BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan berkembang atau mundurnya perusahaan. Salah satu carayang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam jasa outsourching, terutama dalam hal manpower supply. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada pimpinan dan karyawan PT.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas kinerjanya agar terus

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Yayasan Darul Hikam yang didirikan pada tahun 1943 oleh. KHE.Hasbullah Hafidzi merupakan penyelenggara kegiatan sekolah mulai dari

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. timbul di dalam suatu perusahaan. Kepuasan kerja memiliki arti yang beragam,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

2016 PENGARUH KEPUASAN KERJA D AN KOMITMEN ORGANISASI TERHAD AP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Oleh karena itu tentu ada faktor faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. PIDO BUSANA merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak

2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

2014 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015 PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. MULTI SERVISINDO SARANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menumbuhkembangkan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan. tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

2014 PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. penggerak seluruh aktivitas perusahaan (Larasati, 2014). Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak. teknologi canggih yang berhasil diciptakan demi memudahkan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat, persaingan yang dihadapi semakin kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya tidak akan mampu

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. professional, karena pengelolaan tenaga kerja secara professional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. maju dari posisi yang dimiliki saat ini, apalagi dalam masyarakat yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. saja nilai komporatif tetapi juga nilai komperatitif-generatif-inovatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. aspek penting seperti kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja, kinerja dan aspekaspek

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Atas dasar hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia adalah salah satu asset di perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam mencapat tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah rendahnya kinerja karyawan merupakan masalah yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan banyak karyawan yang secara potensial memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Organisasi Gambar 1. 1 Logo PT. Asuransi Jiwa Bumiputera

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan melakukan berbagai aktivitas membutuhkan berbagai macam sumber (resources), yaitu sumber finansial, sumber material dan sumber daya manusia (SDM). SDM adalah salah satu sumber yang sangat penting karena selain sebagai aset perusahaan, juga merupakan mitra perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. SDM selain berperan sebagai objek juga berperan sebagai subyek yang dapat menentukan berkembang atau mundurnya perusahaan. Salah satu carayang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan SDM atau karyawan adalah dengan membuat lingkungan yang dapat meningkatkan motivasi karyawan. Pemahaman tentang kebutuhan atau keinginan para karyawan sangat diperlukan dalam hal ini. Salah satu kebutuhan atau keinginan dari setiap karyawan adalah mendapatkan kesempatan untuk meniti karir dengan baik. Karyawan termotivasi meningkatkan kompetensi salah satunyadikarenakan ada jaminan karier yang jelas. Artinya setiap karyawan yang memperlihatkan kompetensi yang baik, akan memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kariernya dengan baik pula. Sebaliknya, karyawan yang kurang berkompeten tidak akan mendapat kesempatan peningkatan karier. PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) terdaftar secara hukum untuk beroperasi sebagai perusahaan yang bergerak dalam Rekrutmen, Penempatan dan

2 Outsourcing, di sahkan oleh Departemen Tenaga Kerja Indonesia. PERSAELS berfokus pada Merekrut tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang tinggi dan benar untuk posisi permandenan sementara. Rekrutmen untuk posisi sementara di tujukan untuk memenuhi kebutuhan yang penting dan projek yang sifatnya sementara. PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) Bandung adalah salah satu kantor cabang PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) untuk kawasan Jawa Barat. Persaels saat ini telah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan kelas atas, baik nasional maupun multinasional yang wilayahnya tersebar di berbagai macam wilayah di Indonesia. Dengan besarnya cakupan wilayah PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) Bandung serta kerjasama yang terjalin dengan sejumlah perusahaan kelas atas ini tentunya membutuhkan karyawan dengan predikat yang baik dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal. Jasa Outsourcing disediakan oleh PERSAELS ketika klien ingin mentransfer kepemilikan, kewewenangan serta control baik pada personel management dan business process. Dengan kegiatan bisnis tersebut, PERSAELS berurusan dengan Rekrutmen, manajemen tenaga kerja, kompensasi dan gaji, pajak, Jamsostek, hukum, kesehatan karyawan, asuransi, training, dll, sehingga klien dapat berkonsentrasi penuh dalam menjalankan kegiatan bisnisnya karena PERSAELS telah di tunjuk untuk menjalankan tugas mengatur personel. Berbagai cara telah dilakukan oleh pihak perusahaan untuk membentuk pegawai yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan. Salah satu

3 cara tersebut adalah dengan melaksanakan program pelatihan pengembangan karir dan kompetensi kepada pegawai untuk memenuhi criteria sesuai dengan standard yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan dengan harapan karyawan mampu meningkatkan motivasinya dalam bekerja sehingga keinginan dalam berkompeten meningkat. Namun pada kenyataannya, berdasarkan observasi awal, terdapat permasalahan dalam motivasi karyawan yang dapat dilihat berdasarkan survei awal, peneliti mendapatkan indikasi bahwa masih banyak karyawan yang mangkir, masih banyak karyawan yang sering terlambat, dan penilaian kinerja yang masih belum optimal seperti terlihat pada tabel 1.1 berikut ini : Tabel 1.1 Rekapitulasi Mangkir Karyawan PT. PERSAELS Periode Oktober 2011 - Januari 2013 BULAN BANYAKNYA KARYAWAN YANG MANGKIR Oktober 4 November 5 Desember 8 Januari 4 Februari 11 Maret 14 April 5 Mei 8 Juni 10 Juli 6 Agustus 6 September 8 Oktober 7 November 5 Desember 7 Januari 5 Jumlah mangkir karyawan dalam kurun waktu Oktober 2011 Januari 2013 108

Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari 4 Sumber :diolah dari data kepegawaian PT. Perdana Perkasa Elastindo (Persaels) Bandung Berikut adalah grafik yang menunjukkan tingkat mangkir karyawan PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung, seperti terlihat di gambar 1.1 dibawah ini: 16 Grafik Mangkir 14 12 10 8 6 4 Tidak Hadir 2 0 Sumber :diolahdari data kepegawaian PT. Perdana Perkasa Elastindo (Persaels) Bandung Gambar 1.1 Grafik Mangkir Karyawan PT. PERSAELS Periode Oktober 2011- Januari 2013 Dari data diatas terlihat bahwa tingkat mangkir karyawan masih cukup tinggi, meskipun bersifat fluktuatif namun terlihat bahwa setiap bulannya selalu ada karyawan yang yang mangkir, terutama pada bulan Maret dimana jumlah karyawan yang absen bekerja sebanyak 14 orang dari jumlah karyawan sebanyak

5 140 orang, berarti sekitar 10% dari total jumlah karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa motivasi kerja karyawan dalam bekerja masih rendah. Selain data mangkir di atas, indikasi menurunnya karyawan pada PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung adalah banyaknya karyawan yang datang terlambat selama kurun waktu Oktober 2011 Januari 2013, hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1.2 berikut ini: Tabel 1.2 Rekapitulasi Keterlambatan Karyawan PT. PERSAELS Periode Oktober 2011 - Januari 2013 BULAN BANYAKNYA KARYAWAN YANG TERLAMBAT Oktober 12 November 9 Desember 23 Januari 27 Februari 10 Maret 5 April 18 Mei 36 Juni 29 Juli 16 Agustus 32 September 47 Oktober 14 November 21 Desember 8 Januari 17 Jumlah Keterlambatan Karyawan dalam Kurun Waktu Oktober 2011 Januari 2013 324 Sumber :diolah dari data kepegawaian PT. Perdana Perkasa Elastindo (Persaels) Bandung Berikut adalah grafik yang menunjukkan keterlambatan karyawan PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung. Naik turunnya

Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari 6 keterlambatan karyawan di PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung dapat terlihat dengan jelas bahwa pada bulan September adalah bulan yang paling tinggi tingkat keterlambatannya. 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Grafik Keterlambatan Terlambat Sumber :diolahdari data kepegawaian PT. Perdana Perkasa Elastindo (Persaels) Bandung Gambar 1.2 Grafik Keterlambatan Karyawan PT. PERSAELS Periode Oktober 2011- Januari 2013 Dari rekapitulasi data diatas terlihat selama periode Oktober 2011 Januari 2013 banyak karyawan yang datang terlambat, dapat dilihat pada bulan September merupakan bulan yang paling banyak terdapat karyawan datang terlambat yaitu sebanyak 47 orang. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan motivasi karyawan sebanyak 11% dibandingkan bulan Agustus. Selain data mangkir dan data keterlambatan di atas, berikut adalah data penilaian kinerja karyawan PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota

7 Bandung. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menyajikan data tingkat penilaian kinerja karyawan PT. Persaels kota Bandungpada tahun 2011-2013 dalam tabel 1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Data Penilaian Kinerja Karyawan PT. PERSAELS kota Bandung Periode Oktober 2011 Januari 2013 Tahun Ukuran Prestasi Kerja Penilaian Kinerja Oktober - Desember 2011 Januari Desember 2012 Januari 2013 Jumlah Karyawan % Jumlah Karyawan % Jumlah Karyawan % PK > 8,4 Sangat 23 16,43 20 14,29 16 11,42 Baik 6,8 < PK Baik 39 27,86 45 32,14 40 28,58 8,4 5,2 < PK Cukup 54 38,58 51 36,42 57 40,71 6,8 Baik 3,6 < PK Kurang 15 10,71 18 12,86 16 11,42 5,2 Baik PK 3,6 Tidak Baik 9 6,42 6 4,29 11 7,87 Jumlah Karyawan 140 100 140 100 140 100 Sumber : diolah dari data kepegawaian PT. Perdana Perkasa Elastindo (Persaels) Bandung Berikut adalah diagram yang menunjukkan penilaian kinerja karyawanpt. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung, terlihat jelas bahwa

8 kinerja para karyawan masih timpang antara kategori sangat baik, kategori baik, kategori cukup baik, kategori kurang baik, dan kategori tidak baik, seperti pada gambar 1.3 dibawah ini: 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Oktober - Desember 2011 Januari - Desember 2012 Jan-13 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Sumber :diolahdari data kepegawaian PT. Perdana Perkasa Elastindo (Persaels) Bandung Gambar 1.3 Grafik Kinerja Karyawan PT PERSAELS kota Bandung Periode Oktober 2011 Januari 2013 Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa penilaian kinerja karyawan PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung mengalami penurunan yang fluktuatif, terlihat dari jumlah karyawan yang memperoleh penilaian kinerja sangat baik. Pada kurun waktu Oktober - Desember 2011 karyawan yang memperoleh penilaian kinerja sangat baik hanya berjumlah 23 karyawan atau sekitar 16,43% dari 140 orang karyawan, kemudian pada kurun waktu Januari Desember 2012 menurun menjadi 14,29% dan pada Januari 2013 kembali menurun menjadi 11,42%.

9 Apabila dilihat dari data penilaian kinerja diatas, rata-rata karyawan banyak yang mendapatkan penilaian kinerja baik dan cukup baik, namun kondisi tersebut tetap dikategorikan belum optimal. Hal ini karena tidak sesuai dengan target yang diharapkan oleh PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung. Target yang ditetapkan oleh PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung adalah semua karyawan mendapatkan penilaian kinerja sangat baik. Karena saat ini PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung membutuhkan karyawan dengan kinerja yang sangat maksimal guna mencapai tujuan perusahaan. Karyawan dengan kinerja yang bisa dikategorikan dibawah baik pun masih banyak terlihat, dari 140 karyawan, di setiap tahunnya terlihat lebih dari 50% jumlah pegawai PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung berada pada kategori kinerja dibawah baik. Meskipun beragam akan tetapi mereka berada dibawah kategori standar perusahaan. Kinerja karyawan yang berada di bawah kategori baik masih terlihat sangat banyak. Pada kurun waktu Oktober Desember 2011, jumlah karyawan yang cukup baik sebanyak 54 orang atau 38,58%, dan karyawan yang kurang baik sebanyak 15 orang atau 10,71%. Pada kurun waktu Januari Desember 2012, jumlah karyawan dengan kinerja cukup baik menurun menjadi 51 orang atau 36,42%, dan karyawan dengan kinerja kurang baik meningkat menjadi 18 orang atau 12,86%. Sedangkan pada Januari 2013, jumlah karyawan dengan kinerja yang cukup baik meningkat kembali menjadi 57 orang atau 40,71%, dan karyawan dengan kinerja kurang baik menjadi 16 orang atau 11,42%. Selain itu,

