Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditemukannya berbagai penemuan baru berupa teknologi komunikasi yang

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP TINGKAT KEINTIMAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

No. Responden ANGKET PENELITIAN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kini handphone menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphone sekarang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang

BAB I PENDAHULUAN. jauh (SLJJ). Konteks ini dimaksudkan bagi setiap pribadi yang. Jika tak bisa percaya pada pasangan akan berdampak pada kondisi

: Item dan Norma Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Introvert 1b, 2a, 3a, 4a, 5a, 6b, 7b, 8b.

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN APLIKASI CHATTING MESSENGER TERHADAP PROSES PENETRASI SOSIAL

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesepian tanpa adanya teman cerita terlebih lagi pada remaja yang cendrung untuk

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah Deskripsi. Dengan penjelasan bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

BAB V PENUTUP. membutuhkan bimbingan serta pengawasan dalam mengunakan gadget. Proses

BAB I PENDAHULUAN. bertukar pikiran, berbagi informasi dan cenderung memerlukan bantuan orang lain tidak terbatas

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan. informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB IV ANALISIS DATA. (Blackberry Messenger), penelitian yang berguna untuk mengkaji data yang

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

Kata Kunci: Pola Komunikasi, Pola Bebas (All Channel), Komunikasi Interpersonal, Pembimbingan Skripsi

B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar,

BAB 1 PENDAHULUAN. melangsungkan kehidupannya. Di dalam berinteraksi tersebut antara manusia yang satu

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sekunder bagi semua kalangan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya inovasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penyampaian informasi dari pihak satu ke pihak yang lain. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat banyak orang

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan usia, jenis kelamin, tipe kepribadian, domisili, jenis kendaraan Profil Responden Berdasarkan Usia

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas

I. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa (Panuju, 1999). Secara

BAB I PENDAHULUAN. Virtual Communities atau komunitas maya adalah komunitas-komunitas yang

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB II KERANGKA TEORITIS

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, maka dapat dikemukakan beber apa

BAB I PENDAHULUAN. dimana ponsel dapat terhubung dengan internet sehingga kita dapat mengakses

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu

PENDAHULUAN Latar Belakang

ELEMEN DALAM HUMAN RELATION

PERBEDAAN KUALITAS PERSAHABATAN MAHASISWA DITINJAU DARI MEDIA KOMUNIKASI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan data utama serta ditunjang oleh

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No.

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, yang artinya. membutuhkan orang lain, kelompok, atau masyarakat untuk dapat saling

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, definisi yang akan dijelaskan secara lebih mendalam oleh

Transkripsi:

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP TINGKAT KEINTIMAN KOMUNIKAS INTERPERSONAL (Kasus penggunaan Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 dalam hubungan pertemanan) Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No.46 Yogyakarta ABSTRAK Adanya teknologi yang semakin berkembang dan kesibukan dari masing masing tindividu untuk tidak bisa selalu berkomunikasi dengan tatap muka membuat beberapa perusahaan telekomunikasi berlomba lomba untuk melahirkan teknologi komunikasi yang kian praktis untuk digunakan. Keberadaan Smartphone Blackberry khususnya aplikasi Blackberry Messenger mendapat perhatian dari berbagai kalangan khususnya para pelajar maupun mahasiswa untuk berkomunikasi dengan temannya untuk berbagai keperluan misalnya membahas mengenai akademik, memberikan informasi, maupun untuk saling bertukar pikiran. Adanya fitur canggih yang ditawarkan oleh aplikasi Blackberry Messenger seperti chatting (pengiriman pesan text), pengiriman file seperti video, lagu, gambar, pesan suara, maupun dokumen yang tersimpan didalam Smartphone Blackberry dapat membuat komunikasi yang dilakukan para mahasiswa dengan temannya yang juga menggunakan Blackberry Messenger terasa begitu mudah, praktis, dan menyenangkan. Kata Kunci : Intensitas Penggunaan Teknologi Komunikasi, Keterbukaan Diri, Tingkat Keintiman Komunikasi Interpersonal.

