PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT MEMBELI HANDPHONE MEREK NOKIA

dokumen-dokumen yang mirip
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR: APLIKASI PADA PERUSAHAAN TELEPHONE SELULER. Sri Herlina Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel (UKRIM) ABSTRAK

STUDI BANDING MODEL PENELITIAN PRA PERILAKU DAN MODEL PASKA PERILAKU DENGAN APLIKASINYA DALAM PENELITIAN PERILAKU KONSUMEN

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP NIAT BELI MAHASISWA SEBAGAI KONSUMEN POTENSIAL PRODUK PASTA GIGI CLOSE UP

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

PREDIKSI MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

ANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

bahwa perilaku dapat menyebabkan akibat tertentu dan evaluasi pada

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT.

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SIKAP KONSUMEN DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT BELI PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA

Dosen Pembimbing : Anasta Surya Ginting SE,.MM.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT PENGUSAHA UNTUK MENJADI NASABAH DI BANK HAGA KLATEN (Pendekatan Theory of Reasoned Action).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

Pengaruh Sikap Dan Norma Subyektif Terhadap Niat Menggunakan Produk Perbankan Syariah Pada Bank Aceh Syariah Di Kota Lhokseumawe

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

BAB III METODE PENELITIAN. dan retail peralatan petualangan alam terbuka terbesar di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Boyolali)

Albari & Anita Liriswati Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Abstrak

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Ketidakjujuran Akademik (Academic Dishonesty)

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh

Bab 2. Landasan Teori

FENOMENA THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PELAKU PERJALANAN UNTUK MENGGUNAKAN BIS KOTA SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membantu pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat. pendistribusian dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS).

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey, sedangkan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

Transkripsi:

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT MEMBELI HANDPHONE MEREK NOKIA Sri Herlina Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel (UKRIM) ABSTRAK Theory of reasoned action dalam pemasaran sudah membuktikan bahwa attitude (sikap) konsumen terhadap pembelian produk telah menjadi predictor yang akurat bagi behavior (perilaku) pembelian meskipun prediksi itu dilakukan melalui variabel intention (niat).dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis karakteristik konsumen, sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan yang mempengaruhi konsumen, serta niat konsumen untuk membeli handphone merek Nokia. Hasil dari analisis multiple regression mengindikasikan bahwa sikap terhadap perilaku mempunyai pengaruh positif terhadap niat membeli handphone merek Nokia. Dua variabel yang lain, yaitu norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan mempunyai pengaruh negatif terhadap niat membeli handphone merek Nokia. Kata Kunci : Sikap, Norma Subyektif, Kontrol Keperilakuan dan Niat Beli PENDAHULUAN Kebutuhan untuk berkomunikasi dan mengakses informasi dengan cepat, praktis dan efektif dari mana saja dan kapan saja telah mendorong pertumbuhan pasar telepon selular. Telepon selular (ponsel) atau telepon genggam (handphone) sebagai salah satu jenis alat informasi dewasa ini sedang mobile dan sangat digemari oleh masyarakat. Perkembangan penggunaan handphone sangat cepat, di mana pada mulanya hanya 38

digunakan oleh kalangan atas tertentu, untuk keperluan bisnis, namun pada perkembangan selanjutnya handphone digunakan juga oleh remaja maupun orang dewasa karena alasan gengsi. Perusahaan handphone Nokia yang berpusat di negara Finlandia dan telah mendirikan cabang-cabang di berbagai negara termasuk Indonesia berusaha untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen. Nokia memberikan kesan pada konsumen sebagai produk yang dapat membuat komunikasi semakin lancar antar sesama. Hal ini tercermin dari motto Nokia The connecting people yang berarti teknologi yang mengerti kebutuhan seseorang dalam hal komunikasi. Nokia banyak digemari oleh remaja maupun dewasa. Hal ini dikarenakan desainnya elegan, merupakan cerminan dari kemewahan dan keanggunan, cover bisa diganti dengan warna yang beragam yang sesuai dengan pilihan konsumen. Tujuan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan serta memuaskan konsumen. Untuk itu marketer harus memahami konsumennya dengan mempelajari keinginan, sikap, persepsi, preferensi dan perilakunya. Dharmmesta (1997) mengumukakan, perilaku konsumen sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan sebagai lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Kotler (2000) menegaskan bahwa perusahaan yang benar-benar memahami bagaimana konsumen memberikan jawaban terhadap ciri-ciri produk yang berbedabeda akan meningkatkan keuntungan lebih besar daripada para pesaingnya. Dari kedua pendapat tersebut terdapat dua hal penting, yaitu: pertama, pemahaman perilaku konsumen dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan; kedua, pemahaman perilaku konsumen menjadikan perusahaan dapat mencapai keunggulan dalam persaingan Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami mengapa dan bagaimana tingkah laku konsumen tersebut demikan, sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produknya secara lebih baik. Dengan mempelajari perilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan, dan kemudian mengidentifikannya untuk mengadakan segmentasi pasar (Dharmmesta & Irawan, 1997). 39

