PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA MELALUI METODE COPY THE MASTER KELAS IV SD NEGERI CEPOKO 1 NGRAMBE NGAWI

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI)

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN MOJOMANIS 2 NGAWI MELALUI TEKNIK GROUP FIELD TOUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis atau mengarang adalah kegiatan berbahasa yang menggunakan tulisan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SDTUMPAKKEPUH 02 BAKUNG BLITAR DENGAN TEKNIK PARTNER INTERVIEW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Nunuk Jarwati SD Negeri Sirapan 01 Madiun

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 NGULING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER LINGKUNGAN

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE TERBIMBING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PILANGKENCENG 01 MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA MELALUI METODE COPY THE MASTER KELAS IV SD NEGERI CEPOKO 1 NGRAMBE NGAWI Budiyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar Negeri Cepoko 1 bertumpu pada strategi, metode pembelajaran yang bersifat monoton sehingga keterlibatan siswa dalam pembelajaran kurang. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan menulis narasi melalui metode copy the master. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelititan Tindakan Kelas (PTK), yang direalisasikan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan, terjadi peningkatan keterampilan menulis narasi siswa setelah diterapkan metode copy the master. Pada awal sebelum tindakan, prestasi nilai rata-rata siswa 50,8 dengan tingkat partisipasi rendah. Setelah diterapkannya metode copy the master pada siklus I, ada peningkatan pada proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan jumlah partisipasi siswa dengan rata-rata 61 dengan persentase ketuntasan 21% dan pada siklus II mencapai 7 dengan prosentase ketuntasan 78,9% dan prestasi siswa dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode copy the master dapat meningkatkan proses dan prestasi belajar menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN Cepoko I. Kata kunci : Peningkatan menulis, karangan narasi, copy the master SDN Cepoko 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi terletak di daerah pinggiran jauh dari kota kabupaten kurang lebih 30 km dari pusat kota Kabupaten Ngawi. Desa Cepoko adalah salah satu desa yang berada di kaki Gunung Lawu dan merupakan wilayah Kecamatan Ngrambe paling Utara dan berbatasan dengan Kecamatan Widodaren. Desa Cepoko tergolong desa tertinggal. Kehidupan masyarakatnya sebagian besar buruh tani. Dengan melihat letak dan keberadaan sekolahan tersebut dan ekonomi masyarakatnya yang kurang dari mencukupi untuk hidup layak maka kemampuan siswa-siswi masih tertinggal dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya yang ada di daerah perkotaan yang sarana dan prasarananya sangat memadai. Standar kompetensi pelajaran bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa bahwa belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis (Depdiknas, 2006:13). Dalam kegiatan pembelajaran menulis, NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 157

siswa diarahkan untuk mampu berkomunikasi dengan bahasa tulis. Siswa diharapkan mampu menuangkan gagasan atau idenya secara runtut dengan isi yang tepat, struktur yang benar sesuai dengan konteksnya. Menulis merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan kita. Melalui menulis, kita dapat mengungkapkan ide, mengekspresikan pikiran, pengetahuan, perasaan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidup kita ke dalam bahasa tulis. Bentuk pengungkapan tersebut dapat kita wujudkan dalam bentuk puisi, artikel, sketsa, cerpen, maupun karangan bentuk lain. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis ini tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Menulis atau mengarang adalah kegiatan berbahasa yang menggunakan organisasi sebagai mediumnya. Kegiatan berbahasa tersebut adalah dalam rangka menyampaikan pesan kepada orang lain. Pesan yang dimaksud harus dapat dipahami, sebab kegiatan berbahasa tulis merupakan bentuk komunikasi. Pengembangan kemampuan menulis atau mengarang perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh sejak pendidikan tingkat dasar. Sebagai aspek kemampuan berbahasa, menulis dapat dikuasai siapa saja yang memiliki kemampuan intelektual yang memadai. Berbeda dengan kemampuan menulis dan berbicara, menulis tidak diperoleh secara alamiah, tetapi harus dilatih dan dipelajari secara sungguh-sungguh. Melalui pengajaran menulis, siswa diharapkan memiliki kegemaran menulis untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya. Dengan bekal yang cukup, siswa akan dapat menuangkan gagasan dan perasaannnya serta menyukai kegiatan menulis seperti menyusun karangan. Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa keterampilan menulis sangat penting. Oleh karena itu, menulis harus dilatih secara sungguh-sungguh agar tujuan pembelajaran menulis dapat tercapai secara optimal. Hal ini penting untuk dilaksanakan mengingat menulis merupakan sarana yang amat penting untuk mengembangkan intelektual anak sejak pendidikan dasar. Keterampilan menulis merupakan proses belajar yang memerlukan ketekunan berlatih, semakin rajin berlatih keterampilan menulis semakin meningkat. Oleh karena itu, keterampilan menulis siswa perlu ditumbuhkembangkan dan diharapkan mampu menulis berbagai hal termasuk menulis karangan jenis narasi Karangan narasi merupakan salah satu jenis komunikasi tertulis yang menceritakan proses terjadinya suatu peristiwa. Sasarannya memberikan gambaran sejelasjelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah urutan, atau rangkaian terjadinya suatu hal. Tujuan yang ingin dicapai oleh karangan ini adalah tercapainya penghayatan yang agak imajinatif terhadap sesuatu sehingga pendengar atau pembaca merasakan seolah-olah ia sendiri yang mengalami dan mengetahui NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 158

