Semoga Tidak Mengantuk!!!

dokumen-dokumen yang mirip
TEGANGAN DAN REGANGAN

MEKANIKA KAYU (HHT 231)

Program Studi Teknik Mesin S1

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

Session 2 tegangan & regangan pada beban aksial. Mekanika Teknik III

GAYA GESER, MOMEN LENTUR, DAN TEGANGAN

bermanfaat. sifat. berubah juga pembebanan siklis,

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

III. TEGANGAN DALAM BALOK

MODUL KULIAH. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III. Slamet Widodo, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ITSM BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 2

D3 TEKNIK SIPIL FTSP ITS

Ahmad Tusi ( 1

ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN SAMBUNGAN BAUT MUTU TINGGI (HTB) (Studi Literatur) TUGAS AKHIR

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

Session 1 Konsep Tegangan. Mekanika Teknik III

DISPLACEMENT PADA BATANG PRISMATIS DENGAN LUAS PENAMPANG BERVARIASI. Mekanika Kekuatan bahan 2 nd and 3 rd session

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

Diktat-elmes-agustinus purna irawan-tm.ft.untar BAB 2 BEBAN, TEGANGAN DAN FAKTOR KEAMANAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. yang demikian kompleks, metode eksak akan sulit digunakan. Kompleksitas

I. TEGANGAN NORMAL DAN TEGANGAN GESER

ANALISADEFLEKSI PLAT STOPPER PADA MESIN UJI TARIK HIDROLIK Budi Hartono. Abstrak

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

BebanAksial(lanjutan)

BAB I PENDAHULUAN. analisa elastis dan plastis. Pada analisa elastis, diasumsikan bahwa ketika struktur

300 mm 900 mm. ΣF = 0 : Rv 20 kn + 10 kn 40 kn = 0 Rv = 50 kn. δ = P L / A E. Maka δ akan berbeda untuk P, L, A, atau E yang berbeda.

Pertemuan I,II,III I. Tegangan dan Regangan

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

Kuliah ke-2. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Perencanaan Interior 2. Perencanaan Gedung 3. Perencanaan Kapal

l l Bab 2 Sifat Bahan, Batang yang Menerima Beban Axial

Golongan struktur Balok ( beam Kerangka kaku ( rigid frame Rangka batang ( truss

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

4Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas University

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Resume Mekanika Struktur I

BAB II STUDI PUSTAKA

PENDAHULUAN. berkaitan dengan Modulus Young adalah elastisitas. tersebut berubah.untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan

Bab II STUDI PUSTAKA

DETEKSI DINI POLA KERUNTUHAN STRUKTUR PORTAL GEDUNG H UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA AKIBAT GEMPA. Tugas Akhir

Pertemuan V,VI III. Gaya Geser dan Momen Lentur

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

Mesin atau peralatan serta komponenkomponenya pasti menerima beban operasional dan beban lingkungan dalam melakukan fungsinya.

DEFORMASI BALOK SEDERHANA

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

Torsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka:

MODIFIKASI DESAIN MODEL DIE CUSHION PADA MESIN PRESS CERLEI MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 DI PT.XXX

Tension, Compression and Shear

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. memikul tekan pada semua beban bekerja distruktur tersebut.

ANALISA P Collapse PADA GABLE FRAME DENGAN INERSIA YANG BERBEDA MENGGUNAKAN PLASTISITAS PENGEMBANGAN DARI FINITE ELEMENT METHOD

PERENCANAAN PORTAL BAJA 4 LANTAI DENGAN METODE PLASTISITAS DAN DIBANDINGKAN DENGAN METODE LRFD

ANALISA STRUKTUR METODE MATRIKS (ASMM)

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

ANALISIS BALOK BERSUSUN DARI KAYU LAPIS DENGAN MENGGUNAKAN PAKU SEBAGAI SHEAR CONNECTOR (EKSPERIMENTAL) TUGAS AKHIR

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

TUGAS AKHIR ANALISIS PLASTIS PADA PORTAL DENGAN METODE ELEMEN HINGGA. Disusun oleh: FIRDHA AULIA ARIYANI AZHARI. Dosen Pembimbing:

METODE PEMBELAJARAN MEKANIKA BAHAN PADA APLIKASI KOMPONEN BETON BERTULANG

HHT 232 SIFAT KEKUATAN KAYU. MK: Sifat Mekanis Kayu (HHT 331)

X. TEGANGAN GESER Pengertian Tegangan Geser Prinsip Tegangan Geser. [Tegangan Geser]

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X TUGAS AKHIR

SifatPenampangMaterial (Section Properties)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menguasai Konsep Elastisitas Bahan. 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis.

Pertemuan I,II I. Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

Hukum Hooke. Diktat Kuliah 4 Mekanika Bahan. Ir. Elisabeth Yuniarti, MT

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

STUDI PARAMETRIK PENGARUH VARIASI TINGKATAN BEBAN AKSIAL TERHADAP PERILAKU LENTUR DAN AKSIAL PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG DENGAN BEBAN SIKLIK

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Tumpuan Rol

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. karbon, baja paduan rendah mutu tinggi, dan baja paduan. Sifat-sifat mekanik dari

XI. BALOK ELASTIS STATIS TAK TENTU

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG

5- STRUKTUR LENTUR (BALOK)

ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB II TEORI DASAR II.I.HUBUNGAN TEGANGAN DAN REGANGAN. Hooke pada tahun Dalam hukum hooke dijelaskan bahwa apabila suatu baja

TEGANGAN DAN REGANGAN GESER. Tegangan Normal : Intensitas gaya yang bekerja dalam arah yang tegak lurus permukaan bahan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MEKANIKA BAHAN (TKS 1304) GATI ANNISA HAYU PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER

tegangan tekan disebelah atas dan tegangan tarik di bagian bawah, yang harus ditahan oleh balok.

