BAB I PENDAHULUAN. adalah perubahan yang terjadi pada perkembangan pribadi seseorang. Masuknya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sebuah kumpulan individu yang memiliki sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. Waria adalah laki-laki yang menunjukan sikap dan perilaku di dalam diri yang

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

I. PENDAHULUAN. Keragaman dimasyarakat memerlukan sosialisasi dan memerlukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. seksual kepada sesama jenisnya, disebut gay bila laki-laki dan lesbian bila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

tersisih ", mengandung pengertian bahwa kaum gay pada akhirnya tetap

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini menyangkut hal-hal pribadi dan dipengaruhi oleh banyak aspek kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan isu gay di Indonesia meskipun tidak dikatakan pesat, kini

BAB I PENDAHULUAN. penerima pesan atau yang biasa disebut dengan komunikan.manusia merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian secara observasi partisipasi pasif yaitu. Faktor Lingkungan Keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN. Homoseksual berasal dari bahasa Mesir yaitu homo yang artinya

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

2015 REKONSTRUKSI SOSIAL KEHIDUPAN KAUM WARIA DI KOTA CIMAHI

COPING KAUM GAY DALAM PENYESUAIAN SOSIAL MASYARAKAT DI YOGYAKARTA

Bab 1. Pendahuluan. elektronik. Media hiburan ini yang sering disebut dengan dorama atau serial televisi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak pertama kali kita dilahirkan, kita langsung digolongkan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai individu yang kompleks memiliki orientasi

BAB I PENDAHULUAN. umumnya memiliki pola pikir yang dikotomis, seperti hitam-putih, kayamiskin,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini keragaman fenomena sosial yang muncul di kota-kota besar di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ditinjau dari segi bahasa kata waria adalah singkatan dari wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk menjalani aktifitas hidup yang

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. Jadi singkatnya Seks bisa disebut juga sebagai Jenis kelamin biologis.

BAB I PENDAHULUAN. dan McMullin (1992) (dikutip dalam Siahaan, 2009: 47) mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. ditolak eksistensinya di masyarakat. Sayangnya, belum banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, dan bahkan terus meningkat. Saling membenci antar etnik atau saling

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. Kelas : 1-KA24

BAB V KESIMPULAN. sosial, serta hubungan sosial antara perempuan dan laki-laki yang terbentuk

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Gangguan identitas gender adalah suatu gangguan yang membuat

berbeda saat ia berada di SMA, ia sadar bahwa ia merasakan ketertarikan dengan teman-teman perempuannya, informan merasa wanita itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. Gay adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seorang laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa

FENOMENA WARIA DI KOTA GORONTALO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang terus berkembang

PERAN KOMUNIKASI SEKSUAL ORANGTUA-ANAK TERHADAP GANGGUAN IDENTITAS GENDER

BAB I PENDAHULUAN. Lesbi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencapaian kebermaknaan hidup dapat diartikan lebih luas sebagai usaha manusia

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan

BABI PENDAHULUAN. Sepanjang rentang kehidupan yang dijalani seorang individu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MAKNA HIDUP. Nama : Chitra Perdana S. NPM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Waria merupakan salah satu jenis manusia yang belum jelas gendernya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Yayasan Srikandi Pasundan, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat, terlebih di masyarakat perkotaan. Fenomena waria merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

Bab 4. Simpulan dan Saran. disimpulkan bahwa tokoh Ruka Kishimoto dalam serial drama Jepang Last Friends

II. TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan dan memudahkan dalam melakukan penelitian. Berikut ini adalah. tabel penelitian terdahulu yang penulis gunakan:

BAB I PENDAHULUAN. keren ketimbang belanja di pasar tradisional. memenuhi kebutuhan hidupnya (Halim, 2008, h.129). Masyarakat

BAB 1 : PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Menurut World Health Organization (WHO) sehat itu

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Untuk selanjutnya kaum homoseksual yang berjenis kelamin pria dan

