop-07 1.456 848 58.2% Des-07 1.459 855 58.6% Rata-rata 1.437 797 55.5% (Sumber : KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua setelah diolah) Dari data akumulasi table tahun 2007 diatas dapat dilihat kenaikan yang cukup signifikan, persentase Pengusaha Kena Pajak dalam menyampaikan SPT perbulannya data tertinggi terdapat pada bulan Juli yaitu sebesar 60.3% dan persentase Pengusaha Kena Pajak Badan data terendah terdapat pada bulan April yaitu sebesar 50.1%, sedangkan rata-rata persentase Pengusaha Kena Pajak Badan yang menyampaikan SPT di tahun 2007 sebesar 55.5%. Ini berarti kepatuhan kesadaran Pengusaha Kena Pajak Badan dalam memenuhi kewajiban perpajakan dengan membayar dan melaporkan sendiri pajaknya sudah cukup baik. KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua pun selalu melakukan upaya perbaikan dalam segi Pelayanan secara terus menerus.

40 Table 4.2 Jumlah Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Badan Terdaftar dan Pengusaha Kena Pajak Badan yang menyampaikan SPT Masa PPN 2008 Bulan dan Jumlah WP PKP Badan Terdaftar PKP yang menyampaikan SPT %PKP SPT Jan-08 1.459 854 58.5% Feb-08 1.463 860 58.8% Mar-08 1.469 856 58.3% Apr-08 1.473 857 58.2% Mei-08 1.477 861 58.3% Jun-08 1.497 856 57.2% Jul-08 1.501 853 56.9% Agust-08 1.507 873 58.0% Sep-08 1.512 862 57.0% Okt-08 1.514 824 54.4% Nop-08 1.521 838 55.1% Des-08 1.525 859 56.3% Rata-rata 1.493 854 57.2% (Sumber : KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua setelah diolah) Dari data tabel tahun 2008 diatas dapat dilihat kenaikan yang cukup signifikan jumlah Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Badan terdaftar di KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua dan terjadi sedikit penurunan jumlah Pengusaha Kena Pajak dalam menyampaikan SPT perbulannya. Persentase Pengusaha Kena Pajak dalam menyampaikan SPT perbulannya data tertinggi terdapat pada bulan Februari yaitu sebesar 58.8% dan persentase Pengusaha Kena Pajak Badan data terendah terdapat pada bulan Oktober yaitu sebesar 54.4%, sedangkan rata-rata persentase Pengusaha Kena Pajak Badan yang menyampaikan SPT di tahun 2008 sebesar 57.2%. Ini terjadi karena semakin banyak Jumlah PKP Badan yang terdaftar di tahun tersebut sehingga jika dilihat dari rata- rata persentase penyampaian SPT terjadi peningkatan secara

41 signifikan meskipun persentase data perbulannya menurun, ini berarti kepatuhan kesadaran Pengusaha Kena Pajak Badan dalam memenuhi kewajiban perpajakan di tahun tersebut memiliki motivasi yang baik sebagai Wajib Pajak dengan mendaftarkan diri sebagai Pengusaha Kena Pajak. Table 4.3 Jumlah Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Badan Terdaftar dan Pengusaha Kena Pajak Badan yang menyampaikan SPT Masa PPN 2009 Bulan dan Jumlah WP PKP Badan Terdaftar PKP yang menyampaikan SPT %PKP SPT Jan-09 1.532 874 57.0% Feb-09 1.536 859 56.0% Mar-09 1.538 857 55.7% Apr-09 1.543 842 54.4% Mei-09 1.547 839 54.2% Jun-09 1.556 859 55.2% Jul-09 1.564 854 55.1% Agust-09 1.571 855 54.4% Sep-09 1.574 874 55.5% Okt-09 1.580 868 55.0% Nop-09 1.584 851 54.0% Des-09 1.588 882 56.0% Rata-rata 1.559 860 55.2% (Sumber : KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua setelah diolah) Dari data table tahun 2009 diatas dapat dilihat kenaikan yang cukup signifikan jumlah Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Badan terdaftar di KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua dan terjadi penurunan jumlah Pengusaha Kena Pajak yang menyampaikan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilainya. Persentase Pengusaha Kena Pajak dalam menyampaikan SPT perbulannya data tertinggi terdapat pada bulan Januari yaitu sebesar 57.0% dan persentase

