HASIL DAN PEMBAHASAN. olahraga polo. Tinggi kuda polo berkisar antara 142 sampai dengan 159 cm

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. dibangun oleh Prabowo Subianto di kawasan Jagorawi Golf dan Country Club.

I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai simbol status sosial pada kebudayaan tertentu. Seiring

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sebanyak 25 ekor, yang terdiri dari 5 ekor jantan dan 20 ekor betina dan berumur

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian dilakukan di Nusantara Polo Club bertempat di kawasan

PENDAHULUAN. alat transportasi aktivitas sehari-hari, bahkan sejauh ini kuda dijadikan hewan

PENDAHULUAN. atau kuda Sandelwood Pony, hasil perkawinan silang kuda poni lokal (grading

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

Penyimpangan Bobot Badan dengan Rumus Winter Alfi Fauziah

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

Lampiran 1. Perhitungan Manual Uji T 2 Hotelling Berbagai Ukuran Tubuh pada Kuda Delman Jantan Manado vs Tomohon. Rumus: T 2 = X X S X X

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Hasil Analisis Ukuran Tubuh Domba. Ukuran Tubuh Minimal Maksimal Rata-rata Standar Koefisien

PENYIMPANGAN BOBOT BADAN MENURUT RUMUS SCHOORL TERHADAP BOBOT BADAN AKTUAL PADA KUDA POLO DI NUSANTARA POLO CLUB

I PENDAHULUAN. tunggang dan juga dapat digunakan dalam bidang olahraga. Salah satu bidang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4 7 tahun sebanyak 33 ekor dari populasi yang mengikuti perlombaan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4-7 tahun sebanyak 33 ekor yang mengikuti perlombaan pacuan kuda

PENDAHULUAN. untuk alat transportasi, yaitu delman. Delman merupakan alat transportasi yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Tinggi Pundak dan Panjang badan dengan panjang langkah Trot kuda delman.

DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian. Lokasi penelitian adalah di Nusantara Polo Club bertempat di

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Ornagisasi dan

Evaluasi Konformasi Tubuh Menggunakan Rumus Thomas Pada Kuda Lokal Sumba. Evaluation Of Body Conformation Using Thomas Formula In Local Sumba Horse

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang

IV HASIL dan PEMBAHASAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: mengukur diameter lingkar dada domba

MATERI DAN METODE. Prosedur

I PENDAHULUAN. Kuda merupakan mamalia ungulata yang berukuran paling besar di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat di

METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) mulai bulan Juli hingga November 2009.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam

Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Pada Domba Lokal Betina Dewasa Di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian identifikasi sifat kualitatif dan kuantitatif pada kuda Sumba

TINJAUAN PUSTAKA Kuda

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuda delman sebanyak

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kuda kavaleri yang telah lulus program remonte di

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kuda Pony dengan tinggi pundak kurang dari 140 cm. dianggap sebagai keturunan kuda-kuda Mongol (Przewalski) dan kuda Arab.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Kuda termasuk golongan hewan dalam filum Chordata yaitu hewan yang

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penetapan Lokasi Penentuan Umur Domba

METODE. Materi. Tabel 2. Distribusi Ayam Kampung yang Digunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Kamruton adalah salah satu bagian dari Kecamatan Lebak Wangi,

Identifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton. Abstrak

MATERI DAN METODE. Jenis Kelamin Ciamis Tegal Blitar 45 ekor 20 ekor 38 ekor 56 ekor 89 ekor 80 ekor

HASIL DAN PEMBAHASAN. koordinat 107º31-107º54 Bujur Timur dan 6º11-6º49 Lintang Selatan.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumba Timur terletak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur

Penyimpangan Bobot Badan Kuda Lokal Sumba menggunakan Rumus Lambourne terhadap Bobot Badan Aktual

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

PERFORMANS AYAM MERAWANG BETINA DEWASA BERDASARKAN KARAKTER KUALITATIF DAN UKURAN- UKURAN TUBUH SEBAGAI BIBIT

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Kegunaan, Jenis, Tinggi, Bobot Badan dan Habitat Asli Kuda Tarik

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun diperlihatkan dengan data Badan Pusat Statistik. menjadi ekor domba pada tahun 2010.

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan yang digunakan adalah kuda yang sudah dewasa kelamin

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, pada bulan Mei-Juli 2013 di

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah Coturnix coturnix Japonica

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 1. OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DAN PECAHANLatihan Soal 1.4

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi. Sapi Bali

TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari pulau Bali. Asal usul sapi Bali ini adalah banteng ( Bos

MATERI DAN METODE. Tabel 1. Jumlah Kuda Delman Lokal Berdasarkan Lokasi Pengamatan. Kuda Jantan Lokal (ekor) Minahasa

HASIL DAN PEMBAHASAN. tetas dan ruang penyimpanan telur. Terdapat 4 buah mesin tetas konvensional dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

Korelasi Antara Nilai Frame Score Dan Muscle Type... Tri Antono Satrio Aji

KAJIAN KEPUSTAKAAN. manusia, entah itu diambil tenaganya, kecepatannya, bahkan dagingnya sebagai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerbau lokal betina

4. Jika dari 100 data diperoleh data terendah 15 dan data tertinggi 84, maka banyaknya kelas adalah. A. 5 B. 6 C. 7 D. 8 E. 9

PENDAHULUAN. yang cukup besar dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Seiring dengan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Kuda dengan nama lain Equus dikenal sebagai hewan yang diburu pada

Penyimpangan Bobot Badan Dugaan Mohammad Firdaus A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN UMUM. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot

Evaluasi Penyimpangan Bobot Badan...Muhammad Iqbal

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kambing Peranakan Etawah yang Diamati Kondisi Gigi. Jantan Betina Jantan Betina

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April-Mei 2015 di Kecamatan

PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan di bidang olahraga, sarana rekreasi maupun sebagai hewan

I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Keadaan ini disebabkan oleh

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata (X) dan simpangan baku (s)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia dengan populasi yang

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan

METODOLOGI PENELITIAN. selama 2 bulan, yakni mulai dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kecamatan Leles dan Desa Dano

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan

PENDAHULUAN. tubuh yang akhirnya dapat dijadikan variable untuk menduga bobot badan. Bobot

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Kuda (Equus caballus) yang saat ini terdapat di seluruh dunia berasal dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sapi perah FH laktasi dengan total 100 ekor yaitu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Contoh Lembar Kuisioner 1. Identitas petugas : groomer/ tack room/ pelatih/ penanggungjawab stable/ pengunjung (langsung ke nomor (10))/

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 2389/Kpts/LB.430/8/2012 TENTANG PENETAPAN RUMPUN DOMBA SAPUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

KARAKTERISASI MORFOLOGI DOMBA ADU

(Identification of the Nature of Quantitative Gayo Horse Race in the Middle District of Aceh)

Transkripsi:

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Kuda Polo Kuda yang menjadi objek penelitian adalah kuda yang sedang aktif olahraga polo. Tinggi kuda polo berkisar antara 142 sampai dengan 159 cm dengan rataan 152,75 cm dan bobot badan sekitar antara 385 sampai dengan 469 kg dengan rataan 428,67 kg. Kuda digolongkan menjadi kuda olahraga karena ukuran badan kuda ringan (bobot badan antara 400 s.d 600 kg dengan tinggi pundak antara 145 s.d 170 cm), kuda tipe tarik (bobot badan > 600 kg dengan tinggi pundak antara 145 s.d 175 cm), kuda poni (bobot badan antara 200 s.d 400 kg dengan tinggi pundak145 cm) (Blakely dan Bade, 1994). 4.2 Konformasi Tubuh Konformasi dapat dinilai dengan mengukur beberapa bagian ukuran tubuh, contohnya panjang dari tenggorokan hingga pundak diberikan simbol (a), sama dengan panjang dari pundak hingga pinggul yang diberikan simbol (b), sama dengan panjang dari pundak hingga bagian belakang sikut yang diberikan simbol (d), serta sama dengan panjang bagian belakang sikut hingga tanah yang diberikan simbol (e), dan bagian terakhir yaitu panjang pinggul hingga ke pangkal ekor yangdiberikan simbol (c). Berdasarkan bagian ukuran tubuh menunjukkan ilustrasi dari seluruh data pada bagian (a), (b), (c), (d), (e) yang diukur dari 25 ekor kuda aktif polo, dengan demikian hal ini dapat diketahui kuda yang memiliki

24 kriteria bagian konformasi tubuh ideal. Hasil penelitian mengenai ukuran-ukuran tubuh yang dilakukan terhadap kuda polo dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Kuda Polo dari Pengukuran Ukuran-Ukuran Tubuh Menggunakan Metode Mc. Bane dan Hellen No Nilai a b c d e 1 Rata-rata (cm) 68,15 85,60 31,85 79,26 80,69 2 Nilai Minimum (cm) 59,00 75,00 27,66 64,00 74,00 3 Nilai Maksimal (cm) 73,57 95,67 42,66 85,67 93,00 4 Simpangan Baku (cm) 3,27 5,24 2,84 5,30 3,93 5 Koefisien Variasi (%) 4,80 6,12 8,92 6,69 4,87 Keterangan: a= jarak dari tenggorokan hingga jarak tertinggi pundak b= jarak dari pundak ke pinggul c= jarak dari pinggul ke pangkal ekor d= jarak antara pundak hingga belakang sikut e= jarak dari belakang sikut hingga ke tanah Berdasarkan Tabel 1, diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut, rata-rata panjang tubuh (a) 68,15 cm±3,27 cm, lebih kecil bila dibandingkan dengan panjang tubuh (b) 85,60 cm±5,24 cm, (d) 79,26 cm±5,30 cm, dan (e) 80,69 cm±3,93 cm, dengan melihat data tersebut dapat dikatakan bahwa perbedaan individu dengan rata-rata populasi masih di atas 1, namum dapat dikatakan masih seragam karena koefisien variasi masing-masing ukuran tubuh antara 4,80 s.d 8,92% menunjukan bahwa data yang diamati hampir seragam, sesuai dengan pernyataan Nasoetion (1992) bahwa koefisien variasi kurang dari 15% dapat dikatakan hampir seragam. Adapun ukuran-ukuran tubuh ideal menurut Mc. Bane dan Hellen dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Ideal dan Aktual Ukuran-Ukuran Tubuh Kuda Polo Berdasarkan Kriteria Ideal Mc. Bane dan Hellen No Nilai a b c d e 1 Rata-rata Nilai Ideal 78,43 78,43 39,21 78,43 78,43 (cm) 2 Rata-rata Nilai Aktual (cm) 68,15 85,60 31,85 79,26 80,69 Keterangan: a= jarak dari tenggorokan hingga jarak tertinggi pundak b= jarak dari pundak ke pinggul c= jarak dari pinggul ke pangkal ekor d= jarak antara pundak hingga belakang sikut e= jarak dari belakang sikut hingga ke tanah Berdasarkan Tabel 2. dapat dilihat perbandingan antara ukuran bagian tubuh hasil pengukuran dengan ukuran tubuh ideal hasil perhitungan ditunjukan dengan simpangan antara selisih hasil ukuran dengan hasil perhitungan. Penyimpangan antara konformasi hasil pengukuran terhadap ukuran tubuh ideal menentukan kualitas konformasi seekor kuda, karena simpangan yang mendekati nol menunjukan bahwa konformasi tubuh kuda tersebut mendekati kondisi ideal, 25 semakin kecil simpangan semakin bagus kualitas kuda tersebut. Perbedaan tersebut disebabkan NPC memiliki kriteria untuk kuda polo dengan panjang a lebih pendek sehingga memungkinkan untuk kontrol saat ditunggangi oleh atlet. Penyimpangan panjang dengan Mc. Bane terhadap panjang aktual dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Penyimpangan Panjang Hasil Pengamatan Mc. Bane dan Hellen Terhadap Panjang Aktual Kuda Polo No Ukuran Tubuh Nilai Aktual Nilai Ideal (cm) (cm) ɛ 1 Tenggorokan ke Pundak (a) 68,15 78,43 10,278 2 Pundak ke Pinggul (b) 85,60 78,43 7,175 3 Pinggul ke Pangkal Ekor (c) 31,85 39,21 7,358 4 Pundak ke Belakang Sikut (d) 79,26 78,43 0,836 5 Belakang Sikut ke Tanah (e) 80,69 78,43 2,266 26 Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa nilai aktual dengan nilai harapan memiliki perbandingan yang berbeda. Hal ini dapat menunjukan kondisi bagian (a), (b), (c), (d) dan (e) memiliki selisih yang besar dengan demikian berdasarkan metode standar Mc. Bane dan Hellen kuda polo yang ada di NPC tidak dapat dikatakan ideal. 1) Tenggorokan hingga Pundak (a) bagian (a) adalah 68,15 sedangkan idealnya setelah melakukan perhitungan adalah sebesar 78,43. Terdapat penyimpangan sebesar 10,278 ukuran (a) yang lebih pendek dari ukuran ideal untuk mempermudah atlet dalam bermain polo. 2) Pundak hingga Pinggul (b) jantan bagian (b) adalah 85,60 sedangkan idealnya setelah melakukan perhitungan adalah sebesar 78,43. Terdapat penyimpangan sebesar 7,175. Keadaan pundak merupakan hal yang sangat penting karena dapat menentukan kedudukan saddle pada kuda.

27 3) Pinggul hingga Pangkal Ekor (c) jantan bagian (c) adalah 31,85 sedangkan idealnya setelah melakukan perhitungan adalah sebesar 39,21. Terdapat penyimpangan sebesar 7,358. Bagian belakang tubuh kuda harus terlihat kuat dan berotot karena bagian tubuh ini merupakan sumber tenaga bagi kuda dan apabila terlihat dari belakang terlihat bulat. 4) Pundak hingga Belakang Sikut (d) jantan bagian (d) adalah 79,26 sedangkan idealnya setelah melakukan perhitungan adalah sebesar 78,43. Terdapat penyimpangan sebesar 0,836 hal ini menujukan memenuhi dari kondisi ideal. Langkah kaki pada kuda polo tidak selalu besar tetapi cepat dan lincah. 5) Bagian Belakang Sikut hingga Tanah (e) jantan bagian (a) adalah 80,69 sedangkan idealnya setelah melakukan perhitungan adalah sebesar 78,43. Terdapat penyimpangan sebesar 2,266 hal ini menunjukan memenuhi dari kondisi ideal. Dada yang cukup lebar menghasilkan kedua kaki depan berada pada jarak cukup sehingga tidak akan membentur satu sama lain ketika melangkah.

28 4.3 Penyimpangan Ukuran Tubuh Kuda Polo Simpangan antara ukuran bagian tubuh ideal hasil perhitungan dengan hasil pengukuran menghasilkan rentang yang dikategorikan menjadi simpangan kecil, sedang, dan besar. Bagian tubuh yang termasuk kategori simpangan kecil menunjukkan bahwa ukuran bagian tubuh mendekati kondisi ideal, bagian tubuh yang termasuk kategori simpangan sedang menunjukan bahwa ukuran bagian tubuh jauh dari kondisi ideal, dan bagian tubuh yang termasuk kategori simpangan besar menujukan bahwa ukuran bagian tubuh sangat jauh dari kondisi ideal. Nilai rentang adalah jarak antara terkecil dan terbesar, sehingga dikategorikan ke dalam kategori simpangan kecil, sedang dan besar. Rentang diperoleh dari nilai simpangan yang menujukan kondisi tubuh ideal yaitu 0 cm hingga nilai simpangan tertinggi pada setiap bagian tubuh. Nilai simpangan tertinggi adalah 16,17 cm, sehingga ditentukan simpangan kecil, sedang dan besar pada ukuran bagian tubuh (a), (b), (c), (d) dan (e). Rentang untuk bagian a (jarak tenggorokan ke pundak) memiliki simpangan terkecil 0 cm dan terbesar 14,17 cm. Menentukan rentangan terkecil, sedang dan terbesar dibagi 3, yaitu kecil (0 s.d 5,77 cm), sedang (5,78 s.d 9,97 cm) dan besar (9,98 s.d 14,17 cm). Rentang untuk bagian b (jarak pundak kepinggul) memiliki simpangan terkecil 0 cm dan terbesar 16,17 cm. Menentukan rentangan terkecil, sedang dan terbesar dibagi 3, yaitu kecil (0 s.d 6,60 cm), sedang (6,61 s.d 11,38 cm) dan besar (11,39 s.d 16,17 cm). Rentang untuk bagian c (jarak pinggul ke pangkal ekor) memiliki simpangan terkecil 0 cm dan terbesar 11,59 cm. Menentukan rentangan terkecil,