BAB I PENDAHULUAN. hal ini dibuktikan dengan data yang didapatkan, dimana menurut survey yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN. Homoseksual pertama kali ditemukan pada abad ke 19 oleh seorang psikolog

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang pengarang akan mencoba menggambarkan realitas yang ada ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koeswinarno (2004: 7-8) dalam bukunya Hidup Sebagai. layaknya perempuan. Orang-orang yang berperilaku menyimpang dari

BAB I PENDAHULUAN. menyalahi norma yang berlaku. Seolah menjadi suatu aib bagi mereka yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. manusia lainnya sebagai makhluk yang selalu digerakkan oleh keinginan-keinginan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan orang-orang hanya melihat dari kulit luar semata. Lebih

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi salah satu ruang penting penunjang terjadinya interaksi sosial

UKDW BAB I : PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

2015 PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI SANTRI WARIA D I PESANTREN AL-FATAH KOTAGED E YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan komunitas homoseksual ini sebenarnya telah diakui oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pelecehan-pelecehan yang dilakukan oleh aparat-aparat yang. beralasan dari masyarakat pada umumnya.

Bab 4. Simpulan dan Saran. penulis dapat menarik kesimpulan mengenai pandangan para tokoh dalam novel Kicchin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 5. Ringkasan. Ruka Kishimoto Dalam Serial Drama Jepang Last Friends. Adapun tujuan dan metode penelitian juga tercantum dalam pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. justru laris manis di pasaran meskipun main kucing-kuicingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Homoseksualitas adalah salah satu fenomena sosial yang kontroversial

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan politik masih menjadi masalah yang sangat kompleks. Fenomena ini

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab laki-laki yang lebih besar, kekuatan laki-laki lebih besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra selain dapat dikatakan sebuah karya seni dalam bentuk tulisan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan interaksi tersebut dalam berbagai bentuk. Manusia. malam harinya. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia pekerjaan, kemunculan komuitas hobi ini menjadi hal yang menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. homoseksual atau dikenal sebagai gay dan lesbian masih kontroversial.

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasar kodratnya, manusia ditakdirkan berpasang-pasangan membangun

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. (2010), variabel adalah konstrak yang diukur

Modul Panduan Media Meliput LGBTIQ

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dunia mempengaruhi banyak bidang kehidupan, salah satunya adalah perubahan yang terjadi pada perkembangan pribadi seseorang. Masuknya media Eropa ke Asia saat ini, menyebabkan terjadinya pergeseran paham kebudayaan, dimana budaya timur yang menjadi akar budaya berubah menjadi budaya barat yang lebih memegang kendali. Tidak lepas dari itu, media asing juga mampu menciptakan sebuah budaya baru dimana yang dulunya masih lumrah untuk diketahui namun sekarang terangterangan ditampakkan ke permukaan, permasalahan komunitas LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender plus Questioning). Menurut pengamatan peneliti, di Jakarta terjadi gejala yang dimaksud, yaitu kaum gay yang sudah tidak segan lagi menutupi perbedaannya. Kaum gay di Jakarta bahkan dengan beraninya menciptakan komunitas tersendiri untuk memperkuat antara satu anggota dengan anggota lainnya. LGBTQ di Jakarta menjamur dikarenakan keterbukaan dari setiap pribadinya. LGBTQ adalah sebuah budaya dimana keseksualitasan seseorang terganggu oleh beberapa faktor penyebab perempuan menyukai perempuan, laki-laki 1

