Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus

dokumen-dokumen yang mirip
ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Pergelangan dan Tangan (Wrist Joint and Hand)

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN FISIOTERAPI

BAB II. Pemeriksaan Radiologi Konvensional Tanpa Kontras

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Siku (Elbow Joint)

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Bahu (Shoulder Joint) Tim Penyusun :

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Skelet Tungkai 3 4

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari

MAKALAH TENTANG THORAX

ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM

PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI. Edisi 1, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penemuan sinar-x oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada 8

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius dan

Oleh: Siti Rosidah, Intan Andriani, Asih Puji Utami Dosen Program Studi DIII Teknik Rontgen

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

sendi pergelangan tangan dibentuk oleh:

DESKRIPSI FOTO X-Ray. Foto Schedel AP/Lateral. o Besar dan bentuk calvaria normal/tidak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan pembangunan disegala

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Antropometri

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Conducted by: Jusuf R.

ANATOMICAL LANMARK Merupakan titik skeletal yang mudah teridentifikasi, berguna saat menetapkan lokasi pengukuran ukuran2 tubuh atau penentuan tempat

OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR

Teknik Radiografi Sinus Paranasal

PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST FRAKTUR COLLES 1/3 DISTAL DEKSTRA dengan MODALITAS INFRARED dan TERAPI LATIHAN

acromion yang panjang dengan permukaan yang kasar. Penjuluran ini berfungsi sebagai tuas saat os scapula melakukan gerakan perputaran dan melempar

4mw\> Balai. Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax dan tulang

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

PEMBAHASAN. Struktur Anatomi Tangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri.

TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

TRAUMA REGIO MANUS (815)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi

MOBILISASI SHOULDER GIRDLE

dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI STIFFNESS ELBOW POST REPOSISI DISLOKASI ELBOW SINISTRA DI RS PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

Insidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur yang lebih dikenal dengan patah tulang.

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

BAB 1 PENDAHULUAN. penatalaksanaanpatah tulang, sebab seringkali penanganan patah tulang ini. kekerasan yang timbul secara mendadak (Syaiful, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Patella merupakan tulang sesamoid terbesar yang ada di tubuh, menduduki

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan Undang-Undang No. 23

Wan Rita Mardhiya, S. Ked

CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S )

MATERI PERKULIAHAN. Pengantar Anatomi - Overview. Pengantar Anatomi - Istilah Anatomi Syndesmology - Skeleton & Joint. Skeleton Axiale - Ossa Cranii

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh otot tubuh dan memberikan hasil keseluruhan yang paling baik. 11,12

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit pada anggota gerak yang disebabkan oleh traumatik. Trauma merupakan

INSTRUMENTASI PERIODONTAL

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR.

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TENNIS ELBOW SINISTRA. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung

Teksbook reading. Tessa Rulianty (Hal 71-80)

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Monyet Ekor Panjang

Cedera Spinal / Vertebra

BAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016.

SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA. Hedi Ardiyanto Hermawan

Hasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDS

Carpal tunnel syndrome

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP-KONSEP KINEMATIKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat progresif, dimana keilmuan khususnya dibidang kesehatan akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah eksperimental uji klinis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. langsung maupun trauma tidak langsung (Helmi, 2013). Menurut Hoppenfeld

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 derajat yang ditentukan oleh berat ringannya luka dan berat ringannya fraktur.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bersama dengan kemajuan zaman yang dirasakan dan perkembangan ilmu

LAPORAN STATUS KLINIK D III FISIOTERAPI FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL. Program Studi Fisioterapi

BAB 2 RADIOGRAFI PANORAMIK. secara umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan

Fraktura Os Radius Ulna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

X- foto thorax PA Cor: CTR > 50%, segmen pulmonal menonjol, LVH. Pulmones: hila tidak melebar, trakea lurus ditengah, parenkim paru tidak tampak

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TRIGGER FINGER SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Volume 2 No. 5 April 2016 ISSN :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. badan yang kemudian dipopulerkan oleh Hewing pada tahun Formula

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot

a. fraktur midshaft umum pada anak-anak maupun orang dewasa muda.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SKLERODERMA JARI TANGAN DI RSUD KOTA SALATIGA

BAB II LANDASAN TEORI

ANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi Kasus. dengan dislokasi kaput radii sering disebut juga Fraktur Monteggia. David,

TERMINOLOGI ANATOMI. Oleh. Dr. Katrin Roosita, MSi.