secara langsung. Oleh karena itu, untuk menulis karangan narasi erat kaitannya dengan pegetahuan yang dimiliki oleh siswa dan kondisi lingkungan belajar yang kondusif. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Cepoko I Ngrambe, Ngawi ditemukan masih banyak kendala yang dialami baik oleh guru maupun siswa dalam hal menulis. Selama ini proses belajar mengajar yang banyak dilakukan oleh seorang guru adalah model pembelajaran konvensional atau tradisional, yaitu model pembelajaran ceramah dengan cara komunikasi satu arah ( teaching directed). Model pembelajaran ini yang aktif 90% adalah pengajar atau guru, sedangkan siswa biasanya hanya memfungsikan indera penglihatan dan indera pendengarannya. Dalam hal ini, tugas seorang guru hanya menyampaikan pokok bahasan, sehingga mutu pengajaran menjadi tidak jelas karena yang diukur hanya daya serap sesaat yang diungkap lewat proses penilaian hasil belajar yang artifisial. Pengajaran tidak diarahkan ke partisipatori total peserta didik yang pada akhirnya dapat melekat sepenuhnya dalam diri peserta didik. Kebanyakan siswa beranggapan bahwa selama ini proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru di kelas masih kurang memuaskan. Hal ini disebabkan karena metode maupun media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat dan kurang bervariasi. Guru dalam mengajarkan materi kepada siswanya terkesan monoton dan membosankan karena guru kurang menguasai dan memahami metode pembelajaran mana yang cocok untuk diterapkan kepada siswa, sehingga siswa akan merasa senang dan tertarik untuk mempelajarinya. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya menjelaskan materi, kemudian memberi tugas, setelah itu tidak ada evaluasinya, sehingga siswa tidak mengetahui sampai sejauh mana keberhasilannya dalam belajar. Banyak dijumpai siswa yang mengeluh karena kesulitan dalam kegiatan menulis karangan narasi. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, antara lain siswa tidak mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, siswa merasa jenuh dan bosan belajar di dalam kelas, siswa tidak senang dengan materi menulis karangan narasi yang monoton, siswa merasa kaku dan tegang dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi, kurangnya pengetahuan dan kecakapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi, terbatasnya kemampuan siswa dalam mengembangkan gagasan atau ide menjadi suatu bentuk karangan, terbatasnya kemampuan siswa dalam berimajinasi dan memberi kesan hidup pada objek karangan, penggunaan kosa kata yang belum maksimal, penggunaan ejaan dan tanda baca yang masih salah. Selain itu, siswa juga belum bisa memaksimalkan pengindraan dalam menulis karangan narasi. Kondisi ini yang menyebabkan kemampuan siswa untuk menulis di sekolah tidak berkembang. Hal inilah yang mengundang penulis untuk mengadakan penelitian. Pada pembelajaran materi menulis narasi yang terjadi di kelas IV SD Cepoko I Ngrambe, Ngawi selama ini hanya guru hanya mengajarkan bagaimana NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 159