Theory of reasoned action dalam pemasaran sudah membuktikan bahwa attitude (sikap) konsumen terhadap pembelian produk telah menjadi predictor yang akurat bagi behavior (perilaku) pembelian meskipun prediksi itu dilakukan melalui variabel intention (niat). Disamping itu peran variabel subjective norm (norma subyektif) juga disertakan dalam model tersebut (Dharmmesta, 1998). Theory of planned behavior (Ajzen,1987,1988, Madden, Ellen dan Ajzen, 1992 dalam Dharmmesta, 1998), yang merupakan pengembangan dari theory of reasoned action telah muncul sebagai suatu alternatif untuk memprediksi perilaku secara lebih akurat. Dimana niat yang mengarahkan pada perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif, tetapi juga dipengaruhi oleh perceived behavioral control (kontrol keperilakuan yang dirasakan). TINJAUAN LITERATUR Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami mengapa dan bagaimana tingkah laku konsumen tersebut demikan, sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produknya secara lebih baik. Dengan mempelajari perilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan, dan kemudian mengidentifikannya untuk mengadakan segmentasi pasar (Dharmmesta & Irawan, 1997). Perilaku terjadi karena adanya suatu sebab yang menggerakkan, mendorong untuk bertindak. Dua faktor penting, yaitu: 1). Adanya penyebab yang menggerakkan yang berarti adanya suatu rangsangan atau stimulus(obyek, gagasan); b). Dorongan untuk bertindak yang berarti adanya suatu motivasi yang kuat yang diwujudkan dalam bentuk perilaku yang sesungguhnya. Perilaku konsumen berkaitan dengan manajemen pemasaran. Dalam bidang ini, perilaku konsumen perlu dipahami terlebih dahulu sebelum merancang dan mengkombinasikan secara terpadu marketing mix yang akan diterapkan. Perilaku konsumen sangat penting dalam menyusun strategi pemasaran suatu organisasi. 40

Untuk memprediksi perilaku secara lebih akurat terus dilakukan oleh para ahli dalam berbagai penelitian. Theory of planned behavior merupakan pengembangan dari Theory of reasoned action. Penelitianpenelitian sebelumnya yang berhubungan dengan perilaku antara lain:(ajzen,1987,1988, Madden, Ellen dan Ajzen, 1992 dalam Dharmmesta, 1998); Richard P. Bagozzi & paul R. Warshaw, 1990;Dhammesta & U Khasanah, 1999; Dharmmesta, 2000, 2002. Ada dua versi dalam theory of planned behavior yaitu: 1) Motivasi terhadap niat ditunjukkan oleh suatu hubungan langsung antara kontrol keperilakuan dengan variabel niat. Individu yang yakin bahwa mereka kekurangan sumberdaya atau kesempatan penting untuk melakukan perilaku tertentu, tidak mungkin membentuk niat berperilaku kuat meskipun factor sikap dan norma subyektif mendukung. Keberhasilan pelaksanaan perilaku tidak hanya tergantung pada motivasi tetapi juga pada kontrol yang memadai terhadap perilaku. 2) Theory of planned behavior, mempertimbangkan bahwa kontrol keperilakuan yang dirasakan dapat berlaku sebagai ukuran pengendalian actual yang mendalihkan hubungan langsung antara kontrol keperilakuan dengan perilaku bukan melalui niat. Gambar 1. Model Konseptual Theory of Planned Behavior biei Attitude (Ab) NBjMBj Subjectiv e Norm (SN) Intentio n (I) Behavior (B) pici Perceived behavioral control (PC) Sumber: Dhammesta (1998) 41

