EVALUASI KINERJA DAN PENGGUNAAN JARINGAN WIFI UNIVERSITAS BINA DARMA Rian Eriansyah 1, Fatoni 2, Ade Putra 3, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Jl.A Yani No.12 Plaju, Palembang 30624 rianeriansyah@yahoo.co.id fatoni@binadarma.ac.id adeputraubd@mail.binadarma.ac.id Abstrak. Berdasarkan hasil wawancara dan pendapat para dosen dan mahasiswa bahwa pemakai jaringan wifi di kampus A Universitas Bina Darma kinerjanya sudah tidak maksimal lagi, pada saat upload tugas, download dan browsing ke sisfo.binadarma.ac.id aksesnya lambat, sering putus-putus dan bandwidthnya kecil. Peneliti malakukan pengumpulan data awal terhadap Bandwidth, Troughput, Delay, dan Packet Loss pada situs sisfo.binadarma.ac.id, hasil yang di dapat menurut standarisasi Versi TIPHON menyatakan jelek. Sedangkan akan kebutuhan Mahasiswa dan Dosen dengan Jaringan Wifi Kampus A Universitas Bina Darma harus selalu pada kondisi yang baik dan memadai. Maka dari itu untuk mengetahui kualitas jaringan internet Wifi pada kampus A Universitas Bina Darma dilakukan Evaluasi Kinerja Jaringan dengan cara menggunakan sowftware NetTools V.5, Wireshak, dan Speedtes.biznet. Dengan mengetahui penggunaan jaringan wifi yang akan di uji dengan cara menyebarkan quisioner, untuk mengetahui seberapa besar layanan wifi kampus A Universitas Bina Darma, parameter QoS (Quality of Service). Kata Kunci : QoS (Quality of Service), Internet, Bandwidth, Delay, Packet Loss, dan throughput 1. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen dan mahasiswa bahwa pemakai jaringan wifi di kampus A Universitas Bina Darma kinerjanya sudah tidak maksimal lagi, pada saat upload tugas, download dan browsing aksesnya lambat, sering putus-putus dan banwitdnya kecil. Berdasarkan hasil wawancara selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data awal dengan cara melakukan Pengukuran Bandwidth, Troughput, Delay, dan Packet Loss pada situs sisfo.binadarma.ac.id hari Kamis Tanggal 23 April 2015 Pukul 09:00-10:00 WIB, selama 10 menit di dapatkan data Bandwidth 3,66, Troughput 0,101 bit/s, Delay 21 Ms, dan Packet Loss 60 %. Dari data tersebut jika di standarisasikan dengan standar Versi Tiphon maka hasilnya Jelek. Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian 1
dengan judul EVALUASI KINERJA DAN PENGGUNAAN JARINGAN WIFI UNIVERSITAS BINA DARMA. Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah Bagaimana Mengevaluasi Kinerja dan Penggunaan Jaringan Wifi dengan mengukur parameter Bandwidth, Troghput, Delay, dan Packet Loss dengan menggunakan metode QoS (Quality of Service) dan Quisioner pada penggunaan jaringan internet pada lantai 1, dan lantai 2 kampus A Universitas Bina Darma?. Tujuan yang bisa dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kinerja jaringan dan kinerja penggunaan wifi pada kampus A Universitas Bina Darma dengan mengukur parameter QoS yaitu Bandwidth, Throughput, Delay, dan Packet Loss sehingga dapat memberikan layanan jaringan yang lebih baik dengan memberikan saran perbaikan dan pengembangan sistem sehingga dapat meningkatkan kepuasan bagi pengguna layanan wifi. Dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan pihak Universitas, dapat memperoleh masukan-masukan dan manfaatmanfaat. Adapun manfaat yang didapat yaitu, Untuk mengetahui seberapa besar performa jaringan yang sedang digunakan saat ini dari sisi Bandwidth, Throughput, Delay, dan Packet Loss, Untuk mengetahui pendapat pengguna terhadap layanan wifi dengan cara menyebarkan quisioner kepada dosen dan mahasiswa. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Teknik Pengambilan Sampel Menurut Erwan Agus P dan Dyah Ratih S (2007: 40-49), Teknik pengambilan sampling adalah teknik atau metode yang akan digunakan untuk mengambil sampel yang didasarkan pada keadaan dan kebutuhan data peneliti. Populasi adalah semua individu yang menjadi target penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya, sedangkan kerangka sampel adalah daftar anggota populasi. Secara garis besar ada dua macam teknik sampling yaitu: 1. Random sampling / probability sampling Random sampling adalah individu atau unit yang diambil dari populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik random sampling di bagi menjadi beberapa bagian yaitu Simpel Random Sampling, Statified Random Sampling, Cluster Random Sampling. 2. Non Random sampling atau non probability sampling Non random sampling adalah setiap individu yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja menurut pertimbangan tertentu. Teknik non sampling dibagi menjadi menjadi 4 (empat) yaitu: purposive sampling, snowballing sampling, systematic sampling, quota sampling. 2.2. Populasi dan Sampel Penelitian Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan 2
teknik pengambilan sampel clusterrandom sampling, yaitu melakukan randomisasi terhadap kelompok bukan terhadap subjek secara individual. Tabel 1 Populasi dan Sampel Penelitian No Kelompok Populasi N 1 Dosen Teknik Informatika 28 2 Dosen Sistem Informasi 30 3 Dosen Komputerisasi 6 Akutansi 4 Dosen Manajemen 6 Informatika 5 Dosen Teknik Komputer 6 6 Mahasiswa Teknik 1316 Informatika 7 Mahasiswa Sistem 1173 Informasi 8 Mahasiswa Komputerisasi Akutansi 56 9 Mahasiswa Manajemen 162 Informatika 10 Mahasiswa Teknik 96 Komputer Total 2879 Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 96 orang yang dibulatkan menjadi 97 orang yang terdiri dari mahasiswa dan dosen yang diambil secara acak atau dengan teknik clusterrandom sampling. Sampel inilah yang nantinya akan dijadikan responden untuk menjawab semua pertanyaan melalui kuesioner. 2.3 Metode Penelitian Tindakan / Action Research Action Research menurut Davison, Martinsons, dan Kock (2004) yaitu penelitian tindakan yang mendeskripsikan, menginterpretasi dan menjelaskan suatu situasi sosial atau pada waktu bersamaan dengan melakukan perubahan atau interversi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi. Adapun tahapan penelitian yang merupakan bagian dari action research ini, yaitu : [1] Melakukan Diagnosa / Diagnosing [2] Membuat Rencana Tindakan / Action Planning [3] Melakukan Tindakan / Action Taking [4] Melakukan Evaluasi (Evaluating) 2.4 Parameter Kualitas Jaringan 1. Variabel Bandwidth (A) Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk kecepatan transfer data (transfer rate) yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Tabel 2 Variabel Bandwidth Indikator Keterangan A1 A2 A3 Kecepatan Upload Kecepatan Download Kecepatan Trasfer data 3
