PEMANFAATAN POSYANDU LANJUT USIA Faiza Yuniati, Yustina Dewi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 : PENDAHULUAN. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada Tahun

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan di Indonesia tingkat

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap masalah kesehatan, khususnya terhadap kemungkinan jatuhnya

BAB I PENDAHULUAN. ini diakibatkan oleh peningkatan populasi lanjut usia (lansia) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada partisipasi masyarakat yang bersangkutan (Kemenkes RI,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

BAB 5 : PEMBAHASAN. yang peneliti tanyakan sehingga pertanyaan tersebut dibacakan berulang kali.

BAB I PENDAHULUAN. usia (lansia) di dunia. Lansia adalah seseorang yang berumur 60 tahun atau lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

KUESIONER PENELITIAN

LISZA KURNIASARI NIM : S SUKTIARTI NIM : S

PERANAN POSYANDU LANSIA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KELURAHAN KERTOSARI, KECAMATAN BABADAN, KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2015

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori (ilmu) dan

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU KABUPATEN GOWA TAHUN 2015

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Ayat 1 dan UU NO.36 Tahun 2009) dan sekaligus sebagai investasi, kesehatan yang optimal (Komnas Lansia, 2010).

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan persepsi lansia tentang pelayanan

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka tidak lagi merasa terabaikan di dalam masyarakat. Berbagai kegiatan

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di 14 posyandu lansia Tamantirto Kasihan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lanjut usia (lansia). Kecenderungan peningkatan jumlah lansia. hidup mereka agar dapat mempertahankan kesehatannya.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN PERAN PETUGAS TERHADAP KONDISI HYGIENE

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan

HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

BAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Lanjut usia adalah seseorang yang usianya lanjut, mengalami perubahan. serta dalam berperan aktif dalam pembangunan.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

Vol. 10 Nomor 1 Januari 2015 Jurnal Medika Respati ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

PENDAHULUAN ISSN : Jul Tumbol 1, Telly Mamuaya 2, Fredrika N Losu 3. 1,2,3 Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado.

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Masa golden period, potensi-potensi yang dimiliki seseorang akan

FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KEAKTIFAN POSYANDU LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan kesehatan lansia meningkat. Peningkatan jenis dan

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang

BAB IV METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Pada bab ini penelitian menguraikan tentang metode yang digunakan dalam

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan jumlah usia lanjut meningkat (Mulyani, 2009). banyak penduduk lanjut usia (Kompas, Edisi 17 April 2012).

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Kader posyandu mempunyai peranan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

FIFI AZISYAH NIM : S

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANSIA BAROKAH DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

BAB 1 PENDAHULUAN. semua spesies" (Weiss 1965, dan Shack dalam Hadywinoto dan Tony 1999). Dilihat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam

Oleh : VINELLA ISAURA No. BP

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup (life ecpectancy) merupakan salah

HUBUNGAN PERSEPSI LANSIA TENTANG PERAN KADER DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN KE POSYANDU LANSIA DI DUSUN DEGOLAN BUMIREJO LENDAH KULON PROGO YOGYAKARTA

Transkripsi:

PEMANFAATAN POSYANDU LANJUT USIA Faiza Yuniati, Yustina Dewi ABSTRAK Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk para lansia.meliputi pemeriksaan kesehatan fisikdan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja puskesmas kertapati palembang Tahun 12. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectionalyang dilakukan pada bulanjuni 12. Hasil uji Chi Square menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia adalah faktor sikap (p-value = 0,009) sedangkan faktor pengetahuan, dukungan keluarga dan peran kader tidak mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia. Disarankan bagi pihak puskesmas untuk meningkatkan program posyandu agar terbentuk sikap posif dalam pemanfaatan posyandu.bagi keluarga lansia disarankan untuk meningkatkan dukungan dan motivasi terhadap pemanfaatan posyandu lansia. Kata kunci:pemanfaatanposyandu Lansia, lanjut usia Pendahuluan Posyandu lansia merupakan tempat pelayanan kesehatan untuk masyarakat usia lanjut (usila) di suatu wilayah tertentu. Namun pemanfaatan posyandu lansia masih sangat jauh dari target yaitu sebesar 90%. Beberapa penelitian menyatakan bahwa pemanfaatan posyandu lansia masih dibawah 65% dengan persentase terendah yaitu 13,2%. Berbagai Kegiatan posyandu lansia yang ada banyak memberikan manfaat bagi para usila. Pemanfaatan Posyandu Lansia bertujuan agar kesehatan lansia dapat terpelihara dan terpantau secara optimal.bagi lansia yang tidak aktif memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu lansia, maka kondisi kesehatan mereka tidak dapat terpantau dengan baik, sehingga apabila mengalami suatu resiko penyakit akibat penurunan kondisi tubuh dan proses penuaan dikhawatirkan dapat berakibat fatal dan mengancam jiwa mereka 1 Beberapa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia adalah pengetahuan usila akan posyandu tersebut, sikap usila terhadap pemanfaatan posyandu, dukungan keluarga, dan peran kader posyandu. Pengetahuan usila akan posyandu masih sangat kurang, Sikap usila terhadap pemanfaatan posyandu lansia di indonesia juga masih belum positif, mereka menganggap bahwa menjadi tua/lansia merupakan hal biasa dan tidak perlu menjalani pemeriksaan apapun. Dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam pemanfaatan posyandu usila sebab dengan motivasi dan bantuan keluarga tentunya usila akan lebih mudah dalam memanfaatkan pelayanan lansia yang telah disediakan. Untuk menciptakan posyandu lansia yang berkualitas tentunya dibutuhkan kader posyandu yang berkualitas juga yaitu yang mampu mengajak usila agar memanfaatkan posyandu lansia 2. Posyandu anggrek kalajengking merupakan salah satu Posyandu Lansia aktif di kecamatan kertapati palembang yang berdiri tahun 09. Kegiatan Posyandu ini berlangsung tiap 1 bulan sekali. Namun pemanfaatan posyandu lansia masih sangat jauh dari target yang diharapkan. Rata-rata kehadiran lansia tiap bulannya sebanyak 74

orang dari sekitar 0 orang lansia di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfatan posyandu lansia anggrek kalajengking di wilayah kerja puskesmas kertapati Palembang tahun 12. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian Cross sectional.sampel penelitian ini adalah seluruh lanjut usia berumur 55 tahun ke atas yang datang ke posyandu lansia pada bulan Juni 12. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental Samplingdan di dapat sebanyak 70 orang lansia. Pengumpulan data penelitian diambil langsung dari responden melalui angket dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur variabel terikat yaitu pemanfaatan posyandu lansia dan variabel bebas yaitu pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan peran kader. Hasil Tabel 1.Analisis Univariabel Pemanfaatan Posyandu Lansia Pemanfaatan No Posyandu Jumlah Persentase 1. Ya 35,7% 2. Tidak 45 64,3% Total 70 100% Dari tabel 1 diketahui lanjut usia yang memanfaatkan posyandu lansia hanya sebesar 35,7%. Tabel 2.Analisis univariabel faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia Variabel N % Pengetahuan 45 64,3 35,7 Sikap Kurang Dukungan keluarga Mendukung Kurang mendukung 40 35 35 57,1 42,9 Peran kader 40 57,1 42,9 Lebih dari % lansia mempunyai tingkat pengetahuan baik (64,3%), sikap yang baik (57,1%) dan peran kader yang mendukung (57,1%) dalam pemanfaatan posyandu lansia. Namun sebesar % saja keluarga yang mendukung pemanfaatan posyandu lansia. Tabel 3. Analisis bivariabel faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia Variabel Pengetahuan Sikap Dukungan keluarga Peran kader Pemanfaatan Posyandu Lansia Ya Tidak N % N % 5 5 10 10 44,4 16,6 28,5 42,8 75 55,6 60 83,4 71,5 57,2 Pval 0,074 0,009 0,318 0,056 Hasil analisis chi square pada tabel 3 menunjukkan bahwa pada confidence interval 95% diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia adalah sikap lansia, sedangkan faktor lainnya yaitu pengetahuan, dukungan keluarga dan