Hubungan ketiga komponen dalam theory of planned behavior Niat berperilaku (intention behavior) dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu: sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. Niat berperilaku kemudian merupakan variabel penentu bagi perilaku yang sesungguhnya. Kontrol keperilakuan yang dirasakan mempengaruhi perilaku secara tidak langsung, yaitu melalui niat berperilaku. Akan tetapi, variabel tersebut dapat juga mempengaruhi perilaku secara langsung jika terjadi kesepakatan antara persepsi terhadap kontrol dan kontrol actual seseorang terhadap perilaku. a. Sikap Terhadap perilaku (Ab) Sikap terhadap perilaku terbentuk dari keyakinan dan evaluasi atas akibat atau konsekuensi yang muncul dari perilaku yang diyakini. Rumusan matematis sebagai berikut: Keterangan: Ab = Sikap terhadap perilaku b. Ab = biei bi = keyakinan akan akibat perilaku i. ei = Evaluasi terhadap akibat i. b. Norma Subyektif (SN) Norma subyektif yang terbentuk dari keyakinan normatif dan kemauan untuk menuruti saran orang penting (kelompok referen). Rumusan matematisnya sebagai berikut: SN = NBjMCj c. Kontrol Keperilakuan yang dirasakan (PC) PC merupakan kontrol keperilakuan yang dirasakan yang terbentuk dari keyakinan kontrol atau probabilitas bahwa beberapa faktor menunjang tindakan yang dimaksud (p) dan akses ke faktor kontrol tersebut (c). Penjumlahan kedua komponen tersebut untuk mengobservasi cipi. d. Niat berperilaku (I) Komponen ini berisikan niat untuk melakukan perilaku tertentu. Variabel niat dapat diukur dengan merumuskan pernyataan yang menunjukkan sesuatu yang akan dilakukan atau suatu prediksi perilaku. Secara teoritis, terbentuknya niat tersebut ditentukan oleh interaksi 42

antara 3 komponen yang mendahuluinya, yaitu: sikap terhadap perilaku (Ab), norma subyektif (SN), dan kontrol keperilakun yang dirasakan (PC). Keseluruhan Theory of Planned Behavior secara matematis dapat dirumuskan: B I = w1ab + w2sn + w3pc B I = w1 biei + w2 NBjMCj + w3 cipi Dimana, w1,w2,w3, merupakan bobot regresional untuk masing-masing variabel. HIPOTESIS H0: Niat konsumen untuk membeli handphone merek Nokia tidak dipengaruhi secara signifikan oleh sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. H1: Niat konsumen untuk membeli handphone merek Nokia dipengaruhi secara signifikan oleh sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. METODOLOGI PENELITIAN 1. Definisi Operasional Keyakinan (bi) adalah suatu gagasan yang dianut oleh seorang konsumen dalam membeli handphone merek Nokia. Evaluasi (ei) adalah penilaian seorang konsumen terhadap tiap-tiap atribut keyakinan untuk memutuskan membeli handphone merek Nokia. Keyakinan Normatif (NBj) adalah gagasan yang diterima dari kelompok referen yang berpendapat bahwa sebaiknya atau tidak sebaiknya melakukan pembelian handphone merek Nokia. Motivasi (MCj) adalah dorongan yang kuat untuk menuruti pengaruh kelompok referen untuk membeli handphone merek Nokia. Keyakinan kontrol (pi) adalah persepsi dari keberadaan atau ketidakberadaan dari sumber-sumber dan kesempatan yang diperlukan untuk membeli handphone merek Nokia. 43

Kemudahan yang dirasakan (ci) adalah penilaian dari berbagai sumber-sumber penting untuk menghasilkan suatu perilaku. Sikap konsumen (Ab) adalah menggambarkan kecenderungan yang dipelajari dari seorang konsumen untuk berperilaku dalam suatu cara yang terus menerus pada hal-hal yang disenangi atau tidak disenangi terhadap pembelian handphone merek Nokia. Norma subyektif (SN) adalah gagasan orang lain yang menghendaki konsumen untuk melakukan pembelian handphone merek Nokia. Kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) adalah kondisi dimana orang percaya bahwa suatu tindakan itu mudah atau sulit dilakukan untuk memutuskan membeli handphone merek Nokia. Niat konsumen (I) adalah kecenderungan atau perhatian seseorang untuk membeli handphone merek Nokia. Variabel independen: variable sikap, variable norma subyektif, dan variable kontrol keperilakuan yang dirasakan. Variabel dependen: niat membeli handphone merek Nokia. 2. Jenis Data yang Diperlukan Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah data yang diperoleh dari responden terpilih sebagai sampel, yang meliputi: karakteristik responden (jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan), keyakinan konsumen, evaluasi terhadap atribut, keyakinan konsumen dari pengaruh kelompok referen, motivasi untuk menuruti pendapat kelompok referen, keyakinan kontrol yang dapat mendorong tindakan berdasarkan pengalamannya, kemudahan yang dirasakan, sikap konsumen, norma subyektif, kontrol keperilakuan yang dirasakan, niat perilaku dalam membeli handphone merek Nokia. Sedangkan data sekunder meliputi data-data yang berhubungan dengan handphone yang diperoleh melalui internet. 3. Metode Pengumpulan Data Populasi: semua konsumen yang menggunakan handphone merek Nokia di Yogyakarta. Sampel : jumlah sample yang diambil sebanyak 50 orang. Metode pengambilan sample non probability sampling dengan cara convenience 44

