I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menginginkan terciptanya kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Di dalam

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi

I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai.

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat. Salah satu kuci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menggunakan konsep facet (permukaan) atau komponen, yang menganggap. pertumbuhan dan pengembangan (Robbins & Judge, 2013).

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

I. PENDAHULUAN. organisasi. Jika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia yang baik,

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEKERJA DENGAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini adalah masa era Globalisasi, MEA dan kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

I. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama.

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam suatu organisasi. Sumber daya manusia (SDM) harus dikelola

KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan komplek, kemudian bila kebutuhan- kebutuhan serta tujuantujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. otomatis perusahaan pun tidak akan berkembang pula. Tantangannya adalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI. bekerja yang ditandai secara khas dengan adanya kepercayaan diri, motivasi diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan

Definisi Budaya Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam suatu perusahaan sumber daya manusia yang merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. lebih khusus. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengelolaan tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

I. PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompleks dan laju perkembangan teknologi

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan guna menunjang setiap aktivitas organisasi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu kelompok manusia atau organisasi. Kebudayaan yang kita miliki, secara sadar atau tidak akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita dalam berbagai aspek kehidupan. Budaya yang kuat dalam organisasi dapat memberikan paksaan atau dorongan kepada para anggotanya untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. Dengan adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja dan produktivitas para karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi yang kuat akan membantu perusahaan dalam memberikan kepastian kepada seluruh karyawan untuk tumbuh berkembang bersama perusahaan. Mengembangkan budaya perusahaan berarti mengembangkan sumberdaya manusia dan mempertahankan budaya perusahaan berarti memberdayakan sumberdaya manusia. Robbins (2006:721) menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota anggota organisasi yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain. Pemahaman tentang karakteristik budaya organisasi perlu ditanamkan sejak dini kepada karyawan. Bila pada waktu permulaan masuk kerja, mereka masuk ke perusahaan dengan berbagai karakteristik dan harapan yang berbeda-beda, maka

2 melalui training, orientasi dan penyesuaian diri, karyawan akan menyerap budaya organisasi yang kemudian akan berkembang menjadi budaya kelompok, dan akhirnya diserap sebagai budaya pribadi. Bila proses internalisasi budaya organisasi menjadi budaya pribadi telah berhasil, maka karyawan akan merasa identik dengan perusahaannya, merasa menyatu dan tidak ada halangan untuk mencapai kinerja yang optimal. Ini adalah kondisi yang saling menguntungkan, baik bagi perusahaan maupun karyawan. Menurut Robbins (2006:721), ada tujuh karakteristik dari budaya organisasi yang diterapkan oleh CV Indrajaya Merdeka, yaitu: 1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana para karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil resiko. Pimpinan CV Indrajaya Merdeka belum sepenuhnya memberikan kebebasan kepada setiap karyawan untuk melakukan inovasi dan berkreasi dalam menyelesaikan setiap pekerjaan, sehingga karyawan merasa jenuh dengan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. 2. Perhatian ke rincian. Sejauh mana karyawan diharapkan memperlihatkan kecermatan, analisis, dan perhatian terhadap detail. Pimpinan CV Indrajaya Merdeka selalu meminta kepada karyawan untuk selalu memperhatikan kualitas kerja dan tanggap terhadap setiap permasalahan dalam menjalankan pekerjaan 3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu.

3 CV Indrajaya Merdeka tidak memberikan kebebasan kepada karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan selalu berdasarkan pada peraturan. 4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan dampak hasil-hasil pada orang-orang di dalam organisasi itu. Pimpinan CV Indrajaya Merdeka belum sepenuhnya memberikan motivasi dan penghargaan kepada setiap karyawan yang mampu memperlihatkan kinerja yang baik, sehingga karyawan tidak terpacu untuk ikut berperan untuk memajukan perusahaan. 5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan berdasarkan tim, bukannya individu. CV Indrajaya Merdeka memberikan pekerjaan kepada karyawan tidak berdasarkan tim kerja dan hubungan antar rekan kerja juga kurang harmonis. 6. Keagresifan. Sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan bukannya santai-santai. CV Indrajaya Merdeka tidak memberikan motivasi kepada karyawan untuk lebih bersemangat dalam bekerja dan persaingan yang terjadi antar rekan kerja yang tidak sehat. 7. Kemantapan. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo bukannya pertumbuhan. CV Indrajaya Merdeka belum menumbuhkan kebersamaan antar pimpinan dan bawahan, sehingga karyawan tidak merasa bangga terhadap perusahaan.

