PELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA.

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PELATIHAN DAN PEDAMPINGAN PENGOLAHAN BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SMP SE-KABUPATEN BULELENG

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

SISTEM TEMU KEMBALI KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PENGOLAHAN TERBITAN RESMI PEMERINTAH DI PERPUSTAKAAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, mengenai Pola

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PASCAGEMPA DI UPT PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

BAB III IMPLIKASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH DI MI WALISONGO LOGANDENG KARANGDADAP PEKALONGAN

MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki

KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani

BAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta yang berada di JL. Tanggal : 25 Januari 2016 s/d 20 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. buku yang kita inginkan, namun fungsi dari perpustakaan tidak hanya tempat

Kompetensi Pustakawan Pengolahan. Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KUNINGAN

Perpustakaan sekolah

Katalog dan Minat Baca

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG. A. Sejarah Perpustakaan IKIP PGRI Semarang

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Perpustakaan Sekolah 18 April 2018

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

TEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR

BAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

Pengelolaan Perpustakaan

Perpustakaan sekolah SNI 7329:2009

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan sebagai pusat informasi. Perpustakaan merupakan salah satu. sarana untuk temu kembali dalam penelusuran informasi.

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,

RANCANGAN KATALOG KARTU UNTUK TEMU-BALIK SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR TATA USAHA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2

Perpustakaan perguruan tinggi

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMAN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Persiapan Perpustakaan Sekolah dalam Menghadapi Akreditasi Perpustakaan 1. Oleh. Heri Abi Burachman Hakim, SIP 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di Perpustakaan dan

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Disusun Oleh : Mulyati

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

Oleh Nia Hastari Doddy Rusmono Dini Suhardini

Pengelolaan Perpustakaan

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU-GURU DALAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. Bab ini membahas tentang penggunaan sistem shelving di Perpustakaan

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

KEGIATAN UTAMA DI PERPUSTAKAAN

MANFAAT NOMOR PANGGIL DALAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN

Peranan User Education Dalam Memahami. Karakteristik dan Kebutuhan Pemustaka

KATALOGISASI DESKRIPTIF PERPUSTAKAAN SEKOLAH Gatot Subrata

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MANADO

untuk keperluan studi atau bacaan, studi ataupun rujukan.

PROSES PENGADAAN KOLEKSI DAN INVENTARISI KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Perpustakaan umum kabupaten/kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA PENGANTAR. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU):

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III HASIL PENGEMBANGAN

KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

KARYA ILMIAH PEMANFAATAN KATALOG DALAM PENELUSURAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG. Oleh:

PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU

PERILAKU PEMUSTAKA DALAM TEMU KEMBALI KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN OPAC BERBASIS SliMS (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Ponorogo)

A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan SMP Islam Al-

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 38 PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA MONOGRAF

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah (BPAD)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan guru tentang perpustakaan dengan

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA KARYA CETAK DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (KAPD)

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN PEMBAHASAN. Hampir disetiap perpustakaan pasti melakukan pengolahan bahan pustaka.

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

USER EDUCATION UNTUK PENCERDASAN PEMUSTAKA

DESI PERMATA SARI NIM.

PETA KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PUSTAKAWAN/ TENAGA PERPUSTAKAAN SMA/ SMK SE PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO : PER- 038/A/JA/09/2011

Transkripsi:

PELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA oleh, I Ketut Artana Unit Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (P2M) Undiksha bidang perpustakaan dalam bentuk Pelatihan Klasifikasi Buku dan Pembuatan Kartu Katalog Buku Bagi Petugas Perpustakaan Sekolah Tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Singaraja bertujuan untuk meningkatkan kemampuan (pengetahuan dan pemahaman) dan keterampilan petugas perpustakaan dilaksanakan pada hari Selasa, 25 September 2012 bertempat di Gedung Perpustakaan Pusat Undiksha dihadiri sebanyak 18 orang tenaga perpustakaan sekolah tingkat Sekolah Dasar di kota Singaraja. Metode kegiatan pelatihan meliputi ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi (peragaan) dan praktik kerja bidang klasifikasi dan katalogisasi buku.respon peserta pelatihan terhadap kegiatan pelatihan klasifikasi dan katalogisasi buku termasuk kategori positif. Terjadi peningkatan kemampuan (pengetahuan dan pemahaman) dan keterampilan peserta dalam bidang klasifikasi dan katalogisasi buku. Peserta berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara terprogram dalam rangka peningkatan pengelolaan buku guna meningkatkan kunjungan dan pemanfaatan perpustakaan sekolah khususnya di tingkat Sekolah Dasar di kota Singaraja. Kata-kata kunci: pelatihan, klasifikasi, katalog, perpustakaan sekolah 1. Pendahuluan Sebagaimana telah diketahui, bahwa dalam dunia pendidikan, perpustakaan merupakan sarana dan prasarana pendidikan yang memiliki kedudukan strategis, sentral, dan integral. Perpustakaan sekolah yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan, bertujuan menyediakan pusat sumber belajar sehingga dapat membantu pengembangan dan peningkatan minat baca, literasi informasi, bakat serta kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, petugas perpustakaan sekolah diharapkan mampu mengelola perpustakaan secara profesional untuk kepentingan para penggunanya. 76

Perpustakaan sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) di kota Singaraja pada umumnya menempati ruangan atau gedung tersendiri. Ruang/gedung perpustakaan sekolah dasar dilengkapi dengan sumber daya perpustakaan, diantaranya bahan pustaka (buku), petugas, rak buku, meja baca, dan fasilitas penunjang pengelolaan perpustakaan. Tingkat kunjungan dan pemanfaatan perpustakaan sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) di kota Singaraja cukup rendah dikarenakan buku-buku yang dimiliki belum diolah secara benar dan penataan/pengaturan buku di rak-rak buku cenderung amburadul (tidak teratur). Sedangkan, petugas (pengelola) perpustakaan tingkat Sekolah Dasar (SD) di kota Singaraja adalah para guru yang diberi tugas tambahan oleh Kepala Sekolah sebagai pengelola atau pembina perpustakaan. Para guru yang merangkap sebagai pengelola perpustakaan belum memiliki kualifikasi kompetensi kepustakawanan. Pengolahan buku-buku dilaksanakan secara sederhana dan manual. Dari pemantauan dan wawancara tim pengabdian dari Universitas Pendidikan Ganesha ditemukan ada beberapa hambatan yang dialami petugas perpustakaan tingkat Sekolah Dasar (SD) di kota Singaraja dalam rangka memajukan perpustakaan sekolah yang berkualitas. Hambatan tersebut antara lain: masalah kemampuan dan keterampilan petugas, metode/teknik, sarana dan prasarana, dan masalah ketersediaan anggaran. Dalam pengolahan (klasifikasi dan katalogisasi) buku-buku dapat dikemukakan bahwa perpustakaan sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) di kota Singaraja belum memiliki alat bantu pengolahan buku, seperti: pedoman klasifikasi persepuluhan Dewey (buku DDC), pedoman tajuk subjek (Subject Heading), dan pedoman katalogisasi. Walaupun begitu pengolahan buku dilakukan secara sederhana, seperti pengelompokkan buku-buku berdasarkan jenis yaitu buku fiksi dan non fiksi, kemudian pemberian nomor klas buku memakai nomor inventaris buku (buku induk) dan bukan nomor klas sistem DDC sesuai aturan baku dalam pengklasifikasian buku. Selanjutnya, buku-buku yang telah diolah secara sederhana belum dibuatkan kartu katalog buku sebagai sarana penelusuran informasi buku. Penataan dan pengaturan buku-buku di rak belum tertata dengan baik. Kondisi seperti itu menempatkan perpustakaan sebagai pusat sumber informasi kurang diminati untuk dikunjungi oleh para peserta didik. Hal ini tentunya tidak boleh dibiarkan akan tetapi harus ada upaya yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan untuk melatih para petugas perpustakaan dalam mengolah buku (klasifikasi dan katalogisasi) 77