A. LATAR BELAKANG Teknologi komunikasi dewasa ini berkembang dengan sangat cepat, ditemukannya berbagai penemuan baru berupa teknologi komunikasi yang dapat mempermudah pola komunikasi masyarakat sekarang dapat dijumpai dimanapun dan kapanpun, bahkan manusia menggunakannya sebagai media komunikasi utama sehari hari. Seiring perkembangan waktu, teknologi yang semakin maju mampu menggabungkan dua teknologi canggih gabungan antara handphone dan internet kedalam satu alat yang disebut dengan smartphone. Blackberry dikenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh perusahaan Starthub dan operator seluler Indosat. Fenomena yang terjadi diawal kehadiran smartphone Blackberry adalah keunggulan aplikasi Blackberry Messenger (BBM) selain dapat mengirimkan pesan teks via chatting, mengganti DP (Display Picture) sebagai identitas diri, mengganti status, dan memiliki banyak emote, Blackberry Messenger juga dapat mengirimkan voice note, video, picture, maupun file file lain seperti lagu maupun document dengan sesama pengguna Blackberry Messenger. Selain itu didalam fitur Blackberry Messenger, pengguna dapat membuat group yang dapat mengumpulkan maksimal 30 kontak bbm ke dalam satu group. Karena kelengkapan fitur tersebut menjadikan smartphone Blackberry banyak dipilih masyarakat Indonesia di berbagai kalangan sebagai alat media berkomunikasi. Menurut media online HarianTI (http://harianti.com/jumlahpengguna-blackberry-di-indonesia-tembus-13-juta-orang/) Indonesia adalah negara terbesar pengguna BlackBerry sebanyak 32 % menurut survey Symantec. Tercatat saat ini jumlah pengguna BlackBerry di Indonesia telah mencapai lebih dari 13,85 juta orang. Para mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Program studi Komunikasi merupakan contoh pengguna Blackberry Messenger dalam membangun hubungan pertemanan untuk membahas berbagai macam hal

seperti bertegur sapa, bercerita, maupun membahas soal akademik. Dengan kecanggihan fitur yang ditawarkan oleh Blackberry Messenger, mahasiswa dapat memanfaatkan cara berkomunikasi dengan baik. Effendy dalam Liliweri (1997:12) mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara seorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis. Dalam proses komunikasi antarpribadi, kita tidak selalu harus bertatap muka dengan orang lain, dengan menggunakan media komunikasi berupa telepon, internet, maupun telepon genggam kita juga bisa melakukan proses komunikasi antarpribadi. Komunikasi antar-pribadi dengan alat elektronik sebagai medianya dapat menimbulkan banyak efek yang akan terjadi. Soekanto yang mengutip pendapat Kingsley David dalam Liliweri (1997:63) mengemukakan: Apabila dengan perkembangan teknologi dewasa ini, manusia dapat berhubungan satu dengan yang lain melalui telepon, telegrap, radio, surat kabar sehingga tidak memerlukan hubungan badaniah; maka manusia modern tidak membutuhkan kontak sebagai syarat utama dalam memulai hubungan antarpribadi. Pembicaraan yang dilakukan secara face to face memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang menggunakan media komunikasi, karena kecil kemungkinan terjadinya miss communication, akan tetapi dengan adanya kehadiran smartphone Blackberry masyarakat bisa berkomunikasi dengan mudah dan praktis. Hal ini menjadi menarik untuk dibahas mengingat fenomena yang terjadi adalah makin banyak masyarakat dengan banyaknya aktivitas dalam kesehariannya serta kebutuhan untuk terus berkomunikasi sehingga tidak memungkinkan untuk selalu berkomunikasi secara tatap muka.

Dengan adanya media komunikasi smartphone Blackberry, tentu saja sangat membantu masyarakat untuk dapat saling berkomunikasi tanpa harus bertatap muka melalui perangkat smartphone Blackberry yang dapat dibawa kemana saja, hal ini mempermudah masyarakat untuk dapat saling berkomunikasi. Dalam tema kali ini, penulis ingin meneliti tentang keterkaitan intensitas penggunaan teknologi komunikasi Blackberry dikhususkan untuk aplikasi Blackberry Messenger dengan tingkat keintiman hubungan pertemanan para mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta program studi komunikasi angkatan 2009 melalui variabel keterbukaan diri dengan menggunakan payung teori Penetrasi Sosial untuk meneliti keintiman hubungan yang didapat ketika rutin menjalin proses komunikasi. Penulis memilih mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta program studi komunikasi angkatan 2009 karena banyak para mahasiswa yang berkomunikasi menggunakan Blackberry Messenger yang mampu memanfaatkan fitur fiturnya dengan baik sebagai sarana membangun hubungan pertemanan, selain itu dikarenakan sebagian besar mahasiswa program studi komunikasi merupakan masyarakat sosial dimana mereka gampang bergaul dengan orang lain dan membutuhkan media sebagai sarana berkomunikasi. B. TUJUAN PENELITIAN Mengetahui pengaruh intensitas penggunaan teknologi komunikasi Smartphone Blackberry terhadap tingkat keintiman komunikasi interpersonal mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta program studi Ilmu Komunikasi angkatan 2009 dalam hubungan pertemanan. C. HASIL DAN ANALISIS Intensitas penggunaan teknologi komunikasi merujuk pada tingkat keseringan penggunaan teknologi komunikasi sebagai media yang digunakan oleh mahasiswa untuk berkomunikasi.