4 Berdasarkan penjelasan di atas, pelaksanaan budaya organisasi di CV Indrajaya belum sepenuhnya berjalan dengan baik, sehingga menimbulkan kejenuhan di setiap karyawan dan rasa karyawan merasa tidak puas dengan apa yang telah ditetapkan perusahaan terkait dengan budaya organisasi yang terbentuk selama ini. Hasibuan (2000:12) mengemukakan bahwa manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi yaitu sebagai perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi, sehingga menjadikan manusia sebagai aset yang harus ditingkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Bila karyawan memiliki semangat kerja, produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda perusahaan pun akan berjalan lancar, dan pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Setiap orang dalam suatu perusahaan jika merasakan bahwa prinsip yang mendasari tindakan dan perilaku perusahaan sesuai dengan pandangan hidupnya dan tidak menyimpang dari prinsip pribadinya, ia akan bekerja dengan baik. Sebaliknya jika mereka merasakan bahwa pandangan hidupnya, cita-citanya akan mendapat tempat yang sesuai di dalam suatu perusahaan, juga dapat memahami maksud, tujuan dan ruang lingkup kegiatan dalam perusahaan, maka mereka akan selalu terdorong untuk bekerja lebih baik, karena mereka menyadari apa yang bermanfaat bagi perusahaan juga bermanfaat bagi dirinya. Apa yang didambakan bagi masa depannya dapat dipenuhi oleh perusahaan, sehingga akan merasakan kepuasan dalam bekerja. CV Indrajaya Merdeka merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan media massa yaitu Lampung Ekspres plus. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan yaitu dengan menerapkan budaya organisasi yang telah dibentuk sejak perusahaan didirikan dengan tujuan untuk

5 menimbulkan komitmen karyawan terhadap nilai-nilai yang dianut perusahaan, sehingga karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan, diharapkan mampu meningkatkan kepuasan kerja mereka Upaya untuk mewujudkan tujuan perusahaan, keberadaan karyawan adalah sangat penting karena karyawan yang berkecimpung langsung dalam berbagai aktifitas perusahaan. Saat ini, CV Indrajaya Merdeka memiliki karyawan sebanyak 41 orang yang tersebar diberbagai jabatan. Tabel 1. Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan Pada CV Indrajaya Merdeka Tahun 2008 No Jabatan Jumlah Karyawan (orang) 1 Pimpinan Umum Redaksi 1 2 Pimpinan Perusahaan 1 3 Wakil Pimpinan 1 4 Auditor 1 5 Redaktur Pelaksana 1 6 Redaktur 2 7 Kabag Percetakan 1 8 Kabag Sirkulasi dan Pemasaran 1 9 Kabag Iklan 1 10 Kabag Pracetak dan Rancangan Grafis 1 11 Staf Redaksi 6 12 Kontributor 4 13 Staf Pracetak 2 14 Staf Iklan 4 15 Staf Pemasaran dan Sirkulasi 4 16 Staf Percetakan 5 17 Staf Administrasi 5 Jumlah 41 Sumber: CV Indrajaya Merdeka. 2008 Pada penulisan ini, obyek penelitian adalah seluruh karyawan CV Indrajaya Merdeka yang berjumlah 41 orang, temasuk pimpinan umum redaksi, pimpinan perusahaan, dan wakil pimpinan perusahaan. Pada saat perusahaan atau organisasi didirikan maka budaya pun akan terbentuk