sehingga buku-buku yang dimiliki dapat diolah secara profesional dan selanjutnya dilayankan dan dimanfaatkan secara optimal oleh para pemustaka. Berdasarkan pada kondisi di atas, maka kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan klasifikasi buku dan pembuatan kartu katalog buku bagi petugas perpustakaan sekolah tingkat SD menjadi penting dan tepat untuk dilaksanakan. Hal ini mengingat pelatihan ini akan dapat memberikan manfaat penting bagi petugas perpustakaan dalam mengolah koleksi buku yang dimilikinya. Melalui pengolahan (klasifikasi dan katalogisasi) buku secara baku dan dikerjakan secara profesional oleh para petugas perpustakaan, maka koleksi buku-buku akan dapat dilayankan dan dimanfaatkan oleh para peserta didik serta harapan untuk mewujudkan siswa (peserta didik) yang cerdas, unggul dan kreatif akan dapat terwujud. Pembekalan materi ajar yang diikuti dengan pelatihan klasifikasi buku dan pembuatan kartu katalog buku untuk petugas perpustakaan sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) belum pernah dilakukan pada petugas perpustakaan SD di kota Singaraja dan bahkan di Bali. Sedangkan permasalahan pokok yang hendak dicarikan solusi dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai berikut. (1) Dalam hal kemampuan (pengetahuan) petugas perpustakaan SD di kota Singaraja dalam melakukan klasifikasi dan katalogisasi buku masih kurang, dan (2) Dalam hal keterampilan (keahlian) petugas perpustakaan SD di kota Singaraja dalam memberikan nomor klas (nomor panggil buku berdasarkan sistem DDC) dan membuat kartu katalog buku (katalog subjek, pengarang, judul) masih kurang. Tujuan utama dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan (pengetahuan/wawasan) dan keterampilan petugas perpustakaan sekolah tingkat SD di kota Singaraja dalam mengklasifikasi buku dengan sistem DDC dan pembuatan kartu katalog buku dalam upaya peningkatan kunjungan dan pemanfaatan perpustakaan. 2. Metode Pelaksanaan Pengabdian Materi (bahan dan alat) yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain buku pedoman pengklasifikasian buku yaitu DDC (Dewey Decima Classification), Pedoman Katalogisasi Buku, Daftar Tajuk Subjek, Kamus Bahasa, kartu-kartu katalog dari kertas manila, buku dan perlengkapan lainnya. Materi ini dipakai pada saat peserta melakukan 78

praktik klasifikasi buku dan pembuatan kartu catalog buku. Beberapa prinsip dasar dalam klasifikasi yang harus diperhatikan oleh petugas perpustakaan yaitu: (1) kecuali kesusasteraan, klasifikasi buku menurut subjeknya kemudian menurut bentuknya, (2) klasifikasilah buku sesuai dengan maksud dan tujuan pengarangnya, (3) klasifikasilah buku pada subjek yang paling spesifik dan bukan pada subjek yang lebih luas, (4) apabila sebuah buku dapat ditempatkan pada dua nomor klasifikasi yang sama tepatnya, maka klasifikasilah pada nomor klas yang paling bermanfaat bagi pemakainya, (5) apabila sebuah buku membahas dua subjek atau lebih yang saling berhubungan, klasifikasilah pada subjek yang paling banyak tekanan/uraiannya, (6) apabila sebuah buku membahas dua subjek atau lebih yang tidak saling berhubungan, maka klasifikasilah pada subjek yang paling banyak diuraikan, bila uraiannya sama banyak, klasifikasilah pada subjek yang lebih dahulu dalam buku tersebut, atau kalau tidak jelas mana yang lebih banyak diuraikan,maka klasifikasilah pada subjek yang disebut terlebih dahulu dalam bagan klasifikasi, (7) bila sebuah buku memuat tiga subjek atau lebih yang semuanya merupakan bagian dari subjek yang lebih luas, hendaknya diklasifikasikan pada subjek yang mencakup semuanya, (8) bila sebuah buku terdiri dari dua subjek yang saling mempengaruhi, maka klasifikasilah pad asubjek yang dipengaruhinya, dan (9) apabila sebuah buku punya subjek yang membahas dua aspek atau lebih dan tidak jelas aspek mana yg diutamakan, maka klasifikasilah pada: pada aspek disiplin yang lebih luas, pada disiplin yang merupakan dasar dara aspek lain.sedangkan dalam pembuatan kartu katalog buku yang perlu mendapat perhatian yaitu tentang format kartu katalog yaitu: (1) format katalog kartu meliputi : nomor panggil (Call Number/No.Akses), tajuk, dan deskripsi bibliografis. Deskripsi Bibliografis meliputi hal-hal sbb: bidang judul dan pernyataan kepengarangan, judul (utama, anak judul, judul alterntaif, judul paralel), pernyataan kepengarangan (ditulis setelah judul, dipisahkan dengan tanda baca garis miring (/), (2) bidang Edisi, (3) bidang Impresum/ket. Penerbitan (kota/tempat terbit, nama penerbit dan tahun terbit), 4) bidang Kolasi (pernyataan fisik buku : jlh halaman, ket. gambar/ilustrasi, dan ukuran tinggi buku, (5) bidang Seri, (6) bidang Catatan/Anotasi, (7) bidang ISBN (International Standard Book Number), dan (8) bidang Jejakan. Metode yang dipilih dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah pelatihan, yang tahapannya adalah sebagai berikut : 79