29 sedang dan terbesar dibagi 3, yaitu kecil (0 s.d 6,39 cm), sedang (6,40 s.d 8,99 cm) dan besar (9,00 s.d 11,59 cm). Rentang bagian d (jarak pundak ke belakang sikut) memiliki simpangan terkecil 0 cm dan terbesar 11,83 cm, untuk menentukan rentangan terkecil, sedang dan terbesar dibagi 3, yaitu kecil (0 s.d 4,49 cm), sedang (4,50 s.d 8,16 cm) danbesar (8,17 s.d 11,83 cm). Rentang untuk bagian e (jarak sikut ke tanah) memiliki simpangan terkecil 0 cm dan terbesar 13,84 cm. Menentukan rentangan terkecil, sedang dan terbesar dibagi 3, yaitu kecil (0 s.d 4,67 cm), sedang (4,68 s.d 9,26 cm) dan besar (9,27 s.d 13,84 cm). Presentase kondisi tubuh 25 ekor kuda polo tersaji pada Tabel 4. Tabel 4. Kondisi Tubuh Kuda Polo Kategori Ukuran Tubuh Ukuran Tubuh ɛ Kecil ɛ Sedang ɛ Besar n Frek n Frek n Frek (ekor) (%) (ekor) (%) (ekor) (%) Tenggorokan ke Pundak (a) 3 12 9 36 13 52 Pundak ke Pinggul (b) 10 40 13 52 2 8 Pinggul Ke Pangkal Ekor (c) 7 28 9 36 9 36 Pundak ke Belakang Sikut (d) 20 80 3 12 2 8 Belakang Sikut ke Tanah (e) 21 84 3 12 1 4 Total 51 37 27 Keterangan: n (Total Populasi) : 25 ekor ɛ Kecil : Mendekati kondisi ideal ɛ Sedang : Jauh dari kondisi ideal ɛ Besar : Sangat jauh dari kondisi ideal Berdasarkan Tabel 4, diperoleh hasil presentase kondisi tubuh kuda sebagai berikut: ukuran tubuh a (jarak tenggorokan ke pundak) 52%, 13 ekor memiliki simpangan yang besar; ukuran tubuh b (jarak pundak ke pinggul) 52%, 13 ekor memiliki simpangan yang sedang; ukuran tubuh c (jarak pinggul ke pangkal ekor) 36%, 9 ekor memiliki simpangan sedang; ukuran tubuh mendekati

30 kondisi ideal d (jarak pundak ke belakang sikut) 80%, 20 ekor memiliki simpangan kecil; dan ukuran bagian e (jarak belakang sikut ke tanah) 84%, 21 ekor memiliki simpangan kecil, sehingga sebagian besar bagian tubuh (a), (b), (c), (d), dan (e) kurang memenuhi kondisi ideal, jumlah frekuensi terbanyak pada simpangan adalah simpangan kecil, setelah dianalisis menggunakan Uji T, nilai aktual bagian tubuh a (jarak tenggorokan ke pundak), ukuran tubuh b (jarak pundak ke pinggul), ukuran tubuh c (jarak pinggul ke pangkal ekor), ukuran tubuh d (jarak pundak ke belakang sikut) dan ukuran bagian e (jarak belakang sikut ke tanah) tidak berbeda nyata (α 0,05) dengan nilai ideal. Hasil Uji T tersaji pada Lampiran2.