SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

GAMBARAN CAKUPAN PROGRAM KELAMBUNISASI DALAM MENCEGAH KEJADIAN MALARIA DI DESA TUNGGULO KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2012.

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki resiko terkena malaria. WHO

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA

Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan dengan Kejadian Malaria di Desa Sungai Ayak 3 Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi

Sukmawati 1), Sri Dara Ayu1 ) 1) Dosen Jurusan Gizi Poltekes Makassar ABSTRACT

ABSTRACT. : Ice chocolate, hygiene handler, Coliform, Escherichia coli

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

Summary HUBUNGAN SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MARISA KECAMATAN MARISA KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2012

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Wilayah Kerja. Poowo, Poowo Barat, Talango, dan Toto Selatan.

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

SUMMARY ABSTRAK BAB 1

I. PENDAHULUAN. nyamuk Anopheles sp. betina yang sudah terinfeksi Plasmodium (Depkes RI, 2009)

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota

SKRIPSI. Oleh Thimotius Tarra Behy NIM

HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga

Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang

Unnes Journal of Public Health

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah wilayah kerja Puskesmas Kabila Bone

Unnes Journal of Public Health

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS KOELODA KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA PROVINSI NTT

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

Hubungan Karakteristik Tempat Perindukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Tabumela Kecamatan Tilango

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB I PENDAHULUAN. pasien dewasa yang disebabkan diare atau gastroenteritis (Hasibuan, 2010).

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA KUMPEH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Botupingge Kecamatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN CARA PENCEGAHAN MALARIA DI DESA JIKO UTARA KECAMATAN NUANGAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data

Jurnal Farmanesia, 9/11(2016), 24-34

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh TIWIK SUSILOWATI J

Unnes Journal of Public Health

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi

BAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh

SUMMARY NURLAILA GAIB NIM :

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

BAB I PENDAHULUAN. sering disebut sebagai vektor borne diseases. Vektor adalah Arthropoda atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO. Julia Angkow Fredna Robot Franly Onibala

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Tunggulo wilayah kerja. Puskesmas Limboto barat Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

46 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Askariasis dan Trikuriasis pada Siswa SD N 29 Purus Padang

Risk factor of malaria in Central Sulawesi (analysis of Riskesdas 2007 data)

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya terdapat sekitar 15 juta penderita malaria klinis yang mengakibatkan

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA KELUARGA

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Karakteristik sampel, faktor risiko tumbuh kejar. dijadikan sebagai sampel, terdiri atas 13 bayi KMK dan 13 bayi SMK.

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

KEBERADAAN TELUR CACING USUS PADA KUKU DAN TINJA SISWA SEKOLAH ALAM DAN NON ALAM

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA

I. PENDAHULUAN. dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja (Dinkes

ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP ANGKA BEBAS JENTIK DAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN PEKANBARU KOTA, RIAU

Transkripsi:

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 Ariyanto Pakaya NIM 811409138 Program study Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini memengaruhi tingginya angka kematian bayi, balita dan ibu hamil. Setia tahun lebih dari 500 juta enduduk dunia terinfeksi malaria dan lebih dari 1.000.000 orang meninggal dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor erilaku dan lingkungan luar rumah dengan kejadian malaria Di Desa Kaidundu Kecamnatan Bulawa Kabuaten Bone Bolango. Jenis enelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Poulasi dalam enelitian ini adalah seluruh keala keluarga di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabuaten Bone Bolango yang berjumlah 236 keala keluarga, sedangakan samel sebanyak yang ditentukan dengan tekhnik simle random samling. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil enelitian menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan menggunakan kelambu dengan kejadian malaria dimana (X 2 hitung = 29,472 dan value = 0,000), ada hubungan antara kebiasaan berada diluar rumah ada malam hari dengan kejadian malaria dimana (X 2 hitung = 11,866 dan value = 0,001), ada hubungan antara kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk dengan kejadian malaria dimana (X 2 hitung = 119,666 dan value = 0,000), ada hubungan antara keberadaan kandang ternak dengan kejadian malaria dimana (X 2 hitung = 20,205 dan value = 0,000), ada hubungan antara keberadaan genangan air dengan kejadian malaria dimana (X 2 hitung = 43,985 dan value = 0,000). Diharakan keada masyarakat untuk lebih eduli dan bereran aktif dalam mendukung uaya emerintah terkait dengan emberantasan enyakit malaria, keada eneliti selanjutnya daat merekontruksi kembali asek-asek terbaru terkait dengan ersoalan malaria yang terjadi di Indonesia. Kata Kunci :Faktor Perilaku, Faktor Lingkungan,