menulis narasi dengan banyak memberikan penjelasan tanpa memberikan contoh organisasi narasi yang baik. Guru cenderung menyerahkan pada siswa bagaimana membuat sebuah narasi tanpa memberikan langkag-langkah penulisan narasi dan tanpa memberikan bimbingan yang intensif bagaimana menulis narasi yang benar. Kenyataan ini dibuktikan dengan penilian yang dilakukan hanya pada hasil akhir siswa di dalam menulis narasi. Sesuai kenyataan yang ditemui, secara umum kemampuan siswa dalam menulis narasi masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa tersebut ditandai dengan (1) frekuensi kegiatan menulis narasi yang dilakukan siswa sangat rendah, (2) kualitas karya tulis siswa buruk, (3) rendahnya antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis narasi, dan (4) rendahnya kreativitas siswa pada saat kegiatan pembelajaran menulis narasi berlangsung. Rendahnya keterampilan siswa dalam menulis narasi disebabkan oleh beberapa faktor yang turut mempengaruhi, diantaranya faktor ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan strategi pembelajaran. Pada pembelajaran materi menulis narasi yang terjadi di kelas IV SD Cepoko I Ngrambe, Ngawi selama ini hanya guru hanya mengajarkan bagaimana menulis narasi dengan banyak memberikan penjelasan tanpa memberikan contoh organisasi narasi yang baik. Guru cenderung menyerahkan pada siswa bagaimana membuat sebuah narasi tanpa memberikan langkah-langkah penulisan narasi dan tanpa memberikan bimbingan yang intensif bagaimana menulis narasi yang benar. Kenyataan ini dibuktikan dengan penilian yang dilakukan hanya pada hasil akhir siswa di dalam menulis narasi. Pengkondisian pembelajaran menulis narasi seperti uraian di atas, diperlukan pemilihan dan penerapan strategi pembelajaran yang relevan dengan pendekatan proses dalam kegiatan menulis. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah Metode copy the master. Dalam pembelajaran menulis, Metode copy the master diasumsikan mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa. Dikatakan demikian karena Metode copy the master dapat mengarahkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam peruses menulis dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki organisasinya sampai pada taraf kesempurnaan dari segi mekaniknya. Pembelajaran menulis narasi dengan Metode copy the master merupakan serangkaian aktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa. Guru dalam kegiatan pembelajaran bertindak motivator, fasilitator, dan pembimbing yang dapat mengarahkan siswa untuk menulis narasi dengan baik melelui tahapantahapan menulis yaitu, pramenulis, perbaikan, penyuntingan dan publikasi. Penerapan Metode copy the master dalam pembelajaran menulis narasi dapat membuat peran guru yang selama ini hanya sebagai pemberi tugas akan beralih ke bentuk kerja sama dengan siswa melalui proses menulis. Dengan demikian strategi ini mendorong berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara kolaboratif sebagai suatu cara untuk membangkitkan motivasi siswa dalam menulis narasi. Berdasarkan NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 160

uraian di atas, maka peneliti menganggap bahwa penelitian yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Negeri Cepoko I Ngrambe, Ngawi melalui Metode Copy the master, layak untuk dilaksanakan. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan hasil belajar keterampilan menulis narasi siswa kelas IV SD Negeri Cepoko I Ngrambe, Ngawi melalui Metode copy the master? Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil keterampilan menulis narasi siswa kelas IV SD Negeri Cepoko I Ngrambe, Ngawi melalui Metode copy the master Manfaat teoretis: secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan perbendaharaan teori dan hasil penelitian yang terkait dengan strategi pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan kompetensi menulis bagi siswa di sekolah dasar. Manfaat Praktis: bagi guru, hasil ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pengetahuan tentang metode pembelajaran sebagai sarana untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan menulis narasi sehingga dapat tercipta kegiatan belajar mengajar yang komunikatif, efektif, dan efisien. Bagipengawas:,hasilinidiharapkanda patdigunakansebagaiacuakebijakanm enulis sesuai dengan tahapan menulis narasi. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai rujukandidalam melaksanakan penelitian yang terkait dengan peningkatan kemampuan menulis narasi siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Rancangan PTK digunakan karena beberapa alasan. Pertama, masalah yang akan dicarikan solusinya adalah masalah yang akan ditemukan dalam praktik pembelajaran menulis narasi dan interivensi yang dilakukan adalah untuk memperbaiki pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, dan menemukan alternatif pengelolaan kelas yang lebih kondusif dalam pembelajaran menulis wacana narasi. Kedua adanya kolaborasi antara peneliti dan guru dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan terhadap proses pembelajaran menulis narasi dengan strategi aktivitas menulis. Ketiga refleksi terhadap proses pembelajaran menulis narasi dengan strategi copy the master dilakukan secara berkelanjutan. Pelaksanaan penelitian tindakan direncanakan melalui beberapa tahap yang berlangsung dalam bentuk siklus, yang dikembangkan berdasarkan desain PTK model Kemmis dan McTaggart. Model ini pada hakekatnya berupa perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Debdikbud, 1994:21). Empat komponen tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu siklus. Empat komponen tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu siklus. Tahapan tersebut dijabarkan sebagai berikut. Penelitian ini dilaksanakan di SD Cepoko I Ngrambe, Ngawi yang terletak di Desa Cepoko Kecamatan NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 161