10 pada kurun waktu Oktober Desember 2011 jumlah karyawan dengan penilaian kinerja tidak baik terdapat 9 karyawan atau 6,42% karyawan dan kemudian sempat menurun pada kurun waktu Januari Desember 2012 menjadi 6 karyawan atau 4,29% dan pada Januari 2013 jumlah karyawan dengan penilaian kinerja tidak baik kembali meningkat menjadi 11 karyawan atau 7,87%. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja karyawan di PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung masih kurang optimal bagi perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Selain data pendukung di atas, peneliti juga melakukan pra penelitian yaitu dengan cara menyebarkan angket kepada karyawan PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) Kota Bandung dan diperoleh keterangan bahwa sebagian karyawan PT. PERSAELS ada yang terlihat sering bermalas-malasan dan acuh dalam bekerja. Dengan adanya kompetensi dan perkembangan karier, diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Penyebaran angket dilakukan kepada 104 responden dari 104 karyawan seperti terlihat pada tabel 1.4 : Tabel 1.4 Angket Pra Penelitian Karyawan PT. PERSAELS kota Bandung PERTANYAAN TINGGI RENDAH SEDANG 1. Seberapa besar dorongan untuk memperlihatkan prestasi kerja yang 8 11 2 baik? 2. Seberapa besar keinginan untuk menyelesaian pekerjaan tepat waktu? 5 7 5 3. Seberapa besar keinginan untuk memperoleh timbal balik dari setiap pekerjaan? 7 5 3 4. Seberapa besar keinginan dalam menghadapi persaingan dalam 8 6 5 lingkungan kerja

11 5. Seberapa besar keinginan untuk mendapatkan posisi lebih tinggi? Jumlah 16 12 4 44 41 19 104 Sumber :diolah dari data pra penelitian karyawan PT. Perdana Perkasa Elastindo (Persaels) Bandung Berdasarkan tingkat besar dan kecilnya jawaban angket yang telah disebar di atas, maka peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut : 18% 39% 42% Termotivasi Kurang Termotivasi Cukup Sumber :diolah dari data pra penelitian karyawan PT. Perdana Perkasa Elastindo (Persaels) Bandung Gambar 1.4 Diagram Motivasi KerjaKaryawan PT. PERSAELS Berdasarkan hasil angket pra penelitian karyawan PT. PERSAELS kota Bandung di atas, menunjukkan 18% karyawan pada hasil angket pra penelitian merasa cukup termotivasi, sebesar 39% karyawan merasa kurang termotivasi, kemudian sebesar 42% karyawan merasa termotivasi. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan yang merasa termotivasi sebesar 42%. Kompetensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi karyawan. Menurut Spencer dan Spencer (1993:38), Kompetensi seseorang dapat ditunjukan dengan hasil kerja atau karya, pengetahuan, ketrampilan, perilaku, karakter, sikap, motivasi dan bakatnya. Kompetensi menggambarkan tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap atau tingkah laku yang dimiliki karyawan

12 dalam melaksanakan tugas yang diberikan atasan kepadanya secara efektif dan efisien. Kompetensi yang dimiliki seorang karyawan merupakan suatu faktor yang sangat penting demi terwujudnya peningkatan motivasi karyawan PT. PERSAELS Kota Bandung. Oleh karena itu, karyawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, konsep diri untuk diimpelmentasikan pada sikap atau perilaku dalam bekerja sehingga motivasi karyawan dapat maksimal. PT. PERSAELS Kota Bandung mengharapkan memiliki karyawan yang berkompeten, hal ini bertujuan untuk melihat kualitas diri masing-masing karyawan dan diharapkan memiliki kriteria yang diinginkan perusahaan. Kriteria kompetensi menurut Spencer and Spencer (1993:25-86), yaitu kompetensi berprestasi dan bertindak, kompetensi melayani, kompetensi mempengaruhi, kompetensi manajerial, kompetensi keahlian, dan kompetensi efektivitas diri. Pengembangan karir dalam perusahaan merupakan suatu usaha yang terencana dan terorganisir, yang terdiri dari aktivitas yang terstrukur yang akan menghasilkan upaya saling bekerjasama antara para karyawan dan organisasi. Menurut Flippo (1994:245) berpendapat bahwa karyawan yang mempunyai persepsi positif terhadap pengembangan kariernya dalam perusahaan, cenderung mempunyai kepuasan dan motivasi kerja yang tinggi untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengembangan karir bagi PT. PERSAELS Kota Bandung adalah proses yang sangat penting untuk peningkatan kerja karyawan untuk mencapai karir yang karyawan yang diinginkan. F.C Gomes (2003:215) mengatakan bahwa terdapat

