BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah yang biasa disebut dengan UKM, merupakan motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa UKM merupakan salah satu bagian penting dari perokonomian suatu negara maupun daerah, termasuk Indonesia. Di Indonesia, UKM merupakan tulang punggung Indonesia. Berdasarkan data dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI jumlah UKM di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata tumbuh 7-8 persen. Pada tahun 2013 tercatat 55,2 juta unit UKM di Indonesia dan diprediksi menjadi 58 juta unit pada tahun 2014. Teknologi Informasi (TI) merupakan bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Dengan pemanfaatan teknologi informasi ini, perusahaan mikro, kecil maupun menengah dapat memasuki pasar global. Vankatraman dan Zaher (1990) menyatakan, globalisasi dan meningkatnya persaingan internasional mempercepat gerakan ke arah pemanfaatan TI yang semakin meningkat oleh perusahaan-perusahaan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan dunia usaha merupakan cara yang inovatif dalam melakukan kegiatan perusahaan untuk memasuki pasar di dunia maya yang disebut sebagai electronic business dan commerce (e-business dan e-commerce) (Wang, Head & Archer 2002; Tamimi, Sebastianelli & Rajan 2005). 1
2 Dengan memanfaatkan teknologi internet, perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis secara elektronik seperti; transaksi bisnis, operasi fungsifungsi perusahaan, berbagai informasi dengan konsumen dan suplier untuk mempertahankan hubungan sebelum, selama dan setelah proses pembelian (Haag 1998; Zwass 1998; Bandyo-padhyay 2002; Zwass 2003). Aktivitas bisnis secara elektronik ini (e-commerce) telah memberikan beberapa kemudahan baik bagi penjual maupun bagi pembeli (Grandon & Pearson 2004). Bagi pihak penjual, e- commerce akan membantu untuk memperluas pemasaran produk yang akan dijualnya, sedangkan bagi pembeli, akan mempermudah mendapatkan dan membandingkan informasi tentang produk yang akan dibelinya. Prasabri Pesti selakuexecutive General Manager Divisi Telkom Barat mengungkapkanpengguna internet di Indonesia sudah cukup banyak yaitu mencapai 72,7 juta user (www.telkom.net, 4 Juli 2013). Namun, penggunaan internet masih terfokus pada konsumsi pribadi dan bukan untuk kebutuhan bisnis. Sesuai data Dirjen Industri Kecil-Menengah Kementrian Perindustrian dari jumlah UKM yang telah disebutkan di atas sekitar 40 persen di luar Jawa dan 60 persen di Jawa, hanya 30-40 persen yang sudah memanfaatkan kecanggihan TI (teknologi informasi) untuk mengembangkan bisnisnya. Pemanfaatan teknologi e- commerce dan website masih belum berkembang di Indonesia. Keadaan ini disebabkan oleh berbagai kendala seperti infrastruktur yang belum menunjang, kurangnya ketersediaan pekerja yang mengerti tentang teknologi informasi (IT), kurang terlibatnya lembaga keuangan/perbankan dan juga keterbatasan tingkat
3 pendidikan si pemakai (Raharjo 1999; Setiyadi, 2002; Pimchangthong et al. 2003). Kehadiran e-commerce diharapkan mampu mempromosikan produkproduk yang dihasilkan UKM, menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pelanggan dalam mencari produk-produk yang dibutuhkan, mempermudah dan memperlancar proses transaksi penjualan, karena UKM dan calon pembeli tidak perlu harus bertemu atau bertatap muka untuk melakukan transaksi. Keberhasilan e-commerce dipengaruhi faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat memajukan atau menghambat keberlangsungan UKM di Indonesia. Sukses atau tidaknya suatu Sistem Teknologi Informasi dalam organisasi tergantung beberapa faktor. Ada beberapa model untuk menilai kesuksesan pemanfaatan teknologi informasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 model untuk menilai kesuksesan pemanfaatan teknologi informasi yaitu model kesuksesan DeLone McLean (2003), TAM (1989). Penelitian ini juga menggunakan teori institusional sebagai variabel eksternal dari lingkungan serta dimensi dari budaya dengan menggunakan dimensi budaya Hofstede. Berdasarkan teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya telah dikaji, DeLone dan McLean (1992) mengembangkan suatu model yang lengkap tetapi sederhana (parsimoni) yang disebut dengan nama model kesuksesan DeLone dan McLean (D&M IS Success Model). Disini peneliti menggunakan model DeLone dan McLean (2003) yang disebut sebagai model kesuksesan sistem informasi D&M diperbaharui (updated D&M IS success model). Peneliti menggunakan model kesuksesan sistem informasi D&M diperbaharui karena dalam model ini
4 telah menambahkan dimensi kualitas pelayanan (service quality) sebagai tambahan dari dimensi-dimensi kualitas yang sudah ada, yaitu kualitas sistem (system quality) dan kualitas informasi (information quality). Dimensi-dimensi kualitas tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap konstruk pada TAM (Technology Acceptance Model) yang merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi informasi yang akan digunakan oleh pemakai. Model penerimaan teknologi atau technology acceptance model (TAM) dikembangkan oleh Davis et al. (1989) berdasarkan model TRA. Model TRA dapat diterapkan karena keputusan yang dilakukan oleh individu untuk menerima suatu teknologi sistem infomasi merupakan tindakan sadar yang dapat dijelaskan dan diprediksi oleh minat perilakunya. TAM menambahkan dua konstruk utama ke dalam model TRA. Dua konstruk utama ini adalah kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use). TAM berargumentasi bahwa penerimaan individual terhadap sistem teknologi informasi ditentukan oleh dua konstruk tersebut. Kegunaan persepsiandan kemudahan penggunaan persepsiankeduanya mempunyai pengaruh ke niat perilaku (behavioral intention). Pemakai teknologi akan mempunyai niat menggunakan teknologi (niat perilaku) jika merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah digunakan. Kegunaan persepsianjuga mempengaruhi kemudahan penggunaan persepsiantetapi tidak sebaliknya. Pemakai sistem akan menggunakan sistem jika sistem bermanfaat baik sistem ini mudah atau tidak mudah digunakan. Sistem yang sulit digunakan akan tetap digunakan jika pemakai merasa bahwa sistem masih berguna (Davis et al., 1989).