42 Pengusaha Kena Pajak Badan data terendah terdapat pada bulan November yaitu sebesar 54.0%, sedangkan rata-rata persentase Pengusaha Kena Pajak Badan yang menyampaikan SPT di tahun 2009 sebesar 55.2%. tingkat kepatuhan di tahun ini cukup baik meskipun terjadi penurunan jumlah persentase Penyampaian SPT dibanding tahun lalu. Penurunan Tingkat Kepatuhan tersebut dapat dikarenakan dampak dari perlambatan kegiatan ekonomi dalam negeri serta perdagangan luar negeri yang menurun akibat krisis ekonomi global yang mempengaruhi penerimaan pajak, tetapi meskipun demikian antusias Wajib Pajak Pengusaha Badan untuk menjadi Pengusaha Kena Pajak Badan terdaftar masih cukup besar tahun 2009 di KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua. Table 4.4 Jumlah Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Badan Terdaftar dan Pengusaha Kena Pajak Badan yang menyampaikan SPT Masa PPN 2010 Bulan dan Jumlah WP PKP Badan Terdaftar PKP yang menyampaikan SPT %PKP SPT Jan-10 1.588 879 55.4% Feb-10 1.590 886 56.0% Mar-10 1.594 867 54.4% Apr-10 1.597 891 56.0% Mei-10 1.600 873 55.0% Jun-10 1.605 885 55.1% Jul-10 1.612 876 54.3% Agust-10 1.613 892 55.3% Sep-10 1.620 879 54.2% Okt-10 1.622 898 55.4% Nop-10 1.624 883 54.4% Des-10 1.631 878 54.0% Rata-rata 1.608 882 54.8% ( Sumber : KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua setelah diolah )

43 Dari data table tahun 2010 diatas dapat dilihat kenaikan yang cukup signifikan jumlah Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Badan terdaftar di KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua dan terjadi penurunan jumlah Pengusaha Kena Pajak yang menyampaikan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilainya. Persentase Pengusaha Kena Pajak dalam menyampaikan SPT perbulannya data tertinggi terdapat pada bulan Februari dan April yaitu sebesar 56.0% dan persentase Pengusaha Kena Pajak Badan data terendah terdapat pada bulan Desember yaitu sebesar 54.0%, sedangkan rata-rata persentase Pengusaha Kena Pajak Badan yang menyampaikan SPT di tahun 2008 sebesar 54.8%. Tingkat Penurunan kepatuhan dalam membayar pajak di tahun 2010 disebabkan faktor stabilitas ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun salah satu faktornya karena krisis global yang melanda ditambah terpaan bencana alam akibat perubahan iklim di bumi, sehingga mempengaruhi stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa pun berkurang ditambah lagi kasus Gayus Tambunan seorang mafia pajak yang menambah citra buruk kelembagaan Dirjen Pajak di mata masyarakat yang berdampak juga pada kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak khususnya Pengusaha Kena Pajak.

44 Untuk Dapat melihat Kenaikan dan Penurunan Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Masa PPN pertahunnya dengan lebih jelas. Berikut ini data tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai secara keseluruhan dari tahun 2007 sampai 2010. Table 4.5 Persentase Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Masa PPN 2007-2010 %Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT %Kenaikan (Penurunan) 2007 55.5% - 2008 57.2% 1.7% 2009 55.2% (2.0% ) 2010 54.8% (0.4% ) Rata-rata 55.7% (Sumber : KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua setelah diolah ) Dilihat secara keseluruhan tingkat kepatuhan penyampaian SPT terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2008 yaitu naik sebesar 1.7%, hal tersebut menurut Sony (karyawan KPP bagian Pelayanan) disebabkan karena faktor adanya kebijakan pemberlakuan Sunset Policy di tahun tersebut dimana adanya kebijakan Direktorat Jenderal Pajak sebagai bentuk usaha dalam penghapusan Sanksi Administrasi (pajak) bagi yang menyampaikan pembetulan SPT serta kemudahan bagi masyarakat untuk mendaftarkan diri menjadi Wajib Pajak. Dan keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk Kantor Pelayanan Pajak tetap buka pada hari sabtu untuk melayani Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya selama masa sunset policy