6 dengan sendirinya dan diturunkan dari filsafat pendirinya, kemudian budaya itu akan diteruskan kepada karyawan melalui berbagai cara, misalnya bahasa, cerita, dan kebiasaannya dari para manajemen puncak atau orang-orang yang telah lama bekerja di perusahaan tersebut dan apabila budaya tersebut dianggap cocok dan baik didalam perusahaan, maka budaya tersebut akan dipertahankan dan akan dituangkan dalam bentuk peraturan. Maka para karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut akan memperhatikan dan mempelajari apa yang telah membudaya di tempat mereka bekerja. Pemberlakuan budaya tersebut apabila sesuai dengan persepsi dan kebutuhan karyawan, maka hal ini akan memacu motivasi karyawan yang pada akhirnya akan menghasilkan kepuasan kerja di dalam diri karyawan. Budaya organisasi harus sesuai dengan kebutuhan dan harapan dari para karyawan dalam perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan tingkat kepuasan seseorang berbedabeda sesuai dengan sistem nilai yang ada dalam dirinya dan juga persepsi mereka tentang pekerjaan itu sendiri. Budaya organisasi akan berdampak pada kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu apabila budaya organisasi yang diterapkan dianggap cocok oleh karyawan, maka akan timbul kepuasan dalam diri karyawan. Suatu perusahaan yang dikelola dengan baik akan menghasilkan kerja yang tinggi dan sebaliknya, apabila budaya yang ada dalam perusahaan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan karyawan, maka akan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan karyawan, seperti adanya pemogokan, kelambanan kerja, ketidak hadiran dan keluar masuknya karyawan yang sangat tinggi dalam jam kerja. Robbins (2006:149), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang lebih penting yang mendorong kepuasan kerja adalah

7 1. Kerja yang secara mental menantang, 2. Ganjaran yang pantas, 3. Kondisi kerja yang mendukung, 4. Rekan sekerja yang mendukung, 5. Kesesuaian antara kepribadian dengan pekerjaan. Berdasarkan pendapat Robbin di atas, faktor-faktor kepuasan kerja dimodifikasi menjadi variabel yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja, yaitu: 1. Kepuasan pada Pekerjaan (Kerja yang secara mental menantang) 2. Kepuasan pada Sistem Penghargaan (Ganjaran yang pantas) 3. Kepuasan pada Kondisi Kerja (Kondisi kerja yang mendukung) 4. Kepuasan pada Rekan Kerja (Rekan sekerja yang mendukung) 5. Kepuasan pada Supervisi (Kesesuaian antara kepribadian dengan pekerjaan) Kehidupan dalam setiap perusahan itu berbeda-beda, maka budaya dalam organisasi itu juga berbeda, apabila kondisi kerja sesuai dengan keinginan karyawan, maka akan timbul kepuasan kerja. Kepuasan kerja dapat menjadikan karyawan lebih produktif dalam bekerja, sehingga perusahaan harus berupaya untuk memadukan antara keinginan karyawan dengan kondisi kerja atau budaya. Penciptaan budaya organisasi yang sesuai dengan keinginan karyawan mampu membuat karyawan bersemangat dalam menjalankan setiap aktifitas dan tingkat kehadiran karyawanpun dapat ditekan. Karyawan yang tidak hadir kerja dalam satu hari tanpa adanya keterangan yang resmi akan mempengaruhi tingkat kinerja perusahaan. Ketidakhadiran seorang karyawan bisa disebabkan karena menurunnya tingkat kepuasan mereka dalam bekerja.

8 Tingkat absensi merupakan perbandingan antara hari-hari yang hilang dengan keseluruhan hari yang tersedia untuk bekerja. Tingkat absensi dapat dihitung sebagai berikut : Jumlah Absensi Tingkat Absensi 100% Jumlah Karyawan Jumlah Hari Kerja Tingkat absensi karyawan CV Indrajaya Merdeka (termasuk pimpinan umum redaksi, pimpinan perusahaan, dan wakil pimpinan perusahaan) dapat di lihat pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Tingkat Absensi Karyawan CV Indrajaya Merdeka Hingga Agustus 2008 Bulan Jumlah Hari Jumlah Karyawan Jumlah Absensi Tingkat Kerja (orang) Karyawan (hari) Absensi (%) Januari 26 41 14 1.31 Februari 25 41 12 1.17 Maret 26 41 15 1.41 April 26 41 11 1.03 Mei 27 41 13 1.17 Juni 25 41 12 1.17 Juli 27 41 14 1.26 Agustus 25 41 10 0.98 Rata-rata 1,19 Sumber: CV Indrajaya Merdeka. 2008 Tingkat absensi yang diperlihatkan pada Tabel 2 cukup tinggi dengan rata-rata perbulan 1,19%. Tingkat absensi tertinggi pada Bulan Maret yaitu sebesar 1,41% dan terendah pada Bulan Agustus yaitu sebesar 0,98%. Tingkat absensi yang masih dapat ditolerir oleh CV Indrajaya Merdeka yaitu sebesar 0,5%, mengingat kegiatan perusahaan yang mengharuskan karyawan untuk selalu eksis dalam mencari berita.. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai budaya organisasi terhadap kepuasan kerja,dengan judul: Pengaruh budaya organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pada CV Indrajaya Merdeka.