13 dua indikator yang dapat mempengaruhi perkembangan karir, yaitu perncanaan karir (career planning), dan manajemen karir (career management). Memotivasi di dalam sebuah perusahaan merupakan sebuah proses dengan apa seseorang pimpinan dapat merangsang para karyawannya untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran-sasaran atau tujuan dari perusahaan serta tujuan dari karyawan itu sendiri. Semakin tinggi motivasi seseorang karyawan, maka semakin cepat ia akan mempelajari keterampilan atau pengetahuan baru dalam pekerjaannya. SDM yang unggul inilah merupakan salah satu faktor yang membuat tujuan perusahaan dapat tercapai. Setiap organisasi harus mampu menghasilkan SDM yang berpotensi tinggi dan mempunyai kemampuan yang handal, karena hal inilah nantinya berpengaruh terhadap setiap kinerja pegawainya. Pengembangan karier yang dilaksanakan oleh perusahaan pada prinsipnya adalah untuk memberikan motivasi agar karyawan dapat berkompeten dengan karyawan yang lain dan meningkatkan segala potensi yang dimilikinya. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Kompetensi dan Pengembangan Karier Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di PT. Perdana Perkasa Elastindo(PERSAELS) Kota Bandung

14 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diketahui permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah masih banyaknya karyawan yang kurang termotivasi terhadap pekerjaannya. Faktor yang mempengaruhi menurunnya motivasi kerja karyawan salah satunya adalah kompetensi dan pengembangan karier. Kompetensi dan pengembangaan karier mencerminkan karyawan yang mau bersaing dengan karyawan lainnya untuk dapat meningkatkan jenjang karier karyawan itu sendiri ke arah yang lebih tinggi di dunia kerjanya. Apabila karyawan merasa berkompeten dengan karyawan lainnya untuk mengejar pengembangan karier yang lebih baik, maka akan diwujudkan melalui semangat yang tinggi ketika menjalankan pekerjaannya, sehingga kinerja yang ditampilkan bisa lebih maksimal. Saat ini Persaels membutuhkan karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi, dimana karyawan mau melakukan pekerjaan melebihi apa yang harus karyawan tersebut lakukan. Untuk itu, apabila perusahaan ingin meningkatkan motivasi kerja yang dimiliki karyawannya, perusahaan harus memperhatikan kompetensi dan pengembangan karier yang jelas kepada karyawannya. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, dapat diketahui bahwa permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah menurunnya motivasi

15 kerja karyawan yang berdampak pada perusahaan yang tidak berjalan secara maksimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi salah satunya adalah kompetensi dan pengembangan karier. Kompetensi dan pengembangan karier diharapkan dapat memberi suatu penyegaran di lingkungan kerja, dan diharapkan akan menunjang semangat kerja yang tinggi di antara para karyawan. Melihat uraian di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran kompetensi di PT. PERSAELS Kota Bandung 2. Bagaimana gambaran pengembangan karier di PT. PERSAELS Kota Bandung 3. Bagaimana gambaran motivasi di PT. PERSAELS Kota Bandung. 4. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap motivasi di PT. PERSAELS Kota Bandung. 5. Bagaimana pengaruh pengembangan karier terhadap motivasi di PT. PERSAELS Kota Bandung. 6. Bagaimana pengaruh kompetensi dan pengembangan karier terhadap motivasi di PT. PERSAELS Kota Bandung. 1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran kompetensi di PT. PERSAELS Kota Bandung.

16 2. Untuk mengetahui gambaran pengembangan karier di PT. PERSAELS Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui gambaran motivasi di PT. PERSAELS Kota Bandung. 4. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap motivasi di PT. PERSAELS Kota Bandung. 5. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan karier terhadap motivasi di PT. PERSAELS Kota Bandung. 6. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan pengembangan karier terhadap motivasi di PT. PERSAELS Kota Bandung. 1.4.2 KegunaanPenelitian Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Teoritis a. Sebagai bahan pemahaman teori yang diperoleh penulis selama di bangku kuliah kedalam dunia kerja secara riil. b. Sebagai bahan dalam pengkajian mengenai pengaruh kompetensi dan pengembangan karier terhadap motivasi kerja karyawan. 2. Praktis Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah serta meningkatkan ilmu pengetahuan dan pemahaman penulis dibidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai pengaruh kompetensi dan pengembangan karier terhadap motivasi kerja karyawan di PT. Perdana Perkasa Elastindo (PERSAELS) kota Bandung.