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara langsung dengan responden dan menyebarkan kuisioner. Kuesioner terdiri dari dua bagian: Pertama, meliputi tujuh kelompok pertanyaan berhubungan dengan variabel keyakinan, variabel evaluasi, variabel keyakinan normatif, variabel motivasi, variabel keyakinan kontrol, variabel kemudahan yang dirasakan, variabel niat berperilaku, dengan menggunakan Thourstone scale. Kedua, meliputi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan karakteritik responde, dengan menggunakan multiple choice. 4. Instrumen Penelitian Uji Validitas: menggunakan validitas konstruk untuk mengukur sejauh mana instrumen dapat menjelaskan konstruk yang akan diteliti. Uji Reliabilitas: tingkat sejauhmana konsistensi instrumen yang digunakan dalam penelitian. 5. Metode dan Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis karakteristik konsumen, sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan yang mempengaruhi konsumen, serta niat konsumen untuk membeli handphone merek Nokia. Untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan terhadap niat konsumen, digunakan multiple regresi, dengan persamaan: Y = bo + b1x1 + b2x2 + b3x3 Dimana: Y = niat konsumen. bo = konstanta X1 = sikap terhadap perilaku b1 = koefisien regresi untuk X1 X2 = norma subyektif b2 = koefisien regresi untuk X2 X3 = kontrol keperilakuan b3 = koefisien regresi untuk X3. 45

Untuk menguji signifikansi dari koefisien untuk setiap variabel independen, yaitu: sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan, digunakan t-test. Untuk menguji signifikansi secara bersama-sama pengaruh sikap, norma subyektif dan kontrol keperilakuan, sebagai variabel independent terhadap niat membeli sebagai variabel dependen. ANALISIS DATA 1. Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan tahap-tahap sebagai berikut: a. Untuk menentukan merek handphone, peneliti secara non formal melakukan survey kepada para mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dari survey non normal tersebut sebagian besar menggunakan handphone merek Nokia. b. Mengidentifikasi salient modal beliefs, untuk menentukan keyakinan penting yang berkaitan dengan perasaan dan keperilakuan. Hal ini dilakukan dengan cara membagikan kuisioner kepada 10 orang mahasiswa program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada sebagai sampel. Hasilnya, ada beberapa atribut yang dianggap penting yang perlu dipertimbangkan dalam membeli handphone, yaitu: Harga Variasi model Radiasi Kelengkapan menu dan fasilitas Spare part Sinyal Baterai c. Melakukan uji instrumen, yaitu uji validity dan reliability d. Melakukan analisis data, melalui beberapa langkah: 2. Proses pra analisis - Edit data - Mengatasi respon kosong - Memberikan kode - Mengkategorikan data - Memeriksa kesalahan yang mungkin terjadi Peneliti pertama-tama melakukan editing, coding dan tabulating data 46