1. Pendahuluan Penyebaran enyakit malaria di dunia sangatlah luas, yakni antara 600 bujur utara dan 400 di selatan yang meliuti lebih dari 100 negara yang beriklim trois dan sub trois. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini memengaruhi tingginya angka kematian bayi, balita dan ibu hamil. Setia tahun lebih dari 500 juta enduduk dunia terinfeksi malaria dan lebih dari 1.000.000 orang meninggal dunia. Indonesia meruakan salah satu negara yang masih beresiko terhada enyakit malaria. Pada tahun 2008 di Indonesia terdaat 396 Kabuaten endemis malaria dari 495 Kabuaten yang ada, dengan erkiraan sekitar 45% enduduk berdomisili di daerah yang beresiko tertular enyakit malaria. Jumlah kasus ada tahun 2008 sebanyak 2.000.000 dan ada tahun 2009 menjadi 1.774.845. Diwilayah kerja Puskesmas Bulawa Kecamatan Bulawa enderita malaria termasuk tinggi dari 18 Puskesmas yang ada di Kabuaten Bone Bolango dimana tercatat ada buku register tahun 2010 sebanyak 21 enderita, tahun 2011 sebanyak 28 enderita, tahun 2012 sebanyak 63 enderita. Bahkan ada tahun 2013 enderita malaria sudah mulai meningkat dari bulan januari samai ebruari tercatat data register ada 12 enderita dan telah terjadi kejadian luar biasa dimana telah ada salah satu asien yang meninggal akibat enyakit malaria tersebut. Dari 9 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bulawa tersebut Desa yang endemis malaria adalah Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabuaten Bone Bolango. 2. Metode Penelitian Jenis enelitian adalah jenis enelitian survey analitik. Rancangan yang digunakan adalah rancangan enelitian cross sectional study tentang hubungan kebiasaan menggunakan kelambu, kebiasaan berada diluar rumah ada malam hari, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk, keberaadaan kandang ternak, keberadaan genangan air dengan kejadian malaria di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabuaten Bone Bolango. Yang menjadi oulasi dalam enelitian ini adalah seluruh keala keluarga yang berada di Desa Kaidundu yang berjumlah 236 keala keluarga. Sementara jumlah samel dalam enelitian ini dieroleh dengan menggunakan rumus yaitu sebanyak samel. Teknik analisis yang digunakan dalam enelitian ini adalah analisis bivariat dengan menggunakan rumus uji chi square dengan tabel 2x2 sebagai berikut: X 2 = n (ad-bc) 2 (a+b) (c+d) (a+c) (b+d) Hasil uji chi square daat mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel x dan y yang bermakna secara statistik. Sementara uji statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Hasil Penelitian Analisis bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara kebiasaan menggunakan kelambu,kebiasaan berada diluar rumah ada malam hari, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk, keberadaan kandang ternak, dan keberadaan genangan air dengan kejadian malaria di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabuaten Bone Bolango. Analisis data secara statistik dilakukan dengan uji statistik chi square dengan menggunakan bantuan rogram SPSS. Dikatakan ada hubungan jika didaatkan nilai X 2 hitung > X 2 tabel (3,841) dan nilai P value < 0,05.

3.1.1 Hubungan Kebiasaan Menggunakan Kelambu Dengan Hubungan kebiasaan menggunakan kelambu dengan kejadian malaria disajikan dalam tabel 4.14 berikut ini. Tabel 4.14 Hubungan Kebiasaan Resonden Menggunakan Kelambu Dengan Di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabuaten Bone Bolango 2013 Kebiasaa n Menggun akan kelambu Ya 0 (0) Jumlah 40 (27,0) 16 (10,8) 132 (89,2) 16 (10,8) Berdasarkan analisa data dengan menggunakan uji statistik chi square ada 29,472 X 2 tabel = 3,841 ( X 2 hitung > X 2 tabel ) dengan nilai = 0,000 ( < 0.05 ) maka daat disimulkan ada hubungan antara kebiasaan menggunakan kelambu dengan kejadian malaria. 3.1.2 Hubungan Kebiasaan Berada Diluar Rumah Pada Malam Hari Dengan Hubungan antara kebiasaan berada diluar rumah ada malam hari dengan kejadian malaria daat dilihat ada tabel 4.15 berikut ini. 0,000 Tabel 4.15 Hubungan Kebiasaan resonden Keluar Rumah Pada Malam Hari Dengan Di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabuaten Bone Bolango Tahun 2013 Kebiasaan Keluar Rumah Pada Malam Hari Ya 81 (54,7) 11 (7,4) Jumlah 36 (24,3) 20 (13,5) 117 (79,1) 31 (20,9) 0,001 Berdasarkan analisa data dengan menggunakan uji statistik chi-square ada 11,866 X 2 tabel = 3,841 ( X 2 hitung > X 2 tabel) dengan nilai = 0,001 (<0,05), maka daat disimulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan keluar rumah ada malam hari dengan kejadian malaria. 3.1.3 Hubungan Kebiasaan Menggunakan Obat Anti Nyamuk Dengan Hubungan kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk dengan kejadian malaria daat dilihat ada tabel 4.16 berikut ini. Tabel 4.16 Hubungan Kebiasaan Resonden menggunakan Obat Anti Nyamuk Dengan kejadian Di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabuaten Bone Bolango Tahun 2013 Kebiasaan Menggunak an Obat Anti Nyamuk 89 (60,1) 4 (2,7) Ya 3 (2,0) 52 (35,1) 93 (62,8) 55 (37,2) 0,0 00 Jumlah

