BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup andil dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut. Prasanjaya dan Ramantha (2013) bank memberikan kontribusi besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Penelitian ini mengangkat isu tersebut karena beberapa alasan

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sistem pengelolaan yang berbeda, walaupun dalam beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran bunga secara periodik. Menurut Abdul Halim (2015 : 9) obligasi

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

AGUS MAULANA

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. efek. Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga. Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Kegiatan penghimpunan dana berasal dari bank itu sendiri, dari deposan/nasabah, pinjaman dari bank lain maupun Bank Indonesia serta dari sumber lainnya. Sedangkan, kegiatan penyaluran dana dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya penyaluran kredit, kegiatan investasi. Bank memiliki peranan penting dalam perekonomian dan berfungsi sebagai perantara antara pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang memerlukan dana (defisit unit). Kegiatan utama usaha perbankan di Indonesia adalah menghimpun dana masyarakat untuk disalurkan dalam bentuk pemberian kredit kepada nasabah, menunjang mekanisme pembayaran dalam masyarakat, penyedia jasa penitipan surat berharga, penyedia jasa dalam perdagangan, jasa kartu kredit, dan berbagai jenis jasa lainnya. Bank harus tetap menjaga kepercayaan masyarakat supaya masyarakat tidak ragu lagi dalam menyimpan dananya di bank. Semakin banyak masyarakat yang menyimpan dananya di bank maka akan meningkatkan penyaluran kredit oleh bank kepada masyarakat. Hal ini sangat penting mengingat sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk pendapatan bunga. Selain itu dengan meningkatnya penyaluran kredit oleh bank dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi nasional karena memudahkan berbagai pihak dalam menjalankan aktivitasnya khususnya bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, serta masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan dananya. Kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditur/atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit 1

kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. Ada 4 alasan mengapa usaha bank terkonsentrasi dalam penyaluran kredit yaitu pertama, sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit. Kedua, penyaluran kredit memberikan spread yang pasti sehingga besarnya pendapatan dapat diperkirakan. Ketiga, melihat posisinya dalam pelaksanaan kebijaksanaan moneter, perbankan merupakan sektor usaha yang kegiatannya paling diatur dan dibatasi. Keempat, sumber utama dana bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Terdapat berbagai teknik analisis, salah satunya rasio keuangan yang dapat dipergunakan untuk melakukan penilaian kinerja suatu bank. Rasio-rasio yang bermanfaat dapat menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja operasi dan menggambarkan kecenderungan serta pola perubahan tersebut, yang pada gilirannya, dapat menunjukkan kepada analisis risiko dan peluang bagi perusahaan yang sedang ditelaah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rasio keuangan terbukti berperan dalam penilaian kinerja bank, termasuk risiko yang menyertai dalam kegiatan usaha bank. Likuiditas dalam beberapa penelitian umumnya menggunakan rasio keuangan Loan to Deposit Ratio (LDR). Sementara itu, penilaian kesehatan perbankan di Indonesia yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang adanya Penilaian Tingkat Kesehatan Bank yaitu analisis CAMELS. CAMELS mencakup beberapa faktor yaitu faktor permodalan (Capital), Kualitas Asset (Asset Quality), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earning), Likuiditas (Liquidity), dan Sensivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk). Dan dalam penelitian ini akan menggunakan 3 macam analisis CAMEL yang umumnya mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu adalah Capital Adequacy Rataio (CAR), Return On Asset (ROA dan Non Performing Loan (NPL). Menurut Lukman Dendawijaya (2009:121) CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung unsur risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada 2

bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. Dengan demikian maka nilai CAR yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa bank mempunyai modal yang cukup baik untuk menunjang operasionalnya serta mampu dalam menanggung -risiko yang terjadi khususnya dalam risiko kredit. Bank harus menjaga nilai CAR tetap optimal karena modal berperan sangat penting dalam memperlancar operasional sebuah bank. Dalam rangka menjalankan kegiatan operasionalnya, bank harus memperhatikan aspek profitabilitas. Profitabilitas merupakan tolok ukur untuk mengetahui laba yang dihasilkan oleh bank. Besar kecilnya laba yang dihasilkan oleh bank sangat dipengaruhi oleh kinerja bank dalam mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat. Profitabilitas disini dihitung menggunakan rasio ROA (Return On Asset) yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan dari keseluruhan aktiva yang ada dan yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Sejalan dengan semakin kompleksnya produk yang ditawarkan oleh bank maka semakin kompleks pula risiko yang akan ditimbulkan. Kredit merupakan salah satu produk bank yang menjadi perhatian utama bank dimana terdapat kemungkinan akan adanya risiko gagal bayar atau yang disebut dengan Non Performing Loan (NPL). Non Performing Loan (NPL) adalah rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan dalam mengelola kredit bermasalah. Hal tersebut mengingat bahwa kredit merupakan kegiatan utama perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasinya dan kredit merupakan sumber pendapatan keuntungan terbesar bagi bank. Namun demikian, yang perlu diwaspadai adalah kredit merupakan jenis kegiatan penanaman dana yang sering kali justru menjadi penyebab utama bank menghadapi masalah yang cukup serius. Manajemen kredit merupakan usaha bank yang sangat dipengaruhi oleh keberhasilan mengelola kredit. Apabila pengelolaan kredit berhasil, maka usaha bank dapat berkembang. Apabila pengelolaan kredit bermasalah maka usaha bank akan mengalami kemunduran. Tolak ukur penilaian kinerja Bank Perbankan Nasional yang merupakan variabel terikat (variabel Dependen) dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit 3

Ratio (LDR). Alasan dipilihnya Loan to Deposit Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR). Untuk itu, peneliti tertarik ingin meneliti lebih lanjut tentang pengaruh rasio keuangan terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada seluruh bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan meneliti Perbankan adalah karena tingkat kinerja pada bank memiliki pengaruh yang kuat terhadap perekonomian di Indonesia dan kesejahteraan masyarakat dimasa mendatang. Dari beberapa pertimbangan di atas, maka alasan penulis memilih judul tersebut untuk lebih fokus terhadap peningkatan laba bagi industri perbankan agar terhindar dari masalah-masalah likuiditas dengan menggunakan indikator umum baik dalam penilaian kinerja maupun laba yang diperoleh bank seperti beberapa yang dilakukan oleh penelitian terdahulu. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA) dan Non Performing Loan (NPL)) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Pada Bank Perbankan Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan: Apakah terdapat pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Return On Asse (ROA dan Non Performance Loan (NPL) secara simultan dan atau parsial terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap pembahasan maka penulis lebih fokus dalam pembahasannya dengan mengangkat CAR (Capital Adequancy Ratio), Return On Asset (ROA dan Non Performing Loan (NPL) 4

terhadap Loan to Deposit Ratio ( LDR) pada Bank Perbankan Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Perbankan Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Perbankan Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Menganalisis pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Perbankan Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi beberapa pihak antara lain: 1. Memberikan bukti mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Perbankan Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Dapat memperluas dan mempertajam kepada penulis dan masyarakat dibidang akuntansi dan manajerial mengenai kondisi laporan keuangan bank. 3. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan penulis mengenai manfaat rasio-rasio keuangan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistem penulisan ini bertujuan untuk memberikan garis besar mengenai isi Laporan Akhir secara ringkas dan jelas. Sehingga terdapat gambaran hubungan 5

antara masung-masing bab, dimana bab tersebut dibagi menjadi beberapa sub-sub secara keseluruhan. Adapun sistematika penulisan terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Pada bab ini, penulis mengemukakan tentang apa yang melatar belakangi penulis dalam memilih judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang terkait dan melandasi penelitian ini. Teori-teori tersebut antara lain menjelaskan variabel independen yaitu CAR (Capital Adequaty Ratio), ROA (Return On Asset) dan NPL (Non Performing Loan) dan menjelaskan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). BAB III Metodologi Penelitan Pada bab ini berisi identifikasi variabel, jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis data dan sumber data, metode pengumpulan data, model dan teknik analisis serta hipotesis penelitian. BAB IV Hasil Penelitan Dan Pembahasan Pada bab ini dijelaskan analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Selain itu juga akan dijelaskan hasil pengujian hipotesis penelitian ini, yaitu apakah Capital Adequaty Ratio (CAR), Return On Asset (ROA) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh signifikan atau tidak. Serta apakah Capital Adequaty Ratio (CAR), Return On Asset (ROA) dan Non Performing Loan 6

(NPL) terhadap berpengaruh signifikan atau tidak. Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial BAB V Simpulan Dan Saran Bab ini adalah bab terakhir dimana penulis memberikan kesimpulan dari isi pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang diharapkan akan bermanfaat dalam pemecahan masalah dan penelitian yang akan datang. 7