untuk tujuan kesiapan analisis data. Mengecek kembali dan melakukan analisis item-item dan variabel-variabel dengan menggunakan statistik deskriptif. Jumlah kuisioner yang dibagikan kepada responden sebanyak 65 eksemplar, dan yang kembali pada peneliti sebanyak 55 eksemplar. Setelah dicek kembali ada 5 data yang tidak lengkap, sehingga data yang digunakan untuk analisis selanjutnya sebanyak 50 eksemplar. Dalam studi ini peneliti menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis karakteristik konsumen, berdasarkan: jenis kelamin, pendidikan tertinggi, kelompok usia, status, dan tingkat pendapatan per bulan. 3. Melakukan Uji Statistik Analisis berikutnya dengan menggunakan model theory of planned behavior berkaitan dengan: Keyakinan (bi), Evaluasi (ei), Sikap (Ab), Keyakinan Normatif (NBj), Motivasi menuruti orang lain (MCj), Norma Subyektif (SN), Kontrol keyakinan (pi), Akses terhadap keyakinan kontrol (ci), Kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC), dan Niat berperilaku (BI). Untuk menganalisis pengaruh sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan yang dirasakan konsumen, terhadap niat berperilaku digunakan analisis multiple regression, dengan formulasi: Y = b o + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 Dimana, Y = niat berperilaku b o = konstanta X 1 = sikap terhadap perilaku b 1 = koefisien regresi untuk X 1 X 2 = norma subyektif b 2 = koefisien regresi untuk X 2 X 3 = kontrol keperilakuan yang dirasakan b 3 = koefisien regresi untuk X 3 4. Analisis Theory of Planned Behavior Analisis theory of planned behavior merupakan penyempurnaan dari theory of reasoned action, yang digunakan untuk mengetahui 47

hubungan antara sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan dengan niat berperilaku, yang merupakan prediktor perilaku. a. Nilai Rata-rata Ab, SN, dan PC Nilai rata-rata dari setiap variabel mengindikasikan bagi manajemen bagaimana konsumen merasakan kepuasan dari atributatribut handphone merek Nokia. Tabel 1 Nilai Rata-rata A b Item bi Ei A b 1 1,60 2,36 3,776 2 2,24 2,32 5,1968 3 0,82 2,12 1,7384 4 1,9 2,26 4,294 5 2,12 3,04 6,4448 6 1,18 2,16 2,5488 7 1,42 2,26 3,2092 Total 27,208 Sumber: Data primer, diolah. Ab = (bi1)(ei1) + (bi2)(ei2) + (bi3)(ei3) + (bi4)(ei4) + (bi5)(ei5) + (bi6)(ei6) + (bi7)(ei7) Ab = (1,60)(2,36) + (2,24)(2,32) + (0,82)(2,12) + (1,90)(2,26) + (2,12)(3,04) + (1,18)(2,16) + (1,42)(2,26) Ab = 3,776 + 5,1968 + 1,7384 + 4,294 + 6,4448 + 2,5488 + 3,2092 Ab = 27,208 Dari tabel hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Ab tertinggi ada pada item lima (spare part). Hal ini berarti bahwa responden menyetujui kemudahan mendapatkan spare part handphone merek Nokia. 48

Tabel 2 Nilai Rata-rata SN Item NBj MCj SN 1 0,92 0,90 0,828 2 0,7 0,16 0,112 3 0,56-0,18-0,1008 Total 0,8392 Data primer, diolah SN = (Nbj1)(Mcj1) + (Nbj2)(Mcj2) + (Nbj3)(Mcj3) SN = (0,92)(0,90) + (0,70)(0,16) + (0,56)(-0,18) SN = 0,828 + 0,112-0,1008 SN = 0,8392 Dari tabel menunjukkan bahwa pengaruh kelompok referensi terkuat pada konsumen untuk membeli handphone merek Nokia adalan keluarga. Tabel 3 Nilai Rata-rata PC Item Pi Ci PC 1 2,36 1,60 3,776 2 2,24 1,34 3,0016 3 2,16 0,88 1,9008 4 1,82 1,46 2,6572 Total 11,3356 Data primer, diolah. PC = (pi1)(ci1) + (pi2)(ci2) + (pi3)(ci3) + (pi4)(ci4) PC = (2,36)(1,60) + (2,24)(1,34) + (2,16)(0,88) + (1,82)(1,46) PC = 3,776 + 3,0016 + 1,9008 + 2,6572 PC = 11,3356 Dari tabel menunjukkan bahwa ketersediaan dana merupakan faktor kontrol yang utama dalam membeli handphone merek Nokia. 5. Analisis Multiple Regression a. Pengujian Hipotesis Pertama (Ha1) 49

Hipotesis pertama memprediksi pengaruh variabel keyakinan (bi) dan variabel evaluasi (ei) terhadap sikap (Ab) dalam membeli handphone merek Nokia Model: Ab = bo + b 1 bi + b 2 ei Ab = -13,681 + 2,458bi + 2,147ei lihat lampiran T hitung bi = 3,802 ei = 2,044 F. hitung = 29,014 R 2 = 0,921. Dari hasil analisis multiple regression tersebut memberikan informasi bahwa: Koefisien regresi untuk variabel independen terhadap variabel dependen mempunyai nilai positif. Artinya setiap kenaikan nilai variabel independen keyakinan (bi) dan evaluasi (ei) akan berpengaruh positif terhadap sikap (Ab) membeli handphone merek Nokia, sebesar koefisien regresi variabel independen dikalikan dengan besarnya nilai variabel independen tersebut. Dari persamaan regresi variabel keyakinan responden (bi) memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap sikap (Ab) untuk membeli handphone merek Nokia. Nilai koefisien determinasi - R 2 = 0,921, artinya bahwa variasi dalam variabel sikap (Ab) dapat dijelaskan oleh variabel keyakinan(bi) dan variabel evaluasi (ei), sebesar 9,21%. Sedangkan yang tidak dapat dijelaskan sebesar 90,79% yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam model. Pembuktian Hipotesis, dilakukan uji t dan uji F dengan prosedur sebagai berikut: 1. Uji t Tujuan dari uji t ini untuk menguji tingkat signifikansi koefisien dari setiap variabel independen: keyakinan (bi), evaluasi (ei) terhadap atribut-atribut handphone merek Nokia. Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara keyakinan (bi), evaluasi (ei), terhadap sikap (Ab) untuk membeli handphone merek Nokia. 50

Ha: Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara keyakinan (bi), evaluasi (ei), terhadap sikap (Ab) untuk membeli handphone merek Nokia. Ho diterima apabila variabel independent ada pada tingkat signifikansi 0,05. Variabel keyakinan (bi) = 0,001 menunjukkan signifikan. Variabel evaluasi (ei) = 0,048 menunjukkan signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel independen secara partial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Uji F Tujuan dari uji F ini untuk menguji pengaruh secara simultan dari variabel-variabel independen: keyakinan (bi), evaluasi (ei), terhadap sikap (Ab) membeli handphone merek Nokia. Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel keyakinan (bi), evaluasi (ei) terhadap sikap (Ab) membeli handphone merek Nokia. Ha: Ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel keyakinan (bi), evaluasi (ei) terhadap sikap (Ab) membeli handphone merek Nokia. Ho diterima jika secara simultan pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependen berada pada tingkat signifikansi 0,05. Lampiran menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel independen secara simultan sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Pengujian Hipotesis Kedua (Ha2) Hipotesis kedua memprediksi pengaruh variabel keyakinan normatif (NBj) dan variabel motivasi menuruti referen (MCj) terhadap Norma subyektif (SN) dalam membeli handphone merek Nokia Model: SN = bo + b 1 NBj + b 2 MCj 51

SN = 3,085 + 0,972NBj + 0,412MCj lihat lampiran T hitung NBj = 1,582 MCj = 0,940 F. hitung = 4,020 R 2 = 0,359. Dari hasil analisis multiple regression tersebut memberikan informasi bahwa: Koefisien regresi untuk variabel independen terhadap variabel dependen mempunyai nilai positif. Artinya setiap kenaikan nilai variabel independen keyakinan normatif (NBj) dan motivasi menuruti referen (MCj) akan berpengaruh positif terhadap Norma Subyektif (SN), sebesar koefisien regresi variabel independen dikalikan dengan besarnya nilai variabel independen tersebut. Dari persamaan regresi variabel keyakinan normatif (NBj) memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap Norma subyektif (SN) Nilai R 2 (koefisien determinasi) = 0,359, artinya bahwa variasi dalam variabel Norma Subyektif (SN) dapat dijelaskan oleh variabel keyakinan normatif (NBj) dan variabel motivasi menuruti referen (MCj), sebesar 35,90%. Sedangkan yang tidak dapat dijelaskan sebesar 64,10% yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam model. Pembuktian Hipotesis, dilakukan uji t dan uji F dengan prosedur sebagai berikut: a. Uji t Tujuan dari uji t ini untuk menguji tingkat signifikansi koefisien dari setiap variabel independen: keyakinan normatif (NBj), motivasi menuruti referen(mcj) terhadap Norma Subyektif (SN). Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara keyakinan normatif (NBj), motivasi menuruti referen (MCj) terhadap Norma Subyektif (SN) Ha: Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara keyakinan normatif (NBj), motivasi menuruti referen (MCj) terhadap Norma Subyektif (SN) Ho diterima apabila variabel independent ada pada tingkat signifikansi 0,05. Variabel Keyakian Normatif (NBj) = 0,121 52