Berdasarkan analisa data dengan menggunakan uji statistik chi-square ada 119,66 X 2 tabel = 3,841 ( X 2 hitung > X 2 tabel) dengan nilai = 0,000 (<0,05 ) maka daat disimulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk dengan kejadian malaria. 3.1.4 Hubungan Keberadaan Kandang Ternak Dengan Hubungan keberadaan kandang ternak dengan kejadian malaria daat dilihat ada tabel 4.17 berikut ini. Tabel 4.17 Hubungan Keberadaan Kandang Ternak dengan Di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabuaten Bone Bolango Tahun 2013 Keberadaan Kandang Ternak Ada Ada Jumlah Malari a 81 (54,7) 11 (7,4) 31 (20,9) 25 (16,9) 112 (75,7) 36 (24,3) Berdasarkan analisa data dengan menggunakan uji statistik chi-square ada 20,205 X 2 tabel = 3,841 (X 2 hitung > X 2 tabel) dengan nilai = 0,000 (<0,05) maka daat disimulkan bahwa ada hubungan antara keberadaan kandang ternak disekitaran rumah dengan kejadian malaria. 3.1.5 Hubungan Keberadaan Genangan Air Dengan Hubungan keberadaan genangan air dengan kejadian malaria daat dilihat ada tabel 4.18 berikut ini. 0,000 Tabel 4.18 Hubungan Keberadaan Genangan Air dengan Kejadian Di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabuaten Bone Bolango Tahun 2013 Keberadaa n Genangan Air Ada Ada Jumlah Data Primer Malari Malari a a 81 20 (54,7) (13,5) 11 36 (7,4) (24,3) 101(68,2) 47 (31,8) Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik chi-square ada 43,985 X 2 tabel = 3,841 (X 2 hitung > X 2 tabel) dengan nilai = 0,000 (<0,05) maka daat disimulkan bahwa terdaat hubungan antara keberadaan genangan air dengan kejadian malaria tersebut. 3.2 Pembahasan 3.2.1 Hubungan Kebiasaan Menggunakan Kelambu Dengan Berdasarkan hasil enelitian dieroleh bahwa resonden yang tidak menggunakan kelambu ada setia waktu tidur sebanyak 132 resonden (89,2%) dan yang menggunakan kelambu sebanyak 16 resonden (10,8%). Jadi daat disimulkan bahwa resonden yang tidak menggunakan kelambu lebih banyak dibandingkan dengan resonden yang memakai kelambu ada setia waktu tidur. Uaya aling efektif untuk mencegah enyakit malaria adalah menghindari gigitan nyamuk Anoheles. Uaya tersebut berua roteksi ribadi, modifikasi erilaku dan dengan membiasakan diri untuk tidur dalam kelambu untuk mencegah terjadinya enyakit malaria (Harijanto, 2010). 0,000