9 1.2 Permasalahan Pada umumnya sikap, perasaan dan pandangan seseorang terhadap pekerjaanya akan ditentukan oleh pekerjaannya itu sendiri. Dengan kata lain, faktor kepuasan kerja menentukan kualitas dari hasil suatu pekerjaan. Berbagai permasalahan mungkin saja akan muncul berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia, diantaranya permasalahan bagaimana suatu perusahaan mampu menciptakan suatu budaya organisasi yang mampu membuat karyawan merasa puas dalam menjalankan pekerjaannya. Untuk menciptakan kondisi hubungan budaya organisasi dengan kebutuhan karyawan yang kondusif, maka pimpinan perusahaan berkewajiban untuk membuat budaya organisasi senyaman mungkin bagi karyawannya sehingga karyawan akan merasa nyaman dan termotivasi untuk bekerja dan menghasilkan kepuasan kerja bagj karyawannya. Berdasarkan Tabel 1, tingginya tingkat absensi karyawan mengindikasikan bahwa budaya organisasi di CV Indrajaya Merdeka belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan kebutuhan karyawan sehingga menimbulkan rasa ketidakpuasan kerja karyawan. Pernyataan ini didasarkan atas pendapat (Armstrong, 1994: 71), yang menyatakan bahwa faktor yang mendatangkan kepuasan kerja adalah prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan kemajuan. Hal ini tercermin dalam bagian budaya organisasi yang diciptakan oleh CV Indrajaya Merdeka. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dalam penulisan ini adalah Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada CV Indrajaya Merdeka?

10 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan Penulisan skripsi ini memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada CV Indrajaya Merdeka 2. Sebagai masukan bagi perusahaan mengenai pelaksanaan budaya organisasi guna meningkatkan kepuasan kerja karyawan. 1.4 Kerangka Pemikiran Budaya organisasi harus sesuai dengan kebutuhan dan harapan dari para karyawan dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan tingkat kinerja seseorang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai serta kemampuan yang ada dalam dirinya dan juga persepsi mereka tentang pekerjaan itu sendiri. Robbins (2006:721) menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota anggota organisasi yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain. Robbins (2006:721) juga menyatakan ada tujuh karakteristik dari budaya organisasi, yaitu: inovasi dan pengambilan resiko, perhatian ke rincian, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, dan kemantapan. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal-hal yang bersifat individu. Setiap individu akan mempunyai tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Kepuasan kerja menurut (Hasibuan 2000:202): Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati

11 dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik. Robbins (2006:149), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang lebih penting yang mendorong kepuasan kerja adalah kerja yang secara mental menantang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang mendukung, rekan sekerja yang mendukung, serta kesesuaian antara kepribadian dengan pekerjaan. Variabel untuk mengukur kepuasan kerja dimodifikasi dari pendapat Robbins (2006:149) yaitu kepuasan pada pekerjaan, kepuasan pada sistem penghargaan, kepuasan pada kondisi kerja, kepuasan pada rekan kerja dan kepuasan pada supervisi (kepuasan terhadap sikap atasan). Berdasarkan penjabaran teori mengenai budaya organisasi dan kepuasan kerja, dapat dirumuskan dengan kerangka pemikiran sebagai berikut : Budaya Organisasi X Indikator: 1. Inovasi dan pengambilan resiko 2. Perhatian ke rincian 3. Orientasi hasil 4. Orientasi orang 5. Orientasi pada tim 6. Keagresifan 7. Kemantapan Kepuasan Kerja Karyawan Y Indikator: Kepuasan pada Pekerjaan Kepuasan pada Sistem Penghargaan Kepuasan pada Kondisi Kerja Kepuasan pada Rekan Kerja Kepuasan pada Supervisi (kepuasan terhadap sikap atasan) Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada CV Indrajaya Merdeka

12 1.5 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran, penulis menarik suatu hipotesis bahwa Budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada CV Indrajaya Merdeka.