peran kader pada penelitian ini tidak mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwahanya 35,7% lanjut usia yang memanfaatkan posyandu lansia. Dari beberapa penelitian serupa menunjukkan bahwa persentase pemanfaatan posyandu lansia ini masih sangat rendah yaitu di bawah %. Penelitian di Aceh timur menyatakan bahwa lanjut usia yang memanfaatkan posyandu lansia hanya sebesar 27,4% saja 2 dan penelitian di Wonosobo menyimpulkan hanya sebesar,6% saja pemanfaatan posyandu lansia 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwasebanyak 64,3% lansia memiliki pengetahuan baik tentang pemanfaatan posyandu lansia.hal ini mungkin disebabkan karena pengalaman yang pernah mereka dapat saat berkunjung ke posyandu lansia, dan informasi yang mereka dapat dari kader posyandu lansia.hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.pengindraan itu terjadi melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.pengetahuan lansia yang kurang tentang posyandu lansia mengakibatkan kurangnya pemahaman lansia dalam pemanfaatan posyandu lansia. Keterbatasan pengetahuan ini akan mengakibatkan dampak yang kurang baik dalam pemeliharaan kesehatannya. Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dalam kehidupan sehariharinya. Dengan menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia 6. Namun hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan posyandu lansia hal ini dimungkinkan karena perilaku pemanfaatan posyandu juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti sikap, informasi yang diperoleh, pengalaman dan sosial ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar % keluarga mendukung pemanfaatan posyandu lansia.keberadaan anggota keluarga memainkanperanan penting dalam mencegah atau paling tidakmenunda lansia dengan sakit kronis kelembaga perawatan.besarnya pelayanan yang diberikanoleh keluarga dapat berkisar mulai dari bantuan minimalmisalnya pengecekan secara berkala hingga pelayananpurna waktu yang lebih kompleks.namun pada penelitian ini didapat hubungan yang tidak signifikan bermakna antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia hal ini disebabkan besarnya keterlibatandan sifat pelayanan yang diberikan keluargatergantung pada banyak faktor lainnya seperti sumber-sumber ekonomi, strukturkeluarga, kualitas hubungan, kebutuhan lainnya dantenaga yang tersedia 7.Banyak lansia yang tidak mendapat dukungan keluarga karena kurangnya sumber daya dan waktu yang harus disiapkan dalam mendukung pemanfaatan posyandu lansia, mengingat banyak lansia yang datang harus dengan pendampingan anggota keluarga. Hasil penelitian ini menyatakan sebesar 57,1%peran kader mendukung dalam pemanfaatan posyandu lansia. Pelayanan kader dan petugas kesehatan yang baikterbukti sebagai faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan lansia ke posyandu.pelayanankesehatan yang bermutu ditinjau dari sudut pandangpasien dan masyarakat berarti suatu empati, respek, dantanggap akan kebutuhannya. Pada umumnyamasyarakat menginginkan pelayanan yang mengurangigejala secara efektif dan mencegah penyakit sehinggamereka beserta keluarganya sehat dan dapat melaksanakantugas mereka sehari-hari tanpa gangguan fisik.apabila pelayanan kesehatan sebanding denganharapan, maka pelanggan dalam hal ini adalahmasyarakat