2. Variabel Throughput (B) Throughput adalah ukuran dari kecepatan dimana data dapat dikirim melewati jaringan dalam bit per second (bps). Kemampuan throughput dalam menopang hardware (perangkat keras) disebut dengan bandwidth. Ada kenyataannya, istilah bandwidth kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari throughput. Dalam menentukan kualitas jaringan komunikasi data khususnya jaringan internet, terdapat dua hal penting yaitu besarnya delay dan kecepatan dari suatu paket data untuk melewati suatu jaringan, dan memadai atau tidaknya bandwidth jaringan yang tersedia. Tabel 3 Variabel Troughput Indikator Keterangan B1 B2 Kecepatan akses kedalam jaringan. kecepatan data yang dikirim melewati jaringan. 3. Variabel Delay (C) Delay adalah waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Titik-titik ini dapat berupa perangkat komputer, atau perangkat jaringan lainnya seperti router, modem dan sebagainya yang dilewati oleh paket informasi. One Way Delay (OWD) adalah waktu yang dibutuhkan oleh satu paket dari tempat sumber ke tujuan. Waktu dari sumber ke tujuan kembali lagi ke sumber disebut Round Trip Time (RTT). Jenis delay yang di ukur pada jaringan VSAT yaitu. Tabel 4 Variabel Delay Indikator Keterangan C1 C2 Delay propagasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh sinyal informasi untuk.bergerak dalam media komunikasi seperti kabel, serat optik, gelombang mikro dan satelit. Delay transmisi adalah waktu yang dibutuhkan suatu sistem untuk melewatkan sejumlah paket data. C3 Delay antrian adalah lamanya waktu yang di butuhkan suatu paket data sebelum paket Tersebut diteruskan ke tujuannya. 4. Variabel Packet Loss (D) Packet Loss didefinisikan sebagai kegagalan transmisi paket data mencapai tujuannya. Kegagalan paket tersebut mencapai tujuan, dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinkan, di antaranya yaitu : Tabel 5 Variabel Packet Loss Indikator Keterangan D1 D2 D3 Terjadinya overload trafik didalam jaringan. Tabrakan(congestion) dalam jaringan. Error yang terjadi pada 4
D4 D5 media fisik. Jumlah pengiriman paket yang sukses. Kegagalan yang terjadi pada sisi penerima antara lain bisa disebabkan karena Overflow yang terjadi pada buffer. 3. HASIL dan PEMBAHASAN 3.1 Hasil Qos Hasill akhir dari penelitian di kampus A Universitas Bina Darma, pada hari senin sampai hari sabtu tanggal 07 juni 12 juni 2015, pada jam pagi 09:00.11:30 dan jam siang 14:00.16.00, dengan megunakan software Axence NetTools, Wireshak, dan Speedtest. Dengan parameter QoS yaitu Bandwidth, Trouhput, Delay dan Packet Loss, di dapat hasil sebagai berikut : 1. Bandwidth Melalui pengukuran bandwidth dengan megunakan software Speedtest dapat dilihat perbandingan nilai bandwitdh antara dua lantai yaitu sebagai berikut. Dari hasil pengukuran bandwidth melalui monitoring Wifi Lantai 1 dan Lantai 2 yaitu : Tabel 6 Hasil Bandwidth dari Hotspot lantai 1 ke Speedtest Bandwid th Uploa d Downlo ad Laten cy Lantai 1 1.390 1.305 305 Tabel 7Hasil Bandwidth dari Hotspot lantai 2 ke Speedtest Bandwid th Uploa d Lantai 2 1.530 Downlo ad 1.468 Laten cy 6.825 Berdasarkan dua tabel di atas didapatlah hasil pengukuran bandwidth dari Hotspot lantai 1 dan lantai 2 ke sisfo, bandwidth yang diamati selama pegukuran jam 09.00-11.30 dan jam 14.00-16.00 yang dilakukan pada jam sibuk dan jam kosong pada kampus A Universitas Bina Darma yang diukur dalam kbps, Bandwidth yang paling besar yaitu pada lantai 2 sebesar 6.825. 2. Throughput Melalui pengukuran Throughput menggunakan software Wiresahk dapat dilihat perbandingan nilai Throughput antara kedua lantai yaitu sebagai berikut. Dari hasil pengukuran Throughput melalui monitoring Wifi Lantai 1 dan Lantai 2 yaitu : Tabel 8 Hasil Throughput dari Hotspot lantai 1 ke sisfo Throughput Rata- Ket Rata Lantai 1 0.104 bit/s Jelek Tabel 9 Hasil Throughput dari Hotspot lantai 2 ke sisfo Throughput Rata- Ket Rata Lantai 2 0.1107 bit/s Jelek 5
Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar Throughput sesuai dengan tabel versi TIPHON dari Hotspot lantai 1 dan lantai 2 ke sisfo, maka kategori Throughput untuk setiap hari, dengan nilai maksimum masih di bawah <25% adalah sangat jelek. Throughput yang paling bagus yaitu pada lantai 2 sebesar 0.1107 bit/s. 3. Delay Melalui pengukuran Delay menggunakan software Axence NetTools, dapat dilihat perbandingan nilai Delay antara keduaa lantai yaitu sebagai berikut. Dari hasil pengukuran Delay melalui monitoringwifi Lantai 1 dan Lantai 2 yaitu : Tabel 10 Hasil Delay dari Hotspot lantai 1 ke sisfo Delay Rata- Rata Ket Lantai 1 766 Ms Jelek Tabel 11 Hasil Delay dari Hotspot lantai 2 ke sisfo Delay Rata- Ket Rata Lantai 2 933 Ms Jelek Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan tabel versi TIPHON dari Hotspot lantai 1 dan lantai 2 ke sisfo, maka kategori delay untuk setiap hari, dengan nilai maksimum masih di atas 150 ms adalah jelek. Delay yang paling jelek yaitu pada lantai 1 sebesar 766 Ms. 4. Packet Loss Melalui pengukuran Packet Loss menggunakan software Axence NetTools, dapat dilihat perbandingan nilai Packet Loss antara kedua lantai yaitu sebagai berikut. Dari hasil pengukuran Packet Loss melalui monitoring Wifi Lantai 1 dan Lantai 2 yaitu : Tabel 12 Hasil Packet Loss dari Hotspot lantai 1 ke sisfo Packet Loss Rata- Rata Ket Lantai 1 21 % Jelek Tabel 13 Hasil Packet Loss dari Hotspot lantai 1 ke sisfo Packet Rata- Ket Loss Rata Lantai 2 14 % Jelek Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packetloss sesuai dengan versi TIPHON sebagai standarisasi, dari Hotspot Lantai 1 dan Lantai 2 untuk kategori degredasi packetloss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang jika 15% dan jelek jika 25%, maka kategori packetloss dengan persentaseloss 0% untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam degredasi Jelek. Suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket loss yang jelek, pada jaringan Wifi Kampus 6
A Universitas Bina Darma. Packet Loss yang paling jelek yaitu pada lantai 2 sebesar 14 %. 3.2. Hasil Quisioner Berdasarkan hasil penyebaran insrumen / kuesioner yang telah dilakukan pada tanggal 06 Juli 2015 untuk mendapatkan data mengenai pengguna Jaringan Wifi yang disediakan olah Kampus A Universitas Bina Darma. Dalam melakukan penelitian atau mencari data tentang pengguna Jaringan Wifi. Ada 4 variabel yang diukur untuk mendapatkan data pengguna Jaringan Wifi berdasarkan parameter quality of service (QOS) yaitu Bandwidth, Throughput, Delay, dan Packet Loss. untuk memudahkan penilaian dari jawaban responden maka dibuat kriteria pengukuran dengan Skala Likert seperti berikut: Tabel 14 Hasil Qusioner N o Param eter / Variab el Kuesio ner 1 Paramet er Bandwi dth 2 Paramet er Throug hput 3 Paramet er Delay Skor Akt ual persen tase 592 49.33 % 385 48.12 % Krite ria Tidak Setuj u Sanga t Tidak Setuj u 582 48.5 % Tidak Setuj u 4 Paramet er Packet Loss 942 47.1 % Tidak Setuj u Total 2501 25.01 % Sang at Tida k Setuj u Tabel 15 Hasil Perbandingan Quisioner dan Qos No Parameter Quisioner Qos 1 Bandwidth Tidak Setuju 2 Throughput Sangat Tidak Setuju 3 Delay Tidak Setuju 4 Packet Loss Tidak Setuju - Jelek Jelek Jelek Dari tabel perbandingan diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi Jaringan Wifi Kampus A Universitas Bina Darma dapat dilihat hasil dari quisioner dan qos menyatakan Tidak Setuju / Jelek berdasarkan sumber Versi TIPHON dan Saifuddin Azwar. 3.3. Faktor faktor yang mempengaruhi QOS dan Quisioner 3.3.1. Faktor QOS 1. Bandwidth Jumlah Bandwidth sebesar 6.825 di nyatakan jelek karena faktor, Redaman yaitu gangguan sinyal yang melewati acces point, Distorsi, Piranti jaringan, Tipe data yang ditransfer, Topologi jaringan, Banyaknya pengguna 7
jaringan, Spesifikasi komputer client/user, Spesifikasi komputer server, Induksi listrik dan cuaca. 2. Througput Jumlah Througput sebesar 0.1107 di nyatakan jelek karena faktor, Banyaknya pengguna jaringan, Induksi listrik dan cuaca. 3. Delay Jumlah Delay sebesar 933 di nyatakan jelek karena faktor, Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan, Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer, Memory yang terbatas pada node, Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. 4. Packet Loss Jumlah Packet Loss sebesar 21 di nyatakan jelek karena faktor, Frame loss, Frame yang dikirim oleh transmitter, rame yang diterima oleh receiver. 3.3.2. Faktor Quisioner 1. Bandwidth Merasa tidak puas dengan jumlah Bandwidth yang disediakan saat ini, karena tidak mencukupi kapasitas yang di perlukan. 2. Througput Pada saat pengiriman tugas ke sisfo.binadarma.ac.id memerlukan waktu yang lama, karena banyak yang menggunakan wifi tersebut. 3. Delay Jika kapasitas yang disediakan keccil maka dari itu sering terjadi overload atau eror pada saat membuka web binadarma.ac.id. 4. Packet Loss Pada saat pengiriman tugas ke elearning sisfo.binadarma.ac.id sering terjadi kegagalan dikarenakan sering terjadi diskoneksi sehingga disaat melakukan pengiriman menjadi gagal. 4.Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian terhadapan Evaluasi Kinerja dan Penggunaan Jaringan Wifi Universitas Bina Darma secara keseluruhan menunjukan pada kondisi yang buruk atau sebagian besar para penggunanya menyatakan tidak puas terhadap Jaringan Wifi yang diberikan oleh pihak Kampus A Universitas Bina Darma. Hal ini disimpulkan berdasarkan hasil dari perhitungan kuesioner yang disebarkan kepada 97 orang responden kepada mahasiswa dan dosen yang dipilih secara acak dengan menggunakan teknik random sampling dan diselesaikan dengan menggukan rumus slovin. Hasil perhitungan tersebut menyatakan 50.03 % yang mana nilai tersebut berada pada level buruk. Jaringan Wifi Kampus A Universitas Bina Darma dalam kondisi yang buruk atau dengan kata lain para penggunanya merasa tidak puas terhadap Jaringan Wifi yang disediakan. Sedangkan untuk hasil pengukuran quality of service (QOS) dengan parameter pengukuran yaitu Bandwidth, Throughput, Delay, dan Packet Loss. Dari hasil pengukuran dan perbandingan dengan standar TIPHON maka Quality of service (QOS). Jaringan Wifi Kampus A Universitas 8
Bina Darma secara keseluruhan dinyatakan Jelek dengan hasil pengukuran pada 2 titik yaitu lantai 1, dan lantai 2 yang sering mengalami gangguan pada saat-saat jam sibuk seperti dari pukul 09.00 wib hingga pukul 15.00 wib dengan hasil pengukuran Bandwidth rata-rata di atas 1 Mb/s dari total Bandwidth yang disediakan sebesar 100 Mb/s pada masing-masing jaringan Wifi. Untuk Throughput didapat hasil rata-rata sebesar 0.104 b/s 0.1107 b/s, Untuk pengukuran Delay rata-rata masih diatas angka 150 ms, dan hasil pengukuran Packet Loss rata-rata diatas 15%, sedangkan untuk pengukuran secara keseluruhan quality of service (QOS) dinyatakan Jelek apabila dibandingkan dengan standar TIPHON. 4.1 Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas maka penulis mencoba untuk memberi saran kepada pihak Universitas Bina Darma maupun yang menggunakan skripsi ini sebagai referensi untuk melakukan penilitian selanjutnya demi mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Ada pun saransaran yang diberikan adalah sebagai berikut: 1.Untuk Bandwidth pada Jaringan Wifi di Kampus A Universitas Bina Darma untuk menciptakan jaringan yang handal atau Quality of Service yang baik tentunya kecepatan Bandwidth lebih di perhatikan lagi, sehingga dosen dan mahasiswa pada saat download dan upload tugas lebih mudah dan cepat. 2.Untuk Throughput pada Jaringan Wifi di Kampus A Universitas Bina Darma Kepada para pengguna saya berharap dengan kondisi jaringan yang disediakan dan sudah dikatakan jelek maka manfaatkanlah dengan sebaikbaiknya dan jangan terlalu memaksa jaringan untuk men-download atau pun meng-upload file-file yang terlalu besar karena hal ini dapat merugikan pengguna yang lainnya. 3.Untuk Delay pada Jaringan Wifi di Kampus A Universitas Bina Darma merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh data atau informasi untuk sampai ke tempat tujuan data atau informasi tersebut dikirim. Maka dari itu besaran nilai Delay dan pembatasan terhadap penggunaan media sosial bagi para mahasiswa pada saat jam belajar gunakan lah jaringan wifi dengan baik, sehingga tidak dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran konektifitas dari jaringan tersebut. 4.Untuk Packet Loss pada Jaringan Wifi di Kampus A Universitas Bina Darma merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan paket tersebut dikirim. Bagi mahasiswa dan dosen manfaatkan lah wifi tersebut dengan sebaik-baiknya. Jangan terlalu sering mengupload tugas terlalu besar, karna akan menimbulkan overload. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Admnisitrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial, 2007, Gaya Media Jogyakarta. 9
[2]Bondet,Wrahatnala.2012.http://ssbel ajar.blogspot.com/2012/11/angket-ataukuesioner-questionaire.html. diaksespadatanggal 09 Mei 2013. [3] Dewo,S.(2010), Bandwidth dan Throughput. Diakses pada tanggal 11 Juni2012,Dari(http://www.ilmukompute r.org/wp-content/uploads/2006/08/- dewobandwidth.zip.) [4] Kamarulla, A. (2009), Penerapan Metode Quality of Service pada jaringan trafik yang pada, Jurnal Jaringan Komputer Universitas Sriwijaya. Diakses pada tanggal13juli. [5] Patton, 1980 Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2002, cet. XVII. [6] Rivai (2004:309), Pengertian Kinerja diakses 26 April 2015 (http://id.wikipedia.org/wiki/kinerja). [7] Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA. [8] Suhervan, Koko. 2010. Skripsi. Analisis Penerapan QoS (Quality of Service) pada Jaringan Frame Relay Menggunakan Cisco Router. Jakarta : Teknik Informatika Indonusa Esa Unggul Jakarta. [9] Terplan. (2008), Kasus Pada Jaringan Komputer, Jurnal Mercubuana, diakses pada tanggal 5 Juli 2012, dari (http://journal.mercubuana.ac.id- data/kasus-pada-jaringan- Komputer.pdf). [10] Wiradi, Pengertian Analisis menurut para ahli yang diakses dari http:fatih-io.biz. tanggal 19 maret 2014. Jam : 17:45. 10