5 Usefulness dan ease of use merupakan faktor penting untuk mengetahui niat UKM dalam penggunaan e-commerce. Terlepas dari fenomena difusi adopsi individual, Tornatzky, Fleicher, dan Chakrabarti (1990) mengusulkan technology organization and environment (TOE) framework untuk melihat aspek organisasi atas difusi teknologi. TOE framework mengidentifikasi tiga aspek dalam konteks perusahaan yang mempengaruhi proses adopsi, mengimplementasikan dan selanjutnya menggunakan inovasi teknologi. Dampak dari faktor lingkungan dan karakteristiknya dibahas dalam teori institusional yang perlu disintesis dengan teori difusi adopsi untuk mendapatkan variabel eksternal yang tercermin dalam teori difusi inovasi (Rogers, 1983), TOE dan framework difusi inovasi lainnya. Teori institusional mengandaikan bahwa organisasi mengahadapi tekanan untuk menyesuaikan diri dengan bentuk perilaku yang tepat, karena dengan adanya pelanggaran mungkin mempertanyakan legitimasi organisasi dengan demikian mempengaruhi kemampuannya untuk melindungi sumber daya dan dukungan sosial (DiMaggio & Powel, 1983; Tolbert, 1985). DiMaggio dan Powell (1983) membedakan antara tiga jenis tekanan isomorfik yaitu koersif, mimesis, dan normatif dan mengatakan bahwa tekanan koersif dan normatif biasanya ada pada hubungan yang saling berhubungan sementara tekanan mimesis bertindak melalui kesetaraan struktural. Dengan tiga tipe tekanan tersebut, peneliti mengindikasikan terdapat pengaruh positif tekanan koersif, mimetis dan normatif terhadap niat UKM untuk menggunakan e-commerce.
6 Meski terbatas jumlahnya, beberapa penelitian terdahulu menemukan hubungan yang signifikan antara dimensi budaya dan penggunaan teknologi informasi Erumban dan De Jong (2006) menemukan budaya nasional dan tingkat adopsi TI suatu negara sangat berkaitan. Sebagian besar dimensi Hofstede (1984, 2001) mempengaruhi adopsi TI dimana power distance dan uncertainty avoidance paling berpengaruh dalam pengadopsian TI yakni e-commerce. Dalam penelitian ini, menggunakan in-group collectivism dan uncertainty avoidance dari dimensi Hofstade untuk melihat pengaruhnya terhadap niat UKM untuk menggunakan e- commerce. Dari uraian di atas, peneliti mengangkat judul Pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi UKM dalam penggunaan e- commerce. 1.2 Pertanyaan Penelitian Berdasar pada latar belakang di atas, pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apayang mempengaruhi kegunaan persepsian? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi niat UKM untuk mengadopsi e- commerce? 3. Apakah niat UKM untuk mengadopsi e-commerce mempengaruhi UKM untuk menggunakane-commerce?
7 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis penggunaan e- commerce pada UKM dengan mengembangkan model Technology Acceptance Model (TAM) dengan menambahkan model kesuksesan sisem informasi DeLone dan McLean diperbarui, serta mengkombinasi dengan variabel eksternal dari dimensi budaya dan tekanan lingkungan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini menjelaskan perilaku penggunaan teknologi informasi yaitu e-commerce pada UKM di Indonesia melalui model penerimaan teknologi (TAM) dengan menambahkan variabel eksternal dari lingkungan seperti kebudayaan dan tekanan lingkungan. 2. Manfaat Praktis Dengan mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penggunaan teknologi informasi yakni e-commerce, maka UKM dapat memperbaiki strategi bisnisnya untuk meningkat daya saing dengan UKM lainnya dan juga terjalin proses bisnis yang baik antara masyarakat sebagai konsumen, pemerintah sebagai pengatur regulasi, para pemasok serta UKM tersebut.
8 1.5 Sistematika Penulisan Proposal penelitian ini terbagi menjadi tiga bab yang disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Dalam bab ini berisi tentang landasan teori dalam penelitian ini, yang diperoleh dari buku teks, literatur,, dan jurnal yang berkaitan dengan pengembangan hipotesis dan penelitian yang dilakukan. BAB III: METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dibahas mengenai ruang lingkup dan desain penelitian, yaitu: lokasi penelitian, prosedur pengambilan data, definisi operasional variabel serta pengukuran variabel, metoda pengukuran data, dan metoda analisis data. BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dibahas mengenai hasil serta analisa pembahasan antara lain: gambaran umum responden, pengujian hipotesis, evaluasi model serta diskusi hasil penelitian. BAB V: PENUTUP Dalam bab ini dibahas mengenai kesimpulan, implikasi penelitian, keterbatasan serta saran bagi penelitian selanjutnya.