Ngrambe Kabupaten Ngawi Penelitian dimulai dengan studi pendahuluan pada Maret 2013. Mengingat sasaran penelitian adalah seluruh anggota penelitian, maka lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian. Mengingat sasaran penelitian adalah seluruh siswa kelas IV, SD Cepoko I Ngrambe, Ngawi pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Adapun jumlah subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kelas IV yang berjumlah 19 siswa. Rencana tindakan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus. Setiap siklus ditetapkan masing-masing empat kali pertemuan. Peneliti dan praktisi secara kolaboratif merencanakan kegiatan pembelajaran menulis narasi melalui Metode copy the master yang dilaksanakan pada setiap pertemuan pembelajaran. Kegiatan tindakan pembelajaran menulis narasi melalui Metode copy the master meliputi tiga tahap, yaitu : tahap pramenulis dilaksanakan pada pertemuan pertama, tahap perbaikan dan penyuntingan dilaksanakan pada pertemuan kedua, dan tahap publikasi dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Ketiga tahap pembelajaran ini saling berkaitan satu dengan lainnya. Pada tahap pramenulis, rencana pembelajaran difokuskan pada kegiatan mencurahkan, memilih, mengembangkan topik, memilih judul, dan menyusun kerangka narasi. Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya menjelaskan tentang pelaksanaan rencana strategi pembelajaran yang disusun, sekaligus jumlah pertemuan yang diperlukan untuk pelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan penelitian ini merupakan realisasi dari rencana tindakan dan dilakukan secara kolaboratif dengan guru. Ada dua macam kegiatan yang dilakukan secara bersamaan antara guru dan peneliti. Kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah melaksanakan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran menulis narasi dengan Metode copy the master. Pada saat ini juga peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran menulis narasi melalui Metode copy the master. i Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan tujuan untuk mendapatkan berbagai data yang diperlukan serta mengetahui kendala yang dihadapi guru dan siswa berkaitan dengan pembelajaran manulis narasi melalui Metode copy the master. Dengan kata lain, kegiatan pengamatan ini dimaskudkan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan semua indikator (baik proses maupun hasil) yang terjadi sebagai akibat dari tindakan. Tahap observasi tindakan ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran menulis narasi berlangsung di kelas IV SD Cepoko I Ngrambe, Ngawi. Tujuannya adalah yakni peneliti: mengamati dan mencatat kesesuaian antara rencana pembelajaran yang telah disusun dengan pelaksanaan di dalam kelas Tahap refleksi dilaksanakan setiap berakhirnya satu tindakan. Pada tahab ini, hasil observasi yang berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran menulis narasi dengan strategi Metode copy the master didiskusikan dengan praktisi. Kegiatan yang dilakukan dalam NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 162