BAB I LAPORAN KASUS. Alamat/no.telp : Jl. Cendrawasih lorong 5 no.5 Status perkawinan : Kawin

BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS. anamnesis. Anamnesis dilakukan dengan cara tanya jawab, dilakukan untuk

Transkripsi:

Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus

INDIKASI PEMERIKSAAN RADIOGRAFI Trauma / cidera Fraktur, fisura, dislokasi, luksasi, ruptur Pathologis Artheritis, Osteoma, dll. Benda asing (corpus alienum) Cacat bawaan / Congenental Polidactile.

PROSEDURE / PRINSIP PROTEKSI RADIASI Prinsip Jarak Dalam setiap pemotretan dengan menggunakan sinar-x seorang petugas radiasi harus senantiasi berada pada jarak yang jauh dengan sumber radiasi (jarak aman). Prinsip waktu Pada pemotretan, petugas radiasi seminimal mungkin berada di medan radiasi Prinsip perisai Pada saat pemotretan dengan sinar-x, petugas radiasi harus senantiasa menggunakan perisasi radiasi / pelindung radiasi Apron, Gonad shield, Ovarium shield, penggunaan luas lapangan penyinaran secukupnya.

TEKNIK RADIOGRAFI OSSA MANUS PROYEKSI YANG DIGUNAKAN POSTERO ANTERIOR (DORSOPALMAR) ANTERO POSTERIOR (VENTRODORSAL) LATERAL OBLIQUE RADIOGRAFI OSSA MANUS DAPAT DILAKUKAN SATU PERSATU DARI DIGITI YANG ADA

PROYEKSI POSTERO ANTERIOR(DORSOPALMAR) Posisi Penderita : duduk menyamping pada tepi meja pemeriksaan dan atur ketinggian pasien shg. Lengan pasien nyaman di atas meja pemeriksaan. Posisi obyek : Letakkan tangan pasien yang diperiksa diatas kaset, dengan jari tangan diatur lurus.

Gunakan apron untuk melindungi organ sensitive. Gunakan alat bantu sandbag / softbag untuk fixasasi Arah sinar Vertikal tegak lurus terhadap kaset Ukuran kaset : 18 x 24 cm FFD : 100 cm CP : Metacarpophlangeal joint Digit III Pada saat eksposure penderita menoleh ke sisi yang tidak di foto / menjauhi arah sinar.

KRITERIA RADIOGRAF Tampak gambaran carpal, metacarpal dan phalangs dalam posisi PA kecuali thumb (oblique), interarticulasio dari ossa manus, distal radius dan ulna. MCP dan interphalangeal joint membuka. Soft tissue tampak, trabecula tulang tampak

PROYEKSI AP PERBANDINGAN Posisi penderita : duduk menghadap meja pemeriksaan. Posisi obyek Letakan kedua tangan di atas kaset, dengan membentuk sudut 45 (gunakan alat bantu spon) Atur jari-jari tangan lurus. Arah sinar CR vertikal tegak lurus FFD 100 cm CP : diantara MCP pasien

KRETERIA RADIOGRAF Tampak ossa manus kedua tangan dalam posisi oblique. Tampak wrist joint Tampak distal Os. Radius dan ulna Caput Metacarpal tidak saling superposisi Soft tissue dan trabecula tulang jelas terlihat

PROYEKSI LATERAL Posisi Penderita sama Posisi obyek : lengan bawah fleksi dengan ulnar aspek dekat film. Atur jari-jari tangan lurus dan tegak lurus dengan kaset Atur MCP pada pertengan kaset Usahakan di depan telapak tangan diberikan spon. Arah Sinar CR Vertikal tegak lurus pada kaset FFD 100 cm CP pada MCP digit II

KRITERIA RADIOGRAF Tampak gambaran tulang Carpal, Metacarpal, phalang, distal radius dan ulna superposisi. Tampak thumb bebas superposisi Soft tissue dan trabecula tulang tampak

PROYEKSI LATERAL (MODIFIKASI)

PROYEKSI OBLIQUE Posisi Penderita sama Posisi Obyek : Lengan bawah fleksi diatas meja pemeriksaan Atur jari-jari tangan lurus dengan telapak tangan membentuk sudut 45 (gunakan alat bantu spon, dan sand bag) Atur MCP tangan di tengah kaset Arah Sinar : CR Vertikal tegak lurus FFD 100 cm CP MCP digit III