BAB II LANDASAN TEORI

1. Tegangan (Stress) Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda. Perhatikan gambar berikut

Transkripsi:

Assalamu alaykum Wr. Wb. Selamat agi...!!! Nama saya: AHMAD TUSI Semoga Tidak Mengantuk!!! I KNOW WHAT YOU RE THINKING, GUYS!!! Who cares?!! Bahan untuk konstruksi bangunan ini kekuatannya berapa ya?! Bisa dianalisis dan dihitung dalam kuliah.. KEKUATAN BAHAN AHMAD TUSI 2011 ENDAHUUAN engertian: Ilmu Kekuatan Bahan (Strength of Materials) termasuk Ilmu Mekanika terutama untuk bahan padat (Mechanics of Solid Materials) Analisis mengenai reaksi internal (tegangan dan deformasi) dari suatu bahan dengan konstruksi tertentu yang menahan beban Ilmu gaya dan sifat-sifat (mekanis, fisik dan kimiawi) bahan merupakan ilmu-ilmu dasar yang diperlukan dalam analisis, selain matematika dan fisika 1

Reaksi Internal: 2 Tegangan (Stress) C M Reaksi Internal 1 Deformasi (Deformation) Akibat pembebanan yang dapat berupa gaya tekan (1), gaya tarik (2), momen (M) dan atau kopel (C), timbul reaksi-reaksi internal berupa tegangan (stress) dan perubahan bentuk atau deformasi (deformation) embebanan Jenis pembebanan (loading) bervariasi menurut tipe atau macam konstruksi dasar dari bangunan yang dipakai, yaitu beban aksial pada konstruksi batang (rod), beban lateral, momen titik dan kopel pada konstruksi balok (beam), beban aksial pada konstruksi kolom (column), dan beban puntir/torsional pada konstruksi poros (shaft), serta kombinasi dari berbagai beban tersebut Berdasarkan garis/cara kerjanya, pembebanan dapat dibedakan menjadi beban-beban terpusat (concentrated loads) dan beban-beban tersebar (distributed loads); sedangkan terhadap waktu dapat dibedakan menjadi beban statis (besaran dan arah tetap sepanjang waktu) dan beban dinamis (besaran dan arah berubah sepanjang waktu) Semua beban dalam kondisi equilibrium, yaitu aksi = reaksi CATATAN: Dalam analisis kekuatan bahan ini lebih dikonsentrasikan pada beban-beban bersifat statis batang tekan batang tarik (1) w (3) kolom balok M R1 (2) R2 T poros (4) T Empat macam konstruksi dasar dengan pembebanannya, dalam bentuk diagram badan bebas 2

Sifat-Sifat enampang (Cross Section roperties) h r b D Dimensi-1 (panjang): b, h, D, r (satuan: m) [ 1 ] Dimensi-2 (luas): A (satuan: m 2 ) [ 2 ] Dimensi-3 (modulus penampang): Z (satuan: m 3 ) [ 3 ] Dimensi-4 (inersia): I (satuan: m 4 ) [ 4 ] TARIKAN DAN TEKANAN (Tension and Compression) Suatu batang dengan penampang A dan panjang mengalami gaya tarik (tension) sebesar, maka akan terjadi tegangan tarik σ sebagai reaksi internalnya. Gaya bekerja pada centroid penampang batang. A σ Besarnya tegangan tarik σ (rata-rata) dapat dihitung dengan rumus rancangan sebagai berikut (tegangan yang timbul harus lebih kecil atau sama dengan tegangan ijin atau tegangan kerja): σ = /A σ Dimana σ adalah tegangan ijin/kerja (N/m 2 ) Kesetimbangan yang terjadi bila penampang A yang kita amati membentuk sudut α (miring) adalah bahwa reaksi internal pada penampang tersebut berupa tegangan normal σ dan tegangan geser τ seperti yang terlihat pada bagan badan bebas berikut ini: α A σ τ 1.0 0.5 0.0-0.5 σ τ Variasi sudut α dari 0º sampai 180º memberikan nilai-nilai σ dan τ seperti pada garafik, dimana: -1.0 0º 45º 90º 135º 180º τ max = 0.5 σ max 3

Akibat gaya tarik, suatu batang akan mengalami perpanjangan sebesar Δ. ada kondisi elastis, berlaku Hukum Hooke σ = Εε. Δ Karena tegangan rata-rata σ = /A dan regangan ε = Δ/, maka nilai Δ akibat tarikan dapat dituliskan dalam rumus rancangan sebagai berikut: Δ = ----------- Δ A Ε Asumsi: tidak ada perubahan pada penampang selama terjadi perpanjangan (tarikan) atau perpendekan (tekanan). Catatan: Rumus-rumus tegangan dan deformasi untuk tarikan (tension) sama dengan tekanan (compression), hanya saja σ dan Δ untuk tekanan dalam perhitungan bertanda negatif (-). d D Δ Bila pada tarikan terjadi perubahan dimensi dari penampang dengan diameter D menjadi d, atau luas penampang (A) menjadi lebih kecil, maka kemungkinan regangan akan terjadi pada arah sb X, Y, dan Z, dengan rumus sebagai berikut: ε x = 1/Ε[σ x μ(σ y + σ z )] ε y = 1/Ε[σ y μ(σ x + σ z )] ε z = 1/Ε[σ z μ(σ x + σ y )] Dimana μ adalah oisson s Ratio STRESS AND STRAIN DIAGRAM 4

5