1) Ceramah dan Diskusi Metode ini dimaksudkan untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman petugas perpustakaan sekolah tingkat SD di kota Singaraja tentang peran penting klasifikasi buku dengan sistem DDC dan manfaat kartu katalog buku bagi petugas dan pemustaka. Pemberian informasi/ceramah ini melalui seminar (penyampaian makalah) yang diberikan oleh Ketua Tim Pengabdian pada Masyarakat. Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. 2) Latihan dan Praktek Metode ini dimaksudkan untuk mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh melalui penyampaian informasi (seminar), tanya jawab dan diskusi. Mekanisme pelaksanaan, peserta pelatihan secara bersama-sama dalam kerja kelompok membagi diri mengklasifikasi buku dalam berbagai subjek/disiplin ilmu dan membuat kartu katalog buku (katalog judul, katalog pengarang dan katalog subjek). Hasil dari pelatihan berupa produk berupa dokumen tertulis, metode/sistem dan artikel ilmiah berupa daftar klasifikasi buku dan kartu katalog buku di masing-masing sekolah. Pelatihan ini langsung dipandu dan dibimbing oleh pelatih. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, maka dilakukan evaluasi dalam bentuk (1) test teori dan keterampilan klasifikasi buku dan pembuatan kartu katalog buku (subjek, pengarang dan judul), (2) penyebaran kuesioner, (3) observasi, dan (4) interview. Rancangan evaluasi yang digunakan adalah pre-tes dan post test evaluation, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. PRE-TEST Kompetensi Kemampuan DEMAND DRIVEN 1. Pelatihan 2. Pedampingan 3. Konsultasi Gambar 1. Rancangan Evaluasi POST-TEST Kompetensi Kemampuan Respon Hambatan Indikator keberhasilan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat tentang penyelenggaraan program pelatihan klasifikasi buku dan pembuatan kartu katalog buku bagi petugas perpustakaan sekolah tingkat SD di kota Singaraja adalah sebagai berikut. (1) Kehadiran peserta lebih besar dari 90% dari jumlah yang diundang; (2) Rerata skor 80