2 menyukai laki-laki, laki-laki atau perempuan menyukai lawan jenisnya namun tetap menyukai sesamanya dan perubahan alat kelamin diantara keduanya. Terlalu banyak istilah yang dipakai oleh masyarakat Indonesia dalam dunia LGBTQ ini, hingga kadang menimbulkan salah pemahaman. Salah satu contohnya adalah seorang laki-laki yang berdandan seperti wanita di pinggir jalan dan melambaikan tangan untuk mengajak berkencan, ada yang menyebutnya dengan memakai istilah banci, bencong, waria, hombreng, hemong, sekong, binan, gay, homo atau maho. Kesalahan penggunaan istilah tersebut tentu akan membuat rancu. Sebagian besar dari kita menyamaratakan banyak istilah dalam satu makna. Dalam dunia LGBTQ, banyak istilah di dalamnya, antara lain SSA (Same-Sex Attraction), Gay dan Lesbian, Homoseks, MSM dan WSW, Biseksual, Transgender dan Transeksual, Interseks, Sex Worker, Aseksual, Straight, Homophobia, Banci (bencong) dan Waria (shemale). Penulis dalam penelitian ini akan lebih memfokuskan pada gay dan kehidupan di dalamnya. 1.2 Fokus Penelitian Seorang laki-laki gay pada dasarnya akan dengan sangat teliti menutupi jati dirinya yang gay tersebut. Ini dikarenakan masih belum banyaknya masyarakat yang bisa menerima keadaan mereka. Ditakutkan adanya penolakan dari masyarakat sampai kepada diskriminasi terhadapnya bahkan adanya tindakan kekerasan verbal yang akan diterimanya. Lain dengan halnya transgender, dimana dia akan sangat terbuka dengan dirinya yang telah

3 berubah dan akan dengan siap menerima hujatan serta hinaan dari masyarakat. Tapi banyak juga dukungan yang diterimanya terutama dari orang terdekat yang memang tau kondisi yang sebenarnya. Seorang gay biasanya terbagi menjadi dua sifat. Ada yang menutup dirinya dan hanya sebagain orang saja yang tahu dan gay yang secara jelas membuka dirinya bahwasannya dia adalah seorang gay. Ini bisa dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Gay yang terbuka biasanya memiliki lingkungan yang pro terhadapnya, jadi tidak ada ketakutan di dalam dirinya untuk bisa terbuka dengan dirinya yang memiliki sifat gay tersebut. Lain halnya dengan gay yang berada dalam lingkungan yang dimana masyarakatnya sangat kontra dengan adanya kaum gay tersebut. Ini akan sangat sulit bagi pribadinya untuk bisa menampilkan jadi dirinya yang belum banyak orang ketahui. Gay yang sudah terbuka kepada masyarakat umum juga biasanya memiliki kelompoknya sendiri. Biasanya individu tersebut akan mencari dimana adanya orang-orang yang semacamnya agar semakin kuat jati dirinya tersebut. Adanya apresiasi, penghargaan, penghormatan juga perlakuan yang menyamaratakan semua membuat pribadi gay yang berkelompok ini akan lebih nyaman berada di dalamnya. Namun ada juga pribadi gay yang tidak berkelompok. Ini biasanya dialami oleh gay yang homophobia ketakutan akan sifat gay gay yang mengalami ini akan lebih menyukai keindependenan dan tidak suka untuk berkumpul dengan sesamanya. Walaupun masyarakat atau setidaknya teman terdekatnya mengetahui jati diri dia yang sebenarnya.