PROYEKSI MANUS OBLIQUE Posisi Penderita sama Posisi Obyek : Lengan bawah fleksi diatas meja pemeriksaan Atur jari-jari tangan lurus dengan telapak tangan membentuk sudut 45 (TANPA alat bantu spon, dan sand bag) Atur MCP tangan di tengah kaset Arah Sinar : CR Vertikal tegak lurus FFD 100 cm CP MCP digit III

KRITERIA RADIOGRAF Tampak gambaran Carpal, Metacarpal, phalang dalam posisi oblique. Tampak Caput Metacarpal 3-5 sedikit overlap, tampak MCP dan interphlangeal membuka Soft tissue dan trabekula tampak

WRIT JOINT PROYEKSI AP Posisi penderita sama Posisi obyek Atur lengan atas dan bawah lurus di atas meja. Atur wrist ditengah kaset dengan jari tangan lurus di atas penyangga spon. Gunakan selalu Gonad sheild / apron. Arah sinar CR Vertikal tegak lurus FFD 100 Cm CP pada pertengan carpalia

KRITERIA RADIOGRAF Tampak gambaran metacarpal dan carpal, tampak juga distal ula dan radius. Softissue dan trabecula tulang tampak Interspace carpalia terlihat jelas

WRIST JOINT PROYEKSI LATERAL Posisi penderita sama Posisi obyek Atur lengan bawah fleksi thd lengan atas dgn. Tepi ulnaris menempel kaset / meja. Atur wrist ditengah kaset dengan jari tangah lurus Gunakan selalu alat proteksi/ apron. Arah sinar CR Vertikal tegak lurus FFD 100 Cm CP pada pertengahan carpalia

KRITERIA RADIOGRAF WRIST JOINT LATERAL Tampak gambaran carpalia dlm projecti lateral, distal radius dan ulna dlm posisi overlaping Tampak Metacarpal superposisi Densitas merata Soft tissue dan trabecula jelas kelihatan

PROYEKSI PA (WRIST JOINT) Posisi pendnerita duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan di foto. Posisi obyek : lengan bawah fleksi dengan bagian palmar manus menempel film. Jika perlu letakan spon dibawah jari untuk fiksasi. Arah Sinar Ukuran kaset 18 x 24 cm CR vertikal CP pada mid carpalia FFD 100 cm

KRITERIA RADIOGRAF Tampak tulang-tulang carpalia al: Navicula, Lunatum, Triquetum Pisiform, Multangular Mayus, Multangular Minor, Capitatum dan Hamatum. Tampak metacarpalia Tampak 1/3 distal os ulna dan radius. Tampak styloid ulna Tampak Styloid radius Softissue dan trabekula jelas Densitas radiograf merata.

ANTEBRACHI PROYEKSI ANTERO POSTERIOR Posisi penderita sama Posisi Obyek : Kedua lengan lurus di atas kaset Atur antebrachi true AP dengan cara mengukur ketinggian yang sama kedua epicondilus dengan permukaan kaset. Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan. Gunakan selalu apron pada pasien Arah sinar CR vertikal tegak lurus thd kaset FFD 100 cm CP pada mid antrebrachi

KRITERIA RADIOGRAF Tampak os radius dan ulna dalam posisi tidak superposisi. Tampak batas bwh adalah gambaran Wrist joint dan batas atas Elbow joint. Caput radius, ulna dan Collum radius dan ulna saling overlaping. Epicondilus medial dan lateral os. Humerus tidak mengalami elongasi dan foreshotened

ANTEBRACHI PROYEKSI LATERAL Posisi penderita sama Posisi Obyek : Atur lengan bwh fleksi 90 derajat dengan lengan atas dgn tepi ulanaris menempel kaset. Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan. Gunakan selalu apron pada pasien Arah sinar CR vertikal tegak lurus thd kaset FFD 100 cm CP pada mid antrebrachi

KRITERIA RADIOGRAF Radius d an ulna tampak superposisi pada bagian distal dgn batas atas elbow joint dan batas bawah wrist joint masuk dalam film. Caput radius d an Prosesus coronoid overlap. Epicondilus humerus superposisi. Elbow kelihatan fleksi. Softissue dan trabecula tampak dalam gambaran radiograf.

ELBOW JOINT (SENDI SIKU) PROYEKSI AP Posisi penderita duduk menyamping pada tepi tangan yang akan di foto. Posisi obyek : Kedua lengan extension Atur elbow joint ditengah kaset. Untuk fiksasi letakkan sandbag diatas telapak tangan. Pastikan ketinggian kedua epicondilus sama tinggi thd kaset. Arah sinar vertikal tegak lurus FFD 100 cm CP berada di pertengahan kedua condylus.