diskusi adalah: menganalisis pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dari segi proses maupun hasil. HASIL PEMBAHASAN DAN Perencanaan tindakan kemampuan menulis menggunakan metode copy the master pada siklus I disusun sebelum tindakan dilaksanakan. Secara kolaborasi disusun perangkat pembelajaran yaitu silabus dan rencana pelaksaan pembelajaran menulis menggunakan metode copy the master. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dirancang agar sesuai dengan perkembangan siswa. Oleh karena itu, ditentukan upaya tindakan dengan mempertimbangkan unsurunsur pembelajaran yaitu: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, hasil belajar, alokasi waktu, materi pokok, alat/media pembelajaran/evaluasi, dan jenis tes.i Observasi dilakukan pada waktu tindakan pembelajaran berlangsung pada siklus I. Kegiatan ini diarahkan pada pengamatan yang ada di lapangan pada waktu pelaksanaan tindakan mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai dengan tahap pelaporan: Refleksi dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I. Kegiatan ini dilakukan secara kolaboratif bersama guru kelas IV. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan dengan memperhatikan nilai yang dihasilkan di akhir tindakan siklus I. Kegiatan terakhir pada tahap ini adalah menyimpulkan hasil pelaksanaan proses belajar mengajar menulis yang telah dilaksanakan. Sebelum penerapan siklus II dari 15 siswa atau 78,9% yang tidak tuntas setelah penerapan siklus II turun menjadi 4 siswa atau 21,1%. Sedangkan nilai terendah pada siklus I sebesar 55 dengan penerapan siklus II naik menjadi 64, nilai tertinggi pada siklus I sebesar 69 dengan penerapan siklus II naik menjadi 73. Rata-rata secara klasikal mengalami kenaikan dari 21,1 menjadi 78,79. Dari data tersebut jika dikonfirmasikan dengan pedoman penerapan siklus sebagaimana dalam bab III maka dapat dipastikan bahwa dengan penerapan siklus II ini maka penelitian dapat dihentikan. Dengan kata lain, mengingat ketuntasan secara individu telah mencapai 78,9% penelitian sudah sesuai dengan tujuan dan kreteria yang ditetapkan yakni siklus akan dihen tikan jika ketuntasan secara individu 80% dan klasikan lebih dari atau sama dengan 75%. Refleksi dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II. Kegiatan ini dilakukan secara kolaboratif bersama guru kelas IV. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan dengan memperhatikan nilai yang dihasilkan di akhir tindakan siklus II. Hasil penelitian menunjukan bahwa rencana pembelajaran tulisan karangan narasi melalui metode copy the master telah mempertimbangkan komponen kurikulum, tahap menulis dan strategi. Komponen kurikulum dalam hal ini tujuan pembelajaran menulis karangan sederhana melalui metode copy the master siswa Kelas IV SD sebagaimana tercantum dalam KTSP yaitu kompetensi dasar, hasil/pengalaman belajar, dan indikator. Tahap-tahap pembelajaran NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 163

menulis, meliputi pramenulis, perevisian dan penyuntingan. Tahapan pembelajaran diantaranya perumusan masalah, penentuan jawaban/temuan sementara, pencarian data, pengkajian jawaban/temuan, dan penarikan kesimpulan Dalam pelaksanaan pembelajaran tulisan karangan narasi melalui metode copy the master memiliki kesempatan yang luas untuk menulis dan berinteraksi dengan siswa lainnya. Langkahlangkah kegiatan dalam setiap tahap menulis dan tahapan strategi telah terbukti memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk aktif partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui model pembelajaran yang demikian siswa dapat menemukan sendiri berbagai pengalaman dan pengetahuan baru. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa startegi ini sangat sesuai dengan karak teristik siswa sekolah dasar. Dalam membentuk interaksi belajar mengajar, strategi Tabel 1 Rekapitulasi Nilai Tiap Siklus menggunakan metode ceramah, tanya jawab, curah pendapat, dan penugasan. Penggunaan beberapa metode ini berada pada tingkatan kegiatan belajar yang tercermin dalam langkah-langkah kegiatan dalam setiap tahapan menulis. Moedjiono dan Hasibuan (1986:13-14) mengemukakan kesimpulan beberapa metode berikut. Metode ceramah dapat digunakan dalam pembelajaran sebagai upaya guru untuk menyampaikan informasi, memperjelas suatu kegiatan dan menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir kegiatan. Metode curah pendapat dapat digunakan untuk memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok -kelompok siswa) mengadakan perbincangan ilmiah guna mengum pulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.dan dibawah ini dipaparkan daftar nilai tiap siklus sebagai berikut: No. Siswa Nilai Awal Siklus 1 Siklus 2 1 57 57 73 2 56 56 70 3 60 69 72 4 62 62 70 5 55 55 71 6 57 57 66 7 58 68 72 NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 164