45 berlangsung. Tingkat Kepatuhan PKP Badan dalam menyampaikan SPT di tahun 2009 sebesar 55.2% menurun dibanding tahun lalu, namun tingkat kepatuhan di tahun 2009 masih diatas standar Kepatuhan Nasional di tahun tersebut yang hanya 40.76% ( kompas, 7 Maret 2011) penurunan tersebut dapat di karenakan pada tahun 2009 terjadi krisis ekonomi global yang berdampak pada penjualan perusahaan dan membuat penerimaan pajak dalam negeri menurun, contohnya pada perusahaan manufaktur harga bahan baku meningkat yang berdampak pada harga jual akibatnya Pajak Pertambahan Nilai yang dibayarkan turun. Sedangkan di tahun 2010 Tingkat Kepatuhan PKP Badan dalam menyampaikan SPT menurun menjadi 54.8% tetapi tingkat kepatuhan PKP Badan di KPP Taman Sari Dua di tahun 2010 masih cukup baik karena masih di atas standar Kepatuhan Nasional tahun 2010 sebesar 32.66% (kompas, 7 Maret 2011). Penurunan di tahun 2010 selain masalah Krisis Global yang masih melanda juga disebabkan faktor bencana alam yang makin membuat stabilitas ekonomi di dalam negeri terhambat sehingga daya beli masyarakat untuk barang dan jasa pun menurun, di tambah lagi kasus mafia pajak seperti Gayus Tambunan yang membuat citra buruk Dirjen Pajak di mata masyarakat sehingga menambah tingkat kepatuhan membayar pajak menurun.

46 Sedangkan Tingkat Kepatuhan Pajak Pertambahan Nilai Pengusaha Kena Pajak Badan jika dilihat dari Surat Ketetapan Pajak yang diterbitkan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Taman Sari Dua. Berikut ini merupakan data Jumlah Pengusaha Kena Pajak Badan yang mendapat Surat Ketetapan Pajak pada KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua. Tabel 4.6 Jumlah Pengusaha Kena Pajak Badan yang mendapat Surat Ketetapan Pajak 2007 2010 Pengusaha Kena Pajak Badan Jenis Surat Ketetapan 2007 2008 2009 2010 STP 4 8 47 35 SKPKB 30 17 87 144 SKPKBT 1 1 1 1 SKPLB 5 5 9 17 SKPN 11 17 59 84 JUMLAH 51 48 203 281 (Sumber : KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua setelah diolah) Dari data table diatas dapat dilihat jumlah Pengusaha Kena Pajak yang mendapat Surat Ketetapan Pajak di tahun 2007 paling banyak adalah Jenis Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar yaitu sejumlah 30 surat dan yang paling sedikit adalah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan sejumlah 1 surat. Di tahun 2008 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Taman Sari Dua paling banyak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sejumlah 17 surat, menurun dibanding tahun lalu dan yang paling sedikit adalah jenis Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan sejumlah 1 surat. Di tahun 2009 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Taman Sari Dua paling banyak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang bayar sejumlah 87

47 surat untuk Pengusaha Kena Pajak Badan, sedangkan paling sedikit adalah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan sejumlah 1 surat. Sedangkan ditahun 2010 jenis surat yang paling banyak diterbitkan adalah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sejumlah 144 surat dan yang paling sedikit adalah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan. Untuk dapat melihat dengan jelas persentase kenaikan dan penurunan persentase Pengusaha Kena Pajak Badan yang mendapat surat Ketetapan Pajak, berikut adalah tabel persentase Pengusaha Kena Pajak Badan yang mendapat Surat Ketetapan Pajak selama empat tahun. Tabel 4.7 Persentase Pengusaha Kena Pajak Badan yang mendapat Surat Ketetapan Pajak 2007 2010 Jumlah PKP terdaftar Jumlah Surat Ketetapan Pajak % PKP yang mendapat SKP %Kenaikan (Penurunan) 2007 1.459 51 0.035% - 2008 1.525 48 0.031% (0.004%) 2009 1.588 203 0.128% 0.097% 2010 1.631 281 0.172% 0.044% (Sumber : KPP Pratama Jakarta Taman Sari Dua setelah diolah) Dari data tabel di atas selama empat tahun, persentase Pengusaha Kena Pajak yang mendapat Surat Ketetapan Pajak di tahun 2007 sebesar 0.035%. Sedangkan tahun 2008 sebesar 0.031%, ini berarti di tahun 2008 mengalami penurunan jumlah Pengusaha Kena Pajak yang mendapat Surat Ketetapan Pajak sejumlah 0.004%, hal ini berarti tingkat kepatuhan di tahun 2008 semakin baik karena semakin mendekati 0%. Di tahun 2009 persentase

48 Pengusaha Kena Pajak yang mendapat Surat Ketetapan Pajak sebesar 0.128% sehingga mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 0.097% yang berarti tingkat kepatuhan pada tahun 2009 mengalami penurunan dari tahun sebelumya. Sedangkan di tahun 2010 persentase Pengusaha Kena Pajak yang mendapat Surat ketetapan Pajak sebesar 0.172% sehingga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 0.044%, yang berarti tingkat kepatuhan di tahun 2010 semakin menurun di banding tahun sebelumnya.