Mam MAKALAH ISLAM Resolusi Tahun 2015, Be The New You! 29 Desember 2014
Makalah Islam Resolusi Tahun 2015, Be The New You! Dr. H. Thobib Al Asyhar. Msi (Pengajar Psikologi Islam Kajian Timteng dan Islam PPs UI)
Jelang akhir tahun, banyak orang membuat resolusi untuk tahun baru. Rata-rata, orang menyusun resolusi dalam bentuk capaian fisik. Misalnya, seorang musisi resolusinya di tahun 2015 adalah rilis album baru. Bagi dosen, resolusinya adalah riset dan publikasi karya ilmiah tentang tema tertentu. Bagi pedagang, resolusinya mendapatkan untung atau berhasil membuka cabang. Bagi seorang bujang, resolusinya nikah dengan calon pasangan idaman, dan lain-lain. Intinya, setiap kita boleh membuat resolusi menghadapi tahun baru. Satu hal penting yang perlu dicermati, bahwa ratarata resolusi yang dibuat oleh kebanyakan orang bersifat fisik atau material. Capaian fisik merupakan hal yang mudah diukur, ditakar, dan dihitung. Tercapai atau tidak. Untung atau rugi. Mudah! Sebaliknya, orang yang membuat resolusi yang bersifat spiritual jarang sekali. Minimal saya belum pernah dengar. Karena sulit dan kompleks! Jika dirunut dengan seksama, sebuah capaian atau target tertentu sesungguhnya berhubungan dengan apa yang disebut dengan kejiwaan. Seorang pedagang yang beruntung besar dalam bisnisnya atau seorang artis yang sukses, tentu sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek jiwa yang dimiliki. Disiplin, memiliki spirit tinggi, tidak putus asa, pandai dalam pergaulan, mampu dalam memanej (leadership), dan lain-lain. Artinya, berhasil tidaknya
seseorang dalam bidang tertentu sangat terkait dengan kondisi jiwanya. Nah, menurut hemat saya, dalam membuat resolusi pada tahun baru 2015 yang akan datang, maka selain aspek-aspek fisik, sepantasnya kita membuat resolusi yang berhubungan dengan perbaikan jiwa. Sebegaimana disebutkan dalam sebuah hadits Nabi (meskipun konon sanadnya lemah): Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat. Hadits yang sering disampaikan dalam forumforum publik ini memang bersifat umum. Namun demikian, baik-buruknya hari kemaren, hari ini, dan esok, menurut saya sangat terkait dengan kualitas sikap dan perilaku seseorang, meskipun juga bisa dimaknai capaian yang bersifat fisik. Dalam konteks tahun baru, apakah anda ingin merubah kepribadian menjadi lebih baik? Apakah anda sudah mulai menyadari kekurangan dalam diri anda dan ingin segera mengubahnya? Jika anda ingin memiliki kepribadian yang lebih baik, maka patut mencermati tulisan ini.
Ya, setiap kita pasti ingin menjadi semakin baik dari hari ke hari, dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun. Memiliki kepribadian yang baik dan menyenangkan tentunya menjadi agenda utama untuk meraih kesuksesan. Hal ini disebabkan karena ada sebuah keyakinan bahwa kesuksesan tidak bisa diraih tanpa kepribadian dan karakter diri yang baik. Berbagai metode memang banyak telah banyak ditawarkan untuk mengubah karakter menjadi lebih baik. Karena itu, catatan kecil ini sangat penting agar diri kita menjadi lebih baik pada tahun 2015 nanti (ini). Saya mengistilahkan dengan Be The New You! Jadilah dirimu yang baru. Baru dalam arti yang sangat luas. Baru dalam cara berfikir. Baru dalam cara merasa. Baru dalam cara bersikap dan bertindak. Dengan keseluruhan berfikir, bersikap, dan bertindak yang baru akan merubah diri menjadi diri kita lebih baik. Intinya adalah perubahan jiwa! Mungkin diantara kita sudah seirng mendengar bagaimana tips menjadi pribadi yang lebih baik. Menjadi pribadi yang baru. Pribadi yang benar-benar memiliki cara pandang yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Nah, langkah-langkah apa saja yang diperlukan agar kita menjadi pribadi baru? Dalam terminologi sufi, untuk menjadi diri yang baru, ada tiga langkah yang perlu dilakukan, yaitu: takhalli, tahalli, dan tajalli.
Takhalli artinya mengosongkan jiwa dari sifat-sifat buruk,seperti: sombong, dengki, iri hati, cinta kepada dunia, cinta kedudukan, riya, dan sebagainya. Tahalli berarti menghiasi jiwa dengan sifat-sifat yang mulia, seperti: kejujuran, kasih sayang, tolong menolong, kedermawanan, sabar, keikhlasan, tawakal, kerelaan, cinta kepada Allah SWT, dan sebagainya, termasuk di dalamnya adalah banyak beribadah, berzikir, dan muraqabah kepada Allah SWT. Yang ketiga adalah Tajalli. Setelah menempuh takhalli dan tahalli, sampailah diri kita pada sesuatu yang dinamakan tajalli, yang berarti pernyataan atau penampakan. Yaitu, terbukanya tabir yang menghalangi diri sehingga menyaksikan tanda-tanda kekuasaan dan keagungan-nya. Istilah lain yang memiliki kedekatan arti dengan tajalli adalah ma rifah, mukasyafah, dan musyahadah. Semua itu menunjuk pada keadaan di mana terbuka tabir (kasyful-mahjub) yang menghalangi hamba dengan Allah SWT. Jika kita mampu melakukan ketiga hal jalan perubahan jiwa tersebut, maka resolusi kita bukan hanya bersifat material, tetapi juga berstatus psiko-spiritual. Dengan cara-cara itu, maka pikiran positif akan terbangun. Semangat bekerja juga akan muncul. Disiplin dan peduli kepada orang lain juga akan nampak dengan sendirinya. Kalau kita sudah tahu, kapan lagi mau melakukannya? Mari temukan tahun 2015 dengan
menjadi pribadi yang baru (be the new you). Wallahu a lam bish-shawab. Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini