IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Kuda Polo Kuda yang menjadi objek penelitian adalah kuda yang sedang aktif olahraga polo. Tinggi kuda polo berkisar antara 142 sampai dengan 159 cm dengan rataan 152,75 cm dan bobot badan sekitar antara 385 sampai dengan 469 kg dengan rataan 428,67 kg. Kuda digolongkan menjadi kuda olahraga karena ukuran badan kuda ringan (bobot badan antara 400 s.d 600 kg dengan tinggi pundak antara 145 s.d 170 cm), kuda tipe tarik (bobot badan > 600 kg dengan tinggi pundak antara 145 s.d 175 cm), kuda poni (bobot badan antara 200 s.d 400 kg dengan tinggi pundak145 cm) (Blakely dan Bade, 1994). 4.2 Konformasi Tubuh Konformasi dapat dinilai dengan mengukur beberapa bagian ukuran tubuh, contohnya panjang dari tenggorokan hingga pundak diberikan simbol (a), sama dengan panjang dari pundak hingga pinggul yang diberikan simbol (b), sama dengan panjang dari pundak hingga bagian belakang sikut yang diberikan simbol (d), serta sama dengan panjang bagian belakang sikut hingga tanah yang diberikan simbol (e), dan bagian terakhir yaitu panjang pinggul hingga ke pangkal ekor yangdiberikan simbol (c). Berdasarkan bagian ukuran tubuh menunjukkan ilustrasi dari seluruh data pada bagian (a), (b), (c), (d), (e) yang diukur dari 25 ekor kuda aktif polo, dengan demikian hal ini dapat diketahui kuda yang memiliki
24 kriteria bagian konformasi tubuh ideal. Hasil penelitian mengenai ukuran-ukuran tubuh yang dilakukan terhadap kuda polo dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Kuda Polo dari Pengukuran Ukuran-Ukuran Tubuh Menggunakan Metode Mc. Bane dan Hellen No Nilai a b c d e 1 Rata-rata (cm) 68,15 85,60 31,85 79,26 80,69 2 Nilai Minimum (cm) 59,00 75,00 27,66 64,00 74,00 3 Nilai Maksimal (cm) 73,57 95,67 42,66 85,67 93,00 4 Simpangan Baku (cm) 3,27 5,24 2,84 5,30 3,93 5 Koefisien Variasi (%) 4,80 6,12 8,92 6,69 4,87 Keterangan: a= jarak dari tenggorokan hingga jarak tertinggi pundak b= jarak dari pundak ke pinggul c= jarak dari pinggul ke pangkal ekor d= jarak antara pundak hingga belakang sikut e= jarak dari belakang sikut hingga ke tanah Berdasarkan Tabel 1, diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut, rata-rata panjang tubuh (a) 68,15 cm±3,27 cm, lebih kecil bila dibandingkan dengan panjang tubuh (b) 85,60 cm±5,24 cm, (d) 79,26 cm±5,30 cm, dan (e) 80,69 cm±3,93 cm, dengan melihat data tersebut dapat dikatakan bahwa perbedaan individu dengan rata-rata populasi masih di atas 1, namum dapat dikatakan masih seragam karena koefisien variasi masing-masing ukuran tubuh antara 4,80 s.d 8,92% menunjukan bahwa data yang diamati hampir seragam, sesuai dengan pernyataan Nasoetion (1992) bahwa koefisien variasi kurang dari 15% dapat dikatakan hampir seragam. Adapun ukuran-ukuran tubuh ideal menurut Mc. Bane dan Hellen dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai Ideal dan Aktual Ukuran-Ukuran Tubuh Kuda Polo Berdasarkan Kriteria Ideal Mc. Bane dan Hellen No Nilai a b c d e 1 Rata-rata Nilai Ideal 78,43 78,43 39,21 78,43 78,43 (cm) 2 Rata-rata Nilai Aktual (cm) 68,15 85,60 31,85 79,26 80,69 Keterangan: a= jarak dari tenggorokan hingga jarak tertinggi pundak b= jarak dari pundak ke pinggul c= jarak dari pinggul ke pangkal ekor d= jarak antara pundak hingga belakang sikut e= jarak dari belakang sikut hingga ke tanah Berdasarkan Tabel 2. dapat dilihat perbandingan antara ukuran bagian tubuh hasil pengukuran dengan ukuran tubuh ideal hasil perhitungan ditunjukan dengan simpangan antara selisih hasil ukuran dengan hasil perhitungan. Penyimpangan antara konformasi hasil pengukuran terhadap ukuran tubuh ideal menentukan kualitas konformasi seekor kuda, karena simpangan yang mendekati nol menunjukan bahwa konformasi tubuh kuda tersebut mendekati kondisi ideal, 25 semakin kecil simpangan semakin bagus kualitas kuda tersebut. Perbedaan tersebut disebabkan NPC memiliki kriteria untuk kuda polo dengan panjang a lebih pendek sehingga memungkinkan untuk kontrol saat ditunggangi oleh atlet. Penyimpangan panjang dengan Mc. Bane terhadap panjang aktual dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Penyimpangan Panjang Hasil Pengamatan Mc. Bane dan Hellen Terhadap Panjang Aktual Kuda Polo No Ukuran Tubuh Nilai Aktual Nilai Ideal (cm) (cm) ɛ 1 Tenggorokan ke Pundak (a) 68,15 78,43 10,278 2 Pundak ke Pinggul (b) 85,60 78,43 7,175 3 Pinggul ke Pangkal Ekor (c) 31,85 39,21 7,358 4 Pundak ke Belakang Sikut (d) 79,26 78,43 0,836 5 Belakang Sikut ke Tanah (e) 80,69 78,43 2,266 26 Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa nilai aktual dengan nilai harapan memiliki perbandingan yang berbeda. Hal ini dapat menunjukan kondisi bagian (a), (b), (c), (d) dan (e) memiliki selisih yang besar dengan demikian berdasarkan metode standar Mc. Bane dan Hellen kuda polo yang ada di NPC tidak dapat dikatakan ideal. 1) Tenggorokan hingga Pundak (a) bagian (a) adalah 68,15 sedangkan idealnya setelah melakukan perhitungan adalah sebesar 78,43. Terdapat penyimpangan sebesar 10,278 ukuran (a) yang lebih pendek dari ukuran ideal untuk mempermudah atlet dalam bermain polo. 2) Pundak hingga Pinggul (b) jantan bagian (b) adalah 85,60 sedangkan idealnya setelah melakukan perhitungan adalah sebesar 78,43. Terdapat penyimpangan sebesar 7,175. Keadaan pundak merupakan hal yang sangat penting karena dapat menentukan kedudukan saddle pada kuda.
27 3) Pinggul hingga Pangkal Ekor (c) jantan bagian (c) adalah 31,85 sedangkan idealnya setelah melakukan perhitungan adalah sebesar 39,21. Terdapat penyimpangan sebesar 7,358. Bagian belakang tubuh kuda harus terlihat kuat dan berotot karena bagian tubuh ini merupakan sumber tenaga bagi kuda dan apabila terlihat dari belakang terlihat bulat. 4) Pundak hingga Belakang Sikut (d) jantan bagian (d) adalah 79,26 sedangkan idealnya setelah melakukan perhitungan adalah sebesar 78,43. Terdapat penyimpangan sebesar 0,836 hal ini menujukan memenuhi dari kondisi ideal. Langkah kaki pada kuda polo tidak selalu besar tetapi cepat dan lincah. 5) Bagian Belakang Sikut hingga Tanah (e) jantan bagian (a) adalah 80,69 sedangkan idealnya setelah melakukan perhitungan adalah sebesar 78,43. Terdapat penyimpangan sebesar 2,266 hal ini menunjukan memenuhi dari kondisi ideal. Dada yang cukup lebar menghasilkan kedua kaki depan berada pada jarak cukup sehingga tidak akan membentur satu sama lain ketika melangkah.
28 4.3 Penyimpangan Ukuran Tubuh Kuda Polo Simpangan antara ukuran bagian tubuh ideal hasil perhitungan dengan hasil pengukuran menghasilkan rentang yang dikategorikan menjadi simpangan kecil, sedang, dan besar. Bagian tubuh yang termasuk kategori simpangan kecil menunjukkan bahwa ukuran bagian tubuh mendekati kondisi ideal, bagian tubuh yang termasuk kategori simpangan sedang menunjukan bahwa ukuran bagian tubuh jauh dari kondisi ideal, dan bagian tubuh yang termasuk kategori simpangan besar menujukan bahwa ukuran bagian tubuh sangat jauh dari kondisi ideal. Nilai rentang adalah jarak antara terkecil dan terbesar, sehingga dikategorikan ke dalam kategori simpangan kecil, sedang dan besar. Rentang diperoleh dari nilai simpangan yang menujukan kondisi tubuh ideal yaitu 0 cm hingga nilai simpangan tertinggi pada setiap bagian tubuh. Nilai simpangan tertinggi adalah 16,17 cm, sehingga ditentukan simpangan kecil, sedang dan besar pada ukuran bagian tubuh (a), (b), (c), (d) dan (e). Rentang untuk bagian a (jarak tenggorokan ke pundak) memiliki simpangan terkecil 0 cm dan terbesar 14,17 cm. Menentukan rentangan terkecil, sedang dan terbesar dibagi 3, yaitu kecil (0 s.d 5,77 cm), sedang (5,78 s.d 9,97 cm) dan besar (9,98 s.d 14,17 cm). Rentang untuk bagian b (jarak pundak kepinggul) memiliki simpangan terkecil 0 cm dan terbesar 16,17 cm. Menentukan rentangan terkecil, sedang dan terbesar dibagi 3, yaitu kecil (0 s.d 6,60 cm), sedang (6,61 s.d 11,38 cm) dan besar (11,39 s.d 16,17 cm). Rentang untuk bagian c (jarak pinggul ke pangkal ekor) memiliki simpangan terkecil 0 cm dan terbesar 11,59 cm. Menentukan rentangan terkecil,
29 sedang dan terbesar dibagi 3, yaitu kecil (0 s.d 6,39 cm), sedang (6,40 s.d 8,99 cm) dan besar (9,00 s.d 11,59 cm). Rentang bagian d (jarak pundak ke belakang sikut) memiliki simpangan terkecil 0 cm dan terbesar 11,83 cm, untuk menentukan rentangan terkecil, sedang dan terbesar dibagi 3, yaitu kecil (0 s.d 4,49 cm), sedang (4,50 s.d 8,16 cm) danbesar (8,17 s.d 11,83 cm). Rentang untuk bagian e (jarak sikut ke tanah) memiliki simpangan terkecil 0 cm dan terbesar 13,84 cm. Menentukan rentangan terkecil, sedang dan terbesar dibagi 3, yaitu kecil (0 s.d 4,67 cm), sedang (4,68 s.d 9,26 cm) dan besar (9,27 s.d 13,84 cm). Presentase kondisi tubuh 25 ekor kuda polo tersaji pada Tabel 4. Tabel 4. Kondisi Tubuh Kuda Polo Kategori Ukuran Tubuh Ukuran Tubuh ɛ Kecil ɛ Sedang ɛ Besar n Frek n Frek n Frek (ekor) (%) (ekor) (%) (ekor) (%) Tenggorokan ke Pundak (a) 3 12 9 36 13 52 Pundak ke Pinggul (b) 10 40 13 52 2 8 Pinggul Ke Pangkal Ekor (c) 7 28 9 36 9 36 Pundak ke Belakang Sikut (d) 20 80 3 12 2 8 Belakang Sikut ke Tanah (e) 21 84 3 12 1 4 Total 51 37 27 Keterangan: n (Total Populasi) : 25 ekor ɛ Kecil : Mendekati kondisi ideal ɛ Sedang : Jauh dari kondisi ideal ɛ Besar : Sangat jauh dari kondisi ideal Berdasarkan Tabel 4, diperoleh hasil presentase kondisi tubuh kuda sebagai berikut: ukuran tubuh a (jarak tenggorokan ke pundak) 52%, 13 ekor memiliki simpangan yang besar; ukuran tubuh b (jarak pundak ke pinggul) 52%, 13 ekor memiliki simpangan yang sedang; ukuran tubuh c (jarak pinggul ke pangkal ekor) 36%, 9 ekor memiliki simpangan sedang; ukuran tubuh mendekati
30 kondisi ideal d (jarak pundak ke belakang sikut) 80%, 20 ekor memiliki simpangan kecil; dan ukuran bagian e (jarak belakang sikut ke tanah) 84%, 21 ekor memiliki simpangan kecil, sehingga sebagian besar bagian tubuh (a), (b), (c), (d), dan (e) kurang memenuhi kondisi ideal, jumlah frekuensi terbanyak pada simpangan adalah simpangan kecil, setelah dianalisis menggunakan Uji T, nilai aktual bagian tubuh a (jarak tenggorokan ke pundak), ukuran tubuh b (jarak pundak ke pinggul), ukuran tubuh c (jarak pinggul ke pangkal ekor), ukuran tubuh d (jarak pundak ke belakang sikut) dan ukuran bagian e (jarak belakang sikut ke tanah) tidak berbeda nyata (α 0,05) dengan nilai ideal. Hasil Uji T tersaji pada Lampiran2.