Berdasarkan hasil wawancara dieroleh alasan resonden tidak memakai kelambu antara lain dikarenakan embagian kelambu yang berinsektisida oleh ihak Puskesmas terasa anas dan gerah. Selain itu ketakutan resonden terhada warna kelambu (warna utih) menjadi alasan mereka untuk tidak menggunakan kelambu yang dibagikan tersebut. Masyarakat beranggaan bahwa kelambu yang berwarna utih sering diidentikkan dengan ersoalan adat istiadat setemat, dimana kelambu yang berwarna utih sering digunakan dalam setia rosesi adat kedukaan atau orang meninggal. Sehingganya hal ini yang menjadi sebuah ketakutan bagi sebagian masyarakat untuk menggunakan kelambu tersebut. 3.2.2 Hubungan Kebiasaan Berada Diluar rumah Pada Malam Hari Dengan Berdasarkan hasil enelitian dieroleh bahwa resonden yang berada diluar rumah ada malam hari sebanyak 117 resonden (75,1%) dan yang tidak berada diluar rumah ada malam hari sebanyak 31 resonden (20,9%). Jadi daat disimulkan bahwa resonden yang berada diluar rumah ada malam hari lebih banyak dibandingkan dengan resonden yang tidak berada diluar rumah ada malam hari. Adanya hubungan antara kebiasaan berada diluar rumah ada malam hari dengan kejadian malaria diduga disebabkan karena enduduk yang berada diluar rumah ada malam hari tidak melakukan antisiasi atau encegahan dini terhada gigitan nyamuk sehingga memerbesar eluang gigitan nyamuk dalam rantai enularan enyakit malaria itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dilokasi enelitian ditemukan bahwa kegiatan ada malam hari diluar rumah ngobrol, memancing ikan, tidur dilokasi tambang dan begadang. 3.2.3 Hubungan Kebiasaan Menggunakan Obat Anti Nyamuk Dengan Berdasarkan hasil enelitian dieroleh bahwa resonden yang tidak menggunakan obat anti nyamuk sebanyak 93 resonden (62,8%) dan yang menggunakan obat anti nyamuk sebanyak 55 resonden (37,2%). Jadi daat disimulkan bahwa resonden yang tidak menggunakan obat anti nyamuk lebih banyak dibandingkan dengan resonden yang menggunakan obat anti nyamuk tersebut. Kebiasaan tidak menggunakan obat anti nyamuk banyak ditemukan dimasyarakat dikarenakan banyak masyarakat yang tidak menyukai bau dari obat anti nyamuk tersebut serta kurangnya engetahuan resonden terhada bahaya dari enyakit malaria tersebut. 3.2.4 Hubungan Keberadaan Kandang Ternak Dengan Berdasarkan hasil enelitian dieroleh bahwa resonden yang ditemukan ada kandang ternak disekitar rumah mereka tinggal sebanyak 112 resonden (75,7%) dan yang tidak ditemukan kandang ternak disekitar rumah mereka sebanyak 36 resonden (24,3%). Jadi daat disimulkan bahwa resonden yang ditemukan ada kandang ternak disekitar rumah mereka tinggal lebih banyak dibandingkan dengan resonden yang tidak ditemukan kandang ternak disekitar rumah temat tinggal mereka. Penematan kandang ternak daat memengaruhi derajat kesehatan masyarakat khususnya enyakit-enyakit yang ditularkan oleh serangga adalah enyakit malaria. Penyakit malaria ditularkan oleh vektor enyakit yaitu nyamuk Anoheles yang bersifat zoofilik dimana letak kandang dalam rumah terbukti ada hubungan dengan kejadian malaria.

3.2.5 Hubungan Keberadaan Genangan Air Dengan Berdasarkan hasil enelitian dieroleh bahwa resonden yang ditemukan ada genangan air disekitar rumah mereka tinggal sebanyak 101 resonden (68,2%) dan yang tidak ditemukan genangan air disekitar rumah mereka sebanyak 47 resonden (31,8%). Jadi daat disimulkan bahwa resonden yang ditemukan ada genangan air disekitar rumah mereka tinggal lebih banyak dibandingkan dengan resonden yang tidak ditemukan genangan air disekitar rumah temat tinggal mereka. Masyarakat yang disekitar rumahnya terdaat genangan air dijumai jentik nyamuk memunyai resiko terkena enyakit malaria lebih besar dibandingkan dengan masyarakat yang disekitar rumahnya tidak dijumai air tergenang. 4. Simulan Dan Saran Berdasarkan hasil enelitian daat disimulkan bahwa ada hubungan kebiasaan menggunakan kelambu dengan kejadian malaria dimana (X 2 =29,472 dan Value = 0,000), ada hubungan antara kebiasaan keluar rumah ada malam hari dengan kejadian malaria dimana (X 2 =11,866 dan Value = 0,001), ada hubungan antara kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk dengan kejadian malaria dimana (X 2 =119,666 dan Value = 0,000), ada hubungan keberadaan kandang ternak dengan kejadian malaria dimana (X 2 =20,205 dan Value = 0,000), dan ada hubungan keberadaan genangan air dengan kejadian malaria dimana (X 2 =43,985 dan Value = 0,000). diharakan bagi instansi terkait agar daat melakukan sistem engawasan yang berkesinambungan dan melakukan evaluasi sehingga cita cita Gorontalo bebas malaria ada tahun 2020 daat tercaai dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Achamadi, Umar Fahmi, 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta : Penerbit Buku Komas. Arif, Kusuji, Rakhmi, Wahyu, Wiwiek (Ed). 2001. Kaita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculaius. Babba, Ikrayama. 2007. Faktor Faktor Resiko yang Memengaruhi Kejadian. Tesis. Universitas Dionegoro Semarang. Deartemen Kesehatan RI. 2009.Keutusan Mentri Kesehatan RI NO 293/MENKES/SK/IV/2009 28 Aril 2009 Tentang Eliminasi Di Indonesia. Jakarta. Nasikun. 2005. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta : Raja Graindo Persada.