test teori dan praktek mengklasifikasi buku dan membuat kartu katalog buku, hasil peserta minimal 85, dan (3) Respon pemustaka terhadap pelaksanaan pelatihan berkategori baik. Setelah kegiatan pengabdian ini selesai maka diadakan evaluasi atas hasil kegiatan berupa aplikasi terhadap klasifikasi dan katalogisasi buku. Aktivitas ini dipantau dan dilihat perkembangannya apakah ada perubahan atau perkembangan ke arah positif setelah adanya pelatihan klasifikasi dan katalogisasi buku Perpustakaan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat efektivitas pelatihan ini dalam upaya peningkatan pengolahan koleksi perpustakaan. 3. Hasil dan Pembahasan Kegiatan pengabdian pada masyarakat bidang perpustakaan tahun 2012 dalam bentuk pelatihan klasifikasi buku dan pembuatan kartu katalog buku bagi para pengelola perpustakaan sekolah tingkat Sekolah Dasar di kota Singaraja dilaksanakan selama 1 (satu) hari yaitu hari Selasa, 25 September 2012, bertempat di Gedung Perpustakaan Pusat Undiksha lantai 2. Peserta pelatihan klasifikasi dan katalogisasi buku adalah para pengelola perpustakaan sekolah tingkat SD yang ada di kota Singaraja. Dari 20 orang yang diundang yang berkesempatan mengikuti kegiatan sebanyak 18 orang (90%). 2 (dua) orang yang tidak hadir karena ada kesibukan di masing-masing sekolah. Pelaksanaan kegiatannya yaitu Pemberian informasi melalui seminar yang diberikan langsung oleh nara sumber yaitu Ketua Pelaksana (Kepala Perpustakaan Undiksha), Drs. I Ketut Artana,S.Sos. Pemberian materi pelatihan dengan metode ceramah, peragaan, tanya jawab dan diskusi. Setelah itu dilanjutkan dengan pelatihan (praktik membuat atau memberi nomor klas buku berdasarkan DDC dan membuat kartu katalog buku). Dalam pelaksanaannya secara bersama-sama dalam bentuk kerja kelompok menyelesaikan soal-soal dan tugas. Pelatihan langsung dibimbing oleh nara sumber. Kegiatan ini berlangsung lancar, sukses dan cukup berhasil meningkatkan pengetahuan/kemampuan dan keterampilan peserta, terlihat dari aktivitas peserta (petugas perpustakaan SD) mengikuti kegiatan latihan tergolong aktif yakni dalam kegiatan diskusi, peserta secara aktif bertanya dan berusaha memecahkan permasalahan yang dihadapi terkait dengan pengolahan buku-buku (klasifikasi dan katalogisasi buku) yang dibahas ketika pelatihan. Tugas-tugas yang diberikan terkait dengan klasifikasi buku dan pembuatan kartu katalog buku dikerjakan secara berkelompok dan hasilnya dipresentasikan secara bergantian ketika pelatihan. Sebagian besar waktu dalam 81

pertemuan dengan peserta pelatihan dihabiskan untuk diskusi pemahaman dalam memberikan nomor klas buku yang tepat sesuai sistem DDC dan membuat kartu katalog buku, seperti katalog judul, katalog pengarang dan katalog subjek. Pelaksanaan program pelatihan cukup optimal, tanggapan peserta terhadap kegiatan latihan cukup baik. Keberlanjutan kegiatan P2M ini diharapkan oleh para peserta pelatihan (petugas perpustakaan SD). Tanggapan peserta pelatihan terhadap kegiatan P2M ini melalui wawancara dan angket adalah positif. 4. Penutup Sebagai kesimpulan dapat disampaikan bahwa pelaksanaan P2M bidang perpustakaan khususnya pada materi klasifikasi dan katalogisasi buku telah berhasil dalam hal; (a) peningkatan pengetahuan dan pemahaman petugas perpustakaan SD di kota Singaraja tentang klasifikasi buku dan katalogisasi buku, (b) peningkatan keterampilan petugas perpustakaan SD di kota Singaraja dalam hal memberi nomor panggil/nomor akses buku sesuai DDC dan membuat kartu katalog buku (katalog judul, pengarang dan subjek). DAFTAR PUSTAKA Basuki, Sulistyo. 1994. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama PerpusnasRI. 2009. Undang-Undang Nomor 43 tentang Perpustakaan. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI Soeatminah, 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius Suhendar, Yaya. 2007. Pedoman Katalogisasi : Cara Mudah Membuat Katalog Perpustakaan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group 82