akan puas, apabila kurang dari harapanmaka masyarakat tidak puas, serta apabila melebihiharapan maka masyarakat amat puas. Interaksi antarapetugas kesehatan dan pasien yang baik dapatmenanamkan kepercayaan dan kredibilitas dengan cara:menghargai, menjaga rahasia, menghormati, responsif,dan memberikan perhatian. Apabila hubungan antarmanusia baik, maka konseling dapat lebih efektif.hubungan antar manusia yang kurang baik akanmengurangi efektifitas dari kompetensi teknis pelayanankesehatan. Pasien yang diperlakukan kurang baik cenderung untuk mengabaikan saran dan nasehat petugas kesehatan atau tidak mau berobat ke tempattersebut 8. Namun pada penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna antara peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia, hal ini dimungkinkan karena meskipun peran kader merupakan salah satu faktor eksternal yang diduga mempengaruhi pemanfaatan posyandu namun perilaku berkunjung ke posyandu masih sangat dipengaruhi oleh banyak factor lainnya diantaranya masih rendahnya dukungan keluarga terkait dengan sumber daya, ekonomi dan budaya yang dianut diantaranya masih menganggap bahwa kunjungan ke posyandu hanya diperlukan bila sudah sakit parah, bila hanya keluhan ringan tidak perlu memanfaatkan posyandu karena kondisi sakit sangat wajar dialami oleh lansia. Lansia yang mempunyai sikap yang baik terhadapposyandu cenderung lebih aktif berkunjung keposyandu, Pendidikan danpengetahuan memberikan pengaruh besar terhadappembentukan sikap seseorang.beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukansikap antara lain: pengalaman pribadi, orang lain yangdianggap penting, pengaruh kebudayaan. Bila individubenar-benar bebas dari segala tekanan atau hambatanyang bisa mengganggu ekspresi sikapnya, maka dapatdiharapkan bentuk perilaku yang tampak sebagai bentukekspresi yang sebenarnya dalam hal ini adalah melakukankunjungan ke posyandu 9.Hasil analisis penelitian ini menunjukkan hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku pemanfaatan posyandu lansia, hal ini disebabkan sikap karena pengetahuan responden yang baik dan pengalaman pribadi responden saat berkunjung ke posyandu lansia.hasil penelitian ini sesuai dengan teori Green (1980)yang menyatakan bahwa sikap merupakan factor yang berperan dalam perilaku kesehatan. Sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk mewujudkan sikap tersebut maka diperlukan suatu tindakan nyata dan factor pendukung lainnya dalam mengkondisikan sikap tersebut serta difasilitasi. Kesimpulan Pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja puskesmas kertapati palembang tahun 12 masih sangat rendah yaitu 35,7%. Ada hubungan yang signifikan sikap lanjut usia terhadap pemanfaatan posyandu lansia anggrek kalajengking di wilayah kerja puskesmas kertapati palembang tahun 12 padaconfidence interval (CI) 95%. Tidak ada hubungan pengetahuan,dukungan keluarga, dan peran kader terhadap pemanfatan posyandu lansia. Saran Puskesmas hendaknya melakukan upayaupaya untuk meningkatkan program kegiatan posyandu seperti penyuluhan tentang penyakit yang sering diderita usila, promosi tentang posyandu lansia dan senam agar para lansia tidak merasa bosan dengan pemeriksaan-pemeriksaan rutin yang biasa dilakukan oleh para kader.bagi Keluarga disarankan untuk memberi memotivasi lansia untuk memanfaatkan posyandu lansia secara rutin. Daftar Pustaka 1. Wahono, hesthi. 10. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Gantungan Mahkamah 2. Henniwati. 08. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur. (Online),(http://repository.usu.ac.id/bitstream /123456789/6745/1/08E00905.pdf, di akses tanggal 23 maret 12).

3. Abimanyu.05. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Usila Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Kelurahan Garong Kecamatan Wonosobo..(online),(http://kumpulan-karya-tulisilmiah.blogspot.com, diakses 24 juli 12) 12. Haji.(online),(http://kumpulan-karya-tulisilmiah.blogspot.com, diakses 23 Maret 12).Walgito, B. 03. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset. 4. Notoadmojo. 07. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka cipta: Jakarta. 5. Lisza Kurniasari.13.Hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan dan status pekerjaan dengan motivasi lansia berkunjung ke Posyandu Lansia di Desa Dadirejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 13. 6. Sulistyorini, C. I et al 10, Posyandu (pos pelayanan terpadu) dan desa siaga, nuha Medika, Yogyakarta. 7.Wetle T. Masalah-masalah sosial. In: Kusuma W, ed.wetle T. Masalah-masalah sosial. In: Kusuma W, ed.the Merck Manual of Geriatrics. Vol. 2. Jakarta:Binarupa Aksara; 1997:784-797. 8. Wiyono D. Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggandalam pelayanan kesehatan. Manajemen mutu pelayanankesehatan.volume 1. Surabaya: Airlangga University Press; 00:3-46. 9. Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan.kesehatan masyarakat: ilmu dan seni. Jakarta: RinekaCipta; 07:106-164. 10. Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan.kesehatan masyarakat: ilmu dan seni. Jakarta: RinekaCipta; 07:106-164. 11. Sukarni M.02. Kesehatan Keluarga Dan Lingkungan. Yogyakarta: Kanisius