KRITERIA RADIOGRAF Tampak gambaran elbow joint dengan batas atas 1/3 distal os humerus dan batas bawah 1/3 proximal oss. Antebrachi. Tampak gambaran capu, collum dan tuberositas radi overlaping dengan os ulna proximal. Elbow joint tampak membuka Epicondylus tidak mengalami rotasi

ELBOW JOINT AP HUMERUS PARALEL Posisi penderita duduk menyamping pada tepi tangan yang akan di foto. Posisi Obyek : Letakan elbow joint pada pertengahan kaset Humerus paralel dengan meja. Lengan bawah fleksi, jika perlu letakkan penyangga pada wrist joint. Arah sinar : CR tegak lurus CP pada pertengan elbow FFD 100 cm

WRIST JOINT AP ANTEBRACHI PARALEL Posisi penderita duduk menyamping pada tepi tangan yang akan di foto. Posisi Obyek : Letakan elbow joint pada pertengahan kaset Antebrachi paralel dengan meja. Lengan atas fleksi, jika perlu letakkan sandbag pada telapan tangan. Arah sinar : CR tegak lurus CP pada pertengan elbow FFD 100 cm

KRITERIA RADIOGRAF

ELBOW JOINT PROYEKSI LATERAL Posisi penderita duduk menyamping pada tepi tangan yang akan di foto. Posisi Obyek : Letakan elbow joint pada pertengahan kaset Lengan atas fleksi 90 derajat, jika perlu letakkan sandbag pada telapan tangan untuk fiksasi. Arah sinar : CR tegak lurus CP pada pertengan elbow FFD 100 cm Pada saat ekposure kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto.

KRITERIA RADIOGRAF ELBOW JOINT LATERAL Tampak elbow joint membuka pada posisi lateral. Elbow joint dalam posisi fleksi 90 Humeral epicondilus overlap. Tampak caput radius superposisi dengan procesus coronoid Procesus olecranon tampak. Densitas radiograf merata Softissue dan trabecula tampak jelas.

HUMERUS PROYEKSI AP SUPINE Posisi penderita tidur supine diatas meja pemeriksaan dengan lengan yang difoto abduksi dan telapan tangan supinase. Posisi Obyek : Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi. Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto. Arah sinar vertikal FFD 100 cm CP pada pertengahan os humerus

HUMERUS PROYEKSI AP ERECT Posisi penderita berdiri pada standar kaset/ bucky stand dengan lengan yang difoto abduksi dan telapak tangan supinase (posisi anatomi). Posisi Obyek : Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi. Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto. Arah sinar horizontal FFD 100 cm CP pada pertengahan os humerus

HUMERUS PROYEKSI LATERAL ERECT Posisi penderita berdiri pada standar kaset/ bucky stand dengan lengan yang difoto fleksi dan telapak tangan menempel pada pinggang. Posisi Obyek : Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi. Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto. Arah sinar horizontal FFD 100 cm CP pada pertengahan os humerus

HUMERUS AP ENDOROTASI Posisi penderita tidur supine diatas meja pemeriksaan dengan lengan yang difoto full endorotasi Posisi Obyek : Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi. Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto. Arah sinar vertikal FFD 100 cm CP pada pertengahan os humerus

HUMERUS LATERAL DECUBITUS Posisi penderita tidur lateral recumbent pada sisi lengan yang tidak difoto. Posisi Obyek : Letakkan kaset dibawah axila Letakan humerus pada pertengahan kaset. Jika perlu lengan bawah fleksi Arah sinar CR Vertikal FFD 100 cm FP pada pertengahan os humerus

HUMERUS LATERAL TRANS THORACIC PROJECTION Posisi penderita berdiri menyamping pada tepi lengan yang akan di foto, dgn posisi lengan yg difoto spt anatomi posisi dan MAP tegak lurus thd kaset. Posisi obyek Humerus yang difoto dekat dengan kaset / bucky stand Lengan yang tdk difoto ditarik ke atas Arah sinar vertikal FFD 100 cm CP pada mid axila setinggi angulus skapula inferior.

KRITERIA RADIOGRAF HUMERUS TRANSTHORACIC Os. Humerus saling overlap dengan costea. Sholder joint tampak Acromeon Tuberositas mayor dan minor os. Hmerus tampak Thacal vertebra tampak Costea tampak