menunjukkan tidak signifikan. Variabel motivasi menuruti referen (MCj)) = 0,352 menunjukkan tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel independen secara partial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. b. Uji F Tujuan dari uji F ini untuk menguji pengaruh secara simultan dari variabel-variabel independen: keyakinan normatif (NBj), motivasi menuruti referen(mcj), terhadap Norma Subyektif (SN). Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara keyakinan normatif (NBj), motivasi menuruti referen (MCj) terhadap Norma Subyektif (SN). Ha: Ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara keyakinan normatif (NBj), motivasi menuruti referen (MCj) terhadap Norma Subyektif (SN). Ho diterima jika secara simultan pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependen berada pada tingkat signifikansi 0,05. Lampiran menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel independen secara simultan sebesar 0,003. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 3. Pengujian Hipotesis Ketiga (Ha3) Hipotesis ketiga memprediksi pengaruh variabel keyakinan kontrol (pi) dan variabel kemudahan yang dirasakan (ci) terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC). Model: PC = bo + b 1 pi + b 2 ci PC = -9,119 + 1,420 pi + 1,536ci lihat lampiran T hitung pi = 1,832 ci = 3,441 F. hitung = 70,813 53

R 2 = 0,933 Dari hasil analisis Multiple Regression tersebut memberikan informasi bahwa: Koefisien regresi untuk variabel independen terhadap variabel dependen mempunyai nilai positif. Artinya setiap kenaikan nilai variabel independen keyakinan kontrol (pi) dan kemudahan yang dirasakan (ci) akan berpengaruh positif terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC), sebesar koefisien regresi variabel independen dikalikan dengan besarnya nilai variabel independen tersebut. Dari persamaan regresi variabel kemudahan yang dirasakan (ci) memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC). Nilai R 2 (koefisien determinasi) = 0,933, artinya bahwa variasi dalam variabel kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) dapat dijelaskan oleh variabel keyakinan kontrol (pi) dan kemudahan yang dirasakan (ci) sebesar 93,30%. Sedangkan yang tidak dapat dijelaskan sebesar 6,70% yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam model. Pembuktian Hipotesis, dilakukan uji t dan uji F dengan prosedur sebagai berikut: a. Uji t Tujuan dari uji t ini untuk menguji tingkat signifikansi koefisien dari setiap variabel independen: keyakinan kontrol (pi) dan kemudahan yang dirasakan (ci) terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC). Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara keyakinan kontrol (pi), kemudahan yang dirasakan (ci), terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) Ha: Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara keyakinan kontrol (pi), kemudahan yang dirasakan (ci), terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) Ho diterima apabila variabel independent ada pada tingkat 54

signifikansi 0,05. Variabel keyakinan kontrol (pi) = 0,000 menunjukkan signifikan. Variabel kemudahan yang dirasakan = 0,001 menunjukkan signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel independen secara partial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. b. Uji F Tujuan dari uji F ini untuk menguji pengaruh secara simultan dari variabel-variabel independen: keyakinan kontrol (pi) dan kemudahan yang dirasakan (ci) terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC). Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara keyakinan kontrol (pi), kemudahan yang dirasakan (ci), terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) Ha: Ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara keyakinan kontrol (pi), kemudahan yang dirasakan (ci), terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC). Ho diterima jika secara simultan pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependen berada pada tingkat signifikansi 0,05. Lampiran menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel independen secara simultan sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 4. Pengujian Hipotesis Keempat (Ha4) Hipotesis keempat memprediksi pengaruh variabel Sikap berperilaku (Ab), Norma Subyektif (SN), dan Kontrol keyakinan yang dirasakan (PC) terhadap niat berperilaku (BI) dalam membeli handphone merek Nokia Model: Y = b o + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 BI = 0,985 + 0,03283Ab 0,04987SN 0,005910PC lihat lampiran 55