8 59 59 65 9 58 58 73 10 60 60 70 11 60 60 65 12 57 57 64 13 59 59 71 14 60 68 70 15 58 58 72 16 60 65 71 17 61 61 71 18 60 69 71 19 60 62 71 1117 1159 1330 58,78 61,00 70,00 SIMPULAN DAN SARAN Secara umum dapat di simpulkan bahwa kemampuan menulis karangan sederhana melalui metode copy the master siswa kelas IV SDN Cepoko 1 Kecamatan Ngrambe dapat ditingkatan. Peningkatan kemampuan tersebut dilakukan melalui pelaksanaan tindakan kelas melalui dua siklus. Terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui metode copy the master siswa kelas IV SDN Cepoko 1 Kecamatan Ngrambe pada tahap pramenulis dicapai melalui fokus pembelajaran mengarahkan siswa pada aktivitas merumuskan masalah. Hasilnya, (1) siswa telah mampu mengidentifikasi, memilih dan menentukan topik-topik tulisan sesuai dengan tema, siswa mampu menentukan pilihan informasi yang dikemukakan dalam bagian isi tulisan karangan narasi melalui metode copy the master, (2) siswa telah mampu mengidentifikasi bagian inti dan badan tulisan karangan narasi melalui metode copy the master yang meliputi judul dan latar, bagian badan tulisan berdasarkan rumusan pertanyaan yang diperoleh siswa melalui kegiatan mandiri dan tukar pendapat, (3) siswa telah mampu memilih jenis karangan narasi yang akan dikembangkan lebih lanjut menjadi kerangka karangan NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 165

sederhana, (4) siswa telah mampu menyusun kerangka karangan narasi dari jenis, tema, latar, alur, tokoh, watak yang telah dipilih secara individual. Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui metode copy the master siswa kelas IV SDN Cepoko 1 Kecamatan Ngrambe pada tahap pemburaman dicapai melalui fokus pembelajaran yang membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban sederhana dan pencarian data. Hasilnya siswa telah mampu mengembangkan kerangka tulisan karangan sederhana melalui metode copy the master. Pada siklus I, tema dalam kerangka tulisan telah dikem bangkan siswa kedalamburam awal tulisan karangan narasi melalui metode the copy master. Buram/draf awal tulisan karangan narasi melalui metode copy the master dikembangkan menjadi 2-3 paragraf. Jumlah kalimat pada tiaptiap paragraf memiliki variasi antara 3 sampai 4 kalimat. Pada siklus II, tema dalam kerangka tulisan telah dapat dikuasai dengan baik dan dikembangkan siswa kadalam buram tulisan karangan narasi melalui metode copy the master. Buram/draf tulisan karangan narasi melalui metode copy the master dikembangkan menjadi 4 paragraf. Jumlah kalimat pada tiap-tiap paragraf memiliki variasi antara 3 sampai 5 kalimat. Berikut dikemukakan hasil identifikasi buram/draf karangan narasi dengan metode copy the master sebagai hasil pembelajaran pada tahap pemburaman. ( 2 ) siswa telah mampu menyusun paragraf dalam buram karangan tulisan karangan narasi melalui metode copy the master. Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui metode copy the master siswa kelas IV SDN Cepoko 1 Kecamatan Ngrambe pada tahap perevisian dicapai melalui fokos pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk megkaji jawaban/temuan. Hasilnya, (1) siswa telah mampu melakukan revisi judul tulisan karangan narasi melalui metode copy the master, latar tulisan karangan narasi melalui metode copy the master dan isi tulisan karangan narasi melalui metode copy the master. Kemampuan ini didapatkan dari kegiatan saling tukar-menukar buram karangan diantara siswa. (2) siswa telah mampu melakukan revisi judul tulisan karangan narasi melalui metode copy the master, isi tulisan karangan narasi melalui metode copy the master berdasarkan kaidah ejaan, tanda baca dan kalimat bahasa indonesia. Buram tulisan karangan narasi melalui metode copy the master yang telah diperbaiki merupakan bahan dasar bagi proses penyuntingan pada tahap selanjutnya. Kemampuan ini diperoleh siswa melalui kegiatan mandiri dan tukar pendapat. Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui metode copy the master siswa kelas IV SDN Cepoko 1 Kecamatan Ngrambe pada tahap penyuntingan dicapai melalui fokus pembalajaran yang mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 166