Intensitas itu sendiri dipengaruhi oleh jumlah waktu yang digunakan untuk melakukan komunikasi interpersonal. Tubbs & Moss (2000:200) menyatakan bahwa jumlah waktu tersebut dapat diukur dengan: a. Frekuensi berkomunikasi b. Durasi berkomunikasi Altman dan Taylor dalam Buku Pengantar Teori Komunikasi (West & Turner, 2008:196) mengemukakan teori Penetrasi Sosial pada tahun 1973, teori ini adalah gambaran suatu pola pengembangan hubungan, sebuah proses yang mereka identifikasi sebagai penetrasi sosial serta merujuk pada sebuah proses ikatan hubungan dimana individu individu bergerak dari komunikasi superfisial menuju komunikasi yang lebih intim. Komponen utama dalam teori ini merujuk pada resprositas (reciprocity), yaitu proses dimana keterbukaan orang lain akan mengarahkan orang lain untuk terbuka. Devito dalam buku Essentials and Human Communications (2007:38) menyatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi keterbukaan diri, yaitu: a. Pengungkapan diri sendiri b. Budaya c. Jenis kelamin / gender d. Pendengar e. Saluran dan topik pembicaraan Dalam komunikasi interpersonal karena hubungan itu berkembang, komunikasi bergerak dari level yang relatif sedikit dalam, tidak akrab, menuju level yang lebih dalam, lebih personal agar menghasilkan hubungan yang lebih intim. Maka digunakan dua dimensi pengembangan dari teori penetrasi sosial menurut West & Turner (2008:200) yaitu:

a. Keluasan (breadh) Merujuk kepada berbagai topik yang didiskusikan dalam suatu hubungan b. Kedalaman (depth) Merujuk kepada tingkat keintiman yang mengarahkan diskusi mengenai suatu topik. Intensitas penggunaan teknologi komunikasi merujuk kepada keseringan seseorang melakukan proses komunikasi dengan orang lain menggunakan media teknologi sebagai perantaranya. Dalam penelitian kali ini penulis membahas keterkaitan pengaruh intensitas penggunaan aplikasi Blackberry Messenger untuk berkomunikasi terhadap tingkat keintiman komunikasi interpersonal melalui variabel keterbukaan diri sebagai variabel antara. Semakin sering atau intens melakukan proses komunikasi dengan adanya saling keterbukaan diri dari masing masing individu yang melakukan proses komunikasi akan menghasilkan hubungan yang lebih intim. Berikut adalah bagan yang menunjukkan keterkaitan antar variabel : Bagan 1.1 Gambaran keterkaitan antar variabel Intensitas Penggunaan Teknologi Komunikasi (X) (Tingkat Keseringan penggunaan Blackberry Messenger) Keterbukaan Diri (Z) (Tingkat keterbukaan diri dari pembahasan yang bersifat umum menuju ke pembahasan yang bersifat private ) Tingkat Keintiman Komunikasi Interpersonal (Y) (Keseringan berkomunikasi dan pembahasan yang bersifat private akan menghasilkan hubungan yang intim) Metode yang dipilih oleh peneliti adalah metode survei dimana peneliti melakukan penyebaran kuisioner kepada mahasiswa aktif

Universitas Atma Jaya Yogyakarta program studi Ilmu Komunikasi angkatan 2009 sejumlah 105 responden, dimana jumlah tersebut merupakan hasil survey penulis terhadap responden yang menggunakan aplikasi Blackberry Messenger sebagai media berkomunikasi. Untuk skor variabel intensitas penggunaan teknologi komunikasi, keterbukaan diri, dan tingkat keintiman komunikasi interpersonal ditemukan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju, itu berarti hasil yang didapat adalah baik. Hal ini dilihat dari skor rata rata interval hasil dari lapangan dan dibandingkan dengan interval maksimal pervariabel. Berikut adalah tabel hasil dari skor masing masing variabel: Tabel 1.1 Hasil Skor Per-variabel No. Variabel Skala Interval Rata rata jawaban 1 Variabel X 5 25 21,50 2 Variabel Z 22 110 95,72 3 Variabel Y 8 40 34,91 Pada dasarnya variabel intensitas penggunaan teknologi komunikasi memiliki hubungan (korelasi) dengan variabel tingkat keintiman komunikasi interpersonal dan bisa berdiri sendiri, akan tetapi hubungannya akan lebih kuat jika menggunakan variabel keterbukaan diri sebagai variabel antara (intervening) hal ini dibuktikan dari hasil lapangan yang menunjukkan angka hubungan (korelasi) antara variabel X menuju Y sebesar 76,90% sedangkan jika variabel X melewati variabel Z menjadi 78,00%, variabel Z menuju variabel Y menjadi 53,80%. Itu berarti hubungan antar variabel satu dengan variabel lainnya bisa dikatakan cukup baik, sesuai antara teori yang digunakan penulis dengan hasil lapangan yang didapat. Bagian selanjutnya adalah mengenai uji regresi atas seluruh variabel ( X Z Y). Uji regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Uji regresi juga akan menjawab hipotesa yang ada dalam penulisan ini. Uji regresi pertama adalah pengaruh antara Intensitas Penggunaan Teknologi Komunikasi terhadap Keterbukaan Diri (X Z). Angka 0,558 muncul dalam regresi variabel X Z dengan nilai p = 0,00. Untuk mengetahi bahwa variabel tersebut mempengaruhi nilai p harus lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel intensitas penggunaan teknologi komunikasi mempengaruhi keterbukaan diri. Besarnya presentase pengaruh intensitas penggunaan teknologi komunikasi terhadap keterbukaan diri sebesar 55,8% dan sisanya sebesar 44,2%. Presentase sisa tersebut menunjukkan ada beberapa faktor lain yang tidak diteliti mempengaruhi keterbukaan diri selain dari faktor intensitas penggunaan teknologi komunikasi. Uji regresi berikutnya adalah pengaruh antara variabel keterbukaan diri dengan tingkat keintiman komunikasi interpersonal ( Z Y). Angka yang muncul sebesar 0,370 dengan nilai p=0,00. Untuk mengetahui bahwa variabel tersebut mempengaruhi variabel lainya nilai p harus lebih kecil dari 0,05. Sehingga hasil pemerolehan angka-angka tersebut dapat dijabarkan bahwa variabel keterbukaan diri mempengaruhi variabel tingkat keintiman komunikasi interpersonal. Besarnya variabel keterbukaan diri mempengaruhi tingkat keintiman komunikasi interpersonal adalah sebesar 37% dan sisanya sebesar 63%. Presentase sebesar 63% tersebut adalah faktor lain yang tidak diteliti dan mempengaruhi tingkat keintiman komunikasi interpersonal. Uji regresi yang terakhir adalah pengaruh antara variabel intensitas penggunaan teknologi komunikasi dengan tingkat keintiman komunikasi interpersonal (X Y). Angka yang muncul adalah sebesar 0,191 dengan nilai p=0,00. Untuk mengetahui bahwa variabel tersebut mempengaruhi variabel lainya nilai p harus lebih kecil dari 0,05. Dari angka tersebut yang muncul dapat diketahui bahwa intensitas penggunaan teknologi komunikasi dapat berpengaruh secara langsung pada tingkat keintiman komunikasi interpersonal. Besarnya pengaruh tersebut adalah sebesar

19,1% dan sisanya 80,9%. Angka presentase tersebut menunjukkan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi tingkat keintiman komunikasi interpersonal selain intensitas penggunaan teknologi komunikasi yang tidak diteliti dalam penulisan ini. Menurut hasil dari uji regresi antar variabel memang ada pengaruh dari setiap variabel, akan tetapi hasil yang didapat adalah sedikit prosentasenya. Sisa hasil prosentase lainnya menunjukkan bahwa ada variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis. Salah satu variabel yang tidak diteliti dan berhubungan dengan tema peneltian kali ini adalah variabel Kualitas Komunikasi Interpersonal dengan menggunakan teori menurut De Vito (2001:138) mengenai efektivitas interpersonal yang dipandang dari pendekatan humanistik. Berikut adalah faktor faktor dari variabel Kualitas Komunikasi Interpersonal: 1. Keterbukaan atau openness 2. Empati atau emphaty 3. Dukungan atau supportiveness 4. Perasaan positif atau positiveness 5. Kesamaan atau equality Walaupun variabel yang telah digunakan untuk penelitian kali ini menunjukkan adanya pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya, akan tetapi hasil dari perhitungan pengaruh (regresi) yang didapat dari penelitian lapangan adalah kecil pengaruhnya. Harapan dengan adanya perkiraan variabel lain yang belum diteliti seperti yang sudah dijelaskan diatas adalah peneliti berikutnya dapat membuktikan keterkaitan hubungan dan pengaruh yang lebih besar antara teori yang ada dan belum diteliti oleh penulis dengan fakta dilapangan.