T hitung: Ab = 2,465 SN = -1,31 PC = -0,329 F. hitung = 2,413 R 2 = 0,136. Dari hasil analisis Multiple Regression tersebut memberikan informasi bahwa: Koefisien regresi untuk variabel independen terhadap variabel dependen mempunyai nilai positif dan negatif. Variabel independen sikap (Ab) berpengaruh positif terhadap niat membeli (BI) handphone merek Nokia. Sedangkan dua variabel independen lainnya, yaitu Norma subyektif (SN) dan kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) berpengaruh secara negatif terhadap niat membeli handphone merek Nokia. Nilai R 2 = 0,136, yang berarti bahwa variasi dalam variabel niat berperilaku (BI) dapat dijelaskan oleh variabel sikap (Ab), Norma Subyektif (SN), dan Kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) sebesar 13,60%. Sedangkan yang tidak dapat dijelaskan sebesar 86,40% yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam model. Pembuktian Hipotesis, dilakukan uji t dan uji F dengan prosedur sebagai berikut: a. Uji t Tujuan dari uji t ini untuk menguji tingkat signifikansi koefisien dari setiap variabel independen: Sikap (Ab), Norma Subyektif (SN), dan Kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) untuk membeli handphone merek Nokia. Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara sikap (Ab), Norma Subyektif (SN), dan Kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) terhadap niat membeli (BI) handphone merek Nokia. Ha: Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara sikap (Ab), Norma Subyektif (SN), dan Kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) terhadap niat membeli (BI) handphone merek Nokia. 56

Ho diterima apabila variabel independent ada pada tingkat signifikansi 0,05. Variabel Sikap (Ab) = 0,017 menunjukkan signifikan. Variabel Norma Subyektif (SN) = 0,195 menunjukkan tidak signifikan. Variabel Kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) = 0,744 menunjukkan tidak signifikan. b. Uji F Tujuan dari uji F ini untuk menguji pengaruh secara simultan dari variabel-variabel independen: Sikap (Ab), Norma Subyektif (SN), dan Kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) terhadap niat (IB) membeli handphone merek Nokia. Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel Sikap (Ab), Norma Subyektif (SN), dan Kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) terhadap niat (BI) membeli handphone merek Nokia. Ha: Ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel Sikap (Ab), Norma Subyektif (SN), dan Kontrol keperilakuan yang dirasakan (PC) terhadap niat (BI) membeli handphone merek Nokia. Ho diterima jika secara simultan pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependen berada pada tingkat signifikansi 0,05. Lampiran menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel independen secara simultan sebesar 0,079. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. SIMPULAN Hasil dari analisis multiple regression mengindikasikan bahwa sikap terhadap perilaku mempunyai pengaruh positif terhadap niat membeli handphone merek Nokia. Dua variabel yang lain, yaitu norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan mempunyai pengaruh negatif terhadap niat membeli handphone merek Nokia. 57

Penemuan yang lain bahwa keyakinan dan evaluasi baik secara partial maupun simultan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen. Keyakinan normatif dan motivasi untuk menuruti referen secara partial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap norma subyektif. Namun secara simultan keyakinan normatif dan motivasi untuk menuruti referen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap norma subyektif. Keyakinan kontrol dan kemudahan yang dirasakan baik secara partial maupun secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan. REFERENSI Aeker, D.A., V. Kumar, & G.S. Day. (2001), Marketing Research. 7 th ed. New York: John Wiley & Sons, Inc. Assael, H. (1998), Consumer Behavior and Marketing Action, 6 th ed. Cincinnati, OH: South-Western College Publishing. Crask, M., R.J. Fox, &R.G. Stout. (1995), Marketing Research: Principles and Applications, Englewood Cliffs NJ: Prentice-Hall. Dharmmesta, B.S. (1998), Theory of Planned Behaviour Dalam Penelitian Sikap, Niat dan Perilaku Konsumen, Kelola, Vol. VII, No.18, pp. 85-103. Dharmmesta, B.S., & U. Khasanah. (1999), Theory of Planned Behavior: an Applications to Transport Service Consumers, Gadjah Mada International Journal of Business, Vol. 1, No. 1, pp. 83-96. Dharmmesta, B.S. (2000), Perilaku Mencoba Beli: Sebuah Kajian Analitis Model Bagozzi-Warshaw untuk Panduan Peneliti, Jurnal ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol. 15, No. 4, pp. 453-470. 58

Dharmmesta, B.S. (2002), Trying to Act: an Empirical Study of Investigating Higher Education Consumers, Gadjah Mada International Journal of Business, Vol. 4, No.1, pp 45-66. Terry, D.J., M.A.Hogg, & K.M. White. (1999), The Theory of Planned Behaviour: Self-Identity, Social Identity and Group Norms, British Journal of Social Psychology, Vol. 38, pp 225-244. 59