4 Pengamatan sementara penulis terhadap penelitian ini adalah terdapat kepribadian ganda di dalam diri seorang gay. Seorang gay yang masih tertutup akan perbedaan yang terdapat dalam dirinya masih memiliki kecenderungan untuk menyukai lawan jenisnya, dibandingkan yang sudah mengeluarkan sisi perbedaannya. Kemudian, pada diri gay juga terdapat sisi diri yang bertolak belakang. Ini terlihat ketika seorang gay yang ketika di tempat ia biasa bersosialisasi, ia tidak menampilkan dirinya sebagai seorang gay, namun ketika dia sudah masuk ke dalam komunitasnya, pribadi yang ia tampilkan di depan umum selanjutnya dirubah sesuai dengan kepribadian aslinya, seorang gay dan tidak tanggung-tanggung menjadi seorang wanita adalah pilihannya. Keterkaitan masalah ini dengan ilmu komunikasi ialah adanya konstruksi diri yang dilakukan pribadi gay agar dapat bersosialisasi dimana pengkonstruksian identitas tersebut merupakan bagian dari bentuk komunikasi. Selain itu juga, terdapat komunikasi verbal dan non verbal pada proses konstruksi yang dilakukan. Fenomena ini menarik bagi penulis untuk diteliti, karena penulis ingin lebih mengetahui bagaimana mereka kaum gay mengekspresikan citra dirinya pada dua kondisi yang berlainan, di tempat formal misalnya ia adalah seorang pekerja kantoran, di kantor tempat ia bekerja ia terlihat seperti pria pada biasanya dan di komunitasnya ia bertindak bukan seperti pria pada biasanya bahkan lebih terlihat seperti seorang wanita.

5 Penelitian ini juga memungkinkan untuk penulis memperdalam salah satu tindakan seorang jurnalis, yaitu mencari tahu sebuah hal dengan lebih mendalam atau yang biasa dikenal dengan pencarian berita investigasi. Penelitian ini sangat memungkinkan penulis untuk mempelajari lebih perihal investigasi, sehingga ketika sudah masuk dunia kerja, penulis sudah paham bagaimana menguak sebuah berita yang mana berita tersebut diharuskan untuk dilakukan investigasi. Pada penelitian ini juga penulis akan mendapatkan data yang didapatkan dari hasil terjun langsung dan ikut berpartisipasi pada subjek penelitian penulis. Penulis merasakan juga kehidupan pribadi gay di kehidupan front stage maupun di kehidupan back stagenya. Ini berarti, penulis juga akan sangat belajar bagaimana menyesuaikan diri di lapangan tempat berita itu ada. Biasanya, seorang jurnalis akan selalu siap ditempatkan pada posisi atau bagian manapun, dan beradaptasi dengan lingkungan baru bukanlah hal yang mudah. Pada penelitian ini, penulis akan mendapatkan banyak pelajaran yang bisa diterapkan di dunia kerja kelak, sehingga ketika ditugaskan di suatu kondisi, jurnalis sudah siap dengan segala resikonya. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, maka dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana konstruksi identitas diri pribadi gay pada realitas sosial?

6 Dari rumusan masalah di atas, penulis menentukan judul: KONSTRUKSI IDENTITAS DIRI PRIBADI GAY PADA REALITAS SOSIAL 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sejauh mana dramatisasi gay pada lingkungan keluarganya 2. Untuk mengetahui sejauh mana dramatisasi gay pada lingkungan komunitasnya Selain itu, penelitian ini pun penulis buat untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi penulis di bidang Jurnalistik, studi S1 (Strata-1), di Fakultas Ilmu Komunikasi Univeritas Esa Unggul. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Penulis berharap, agar proses dan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul dalam mencari referensi ketika ingin meneliti konstruksi diri dengan penelitian dramaturgi dan fenomenologi.

7 1.4.2 Manfaat Praktis Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas mengenai dunia LGBTQ yang sekarang ini bukan lagi sebuah pembahasan tertutup yang dianggap tabu, namun sudah menjadi pembicaraan dan pembahasan yang patut diketahui. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian serta alasan yang mendasari penulis meneliti masalah itu sebagai tema dari penelitian. Dijelaskan juga masalah pokok, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan yang berguna untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan dan menjelaskan kerangka teori yang berisi penjabaran dari konsep-konsep dan teori-teori yang berkaitan dengan masalah pokok. Dijelaskan pula alasan pemilihan metode yang menggambarkan hubungan antar konsep.

8 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan dan menguraikan bagianbagian dari metode penelitian, yaitu desain penelitian, sumber data, bahan penelitian dan unit analisis, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulanm dari penelitian yang telah dilakukan dan juga disertai saran-saran agar penelitian ini dapat lebih sempurna.