Hasilnya, (1) siswa telah mampu menghilangkan atau menambah bagian karangan narasi. Kemampuan ini diperoleh siswa melalui tukar pendapat dan penugasan individual. Kegiatan penugasan individual pada tahap penyuntingan lebih efektif dibandingkan dengan berkelompok. (2) tulisan karangan narasi melalui tekik copy the master sebagai hasil kegiatan penyuntingan menggambarkan kemampuan siswa kelasiv SDN Cepoko 1 Kecamatan Ngrambe. (3) penilaian hasil menulis karangan narasi mulalui metode copy the master siswa dari refleksi awal penerapan siklusi dan siklus II telah mengalami penigkatan. Peningkatan prestasi belajar meningkat dari sebelumnya. Dibuktikan perolehan siklus I adalah 61,00 dan meningkat pada siklus II mencapai 70,00 dan 78,95% siswa telah dinyatakan tuntas melampaui KKM yang ditetapkan yaitu 70,00. Berdasarkan hasil dan temuan penelitian, pembahasan dan simpulan berikut disampaikan beberapa saran sebagai berikut. Kepala Sekolah disarankan mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan metode copy the master disekolahnya dengan memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal. Salah satu faktor mempengaruhi peningkatan siswa tersebut adalah keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Untuk itu kepada guru kelas IV untuk: ( 1) merancang rencana pembelajaran dengan menempatkan siswa sebagai pusat aktivitas pembelajaran, ( 2) memadukan tahapan menulis karangan sederhana melalui metode copy the master, ( 3) menggunakan media pembelajaran tulisan karangan sederhana melalui metode copy the master yang sesuai dengan usia, kematangan kepribadian, pengetahuan dan pengalaman siswa, (d) memberikan saran dan masukan yang berkaitan dengan kesalahan maupun kelebihan pada tulisan karangan narasi melalui metode copy the master, (e) memberikan kebebasan siswa untuk menyampaikan ide/gagasan selama pembelajaran menulis karangan narasi melalui metode copy the master berlangsung, dan (f) memberikan arahan dan motivasi selama siswa melakukan penulisan karangan melalui metode copy the master. Siswa di Kelas IV SD Dengan hasil penelitian ini hendaknya siswa menyadari bahwa (1) menulis karangan sederhana melalui metode copy the master kegiatan menyampaikan ide/gagasan tentang fakta/kajian/peristiwa yang terdiri dari beberapa tahapan, (2) menulis karangan narasi melalui metode copy the master akan lebih mudah jika dilakukan secara bersama-sama dalam satu kelas, (3) kegiatan menulis karangan narasi melalui copy the master pada hakekatnya adalah penyampaian ide/gagasan tentang fakta/peristiwa/ kejadian yang bercirikan struktur tugas, tujuan dan penghargaan individu dengan cara siswa belajar mandiri dalam situasi semangat pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan dengan kondisi tertentu anak diarahkan pada suatu NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 167

usaha untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Peneliti Lain Penelitian tindakan kelas ini merupakan langkah awal pencarian alternative strategi untuk memecahkan permasalahan menulis karangan narasi melalui metode copy the master di SD. Latar belakang dan subyek penelitiannya terbatas pada siswa kelas IV SDN Cepoko 1 Ngrambe Kabupaten Ngawi. Dengan demikian, disarankan kepada peneliti lain untuk menindak lanjuti hasil dan temuan penelitian ini dengan cara : (1) memperhalus jangkauan latar dan subyek. (2) memperdalam analisa menyangkut komponen-komponen pembelajaran yang lain, dan (3) melakukan penelitian serupa dalam konteks pembelajaran dengan menulis yang lain. Subagyo.2004.Terampil Berbahasa Indonesia. Semarang:Bengawan Ilmu. DAFTAR RUJUKAN Depdikbud. 1994. Petunjuk Pelaksanaan Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta:Balai Pustaka. Depdiknas. 2006. Standard Kompetensi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung:Bumi Aksara. Moejiono, Hasibuan. 1986. Penggunaan Metode Pembelajaran. Bandung: Rusda Jayaputra. Purwanto, Ngalim.1987. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung:rusda jayaputra. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 168